Anda di halaman 1dari 24

Demam dan

Nifas
Resusitasi Bayi
Gawat Darurat Obstetri
Oleh Kelompok 2

R.Aj Fatima Putri Nabila Sitti kamaliyah Diniyah Nurma.I.


(721610723) (721610724) (721610725)
PONED

• Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah


pelayanan untuk menanggulangi kasus kegawatdaruratan obstetri
dan neonatal yang terjadi pada ibu hamil,ibu bersalin maupun ibu
dalam masa nifas dengan komplikasi obstetri yang mengancam
jiwa ibu maupun janinnya.
• PONED merupakan upaya pemerintah dalam menanggulangi
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia yang masih tinggi dibandingkan di Negara-negara
Asean lainnya.
PONED
FEBRIS PUERPERALIS

PONED dilaksanakan di tingkat Puskesmas dan menerima ruiukan dari tenaga atau fasilias kesehatan di
tingkat desa atau masyarskat dan menuiu ke ruman sakit PONEK

ENDROMETRITIS
Infeksi peradangan pada Tanda :
semua alat genetalia Penatalaksanaan
• Suhu >38°c dan salah satu dari :
pada masa nifas oleh • Pasang infus, beri cairan RL 1L/3 jam
sebab apapun dengan • Sangat lemah
ketentuan meningkatnya • Beri antibiotika
• Nyeri perut
suhu badan melebihi 38°c • Ampisilin 2gr iv, lanjutkan 1gr/ 6 jam
tanpa menhitung hari • Lokia berbau
• Gentamicin 160mg/24jam
pertama dan berturut- • Lokia berlebihan
turut selama dua hari. • Metronidazole 500mg/8iam
• Sub involusi uterus
• Rujuk RS
• Ketuban pecah >16 jam
• Nyeri perut bawah
• Riwayat perdarahan banyak

Untuk
mencegah
terjadinya
sepsis
berkelanjutan
01.
Demam Nifas
/FEBRIS PUERPERALIS
Demam nifas adalah kondisi demam dengan
suhu badan lebih dari 38 derajat celcius yang
terjadi pada ibu setelah melahirkan. Kondisi ini
biasanya terjadi dalam waktu 24 jam hingga
10 hari pasca persalinan.
Gejala Demam Nifas
• Suhu tubuh meningkat di atas 38°c
• merasa lelah dan lesu
• sakit kepala
• nyeri otot
• kemerahan pada bekas luka
persalinan
• pernafasan meningkat dan sesak
• kesadaran gelisah sampai menurun
bahkan koma.
• Warna kulit berubah
Penyebab Demam nifas

infeksi pada saluran infeksi pada luka bekas


kemih persalinan

infeksi pada saluran kemih dapat infeksi pada luka bekas


terjadi akibat proses persalinan persalinan dapat terjadi jika luka
yang membuat saluran kemih tidak di rawat dengan baik atau
rentan terhadap bakteri jika terdapat jaringan yang
terinfeksi
Infeksi Nifas Dapat di
sebabkan oleh:
• Streeptoccus Haemolyticus Aerobic
• staphylococcud Aerus
• Escheria Call
• Clostridium Wellchiil

Berdasarkan masuknya kuman ke dalam organ


kandungan terbagi menjadi:
• Ektogen (kuman datang dari luar)
• Autogen (kuman dari tempat lain)
• Endogen (kuman dari jalan lahir sendiri)
Penyebaran Infeksi nifas terbagi
menjadi 4 golongan

Infeksi terbatas pada Infeksi yang penyebarannya melalui


perineum,vulva,vagina,serviks & vena-vena (pembuluh darah)
endometrium
Infeksi yang penyebarannya melalui Infeksi yang penyebarannya melalui
limfe permukaan endometeium
Faktor Predisposisi infeksi Nifas
1. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh,seperti perdarahan
banyak, preeklamsia, malnutrisi, anemia,infeksi
lain(pneumonia,penyakitjantung.dsb)
2. Persalinan dengan masalah seperti persalinan lama dg ketuban pecah
dini,korioamnionitis,persalinan traumatik.
3. Tindakan obstetrik operatid baik pervaginaan maupun
perabdominal
4. Tertinggalnya sisa plasenta,selaput ketuban dan bekuandarah
dalam rongga rahim
5. Episiotomi atau laserasi jalan lahir
Penanganan Demam Nifas
Penanganan demam nifas tergantung pada penyebabnya. jika
penyebabnya adalah infeksi pada saluran kemih, maka diperlukan
antibiotik untuk mengatasi infeksi tersebut. jika penyebabnya adalah
infeksi pada luka bekas persalinan, maka perlu dilakukan perawatan luka
dan pemberian juga perlu dilakukan tindakan suportif seperti istirahat yang
cukup,konsumsi cairan yang cukup,dan penggunaan obat penurun demam
juka di perlukan.
Pencegahan Demam/Infeksi Nifas

• SELAMA KEHAMILAN
Pencegahan infeksi selama
kehamilan,antara lain:
o Perbaiki gizi
o Hubungan seksual pada umur
kehamilan tua sebaiknya tidak di
lakukan
Pencegahan Demam/Infeksi Nifas

• SELAMA PERSALINAN
Pencegahan infeksi selama persalinan sbb:
o Membatasi masuknya kuman-kuman ke dalam jalan lahir
o Membatasi perlukaan jalan lahir
o Mencegah perdarahan banyak
o Menghindari persalinan lama
o Menjaga sterilitas ruang bersalin dan alat yang di gunakan
Pencegahan Demam/Infeksi Nifas

• SELAMA NIFAS
Pencegahan infeksi selama nifas antara lain:
o Perawatan luka postpartum dg teknik aseptik
o Semua alat dan kain yang berhubungan dg daerah genital
harus bersih hama.
o Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam
ruangan khusus,tidak bercampur dg ibu nifas yang sehat
o Membatasi tamu yang berkunjung
o Mobilisasi dini
PONED RESUSITASI BAYI

Asfiksia neonatorum adalah


keadaan bayi baru lahir yang
tidak dapat bernapas secara  Penilaian keputusan tindakan BBL
spontan dan adekuat.
 Tindakan resusitasi BBL : Langkah Awal
 Ventilasi
 Membuat catatan resusitasi
 Pemantauan dan dukungan
Prosedur  Melakukan pencatatan dan pelaporan kasus

(-) Jika nafas belum teratur setelah 20 menit ventilasi :


• Rujuk ke pelayanan yang dituju.
• Selama dirujuk, jaga bayi tetap hangat dan berikan ventilasi
jika diperlukan.
• Jika tidak ada usaha bernafas, megap – megap atau tidak ada
nafas setelah 20 menit ventilasi, hentikan ventilasi, bayi lahir
mati, berikan dukungan psikologis kepada keluarga.
Resusitasi Bayi

02.
Resusitas BBL adalah tindakan
pertolongan pertama yang diberikan
kepada bayi yang lahir dengan keadaan
tidak normal atau Asfiksia. Bayi asfiksia
yaitu biasanya mengalami kesulitan
bernapas, denyut jantung lemah, atau
berbagai masalah medis lainnya.
Penyebab Asfiksia Bayi yang Memerlukan
Resusitas BBL:

Keadaan Ibu Keadaan Bayi


• Pre eklampsia & eklampsia
Keadaan tali pusat
• Bayi prematur
• Pendarahan Abnormal
• Persalinan sulit
• Partus lama / Partus macet
• Kelainan Kongenital
• Demam selama persalinan
• Lilitan tali pusat • Air ketuban bercampur
• Infeksi berat
• Tali pusat pendek • mekonium
• Kehamilan Post Matur
• Simpul tali pusat
• Prolapsus tali pusat
Tanda-tanda Resusitasi Perlu Dilakukan

Denyut jantung
Frekuensi denyut Tidak/ Susah
jantung normalnya harus
Menangis
01 > 100 per menit.
03
Pernapasan 02 Warna kulit 04
Nafas tersengal-sengal
warna kulit menunjukkan bahwa
berarti nafas
warna kulit bayi
tidak efektif
pucat (biru) atau bisa sampai
sianosis. seharusnya kulit warna
kemerahan
Persiapan Resusitasi BBL
Persiapan Tempat
Ruangan hangat,Rata, Persiapan Alat
keras dan Kering.
Gunakan lampu 60 –
100 watt /petromak 3 Helai kain, Alat
Penghisap Lendir (Delee),
Tabung dan Sungkup,
Persiapan Diri Kotak alat Resusitasi,
Sarung Tangan, Jam atau
Memakai alat pencatat waktu
pelindung diri, Cuci
tangan, Memakai
sarung tangan
RESUSITASI BBL
 TAHAP 1 : LANGKAH AWAL
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Atur Kepala Bayi
3. Isap Lendir
4. Keringkan dan Rangsang Bayi
5. Atur Kembali posisi Bayi &
Bungkus BBl
 TAHAP 2 : VERTILASI

1. Pemasangan sungkup, pasang dan pegang


sungkup agar menutupi dagu, mulut dan
hidung.
2. Ventilasi 2 kali.
3. Jika bernapas > 40 per menit dan tidak ada
retraksi berat.
4. Ventilasi, setiap 30 detik hentian dan
lakukan penilaian ulang napas.
5. Siapkan rujukan jika bayi belum bernapas
spontan sesudah 2 menit resusitasi.
6. Lanjutkan ventilasi sambil memeriksa
denyut jantung bayi
 TAHAP 3 : ASUHAN PASCA RESUSITASI

Asuhan pasca resusitasi yang diberikan berupa pemantauan,


asuhan BBL dan konseling. Bicaralah dengan ibu dan keluarga bayi
tentang resusitasi yang telah dilakukan. Jawab setiap pertanyaan
yang diajukan.
Asuhan pasca resusitasi diberikan sesuai dengan BBL setelah
menerima tindakan resusitasi dan dilakukan pada keadaan:
• Resusitasi berhasil: bayi menangis dan bernapas normal sesudah
langkah awal atau sesudah ventilasi.
• Resusitasi belum / kurang berhasil: bayi perlu rujukan yaitu
sesudah resusitasi 2 menit belum bernapas atau megap-megap
atau pada pemantauan didapatkan kondisinya memburuk.
• Resusitasi tidak berhasil: sesudah resusitasi 10 menit dihitung
dari bayi tidak bernapas dan detak jantung.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai