Makalah Pemeriksaan Glukosa PDF
Makalah Pemeriksaan Glukosa PDF
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN LENGKAP
“PEMERIKSAAN GLUKOSA”
OLEH :
KELOMPOK V
ASISTEN :
ELDINA SULISTYORINI
MAKASSAR
2010
BAB I
PENDAHULUAN
glikogen atau asam – asam lemak sehingga kadar glukosa darah dapat
dipertahankan dalam batas normal 80 – 120 mg/dL atau 3,0 – 7,0 mmol/L.
glukosa darah tinggi dalam waktu yang lama akan menyebabkan diabetes
melitus. Selain itu, dalam catatan klinis ada beberapa nilai yang
dilakukan untuk mengetahui berapa batas atau nilai normal kadar glukosa
glukosa darah.
dilakukan dengan probandus diukur glukosa puasa (12 jam) secara TTGO
TINJAUAN PUSTAKA
A. Karbohidrat
berfungsi baik. Jika tidak tersedia, kebutuhan ini dipenuhi dengan jalan
air melalui fotosintesis dan disimpan sebagai pati dan diubah menjadi
0,5 dan 1,5 kali dari gula putih. Galaktosa merupakan komponen dari
atau oktosa menurut jumlah atom karbon yang dimiliki; dan sebagai
aldosa atau ketosa, bergantung pada apakah gugus aldehid atau keton
(gula malt) = 2 molekul glukosa. Dalam usus, zat-zat ini dihidrolisa oleh
dan glikogen yakni bentuk timbunan hewani dari glukosa. Begitu pula
serat nabati yang tak dapat dicernakan oleh enzim usus : selulosa,
tales, ubi, sagu, singkong, roti, bakmi, bihun, dan macaroni. Dalam
cadangan glukosa.
sama sekali tidak diuraikan. Serat yang berasal dari padi, misalnya
darah yang tinggi dalam waktu lama akan menyebabkan diabetes mellitus.
(2:35)
dapat naik hingga 6,5-7,2 mmol/L. Di saat puasa, kadar glukosa darah
kadar yang jauh lebih rendah dapat ditoleransi asalkan terdapat adaptasi
yang progresif.
Glukoinase.
hati pad konsentrasi lebih tinggi yang ditemukan pada vena porta hati
Insulin
glukosa di jaringan seperti jaringan adipose dan otot. Kerja insulin ini
ke membrane plasma.
Glukogon
akan meningkat untuk sementara waktu dan akhirnya akan kembali lagi ke
kadar semula, jumlah glukosa yang diambil dan dilepaskan oleh hati dan
darah.
kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis
yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat
tubuh.
Tipe penyakit Diabetes Melitus
pada anak-anak atau balita yang mana mereka sangat mudah mengalami
dalamdarah.
Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya resisten
remaja. Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi
virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal)
Faktor resiko untuk diabetes tipe 2 adalah obesitas dimana sekitar 80-90%
3. Diabetes Gestational
yang terjadi atau pertama kali diketahui pada saat kehamilan berlangsung.
diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik bila tidak ditangani
dengan benar.
mg/dl.
dibawah normal.
setelah makan karena usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang
lebih tinggi.
toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada
wanita hamil. Hal ini untuk mendeteksi diabetes yang sering terjadi pada
wanita hamil.
kadar gula darah puasa. Lalu penderita diminta meminum larutan khusus
yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah
darah puasa mencapai level 126 mg/dl atau bahkan lebih, dan
kadar gula darah mencapai level antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL,
Terapi Farmakologi
1. Sulfonylureas
beta dalam pankreas untuk memproduksi lebih banyak insulin. Obat ini
juga membantu sel-sel dalam tubuh menjadi lebih baik dalam mengelola
tipe 2 berusia di bawah 40 tahun, dengan durasi penyakit kurang dari lima
tahun sebelum pemberian obat pertama kali, dan kadar gula darah saat
puasa kurang dari 300 mg/dL (16,7 mmol/L). Adapun beberapa nama
dagang dari jenis obat ini antara lain: Diabinese, Daonil/ Euglocon,
sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil atau menyusui, dan pasien-
pasien yang elergi terhadap obat golongan sulfa. Efek samping utama
obat ini adalah kenaikan berat badan, dan retensi air. Meskipun
2. Meglitinida
yang cepat dan diberikan saat makan, dua hingga empat kali setiap hari.
repaglinida memilki risiko pada jantung. Jenis yang lebih baru, seperti
3. Biguanida(Biguanida)
Jenis obat ini telah digunakan lebih dari 50 tahun, dan yang dikenal
antara lain metformin. Obat ini mampu mengurangi penyerapan zat gula
dari usus dan mempunyai pengaruh yang rumit pada hati. Karena itu
mereka yang punya masalah dengan hati tidak boleh makan obat ini.
obat ini.
Tak perlu khuatir jika tingkat gula darah menjadi turun drastis
lebih, karena mencegah rasa lapar dan tidak menambah berat badan.
Efek samping obat ini antara lain; masalah pada gastrointestinal termasuk
4. Alpha-Glucosidase Inhibitors
merupakan keuntungan khusus obat ini, karena kadar insulin yang tinggi
obat ini. Medikasi obat ini dilakukan saat makan. Obat ini juga
5. Thiazolidinedione
sebagi kolesterol baik). Obat ini juga meredam molekul yang disebut
11Best HSK-1 yang berperan penting pada sindrom metabolik (kondisi pre
obat dari golongan thiazolidinedione yang sudah disetujui. Salah satu studi
menaikkan berat badan meski masih dalam skala moderat. Obat ini juga
ditarik dari pasaran setelah ditemukan laporan gagal jantung, gagal hati,
yang sama pada hati meskipun ada beberapa laporan liver injury.
heksokinase.
Metode GOD banyak digunakan saat ini. Akurasi dan presisi yang baik
(karena enzim GOD spesifik untuk reaksi pertama), tapi reaksi kedua
Metode heksokinase
akurasi dan presisi yang sangat baik dan merupakan metode referens,
METODE KERJA
(spesmen 1)
glukosa.
2. Dibiarkan reagen yang dari refrigerator pada suhu 370C.
3. Dibuat larutan :
370C.
HASIL PENGAMATAN
Keterangan :
GS : Glukosa Sewaktu
GP : Glukosa Puasa
Nilai Normal
PEMBAHASAN
penyakit.
terdapat dalam darah adalah dalam bentuk glukosa karena galaktosa dan
dalam batas normal 80 – 120 mg/dL atau 3,0 – 7,0 mmol/L. Pengaturan
menaikkan kadar glukosa darah. Kadar glukosa darah yang tinggi dalam
sewaktu sebesar 82,6 mg/dL dan nilai normal glukosa sewaktu 80 – 120
range. Sedangkan glukosa puasa sebesar 149,4 mg/dL dan nilai normal
diatas dari nilai normal. Ini dikarenakan pada praktikum specimen darah
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
syarat normal nilai glukosa puasa dikarenakan oleh satu dan lain hal dan
untuk nilai TTGO sebesar 108,1 mg/dl masih memenuhi syarat normalnya.
VI.2 Saran
4. Sudoyo, Aru W, dkk. “Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III”. Jakarta :