Anda di halaman 1dari 11

APLIKASI TELEMEDECINE DAN PENERAPANNYA DALAM TEKNOLOGI

INFORMASI DI SARANA KESEHATAN

Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pengantar Teknologi Informatika

Dosen Pengampu :

Anang Andrianto

Oleh :

 Bagus Tri Laksono (152210101062)


 Septi Sudianingsih (152210101076)
 Ikhrar Ridho D. (152210101091)
 Muhamad Arfan Muzaqi (152210101101)

Kelas B

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER

2016/2017
DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan masalah ......................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 3
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Telemedecine .............................................................................................................. 5
2.2 Teknologi yang terdapat dalam telemedecine ............................................................................... 5
2.3 Fase Perkembangan dalam Telemedecine .................................................................................... 7
2.4 Manfaat Telemedecine .................................................................................................................. 7
2.5 Perkembangan Telemedecine di Indonesia ................................................................................... 7
2.6 Hambatan dan Kendala Telemedecine .......................................................................................... 8
BAB 3 ................................................................................................................................................... 10
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 10
Daftar Pustaka ....................................................................................................................................... 11
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi informasi merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia
untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi (dan
komunikasi) saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis,
dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru
di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak
memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki
potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya
dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan
teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.
Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua
tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat
dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru.
Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan
di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Telemedicine adalah aplikasi dari
pengobatan klinis yang pengembangannya memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan
komunikasi lain untuk mentransfer informasi medis. Dengan transfer ini informasi media
tersebut dapat digunakan untuk konsultasi kesehatan, dan kadang-kadang dapat digunakan
untuk prosedur medis di tempat terpencil.
Telemedicine dapat digambarkan sebagai dua orang professional di bidang kesehatan
yang saling berdiskusi dari jarak jauh secara real time. Untuk melakukan diskusi tersebut dua
orang professional tersebut menggunakan telepon, ataupun teknologi yang lebih canggih
seperti teknologi satelit dan peralatan video conference. Secara umumtelemedicine merujuk
pada penggunaan alat komunikasi dan teknologi informasi untuk mengirim perawatan
kesehatan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apaa pengertian telemedecine ?
2. Teknologi apa saja yang terdapat dalam telemedecine?
3. Fase perkembangan apa saja yang terdapat pada telemedecine ?
4. Apa saja manfaat dari telemedecine ?
5. Bagaimana perkembangan aplikasi telemedecine di Indonesia ?
6. Apa saja hambatan dan kendala telemedecine ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian telemedecine
2. Untuk mengetahui teknologi yang terdapat dalam telemedecine
3. Untuk mengetahui fase perkembangan dalam telemedecine
4. Untuk mengetahui manfaat telemedecine
5. Untuk mengetahui perkembangan telemedecine di Indonesia
6. Untuk mengetahui hambatan dan kendala telemedecine
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Telemedecine
Telemedicine adalah aplikasi dari pengobatan klinis yang pengembangannya
memanfaatkan telepon, internet, dan jaringan komunikasi lain untuk mentransfer informasi
medis. Istilah telemedicine sering disalahartikan dengan istilah e-health ataupun telehealth.
Telemedicine hanya merujuk pada layanan klinis, sedangkan telehealth mencakup baik
layanan klinis maupun layanan nonklinis seperti pendidikan, administrasi, dan penelitian
bidang medis. Sedangkan e-health digunakan pada istilah yang mencakup telehealth, rekam
medis elektronik, dan komponen-komponen lain dalam kesehatan TI (teknologi
informasi).(Sri Kusumadewi, 2009)
Dalam praktek pelaksanaannya, telemedicine diterpkan dalam dua konsep yaitu :
a. Real time (synchronous)
Telemedicine secara real time (synchronous telemedicine) bisa berbentuk sederhana seperti
penggunaan telepon, atau yang kompleks seperti penggunaan robot bedah. Synchronous
telemedicinememerlukan kehadiran dua pihak di waktu yang sama. Untuk itu diperlukan
media penghubung yangdapat menawarkan interaksi real time sehingga salah satu pihak bisa
melakukan penanganan kesehatan. Contohnya penggunaan teknologi tele-otoscope yang
memberikan fasilitas untuk sorang dokter yang melihat ke dalam pendengaran pasien dari
jarak jauh. Contoh lainnya yaitu tele-stethoskopyang membuat seorang dokter mendengarkan
detak jantung pasien dari jarak jauh.
b. Store and forward (asynchronous)
Telemedicine dalam store-and-forward (asynchronous telemedicine) mencakup pengumpulan
data medis dan pengiriman data ini ke seorang dokter pada waktu yang tepat untuk evaluasi
offline. Jenis ini tidak memerlukan kehadiran kedua belah pihak dalam waktu yang sama.
Dermatologi, radiologi, dan patologi adalah spesialis yang biasanya menggunakan teknologi
ini. Rekam medis dalam struktur yang tepat dalah komponen utama dalam transfer ini

2.2 Teknologi yang terdapat dalam telemedecine


Teknologi telemedicine terdiri dari teknologi perangkat keras dan perangkat lunak.
Teknologi perangkat keras telemedicine:
a. Jaringan computer/internet
Teknologi ini dapat menghubungkan antar computer sehingga dapat saling komunikasi dan
bertukar data. Jaringan computer dapat menghubungkan computer di gedung yang berbeda,
kota yang berbeda bahkan seluruh dunia. Teknologi lebih dikenal dengan internet. Jaringan
computer ini tidak hanya dengan kabel tapi juga nirkabel. Jaringan computer termasuk
internet mampu menciptakan synchronous telemedicine maupun asynchronous.
b. Satelit
Satelit dapat mengatasi tempat-tempat yang tidak terjangkau. Satelit saat ini dipakai untuk
dijadikan infrastruktur komunikasi seperti telepon. Satelit memperluas jangkauan
telemedicine ke darah-daerah terpencil atau lokasi yang sulit dibangun infrastruktur jaringan
kabel.
c. Handphone
Fungsi utama handphone adalah untuk komunikasi suara dan teks (SMS), namun fitur-fitur
tambahan banyak ditambahkan seperti:
- MMS, fasilitas ini dapat mengirim suara, gambar, maupun video
- GPRS atau 3G, fasilitas ini menambah kecepatan pengiriman data ke handphone
sehingga dapat dikirim secara realtime sehingga dapat dilakukan video conference, juga dapat
dilakukan chatting atau browsing internet.
- Shoftware, yaitu misalnya dengan teknologi Java dengan java ME (mobile edition) dapat
ditambahkan dalam HP
d. Plug-play device
Yaitu teknologi yang memungkinkan penambahan piranti baru dalam computer. Setiap
computer akan dilengkapi dengan berbagai port. Lewat port-port tersebut piranti baru dapat
ditambahkan dalan computer. Ada beberapa port yang ada saat ini diantaranta port serial, port
pararel, dan USB. Dengan port tersebut peralatan multimedia dapat dihubungkan ke
computer, sehingga audio conference maupunvideo conference dapat dilakukan. Piranti
kesehatan juga dapat dihubungkan dengan computer lewat port ini, contohnya stetoskop,
thermometer, USG, laboratorium.
e. Teknologi multimedia
Multimedia disini adalah yang berkaitan dengan media suara, gambar, dan video. Semuanya
dapat bersifat digital dan dapat dikirim secara digital juga.(Carpenter, Februari 1998)

Teknologi perangkat lunak yang mendukung telemedicine:


a. Teknologi chatting dan conference
Chatting biasanya dilakukan antara 2 orang berbeda di computer yang berbeda. Sedangkan
conference dapat dilakukan lebih dari dua orang yang berbeda tetapi dalam satu forum. Salah
satu shoftware ini misalnya yahoo messenger, google talk, dsb.
b. Pengolahan citra
Pengolahan citra adalah salah satu bidang kajian di dunia perangkat lunak computer. Bidang
ini mengkaji teknik-teknik mengolah citra (gambar, foto). Pengolahan citra menawarkan
teknik-teknik untuk mengolah citra termasuk memperbaiki citra sebelum dikirm ke tempat
lain.
c. Teknologi pemampatan (kompresi) data
Teknik ini mengubah data berukuran besar menjadi data berukuran kecil. Pengubahan tidak
akan menghilangkan informasi di dalamnya. Karena data hasil kompresi berbeda dengan data
sebelumnya, maka diperlukan proses dekompresi.

2.3 Fase Perkembangan dalam Telemedecine

FASE PERKEMBANGAN RENTANG WAKTU

Telegram dan telepon 1840-1920

Radio 1920-1950

Televisi/ teknologi ruang angkasa 1950-1980

Teknologi digital 1990an

2.4 Manfaat Telemedecine


Manfaat telemedicine mencakup kedalam 3 aspek yang saling terkait satu sama lain yaitu
pasien, dokter dan rumah sakit. Manfaat langsung bagi pasien adalah:
 Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
 Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari
dokter-dokter pribadi.
 Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat
memberikan dukungan langsung.
 Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
 Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang
tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.

2.5 Perkembangan Telemedecine di Indonesia


Saat ini telemedicine sudah menjadi bagai penting dalam sebuah pengobatan.
Telemedicine telah mampu membawa tangan-tangan dokter keluar dari ruang praktek mereka
dan menyentuh orang-orang sakit yang tinggal jauh di pelosok. Berikut contoh perkembangan
aplikasi telemedicine di dunia dan Indonesia:
a. Easy call me
Masa sekarang banyak dokter sudah membangun kedekatan dengan pasien melalui telepon
atau pesan singkat (SMS). Hal ini memungkinkan bagi dokter untuk menangani maslah
khusus misalnya pasien hepatitis rawat jalan, atau pasien hipertensi rawat jalan, dll.
b. Smart- home, smart patient
Teknologi ini merupakan teknologi untuk melakukan monitoring terhadap pasien, dimana
pasien tetap berada dirumah selama menitoring. Teknologi ini dikembangkan oleh ATA
(American Telemedicine Association), Home Telehealth dan Remote Monitoring.
c. Robotic telemedicine
Proyek ini dikembangkan oleh Offsite Care Inc. Robot ini memungkinkan dokter
berkoordinasi dengan klinis atau rumah sakit setempat, sekaligus memeriksa pasien dari jarak
jauh.
d. Pakistan telemedicine project
Pemerintah America Serikat bekerja sama dengan IBM membangun infrastruktur
telemedicine di Holy Family Hospital Rawalpindi di Pakistan. Disini dibangun sebuah system
telemedicine untuk mengkoneksikan dokter-dokter ahli di Amerika Serikat dengan rumah
sakit tersebut melalui jaringan Wi-Max. Dokter berhubungan dengan pasien melalui wencam
dan dengan perangkat-perangkat yang diopersaikan oleh perawat di RS tersebut.
e. Sistem Pakar
Sistem ini memodelkan pengetahuan pakar ke dalam system computer. Contoh penggunaan
system pakar dalam dunia medis adalah dilakukan di
Dalam website tersebut kita bisa melakukan beragam penyakit yang mungkin kita derita
dengan memilihmodul-modul yang tersedia dalam website tersebut.
f. Aplikasi telemedicine dari Telkom (Indonesia)
Ditjen Bina Upaya Kesehatan berinisiatif mengimplementasikan e-health dalam bentuk
telemedicine. Aplikasi telemedicine dari Telkon adalah cikal bakal terintegrasinya diagnosa
medis secara nasional. Hal ini telah disampaikan dalam seminar Telemedicine Tahun 2011.
Saat ini pilot projet implementasi online diagnose medis adalah enam rumah sakit di Jakarta
yaitu RSUP Pesahabatan, RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, RSUP Fatmawati, RS Darmais,
RSJP Harapan Kita, dan RSAB Harapan Kita

2.6 Hambatan dan Kendala Telemedecine


Masih banyak kendala dalam penerapan teknologi informasi untuk manajemen
kesehatan di rumah sakit. Jika masih dalam taraf pengembangan sistem informasi transaksi
(misalnya data administratif, keuangan dan demografis) problem sosiokltural tidak terlalu
kentara. Namun demikian, jika sudah sampai aspek klinis, tantangan akan semakin besar. Di
sisi lain, persoalan kesiapan SDM seringkali menjadi pengganjal. Pemahaman tenaga
kesehatan di rumah sakit terhadap potensi TI kadang menjadi lemah karena pemahaman yang
keliru. Oleh karena itu penguatan pada aspek pengetahuan dan ketrampilan merupakan salah
satu kuncinya. Disamping itu, tentu saja adalah masalah finansial. Tanpa disertai dengan
bantuan tenaga ahli yang baik, terkadang investasi TI hanya akan memberikan pemborosan
tanpa ada nilai lebihnya. Yang terakhir adalah kecurigaan terhadap lemahnya aspek security,
konfidensialitas dan privacy data medis.
Bagaimana memilih dan menerapkan aplikasi teknologi informasi untuk manajemen
kesehatan di rumah saki merupakan pertanyaan krusial yang harus dijawab. Melihat pada
pengalaman di atas, kita harus mengembalikan kepada komitmen, visi dan leadership dari
organisasi. Apakah ini hanya karena ikut-ikutan atau memang sudah tertuang dalam rencana
stratejik rumah sakit? Selain itu, bagaimana implikasi biaya dan sumber daya manusia?
Bagaimana menjalin kerjasama antar berbagai komponen di rumah sakit, baik tenaga medis
maupun non medis?
Jika pertanyaan tersebut sudah dijawab, kita dapat memilih aplikasi yang sesuai dengan
kemampuan organisasi. Langkah yang paling penting adalah pengembangan sistem informasi
transaksional (data administratif dan klinis sederhana). Selanjutnya, pengembangan level
kedua, yaitu sistem informasi manajemen dan sistem sistem informasi eksekutif (sistem
pendukung keputusan) dapat dilakukan kemudian. Aplikasi SMS sebagai reminder bagi ibu
hamil untuk memeriksakan secara tepat waktu juga merupakan salah satu model SPK bagi
pasien. Demikian juga model serupa agar jadwal imunisasi bagi balita tidak terlambat.
Investasi yang diperlukan cukup dengan komputer yang telah diisi dengan database klinik
pasien, nomer HP serta rule mengenai penjadwalan imunisasi. Penerapan jaringan wireless
saat ini juga bukan investasi yang mahal. Dan masih seabreg inovasi lain yang dapat
dikembangkan.
Dari konteks teknologi informasi dan komunikasi, dapat dikatakan bahwa pelbagai
aplikasi sangat potensial sekali diterapkan di dunia medis. Akan tetapi kita harus
memperhatikan bahwa hingga saat ini secara kultural, dunia medis, termasuk yang sudah
menerapkan infrastruktur elektronik secara canggih sebagian besar transaksi informasi klinis
masih berjalan secara face to face. Sehingga tidak salah bila ada yang mengatakan bahwa
keberhasilan sistem informasi di rumah sakit 90% merupakan masalah sosial kultural dan
hanya 10% saja yang merupakan masalah informatika.
BAB 3

KESIMPULAN
1. Telemedicine adalah konsep praktek kedokteran yang sangat
bermanfaat untuk mendukung diagnosis maupun konsultasi medis jarak
jauh. Telemedicine dapat menjembatani kekurangan tenaga spesialis
medis disuatu tempat dan menawarkan layanan kesehatan cepat yang
dibatasi jarak
2. Telemedicine sangat tergantung pada tingkat ketersediaan infrastruktur
IT di suatu daerah dan juga tingkat biaya operasional yang tersedia.
3. Telemedicine juga masih sangat dibatasi oleh penguasaan teknologi ini
khususnya oleh tenaga medis di Indonesia.
Daftar Pustaka
Carpenter, R. E. (Februari 1998). Issue: Managing Multimedia Medical Records: A Health
Information Manager's Role. Jurnal of AHIMA - HIM practice associate.
Sri Kusumadewi, d. (2009). Informatika Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai