1
RIADI
20 M. HABIB OKTA YUDA 10,3448
21 NOVITA SARI 10,3448
22 DINDA RAHMA
JUWITA 9,31034
23 ADITYA SUCANDIKO 9,31034
24 BALQIS FADHILAH 9,31034
25 DENDI FEBRIAN ADHA 9,31034
26 IRA DUWI YANTI 9,31034
27 HELSA MUTHIA
ANGESTI 7,24138
Ket:
N = 30
No 15 dan 16 Yoga Syahputra dan Andre Agusman merupakan middle
RL =
12,4138
12,4138
11,3793
11,3793
2
10,3448
10,3448
10,3448
9,31034
9,31034
9,31034
9,31034
9,31034
7,24138
Total= 132,4137931
3. Hitung kelompok atas yang menjawab benar tiap soal (Ru) dan hitung pula
kelompok bawah (Rl) yang menjawab benar tiap soal.
Setelah didapatkan nilai dari masing-masing kelompok, selanjutnya
dilakukan perhitungan untuk menentukan tingkat kesukaran dan daya
pembeda.
C. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan mengakibatkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat mencoba lagi karena
diluar jangkauannya.
Untuk menentukan indeks kesukaran tiap butir item tes digunakan
ketentuan :
Ru + RL
P =
Nu + NL
Kriteria untuk menentukan tingkat kesukaran tiap butir item tes adalah :
0,00 - 0,30 soal sukar
0,31 - 0,70 soal sedang
0,71 - 1,00 soal mudah
3
Nilai P yang dianjurkan dalam penulisan item tes adalah 0, 30 - 0,70, tetapi
harus dingat bahwa soal-soal itu tidak berarti memiliki daya pembeda yang tinggi.
D. Daya Pembeda
Daya pembeda suatu soal tes ialah bagaimana kemampuan soal itu untuk
membedakan siswa-siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dengan
siswa-siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group).
Daya pembeda setiap item tes dapat dihitung dengan menggunakan
rumus seperti berikut :
Ru - RL Ru - RL
DP = =
Nu NL
Item soal yang baik adalah item soal yang mempunyai daya pembeda 0,40
– 0,70. Bila didapatkan daya pembeda negatif, maka harus dibuang sebab item
soal tersebut dijawab lebih banyak oleh kelompok bawah dibandingkan
kelompok atas.
E. Analisis Distraktor
Analisis distraktor adalah analisis yang bertujuan untuk melihat
pengecoh (distraktor) berfungsi dengan baik. Pengecoh yang tidak dipilih sama
sekali (omit) oleh testec berarti pengecoh itu jelek dan terlalu jauh menyesatkan,
suatu distraktor dapat dikatakan berfungsi baik jika paling sedikit dipilih oleh 5%
pengikut tes. Omit tidak boleh lebih dari 10% dari pengikut tes.
Contoh perhitungan analisi distraktor dari skor siswa/i kelas VIII SMP Negeri
4 Tambang bisa dilihat pada tabel berikut.