• Nama : Ny. I
• Umur : 31 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• Status Pernikahan : Menikah
• Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Alamat : Karang pawitan
• Tanggal Masuk : 03 Agustus 2017
• Tanggal Keluar : 12 Agustus 2017
• Status Keluar : Atas Permintaan Sendiri
• Ruangan : Cempaka bawah
• No CM : 01036223
ANAMNESIS
9 Agustus 2017
Keluhan Utama
Keluhan Utama:
Penurunan kesadaran 3 hari sebelum masuk rumah sakit
RIWAYAT PENYAKIT
SEKARANG Sebelumnya mengeluh adanya
nyeri kepala sejak 2 bulan
Penurunan kesadaran
sejak 3 hari SMRS
Mengkonsumsi
obat warung dan
Penurunan berat batuk tak sembuh
badan
Terliat gelisah, berteriak Mencret dan
sendiri, tangan terlipat, dan muntah +/- 1 bulan
lidah berwarna putih SMRS
Mengalami demam
selama 1 bulan
hilang timbul
Pasien sadar saat dirawat 2 hari
di RS tapi tdk dapat bicara
RiwayatRiwayat
PenyakitPenyakit
Dahulu Dahulu
• Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis terlihat samar pada linea midclavicularis sinistra
Palpasi : Iktus cordis teraba pada sela iga ke 5 sebelah medial garis
midclavicula sinistra
Perkusi :
Batas jantung kanan pada linea sternalis dextra sela iga ke 4
Batas jantung kiri pada linea midclavicula sinistra sela iga ke 5
Batas pinggang jantung pada linea parastenalis sinistra sela iga ke 3
Auskultasi: Bunyi jantung S1 = S2 Takikardi, S3/S4 (-/-) Murmur (-) Gallop
(-)
2
PEMERIKSAAN FISIK
Paru - Paru
Inspeksi : Gerakan statis dan dinamis hemitoraks kanan dan kiri,
Tidak tampak retraksi sela iga, hematoma, udem, massa, dan deformitas
pada kedua hemitoraks.
Palpasi : Fremitus Taktil simetris pada kedua hemitoraks. Fremitus
Vokal sulit dinilai.
Perkusi : Sonor di kedua hemitoraks
Auskultasi : Vesicular Breathing Sound di seluruh lapang paru, Ronkhi
(-/-), Wheezing (-/-)
Extremitas : Akral dingin, edema -/-
2
Pemeriksaan Neurologi
Inspeksi
Kepala Leher
Bentuk : Normocephalus Sikap : Dalam batas normal
Nyeri tekan : (-) Pergerakan : Dalam batas normal
Simetris : (+) Kaku kuduk : (+)
Pulsasi : (-)
1
Pemeriksaan Neurologi
Saraf Otak
N. cranialis Kanan Kiri
N. I (Olfaktorius) Tidak dilakukan Tidak dilakukan
N. IV (Troklearis)
N. II (Optikus) Tidak dilakukan Tidak dilakukan Pergerakan mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Sikap bulbus Simetris Simetris
N. III (Okulomotorius) - -
Melihat kembar
Sela mata Simetris Simetris N. VI (Abdusens)
Pergerakan Bulbus Sulit dinilai Sulit dinilai Pergerakan mata Sulit dinilai Sulit dinilai
Sikap bulbus Simetris Simetris
Melihat kembar - -
Strabismus - - N. V (Trigeminus) Sulit diniali Sulit dinilai
Nistagmus - - N. VII (Facialis)
Exoftalmus - - Mengerutkan dahi Sulit dinilai Sulit dinilai
Pupil (Besar, bentuk) D : 2 mm, isokor D : 2mm, Menutup mata Dbn Dbn
+ isokor Memperlihatkan gigi Sulit dinilai Sulit dinilai
Refleks cahaya Tidak dilakukan + Bersiul Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Rasa kecap 2/3 depan lidah Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2
Refleks Konsesual Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Refleks konvergensi - Tidak dilakukan
Melihat kembar -
Pemeriksaan Neurologi
3
Refleks fisiologis
Fungsi Vegetatif
BAK : Dalam batas normal
BAB : Belum BAB semenjak di RS
3
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi : Elektrolit :
Darah rutin : 1. Natrium : 129 mEq/L
1. Hemoglobin : 12,4 mg/dl 2. Kalium : 4,4 mEq/L
2. Hematokrit : 39% 3. Klorida : 101 MeQ/L
3. Leukosit : 10.400 /mm3 4. Kalsium : 3,92 mg/dL
4. Trombosit : 298.000 /mm3
5. Eritrosit : 4.80 juta/mm3
Imunuserologi
Widal
1. Anti S. Typhi-H : Negatif
2. Anti S. Thypi-O : Negatif
3. HIV : Reaktif
Kimia Klinik :
1. Ureum : 4,70 mg/dL
2. Kreatinin : 3,61 mg/dL
7. GDS : 113 mg/dL
RINGKASAN
• Pasien wanita berumur 31 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD RSUD dr. Slamet
Garut karena mengalami penurunan kesadaran + 3 hari yang lalu. Sebelum
mengalami penurunan kesadaran pasien mengeluhkan adanya nyeri kepala,
demam (+), diare (+), batuk (+).
Serosa Purulent
Meningitis yang disebabkan oleh bakteri berakibat lebih fatal dibandingkan meningitis penyebab
Meningitis yang disebabkan oleh virus mempunyai prognosis yang lebih baik, cenderung jinak dan bisa sembuh sendiri.
EPIDEMIOLOGI
• Orang
• Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada laki-laki dibandingkan perempuan
dan distribusi terlihat lebih nyata pada bayi
• Tempat
• Risiko penularan meningitis umumnya terjadi pada keadaan sosio-ekonomi
rendah, lingkungan yang padat
• Waktu
• Kejadian meningitis lebih sering terjadi pada musim panas dimana kasus-
kasus infeksi saluran pernafasan juga meningkat
• Agen Infeksi
• Penyebab meningitis secara umum adalah bakteri dan virus
PATOFISIOLOGIS
1. Meningeal Invasion
Mekanime masuknya kuman ke dalam lapisan meninges masih belum diketahui sepenuhnya Karena dipengaruhi
oleh keadaan pejamu, agen infeksi dan faktor lingkungan.
Sawar darah otak, menjaga susunan syaraf pusat terhadap bahaya yang
datang dari lintasan hematogen
Proses radang juga menyebabkan terjadinya perubahan permeabilitas
dari kapiler otak yang sebelumnya kedap dan selektif terhadap berbagai
macam zat, menjadi permeabel sehingga terjadi kebocoran plasma dan
dapat menyebabkan kuman masuk kedalam cairan serebrospinal dan
ruang subarachnoid
Perubahan Aliran Serebrospinal dan Tekanan Intraknial
Perubahan Aliran Serebrospinal dan Tekanan Intrakranial
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Kaku Kuduk
• Pemeriksaan Kernig
• Pemeriksaan Brudzinski I (Brudzinski leher)
• Pemeriksaan Brudzinski II (Brudzinski Kontralateral tungkai)
• Pemeriksaan Brudzinski III (Brudzinski Pipi)
• Pemeriksaan Brudzinski IV (Brudzinski Simfisis)
• Pemeriksaan Lasegue
Pemeriksaan Penunjang
• Pungsi Lumbal
• Pemeriksaan darah
• Kultur
• radiologis
DIAGNOSIS
Meningitis Virus
Bisa sembuh sendiri
terapi suportif seperti
pemberian analgesik, antpiretik,
nutrisi yang adekuat dan hidrasi
Dosis asiklovir intravena adalah (10mg/kgBB/8jam).
Gansiklovir efektif untuk infeksi Cytomegalovirus (CMV),
namun karena toksisitasnya hanya diberikan pada kasus
berat dengan kultur CMV positif atau pada pasien dengan
imunokompromise.
Dosis induksi selama 3 minggu 5 mg/kgBB IV/ 12 jam,
dilanjutkan dosis maintenans 5 mg/kgBB IV/24 jam.
TATA LAKSANA
Meningitis Bakteri
a. Neonatus-1 bulan
1) Usia 0-7 hari, Ampicillin 50 mg/kgBB IV/ 8 jam atau dengan tambahan gentamicin 2.5 mg/kgBB
IV/ 12 jam.
2) Usia 8-30 hari, 50-100 mg/kgBB IV/ 6 jam atau dengan tambahan gentamicin 2.5 mg/kgBB IV/
12 jam.
b. Bayi usia 1-3 bulan
1) Cefotaxim (50 mg/kgBB IV/ 6 jam)
2) Ceftriaxone (induksi 75 mg/kg, lalu 50 mg/kgBB/ 12 jam) Ditambah ampicillin (50-100 mg/kgBB
IV/ 6 jam
3) Alternatif lain diberikan Kloramfenikol (25 mg/kgBB oral atau IV/ 12 jam) ditambah gentamicin
(2.5 mg/kgBB IV or IM / 8 hours).
TATA LAKSANA
a. Bayi usia 3 bulan sampai anak usia 7 tahun
1) Cefotaxime (50 mg/kgBB IV/ 6 jam, maksimal 12 g/hari)
2) Ceftriaxone (induksi 75 mg/kg, lalu 50 mg/kgBB IV/ 12 jam, maksimal 4 g/hari)
b. Anak usia 7 tahun sampai dewassa usia 50 tahun
1) Dosis anak
Cefotaxime (50 mg/kgBB IV/ 6 jam, maksimal 12 g/hari)
Ceftriaxone (induksi 75 mg/kg, lalu 50 mg/kgBB IV/ 12 jam, maksimal 4 g/hari)
Vancomycin – 15 mg/kgBB IV/ 8 jam
1) Dosis dewasa
Cefotaxime – 2 g IV/ 4 jam
Ceftriaxone – 2 g IV/ 12 jam
Vancomycin – 750-1000 mg IV/ 12 jam atau 10-15 mg/kgBB IV/ 12 jam
Beberapa pengalaman juga diberikan rifampisin (dosis anak-anak, 20 mg/kgBB/hari IV; dosis dewasa, 600
mg/hari oral). Jika dicurigai infeksi listeria ditambahkan ampicillin (50 mg/kgBB IV/ 6 jam).
c. Usia lebih dari atau sama dengan 50 tahun
1) Cefotaxime – 2 g IV/ 4 jam
2) Ceftriaxone – 2 g IV/ 12 jam
Dapat ditambahkan dengan Vancomycin – 750-1000 mg IV/ 12 jam atau 10-15 mg/kgBB IV/ 12 jam atau
ampicillin (50 mg/kgBB IV/ 6 jam). Jika dicurigai basil gram negatif diberikan ceftazidime (2 g IV/ 8 jam).
Meningitis Sifilitika
Terapi pilihan pada meningitis sifilitika adalah penisilin G kristal aqua dengan dosis 2-4 juta unit/hari
setiap 4 jam selama 10-14 hari, sering pula diikuti pemberian penisilin G benzatin IM dengan dosis 2.4
juta unit
Meningitis Fungal
Pada meningitis akibat kandida dapat diberikan terapi inisial amphotericin B (0.7 mg/kgBB/hari),
biasanya ditambahkan Flucytosine (25 mg/kgBB/ 6 jam) untuk mempertahankan kadar dalam serum
(40-60 µg/ml) selama 4 minggu
Meningitis Parasitik
Meningitis karena cacing ditatalaksana dengan terapi suportif seperti analgesia yang adekuat, terapi
aspirasi cairan serebrospinal dan antiinflamasi seperti kortikosteroid.
DIAGNOSIS BANDING
1. Abses serebral
2. Ensefalitis
3. Neoplasma serebral
4. Perdarahan Subarachnoid
PROGNOSIS
Prognosis meningitis tergantung kepada umur, mikroorganisme spesifik yang menimbulkan penyakit,
banyaknya organisme dalam selaput otak, jenis meningitis dan lama penyakit sebelum diberikan antibiotik
MENINGITIS TB
Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak (meningen) yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberkulosis
MANIFESTASI KLINIS
STADIUM II
STADIUM I • Kelainan neurologic STADIUM III
• Kaku kuduk (+), kernig &
• Prodromal 1-3 minggu Brudzinski (+) • Terjadi percepatan penyakit
• Timbul perlahan tanpa • Terbentuk infiltrate di dasar • Gangguan fungsi otak
kelainan neurologis otak semakin jelas
• Demam, lemah • Gangguan fokal • Infark batang otak
• Nafsu makan menurun, nyeri • Sakit kepala berat dan • Pernapasan irregular
perut muntah • Demam tinggi
• Sakit kepala, tidur terganggu • Edema pupil
• Mual, muntah, konstipasi • Hiperglikemia
• Apatis, irritable • Kesadaran menurun
• Nadi dan pernapasan tidak
teratur
• Hiperpireksia
DIAGNOSIS
Obat
a) Isoniazid
b) Rifampisin
c) Pirazinamid
d) Streptomisin
e) Etambutol
PROGNOSIS