Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO

PUSKESMAS BONGO II
KECAMATAN WONOSARI
Jl. Trans Desa Bongo II RT VI KP 96262

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BONGO II


Nomor Tahun 2016

TENTANG

PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS


DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSKESMAS BONGO II,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas


terhadap tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan
yang lebih bermutu, perlu disusun tentang penerapan
Manajemen Resiko Klinis.

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas ditetapkan


Manajemen Resiko Klinis dengan keputusan Kepala
Puskesmas Bongo II.

Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Keputusan menteri kesehatan No. 129/Menkes/SK II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5
tahun 2004 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 / Menkes / Per / III
/2008 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Kesehatan 1691/2011 Tentang
Keselamatan Pasien RS;
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.75 Tahun 2014 Tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BONGO II TENTANG


PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS BONGO II

Pertama : Penerapan Manajemen Resiko Klinis seperti tertera dalam lampiran


surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabila
terdapat kekeliruan dalam pembuatan keputusan ini, akan di
perbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal : Februari 2016
KEPALA PUSKESMAS BONGO II,

I WAYAN YASA, SKM, M.Kes.


Nip. 19740305 199503 1 001
Lampiran Keputusan Kepala Puskesmas Bongo II
Nomor :440/ /PKM-BGD/II/2016
Tentang : Manajemen Resiko Klinis Puskesmas Bongo II

MANAJEMEN RESIKO KLINIS

A. Pendahuluan

Manajemen resiko klinis merupakan suatu upaya sistematis yang


dilakukan baik di rumah sakit maupun puskesmas dalam rangka mengurangi
resiko akibat pelaksanaan pelayanan medic. Resiko klinis dapat berupa
bahaya, kesalahan, musibah atau potensi terjadinya hal-hal yang merugikan
pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan klsik yang diberikan
kepadanya.

B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya ‘medical error’,’ adverse events’, dan ‘harms’
pada pasien (membuat asuhan pasien lebih aman).
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya klaim da mengendalikan biaya
klaim yang harus menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian
finansial) dan dokter.

C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas pembantu
3. Poskesdes/pkd
4. Posyandu

D. Tahapan manajemen resiko klinis


1. Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medic.
2. Pembahasan : tim manajemen medik, koordinator pemegang program.
3. Kesimpulan : rca: tipe medical error, sumber medical error, fmea: perbaikan
prosedur, kebijakan, peraturan dll.
4. Tindak lanjut.

E. Incident report
1. Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang
direncanakan atau secara normal seharusnya tidak terjadi dan berdampak
pada keselamatan pasien ( patient care and ptient safety)
2. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang menghadapkan pasien pada
keadaan beresiko.
3. Pelaporan atas masalah/kejadian yang bertendensi/berpotensi
menghadapkan puskesmas terhadap tuntutan hokum.
4. Masalah/kejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi
termasuk juga kejadian yg potensial menyebabkan cedera.
5. Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat dijadikan pelajaran untuk
meneliminasi atau menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran
dan resiko ketersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.
F. Sumber medical report
1. Manusia:
a. Kelelahan
b. Kurang terlatih
c. Komunikasi yang buruk
d. Kekuasaan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
f. Poor judgment
g. Keragu-raguan
h. Logic error
i. Over confidence
2. Organisasi
a. Rancang bangun kerja
b. Perencanaan kebijakan
c. Adminidtrasi/ pembiayaan
d. Insentif/disinsentif/ kepemimpinan
e. Manajemen supplai
f. Supervisi/umpan balik
g. Ketidakjelasan tugas
h. Salah menempatkan personil
3. Teknikal
a. Poor automation
b. Peralatan yang buruk
c. Keterbatasan peralatan
d. Tidak memiliki decision support
e. Kompleksitas
f. Kurang integrasi
g. Terlalu banyak informasi
h. Tidakmenggunakan checklist

G. Tipe medical error


1. Kekeliruan konsep
a. Wrong concept of disease
b. Wrong concept of treatment
2. Kekeliruan diagnostik
a. Misdiagnosis
b. Late diagnosis
c. Gagal melakukan prosedur diagnosis
d. Menggunakan prosedur yang usang
e. Gagal melakukan pemantauan dan follow-up
f. Hasil pemeriksaan penunjang.
3. Kekeliruan terapi
a. Error melakukan tindakan medic
b. Error memberikan terapi
c. Error menetapkan dosis
d. Error menetapkan jenis obat
e. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic
sudah jelas
f. Melakukan tindakan medic yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru

4. Kekeliruan pencegahan
a. Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan.
b. Tidak adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
5. Lainnya
a. Gagal dalam berkomunikasi :
1) Komukasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya.
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
penerapan manajemen resiko klinis di uptdpuskesmasdompukota.

Ditetapkan di : Wonosari
Pada tanggal : Februari 2016
KEPALA PUSKESMAS BONGO II,

I WAYAN YASA, SKM, M.Kes.


Nip. 19740305 199503 1 001
PEMERINTAH KABUPATEN BOALEMO
PUSKESMAS BONGO II
KECAMATAN WONOSARI
Jl. Trans Desa Bongo II RT VI KP 96262

TIM KESELAMATAN FMEA PUSKESMAS BONGO II

1. Ketua : :dr. Reza SuryapanduNugroho

2. Anggota : drg. Risa Prihanita


Sukmawati, Amd.Kep
Mety Mantulangi. Amd. Keb
Satriana. Amd. Keb
Murtini. Amd. Kep

Anda mungkin juga menyukai