Laporan Observasi
Laporan Observasi
TENTANG
Oleh :
SUSILOWATI
08050238
BAB I
PROFIL SEKOLAH
3. Kota : Padang
6. Nomor Faksimile :-
Kesiswaan
KLS
KOMPONEN
VII VIII IX
A. Mata Pelajaran
1.Pendidikan Agama
2 2 2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 2 2 2
4. Matematika
4 4 4
5. Bahasa Inggris
6. Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 6
7. Ilmu Pengetahuan Sosial
4 4 4
8. Seni Budaya
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga 5 5 5
dan Kesehatan
5 5 5
B. Pilihan
1. Tinkom 2 2 2
2 2 2
C. Muatan Lokal
1. BAM
2. Pengetahuan Lingkungan Hidup
2. BK *
2 2 2
D. Pengembangan Diri *
2 2 2
1 1 1
Jumlah 37 37 37
dasar dari pilihan ini adalah agar generasi muda tidak lupa dengan akar
leluhurnya dimana pepatah minang berbunyi adat basandi syarak, syarak
basandi kitabullah. Tau jo kato mandaki , jo kato malereng, jo kato
mandata dan jo kato manurun dan menyadari pentingnya menjaga
lingkungan hidup
Jenis muatan lokal ini diambil karena sesuai dengan kebutuhan peserta
didik yang mayoritas terdiri atas suku Minangkabau dan pertimbangan SMPN 11
Padang sebagai sekolah Adiwyata disamping daya dukung sekolah
memungkinkan untuk pelaksanaanya , strategi pelaksanaan dimasukan kedalam
daftar pelajaran / intrakurikuler dengan jam tatap muka 2 jam pelajaran
perminggu untuk Budaya Alam Minangkabau dan 1 jam perminggu untuk
Pengetahuan Lingkungan Hidup
1. TPA / TPSA
Pengembangan diri TPA / TPSA diharapkan dalam kehidupan
a. Olympiade Matematika
b. Olympiade Fisika
c. Olympiade Biologi
Melalui pengembangan diri olympiade diharapkan dapat digali
rasa ingin tahu siswa terhadap IPTEK yang lebih mendalam
dan luas sehingga wawasan berpikir siswa lebih dipertajam
serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti lomba-lomba
olympiade yang dilaksanakan oleh dinas pendidikan dan
institusi yang lainnya.
3. Keterampilan
dengan memilih program pengembangan diri keterampilan, siswa akan
atas :
1.Menjahit
2.Melukis
4. Seni, tari dan teater
program pengembangan diri seni, teater dan tari, disini siswa
5. Olah Raga
Program Pengembangan Diri Olah Raga untuk menjadikan siswa
mencintai akan kesehatan tubuhnya, membentuk siswa yang
berkepribadian sportif, Pengembangan Diri Olah Raga terbagi atas :
1.Basket
2.Tenis Meja
6.Sastra , terdiri atas :
1.Puisi
2.Cerpen
Pada program ini siswa digali bakat seni dan Imajinasinya , mampu menuangkan
2.Nurdiana, S.Pdi
3. Nurbaini S,Pdi
2 Olympiade
2. Daslita S,Pd
3. Eniwati, A.Md
4 Eliza Fatma
2.2 Fisika 1.Dra. Arziyenti Penanggung Jawab
2.Husna S.Pd
3. Syafrizal A,Md
2.3 Biologi
1.Elmanelis, S.Pd Penanggung Jawab
3. Nurhawilis S,Pd
Keterampilan :
3
3.1 Menjahit
1.Zulmarni, BA Penanggung Jawab
2. Nelwita S,Pd
4.Halismar S,Pd
5. Ratnawati S,Pd
3.2 Melukis
1. Zulherman S,Pd Penanggung Jawab
2. Nuraida Sy S,Pd
3. Nurnaningsih S,Pd
1. Nursyaidah, S.Pd
5 Seni tari dan teater 2. Eliwarti, S.Pd Penanggung Jawab
3. Yurisna S,Pd
4. Fitriani S,Pd
1. Layanan Orientasi
2. Layanan Informasi
3. Layanan Penempatan dan Penyaluran
4. LayananPenguasaan Konten
5. Layanan Konseling Perorangan
6. Layanan Bimbingan Kelompok
7. Layanan Konseling Kelompok
8. Layanan Konsultasi
9. Layanan Mediasi
Kegiatan Pendukung :
1. Aplikasi Instrumentasi
2. Himpunan Data
3. Konfrensi Kasus
4. Kunjungan rumah
5. Tampilan Kepustakaan
6. Alih Tangan kasus
Bidang pelayanan Konseling :
1. Pengembangan pribadi
2. Pengembangan Sosial
3. Pengembangan belajar
4. Pengembangan diri
Pengaturan Beban Belajar
VII VIII IX
B Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 75 75 75
2. Pendidikan Kewarganegaraan
76 75 76
3. Bahasa Indonesia
75 75 75
4. Matematika
5. Bahasa Inggris 75 75 75
75 75 75
9. Pendidikan Jasmani ,Olahraga
dan Kesehatan
75 76 76
10. Keterampilan
11. Tinkom
75 75 75
C. Muatan lokal
1. BAM
2. Pengetahuan Monolitik 75 75 75
( Lingkungan Hidup )
75 75 75
75 75 75
75 75 75
1.Daya dukung
2.Intake Siswa
3.Kompleksitas Materi
Untuk penuntasan dan peningkatan ketercapaian KKM yang telah ditetapkan oleh
guru mata pelajaran , sekolah melaksanakan upaya :
KBM Minggu- I
2 2 Januari- 7 Januari 2012
KBM Minggu - II
3 9 Januari-14 Januari 2012
KBM Minggu- III
4 16 Januari-21 Januari 2012
KBM Minggu- IV (Ulangan Harian I)
5 23 Januari-28 Januari 2012
KBM Mingg- V (Try Out Sekolah I)
6 30 Januari-4 Februari 2012
Batas akhir penyerahan nilai UH I
7 4 Februari 2012
KBM Minggu- VI
8 6 Februari-11 Februari 2012
Penyerahan Rapor Bulanan I
9 11 Februari 2012
Try Out UN Kota I
10 13 Februari-18 Februari 2012
KBM Mingg- VII
11 20 Februari-25 Februari 2012
KBM Minggu- VIII (Try Out Sekolah II)
12 27 Februari-3 Maret 2012
KBM Mingg- IX (Ulangan Harian II)
13 5 Maret-10 10 Maret 2011
KBM Minggu- X
14 12 Maret-17 Maret 2012
Batas akhir penyerahan nilai UH II
15 17 Maret 2012
Pra UN/ US Kota II / Mid Semester II
16 19 Maret-24 Maret 2012
KBM Minggu- XI
17 26 Maret-31 Maret 2012
18 2 April-7 April 2012 KBM Minggu - XII
A. Latar belakang
Dalam menjalani kehidupan ini setiap individu punya cara dan tujuan
hidup yang harus dijalaninya. Salah satu caranya adalah melalui belajar, dengan
dilingkungan non formal seperti tempat les, lembaga kursus, atau ditempat lain.
menjalani belajar dengan baik namun kadang kala ada masalah, dan jika masalah
tidak diatasi sedini mungkin maka akan berdampak fatal bagi keberlangsungan
kegiatannya.
Diantaranya sering tidak masuk sekolah, cabut, ribut dalam belajar, mengganggu
teman, tidak mengerjakan tugas, motivasi belajar rendah, hasil belajar yang tidak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, khususnya guru pembimbing yang
mempunyai tanggung jawab, sebagai seorang guru yang baik maka guru tidak
hanya menyampaikan materi yang sesuai tetapi juga harus tanggapan terhadap
hambatan yang dihadapi oleh siswa merupakan salah satu faktor tercapai atau
bisa belajar dengan baik, mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan apa yang
Hal ini dapat dilihat pada saat observasi, dimana ada salah seorang siswa, tidak
memperhatikan guru dalam menjelaskan materi, tidak mau mencatat, dia hanya
siswa ini sudah sering kali ditegur, namun kelakuannya tetap seperti itu saja,
yang sangat disayangkan orang tuanya guru lagi, tapi kenapa kelakuan anaknya
seperti itu juga, mungkin ada sesuatu dalam diri siswa ini. Soalnya dibandingkan
temannya yang lain memang dia yang lebih parah kelakuannya. Dari observasi
ini didapat suatu permasalahan yang sangat mendasar bahwa siswa ini kurangnya
minat dan motivasi dalam belajar, keinginan belajar dalam dirinya itu tidak ada,
layanan bimbingan terhadap siswa yang mengalami hal seperti dalam belajar.
pemecahan yang dihadapi siswa secara efektif dan efisien, dengan harapan proses
hal ini metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan juga alat
Metode yang akan digunakan dapat memberikan kesan agar siswa lebih
(Siswa X) merupakan tahap awal yang harus dilalui didalam proses penyusunan
studi kasus. Pada kasus ini penulis mengamati Siswa X yang sering tidak
di SMPN 11 Padang sebagai siswa kelas VII pada tahun ajaran 2011/2012
diselesaikan dapat diberi judul Kurangnya Motivasi Dan Minat Belajar Siswa X
C. Tujuan
A. Studi kasus
tentang perkembagan dan faktor –faktor yang ada pada saat itu. Informasi yang
ada diperoleh dari berbagai sember yang dapat diandalkan yaitu: dari tes dan non
tindakan, dan followup untuk mengecek kemajuan dan hasil yang dicapai.
meringankan beban masalah yang dihadapi siswa demi lancar nya proses belajar
mengajar.
membantu.
seseorang baik pria maupun wanita, yang me miliki pribadi yang baik
sistematis yang dilaku kan oleh seorang ahli yang mendapat pelatihan
khusus tentang hal itu, dan dimaksudkan agar individu dapat
pelaksanaan PPLadalahsebagaiberikut:
memberikan pertimbanganpemecahanmasalah.
nya dapat memilih alter natif yang cocok bagi dirinya sendiri
minat. Dua kata ini memiliki kesinambungan, dimana apabila siswa sudah
Kurangnya motivasi dan minat belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor:
minat dalam belajar bersumber dari luar diri individu, dari lingkungan
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sekolah
remaja.
c. Lingkungan masyarakat
cerita porno/cabu.
a. Motivasi
diri siswa (internal) akan lebih stabil dan mantap dibandingkan dengan
pertumbuhan individu.
yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk
belajar dan berusaha. Hal ini berate kesempatan belajar makin banyak
b. Minat
berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi
tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan
a) Aspek Kognitif
b) Aspek Afektif
itu.
c) Aspek Psikomotor
A. Analisis Data
lakukan dengan berbagai pendekatan. Dalam study kasus pendekatan atau cara
yang penulis gunakan dalam rangka pengumpulan data tentang siswa yang
sangat baik. Dilihat dari fisik maupun psikis. Siswa X termasuk anak yang
mampu dari segi ekonomi, karena orang tuanya karyawan di Perusahaan besar,
Siswa X nakal ,tidak patuh terhadap gurunya, Siswa X tidak mau untuk
maka Siswa X dapat menyimpulkan bahwa pada seusia Siswa X adalah dimana
remaja yang sangat sulit untuk menemukan jati dirinya dan ingin diterima di
Berdasarkan wawancara
tiga bersaudara, Siswa X adalah anak kedua, pekerjaan orang tuanya guru.
hobinya itu selalu dilakukan dalam keadaan apapun, baik dalam waktu belajar
juga.
Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru mata pelajaran dan wali
kelas, Siswa X kurang memiliki minat dalam belajar bahkan ketika belajar
didalam kelas siswa melakukan kegiatan lain seperti mengambar pada kertas dan
meja belajar. Dalam proses pembelajaran siswa tidak serius, ia lebih lebih banyak
Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan berbagai pihak, maka
memiliki minat dan hobi yang pada suatu bidang tertentu sehingga Siswa X tidak
menyadari bahwa belajar adalah hal yang penting untuk mengembangkan bakat
kesuksesan kedepannya.
B. Pembahasan
beberapa tahap pembinaan. Baik pembinaan yang dilakukan pada diri Siswa X,
mengenai keadaan dan hobi yang dimiliki Siswa X. bahkan penulis memberikan
motivasi terhadap hobi yang dimiliki Siswa X dan Siswa X merasa senang
karena selama ini tidak ada yang memberi dukungan terhadap bakat dan hobi
yang dimiliki Siswa X. Dengan adanya rasa senang yang diungkapkan Siswa X
maka penulis lebih mudah untuk membina Siswa X yang kuang motivasi dan
Siswa X dapat menyadari bahwa bakat dan minat serta hobi yang dimilikinya
itu dapat terwujud dengan cara kita belajar. Tanpa belajar bakat dan hobi
memahami apa yang disarankan oleh penulis bakan Siswa X akan mengatur
tua dapat memahami hobi yang dimiliki anaknya dan lebih memberikan
Siswa X agar dapat memahami dari kebiasaan yang dilakukan Siswa X dan
selalu memberi nasehat pada Siswa X atas tingkah lakunya tersebut sehingga
suatu kelompok.
3. Guru/wali kelas
Pada guru dan wali kelas penulis hanya menyarankan agar dapat
maka tindakan anak makin bertambah ke arah yang tidak baik sehingga anak
melakukan hal-hal yang akan merugikan diri mereka sendiri, dimana mereka
selalui ikut serta dalam kegiatan yang akan dilakukan anak sehingga
perkembangan dan kegiatan anak dapat terkontrol sepenuhnya dan anak merasa
kecewa dan apatis. Pengelaman dalam berbagai hal akan membuat anak
menolong, anak yang kurang motivasi dan minat sebaiknya bergabung dalam
dari segi nalar tidak ditemukannya adanya peningkatan ketika anak berada di
Dalam hal pergaulan, mereka yang ada dilembaga pendidikan umum mungkin
mereka dapat memiliki harga diri yang lebih tinggi dari pada yang mengikuti
pendidikan di lembaga khusus. Bagi anak yang kurang motivasi dan minat,
d. Prinsip belajar
benar atau salah dengan usahanya sendiri. Dengan demikian, anak dapat dipacu
semangatnya untuk belajar, beri dukungan moril atas setiap perubahan sikap
anak agar mereka puas. Kadang-kadang berilah hadiah kepada anak, perhatikan
taraf kemajuan belajar anak. Jangan kurang tantangan dan terlalu banyak
pelajaran yang terlampau banyak bagi murid, gunakan teknik bahasa yang
melibatkan lebih banyak menggunakan indra, lingkungan belajar yang sedehana
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah yang di hadapi siswa dalam kasus ini adalah kurangnya minat dan
B. Saran
Dalam menyelasaikan suatu masalah, haruslah difikirkan dan direncanakan
Jangan merasa rendah diri tetapi harus merasa yakin terhadap diri sendiri.
Mengubah pola belajar, sebaiknya belajar rutin setiap pulang sekolah dan
perhatian dengan porsi tepat tidak hanya untuk kebutuhan fisik saja akan tetapi
orang tua memperhatikan kebutuhan sosial anak dan jangan menyalahkan anak
masalah yang dihadapi. Guru harus lebih peka terhadap masalah belajar anak
didiknya dan memberikan solusi yang tepat umtuk mengatasi masalah. Guru
lebih sering bekerjasama dengan orang tua Siswa X untuk mengetahui