Anda di halaman 1dari 63

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA DOSIMAT

FEEDER LIMESTONE 3C 4R2A01 DI RAW MILL


INDARUNG IV PT. SEMEN PADANG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat


Memeperoleh Gelar Diploma III (Ahli Madya)
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang

Oleh :

Nama : Hamzah Fauzi


No. BP : 1201013043
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

POLITEKNIK NEGERI PADANG


JURUSAN TEKNIK MESIN
2015
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu sudah selesai ( Dengan satu urusan )

kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain Ini

hanya kepada Allah hendaknya kamu berharap

(Qs : Alam Nasrah 1-8)

Ya Allah berikanlah aku ilmu

untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu

Yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada

kedua ibu bapakku Dan untuk mengerjakan amal shaleh

yang Engkau ridhoi dan masukanlah aku dengan rahmatmu

ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang shaleh

(Qs : An-Nahl : 19)

Allah memberikan hikmah

(ilmu pengetahuan) kepada siapa yang

Dikehendaki-Nya dan barang siapa yang diberi hikmah,

sesungguhnya telah diberi Kebijaksanaan yang banyak dan

tak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-

orang yang berakal

(Qs : Al-Baqarah : 269)


“ Doa Buat Ibu dan Ayah “

Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka,
Lunakanlah watakku terhadap mereka,
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah,
Berikanlah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
Atas didikan mereka pada diriku, dan
Pahala yang besar atas kesayangan yang
Mereka limpahkan padaku
Peliharalah mereka seperti mereka memeliharaku.

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
Atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
Jadikanlah itu semua terhapusnya dosa-dosa
mereka,
Tinggikanlah kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka,
Dengan perkenan-Mu.

Ya Allah,
Sebab hanya engkaulah
Yang berhak membalas kejahatan dengan
Kebaikan berlipat ganda.
Berikanlah rahmat,hidayah dan berokah-Mu
dan
Berikanlah mereka kesehatan dan rejeki-Mu
Amiiiiiiiin.............
Thanks to My Best Familly :

Ayah (Amsahrul) Ibu (Safitri Yanti ), Abang (Ahmad

Fauzan), adikku ( Rosydah ), adikku (Azizah Syahrul) dan

adekku (Muhammad Ramadhan) kalian adalah mutiara

dalam hidupku yang selalu memberikan semangat dan

nasehat untukku, terkadang aku khilaf dan bernada tinggi

kepada kalian, ingin rasanya mata ini menangis dan mulut

mengucapkan kata maaf , tetapi kalian selalu memahami

keadaanku dan memaafkan kesalahanku . Aku tidak ingin

membebani kalian dengan sikap dan tindakanku yang

terkadang menyimpang. Aku hanya menginginkan

senyuman manis yang keluar dari wajah kalian. Apapun

yang akan terjadi untuk hari esok , aku akan selalu

bersyukur dan berusaha di jalan Allah SWT untuk

membahagiankan kalian.

Thanks to My gril friends :

Terima kasih atas semangat, motifasi dan doa yang

selalu kamu berikan untukku membangkitkan semangat

yang mulai redup bersinar lagi untuk mewujudkan cita -

cita.
Thanks to My Best friends :

Sahabat , hanya kau yang bisa memahami karakter

dan sifatku . Terkadang aku egois , jatuh dan tak tau arah ,

tetapi semangat yang kalian berikan membuat hidupku

berkobar. Suka dan duka yang kita rasakan bersama , akan

menjadi kenangan dalam hidupku. Kalian adalah yang

terbaik sahabtku, Semoga kita meraih kesuksesan

bersama.dan juga terima kasih banyak kepada Muhammad

Zaki Yasir yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini yang telah banyak memberi

masukan.

Thanks for my friend


Terimakasih untuk teman2 di gadut dan setinjaulaut…
Yonanda putra (tukang olah ) , Bg ade ovaldi (baraja2 jolah
caliak matohari pagi bg, kurangi –kurangi jolah bg), rony Q
rastafara (karyawan semen, sanak sakampuang ), firdaus
ramadhan (kawan SD), falmon (kawan SD), aldi (kudiang),
Nanda Chemical (karayawan incasi raya), meysi widya sari
(bidadari kelok cimangko) dan bg rudi (karuik) dan yose
(adiak wak yang mengerti kondisi abangnyo, kurangi2 jolah
se ), uda buyuang (di takuti oleh para pasngan, tapi itu
mantap da taruyhan se razai mlm ee da) da mon (tukang
tahu, kcknyo inyo tanamo d lubuak lasih, ladiang ee stinjau
laut) bg inas dan mak itam (semoga dpt yang kerja di
inginkan bg itam) ijup, abang igus, cilau,, pokonyo sadolah
eee anak gadut dan stinjau laut yang indak bisa wak
sabuikan satu persatu...salingkuang atok
JAYA GADUT DAN STINJAULAUT ………..

FOR ALL..

Hamzah fauzi A.md


No. Alumni Universitas No. Alumni Fakultas
HAMZAH FAUZI

BIODATA

(a) Tempat/Tgl Lahir: Jakarta/8 Januari 1995 (b) Nama Orang Tua:
Amsahrul dan Safitri Yanti (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi:
DIII Teknik Mesin, Konsentrasi: Perawatan dan Perbaikan (e) No. BP:
1201013043 (f) Tanggal Lulus: 19 November 2015 (g) Predikat
Lulus:................(h) IPK: .......... (i) Lama Studi: 3 Tahun 2bulan (j) Alamat
Orang Tua: Perum Unand B III /20/03 Kel. Limau Manis selatan Kec.
Pauh Kota. Padang
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA DOSIMAT FEEDER LIMESTONE 3C
4R2A01 DI RAW MILL INDARUNG IV PT. SEMEN PADANG
Tugas Akhir D-III Oleh : Hamzah Fauzi
Pembimbing I : Ir. Harfardi,MS.i dan Pembimbing II: Feidihal, ST .,MS.i

ABSTRAK
Pada PT. Semen Padang, Dosimat Feeder berfungsi sebagai sarana pendukung pembagian
komposisi material yang diperhatikan untuk mendapatkan kualitas semen yang baik dan
Dosimat Feeder merupakan salah satu peralatan penentu atau pengontrollan banyaknya
material seperti limestone, silica, ironsand, gypsum, pozzolane dan clay. Untuk menjaga agar
Dosimat Feeder dalam kondisi yang prima dan mencapai usia pakai lama, serta mengurangi
kegagalan pada saat pengoperasian, maka pengoperasian yang sesuai dengan Standard
Operation Procedure (SOP) dan perawatan merupakan bagian pekerjaan yang tidak dapat
diabaikan. Salah satu bentuk perawatan yang dilakukan pada Dosimat Feeder adalah
perawatan pencegahan (preventive maintenance). Perawatan pencegahan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menjaga kondisi mesin atau peralatan karena dengan
adanya perawatan pencegahan, maka kerugian waktu produksi dapat diperkecil, biaya
perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari.

Kata kunci : Dosimat feeder, pengontrollan, material, preventive maintenance

Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal
:19 November 2015

Abstrak telah disetujui penguji :


1 2 3 4
Tanda Tangan

Rivanol
Nama Terang Ir. Harfardi,MS.i Chadry, ST ., MT Maimuzar,ST .,MT Adriansyah, ST .,MT

Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Hanif ST.,MT.
Nip. 19710902 199802 1 001 Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan
Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi terus meningkat seiringan dengan meningkatnya
taraf hidup manusia, maka tuntunan akan kebutuhan hidup juga semakin
meningkat. Hal ini terlihat dari banyaknya produk-produk alat ukur yang
dapat menentukan jumlah fluida yang mengalir sehingga memudahkan proses
produksi dan distribusi. Pertumbuhan dan kemajuan dunia Industri Semen
tidak terlepas dari alat-alat ukur yang menjadi salah satu sistem dalam
distribusi di PT. Semen Padang yang sangat membantu aktivitas produksi
industri tersebut. Salah satu diantaranya yang membantu aktivitas industri
tersebut adalah penggunaan Dosimat Feeder di PT. Semen Padang. Maka dari
itu diperlukan pengetahuan, keahlian, dalam perawatan dan perbaikan
Dosimat Feeder tersebut.

Di PT. Semen Padang Dosimat Feeder ini adalah salah satu


peralatan yang paling utama sebab tanpa peralatan ini proses distribusi bisa
saja berjalan tidak efektif. Di PT. Semen Padang Dosimat Feeder ini berfungsi
sebagai alat penimbang material-material ( limestone, silaca stone,iron sand )
yang mana kadar masing- masing yang telah ditentukan berdasarkan
penelitian labor untuk menghasilkan kualitas yang baik. Pada prinsip kerja
Dosimat Feeder dapat dianggap sebagai suatu timbangan elektris mekanis
yang berbentuk conveyor yang secara otomatis menentukan jumlah material
yang akan di umpankan ke proses penggilingan, alat pengontrolnya yaitu
Disocont.

1
1.2 Tujuan

Dalam pembuatan tugas akhir ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai, yaitu:

1.2.1 Tujuan Umum


a. Untuk memenuhi salah satu syarat lulus Program Diploma III
(DIII) di Politeknik negeri padang.
b. Penerapan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan selama
mengikuti perkuliahan.

1.2.2 Tujuan Khusus


a. Dapat menjelaskan prinsip kerja dari Dosimat Feeder Limestone
3C 4R2A01.
b. Dapat mengetahui komponen utama dari Dosimat Feeder
Limestone 3C 4R2A01.
c. Melakukan perawaatan dan perbaikan padaDosimat Feeder
Limestone 3C 4R2A01agardapat beroperasi dengan optimal.

1.3 Batasan Masalah


Dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini lebih terarah dalam pembahasan,
maka penulis membatasi masalah hanya pada “ Perawatan dan Perbaikan
Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01. Ini bertujuan agar pembahasan tugas
akhir ini lebih terarah, penulis lebih mengacu pada metode Preventive
maintenance pada Dosimat Feeder. Dimana perawatan pada dosimat feeder
dilakukan secara berkala dan terjadwal.

1.4 Alasan Pemilihan judul


Judul Tugas Akhir ini adalah “ Perawatan dan Perbaikan Dosimat Feeder
Limestone 3C 4R2A01 Di Raw Mill Indarung IV PT. Semen Padang. Adapun
alasan penulis mengambil judul ini adalah :

a. Pentingnya peranan Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01 Di Raw


Mill Indarung IV PT. Semen Padang
2
b. Memeriksa tidak akuratnya hitungan jumlah cairan atau fluida yang
mengalir.
c. Mengetahui cara-cara perawatan dan perbaikan yang dilakukan pada
Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Untuk mendukung pembuatan Tugas Akhir ini, penulis mengumpulkan


data dan informasi dengan metode sebagai berikut :

a) Metode Literatur
Melalui metode ini, penulis mengumpulkan data dan informasi dengan
membaca dan memahami buku-buku referensi yang berkaitan dengan
judul yang dibahas.
b) Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.
b. Melakukan konsultasi dengan teknisi atau mekanik yang
berhubungan dengan pembahasan judul tugas akhir ini.
c. Melakukan observasi ke lapangan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan tugas akhir yang akan digunakan adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, alasan pemilihan


judul, tujuan dan manfaat,batasan masalah,serta sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang studi kepustakaan yang penulis lakukan


berkaitan dengan tugas akhir yang penulis buat.

3
BAB III MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Bab ini berisikan uraian tentang langkah-langkah atau


metodelogi penyelesaian masalah materi Tugas Akhir.

BAB IV HASIL DAN ANALISA

Bab ini berisikan tentang gangguan pada Dosimat Feeder


Limestone 3C 4R2A01.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penyusun laporan


Tugas Akhir.

DAFTAR PUSTAKA

4
5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Dosimat Feeder


Dosimat feeder adalah alat yang bekerja dengan memanfaatkan pengaruh
gaya gravitasi untuk menentukan proporsi material secara akurat berdasarkan
input yang diberikan. Laju pengumpanan diatur dengan dosimat controller.
Jenis angkutannya terdiri dari 2 macam :

2.2. Jenis-Jenis Dosimat Feeder

a. Apron Feeder
Jenis ini cocok dipakai untuk material yang kasar (sticky)

Gambar 2.1 Dosimat Lime Stone III C & Silica jenis apron feeder
b. Rubber Belt
Jenis ini cocok dipakai untuk material yang lebih halus

Gambar 2.2 Dosimat Lime Stone IIIB & Iron Sand jenis Rubber Belt

1
2.3 Spesifikasi Dosimat Feeder
Dosimat feeder adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa komponen
yang berfungsi sebagai pengumpan material ke dalam penggilingan sebagi
bahan pembuatan semen, selama berlangsungnya produksi semen. Dosimat
Feeder ini memiliki spesifikasi yaitu :
Data Spesifikasi Dosimat Feeder
1. Nama Alat : Dosimat Feeder
2. Kode Alat : 30107/4R2A01
3. Type : A1 – 200 x 3,5
4. No Pabrik : 5.501149 / FLS
5. Mulai Beroperasi : 1993
6. Area : Indarung IV

2.4. Prinsip Kerja Dosimat Feeder

Disomat feeder dirancang secara khusus supaya dapat beroperasi sesuai


dengan yang diinginkan. Pada feeder terdapat hopper sebagai penampung
material, pada hopper dipasang satu load cell (alat timbang) untuk mengukur
berat material yang dibutuhkan. Pada dosimat feeder juga terdapat lamel –
lamel yang berputar secara kontinu untuk membawa material dari hopper
menuju belt conveyor.
Agar lamel – lamel dapat berputar, maka dibutuhkan sebuah motor 3 fasa
yang dikopel dengan sebuah planetry gear. Pada dosimat feeder terdapat
sepasang load cell untuk menimbang berat dari material. Material ditimbang
pada measuring sector (batas penimbangan), jika terjadi penekanan akibat dari
material, maka load cell yang akan mendeteksi berat material tersebut.
Tegangan dari load cell yang sangat kecil akan diperkuat lalu dihubungkan
ke mikroprosesor untuk dikonversikan dari analog ke digital. Setelah material
melewati tahap penimbangan lalu material tersebut akan dialiri menuju ke belt
conveyor.
Setiap putaran motor ac penggerak apron akan dideteksi oleh
tachoencoder yang menempel pada bagian belakang motor dengan

2
menggunakan f/d (frekuensi digital). Pulsa akan diterjemahkan kedalam
bentuk data digital. Data digital akan dikirimkan ke kontrol disocont.

2.4.1 Belt Weigher


Prinsip kerja belt weigher serupa dengan dosimat feeder yaitu alat
yang bekerja dengan memanfaatkan pengaruh gaya gravitasi untuk
menetukan proporsi material secara akurat, tetapi belt weigher ini
hanya sebagai indikasi untuk melihat tonase per hour saja. Secara
umum, sebuah belt weigher terdiri atas beberapa komponen seperti
gambar 2.3

Gambar 2.3 Prinsip belt weigher

Weighing platfrom merupakan area terjadinya penimbangan


material yang dilewatkan oleh belt. Pada unit ini, terdapat load cell
sebagai transducer pengukuran berat material.

2.5. Komposisi Material Dosimat Feeder


Komposisi material sangat diperhatikan untuk mendapatkan kualitas
semen yang baik. Masing–masing material tersebut mempunyai komposisi
standar yang akan menjadi bahan dasar campur semen, yaitu :
1. Limestone (batu kapur) : 80%
2. Silicastone (batu silica) : 10%
3. Clay (tanah liat) : 8%
4. Ironsand : 2%
Untuk menentukan, memonitor dan mengatur banyaknya material yang
akan diproses untuk menjadi semen di PT Semen Padang maka digunakan
3
alat yaitu dosimat feeder. Dosimat feeder merupakan salah satu peralatan
penentu atau pengontrollan banyaknya material seperti limestone, silica,
ironsand, gypsum, pozzolane dan Clay.

2.6. Komponen Utama Dosimat Feeder


Dosimat feeder limestone 3C ini terdiri dari beberapa komponen seperti
terlihat pada gambar 2.4 berikut ini :

Gambar 2.4 Konstruksi Dosimat Feeder


1) Gerbang / Movable Hopper
Movable hopper Berfungsi sebagai tempat penempatan material
yang dikeluarakan dari hopper. Gerbang merupakan suatu perantara
antara hoper dengan stationary chute. Gerbang berfungsi sebagai pintu
material yang akan masuk. Apabila dilakukan perbaikan pada bagian
sabuk maka gerbang dapat ditutup agar material tidak jatuh pada sabuk.

Gambar 2.5 Gerbang / Movable Hopper

4
2) Lamel – Lamel
Biasanya lamel – lamel yang digunakan dosimat feeder ada dua
tipe yaitu tipe apron dan belt. tipe apron memiliki ketahanan yang tinggi
dibandingkan dengan sabuk karet, namun perawatan agak sulit. Biasanya
jenis sabuk ini digunakan untuk pengumpanan material yang keras dan
memiliki bongkahan yang besar. Sedangkan sabuk karet memiliki
ketahanan yang kurang, namun mudah dalam perawatannya dan
biasanya digunakan pada material yang relatif halus.

Gambar 2.6 Lamel – lamel


3) Ringging Screw
Berfungsi sebagai gantungan loadcell ke body dosimat feeder.

Gambar 2.7 Rigging Screw


4) Discharge Casing
Discharge Casing Berfungsi sebagai cover pelindung agar material
yang keluar dan akan dikirimkan ke belt conveyor tidak berserakan.

Gambar 2.8 Discharge Cashing

5
5) Pleanetary Gear
Pleanetary gear adalah sebuah sistem gear yang terdiri dari
beberapa gear keluaran dari planet gearnya. Planetary gear set berfungsi
menambah kecepatan, pengurangan kecepatan. Planetary gear yang
digunakan dosimat feeder limestone 3C merupakan produk keluaran
DANFOSS, dengan tipe RAHS 750D.

Gambar 2.9 Planetary Gear


6) Motor AC 3 Fasa
Motor AC 3 Fasa ini berfungsi sebagai drive unit yaitu untuk
Penggerak sabuk atau chain pada dosimat feeder limestone 3C 4R2A01.

Gambar 2.10 Motor AC 3 Fasa

6
7) Dosimat Opus
Disomat opus berfungsi sebagai indikasi berat material yang ada di
hopper dalam satuan ton. Berat material yang ada didalam hopper
ditimbang oleh load cell dengan tipe load cell yang digunakan adalah
RTR 220 SCHENK/GERMANY.

Gambar 2.11 Disomat Opus

8) Load Cell Di Hopper

Hopper berfungsi sebagai tempat penyimpanan material sementara


sebelum ditempatkan ke conveyor frame. Sebelum material diumpankan
ke dosimat feeder, terlebih dahulu ditampung di hopper. Material yang
berada dalam hopper akan dikeluarkan secara rata dan ditimbang saat
bergerak diatas apron/belt, kemudian akan diumpankan sesuai dengan
presentase kebutuhan material sebagai bahan pembuatan semen.

Gambar 2.12 Load Cell Di Hopper

7
9) Load Cell

Komponen ini berfungsi sebagai penimbangan massa material


yang terletak diatas titik penimbangan. Load cell akan bekerja setelah
motor AC beroperasi, dengan adanya material yang akan diumpan
melalui hopper ke dosimat feeder.

Load cell merupakan suatu sensor yang berfungsi sebagai


pengukur berat material yang terletak diatas titik penimbangan, dimana
load cell dapat mengkonversikan berat besar tekanan dan gaya menjadi
sinyal listrik. Untuk menggunakan load cell secara bersamaan harus
mempunyai jenis yang sama. Jenis load cell yang digunakan pada
dosimat feeder limestone 3C adalah load cell gantung dengan type load
cell U2A 2t 2mV/V. Load cell ini digantung di kedua sisi dosimat feeder
disebelah kiri dan kanan. Feedrate diperoleh dari hasil perkalian antara
sinyal load cell dengan sinyal hasil kecepatan motor.

Gambar 2.13 Load Cell


10) Tachoencoder
Tachoencoder di kopel dengan motor ac pada planetary gear.
Tachoencoder berfungsi sebagai sensor untuk membaca kecepaan motor
AC. Sinyal keluaran dari tachoencoder dalam bentuk pulsa, kemudian
sinyal ini diteruskan ke kontroller untuk diolah kembali sebagai perintah

8
pengontrolan ke VSD (variable speed drive) untuk mengendalikan
kecepatan motor AC dengan memakai AC drive.

Gambar 2.14 Tachoencoder

11) Tank For Lubricating Oil

Tank / tempat letak pelumasan yang digunakan untuk melumasi chain.

Gambar 2.15 Tank For Lubricating Oil

9
12) Conveyor Frame
Tempet kedudukan shaft sprocket,drive dan take – up secara
keseluruhan.

Gambar 2.16 Conveyor Frame

13) Shaft Sprocket


Sprocket berfungsi meneruskan tenaga gerak ke track melalui bushing,
merubah putaran menjadi gulungan pada track agar unit dapat bergerak.

Gambar 2.17 Shaft Sprocket

10
14) Emerson SP 2403
Indarung IV khususnya Raw Mill menggunakan produk AC drive
untuk pengontrollan kecepatan motor induksi diantaranya Toshiba,
Altivar, Hitachi, Simovert, Tosvert, EMERSON SP 2403 dan lain – lain.
AC drive yang digunakan untuk pengontrolan kecepatan motor induksi
pada dosimat feeder limestone 3C yaitu EMERSON SP 2403.

AC drive EMERSON SP 2403 merupakan sistem pengaturan


putaran motor dengan menaikkan frekuensi untuk mempercepat putaran
motor dan dengan menurunkan frekuensi untuk memperlambat putaran
motor. Dimana dalam proses kontrolnya tidak lagi menggunakan sistem
analog melainkan dengan sistem digital dan diprogram melalui PLC.

EMERSON SP 2403 berfungsi sebagai actuator untuk mengatur


frekuensi kecepatan motor AC. EMERSON SP 2403 menerima masukan
berupa sinyal – sinyal listrik yang selanjutnya akan diproses sebagai aksi
tambahan atau mengurangi kecepatan motor. Masukan dari AC drive ini
berupa sinyal analog 4 – 20mA. Dengan range tersebut, AC drive
dilakukan perubahan frekuensi arus keluaran dengan range frekuensi 0 –
50Hz. Dengan perubahan frekuensi tersebut mampu mengatur kecepatan
motor induksi 3 phase, semakin besar frekuensi maka akan semakin
cepat pula kecepatan motor, begitu juga sebaliknya semakin kecil
frekuensi maka semakin lambat pula kecepatan motor.

Gambar 2.18 Emerson SP 2403


11
15) Panel Kontrol
Panel control berfungsi sebagai mengatur kecepatan chain dan aliran
material sesuai set point yang diberikan.

Gambar 2.19 Panel Kontrol

2.7 Manajemen Perawatan


Menurut Antony Corder (1992), perawatan adalah suatu kombinasi dari
setiap tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam kondisi
baik atau untuk memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima.
Perawatan juga ditujukan untuk mengembalikan suatu sistem pada kondisinya
agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dan untuk memperpanjang usia
kegunaan mesin. Perawatan juga menyangkut usaha pencegahan dan
perbaikan. Pekerjaan yang dilakukan dalam perawatan adalah pekerjaan yang
paling mendasar dalam perawatan misalnya membersihkan peralatan dari debu
maupun kotoran-kotoran. Debu ini yang menjadi awal penyebab terjadinya
proses kondensasi dengan butiran air yang terdapat pada udara. Apabila terjadi
kondensasi maka lama kelamaan akan merusak pada permukaan komponen
mesin.
Manajemen perawatan dapat digunakan untuk membuat sebuah kebijakan
mengenai aktivitas perawatan, dengan melibatkan aspek teknis dan
pengendalian manajemen ke dalam sebuah program perawatan. Pada
12
umumnya, semakin tingginya aktivitas perbaikan dalam sebuah sistem,
kebutuhan akan manajemen dan pengendalian di perawatan menjadi semakin
penting.

2.7.1 Tujuan Perawatan


Secara umum tujuan perawatan adalah
1) Menjaga kondisi mesin atau alat yang optimal, dan mempertahankan
kerja mesin untuk siap pakai.
2) Untuk menjaga kesiapan pengoperasian dari seluruh peralatan pada
waktu diperlukan. Sehingga proses produksi bisa berjalan lancar.
3) Menjaga kondisi mesin mendekati umur yang ditentukan oleh pabrik
pembuat mesin tersebut.
4) Dapat menekan biaya perawatan seminimal mungkin.
5) Mencegah kerusakan yang fatal sehingga proses produksi tidak
terhambat.
6) Menjaga keselamatan kerja bagi operator saat pengoperasian

2.7.2 Klasifikasi Perawatan


Menurut Antony Corder (1992) , manajemen perawatan dapat
dikelompokkan menjadi perawatan terencana dan tidak terencana seperti
pada gambar 2.20 berikut ini

Gambar 2.20 Bagan Manajemen Perawatan

13
1) Perawatan terencana.
Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan
dilaksanakan dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan dan
catatan-catatan untuk melaksanakan tindakan pemeliharaan. Tujuan
perawatan tersebut adalah untuk menghindari kerusakan fasilitas yang
tiba-tiba dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Perawatan ini
dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang telah
ditentukan.

a. Perawatan pencegahan (Preventive Maintenance)


Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan berdasarkan
interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya, atau terhadap
kriteria lainnya yang diuraikan dengan tujuan untuk mengurangi
kemungkinan kerusakan atau penurunan kemampuan dari suatu
barang.Perawatan pencegahan meliputi pemeriksaan yang berdasarkan
(1) Pembersihan dan pelumasan
(2) Inspeksi dengan cara melihat, mendengar dan memeriksa.
(3) Penyetelan mesin pada selang waktu yang telah ditentukan.
(4) Running Maintenance
Running Maintenance adalah perawatan berjalan yang merupakan
sistem perawatan yang dilakukan pada saat perawatan sedang
beroperasi, cara perawatan ini termasuk jenis perawatan yang
direncanakan.

b. Perawatan korektif (Corective Maintenance)


Perawatan korektif adalah perwatan yang dilakukan untuk
memperbaiki suatu bagian (termasuk penyetelan dan reparasi) yang
telah berhenti untuk memenuhi suatu kondisi yang bisa diterima.
Perawatan korektif ini terbagi tiga macam yaitu :
(1) Shutdown Maintenance

14
Shutdown Maintenance adalah suatu pekerjaan maintenance yang
hanya dilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja
atau berhenti.
(2) Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sebelumnya atas suatu fasilitas yang
telah diduga.

c. Perawatan ramalan (Predictive Maintenance)


Perawatan prediktif adalah usaha perawatan dengan cara pemantauan
peralatan yang ada untuk memperkirakan lebih awal kerusakan yang
akan terjadi.
d. Pemeliharaan Berkala (Priodic Maintenance)
Pemeliharaan berkala ialah pemeliharaan yang dilakukan secara
berkala sesuai dengan jadwal yang telah diprogram-kan. Pembuat-an
jadwal itu berdasarkan kepentingan perlakuan terhadap obyek
pemeliharaan, misalnya keperluan penggantian oli seharusnya bera-pa
jam kerja, penyetelan ulang bagian-bagian yang bergerak setiap
berapa bulan dan sebagainya.

2) Perawatan tak terencana (Unplanned Maintenance)


Perawatan tak terencana adalah perawatan yang dilaksanakan
diluar dari rencana yang dijadwalkan. Jenis perawatan yang termasuk
dalam perawatan yang tidak terencana adalah emergency maintenance.
Emergency maintenance adalah perawatan yang dilakukan apabila mesin
sama sekali mati karena ada kerusakan atau kelainan dan tidak mungkin
dapat terus dioperasikan. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya kerusakan-kerusakan yang total.

15
2.8 Preventive Maitenance
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan
yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses
produksi dan mencegah menurunnya fungsi peralatan dan fasilitas.
Preventive miantenance dikenal juga sebagai Calendar-based
Maintenance, jenis perawatan ini menggunakan teori yang menyebutkan
bahwa umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya kegagalan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin.Jadi kegiatan perawatan
akan dilaksanakan sebelum mesin membutuhkannya.
Dalam menjalankan pabrik, untuk memproduksi sebuah barang tentunya
mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan produk berkualitas baik
dengan efisien serta membutuhkan biaya yang rendah. Sebagai pendukung
kelancaran dan efisiensi produksi, maintenance merupakan kunci dari
kelancaran proses produksi tersebut.
Secara definisi, preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara
sistematik disertai analisis teknis dan analisis ekonomis untuk menjamin
berfungsinya suatu mesin atau peralatan produksi dan memperpanjang umur
peralatan yang bersangkutan.
Tujuan dilakukan preventive maintenance adalah untuk mengurangi
periode waktu nonoperation dan kerusakan mesin. Selain itu juga dapat
memperpanjang umur peralatan atau mesin. Kegiatan ini adalah memantau
dan mendeteksi suatu keadaan yang menunjukkan gejala-gejala sebelum
terjadinya kerusakan pada mesin.
Dengan mengetahui gejala tersebut maka dapat segera dilakukan
penanganan perbaikan secara berkala. Perbaikan berkala ini mempunyai
implikasi yang relatif lebih kecil terhadap kelancaran produksi daripada
kerusakan mesin total.
Perbaikan secara berkala ini juga mempunyai tujuan untuk memudahkan
pengerjaan bagi karyawan, mereka lebih menyukai pekerjaan yang teratur dan
sudah terjadwal dari pada pekerjaan mendadak yang membutuhkan
penanganan saat itu juga. Oleh karena itu sebagai seorang engineer harus

16
berpikir bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada, baik SDA maupun
SDM untuk memperpanjang peralatan produksi dan mesin-mesin yang
digunakan.
Bentuk mesin produksi semakin canggih, dengan demikian harga mesin
produksi semakin hari semakin mahal. Kenaikan harga tersebut diikuti juga
dengan suku cadangnya karena tuntutan teknologi yang meminimalkan
kegagalan mesin sehingga suku cadang hanya diproduksi terbatas, sesuai
dengan pesanan saja. Beberapa suku cadang sangat langka di pasaran karena
jarang sekali pembelinya,Oleh karena itu harus ada suatu program
maintenance yang terjadwal sehingga bias menentukan kapan waktunya
memerlukan suku cadang yang diinginkan.
Program maintenance terjadwal memang harus dilakukan terhadap seluruh
mesin dan fasilitas. Yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana caranya
agar perlakuan maintenance tersebut tidak mengganggu proses produksi yang
sedang berjalan. Untuk itu harus ada fokus pada mesin-mesin kritis atau rawan
terjadinya masalah. Artinya perhatian preventive maintenance diarahkan
secara terperinci pada mesin-mesin yang dianggap kritis. Dengan kata lain,
mesin yang dimasukan dalam kegiatan preventive maintenance apabila
kegiatan tersebut lebih menghemat biaya dibanding dengan biaya maintenance
secara tidak terjadwal (random). Biaya preventive maintenance harus lebih
rendah dari biaya akibat terhentinya mesin, biaya perbaikan atau biaya
penggantian dengan mesin baru.
Beberapa kriteria mesin-mesin bisa dianggap kritis atau rawan terjadinya
masalah yang harus di jadikan prioritas :
1) Kerusakan mesin yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan
karyawan.
2) Kerusakan mesin yang dapat menyebabkan produksi terhenti.
3) Kerusakan mesin yang dapat menyebabkan proses produksi terhenti.
4) Jumlah modal yang tertanam pada mesin tersebut dinilai cukup tinggi.

17
2.8.1 Kegiatan Preventive
untuk dapat mencapai suatu tingkat pemeliharaan terhadap semua
peralatan produksi agar diperoleh suatu kualitas produk yang optimum,
maka ada beberapa kegiatan Preventive Maintenance meliputi :
1) Inspeksi (inspection) : Kegiatan ini untuk memastikan
pemeliharaan secara terjadwal serta memeriksa kondisi mesin dan
peralatan produksi beserta komponen-komponen pendukungnya.
Pemeliharaan mesin menggunakan indra, lihat, dengar, rasakan.
Normal atau tidak mesin tersebut.
2) Pemeliharaan berjalan (running maintenance) : maintenance yang
dilaksanakan tanpa menghentikan kerja mesin dan peralatan.
3) Penyetelan dan penggantian komponen.
4) Pembersihan dan pelumasan

Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, dimana


terjadi koordinasi yang baik antara bagian produksi dan maintenance
maka akan diperoleh:
1) Kuantitas Stop peralatan produksi dapat dikurangi (down time
peralatan produksi diperkecil).
2) Biaya perbaikan yang mahal dapat dikurangi.
3) Interupsi terhadap jadwal yang telah direncanakan waktu produksi
maupun pemeliharaan dapat dihilangkan atau dikurangi.

Seperti telah diketahui, preventive maintenance berfungsi menangani


langsung hal-hal yang bersifat mencegah terjadinya kerusakan pada
fasilitas fasilitas yang dilakukan dengan jalan memeriksa alat/fasilitas
secara teratur dan berkala serta memperbaiki kerusakan kecil yang
dijumpai selama pemeriksaan. Bagaimanapun baiknya kondisi suatu
peralatan produksi yang telah direncanakan, keausan dan kerusakan
selama pemakaian pada umumnya masih dapat terjadi, namun demikian
laju keausan dan kerusakan ini masih dapat diperkirakan besarnya bila
peralatan yang di pakai normal.

18
2.8.2 Keuntungan dan Kerugian Preventive Maintenance
Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, koordinasi
yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh
keuntungan antara lain:
1) Pencatatan kejadian (history record) maintenance dapat terekam
dengan baik.
2) Mengurangi stop peralatan produksi (down time diperkecil).
3) Mengurangi biaya perbaikan yang mahal.
4) Fleksibel yang memungkinkan penyesuaian terhadap jadwal
produksi yang telah direncanakan.
5) Menurunkan tingkat kegiatan pekerjaan yang bersifat darurat.
6) Meningkatkan mutu pengendalian suku cadang.
7) Memperpanjang umur mesin dan fungsionalitasnya.
8) Meningkatkan kondisi safety yang lebih baik.
Selain itu Preventive maintenance memiliki kekurangan yang tidak bisa
dianggap sepele seperti:
1) terjadi pemborosan suku cadang karena penggantian suku cadang
dilakukan sebelum rusak.
2) Masih adanya kemungkinan kegagalan dari kegiatan yang
dilakukan.
3) Pengerjaan yang intensif.
4) Masih terdapat pekerjaan yang sebetulnya tidak diperlukan.
5) Adanya penyediaan suku cadang potensi kerusakan yang tidak
dibutuhkan.

19
2.8.3 Hubungan Antara Preventive Dan Predictive
1) Preventive maintenance
Adalah metode untuk melakukan pencegahan kerusakan pralatan
dengan melakuka penggantian peralatan secara berkala
berdasarkan waktu penggunaan dan melakukan perawatan ringan
serta inspeksi untuk mengetahui keadaan peralatan sekarang.

2) Predictive maintenance
Adalah metode untuk melakukan perawatan dengan mengganti
peralatan berdasarkan prediksi dengan menggunakan alat bantu,
dengan kata lain jika metode preventive hanya berdasarkan jadwal,
maka predictive berdasarkan hasil dari pengukuran, metode ini
juga bisa juga ddngan menggunakan panca indra, contohnya dalam
pemeriksaaan bearing dapat dibedakan dari suara yang di hasilkan
atau pemeriksaan temperatur dengan menyentuhkan panca indra
kita dapat merasakan perbedaan atau kelainan peralatan tersebut.

20
BAB III
METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir


Untuk memudahkan penulis dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas
Akhir, penulis membuat flowchart ( Diagram Alir) seperti berikut ;

Mulai

Pengajuan Judul
Tugas Akhir

Persetujuan Judul oleh


Pembimbing dan Ka.Konsentrasi

Pengambilan Data ;
- Observasi
- Studi pustaka
- Tanya jawab

Pengolahan data

Kurang
Analisa

Cukup
Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penulisan Tugas Akhir

25
3.2 Penjelasan Flowchart (Diagram Alir)

3.2.1 Mulai
Tahapan ini merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan
terhadap system untuk mengetahui kegiatan, data dan permasalahan
yang ada pada system. Survey pendahuluan ini dilakukan dengan cara
wawancara dengan pihak manajemen perusahaan para pekerja serta
observasi langsung ke lapangan. Berdasarkan survey pendahuluan ini
dapat ditentukan bagian yang akan dipilih untuk melakukan penelitian
atau pengamatan.

3.2.2 Pengajuan Judul Tugas Akhir


Pada tahapan ini penulis telah melakukan konsultasi tentang Judul
yang akan diangkatkan pada Tugas Akhir ini kepada pembimbing.
Kemudian setelah konsultasi ini penulis membuat proposal Tugas
Akhir.

3.2.3 Persetujuan Judul Tugas Akhir Oleh Pembimbing dan Ka Konsentrasi


Pada tahapan ini Judul Tugas Akhir yang telah diperiksa oleh
Pembimbing akan diberikan kepada Ka. Konsentrasi. Yang mana pada
tahapan ini Judul Tugas Akhir telah di sahkan dan dapat membuat
Tugas Akhir nantinya.

3.2.4 Pengambilan Data


Pengumpulan data dan informasi dengan cara melakukan
pengamatan di lapangan Pengumpulan data dan informasi dengan cara
melakukan pengamatan di lapangan serta pengamatan selama praktek
kerja lapangan (PKL) dan juga konsultasi dengan orang-orang yang
mengetahui dan mengerti tentang dosimat feeder
a. Studi pustaka
Studi pustaka yaitu pencarian tentang buku – buku atau literatur
yang membahas mengenai dosimat feeder, yang khusunya mengenai
perawatan dan perbaikan pada dosimat feeder. Berupa buku di PT.

26
Semen Padang dan manual book yang memiliki literatur sesuai
topik, serta mengakses dari internet.

b. Tanya jawab
Tanya jawab yaitu dengan inisiatif sendiri untuk sumber dengan
cara menanyakan pembahasan tentang perawatan dan perbaikan
pada dosimat feeder limestone 3C 4R2A01 kepada pembimbing
sewaktu PKL di PT. Semen Padang dan kepada dosen pembimbing
tugas akhir serta kepada orang yang ahli dibidang ini.

3.2.5 Pengolahan Data


Setelah semua data terkumpul dari metode di atas maka penulis
dapat melakukan pengolahan data yang akan dibuat pada laporan Tugas
Akhir tentang perawatan dan perbaikan pada dosimat feeder limestone
3C 4R2A01di PT. Semen Padang.

3.2.6 Analisa
Setelah data selesai diolah maka dilakukan analisa tentang gejala
yang ditimbulkan sebelum dan setelah dilakukan perawatan dan
perbaikan dosimat feeder dan pada tahapan ini dapat menentukan
penyebab kerusakan dan hal yang harus dilakukan agar kerusakan ini
tidak terulang kembali.
Apabila pada saat melakukan Analisa terdapat kendala maka
penulis akan melakukan Pengambilan Data kembali. Namun, apabila
tahapan Analisa tidak mengalami kendala maka penulis dapat
melanjutkan ke tahapan berikutnya.

27
3.2.7 Kesimpulan
Dalam tahap ini penulis akanmembuat rangkuman dari uraian dan
analisa yang telah dilakukan sebelumnya dan akan diberikan suatu
rekomendasi terhadap kekurangan ataupun masukan-masukan terhadap
penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
3.2.8 Selesai
Pada tahapan ini penulis telah selesai melakukan pengamatan,
penelitian dan rangkuman tentang Tugas Akhir ini. Dan penulis akan
siap untuk sidang sebagai syarat mendapatkan gelar Diploma III (Ahli
Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.

28
BAB IV

PERAWATAN DAN PERBAIKAN DOSIMAT FEEDER

LIMESTONE 3C 4R2A01

4.1 Perawatan Pada Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01

4.1.1 Tujuan Perawatan Pada Dosimat Feeder

Pekerjaan perawatan harus mulai dilakukan sejak awal dan kita


harus menyadari bahwa pekerjaan perawatan itu adalah pekerjaan yang
sangat penting dan sangat mendasar dalam suatu mesin, maka pekerjaan
itu tidaklah terlalu berat atau sulit. Begitu juga dengan Dosimat Feeder
ini juga perlu perawatan supaya bisa bertahan cukup lama.

Adapun tujuan perawatan pada dosimat feeder ini adalah :

1) Supaya dosimat feeder ini bisa dipakai atau dipergunakan


dalam jangka waktu yang cukup lama.

2) Supaya bagian dari komponen dosimat feeder juga bisa


dipergunakan dalam waktu yang lama, karena bila
komponen dari dosimat feeder Rusak bisa mengakibatkan
bagian yang lain dari dosimat feeder rusak.

29
4.1.2 Perawatan Yang Dilakukan Pada Chain Di Dosimat Feeder 3C 4R2A01

Perawatan yang dilakukan chain pada dosimat feeder 3C 4R2A01


ini termasuk salah satu perawatan atau pemeliharaan stiap shift yang
dilakukan di PT Semen Padang yaitu pengecekan chain di dosimat
feeder.Adapun Perawatan (maintenance) pada chain ini adalah sebagai
berikut :

1) Memberi pelumasan pada chain

Memberi pelumasan yang cukup untuk menghindari rantai


tidak cepat aus pada gigi - gigi sprocket yang bisa
mengakibatkan runcingnya gigi - gigi sprocket.

2) Mengecek slib ring pada chain apakah masih duduk slib ring
pada pin chain

Gambar 4.1 Pelumasan Pada Chain

30
4.1.3 Perawatan Yang Dilakukan Pada Bearing Di Dosimat Feeder 3C
4R2A01

Perawatan yang dilakukan pada bearing di dosimat Feeder 3C


4R2A01 ini termasuk salah satu perawatan atau pemeliharaan setiap
minggu yang dilakukan di PT Semen Padang yaitu pengecekan bearing
di dosimat feeder.

Adapun Perawatan (maintenance) pada bearing ini adalah sebagi


berikut:

1) Memberi greas pada bearing

Memberikan greas yang cukup untuk menghindari kehausan


pada ball bering yang bisa mengakibatkan patahnya cesing
pada ball bearing.

2) Mengecek bearing apakah putaran pada poros sprocket macet


atau berbunyi yang bisa mengakibatkan cesing ball bering
patah.

Gambar 4.2 Pemberian Grease Pada Bearing

31
4.1.4 Perawatan Yang Dilakukan Pada Shaft Sprocket Di Dosimat Feeder 3C
4R2A01

Perawatan yang dilakukan pada shaft sprocket di dosimat Feeder


3C 4R2A01 ini termasuk salah satu perawatan atau pemeliharaan setiap
enam bulanan yang dilakukan di PT Semen Padang yaitu pengecekan
shaft sprocket di dosimat feeder

Adapun perawatan (maintenance) pada poros ini adalah sebagi berikut :

1) Memberi pelumasan pada sprocket

Memberi pelumasan yang cukup untuk menghindari aus pada


chain yang bisa mengkibatkan putusnya chain dan bengkoknya
poros sprocket.

2) Mengecek sprocket apakah masih tebal gigi – gigi sprocket


apabila gigi – gigi sprocket sudah runcing akan mengakibatkan
patah pada gigi – gigi sprocket.

Gambar 4.3 Pelumasan Pada Sprocket

32
4.1.5 Perawatan Yang Dilakukan pada Planetariy Gear Di Dosimat Feeder 3C
4R2A01

Perawatan yang dilakukan pada Planetariy Gear di dosimat Feeder


3C 4R2A01 ini termasuk salah satu perawatan atau pemeliharaan setiap
dua tahun yang dilakukan di PT Semen Padang yaitu pengecekan
Planetariy Gear di dosimat feeder.

1) Mengecek level oli pada planetariy gear apakah oli kurang dan
kosong apabila oli kurang tambah secukupnya dan apabila
kosong akan mengakibatkan bearing pada planetariy gear akan
rusak.

2) Mendengar bunyi pada planetariy gear apakah bunyi bising


yang di keluarkan dari planetariy gear tanda ada kerusakan
pada planetariy gear.

Gambar 4.4 Pengecekan Oil Pada Planetry Gear

33
4.2 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder Limestone 3C
4R2A01

4.2.1 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder Setiap Shift

1. Check kondisi secara keseluruhan

2. Check level oil Planetary Gear

3. Cek kondisi Sprocket, Chain dan Lamel – Lamel

4.2.2 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder Setiap Minggu

1. Check Bearing pada Sprocket depan dan belakang

2. Chek motor pengerak

3. Chek chain

4. Lakukan repair / penggantian jika diperlukan.

4.2.3 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder Setiap 6 Bulan

1. Chek kondisi chain, shaft sprocket, planetr gear, bearing sprocket


depan belakang dan frame.

2. Lakukan penggantian / repair jika diperlukan.

4.2.4 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder Setiap 2 Tahun

1. Setelah dosimat feeder beroperasi selama 10.000 jam di lakukan


overhole.

2. Penggantian oli planetry gear.

34
4.3 Analisa Penyebab Kerusakan Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01

4.3.1 Putusnya Baut Lamel – Lamel Dosimat Feeder

Putusnya baut lamel – lamel ini di sebabkan longarnya mur pada baut
lamel – lamel, patahnya plate kedudukan baut lamel – lamel dan
lepasnya tek weld pada kedudukan lamel – lamel.

4.3.2 Bengkoknya Lamel – Lamel Dosimat Feeder

Bengkoknya lamel – lamel ini di sebabkan menyangkutnya material di


sela lamel – lamel dan aus pada lamel – lamel.

4.3.3 Tidak Normalnya Pengerakkan Sprocket Dosimat Feeder

Tidak normalnya pengerakkan sprocket ini di sebabkan gigi - gigi


sprocket telah haus dan kedudukan bearing pada shaft rusak atau
pecahnya casing pada bearing.

4.3.4 Putusnya Chain Dosimat Feeder

Putusnya cahain ini di sebabkan keausan chain yang membuat gigi


pada sprocket runcing dan sambungan pada chain lepas atau patah.

4.3.5 Retak How Sing Planetary

Retak how sing ini di sebabkan karena kelebihan beban yang di


berikan ke pada planetry gear.

4.3.6 Pecahnya bearing

Pecahnya bearing ini di sebabkan karena getaran dan kurangnya


pelumasan

35
4.4 Perbaikan dan menganti Pada Bagian-bagian Yang Mengalami
Kerusakan

Dalam proses perbaikan dan pengantian komponen ini ada peralatan yang
digunakan serta beberapa langkah kerja yang harus dilakukan secara bertahap,
agar mendapatkan hasil yang maksimal.

4.4.1 Peralatan Yang Digunakan

Sebelum melakukan kegiatan perbaikan dan pengantian persiapkan


terlebih dahulu peralatan – peralatan yang dibutuhkan selama melakukan
perbaikan dan pengantian, seperti:

1. Tool box (peralatan yang terdiri dari kunci pas, socket, kunci
inggris dan lain – lain yang dimaksukkan dalam tool box

2. Drum kosong

3. Drum ½ belah

4. Greas

5. Pompa minyak

6. Taakal 1 ton

7. Trafo las

8. Electrode 6013

9. Pomp juck

10. Kunci L biasa satu shet

11. Tracker

12. Majun dan spart part

36
4.4.2 Langkah Kerja

Adapun langkah – langkah kerja perbaikan dan pengantian


komponen – komponen pada dosimat feeder adalah sebagai berikut :

a. Mengganti bengkoknya lamel – lamel

Kondisi lamel – lamel yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.5
Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam mengganti lamel –
lamel adalah sebagai berikut :

Gambar 4.5 Lamel – Lamel yang rusak

Tahap 1.Pembongkaran

1. Buka baut lemel – lamel.

2. Lepaskan lamel – lamel yang bengkok pada kedudukan chain.

Tahap 2. Mengganti

1. Pasang lamel – lamel baru.

2. Masukan baut pada ke dudukan cahain dan pasang mur.

3. Penguncian dengan ring 17.

4. kencangkan semua baut yang di lepaskan tadi.

37
b. Mengganti bearing depan sprocket Pada dosimat feeder

Kondisi bearing yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.6


Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam mengganti bearing
depan sprocket adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6 Bearing poros yang pecah / Aus.

Tahap 1. Pembongkaran

1. Lepaskan motor 3 fasa.

2. Lepaskan planetary gear.

3. Lepaskan pin sambungan pada poros sprocket yang tersambung


dengan planetry gear.

4. Lepas gantungan planetry gear yang terpasang pada frame.

5. Buka penutup bearing.

6. Bearing yang telah ada di dalam lubang maka di keluarkan


dengan menggunakan trecker.

Tahap 2. Mengganti

1. Pasang model rumah poros berlubang.


2. Pada saat memasukan bearing kedalam lubang, yang di
perhatikan bearing tidak boleh miring. Jika miring maka
bearing tidak akan masuk secara mulus.

38
3. Apabila tidak masuk secara mulus maka dilakukan pengetokan
dengan menggunakan palu atau dengan cesing bering lama dan
mengunakan sock.
4. Kencangkan semua baut yang di lepaskan tadi.

5.

c. Mengganti Shaft Sprocket Belakang

Kondisi shaft sprocket yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.7
Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam mengganti shaft
Sprocket adalah sebagai berikut :

Gambar 4.7 Shaft Sprocet Yang Rusak

Tahap 1. Pembongkaran

1. Kendorkan cahain (pomp juck).

2. Buka baut lamel – lamel.

3. Lepaskan lamel – lamel kurang lebih 10 lamel – lamel.

4. Lepskan baut bushing kiri dan kanan yang melekat pada poros.

5. Buka sambungan chain.

6. Keluarkan shaft sprocket.

39
Tahap 2. Mengganti

1) Pasang shaft sprocket baru pada kedudukanya

2) Pasang baut bushing kiri dan kanan yang melekat pada pomp
juck.

3) Pasang lamel – lamel yang telah di lepaskan tadi.

4) Pasang kembali sambungan chain.

5) Dan atur chain kembali dengan (pomp juck)

6) kencangkan semua baut yang di lepaskan tadi.

d. Mengganti Planetary Gear

Kondisi planetry gear yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.7
mengganti yang dilakukan karena penyebab pecahnya how sing
planetry gear, di PT. Semen Padang pecahnya how sing dengan
pengatian planetry gear baru satu set.

Gambar 4.8 How Sing Yang Rusak

Tahap 1. Pembongkaran

1) Lepaskan motor 3 fasa dari sambungan planetry gear.

40
2) Buka baut pembuang oil keluarkan terlebih dahulu oil yang
berada pada planetry gear.

3) Buka sambungan pin pada planetry gear yang tersambung pada


poros sprocket.

4) Buka gantungan planetry gear dari frame.

5) Turunkan planetry gear dan Lepaskan paking planetry gear


dari frame.

Tahap 2. Mengganti

1) Rangkai kembali planetry gear dengan motor 3 fasa

2) Dan pasang paking pada planetry gear dari frame

3) Pasang gantungan pada planetry ke frame dengan memasang baut


pengunci

4) Pasang sambungan pin pada planetry gear yang tersambung degan


poros sprocket

5) pasang baut oil dan masukan oil pada planetry gear dengan melihat
level oil planetry gear

6) kencangkan semua baut yang di lepaskan tadi.

41
42
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan penulisan tugas akhir yang berjudul “perawatan dan


perbaikan dosimat feeder limestone 3C 4R2A01” di PT. Semen Padang, maka
dapat penulis ambil kesimpulan sebagi berikut :

1. Dosimat Feeder adalah alat yang bekerja dengan memanfaatkan


pengaruh gaya gravitasi untuk menentukan proporsi material secara
akurat berdasarkan input yang diberikan. Laju pengumpanan diatur
dengan Dosimat Controller.
2. Preventive maintenance adalah perawatan yang dilakukan berdasarkan
interval waktu yang telah ditentukan sebelumnya, atau terhadap
kriteria lainnya yang diuraikan dengan tujuan untuk mengurangi
kemungkinan kerusakan atau penurunan kemampuan dari suatu
barang. Perawatan prevetive pada instalasi sistem pemasok bahan
bakar adalah perawatan yang dilakukan pada peralatan mekanik
pemasok bahan bakar, supaya komponen dapat terjaga dengan baik
maka komponen harus di jaga secara rutin (preventive maintenance).
Kegiatan yang di lakukan antara lain :
a. Inspeksi (inspection)
b. Pemeliharaan berjalan (running maintenance)
c. Penyetelan dan penggantian komponen.
d. Pembersihan dan pelumasan.

29
5.2 Saran

Mengingat pentingnya peranan dosimat feeder guna menunjang


kelancaran opersinya, maka penulis dapat menyarankan :

1) Lakukan lah pergantian komponen sesuai dengan jadwal pergantian pada


preventive maintenance
2) Untuk menjaga kelancaran operasi, jangan menunggu komponen sampai
benar rusak baru mengambil tindakan pergantian
3) Melakukan perawatan pada panel kontrol dosimat feeder dari debu yang
menempel, karena debu dapat menjadikan komponen aktif menjadi semi
konduktor.

30
DAFTAR PUSTAKA

Sularso, Ir. MSME dan Suga Kiyikatsu. Dasar Perancangan dan Pemilihan
Elemen Mesin, Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Suharto, Ir. 1991. Manajemen Perawatan Mesin, Jakarta : PT. Rineka Cipta

________, 1970. Manual Book Alsthom Atlantique Gas Turbine (MS 5001 PA)

Corder, Antony. 1992. Teknik Manajeman Perawatan. Erlangga, Jakarta

Manual Book SCHENCK Disocont Weight Feeder Operating Instructions.

Ogata, Katsuhiko. 1996. Teknik Kontrol Automatik. Erlangga Jakarta

Mursal, Hartati. 2006. Pengontrollan feeding Material Raw Mill Indarung

IV Dengan Menggunakan Dosimat Feeder.

31
32
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBARAN PENGESAHAN

LEMBARAN TUGAS

LEMBARAN ASTITENSI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI . .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR .. ................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang . 1

1.2 Tujuan ……………………………………………………... 2

1.2.2Tujuan Umum ………………………………………... 2

1.2.2Tujuan Khusus………………………………………... 2

1.3 Batasan Masalah …………………………………………... 2

1.4 Alasan Pemilihan Judul …………………………………… 2

1.5 Metode Pengumpulan Data………………………………… 3

1.6 Sistematika Penulisan……………………………………… 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Dosimat Feeder ……………………………….. 5

2.2 Jenis – Jenis Dosimat Feeder ……………………………… 5

2.3 Spefsifikasi Dosimat Feeder……………………………….. 6

2.4 Prinsip Kerja Dosimat Feeder …………………………….. 6

2.4.1 Belt Weigher ………………………………………. 7

iii
2.5 Komposisi Material Dosimat Feeder ……………………… 7

2.6 Komponen Utama Dosimat Feeder ……………………….. 8

2.7 Manajemen Perawatan……………………………………... 16

2.7.1 Tujuan Perawatan ……………………………………. 17

2.7.2 Klasifikasi Perawatan………………………………… 17

2.8 Preventive Maintenance …………………………………… 20

2.8.1 Kegiatan Preventive ………………………………..... 22

2.8.2 Keuntungan Dan Kerugian Preventive Maintenance .. 23

2.8.3 Hubungan Antara Preventive Dan Predictive ………... 24

BAB III METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Penulisan Tugas Akhir ……………………... 25

3.2 Penjelasan Flowchart (Diagram alir)………………………. 26

3.2.1 Mulai ………………………………………………… 26

3.2.2 Pengajuan Judul Tugas Akhir ………………………... 26

3.2.3 Persetujuan Judul Tugas Akhir Oleh Pembimbing

Dan Ka Konsentrasi …………………………………. 26

3.2.4 Pengambilan Data …………………………………… 26

3.2.5 Pengolahan Data …………………………………….. 27

3.2.6 Analisa ………………………………………………. 27

3.2.7 Kesimpulan ………………………………………….. 28

3.2..8 Selesai ………………………………………………. 28

BAB IV PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA DOSIMAT FEEDER


LIMESTONE 3C 4R2A01

4.1 Perawatan Pada Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01 …. 29

4.1.1 Tujuan Perawatan Pada Dosimat Feeder ……………. 29


iv
4.1.2 Perawatan Yang Dilakukan Pada Chain

Di Dosimat Feeder 3C 4R2A01 …………………..... 30

4.1.3 Perawatan Yang Dilakukan Pada Bearing

Di Dosimat Feeder 3C 4R2A01 ……………………... 31

4.1.4 Perawatan Yaang Dilakukan Pada Shaft Sprocket

Di Dosimat Feeder 3C 4R2A01 ……………………. 32

4.1.5 Perawatan yang Dilakukan Pada Planetary Gear

Di Dosimat Feeder 3C 4R2A01 …………………….. 33

4.2 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder

3C 4R2A01 ………………………………………………... 34

4.2.1 Pengecekan Komponen –Komponen

Dosimat Feeder Setiap Shift ………………………… 34

4.2.2 Pengecekan Komponen –Komponen

Dosimat Feeder Setiap Minggu ……………………... 34

4.2.3 Pengecekan Komponen –Komponen

Dosimat Feeder Setiap 6 Bulan ……………………... 34

4.2.4 Pengecekan Komponen –Komponen

Dosimat Feeder Setiap 2 Tahun ……………………... 34

4.3 Analisa Penyebab kerusakan Dosimat Feeder

Limestone 3C 4R2A01 ………………………………………. 35

4.3.1 Putusnya Baut Lamel – Lamel ………………………… 35

4.3.2 Bengkoknya Lamel – Lamel …………………………... 35

v
4.3.3 Tidak Normalnya Penggerakan Sprocket Dosimat

Feeder …………………………………………………... 35

4.3.4 Putusnya Chain Dosimat Feeder ……………………… 35

4.3.5 Retak How Sing Planetry Gear ………………………... 35

4.3.6 Pecahnya Bearing ……………………………………… 35

4.4 Perbaikan Dan Menganti Pada Bagian – Bagian Yang

Mengalami Kerusakan ………………………………………. 36

4.4.1 Peralatan Yang Digunakan ………………………….. 36

4.4.2 Langkah Kerja………………………………………... 37

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ………………………………………………….. 42

5.2 Saran ……………………………………………………….... 43

DAFTAR PUSTAKA

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dosimat Limestone III C …………………………………... 5

Gambar 2.2 Dosimat Limestone III B …………………………………... 5

Gambar 2.3 Prinsip Belt Weigher ………………………………………. 7

Gambar 2.4 Konstruksi Dosimat Feeder ……………………………….. 8

Gambar 2.5 Gerbang Movable Hopper ……………………………….... 8

Gambar 2.6 Lamel – Lamel …………………………………………….. 9

Gambar 2.7 Rigging Screw ……………………………………………... 9

Gambar 2.8 Discharge Casing …………………………………………. 9

Gambar 2.9 Planetry Gear …………………………………………….... 10

Gambar 2.10 Motor AC 3 Fasa …………………………………………... 10

Gambar 2.11 Disomat Opus ……………………………………………… 11

Gambar 2.12 Load Cell Di Hopper ………………………………………. 11

Gambar 2.13 Load Cell …………………………………………………... 12

Gambar 2.14 Tachoencoder ……………………………………………… 13

Gambar 2.15 Tank For Lubricating Oil ………………………………….. 13

Gambar 2.16 Conveyor Frame …………………………………………... 14

Gambar 2.17 Shaft Sprocket ……………………………………………... 14

Gambar 2.18 Emerson SP 2403 ………………………………………….. 15

Gambar 2.19 Panel Kontrol ………………………………………………. 16

Gambar 2.20 Bagan Manajemen Perawatan ……………………………... 17

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penulisan Tugas akhir………….. 25

Gambar 4.1 Pelumasan Pada Chain………………………………………30

vii
Gambar 4.2 Pemberian Grease Pada Bearing…………………………… 31

Gambar 4.3 Pelumasan Pada Sprocket………………………………….. 32

Gambar 4.4 Pengecekan Oil Planetry Gear ……………………………. 33

Gambar 4.5 Lamel – Lamel Yang Rusak………………………………... 37

Gambar 4.6 Bearing Poros Yang Pecah………………………………… 38

Gambar 4.7 Shaft Sprocket Yang Rusak ………………………………... 39

Gambar 4.8 How Sing Yang Rusak……………………………………... 40

viii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA DOSIMAT


FEEDER LIMESTONE 3C 4R2A01 DI RAW MILL
INDARUNG IV PT. SEMEN PADANG

Disusun Oleh :

Nama : Hamzah Fauzi


Nomor Bp. : 1201013043
Program Studi : Teknik Mesin
Konsentrasi : Perawatan dan Perbaikan

Telah Lulus Sidang Pada Tanggal : 19 November 2015

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. Harfardi,MS.i Feidihal, ST.,MS.i


Nip. 19580329 198911 1 001 Nip. 19580727 199003 1 002

Disahkan Oleh :

Kepala Program Studi Kepala Konsentrasi Perawatan dan


Teknik Mesin Perbaikan

Sir Anderson, ST .,MT Rivanol Chadry, ST.,MT


Nip. 19720818 200003 1 002 Nip. 19691215 199303 1 002

Ketua JurusanTeknik Mesin

Hanif, ST., MT.


Nip. 19710902 199802 1 001
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA DOSIMAT


FEEDER LIMESTONE 3C 4R2A01 DI RAW MILL
INDARUNG IV PT. SEMEN PADANG

Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir
Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 19 November 2015

Tim Penguji :

Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II

Ir. Harfardi,MS.i Rivanol Chadry, ST.,MT


Nip. 19580329 198911 1 001 Nip. 19691215 199303 1 002

Anggota I/ Penguji III Anggota II/ Penguji IV

Maimuzar, ST.,MT Adriansyah, ST.,MT


Nip. 19610523 198803 1 002 Nip. 132 163 642

Anda mungkin juga menyukai