TUGAS AKHIR
Oleh :
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka,
Lunakanlah watakku terhadap mereka,
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.
Ya Allah,
Berikanlah mereka balasan yang sebaik-baiknya,
Atas didikan mereka pada diriku, dan
Pahala yang besar atas kesayangan yang
Mereka limpahkan padaku
Peliharalah mereka seperti mereka memeliharaku.
Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
Atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
Jadikanlah itu semua terhapusnya dosa-dosa
mereka,
Tinggikanlah kedudukan mereka dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka,
Dengan perkenan-Mu.
Ya Allah,
Sebab hanya engkaulah
Yang berhak membalas kejahatan dengan
Kebaikan berlipat ganda.
Berikanlah rahmat,hidayah dan berokah-Mu
dan
Berikanlah mereka kesehatan dan rejeki-Mu
Amiiiiiiiin.............
Thanks to My Best Familly :
membahagiankan kalian.
cita.
Thanks to My Best friends :
dan sifatku . Terkadang aku egois , jatuh dan tak tau arah ,
masukan.
FOR ALL..
BIODATA
(a) Tempat/Tgl Lahir: Jakarta/8 Januari 1995 (b) Nama Orang Tua:
Amsahrul dan Safitri Yanti (c) Jurusan: Teknik Mesin (d) Program Studi:
DIII Teknik Mesin, Konsentrasi: Perawatan dan Perbaikan (e) No. BP:
1201013043 (f) Tanggal Lulus: 19 November 2015 (g) Predikat
Lulus:................(h) IPK: .......... (i) Lama Studi: 3 Tahun 2bulan (j) Alamat
Orang Tua: Perum Unand B III /20/03 Kel. Limau Manis selatan Kec.
Pauh Kota. Padang
PERAWATAN DAN PERBAIKAN PADA DOSIMAT FEEDER LIMESTONE 3C
4R2A01 DI RAW MILL INDARUNG IV PT. SEMEN PADANG
Tugas Akhir D-III Oleh : Hamzah Fauzi
Pembimbing I : Ir. Harfardi,MS.i dan Pembimbing II: Feidihal, ST .,MS.i
ABSTRAK
Pada PT. Semen Padang, Dosimat Feeder berfungsi sebagai sarana pendukung pembagian
komposisi material yang diperhatikan untuk mendapatkan kualitas semen yang baik dan
Dosimat Feeder merupakan salah satu peralatan penentu atau pengontrollan banyaknya
material seperti limestone, silica, ironsand, gypsum, pozzolane dan clay. Untuk menjaga agar
Dosimat Feeder dalam kondisi yang prima dan mencapai usia pakai lama, serta mengurangi
kegagalan pada saat pengoperasian, maka pengoperasian yang sesuai dengan Standard
Operation Procedure (SOP) dan perawatan merupakan bagian pekerjaan yang tidak dapat
diabaikan. Salah satu bentuk perawatan yang dilakukan pada Dosimat Feeder adalah
perawatan pencegahan (preventive maintenance). Perawatan pencegahan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menjaga kondisi mesin atau peralatan karena dengan
adanya perawatan pencegahan, maka kerugian waktu produksi dapat diperkecil, biaya
perbaikan yang mahal dapat dikurangi atau dihindari.
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus pada tanggal
:19 November 2015
Rivanol
Nama Terang Ir. Harfardi,MS.i Chadry, ST ., MT Maimuzar,ST .,MT Adriansyah, ST .,MT
Mengetahui :
Ketua Jurusan Teknik Mesin : Hanif ST.,MT.
Nip. 19710902 199802 1 001 Tanda Tangan
Alumnus telah mendaftar ke Politeknik Negeri Padang dan mendapatakan nomor alumnus :
Petugas Politeknik
Nomor Alumni Jurusan Nama Tanda Tangan
Nomor Alumni Politeknik Nama Tanda Tangan
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
Dalam pembuatan tugas akhir ini, ada dua tujuan yang hendak dicapai, yaitu:
a) Metode Literatur
Melalui metode ini, penulis mengumpulkan data dan informasi dengan
membaca dan memahami buku-buku referensi yang berkaitan dengan
judul yang dibahas.
b) Konsultasi
a. Melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.
b. Melakukan konsultasi dengan teknisi atau mekanik yang
berhubungan dengan pembahasan judul tugas akhir ini.
c. Melakukan observasi ke lapangan.
BAB I PENDAHULUAN
3
BAB III MANAJEMEN PERAWATAN DAN PERBAIKAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
4
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Apron Feeder
Jenis ini cocok dipakai untuk material yang kasar (sticky)
Gambar 2.1 Dosimat Lime Stone III C & Silica jenis apron feeder
b. Rubber Belt
Jenis ini cocok dipakai untuk material yang lebih halus
Gambar 2.2 Dosimat Lime Stone IIIB & Iron Sand jenis Rubber Belt
1
2.3 Spesifikasi Dosimat Feeder
Dosimat feeder adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa komponen
yang berfungsi sebagai pengumpan material ke dalam penggilingan sebagi
bahan pembuatan semen, selama berlangsungnya produksi semen. Dosimat
Feeder ini memiliki spesifikasi yaitu :
Data Spesifikasi Dosimat Feeder
1. Nama Alat : Dosimat Feeder
2. Kode Alat : 30107/4R2A01
3. Type : A1 – 200 x 3,5
4. No Pabrik : 5.501149 / FLS
5. Mulai Beroperasi : 1993
6. Area : Indarung IV
2
menggunakan f/d (frekuensi digital). Pulsa akan diterjemahkan kedalam
bentuk data digital. Data digital akan dikirimkan ke kontrol disocont.
4
2) Lamel – Lamel
Biasanya lamel – lamel yang digunakan dosimat feeder ada dua
tipe yaitu tipe apron dan belt. tipe apron memiliki ketahanan yang tinggi
dibandingkan dengan sabuk karet, namun perawatan agak sulit. Biasanya
jenis sabuk ini digunakan untuk pengumpanan material yang keras dan
memiliki bongkahan yang besar. Sedangkan sabuk karet memiliki
ketahanan yang kurang, namun mudah dalam perawatannya dan
biasanya digunakan pada material yang relatif halus.
5
5) Pleanetary Gear
Pleanetary gear adalah sebuah sistem gear yang terdiri dari
beberapa gear keluaran dari planet gearnya. Planetary gear set berfungsi
menambah kecepatan, pengurangan kecepatan. Planetary gear yang
digunakan dosimat feeder limestone 3C merupakan produk keluaran
DANFOSS, dengan tipe RAHS 750D.
6
7) Dosimat Opus
Disomat opus berfungsi sebagai indikasi berat material yang ada di
hopper dalam satuan ton. Berat material yang ada didalam hopper
ditimbang oleh load cell dengan tipe load cell yang digunakan adalah
RTR 220 SCHENK/GERMANY.
7
9) Load Cell
8
pengontrolan ke VSD (variable speed drive) untuk mengendalikan
kecepatan motor AC dengan memakai AC drive.
9
12) Conveyor Frame
Tempet kedudukan shaft sprocket,drive dan take – up secara
keseluruhan.
10
14) Emerson SP 2403
Indarung IV khususnya Raw Mill menggunakan produk AC drive
untuk pengontrollan kecepatan motor induksi diantaranya Toshiba,
Altivar, Hitachi, Simovert, Tosvert, EMERSON SP 2403 dan lain – lain.
AC drive yang digunakan untuk pengontrolan kecepatan motor induksi
pada dosimat feeder limestone 3C yaitu EMERSON SP 2403.
13
1) Perawatan terencana.
Perawatan terencana adalah perawatan yang terorganisir dan
dilaksanakan dengan pemikiran sebelumnya dengan pengawasan dan
catatan-catatan untuk melaksanakan tindakan pemeliharaan. Tujuan
perawatan tersebut adalah untuk menghindari kerusakan fasilitas yang
tiba-tiba dan mempertahankan fungsi aset yang tersedia. Perawatan ini
dijalankan secara berkala berdasarkan kondisi atau waktu yang telah
ditentukan.
14
Shutdown Maintenance adalah suatu pekerjaan maintenance yang
hanya dilakukan apabila fasilitas yang bersangkutan tidak bekerja
atau berhenti.
(2) Breakdown Maintenance
Breakdown Maintenance adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
berdasarkan perencanaan sebelumnya atas suatu fasilitas yang
telah diduga.
15
2.8 Preventive Maitenance
Kegiatan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah timbulnya
kerusakan-kerusakan tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan
yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu proses
produksi dan mencegah menurunnya fungsi peralatan dan fasilitas.
Preventive miantenance dikenal juga sebagai Calendar-based
Maintenance, jenis perawatan ini menggunakan teori yang menyebutkan
bahwa umur mesin terbatas dan kemungkinan terjadinya kegagalan akan
meningkat seiring dengan meningkatnya umur mesin.Jadi kegiatan perawatan
akan dilaksanakan sebelum mesin membutuhkannya.
Dalam menjalankan pabrik, untuk memproduksi sebuah barang tentunya
mempunyai tujuan yang sama yaitu menghasilkan produk berkualitas baik
dengan efisien serta membutuhkan biaya yang rendah. Sebagai pendukung
kelancaran dan efisiensi produksi, maintenance merupakan kunci dari
kelancaran proses produksi tersebut.
Secara definisi, preventive maintenance adalah suatu pengamatan secara
sistematik disertai analisis teknis dan analisis ekonomis untuk menjamin
berfungsinya suatu mesin atau peralatan produksi dan memperpanjang umur
peralatan yang bersangkutan.
Tujuan dilakukan preventive maintenance adalah untuk mengurangi
periode waktu nonoperation dan kerusakan mesin. Selain itu juga dapat
memperpanjang umur peralatan atau mesin. Kegiatan ini adalah memantau
dan mendeteksi suatu keadaan yang menunjukkan gejala-gejala sebelum
terjadinya kerusakan pada mesin.
Dengan mengetahui gejala tersebut maka dapat segera dilakukan
penanganan perbaikan secara berkala. Perbaikan berkala ini mempunyai
implikasi yang relatif lebih kecil terhadap kelancaran produksi daripada
kerusakan mesin total.
Perbaikan secara berkala ini juga mempunyai tujuan untuk memudahkan
pengerjaan bagi karyawan, mereka lebih menyukai pekerjaan yang teratur dan
sudah terjadwal dari pada pekerjaan mendadak yang membutuhkan
penanganan saat itu juga. Oleh karena itu sebagai seorang engineer harus
16
berpikir bagaimana memanfaatkan sumber daya yang ada, baik SDA maupun
SDM untuk memperpanjang peralatan produksi dan mesin-mesin yang
digunakan.
Bentuk mesin produksi semakin canggih, dengan demikian harga mesin
produksi semakin hari semakin mahal. Kenaikan harga tersebut diikuti juga
dengan suku cadangnya karena tuntutan teknologi yang meminimalkan
kegagalan mesin sehingga suku cadang hanya diproduksi terbatas, sesuai
dengan pesanan saja. Beberapa suku cadang sangat langka di pasaran karena
jarang sekali pembelinya,Oleh karena itu harus ada suatu program
maintenance yang terjadwal sehingga bias menentukan kapan waktunya
memerlukan suku cadang yang diinginkan.
Program maintenance terjadwal memang harus dilakukan terhadap seluruh
mesin dan fasilitas. Yang tidak boleh dilupakan adalah bagaimana caranya
agar perlakuan maintenance tersebut tidak mengganggu proses produksi yang
sedang berjalan. Untuk itu harus ada fokus pada mesin-mesin kritis atau rawan
terjadinya masalah. Artinya perhatian preventive maintenance diarahkan
secara terperinci pada mesin-mesin yang dianggap kritis. Dengan kata lain,
mesin yang dimasukan dalam kegiatan preventive maintenance apabila
kegiatan tersebut lebih menghemat biaya dibanding dengan biaya maintenance
secara tidak terjadwal (random). Biaya preventive maintenance harus lebih
rendah dari biaya akibat terhentinya mesin, biaya perbaikan atau biaya
penggantian dengan mesin baru.
Beberapa kriteria mesin-mesin bisa dianggap kritis atau rawan terjadinya
masalah yang harus di jadikan prioritas :
1) Kerusakan mesin yang dapat membahayakan keselamatan dan kesehatan
karyawan.
2) Kerusakan mesin yang dapat menyebabkan produksi terhenti.
3) Kerusakan mesin yang dapat menyebabkan proses produksi terhenti.
4) Jumlah modal yang tertanam pada mesin tersebut dinilai cukup tinggi.
17
2.8.1 Kegiatan Preventive
untuk dapat mencapai suatu tingkat pemeliharaan terhadap semua
peralatan produksi agar diperoleh suatu kualitas produk yang optimum,
maka ada beberapa kegiatan Preventive Maintenance meliputi :
1) Inspeksi (inspection) : Kegiatan ini untuk memastikan
pemeliharaan secara terjadwal serta memeriksa kondisi mesin dan
peralatan produksi beserta komponen-komponen pendukungnya.
Pemeliharaan mesin menggunakan indra, lihat, dengar, rasakan.
Normal atau tidak mesin tersebut.
2) Pemeliharaan berjalan (running maintenance) : maintenance yang
dilaksanakan tanpa menghentikan kerja mesin dan peralatan.
3) Penyetelan dan penggantian komponen.
4) Pembersihan dan pelumasan
18
2.8.2 Keuntungan dan Kerugian Preventive Maintenance
Dengan memanfaatkan prosedur maintenance yang baik, koordinasi
yang baik antara bagian produksi dan maintenance maka akan diperoleh
keuntungan antara lain:
1) Pencatatan kejadian (history record) maintenance dapat terekam
dengan baik.
2) Mengurangi stop peralatan produksi (down time diperkecil).
3) Mengurangi biaya perbaikan yang mahal.
4) Fleksibel yang memungkinkan penyesuaian terhadap jadwal
produksi yang telah direncanakan.
5) Menurunkan tingkat kegiatan pekerjaan yang bersifat darurat.
6) Meningkatkan mutu pengendalian suku cadang.
7) Memperpanjang umur mesin dan fungsionalitasnya.
8) Meningkatkan kondisi safety yang lebih baik.
Selain itu Preventive maintenance memiliki kekurangan yang tidak bisa
dianggap sepele seperti:
1) terjadi pemborosan suku cadang karena penggantian suku cadang
dilakukan sebelum rusak.
2) Masih adanya kemungkinan kegagalan dari kegiatan yang
dilakukan.
3) Pengerjaan yang intensif.
4) Masih terdapat pekerjaan yang sebetulnya tidak diperlukan.
5) Adanya penyediaan suku cadang potensi kerusakan yang tidak
dibutuhkan.
19
2.8.3 Hubungan Antara Preventive Dan Predictive
1) Preventive maintenance
Adalah metode untuk melakukan pencegahan kerusakan pralatan
dengan melakuka penggantian peralatan secara berkala
berdasarkan waktu penggunaan dan melakukan perawatan ringan
serta inspeksi untuk mengetahui keadaan peralatan sekarang.
2) Predictive maintenance
Adalah metode untuk melakukan perawatan dengan mengganti
peralatan berdasarkan prediksi dengan menggunakan alat bantu,
dengan kata lain jika metode preventive hanya berdasarkan jadwal,
maka predictive berdasarkan hasil dari pengukuran, metode ini
juga bisa juga ddngan menggunakan panca indra, contohnya dalam
pemeriksaaan bearing dapat dibedakan dari suara yang di hasilkan
atau pemeriksaan temperatur dengan menyentuhkan panca indra
kita dapat merasakan perbedaan atau kelainan peralatan tersebut.
20
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Pengajuan Judul
Tugas Akhir
Pengambilan Data ;
- Observasi
- Studi pustaka
- Tanya jawab
Pengolahan data
Kurang
Analisa
Cukup
Kesimpulan
Selesai
25
3.2 Penjelasan Flowchart (Diagram Alir)
3.2.1 Mulai
Tahapan ini merupakan penelitian pendahuluan yang dilakukan
terhadap system untuk mengetahui kegiatan, data dan permasalahan
yang ada pada system. Survey pendahuluan ini dilakukan dengan cara
wawancara dengan pihak manajemen perusahaan para pekerja serta
observasi langsung ke lapangan. Berdasarkan survey pendahuluan ini
dapat ditentukan bagian yang akan dipilih untuk melakukan penelitian
atau pengamatan.
26
Semen Padang dan manual book yang memiliki literatur sesuai
topik, serta mengakses dari internet.
b. Tanya jawab
Tanya jawab yaitu dengan inisiatif sendiri untuk sumber dengan
cara menanyakan pembahasan tentang perawatan dan perbaikan
pada dosimat feeder limestone 3C 4R2A01 kepada pembimbing
sewaktu PKL di PT. Semen Padang dan kepada dosen pembimbing
tugas akhir serta kepada orang yang ahli dibidang ini.
3.2.6 Analisa
Setelah data selesai diolah maka dilakukan analisa tentang gejala
yang ditimbulkan sebelum dan setelah dilakukan perawatan dan
perbaikan dosimat feeder dan pada tahapan ini dapat menentukan
penyebab kerusakan dan hal yang harus dilakukan agar kerusakan ini
tidak terulang kembali.
Apabila pada saat melakukan Analisa terdapat kendala maka
penulis akan melakukan Pengambilan Data kembali. Namun, apabila
tahapan Analisa tidak mengalami kendala maka penulis dapat
melanjutkan ke tahapan berikutnya.
27
3.2.7 Kesimpulan
Dalam tahap ini penulis akanmembuat rangkuman dari uraian dan
analisa yang telah dilakukan sebelumnya dan akan diberikan suatu
rekomendasi terhadap kekurangan ataupun masukan-masukan terhadap
penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.
3.2.8 Selesai
Pada tahapan ini penulis telah selesai melakukan pengamatan,
penelitian dan rangkuman tentang Tugas Akhir ini. Dan penulis akan
siap untuk sidang sebagai syarat mendapatkan gelar Diploma III (Ahli
Madya) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang.
28
BAB IV
LIMESTONE 3C 4R2A01
29
4.1.2 Perawatan Yang Dilakukan Pada Chain Di Dosimat Feeder 3C 4R2A01
2) Mengecek slib ring pada chain apakah masih duduk slib ring
pada pin chain
30
4.1.3 Perawatan Yang Dilakukan Pada Bearing Di Dosimat Feeder 3C
4R2A01
31
4.1.4 Perawatan Yang Dilakukan Pada Shaft Sprocket Di Dosimat Feeder 3C
4R2A01
32
4.1.5 Perawatan Yang Dilakukan pada Planetariy Gear Di Dosimat Feeder 3C
4R2A01
1) Mengecek level oli pada planetariy gear apakah oli kurang dan
kosong apabila oli kurang tambah secukupnya dan apabila
kosong akan mengakibatkan bearing pada planetariy gear akan
rusak.
33
4.2 Pengecekan Komponen – Komponen Dosimat Feeder Limestone 3C
4R2A01
3. Chek chain
34
4.3 Analisa Penyebab Kerusakan Dosimat Feeder Limestone 3C 4R2A01
Putusnya baut lamel – lamel ini di sebabkan longarnya mur pada baut
lamel – lamel, patahnya plate kedudukan baut lamel – lamel dan
lepasnya tek weld pada kedudukan lamel – lamel.
35
4.4 Perbaikan dan menganti Pada Bagian-bagian Yang Mengalami
Kerusakan
Dalam proses perbaikan dan pengantian komponen ini ada peralatan yang
digunakan serta beberapa langkah kerja yang harus dilakukan secara bertahap,
agar mendapatkan hasil yang maksimal.
1. Tool box (peralatan yang terdiri dari kunci pas, socket, kunci
inggris dan lain – lain yang dimaksukkan dalam tool box
2. Drum kosong
3. Drum ½ belah
4. Greas
5. Pompa minyak
6. Taakal 1 ton
7. Trafo las
8. Electrode 6013
9. Pomp juck
11. Tracker
36
4.4.2 Langkah Kerja
Kondisi lamel – lamel yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.5
Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam mengganti lamel –
lamel adalah sebagai berikut :
Tahap 1.Pembongkaran
Tahap 2. Mengganti
37
b. Mengganti bearing depan sprocket Pada dosimat feeder
Tahap 1. Pembongkaran
Tahap 2. Mengganti
38
3. Apabila tidak masuk secara mulus maka dilakukan pengetokan
dengan menggunakan palu atau dengan cesing bering lama dan
mengunakan sock.
4. Kencangkan semua baut yang di lepaskan tadi.
5.
Kondisi shaft sprocket yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.7
Adapun langkah-langkah yang di lakukan dalam mengganti shaft
Sprocket adalah sebagai berikut :
Tahap 1. Pembongkaran
4. Lepskan baut bushing kiri dan kanan yang melekat pada poros.
39
Tahap 2. Mengganti
2) Pasang baut bushing kiri dan kanan yang melekat pada pomp
juck.
Kondisi planetry gear yang rusak dapat di lihat seprti di Gambar 4.7
mengganti yang dilakukan karena penyebab pecahnya how sing
planetry gear, di PT. Semen Padang pecahnya how sing dengan
pengatian planetry gear baru satu set.
Tahap 1. Pembongkaran
40
2) Buka baut pembuang oil keluarkan terlebih dahulu oil yang
berada pada planetry gear.
Tahap 2. Mengganti
5) pasang baut oil dan masukan oil pada planetry gear dengan melihat
level oil planetry gear
41
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
29
5.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Sularso, Ir. MSME dan Suga Kiyikatsu. Dasar Perancangan dan Pemilihan
Elemen Mesin, Jakarta : PT. Pradnya Paramita
Suharto, Ir. 1991. Manajemen Perawatan Mesin, Jakarta : PT. Rineka Cipta
________, 1970. Manual Book Alsthom Atlantique Gas Turbine (MS 5001 PA)
31
32
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
LEMBARAN TUGAS
LEMBARAN ASTITENSI
BAB I PENDAHULUAN
1.2.2Tujuan Khusus………………………………………... 2
iii
2.5 Komposisi Material Dosimat Feeder ……………………… 7
3C 4R2A01 ………………………………………………... 34
v
4.3.3 Tidak Normalnya Penggerakan Sprocket Dosimat
Feeder …………………………………………………... 35
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 4.2 Pemberian Grease Pada Bearing…………………………… 31
viii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Disahkan Oleh :
Tugas Akhir Ini Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Tugas Akhir
Diploma III Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Padang
Pada Tanggal : 19 November 2015
Tim Penguji :
Ketua/Penguji I Sekretaris/Penguji II