Anda di halaman 1dari 11

BAB I

( Pelapisan Papan PCB dari Tembaga )

Pengertian PCB

PCB merupakan singkatan dari Printed Circuit Board, yang jika dalam bahasa Indonesia
banyak disebut dengan istilah Papan Sirkuit Cetak atau Papan Rangkaian Cetak. PCB ini
secara fisik merupakan alat yang digunakan untuk menghubungkan komponen elektronik
dalam komputer dengan lapisan jalur konduktornya. PCB sendiri sudah berkembang
semenjak puluhan tahun yang lalu.

Papan sirkuit cetak (bahasa Inggris: printed circuit board atau PCB) adalah sebuah papan
yang penuh dengan sirkuit dari logam yang menghubungkan komponen elektronik yang
berbeda jenis maupun sama satu sama lain tanpa kabel.

Papan sirkuit ini sudah diproduksi secara massal dengan cara pencetakan untuk keperluan
elektronika dan yang ada hubungannya dengan kelistrikan.
Pengertian Tembaga

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik

Definisi tembaga. Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa
63,54, merupakan unsur logam, dengan warna kemerahan. Unsur ini mempunyai titik lebur
1.803° Celcius dan titik didih 2.595° C. dikenal sejak zaman prasejarah. Tembaga sangat
langka dan jarang sekali diperoleh dalam bentuk murni. Mudah didapat dari berbagai
senyawa dan mineral. Penggunaan tembaga yaitu dalam bentuk logam merupakan paduan
penting dalam bentuk kuningan, perunggu serta campuran emas dan perak. Banyak
digunakan dalam pembuatan pelat, alat-alat listrik, pipa, kawat, pematrian, uang logam, alat-
alat dapur, dan industry. Senyawa tembaga juga digunakan dalam kimia analitik dan
penjernihan air, sebagai unsur dalam insektida, cat, obat-obatan dan pigmen. Kegunaan
biologis untuk runutan dalam organism hidup dan merupakan unsur penting dalam darah
binatang berkulit keras.

Ketebalan tembaga pada PCB atau Printed Circuit Board bermacam macam, ada yang 35
micrometer ada juga yang 17-18 micrometer. Bahan lainnya adalah paper phenolic atau
pertinax, biasanya berwarna coklat, bahan jenis ini lebih populer karena harganya yang lebih
murah. Ada juga yang dibuat dari bahan fiberglass yang di pakai untuk Through hole
plating, karena materialnya lebih kuat dan tidak mudah bengkok di bandingkan yang
berbahan pertinax.
BAB II

( Fungsi Dan Sifat Papan PCB Beserta Tembaga )

Fungsi Papan PCB

PCB atau Printed Circuit Board ini memiliki beberapa macam sesuai dengan fungsinya, yaitu
satu sisi (biasa digunakan pada rangkaian elektronika seperti radio, TV, dll), dua sisi (dapat
digunakan untuk menghubungkan komponen di kedua sisinya) dan multi side ( bagian PCB
luar maupun dalam digunakan sebagai media penghantar, misalnya pada rangkaian-rangkaian
PC).

Dalam dunia elektronika pcb memiliki banyak fungsi berikut fungsi- fungsinya:
a. Sebagai tempat untuk meletakkan komponen- komponen elektronika
b. Sebagai penghubung kaki- kaki komponen yang satu dengan yang lainnya baik yang
pasif maupun aktif.
c. Sebagai pengganti kabel dalam penyambungan komponen.
d. Untuk memperindah tampilan suatu rangkaian elektronika.

Fungsi Tembaga Pada Papan PCB

Ketebalan tembaga pada PCB atau Printed Circuit Board bermacam macam, ada yang 35
micrometer ada juga yang 17-18 micrometer. Bahan lainnya adalah paper phenolic atau
pertinax, biasanya berwarna coklat, bahan jenis ini lebih populer karena harganya yang lebih
murah. Ada juga yang dibuat dari bahan fiberglass yang di pakai untuk Through hole
plating, karena materialnya lebih kuat dan tidak mudah bengkok di bandingkan yang
berbahan pertinax.

Lapisan PCB berikutnya adalah lapisan tembaga tipis yang dilaminasi ke lapisan substrat
dengan suhu tinggi tertentu dan perekat. Tergantung pada jenis PCB-nya, lapisan tembaga
tipis ini hanya akan dilapisi pada satu sisi substrat untuk jenis Single Sided PCB. Sedangkan
Double Sided PCB terdapat lapisan tembaga tipis di dua sisi Substrat. Seiring dengan
perkembangan Teknologi manufakturing PCB saat ini, PCB telah dapat dibuat hingga 16
lapisan atau bahkan lebih dari 16 lapisan tergantung pada perancangan PCB dan rangkaian
yang diinginkan.
Sifat PCB

Pengendapan dan Hasil Kali Kelarutan

Yang disebut endapan adalah zat yang memisahkan diri sebagai suatu fase padat keluar dari
larutan. Endapan dapat berupa Kristal (kristalin) atau koloid. Endapan ini dapat dikeluarkan
dari larutan melalui proses penyaringan atau pemusingan menggunakan alat pemusing
(centrifuge).Pengendapan atau dengan nama lain presipitasi (precipitation) merupakan
metode pemisahan senyawa kimia dengan cara mengendapkan suatu zat dalam campurannya.
Pengendapan dilakukan sedemikian rupa sehingga memudahkan proses pemisahannya.

Proses pengendapan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu temperatur, sifat alami pelarut,
pengaruh ion sejenis, pH, pengaruh hidrolisis dan pengaruh ion kompleks.

 Temperatur
Kenaikan temperatur akan semakin menaikkan kelarutan. Dengan meningkatnya suhu
maka pembentukkan endapan akan berkurang disebabkan banyak endapan yang
berada pada larutannya.

 Sifat alami pelarut


Setiap pelarut memiliki kapasitas yang bebeda dalam melarutkan suatu zat,begitu juga
dengan zat yang berbeda memiliki kelarutan yang bebeda pada pelarut tertentu.Garam
anorganik mudah larut dalam air dibandingkan dengan pelarut organik seperti alkohol
atau asam asetat.Perbedaan kelarutan suatu zat dalam pelarut organik dapat
dipergunakan untuk memisahkan campuran antara dua zat.

 Pengaruh ion sejenis


Penambahan ion sejenis akan menurunkan kelarutan endapan dibandingkan dalam air
saja.

 Pengaruh pH
Kelarutan endapan garam yang mengandung anion dari asam lemah dipengaruhi oleh
pH, hal ini disebabkan karena penggabungan proton dengan anion endapannya.

 Pengaruh hidrolisis
Jika garam dari asam lemah dilarutkan dalam air maka akan dihasilkan perubahan
konsentrasi H+,dimana hal ini akan menyebabkan kation garam tersebut mengalami
hidrolisis dan hal ini akan meningkatkan kelarutan garam tersebut.

 Pengaruh ion kompleks


Kelarutan garam yang tidak mudah larut akan semakin meningkat dengan adanya
pembentukkan kompleks antara ligan dengan kation garam tersebut.Sebagai
contoh,AgCl akan naik kelarutannya jika ditambahkan larutan NH 3,hal ini disebabkan
karena terbentuknya kompleks Ag(NH3)2Cl

Metode pengendapan secara fisik yang berdasarkan gaya gravitasi (sedimentasi). Sedimentasi
adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya
gravitasi.Proses sedimentasi biasanya dilakukan setelah proses koagulasi dan flokulasi.
Dimana koagulasi merupakan proses penambahan bahan kimia (koagulan) ke dalam cairan
yang akan diolah membentuk gumpalan (flok). SedangkanFlokulasi merupakan proses
dimana gumpalan diaduk untuk mempercepat pembentukan flok, sehingga dapat dipisahkan
dengan cara sedimentasi dan filtrasi.

Pengolahan Limbah Pelarutan PCB di PPPPTK BOE Malang

Pengolahan limbah dengan metode presipitasi merupakan salah satu metode pengolahan
limbah yang banyak digunakan untuk memisahkan logam berat dari limbah cair. Dalam
metode presipitasi kimia dilakukan penambahan sejumlah zat kimia tertentu untuk mengubah
senyawa yang mudah larut ke bentuk padatan yang tak larut.

Tiap-tiap logam memiliki karakteristik pH optimum presipitasi tersendiri, yaitu pH pada saat
logam tersebut memiliki kelarutan minimum. Oleh karena itu pada limbah yang mengandung
beragam logam presipitasi dilakukan secara bertahap, yaitu dengan melakukan perubahan pH
pada tiap tahapannya sehingga logam-logam tersebut dapat mengendap secara bertahap.

Presipitasi kimia adalah suatu prosedur standar untuk menyisihkan atau menurunkan
kandungan logam berat dari air dan air limbah. Pembentukan presipitat sangat ditentukan
oleh penambahan bahan kimia sebagai pengikat logam-logam. Dosis bahan kimia yang
dibutuhkan relative sulit dihitung secara teoritis, umumnya ditentukan melalui percobaan
dalam skala laboratorium.

Penurunan kadar logam berat terutama tergantung pada dua faktor, yaitu :

1. Kelarutan teoritis yang membentuk spesies padatan terlarut sebagai fungsi dari
konstanta kesetimbangan kelarutan, pH dan konsentrasi bahan pembentuk presipitat.

2. Pemisahan padatan dari larutan yang membawanya.

Logam-logam berat umumnya dipresipitasi sebagai hidroksidanya dengan penambahan


Kapur Ca(OH)2 atau Soda Api (NaOH) untuk menjaga minimum pH kelarutan.

Reaksi presipitasi secara umum mengikuti pola sebagai berikut:


Mn+ + n OH- ↔M (OH)n

Beberapa logam bersifat amfoter sehingga memiliki kelarutan minimum pada pH tertentu,
dan hal ini berbeda untuk setiap logam. Contohnya untuk tembaga pH yang sesuai untuk
kelarutan minimumnya adalah di atas 9. Hal ini seperti terlihat pada diagram hubungan antara
pH dengan kelarutan.

Pengurangan kadar tembaga dari limbah pelarutan PCB di PPPTK BOE Malang
mengikutiempat langkah pokok sebagai berikut:

1. Pengendapan logam sebagai hidroksida

2. Penyaringan padatan “hidroksida logam”

3. Penetralan larutan hasil penyaringan

4. Pengeringan dan penyimpanan padatan


Pengendapan logam sebagai hidroksida dilakukan dengan menambahkan pelet natrium
hidroksida (NaOH) sambil diukur pHnya. Penambahan NaOH dilakukan hingga pH larutan
mencapai 9 – 10,3. Endapan yang terjadi didiamkan beberapa jam kemudian disaring. Cairan
hasil penyaringan lalu dinetralkan dengan larutan asam klorida hingga mencapai pH 7
sebelum di alirkan ke saluran terbuka. Sementara padatan hasil penyaringan endapan
dibiarkan kering angin lalu disimpan dalam wadah kedap air dengan label limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun).

Sifat Tembaga

Sifat-sifat Tembaga dan Senyawanya


Produksi tembaga sebagian besar dipergunakan dalam industri kelistrikan, karena
tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi. Kotoran yang terdapat dalam tembaga
akan memperkecil/mengurangi daya hantar listriknya.
Selain mempunyai daya hantar listrik yang tinggi, daya hantar panasnya juga tinggi;
dan tahan karat. Oleh karena itu tembaga juga dipakai untuk kelengkapan bahan radiator,
ketel, dan alat kelengkapan pemanasan.Tembaga mempunyai sifat dapat dirol, ditarik,
ditekan, ditekan tarik dan dapat ditempa (meleable).

Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Merupakan logam transisi, berada pada golongan 11 periode 4, dan grup d
dalam tabel sistem periodik. Massa jenisnya 8,96 gr/cm 3, memiliki massa atom standar
sebesar 63.546 g/mol dan volume atom 7.1 cm 3/mol. Pada temperatur kamar berwujud padat
dengan titik lebur pada 1357.77 K dan titik didik 2835 K. Memiliki kalor peleburan sebesar
13, 26 KJ/mol, kalor penguapan sebesar 300,4 KJ/mol, dan kapasitas kalor 24,440 J/mol K.
Energi ionisasi pertama sebesar 745.4 kJ/mole, energi ionisasi kedua sebesar 1957.9 kJ/mole,
dan energi ionisasi ketiga sebesar 3553.5 kJ/mole. Elektronegativitas tembaga adalah 1.95
skala Pauling dan affinitas elektron sebesar 118.5 kJ/mole. Tembaga memiliki panas spesifik
0.38 J/gK. Bilangan oksidasi yang umum adalah +2, namun tembaga juga bisa memiliki
bilangan oksidasi +1, +3, dan +4. Struktur kristal tembaga adalah face centered cubic (FCC)
dengan karakteristik lembut dan ductile, permukaan mengkilat berwarna merah-jingga.
Secara umum tembaga dimanfaatkan untuk membuat kawat, perunggu dan koin. Tembaga
bereaksi dengan udara membentuk CuO atau Cu2O. Oksida tembaga ini berwarna hijau
kehitaman. Jumlah isotop tembaga di alam ada dua yaitu Cu massa atom 63 ( 63Cu) dengan
kelimpahan di alam sebesar 69,15% dan Cu massa atom 65 ( 65Cu) dengan kelimpahan
sebesar 30,85%.

Lambang atom tembaga berasal dari bahasa Latin


Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik
yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat
sekali. Saat berada di udara lembab yang cukup lama ia akan
segera teroksidasi. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak,
dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga
dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.

Logam ini dan aloinya telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga umumnya
ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (сyprium, logam Siprus), nantinya
disingkat jadi сuprum). Ikatan dari logam ini biasanya dikenal dengan tembaga(II).

Pelarutan tembaga, hidroksida, karbonat, dan senyawa-senyawa Cu(II) dalam asam akan
membentuk ion akuo yang berwarna hijau kebiruan [Cu(H2O)6]2+. Ion Tembaga(II) dapat larut
ke dalam air, dimana fungsi tembaga dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti
bakteri, fungisida, dan bahan tambahan kayu. Dalam jumlah sedikit tembaga merupakan
nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh,
tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal. Namun jika
dalam larutan terdapat tembaga dalam konsentrasi yang tinggi memiliki sifat antibiotik dan
racun bagi manusia karena dapat menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal
(pencernaan), susunan syaraf pusat, ginjal, dan hati dengan gejala muntaber, pusing, lemah,
anemia, kram, konvulsif dan dapat menyebabkan kematian. Tentu hal ini merupakan hal yang
tidak diinginkan

Pengurangan kadar tembaga pada limbah pelarutan PCB di PPPPTK BOE Malang dapat
dilakukan dengan metode pengendapan hidroksida melalui pengaturan pH larutan di atas 9
namun tidak lebih dari 10,3 sehingga diperoleh endapan tembaga (II) hidroksida optimum.
Zat pengendap yang digunakan saat ini adalah natrium hidroksida skala teknik dalam bentuk
pelet. Penurunan kadar tembaga ditandai dengan berubahnya warna larutan hasil penyaringan
menjadi tidak berwarna (dari warna sebelum pengendapan biru pekat) setelah endapan
disaring. Cairan hasil penyaringan dinetralkan terlebih dahulu menggunakan asam klorida
skala teknik sebelum dibuang ke perairan terbuka. Sementara endapan hasil penyaringan
ditampung dalam wadah kedap air sebagai limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun)

Manfaat Penggunaan Tembaga


Ø Sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo.

BAB III
( Proses Pembuatan Papan PCB )

kita harus membuat rangkaian sederhana agar terbentuk Layout yang akan dicetak pada
kertas foto atau kertas kalender, untuk program dapat mendownload disini jika sudah dibuat
kemudian kita print hasilnya pada kertas foto atau kertas kalender, printnya kita harus
menggunakan print laser atau mampir ke fotocopy terdekat saja. hingga hasilnya sebagai
berikut :

1. Kemudian siapakan PCB polos dengan cara membersihkan terlebih dahulu


bagian yang di lapisi kuningan dengan penghapus atau kain, tempelkan layout
yang sudah di sediakan tadi ke papan pcb.

2. sebelum disetrika lebih baiknya pada lapisi bagian atas PCB dengan kertas
agar kertas foto yang menempel atau kertas koran pada PCB supaya kertas
foto tidak bergeser. atur temperatur setrika pada posisi maksimal. untuk cara
menyetrika usahakan posisinya maju mundur, setrika jangan di putar penuh,
cukup 15 derajat. kemudian lama menyetrika kira – kira sampai 5menit
(usahakan setrika yang di gunakan cukup panas, karna jika setrika yang di
gunakan kurang panas maka layout tidak akan menempel dengan sempurna).

3. Hasil dari proses selanjutnya lalu rendam ke dalam air mendidih yang sudah
disediakan sebelumnya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah kita
memisahkan kertas dengan tinta dari printer laser yang menempel pada PCB.
Rendam hingga kira-kira 2 menit atau kertas sudah terlihat lunak dan mudah
untuk dipisahkan dari tinta. lihat pada gambar :

4. Setelah kertas melepuh buang kertas yang menempel hingga tersisa layoutnya
saja. tips yang harus di waspadai ialah track layout sangat raupuh sehingga
pada saat mengupas kertas lakukanlah dengan hati-hati.
5. Hasil saat layout sudah mengelupas dan jika tinta tidak sengaja terkelupas, kita
tidak perlu kecewa karena jika tidak terlalu parah hal ini dapat diatasi dengan
menambal bagian yang terkelupas dengan spidol permanen, kemudian kita
diamkan sesaat hingga PCB kering.

langkah kedua,

1. Siapkan wadah plastik atau wadah yang terbuat dari bahan non-logam seperti
keramik atau melamin, jika kita menggunakan bahan logam maka bahan
logam pada wadah akan ikut terlarut dalam larutan FeCl. Masukan FeCl
kedalam wadah kira-kira sebanyak 2 – 3 sendok makan kemudian seduh
dengan air panas ( jangan terlalu banyak ).

2. Masukan PCB yang telah memiliki cetakan jalur PCB ke dalam larutan FeCl.
Coba Anda perhatikan PCB-nya, disana masih tersisa serat kertas yang
menempel pada tinta. Oleh karena itu saya menggunakan takaran yang cukup
banyak untuk mengatasi hal tersebut.

3. Goyang wadah perlahan hingga lapisan tembaga pada PCB yang tidak tertutup
oleh tinta larut oleh larutan FeCl. Lakukan proses ini di bawah sinar matahari
untuk mempercepat proses pelarutan. Biasanya proses pelarutan akan berkisar
antara 3 sampai 5 menit. agar dapat diingat lakukan proses ini di luar ruangan
dan jauhkan dari jangkauan anak-anak karena proses ini melibatkan bahan
kimia berbahaya!

4. Setelah bagian yang tidak diinginkan pada pcb larut, jangan lupa cuci dengan
air bersih kemudian amplas hingga tidak ada bekas tinta printer yang
menempel. selanjutnya semprot pcb dengan clear vernish, ini bertujuan agar
pcb awet dan tidak mudah terkorosi. dan langkah terakhir yaitu bor papan pcb
dengan minidrill.

Demikian hasil pembuatan PCB.

Anda mungkin juga menyukai