Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF

TIPE LEARNING TOURNAMENT TERHADAP PEMAHAMAN


KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII
SMP NEGERI 34 PADANG

Oleh:

Isra Maghvirati*, Rahmi**, Delsi K**


*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is motivated by the student’s comprehension of mathematical


consepts are still low. The research aims to determine how the development of
student’s understanding of mathematical consepts by applying active learning
strategies type Learning Tournament for eight grade student’s of SMPN 34
Padang and to figure out whether student’s understanding of mathematical
consepts by implementing active learning strategies type Learning Tournament is
better than understanding of student’s mathematical consepts by applying
conventional learning strategies for eight grade student’s of SMPN 34 Padang.
The type of this research is experimental research with subject to Random Stusy
Design. Research instruments are quizzes and final test on understanding
mathematical consepts shaped the essay with a reliability test was 0,78. Based on
data analysis fourd that the two sample of classes are normally distributed and
homogeneus. Hypothesis test result obtained P-value is the same with 0,002,
means less than α = 0,05. Thus student’s mathematical consepts by using an active
strategy type Learning Tournament is better than student’s understanding of
mathematical consepts with conventional learning strategies with 95 % confidence
level.

Key word : Learning Tournament, comprehension of mathematical concepts

PENDAHULUAN mampu memahami matematika


Matematika merupakan salah dengan baik.
satu ilmu dasar yang memegang Menyadari pentingnya peranan
peranan penting dalam pembentukan matematika berbagai usaha sudah
pola pikir siswa dan melatih dilakukan pemerintah untuk
kemampuan penalaran dalam meningkatkan mutu pendidikan
memecahkan berbagai masalah matematika, namun usaha tersebut
kehidupan. Pola pikir tersebut dapat belum memperlihatkan hasil yang
terbentuk dalam pembelajaran memuaskan.
matematika apabila setiap siswa
Berdasarkan observasi yang sama dengan anggota tim. Turnamen
dilakukan di SMPN 34 Padang pada dibagi menjadi 2 ronde, pada “ronde
saat guru menerangkan pelajaran pertama” guru memberikan 4-5
siswa terlihat kurang memperhatikan pertanyaan yang berbeda pada
penjelasan guru. Hal ini masing-masing anggota tim yang
mencerminkan kurangnya motivasi harus dijawab secara perseorangan.
siswa dalam pembelajaran Selanjutnya guru menyebutkan
matematika. Selain itu, beberapa jawaban dan meminta tim pemeriksa
siswa juga tidak mau bertanya dan menjumlahkan skor tim yang
bertukar pendapat antar sesama serta diperiksa untuk memperoleh skor
siswa kurang mengandalkan kelompok, lalu guru mengumumkan
kemampuan sendiri untuk skor dari tiap-tiap tim. Guru
menyelesaiakan persoalan. memerintahkan siswa untuk belajar
Salah satu strategi lagi untuk “ronde kedua” dalam
pembelajaran yang diperkirakan turnamen dan ajukan pertanyaan.
mampu mengatasi permasalahan ini Kemudian guru memerintahkan
adalah dengan menggunakan strategi masing-masing kelompok untuk
pembelajaran aktif tipe Learning menghitung skor yang diperolehnya
Tournament. Menurut Silberman dan menambahkannya dengan skor
(2006: 171) “strategi ini yang diperoleh pada skor dironde
menggabungkan kelompok belajar pertama. Kelompok yang
dan kompetisi tim, dan bisa memperoleh skor tertinggi akan
digunakan untuk meningkatkan keluar sebagai pemenang turnamen
pembelajaran beragam fakta, konsep, dan diumumkan didepan kelas.
dan keterampilan”. Selanjutnya guru memberikan kuis
Proses pelaksanaan strategi pada setiap pertemuan. Untuk
aktif tipe Learning Tournament ini menunjang penerapan strategi
siswa dibagi menjadi 7 tim yang pembelajaran aktif tipe Laearning
beranggotakan 4-5 orang. Kemudian Tournament , Menurut Mimin (2007:
Guru memerintahkan semua anggota 80) “ kuis adalah pertanyaan yang
tim untuk mendiskusikanya materi diajukan kepada peserta, dimana
pada buku paket, secara bersama- pertanyaan itu hanya menanyakan
hal- hal yang prinsip saja dan materi dari pada hasil belajar siswa yang
yang telah diajarkan sebelumnya dan menggunakan pembelajaran
bentuknya berupa lisan singkat” Hal konvensional.
ini dilakukan untuk mengetahui METODE PENELITIAN
penguasaan materi (kompetensi) Jenis penelitian ini adalah
peserta didik”. Kegunaaan kuis penelitian eksperimen dengan
dalam penelitian yaitu untuk rancangan penelitian Random
mengukur perkembangan Terhadap Subjek.
pemahaman konsep matematis siswa Populasi penelitian adalah
pada setiap pertemuan. siswa kelas VIII SMPN 34 Padang.
Penelitian ini bertujuan untuk Untuk kelas VIII2 terpilih sebagai
mengetahui bagaimanakah kelas eksperimen dan VIII3 sebagai
perkembangan pemahaman konsep kelas kontrol. Instrumen yang
matematis siswa dengan menerapkan digunakan adalah tes akhir berbentuk
strategi pembelajaran aktif tipe esai mengandung indikator
Learning Tournament dan apakah pemahaman konsep. Soal tes akhir
pemahaman konsep matematis siswa diuji cobakan terlebih dahulu. Uji
dengan menerapkan strategi coba soal dilakukan di SMPN 15
pembelajaran aktif tipe Learning Padang dengan reliabilitas 0,78.
Tournament lebih baik dari Berdasarkan kriteria koefisien
pemahaman konsep matematis siswa reliabilitas menurut Arikunto (2010:
dengan menerapkan pembelajaran 228) “apabila harga (𝑟11 )
konvensional siswa kelas VIII SMP dikonsultasikan dengan tabel product
Negeri 34 Padang. moment, ternyata lebih kecil dari
Penelitian yang relevan dengan harga 𝑟𝑡 yang diharapkan maka dapat
penelitian ini adalah penelitian Sri disimpulkan bahwa instrumen
Wahyuni (2010) dengan kesimpulan tersebut tidak reliabel”.
yang diperoleh dari penelitian Teknik analisis data dalam
tersebut yaitu hasil belajar siswa, pengujian hipotesis menggunakan uji
aktivitas dan motivasi siswa yang t dengan bantuan MINITAB 14.
menggunakan metode belajar aktif Pengujian dilakukan untuk
tipe Learning Tournament lebih baik
mengetahui hipotesis diterima atau Deskripsi hasil tes akhir
ditolak. pemahaman konsep matematis siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN kelas sampel yang dapat dilihat pada
Berdasarkan hasil analisis data Tabel 1 berikut.
diperoleh gambaran seperti berikut: Tabel 1. Hasil Tes Pemahaman
1. Kuis Konsep Siswa
Kelas ̅
𝒙 S 𝒙𝒎𝒂𝒙 𝒙𝒎𝒊𝒏
Deskripsi data perkembangan Eksperimen 82,79 12,7 100 56,98
kuis pada setiap pertemuan dapat Kontrol 71,29 16,11 100 47,31
dilihat pada Gambar 1 berikut:
Tabel 1 menunjukkan bahwa
Gambar 1. Grafik perkembangan
indikator pemahaman nilai rata-rata kelas eksperimen lebih
konsep siswa kelas tinggi daripada kelas kontrol, untuk
sampel
100.00% simpangan bakunya pada kelas
kuis 1
50.00% kontrol lebih rendah daripada kelas
kuis 2
0.00% eksperimen. Hal ini berarti
kuis 3
kemampuan siswa kelas eksperimen
kuis 4
lebih beragam dari pada kelas
Keterangan: kontrol.
* = Mengklasifikasikan objek Berdasarkan pengujian
menurut sifat-sifat tertentu hipotesis menggunakan uji t satu
** = Menyatakan ulang sebuah
konsep pihak dengan MINITAB, diperoleh
*** = Mengaplikasikan konsep P-value=0,002 lebih kecil daripada
kedalam algoritma
pemecaham masalah α=0,05. Menurut kriteria yang
dikemukakan oleh syafriandi (2001:
Berdasarkan Gambar 1 dapat
4), maka hipotesis penelitian
dilihat bahwa perkembangan
diterima.
pemahaman konsep matematis siswa
Gambaran untuk hasil tes akhir
kelas sampel pada setiap pertemuan
dari tiap indikator dapat dilihat dari
tidak selalu mengalami peningkatan
lembar jawaban siswa kelas
karena tingkat kesulitan materi
eksperimen dan kelas kontrol yang
berbeda-beda.
diambil dari beberapa jawaban siswa
2. Tes Akhir
diantaranya:
a. Pemahaman konsep siswa dengan mengklasifikasikan objek-objek
indikator mengklasifikasikan menurut sifat-sifat tertentu.
objek-objek menurut sifat tertentu, b. Pemahaman konsep siswa dengan
terdapat pada soal nomor 1 tes indikator menyatakan ulang
akhir siswa. Berikut contoh sebuah konsep dan
jawaban siswa. mengaplikasikan konsep kedalam
pemecahan masalah terdapat pada
soal tes akhir no 3a. Siswa kelas
eksperimen pada umumnya sudah
Gambar 2. Jawaban Siswa pada
kelas eksperimen mampu menyelesaikan soal
dengan baik. Berikut contoh
Jawaban siswa yang terdapat
jawaban siswa pada kelas
pada Gambar 2, terlihat bahwa siswa
eksperimen.
sudah mampu memahami soal
dengan benar dan siswa bisa
menjawab soal dengan baik, hal ini
berarti siswa sudah mampu
mengklasifikasikan objek-objek
menurut sifat-sifat tertentu. Namun Gambar 4. Jawaban Siswa Kelas
pada kelas kontrol masih banyak Eksperimen
siswa yang melakukan kesalahan, Jawaban siswa pada Gambar 4,
berikut contoh jawaban siswa pada terlihat bahwa pada soal nomor 3a,
kelas kontrol. siswa sudah mampu menyelesaikan
soal dengan benar sesuai konsepnya,
siswa menjawab sesuai perintah soal
Gambar 3. Jawaban Siswa pada
Kelas Kontrol yaitu menentukan panjang busur
lingkaran. Hal ini berarti siswa
Berdasarkan Gambar 3 terlihat
mampu menyatakan ulang sebuah
bahwa siswa belum mampu
konsep dan mengaplikasikan konsep
memahami soal dengan benar karena
kedalam pemecahan masalah.
terlihat siswa masih kurang tepat
Namun pada kelas kontrol masih
dalam menjawab soal, hal ini berarti
banyak siswa yang melakukan
siswa kurang mampu dalam
kesalahan, berikut contoh jawaban siswa kelas VIII SMPN 34 Padang.
siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan analisis kuis,
perkembangan pemahaman konsep
menggunakan strategi ini tidak selalu
mengalami peningkatan karena
tingkat kesulitan materi berbeda-
beda.
Gambar 5. Jawaban Siswa Kelas DAFTAR RUJUKAN
Kontrol
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Berdasarkan Gambar 5 terlihat
Praktek (Edisi Revisi 2010).
siswa kurang tepat dalam Jakarta :PT. Rineka Cipta.
menyelesaikan soal yang diberikan.
Haryati, mimin. 2007. Model dan
Pada soal ini guru meminta siswa Teknik Penilaian pada Tingkat
Satuan Pendidikan. Jakarta :
menentukan panjang busur lingkaran,
Gaung Persada Press
namun terlihat siswa masih belum
Iryanti, Puji. 2004. Penilian Unjuk
bisa menyelesaikannya dengan tepat.
Kerja. Yogyakarta :
Hal ini menunjukan siswa belum Depdiknas.
mampu menyatakan ulang sebuah
Melvin L, Silberman. 2007. Active
konsep karena konsep yang dibuat Learning 101 Cara Belajar
Siswa Aktif. Yogyakarta:
siswa kurang tepat sehingga siswa
Pustaka insan Madani
belum mampu mengaplikasikan
Syafriandi. (2001). “Analisis
konsep kedalam pemecahan.
Statistik Inferensial dengan
KESIMPULAN Menggunakan Minitab”.
Padang: UNP.
Berdasarkan pembahasan yang
telah dikemukakan dapat diambil Wahyuni, Sri. 2010. ” Pengaruh
Penerapan Strategi
kesimpulan bahwa pemahaman
Pembelajaran Aktif Tipe
konsep matematis siswa selama Learning Tournament Disertai
Handout Terhadap Hasil
menggunakan Strategi pembelajaran
Belajar, Aktivitas dan Motivasi
aktif tipe Learning Tournament lebih Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Sijunjung Tahun Pelajaran
baik daripada pemahaman konsep
2010/2011”. Padang : FMIPA
matematis siswa yang menerapkan UNP.
pembelajaran konvensional pada

Anda mungkin juga menyukai