Anda di halaman 1dari 6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Arduino

Arduino merupakan pengendali mikro single-board yang bersifat open-source,


diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam
berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki
bahasa pemrograman sendiri.

Hardware Arduino diprogram menggunakan bahasa pemrograman C/C++, yang sudah


disederhanakan dan dimodifikasi. Arduino mengikuti pola pemrograman Wiring(syntax dan
library). Sementara untuk editor pemrograman nya (IDE – Intergrated Development
Enviroment) dikembangkan dari Processing.

2.2 Bagian – bagian Ardunio


Keterangan :

 14 Pin Input/Output Digital (0-13)

Berfungsi sebagai input atau output, dapat diatur oleh program. Khusus untuk 6 buah pin 3, 5,
6, 9, 10 dan 11, dapat juga berfungsi sebagai pin analog output dimana tegangan output nya
dapat diatur. Nilai sebuah pin output analog dapat deprogram antara 0 – 255, dimana hal itu
mewakili nilai tegangan 0 – 5V.

 USB

Berfungsi untuk :

 Memuat program dari komputer ke dalam papan


 Komunikasi serial antara papan dan computer
 Memberi daya listrik kepada papan
 Sambungan SV1

Sambungan atau jumper untuk memilih sumber daya papan, apakah dari sumber eksternal
atau menggunakan USB. Sambungan ini tidak diperlukan lagi pada papan Arduino versi
terakhir karena pemilihan sumber daya eksternal atau USB dilakukan secara otomatis.

 Q1 – Kristal (Quartz Crystal Oscillator)

Jika microcontroller dianggap sebagai sebuah otak, maka kristal adalah jantungnya karena
komponen ini menghasilkan detak-detak yang dikirim kepada microcontroller agar
melakukan sebuah operasi untuk setiap detak-nya. Kristal ini dipilih yang berdetak 16 juta
kali per detik (16MHz).

 Tombol Reset S1

Untuk me-reset papan sehingga program akan mulai lagi dari awal. Perhatikan bahwa tombol
reset ini bukan untuk menghapus program atau mengosongkan microcontroller.

 In-Circuit Serial Programming (ICSP)

Port ICSP memungkinkan pengguna untuk memprogram microcontroller secara langsung,


tanpa melalui bootloader. Umumnya pengguna Arduino tidak melakukan ini sehingga ICSP
tidak terlalu dipakai walaupun disediakan.

 IC 1 – Microcontroller Atmega

Komponen utama dari papan Arduino, di dalamnya terdapat CPU, ROM dan RAM.

 X1 – Sumber Daya Eksternal

Jika hendak disuplai dengan sumber daya eksternal, papan Arduino dapat diberikan tegangan
DC antara 9-12V.
 6 Pin Input Analog (0-5)

Pin ini sangat berguna untuk membaca tegangan yang dihasilkan oleh sensor analog, seperti
sensor suhu. Program dapat membaca nilai sebuah pin input antara 0 – 1023, dimana hal itu
mewakili nilai tegangan 0 – 5V. Tanpa melakukan konfigurasi apapun, begitu sebuah papan
Arduino dikeluarkan dari kotak pembungkusnya ia dapat langsung disambungkan ke sebuah
komputer melalui kabel USB. Selain berfungsi sebagai penghubung untuk pertukaran data,
kabel USB ini juga akan mengalirkan arus DC 5 Volt kepada papan Arduino sehingga praktis
tidak diperlukan sumber daya dari luar. Saat mendapat suplai daya, lampu LED indikator
daya pada papan Arduino akan menyala menandakan bahwa ia

siap bekerja.

Pada papan Arduino Uno terdapat sebuah LED kecil yang terhubung ke pin digital no 13.
LED ini dapat digunakan sebagai output saat seorang pengguna membuat sebuah program
dan ia membutuhkan sebuah penanda dari jalannya program tersebut. Ini adalah cara yang
praktis saat pengguna melakukan uji coba. Umumnya microcontroller pada papan Arduino
telah memuat sebuah program kecil yang akan menyalakan LED tersebut berkedip-kedip
dalam jeda satu detik.

2.3 SOFTWARE ARDUINO

Sehubungan dengan pembahasan untuk saat ini software Arduino yang akan digunakan
adalah driver dan IDE, walaupun masih ada beberapa software lain yang sangat berguna
selama pengembangan Arduino. IDE Arduino adalah software yang sangat canggih ditulis
dengan menggunakan Java.

IDE Arduino terdiri dari :

 Editor program, sebuah window yang memungkinkan pengguna menulis dan


mengedit program dalam bahasa Processing.
 Compiler, sebuah modul yang mengubah kode program (bahasa Processing) menjadi
kode biner. Bagaimanapun sebuah microcontroller tidak akan bisa memahami bahasa
Processing. Yang bisa dipahami oleh microcontroller adalah kode biner. Itulah
sebabnya compiler diperlukan dalam hal ini.
 Uploader, sebuah modul yang memuat kode biner dari Jomputer ke dalam memory di
dalam papan Arduino.

Berikut ini adalah contoh tampilan IDE Arduino

2.4 Fitur – fitur Ardunio

Catu Daya

 VIN. Tegangan masukan untuk board Arduino apabila tidak sedang menggunakan
USB. Misalnya dari adaptor. Anda juga dapat menyuplai tegangan Arduino pada jack
DC yang tersedia.
 5V. Tegangan yang diregulasi. Ini bisa berasal dari tegangan masukan di pin VIN atau
juga dari USB.
 3V3. Tegangan sebesar 3.3 volt yang dihasilkan dari chip FTDI (USB to TTL).
Jumlah arus maksimum pada pin ini adalah 50 mA.

Input dan Output

Setiap 14 pin digital dan 6 pin analog pada Arduino dapat digunakan sebagai input dan
output, yaitu menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan digitalRead(). Setiap pin
beroperasi pada tegangan 5V. Arus maksimum pada setiap pin ini adalah 40mA dan memiliki
resistor pull-up internal. Disamping itu ada beberapa pin yang khusus yaitu:

 Analog: A0 sampai A6. Digunakan untuk membaca input analog dengan resolusi 10
bit atau dengan nilai antara 0 – 1023. Misalnya digunakan untuk membaca tegangan
pada sensor, potensiometer, dan sebagai nya.
 Serial: 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima dan mengirimkan serial data
dalam bentuk TTL. Pin-pin tersambung dengan chip FTDI USB to TTL.
 Interupsi ekternal: 2 dan 3. Pin-pin ini dapat dikonfigurasikan untuk memicu (trigger)
interupsi pada keadaan low, rising/falling, atau change. Lihat penjelasan di fungsi
attachInterrupt() untuk lebih jelas nya.
 PWM: 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit yang dapat dioperasikan
dengan fungsi analogWrite().
 SPI: 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mendukung komunikasi
SPI.
 LED: 13. Disediakan LED yang terpasang ke pin digital 13.
 I2C: 4 (SDA) dan 5 (SCL). Mendukung komunikasi I2C (TWI – Two Wire Interface)
yang bisa dioperasikan menggunakan library Wire library.

Pin tambahan

 AREF: Tegangan untuk input analog. Digunakan oleh fungsi analogReference().


 Reset: Apabila pin ini diberi keadaan LOW, maka akan mereset mikrokontroler.
Biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield agar memudahkan
menekan tombol reset yang tertutup oleh shield.

2.6 Sensor

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan


lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran
listrik disebut Transduser.

 Jenis-jenis sensor

Sensor Magnet

Sensor Magnet atau disebut juga relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya saklar dua
kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di sekitarnya. Biasanya sensor
ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu, kelembapan, asap
ataupun uap.

Sensor Sinar

Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang
mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya
akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan
Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-
selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai
tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan
karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target
pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.

Sensor Ultrasonik

Sensor ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, di mana sensor ini
menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali dengan perbedaan
waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara gelombang suara dipancarkan
dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut adalah berbanding lurus dengan
jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis objek yang dapat diindera di antaranya
adalah: objek padat, cair, butiran maupun tekstil.

Sensor Tekanan

Sensor tekanan - sensor ini memiliki transduser yang mengukur ketegangan kawat, di mana
mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik. Dasar penginderaannya pada perubahan
tahanan pengantar (transduser) yang berubah akibat perubahan panjang dan luas
penampangnya.

Sensor Kecepatan (RPM)

Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu motor, di mana
suatu poros/object yang berputar pada suatui generator akan menghasilkan suatu tegangan
yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Kecepatan putar sering pula diukur dengan
menggunakan sensor yang mengindera pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan
magnetis terjadi.

Anda mungkin juga menyukai