Anda di halaman 1dari 12

Artikel Skripsi

Universitas Nusantara PGRI Kediri

STUDI KASUS PADA By. Ny. T UMUR 2 HARI YANG MENGALAMI


MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF
DENGAN DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA DI RUANG TERATAI
RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

YOLANDA KOLO
12.2.05.01.0045

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 1||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 2||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 3||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

STUDI KASUS PADA By. Ny. T UMUR 2 HARI YANG MENGALAMI


MASALAH KEPERAWATAN POLA NAFAS TIDAK EFEKTIF DENGAN
DIAGNOSA MEDIS ASFIKSIA DI RUANG TERATAI RSUD GAMBIRAN
KOTA KEDIRI

YOLANDA KOLO
12.2.05.01.0045

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

Dosen Pembimbing I : Susi Ernawati S.Kep.,Ns,M.Kes


Dosen Pembimbing II : Siti Aizah S.Kep.,Ns,M.Kes
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Asfiksia adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur
dalam 1 menit setelah lahir (Mansjoer, 2007). Penyebab asfiksia pada bayi antara lain karena faktor
gangguan pertukaran gas atau pengangkutan selama kehamilan persalinan akan terjadi asfiksia
yang lebih berat. Beberapa dampak Bayi yang mengalami Asfiksia adalah hipoksia, hipotermi dan
bahkan bisa menyebabkan kematian.

Tujuan penulisan adalah untuk mempelajari dan mempraktekkan asuhan keperawatan pada Bayi
dengan kasus Asfiksia melalui pendekatan proses keperawatan secara komprehensif. Metode yang
digunakan studi kasus, yang berorientasi pada Bayi Asfiksia dirawat di Ruang Teratai RSUD
Gambiran Kota Kediri.

Berdasarkan studi kasus pada By. Ny. T ditemukan diagnosa keperawatan Pola nafas tidak
efektif. Ada pun tindakan yang di lakukan adalah : mengkaji frekwensi pernapasan dan pola
pernapasan, mengauskultasi suara nafas, meletakan bayi dengan menganjal bantal pada bahu,
berkaloborasi dengan tim medis dalam pemberian terapi

Pola nafas tidak efektif pada By Ny. T dikarenakan kehamilan belum cukup bulan (premature)
AS : 4-5, sehingga berdampak sebagian fungsi organ tubuh belum matang. Pola nafas tidak efektif
apabila diabaikan akan mengakibatkan suplai oksigen ke otak tidak adekuat sehingga menyebabkan
cyanosis dan menyebabkan kematian. Diharapkan tetap memberikan oksigen agar bayi tidak
kekurangan oksigen

Kata kunci: pola nafas tidak efektif, asfiksia

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 4||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG
Asfiksia adalah keadaan bayi bayi baru lahir di Indonesia, salah
baru lahir yang tidak dapat bernafas satunya asfiksiayaitu sebesar 27% yang
secara spontan dan teratur dalam 1 merupakan penyebab ke-2 kematian
menit setelah lahir. Biasanya terjadi bayi baru lahir setelah Bayi Berat Lahir
pada bayi yang di lahirkan dari ibu Rendah (BBLR). (Depkes RI, 2012).
dengan komplikasi, misalnya diabetes Penyebab asfiksia pada bayi antara
melitus. Preeklamsi berat atau eklamsi lain karena faktor gangguan pertukaran
eritroblastosis fetalis. Kelahiran gas atau pengangkutan selama
kurang bulan (< 34 minggu), kelahiran kehamilan persalinan akan terjadi
lewat waktu, plasenta previa, solusio asfiksia yang lebih berat. Keadaan ini
plasentae, korioamnionitis, hidramnion akan mempengaruhi fungsi sel tubuh
dan oligohidramnion, gawat janin, dan bila tidak teratasi akan
serta pemberian obat anastesi atau menyebabkan kematian. pada bayi
narkotik sebelum kelahiran.(Mansjoer, asfiksia secara keseluruhan mengalami
2013) kematian sekitar 10-20%, sedangkan
Asfiksia neonatorum merupakan 20-45% dari yang hidup mengalami
kegawatdaruratan bayi baru lahir kelainan neurologi. Sekitar 60%
berupa depresi pernafasan yang dengan gejala sisa berat, dan sisanya
berlanjut sehingga menimbulkan adalah normal. (Proverawati, 2012)
berbagai komplikasi. Asfiksia paling Asfiksia akan bertambah buruk
sering terjadi pada periode segera apabila penanganan bayi tidak
setelah lahir dan menimbulkan sebuah dilakukan secara sempurna. Tindakan
kebutuhan resusitasi dan intervensi yang akan dilakukan pada bayi
segera untuk meminimalkan mortalitas bertujuan mempertahankan
dan mordibitas. (Anik, 2012) kelangsungan hidupnya dan membatasi
Menurut data Survei Demografi gejala-gejala lanjut yang mungkin
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun timbul. (Hanifa,2013)
2012 angka kematian bayi sebesar 34 Komplikasi yang dapat ditimbulkan
kematian/1000 kelahiran hidup. Angka oleh asfiksia neonatus adalah hipoksia,
kematian bayi ini sebanyak 47% hipotermi, prematuritas, dan gangguan
meninggal pada masa neonatal, setiap perdarahan otak. Meskipun terjadi
lima menit terdapat satu neonatus yang penurunan jumlah angka kematian
meninggal. Adapun penyebab kematian kasus asfiksia neonatus namun kita

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 5||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
harus memperhatikannya, karena Dari latar belakang di atas
bagaimanapun juga kasus asfiksia perawat tidak hanya terfokus dalam
neonatus merupakan salah satu masalah pemberian asuhan
penyebab kematian pada bayi. Hal ini keperawatan akan tetapi juga berperan
sering disebabkan karena banyak sebagai konsultan, diantaranya
faktor, misalnya kurangnya memberi informasi tentang penyakit
pengetahuan ibu tentang kesehatan asfiksia pada ibu yang hamil atau
janin, efek teratogen dari gaya hidup setelah melahirkan. Oleh sebab itu
selama masa kehamilan, gangguan penulis tertarik untuk membahas dan
menahun dalam kehamilan dapat mempelajari lebih dalam tentang
berupa gizi yang buruk. asuhan keperawatan asfiksia di RSUD
(Wiknjosastro,2012) Gambiran Kota Kediri .

II. METODE PENELITIAN


Tanggal MRS :01-07-2015 1. Identitas
Jam masuk : 01.10 WIB Nama bayi : By.Ny T
Ruang/ kelas : R.Teratai / 1 Umur : 2 hari
No. register : 327977 Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal pengkajian : 02-07-2015 Anak ke : II
Jam pengkajian : 09.00 WIB
Diagnosa medis : Asfiksia Sedang

PENGKAJIAN
Nama ibu : Ny. T Nama Suami : Tn. S
Umur : 29 tahun Umur : 33 tahun
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/
Agama : Islam Indonesia
Pendidikan : SMA Agama : Islam
Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA
Alamat : Sambirejo, banyakan Pekerjaan :wiraswasta
Status perkawinan : Menikah Alamat :sambirejo, banyakan

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 6||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2. Riwayat kesehatan IV. Riwayat penyakit keluarga
I. Keluhan utama Dalam keluarga tidak ada yang
1. Saat MRS : menderita penyakit menurun,
Bayi lahir dengan spontan di menahun, atau menular.
rumah sakit Gambiran jam V. Riwayat antenatal
00.30 WIB dengan AS=4-5, Ibu mengatakan hamil anak ke :
jenis kelamin perempuan, BB: II
2700 gram, saat di ruang bayi, Usia kehamilan
bayi tampak lemah, CRT 4 : 39 minggu
detik, suhu: 36,2°C, nadi : ANC sejak umur kehamilan

137 , RR : 64 : 1 bulan di bidan

2. Saat pengkajian : ANC : TM I : Frekuensi


: 1 kali
Bayi. Ny. T tampak lemah,
akral dingin, cyanosis (+), sesak Keluhan : mual,
pusing
(+),RR=64 ,
Terapi :vitamin
BAB/BAK (+)
TM II : Frekuensi : 1 kali
II. Riwayat penyakit sekarang
Keluhan : muntah
BBL dengan spt B, UK:
Terapi :-
39-40 minggu, ketuban pecah ± 5
TM III: Frekuensi : 2 kali
jam, warna hijau keruh kental,
Keluhan : sulit tidur
bau(+), AS: 4-5. Kemudian bayi
Terapi :-
langsung di antar oleh bidan ke
Kenaikan BB selama
ruang bayi, tiba di ruang bayi
hamil :3 kg
keadaan umum lemah, menangis
Komplikasi selama hamil
lemah(+), cyanosis(+),
:tidak ada
hipersalivasi(+), anus(+), BB:
Kebiasaan waktu hamil ( makan,
2700 gram, pada saat pengkajian
obat-obatan/ jamu, merokok )
bayi tampak lemah, CRT 4 detik,
Ibu mengatakan tidak pernah
terpasang nasal 1 liter, bayi di mengkonsumsi jamu atau rokok
dalam inkubator. VI. Riwayat intranatal
III. Riwayat penyakit dahulu Lahir tanggal / jam :01-07-2015
By. Ny. T tidak mempunyai jam 00.30 WIB
riwayat penyakit dahulu Jenis persalinan :spontan

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 7||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Penolong :bidan Berat badan bayi :2700 gram
Lama persalinan : Kala I :- Panjang badan :48 cm
Kala II :- Nilai APGAR : 4-5
Komplikasi persalinan :
tidak ada

VII. Keadaan bayi baru lahir

III. HASIL DAN KESIMPULAN Dalam narkotik sebelum kelahiran. (Mansjoer,


bab ini akan dibahas 2012).
kesenjangan antara tinjauan pustaka Kesenjangan yang terjadi antara hasil
dengan tinjauan kasus yang nyatapada pengkajian secara langsung dengan teori
asuhan keperawatan Anak “By.Ny.T” asfiksia adalah penulis tidak menemukan
dengan Asfiksia di Ruang Teratai RSUD suara wheezing, reflek tendon hiperaktif,
Gambiran Kota Kediri. tremor karena tidak semua kasus pada
A. Pengkajian teori ditemukan di lahan praktek.
Pada tinjauan kasus pengkajian B. Diagnosa Keperawatan
didapatkan data pasien atas nama By.Ny.T, Pada tinjauan kasus penulis
umur 2 hari, dengan jenis kelamin menemukan 2 diagnosa
perempuan, dengandiagnosa medis keperawatan antara lain :
Asfiksia, dengan berat badan 2700 gram, a. Pola nafas tidak efektif
AS 4-5, suhu 36,2ºc, RR 64x/mnt, berhubungan dengan kelemahan
sesak(+),terpasang O2 1 liter, terpasang otot pernafasan
infus. b. Ketidak seimbangan suhu tubuh
Pada tinjauan teori,asfiksia (hipotermi) berhubungan
disebabkan karena faktor gangguan dengan

pertukaran gas atau pengangkutan paparan lingkungan dingin

selama kehamilan persalinan akan terjadi Padatinjauanpustakaditemukandiag

asfiksia yang lebih berat,preeklamsi berat n


osa keperawatanantaralain:
atau eklamsi eritroblastosis
fetalis,kelahiran kurang bulan (< 34 a. Bersihan jalan nafas tidak efektif

minggu ), kelahiran lewat waktu, plasenta berhubungan dengan sekret yang

previa, solusio plasentae, korioamnionitis, menumpuk dijalan nafas

hidramnion dan oligohidramnion, gawat b. Polanafastidakefektif

janin, serta pemberian obat anastesi atau berhubungan dengandiafragma


tidak dapat mengembang dengan
sempurna

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 8||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
c. Kerusakan pertukaran gas dengan menaruh bantal pada bahu
berhubungan dengan kontriksi
bayi, memantau status pernafasn,
arteri pulmonar.
auskultasi jalan napas,kolaborasi
d. Resiko ketidakseimbangan suhu
pemberian oksigen sesuai kebutuhan.
tubuh atau hipotermi berhubungan
4. Implementasi keperawatan pada By.
dengan paparan lingkungan dingin
Ny. T sesuai dengan intervensi yang
Berdasarkan diagnosa diatas
telah disusun.
penulis menemukan kesenjangan bahwa
5. Evaluasi keperawatan pada diagnosa
tidak selamanya diagnosa yang ada dalam pola nafas tidak efektif b/d
teori terdapat pula dalam praktek , adapun kelemahanotot pernafasan sudah
kesenjangan antara lain : bersihan jalan teratasi pada hari ke-2 perawatan
nafas tidak efektif berhubungan dengan sehingga intervensi dihentikan dan
sekret yang menumpuk dijalan nafas, dan pasien pulang.
kerusakan pertukaran gas berhubungan
dengan kontriksi arteri pulmonal, 2 IV. DAFTAR PUSTAKA
diagnosa ini tidak diangkat karena tidak Anik, (2012). Pengantar
Ilmu
ditemukan data yang mendukung untuk
Keperawatan Anak. Buku 2.
menegakan 2 diagnosa tersebut.
Jakarta:Salemba Medika.
KESIMPULAN
Hanifa, (2013). Ilmu Kesehatan Anak.
setelah membahas tentang uraian
Edisi 2. Jakarta : EGC.
asuhan keperawatan pada neonatus dengan
Mansjoer A, dkk. (2013).Kapita Selekta
Asfiksia, maka dapat diambil kesimpulan
Kedokteran. Penerbit Media
sebagai berikut :
Aesculapius. FKUI Jakarta.
1. Pada By. Ny. T di temukan keadaan
Maryunani A& Eka P. (2013).
umum bayi lemah, sesak, , berat badan
Asuhan
2700 gram, panjang bayi 48 cm
Kegawatdaruratan Maternal dan
2. Pada By. Ny. T diagnosa keperawatan
Neonatus. Jakarta: Trans Info
utama yaitu pola nafas tidak efektif b/d
Media.
kelemahan otot pernafasan.
Maryunani A&Nurhayati. (2012). Asuhan
3. Intervensi keperawatan pada diagnosa
Kegawatdaruratan dan Penyulit
pola nafas tidak efektif b/dkelemahan
Pada Neonatus. Jakarta: Trans Info
otot pernafasan yaitu pemeriksaan
Media.
tanda-tanda vital anak sesuai prosedur,
NANDA.(2013). Aplikasi
atur posisi bayi sedikit ekstensi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan
NANDA NIC-NOC.Jakarta.

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 9||
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Proverawati A dan Ismawati C. (2012). Wiknjosastro H. (2012). Asuhan Neonatus
Berat badan lahir rendah Bayi Untuk Keperawatan Dan
Yogyakarta : Nuha Medika. Kebidanan. Yogyakarta :
D-
Saifudin. (2012). Asuhan Perinatal dan
Medika.
Antenatal. Jakarta : NuhaMedika.
Wong, Donna L, dkk, (2012). Buku Ajar
Supartini Y.(2013).Buku Ajar Konsep
Keperawatan Pediatrik. Jakarta :
Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
EGC.
Wiknjosastro H, dkk, (2012).“Ilmu
Kebidanan”, Edisi ketiga, Cetakan
Kesembilan, Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

Yolanda Kolo | 12.2.05.01.0045 simki.unpkediri.ac.id


Fakultas Ilmu Kesehatan- Prodi D-III Kesehatan || 10||

Anda mungkin juga menyukai