Anda di halaman 1dari 57

44

BAB 3

ANALISIS ARSITEKTUR BERJALAN

3.1 Latar Belakang Perusahaan

PT. HOME CENTRE INDONESIA yang didirikan pada tanggal 4 Juni 2005

sebagai perusahaan ritel swasta yang lebih dikenal dengan Index Furnishings yang

berada di kawasan Glodok. Namun seiring dengan perkembangan penjualan, maka

kantor pusat PT. Home Center Indonesia berpindah ke Gedung Kawan Lama lantai

6 yang berada di Jalan Puri Kencana No. 1, Meruya Kembangan – Jakarta Barat dan

store penjualannya menjadi berada di Mall Puri Indah dan Mal Artha Gading.

Setelah 2 tahun bisnis ini berjalan dan mengalami kemajuan, nama Index

Furnishings berubah menjadi Informa (Innovative Furnishings) dan mulai

memperbanyak cabang. Saat ini Informa memiliki 34 cabang yang tersebar di

berbagai daerah di Indonesia.

PT. Home Center Indonesia menyediakan lebih dari 60.000 produk berkualitas

di toko yang nyaman. Terdapat beberapa bagian departemen yaitu ruang keluarga,

kamar tidur, ruang makan, dapur, kamar tidur anak, kasur, peralatan kecantikan

komersial, kantor, kursi & meja, dan berbagai aksesoris ruang lainnya. Untuk

meningkatkan penjualannya, PT. Home Center Indonesia terus melakukan inovasi

penjualan untuk dapat memikat pelanggan dan juga meningkatkan variasi produk

sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.


45

Seiring dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat, PT. Home

Center Indonesia ingin terus melakukan peningkatan seluruh aspek yang terkait

dengan kegiatan bisnis tersebut. Hal ini dilakukan agar PT. Home Center Indonesia

dapat mencapai visi dan misi perusahaan, meningkatkan kualitas perusahaan serta

mampu memengkan persaingan di dunia bisnis yang semakin maju seperti saat ini.

Visi

Menjadi trendsetter terkemuka dan menjadi pilihan pertama untuk kebutuhan

perabot yang besar.

Misi

Untuk menyediakan berbagai macam perabotan berkualitas untuk semua tujuan

dengan harga terjangkau dan kompetitif, layanan nilai sangat baik, perbaikan

berkelanjutan, dan lingkungan berbelanja yang nyaman dengan staf yang kompeten.

3.2 Tujuan Strategis dan Inisiatif

Perusahaan perlu menentukan tujuan dan kegiatan strategis yang nantinya

dapat meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut. Tujuan strategis PT. Home

Center Indonesia antara lain :

 Meningkatkan penjualan secara maksimal

 Menjaga dan meningkatkan kualitas produk

 Meningkatkan pelayanan
46

Untuk mencapai tujuan strategis tersebut PT. Home Center Indonesia

melakukan beberapa kegiatan strategis yaitu :

 Melakukan strategi promosi yang berbeda

 Memberikan variasi barang yang berbeda dengan kualitas terbaik

 Memperbaiki kualitas pelayanan

3.2.1 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

Analisis lingkungan internal dan eksternal dari perusahaan perlu

dilakukan untuk membantu menganalisis apa saja yang menjadi faktor

internal dan eksternal bisnis dari dan terhadap perusahaan tersebut. Analisis

ini dapat membantu perusahaan dalam menentukkan apa saja yang sebaiknya

dilakukan perusahaan dengan melihat lingkungan internal dan eksternal

perusahaan.

3.2.1.1 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal bisnis PT. Home Center

Indonesia menjelaskan apa saja faktor-faktor yang terdapat di

lingkungan eksternal perusahaan yang dapat berpengaruh terhadap

persaingan bisnis perusahaan. Analisis ini digambarkan dengan

menggunakan teknik analisis persaingan Porter dan analisis PEST.

3.2.1.1.1 Lima Daya Saing Porter


47

PT. Home Center Indonesia perlu mengetahui

posisi perusahaan didalam persaingan bisnis. Hal ini

dilakukan agar PT. Home Center Indonesia dapat

mempertahankan diri didalam lingkungan persaingan.

Hal yang perlu dilakukan antara lain adalah dengan

melakukan analisis terhadap lingkungan bisnis yang ada

seperti menganalisis ancaman pesaing sejenis, ancaman

masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,

kekuatan tawar-menawar pelanggan, dan kekuatan tawar-

menawar pemasok.

Berikut ini adalah hasil analisis lingkungan

persaingan dari PT. Home Center Indonesia :

1. Ancaman pesaing sejenis

PT. Home Center Indonesia perlu mewaspadai

persaingan yang nantinya akan terjadi di dunia bisnis

ini. Jenis bisnis seperti PT. Home Cenetr Indonesia

mulai banyak dikembangkan oleh perusahaan lainnya

baik yang berskala besar, menengah sampai dengan

yang berskala kecil. Terdapat beberapa perusahaan

yang menjadi pesaing PT. Home Center Indonesia di

antaranya adalah PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk. dan

Cellini Furniture Indonesia.


48

Menurut hasil analisis kami, untuk dapat

menghadapi persaingan tersebut, PT. Home Center

Indonesia perlu meningkatkan strategi promosi, mutu

dan kualitas produk serta layanan yang diberikan

secara maksimal.

2. Ancaman masuknya pendatang baru

Seiring dengan perkembangan bisnis yang

sangat pesat seperti saat ini, banyak perusahaan yang

mulai merintis berbagai macam jenis usaha. PT. Home

Center Indonesia juga perlu waspada terhadap

masuknya para pendatang baru di jenis usaha

sejenisnya. Contoh pendatang baru yang juga memiliki

bisnis yang sama dengan PT. Home Center Indonesia

yaitu Do it Best Pongs Indonesia yang baru saja mulai

menjalankan bisnis ritel.

Menurut hasil analisis kami, PT. Home Center

Indonesia perlu melakukan peningkatan dan

pengawasan terhadap kualitas produk dan layanan

yang diberikan serta memanfaatkan peluang-peluang

yang ada agar dapat mempertahankan pelanggan lama

sekaligus memperoleh pelanggan baru.

3. Ancaman produk pengganti


49

Produk pengganti untuk produk-produk yang

ditawarkan PT. Home Center Indonesia adalah

produk-produk sejenis namun dengan kualitas produk

yang lebih rendah. Hal ini cukup berpengaruh karena

produk tersebut memiliki harga jual yang relatif lebih

rendah sesuai dengan kualitas produk yang

ditawarkan.

Menurut hasil analisis kami, perusahaan harus

terus melakukan pengawasan kualitas produk yang

ditawarkan agar sesuai dengan kualitas dan harga yang

diberikan.

4. Kekuatan tawar-menawar pelanggan

Saat ini kekuatan tawar-menawar pelanggan

terhadap PT. Home Center Indonesia rendah. Ini

dikarenakan produk yang ditawarkan PT. Home

Center Indonesia telah sesuai dengan harga yang

ditetapkan untuk masing-masing produk dengan

kualitas yang terbaik. Pelanggan dari PT. Home Center

Indonesia adalah masyarakat umum dan pemilik

fasilitas-fasilitas umum lainnya.

Menurut hasil analisis kami, perusahaan harus

tetap menyeimbangkan antara harga yang diberikan


50

dengan kualitas produk tersebut sehingga pelanggan

tidak akan merasa rugi terhadap barang yang dibeli

dengan pembayaran yang dikeluarkannya.

5. Kekuatan tawar-menawar pemasok

PT. Home Center Indonesia melakukan

pemesanan barang melalui suplier yang berada diluar

negeri sehingga perlu menjalin hubungan yang sangat

baik agar mempermudah dalam berbisnis. Kekuatan

tawar-menawar pemasok dengan PT. Home Center

Indonesia tidak ada masalah karena perusahaan telah

melakukan negosiasi hingga mendapat kesepakatan

harga yang saling menguntungkan.

Menurut hasil analisis kami, perusahaan telah

cukup baik dalam menjalin hubungan dengan para

pemasok sehingga tidak ada masalah berarti yang

berhubungan dengan pemasok.

Berikut ini adalah gambar analisis lima daya saing

Porter pada PT. Home Center Indonesia :

Pendatang Baru :

- Do it Best Pongs
Indonesia
51

Pesaing Utama :
Pelanggan :
Pemasok :
- PT. Catur Sentosa
- Masyarakat
- Camerich Furniture Adiprana Tbk.
- Pemilik perkantoran
- Ashley Furniture - Cellini Furniture
dan fasilitas umum
Indonesia

Produk Pengganti :

- Produk / barang
dengan kualitas
rendah

Gambar 3.1 Analisis Lima Daya Saing Porter pada PT. Home Center Indonesia

Gambar 3.1 merupakan Analisis Lima Daya Saing

Porter pada PT. Home Center Indonesia yang

menjelaskan bahwa PT. Home Center Indonesia memiliki

pesaing utama yaitu PT. Catur Sentosa Adiprana Tbk. dan

Cellini Furniture Indonesia, memiliki pendatang baru

yaitu Do it Best Pongs Indonesia, memiliki pemasok

produk yaitu Camerich Furniture dan Ashley Furniture,

memiliki produk pengganti yaitu produk sejenis namun

dengan kualitas rendah, dan memiliki pelanggan yaitu


52

masyarakat dan pemilik perkantoran dan fasilitas umum

lainnya.

3.2.1.1.2 PEST

Hasil analisis PEST pada PT. Home Center

Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Faktor Politik

Kondisi politik yang terjadi di Indonesia seperti

perubahan pemerintahan, perpajakan, dan beberapa

peraturan lainnya tidak mempengaruhi bisnis PT.

Home Center Indonesia secara langsung. Namun

perusahaan harus tetap mengikuti beberapa peraturan

pemerintah yang berubah seperti mengenai peraturan

perpajakan.

2. Faktor Ekonomi

Kondisi perekonomian Indonesia yang saat ini

sedang mengalami krisis global tidak terlalu

memberikan pengaruh terhadap bisnis PT. Home

Center Indonesia. Hal ini terlihat dari meningkatnya

penjualan dan daya beli masyarakat meskipun dalam

kondisi perekonomian yang naik-turun. Sehingga


53

perusahaan dapat tetap memaksimalkan penjualan

untuk mencapai target yang telah ditentukan.

3. Faktor Sosial

Masalah sosial sangat berpengaruh dalam bisnis

perusahaan karena hal ini berhubungan dengan

karyawan, pelanggan, dan pemasok yang menjadi

kunci utama dalam kegiatan bisnis PT. Home Center

Indonesia. PT. Home Center Indonesia harus berusaha

sebaik mungkin untuk menjaga kepercayaan dari

ketiganya, sehingga tetap dapat meningkatkan

kegiatan bisnisnya dan mencapai tujuan dari

perusahaan.

4. Faktor Teknologi

PT. Home Center Indonesia selalu mengamati

perkembangan teknologi yang terjadi di dunia luar.

Untuk saat ini teknologi yang ada di PT. Home Center

Indonesia masih belum maksimal. Ini terlihat dari

proses bisnis yang ada pada PT. Home Center

Indonesia dimana belum menggunakan teknologi-

teknologi baru seperti yang mulai banyak diterapkan

oleh perusahaan saat ini, sehingga teknologi yang

dimiliki masih perlu dikembangkan lagi agar hasil


54

yang didapat lebih maksimal dalam penggunaan

teknologi didalam PT. Home Center Indonesia.

3.2.1.2 Analisis Lingkungan Internal

Analisis terhadap lingkungan internal bisnis PT. Home

Center Indonesia digambarkan melalui analisis SWOT, Matrix

SWOT, EFAS, dan IFAS.

3.2.1.2.1 SWOT

Analisis SWOT terhadap PT. Home Center

Indonesia adalah sebagai berikut :

a. Strengths (Kekuatan )

- Variasi produk yang ditawarkan PT. Home Center

Indonesia lengkap

- PT. Home Center Indonesia telah sertifikasi ISO

9001:2008

- Jaringan klien yang dimiliki sudah cukup kuat

- PT. Home Center Indonesia memiliki brand image

kuat

- Terdapat program pelatihan dari perusahaan

- Lokasi toko yang letaknya strategi


55

b. Weakness (Kelemahan)

- Customer service yang diberikan PT. Home Center

Indonesia masih kurang baik

- Kualitas SDM karyawan baru masih kurang baik

- Sistem pemesanan barang oleh customer masih

manual

- Pemesanan ulang barang ke suplier membutuhkan

waktu yang lebih lama

c. Opportunities (Kesempatan)

- Permintaan pasar terhadap produk yang ditawarkan

tinggi

- Peningkatan proyek rekanan

- Pangsa pasar yang masih sangat luas

- Hubungan dengan supplier baru

d. Threats (Ancaman)

- Kompetitor yang semakin bermunculan

- Perekonomian dunia yang tidak stabil

- Perkembangan teknologi yang semakin canggih


56

- Kondisi politik dan keamanan nasional


57

3.2.1.2.2 Matrix SWOT

Hasil analisis SWOT PT. Home Center Indonesia digambarkan dalam matrix SWOT

seperti pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Matrix SWOT


58

Pada tabel 3.1 diatas menjelaskan Strengths

(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities

(peluang), dan Treats (ancaman) yang terdapat di PT.

Home Center Indonesia. Kemudian dapat disimpulkan

bahwa PT. Home Center Indonesia memiliki :

- SO (Strengths-Opportunities) : peningkatan penjualan,

hubungan kemitraan yang baik, variasi produk baru,

dan meningkatkan jumlah cabang penjualan.

- WO (Weakness-Opportunities) : otomatisasi sistem

pemesanan barang, peningkatan pelayanan, dan

peningkatan investasi barang.

- ST (Strengths-Threats) : peningkatan kualitas

perusahaan, melakukan pemasaran/promosi lebih

intensif, dan pelatihan dengan teknologi terbaru.

- WT (Weakness-Threats) : penerapan teknologi terbaru,

peningkatan sistem keamanan, dan peningkatan sistem

komunikasi.

3.2.1.2.3 EFAS

External Factor Analysis Summary (EFAS)

dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

yang ada dalam lingkungan eksternal perusahaan.

Analisis EFAS dijelaskan dalam table berikut :


59

Tabel 3.2 External Factor Analysis Summary

Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Nilai

Skor
Opportunities (O) :
• Permintaan pasar tinggi 0,15 4 0,6
• Proyek rekanan 0,15 3 0,45
• Pangsa pasar masih luas 0,10 3 0,3
• Hubungan supplier baru 0,10 3 0,3
• E-commerce 0,10 3 0,3
Sub Total 0,6 1,95
Threats (T) :
• Kompetitor 0,15 1 0,15
• Perekonomian tidak stabil 0,10 2 0,2
• Teknologi canggih 0,10 1 0,1
• Politik dan keamanan nasional 0,05 2 0,1
Sub Total 0,4 0,55
Total 1,00 2,5

Dari hasil analisis pada tabel 3.2 EFAS, faktor

Opportunities mempunyai total nilai skor 1.95 sedangkan

Threats mempunyai total nilai skor 0.55, hal ini

menunjukkan bahwa jumlah peluang yang dimiliki oleh

PT. Home Center Indonesia jauh lebih banyak daripada

ancaman yang kemungkinan muncul di perusahaan.

3.2.1.2.4 IFAS

Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan

yang terdapat di lingkungan internal perusahaan. Analisis

IFAS dijelaskan dalam tabel berikut :


60

Tabel 3.3 Internal Factor Analysis Summary

Faktor-faktor Strategi Internal Bobot Rating Nilai

Skor
Strength (S) :
• Variasi produk lengkap 0,15 4 0,6
• Sudah tersertifikasi 0,05 3 0,15
• Jaringan klien kuat 0,10 3 0,3
• Brand image kuat 0,10 3 0,3
• Program pelatihan 0,05 3 0,15
• Lokasi strategis 0,10 3 0,3
Sub Total 0,55 1,8

Weakness (W)
• Customer service kurang 0,15 1 0,15
• Kualitas SDM kurang untuk karyawan 0,075 2 0,15

baru
• Sistem pemesanan barang masih manual 0,125 1 0,125
• Pemesanan ulang barang ke suplier lama 0,10 2 0,2
Sub Total 0,45 0,725
Total 1,00 2,525

Dari hasil analisis pada tabel 3.3 IFAS, faktor

Strength mempunyai total nilai skor 1.8 sedangkan

Weakness mempunyai total nilai skor 0.725, hal ini

menunjukkan bahwa PT. Home Center Indonesia

memiliki kekuatan yang lebih daripada kelemahan yang

dimilikinya.

3.2.1.2.5 Diagram Analisis SWOT

Berdasarkan analisis EFAS dan IFAS yang telah

dilakukan maka didapatkan total nilai skor masing-


61

masing faktor yaitu Strength : 1,8 ; Weakness : 0,725 ;

Opportunity : 1,95, dan Threat : 0,55. Maka diketahui

nilai Strength dengan nilai Weakness memiliki selisih (+)

1,25 sedangkan untuk nilai Opportunity dengan nilai

Threat memiliki selisih (+) 1,4.

Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka

dapat digambarkan dalam diagram SWOT seperti pada

gambar 3.2.

Perhitungan :

Titik x = nilai Strength – nilai Weakness

= 1,8 – 0,725 = 1,075

Titik y = nilai Opportunity – nilai Threat

= 1,95 – 0,55 = 1,4

Gambar 3.2 Diagram Cartesius Analisis SWOT


62

Gambar 3.2 menunjukkan Diagram Cartesius

Analisis SWOT dari PT. Home Center Indonesia dimana

letaknya berada di kuadran I. Gambar ini menjelaskan

bahwa strategi yang cocok untuk PT. Home Center

Indonesia adalah mendukung kebijakan pertumbuhan

yang agresif (Growth Oriented Strategy). Hal ini

dikarenakan PT. Home Center Indonesia memiliki

kekuatan dan peluang yang cukup baik untuk mengatasi

kelemahan dan ancaman-ancaman yang mungkin akan

terjadi..

Dari nilai total masing-masing faktor selain

digambarkan dalam diagram SWOT, digambarkan juga

dalam rumusan matrik SWOT yang dapat dilihat pada

tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Kombinasi Strategi Matrik SWOT

IFAS
Strength (S) Weakness (W)
EFAS
Strategi (SO) Strategi (WO)
Opportunity (O) = 1.8 + 1.95 = 0.725 + 1.95
= 3.75 = 2.675
Strategi (ST) Strategi (WT)
Threat (T) = 1.8 + 0.55 = 0.725 + 0.55
= 2.35 = 1.275
63

Tabel 3.4 adalah kombinasi matrik SWOT PT.

Home Center Indonesia yang menjelaskan bahwa SO

yang memiliki nilai paling besar sehingga perusahaan

perlu menerapkan strategi SO. Strategi ini menggunakan

kekuatan yang dimiliki PT. Home Center Indonesia untuk

menggunakan seluruh kekuatan yang ada dalam

memanfaatlan peluang yang mugkin muncul di dunia

bisnis.

3.2.1.3 CONOPS

3.2.1.3.1 CONOPS Scenario

1. Bagian Pembelian melakukan pembelian barang di

luar negeri dengan melakukan pemilihan supplier,

melakukan pemilihan atau penyeleksian barang

untuk dijual, melakukan penegoan harga dengan

supplier, melakukan pemesanan barang, dan

membuat POS (Purchase Order Stock). Barang yang

akan dikirim berupa barang yang sudah jadi dan

barang yang masih perlu dirakit.

2. POS akan diberikan kepada supplier sebagai bukti

pemesanan barang. POS juga akan diberikan kepada

Bagian Keuangan kantor pusat untuk menyelesaikan

pembayaran pesanan.
64

3. Bagian Keuangan kantor pusat akan mengurus

pembayaran kepada supplier agar pesanan dapat

segera dikirimkan.

4. Supplier mengirimkan barang sesuai dengan POS

melalui jalur laut dengan menggunakan kapal yang

akan tiba di pelabuhan Tanjung Priok dan akan

diterima oleh Bagian Gudang Besar sesuai dengan

POS yang diterima.

5. Barang yang telah diterima Bagian Gudang Besar

akan dibawa untuk dijadikan inventori didalam

gudang besar.

6. Selanjutnya barang akan dikirimkan ke masing-

masing cabang. Penentuan jumlah pengiriman akan

ditentukan oleh Bagian Pembelian dengan membuat

Daftar Pengiriman Barang dan akan diberikan

kepada Bagian Gudang Besar agar segera dilakukan

pengiriman ke cabang. Setelah barang sampai,

Bagian Gudang Cabang akan melakukan pencatatan

seluruh barang yang datang, memperbaharui stok

barang yang di cabang, dan melaporkan kepada Store

Manager.

7. Pelanggan yang datang dapat langsung melakukan

pemilihan jenis dan warna barang yang akan dicatat


65

oleh Bagian Penjualan dengan membuat OL (Order

List).

8. Bagian Penjualan akan melakukan pengecekan

terhadap barang di komputer stok barang yang

berada di dekat Kasir. Apabila barang tidak ada,

pelanggan dapat memilih untuk membatalkan

pesanan tersebut atau melakukan pembookingan.

Untuk booking barang akan dikirim ± 2-3 bulan

dengan melakukan pembayaran terlebih dahulu.

Namun apabila barang tersedia maka pelanggan

dapat melanjutkan transaksi selanjutnya.

9. Kasir akan menerima OL pelanggan untuk

selanjutnya melakukan transaksi pembayaran oleh

pelanggan. Lalu Kasir akan memberikan Bukti

Pembelian rangkap empat, rangkap pertama

diberikan kepada pelanggan. Rangkap lainnya akan

diberikan kepada Bagian Gudang, Bagian Instalasi,

dan sebagai arsip.

10. Bagian Gudang akan menyiapkan barang pesanan

pelanggan dan juga membuat Surat Jalan. Surat Jalan

tersebut akan diberikan kepada Bagian Pengiriman

untuk melakukan pengiriman kepada pelanggan.

Bagian Gudang juga melakukan update terhadap

barang yang telah dibeli ke komputer stok barang.


66

11. Setelah Bagian Pengiriman melakukan pengiriman

pesanan ke pelanggan, Bagian Instalasi akan

melakukan penginstalan ke rumah Pelanggan dengan

membawa Bukti Pembelian. Penginstalan dilakukan

satu hari setelah pengiriman barang.

12. Setiap 3jam Kasir akan melakukan update transaksi

penjualan yang terjadi per harinya kepada server.

13. Bagian Penjualan akan memberikan laporan

penjualan kepada Store Manager setiap harinya.

14. Bagian Keuangan dan Store Manager memasukkan

data ke dalam server agar dapat diterima oleh bagian-

bagian di kantor pusat.

15. Bagian Operasional, Bagian Keuangan, dan Bagian

Pembelian melakukan pengambilan data dari masing-

masing cabang untuk kemudian dianalisis dan

dimasukkan kembali ke server.

16. Setiap periode nya, Direktur Utama akan melihat

hasil laporan yang ada melalui server di kantor pusat

tersebut.
67

3.2.1.3.2 CONOPS Diagram

Gambar 3.3 CONOPS Diagram


68

Gambar 3.3 diatas menjelaskan proses bisnis yang

berjalan pada PT. Home Center Indonesia saat ini yang

dimulai dari pemesanan barang ke suplier, pembayaran

pesanan barang ke supplier, penerimaan barang di gudang

pusat, pendistribusian barang ke cabang, pembelian

barang oleh pelanggan, pengecekan ketersediaan barang,

pengiriman pesanan pelanggan, penginstalan barang,

pemasukkan data ke server, dan pengiriman laporan-

laporan kepada kantor pusat untuk menentukkan strategi

berikutnya.

3.2.1.3.3 Perencanaan Strategis

Saat ini perencanaan strategis PT. Home Center

Indonesia adalah :

 Meningkatkan kualitas produk secara maksimal

 Meningkatkan pelayanan

 Memaksimalkan penjualan

3.3 Produk dan Layanan


69

3.3.1 Rencana Bisnis

3.3.1.1 Gambaran Umum Bisnis

Gambaran umum PT. Home Center Indonesia adalah

perusahaan yang kegiatan bisnis utamanya bergerak dibidang

penjualan perabotan ritel atau yang biasa disebut sebagai

perusahaan ritel. PT. Home Center Indonesia menyediakan hampir

60.000 jenis produk untuk berbagai kebutuhan pelanggan. Sistem

penjualan yang terjadi di dalam PT. Home Center Indonesia adalah

pelanggan dapat datang dan memilih langsung kedalam toko

mengenai barang yang diinginkan (jenis dan warna) kemudian

melakukan pembayaran.

3.3.1.2 Executive Team Profile

 Presiden Direktur

Presiden Direktur merupakan jabatan tertinggi yang ada dalam

perusahaan yang bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap

semua kegiatan bisnis dan pengambilan keputusan bisnis.

 Direktur SDM
70

Direktur SDM merupakan jabatan tertinggi di departemen

sumber daya masyarakat yang bertanggung jawab terhadap

seluruh sumber daya pekerja yang ada di PT. Home Center

Indonesia.

 Direktur Keuangan

Direktur keuangan merupakan jabatan tertinggi di departemen

keuangan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

yang berhubungan dengan keuangan yang ada didalam PT.

Home Center Indonesia.

 Direktur Operasional dan Pembelian

Direktur operasional dan pembelian merupakan jabatan tertinggi

di departemen opersional dan pembelian perusahaan yang

bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap kegiatan

pembelian barang dan kegiatan operasional yang terjadi di PT.

Home Center Indonesia.

3.3.1.3 Hubungan Kegiatan Bisnis Dengan Tujuan Strategis

Kegiatan bisnis dengan tujuan strategis memiliki hubungan

yang sangat erat. Kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan akan

membantu perusahaan dalam mencapai tujuan strategis yang telah

ditentukan sebelumnya, sehingga dengan melakukan penetapan

kegiatan kerja yang baik diharapkan dapat mencapai tujuan strategis

perusahaan secara maksimal.


71

Kegiatan bisnis pada PT. Home Center Indonesia dalam

mencapai tujuan strategisnya antara lain :

 Melakukan berbagai strategi promosi yang berbeda sehingga

dapat meningkatkan penjualan secara maksimal.

 Memberikan variasi barang yang beraneka ragam dengan

kualitas terbaik untuk menjaga kualitas produk yang ditawarkan

oleh perusahaan secara maksimal.

3.3.1.4 Struktur Organisasi

Struktur organisasi menunjukkan bagaimana posisi dan

personal terorganisir yang digambarkan dalam diagram hirarki atau

format matriks. Strukur organisasi membantu untuk menunjukan

garis kewenangan, hubungan kerja, sebagaimana juga kepemilikan

sumber daya, produk, dan proses. Di bawah ini adalah struktur

organisasi yang ada pada perusahaan.


72

Gambar 3.4 Struktur Organisasi PT. Home Center Indonesia

(Sumber : PT. Home Center Indonesia)

Gambar 3.4 menggambarkan struktur organisasi yang ada

pada PT. Home Center Indonesia dimana jabatan tertinggi adalah

presiden direktur yang dipegang oleh pemilik PT. Home Center

Indonesia. Lalu terdapat 4 direktur departemen yaitu direktur SDM

yang mengepalai general manajer SDM dan manajer SDM, direktur

keuangan yang mengepalai manajer keuangan, direktur operasional

dan pembelian (buyer) yang mengepalai senior buyer yang terdiri

dari buyer dan staf dan regional manager yang terdiri dari store
73

manager, sales manager, dan supervisor, dan direktur TI yang

mengepalai manajer TI, supervisor TI, dan Staff TI.

3.3.1.5 Prospek Pasar dan Strategi Kompetitif

- Prospek pasar

Pangsa pasar untuk perusahaan ritel cukup berkembang di era

globalisasi seperti saat ini, karena saat ini banyak sekali bidang-

bidang lain yang membutuhkan barang-barang dari bisnis seperti

ini. Contohnya restoran, perkantoran, pendidikan, perumahan,

dan fasilitas umum lainnya.

- Strategi kompetitif

Perusahaan ritel yang ada saat ini cukup banyak, hal itu dijadikan

sebagai motivasi agar PT. Home Center Indonesia dapat menjadi

perusahaan ritel nomor satu di Indonesia dengan cara

meningkatkan penjualan, meningkatkan kualitas produk,

meningkatkan pelayanan, dan menjaga hubungan baik dengan

pemasok dan pelanggan.

3.3.1.6 Business Cycle


74

Gambar 3.5 Business Cycle

Gambar 3.5 menggambarkan business cycle yang terdapat di

PT. Home Center Indonesia dimana kegiatan bisnis utamanya

adalah pembelian stok barang kepada supplier, melakukan

pembayaran kepada supplier, penerimaan barang dari suplier,

pendistribusian barang, dan penjualan barang.

3.4 Data dan Informasi

3.4.1 Object State Transition Diagram

State transition diagram ialah diagram yang menggunakan notasi dari

UML untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup dari suatu objek data.

Diagram ini menunjukan perubahan atribut, link, dan atau perilaku dari

objek “On-Line Order” yang merupakan hasil dari kejadian internal atau

eksternal sistem yang memicu perubahan kondisi.


75

Gambar 3.6 Object State Transition Diagram

Gambar 3.6 menggambarkan Object State Transition Diagram yang

menjelaskan kegiatan pada PT. Home Center Indonesia yang dimulai dengan

melakukan pemilih suplier, membuat POS (Purchase Order Stock), lalu

melakukan pemesanan terhadap supplier, kemudian melakukan pengiriman

sesuai dengan jumlah pesanan, lalu menerima pengiriman, mendistribusikan

kecabang, melayani penjualan, melakukan pengecekan barang apabila

barang tidak ada pelanggan dapat memilih untuk melakukan inden dan

bagian penjualan akan membuat laporan pembelian dan diberikan kepada

bagian pembelian namun apabila barang yang dipesan ada maka bagian
76

penjualan akan langsung mencatat pesanan tersebut (kode barang dan

jumlah) kedalam Order List, setelah pembelian barang oleh pelanggan

selesai, pelanggan dapat langsung melakukan pembayaran dengan

menyerahkan Order List ke kasir, kasir akan menerima pembayaran apabila

barang tersebut perlu untuk dilakukan pengiriman maka bagian gudang akan

menyiapkan barang, membuat surat jalan, dan melakukan pengiriman dan

penginstalan namun apabila tidak perlu dilakukan pengiriman (barang

langsung dibawa oleh pelanggan) maka tidak perlu dilakukan pengiriman

dan penginstalan, tahap terakhir adalah dengan membuat laporan dari setiap

kegiatan.

3.4.2 Logical Data Model


77

Gambar 3.7 Logical Data Model

Gambar 3.7 diatas adalah gambar Logical Data Model pada PT. Home

Center Indonesia dimana terdapat kelas :

- Ms_Supplier dengan atribut Kode_Suplier, Nama_Suplier,

Alamat_Suplier, No_Telfon, dan No_Rekening.

- Tr_PurchaseOrderStock dengan atribut Kode_POS, Kode_Suplier,

Tanggal_POS, Kode_Barang, Jumlah, dan Grand_Total.

- detail_PurchaseOrderStock dengan atribut Kode_POS dan Kode_Suplier.


78

- Ms_Barang dengan atribut Kode_Barang, Jenis_Barang, Nama_Barang,

Warna, dan Jumlah_Stok.

- Tr_DaftarPendistribusianBarang dengan atribut Kode_DPB,

Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah_Barang, dan Tanggal_DPB.

- Tr_OrderList dengan atribut Kode_OrderList, Kode_Barang,

Nama_Barang, Jumlah_Barang, dan Tanggal.

- Tr_BuktiPembelian dengan atribut Kode_BuktiPembelian,

Kode_OrderList, Kode_Barang, Jumlah, dan Grand_Total.

- Tr_Surat Jalan dengan atribut Kode_SuratJalan, Kode_BuktiPembelian,

Kode_Barang, Nama_Barang, Jumlah, dan Alamat.

- Tr_Laporan dengan atribut Kode_Laporan, Jenis_Laporan,

Nama_Laporan, dan Tanggal_Laporan.

3.4.3 Data Dictionary (Kamus Data)

- Ms_Suplier

Nama Tabel : Ms_Suplier

Primary Key : Kode_Suplier


79

Foreign Key : Nama_Suplier

Keterangan : Ms_Suplier berisi mengenai data supplier

Tabel 3.5 Ms_Suplier

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_Suplier Varchar 7 Kode dari suplier

Nama_Suplier Varchar 30 Nama dari suplier

Alamat_Suplier Varchar 50 Alamat dari suplier

No_Telfon Int 12 No telfon suplier

No_Rekening Int 25 Rekening suplier

- Tr_PurchaseOrderStock

Nama Tabel : Tr_PurchaseOrderStock

Primary Key : Kode_POS

Foreign Key : Kode_Suplier

Keterangan : Tr_PurchaseOrderStock berisi mengenai data pembelian

barang untuk stok yang akan dikirimkan kepada

pelanggan.
80

Tabel 3.6 Tr_PurchaseOrderStock

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_POS Varchar 10 Kode pembelian

barang (POS)

Kode_Suplier Varchar 7 Kode suplier

Tanggal_POS Date - Tanggal pembuatan

POS

Kode_Barang Varchar 10 Kode barang

Jumlah Int 5 Jumlah barang yang

akan dipesan

Grand_Total Int 10 Total harga yang perlu

dibayar

- detail_PurchaseOrderStock

Nama Tabel : detail_PurchaseOrderStock

Primary Key : Kode_POS

Foreign Key : Kode_Suplier

Keterangan :detail_PurchaseOrderStock berisi mengenai detail data

pembelian barang untuk stok yang akan dikirimkan

kepada pelanggan.

Tabel 3.7 detail_PurchaseOrderStock


81

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_POS Varchar 10 Kode pembelian

barang (POS)

Kode_Suplier Varchar 7 Kode suplier

- Ms_Barang

Nama Tabel : Ms_Barang

Primary Key : Kode_Barang

Foreign Key : Jenis_Barang

Keterangan : Ms_Barang berisi mengenai data lengkap barang.

Tabel 3.8 Ms_Barang

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_Barang Varchar 8 Kode barang

Jenis_Barang Varchar 15 Jenis barang

Nama_Barang Varchar 20 Nama Barang

Warna Varchar 8 Warna barang

Jumlah_Stok Int 5 Jumlah stok barang

yang tersedia
82

- Tr_DaftarPengiriman Barang

Nama Tabel : Tr_DaftarPengirimanBarang

Primary Key : Kode_DPB

Foreign Key : Kode_Barang

Keterangan : Tr_DaftarPengirimanBarang berisi daftar pengiriman

barang ke cabang.

Tabel 3.9 Tr_DaftarPengirimanBarang

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_DPB Varchar 7 Kode daftar

pengiriman barang

Kode_Barang Varchar 8 Kode barang

Nama_Barang Varchar 20 Nama Barang

Jumlah_Barang Int 5 Jumlah barang

Tanggal_DPB Date - Tanggal pembuatan

DPB

- Tr_OrderList
83

Nama Tabel : Tr_OrderList

Primary Key : Kode_OrderList

Foreign Key : Nama_Barang

Keterangan : Tr_OrderList berisi daftar pesanan pelanggan.

Tabel 3.10 Tr_OrderList

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_OrderList Varchar 7 Kode pesanan

pelanggan (order list)

Kode_Barang Varchar 8 Kode barang

Nama_Barang Varchar 20 Nama Barang

Jumlah_Barang Int 5 Jumlah barang

Tanggal Date - Tanggal pembuatan

order list

- Tr_BuktiPembelian

Nama Tabel : Tr_BuktiPembelian

Primary Key : Kode_BuktiPembelian

Foreign Key : Kode_OrderList


84

Keterangan : Tr_BuktiPembelian berisi bukti pembayaran barang yang

dibeli pelanggan.

Tabel 3.11 Tr_BuktiPembelian

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_BuktiPembelian Varchar 7 Kode bukti pembelian

Kode_OrderList Varchar 7 Kode order list

Kode_Barang Varchar 8 Kode barang

Nama_Barang Varchar 20 Nama Barang

Jumlah_Barang Int 5 Jumlah barang

Grand_Total Int 10 Jumlah total harga

- Tr_SuratJalan

Nama Tabel : Tr_SuratJalan

Primary Key : Kode_SuratJalan

Foreign Key : Kode_BuktiPembelian

Keterangan : Tr_SuratJalan berisi surat jalan sebagai surat untuk

mengirim barang ke pelanggan.

Tabel 3.12 Tr_SuratJalan


85

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_SuratJalan Varchar 7 Kode surat jalan

Kode_BuktiPembelian Varchar 7 Kode bukti pembelian

Kode_Barang Varchar 8 Kode barang

Nama_Barang Varchar 20 Nama Barang

Jumlah_Barang Int 5 Jumlah barang

Alamat Varchar 30 Alamat pelanggan

Tanggal Date - Tanggal pembuatan

surat jalan

- Tr_Laporan

Nama Tabel : Tr_Laporan

Primary Key : Kode_Laporan

Foreign Key : Jenis_Laporan

Keterangan : Tr_Laporan berisi laporan yang dibuatkan oleh masing

bagian.

Tabel 3.13 Tr_Laporan

Nama Field Tipe Data Ukuran Keterangan

Data

Kode_Laporan Varchar 7 Kode laporan

Jenis_Laporan Varchar 10 Jenis laporan yang

dibuat

Nama_Laporan Varchar 20 Nama laporan


86

Tanggal Date - Tanggal laporan

3.4.4 Activity / Entity Matrix

Activity / Entity Matrix dikembangkan dengan memetakan entitas data

yang dipengaruhi oleh garis yang berhubungan dengan kegiatan bisnis.

Sering disebut CRUD Matrix karena mengidentifikasi jenis dasar

transformasi yang dilakukan pada data melalui proses bisnis.


87

Tabel 3. 14 Entity-Activity Matrix

Tipe Entitas
Purchase Daftar Order Bukti Surat Surat Laporan Suplier Barang

Order Stock Pendistribusian List Pembelian Jalan Instalasi

Barang
Memilih Suplier R
Membuat POS C
Melakukan Pemesanan R R
Melakukan Pembayaran R R
Menerima Pengiriman R C
Mendistribusikan ke Cabang C R
Melayani Penjualan C
Melakukan Pengecekan Barang R
Membuat Order List U
Menerima Pembayaran R C C
Menyiapkan Pengiriman R C U
Melakukan Pengiriman U
Melakukan Penginstalan U
Membuat Laporan C, R, U
88

Tabel 3.14 diatas menjelaskan apa saja jenis tranformasi (create,

update, read, delete) dari masing-masing entitas yang berkaitan dengan

kegiatan bisnis yang ada pada PT. Home Center Indonesia dengan

menjelaskan hubungan antara kegiatan dengan entitas yang ada yaitu :

- Memilih Suplier dengan melakukan read terhadap Suplier

- Membuat POS (Purchase Order Stock) dengan melakukan create

terhadap Purchase Order Stock

- Melakukan Pemesanan dengan melakukan read pada Purchase Order

Stock dan Suplier

- Melakukan Pembayaran dengan melakukan read pada Purchase Order

Stock dan Suplier

- Menerima Pengiriman dengan melakukan read terhadap Purchase Order

Stock dan melakukan create pada Barang

- Mendistribusikan ke Cabang dengan melakukan create terhadap Daftar

Pendistribusian Barang dan read pada Barang

- Melayani Penjualan dengan create Order List

- Melakukan Pengecekan Barang dengan melakukan read terhadap barang

- Membuat Order List dengan melakukan update Order List

- Menerima Pembayaran dengan melakukan read terhadap Order List,

create Bukti Pembelian, dan create Surat Instalasi


89

- Menyiapkan Pengiriman dengan melakukan read terhadap Bukti

Pembelian, create Surat Jalan, dan update Barang

- Melakukan Pengiriman dengan melakukan update terhadap Surat Jalan

- Melakukan Penginstalan dengan melakukan update terhadap Surat

Instalasi

- Membuat Laporan dengan melakukan create, read, dan update terhadap

Laporan

3.5 Sistem dan Aplikasi

3.5.1 System Communication Diagram

System communication diagram adalah diagram yang menggambarkan

bagaimana data dikomunikasikan antar sistem pada seluruh bagian di

perusahaan dan termasuk spesifik mengenai network, link, dan media.


90

Gambar 3.8 System Communication Diagram

Dari gambar 3.8 diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh cabang akan

terhubung melalui switch dan diteruskan dengan router yang nantinya akan

sampai ke dalam server kantor pusat yang sebelumnya harus melewati

firewall yang ada di server kantor pusat. Hubungan antar masing-masing

kantor cabang dan pusat menggunakan jaringan intranet.

3.5.2 System Data Flow Diagram


91

Gambar 3.9 System Data Flow Diagram

Diagram sistem aliran data pada PT. Home Center Indonesia yang

berjalan saat ini dapat dilihat dalam gambar 3.9 di atas. Dari gambar tersebut
92

dapat dilihat bahwa masing-masing bagian memiliki kepentingan tersendiri

dari tiap-tiap proses, yang dijelaskan sebagai berikut :

- Bagian Pembelian akan Merencanakan Perencanaan Pembelian dengan

membuat Purchase Order Stock.

- Bagian Pembelian Memilih Supplier dengan melihat data dari database

Supplier

- Bagian Pembelian Melakukan Pemesanan dengan mengambil data dari

database Purchase Order Stock dan Supplier

- Bagian Keuangan Pusat akan Melakukan Pembayaran dengan melihat

data yang terdapat pada database Purchase Order Stock dan Supplier

- Bagian Gudang Besar Menerima Pengiriman kemudian memasukkan data

ke dalam database Barang

- Bagian Pembelian akan Mendistribusikan Kecabang dengan mengambil

data dari database Barang dan membuat Daftar Pendistribusian Barang

- Bagian Penjualan Melayani Pemesanan yang dilakukan oleh Pelanggan

dengan membuat Order List

- Bagian Gudang Cabang akan melihat data barang dipesanan Pelanggan

kedalam database Barang

- Bagian Penjualan akan mencatat pesanan pelanggan dengan melakukan

update terhadap Order List


93

- Kasir Menerima Pembayaran dari Pelanggan dan membuat Bukti

Pembelian sesuai dengan Order List dan juga membuat Surat

Penginstalan

- Bagian Gudang Cabang akan Menyiapkan Pengiriman dengan

menyiapkan barang pesanan pelanggan sesuai dengan Bukti Pembelian

dan juga membuat Surat Jalan

- Bagian Pengiriman Melakukan Pengiriman barang kepada Pelanggan

dengan membawa Surat Jalan berdasarkan Order List

- Bagian Penginstalan Melakukan Penginstalan barang Pelangaan dengan

membawa Surat Instalasi

- Bagian Pembelian, Bagian Keuangan Pusat, Bagian Penjualan, Kasir,

Bagian Keuangan, dan Store Manajer membuat Laporan sesuai dengan

masing-masing bagiannya.

- Setiap periodenya, Direktur Utama akan melakukan terhadap seluruh

Laporan yang ada.

3.6 Teknologi dan Infrastruktur

3.6.1 Diagram Konektivitas Jaringan


94

Diagram konektivitas jaringan memperlihatkan koneksi fisik antar

suara, data jaringan video perusahaan. Termasuk WLAN, LAN. Serta

ekstranet dan intranet.

Gambar 3.10 Diagram Konektivitas Jaringan

Gambar 3.10 di atas menggambarkan jaringan internal yang ada

disetiap kantor cabang. Dimana masing-masing bagian (Bagian Keuangan,

Store Manager, Bagian Penjualan & Kasir, dan Bagian Gudang) akan

terhubung melalui 1 switch yang akan diteruskan ke router sehingga masing-

masing bagian dapat mengirim dan meminta data yang dibutuhkan. Dan

untuk dapat berhubungan dengan kantor cabang antara yang satu dengan

yang lainnya dengan menggunakan intranet.


95

3.7 Keamanan

3.7.1 Perencanaan Keamanan dan Kerahasiaan

Pada saat ini sistem keamanan yang diterapkan oleh PT. Home Center

Indonesia di kantor pusat adalah dengan menggunakan Satuan Pengamanan

yang dibagi menjadi 3 shift (giliran kerja) masing-masing 8 orang.

Sedangkan di kantor cabang menggunakan Satuan Pengamanan dengan 3

shift (giliran kerja) yang masing-masing 4 orang, namun pada malam hari

terdapat orang.

Untuk sistem kerahasiaan data PT. Home Center Indonesia

menggunakan firewall yang terdiri dari firewall provider, windows firewall,

dan firewall team networking. Selain itu juga menggunakan Login ID untuk

dapat mengakses data sesuai dengan hak akses yang dimilikinya.

3.8 Standart

3.8.1 Technology Fore Cast

Teknologi Forcecast mendokumentasikan perubahan yang diharapkan

pada masa depan yang nantinya mungkin terjadi. Namun gambar di bawah

ini menginformasikan teknologi apa saja yang digunakan oleh PT. Home

Center Indonesia.
96

Tabel 3.15 Current Technology

Force Area Teknologi Forcecast


Current
Operating System Microsoft Windows XP
Office Automation Microsoft Office, Windows Server 2003,

SQL 2005

Desktop PC ACER VERITON m480


Desktop Monitor LCD monitors
Persistent Storage External HDD 1 TB
Personal Digital HT (Handy Talky)

Assistants

Tabel 3.15 menggambarkan teknologi yang ada di perusahaan saat ini

dimana PT. Home Center Indonesia menggunakan :

- Operating System : Microsoft Windows XP

- Office Automation : Microsoft Office, Windows Server 2003, SQL 2005

- Desktop PC : ACER VERITON m480

- Desktop Monitor : LCD monitors

- Persistent Storage : External HDD 1 TB

- Personal Digital Assistants : Smartphone

3.9 Workforce

3.9.1 Workforce Plan


97

Perencanaan tenaga kerja mendeskripsikan bagaimana sumber daya

manusia dikelola pada suatu perusahaan, termasuk strategi mempekerjakan,

penyimpanan, dan pengembangan profesional yang ada pada tingkat

eksekutif, manajemen, dan staf di dalam perusahaan.

- Workforce Plan Outline

Syarat tenaga kerja yang akan diajukan antara lain :

- Staff : pendidikan min. D3 atau SMA, memiliki pengalaman

sebelumnya.

- Manager : pendidikan min. S1 dan memiliki pengalaman yang baik

di bagian manager

- Management Level Competencies

Untuk dapat menaikkan jenjang jabatan, PT. Home Center

Indonesia menetapkan beberapa syarat antara lain :

- KPI

- Kinerja yang baik

- Target sales yang tercapai

- Absensi
98

3.9.2 Organization Chart


99

Gambar 3.11 Organizational Chart

(Sumber : PT. Home Center Indonesia)

Gambar 3.11 merupakan bagan organisasi yang ada di PT. Home Center

Indonesia saat ini, dimana Direktur Utama sebagai pemegang kekuasaan utama.

Dan di masing-masing departemen di pegang oleh 1 orang Direktur Departemen,

yaitu :

- Direktur HRD yang mengepalai General Manager HRD dan Manager HRD.

- Direktur Financial yang mengepalai Manager Financial.


100

- Direktur Operasional & Buyer, dimana Direktur Operasional mengepalai

Regional Manager, Store Manager, Sales Manager, Supervisor, dan Sales

Executive. Sedangkan Direktur Buyer mengepalai Senior Buyer, Buyer, dan

Staff Buyer.

- Direktur IT yang mengepalai IT Manager, IT Supevisor, dan IT Staff.

Anda mungkin juga menyukai