Oleh :
DIAH PRATITA
NIM. D22.2009.00877
i
© 2013
Hak Cipta Karya Tulis Ilmiah Ada Pada Peneliti
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
DIAH PRATITA
NIM D22.2009.00877
Tim Penguji :
Mengetahui Dekan,
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kedua orang tua saya atas segala cinta, doa dan kasih sayang, serta
kebersamaannya.
Pembimbing KTI saya Bapak dr.Zaenal Sugiyanto M,Kes dan Bapak Jaka
iv
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
E-mail : diahpratita@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat, hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah dengan judul “TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR INFORMED
CONSENT PASIEN BEDAH ORTOPEDI DI RS BHAYANGKARA SEMARANG
PADA TAHUN 2013”.
vi
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan dari pembaca Karya Tulis Ilmiah ini.
Peneliti
vii
Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Semarang
2013
ABSTRAK
Diah Pratita
viii
Studies Diploma Program Medical Records and Health Information
Semarang
2013
ABSTRACT
DiahPratita
REVIEW OF SURGERY PATIENT INFORMED CONSENT PROCEDURE
ix
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan.............................................................................iii
x
2. Tujuan dan Kegunaan ......................................................... 7
2. Tujuan ................................................................................12
3. Kebijakan ...........................................................................12
4. Prosedur .............................................................................12
xi
Bab IV Hasil dan Pengamatan................................................... 28
C. Pembahasan ........................................................................... 38
A. Kesimpulan ............................................................................. 47
B. Saran ...................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Semarang
Semarang
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pasien dapat dinilai dan dilihat pada formulir-formulir dalam dokumen rekam
disebutkan bahwa riset klinik terhadap manusia tidak boleh dilakukan tanpa
secara hukum dia tidak mampu namun persetujuan harus diperoleh dari wali
yang sah.(2)
penyakit pasien dan tindakan yang akan dilakukan kepada pasien tersebut
Informed consent bisa dilihat dari dua sudut yaitu pertama dari
1
umum, inform consent adalah persetujuan yang diperoleh dokter sebelum
yang sering digunakan yaitu persetujun atau izin tertulis dari pasien /
keluarga pasien pada tindakan operatif atau tindakan invasif lain yang
Medik.
dijadikan bukti dan memiliki nilai hukum yang kuat biasanya berupa
ataupun akibat yang mungkin terjadi akibat tindakan yang dilakukan dokter,
selain itu bisa juga berisi pernyataan bahwa pasien telah mengerti tentang
dokter dengan tanda tangan pasien / keluarga pasien serta tanda tangan
2
dokter. Dalam informed consent yang wajib memberikan informasi adalah
dokter yang hendak melakukan tindakan medis karena dokter tersebut yang
memberikan informasi oleh orang yang diberi delegasi maka tanggung jawab
consent yang tidak lengkap,hal ini akan menjadi masalah dikemudian hari
sebelum dokter melakukan tindakan medis pada pasien tersebut. Untuk itu
Tahun 2013.
B. Rumusan Masalah
Semarang.
3
C. Tujuan
1.Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
medis.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
informed consent.
4
3. Bagi Akademik
Nuswantoro.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Materi
Consent.
2. Lingkup Lokasi
Bhayangkara Semarang.
3. Lingkup Metode
4. Lingkup Objek
5. Lingkup waktu
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
merekam hasilnya.(5)
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang rawat inap, rawat
6
2. Tujuan dan Kegunaan
a) Tujuan Umum
harus ada dokumen rekam medis dengan data yang lengkap untuk
1. Administration (administrasi)
pelayanan kesehatan.
2. Legal (hukum)
7
keadilan dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan
3. Finansial (keuangan)
4. Research (penelitian)
dibidang kesehatan.
5. Education (pendidikan)
6. Dokumentasi
8
B. Hukum Kesehatan
dan hukum.(6)
Rekam medis sebagai bahan bukti hukum dalam pasal 48 ayat (3) UU
bahwa rekam medis harus ditulis nama, tanggal, dan dibubuhi tanda
9
tertulis kepada pihak penyimpan dilakukan sendiri atau kuasa
C. Inform Consent
utama pasien dan dokter dapat dituntut atas penganiayaan dan / atau
10
tindakan, kemungkinan komplikasi, dan terapi alternatif serta biaya /
akhir. Rincian tersebut penting untuk dipahami oleh ahli bedah, tetapi
11
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Prosedur
12
c. Tidak semua pasien boleh memberikan pernyataan,baik setuju
pasien.
13
namun prosedur penyelamatan nyawa pasien tetap harus
5. Unit terkait
e) Petugas :
1. Dokter
2. Perawat/bidan
3. Tenaga RM
(Informed Consent)
a. Pengertian
14
b. Jenis tindakan yang perlu informed consent
d) Pemasangan bidai.
e) Pemasangan traksi.
endotrakheal tube.
telinga.
cornea / conjuncition).
15
c. Informed consent tertulis
3) Tindakan invansife.
d. Persetujuan
16
2) Kalau hal seperti ini terjadi dan bila konsekuensi penolakan
situasinya.
mulai.
h. Kesulitannya
17
i. Hal yang perlu diperhatikan
memberikan penjelasan.
18
E. Kerangka Teori
Pasien
Pemberi
persetujuan
Tolak
Setuju
Isi Informed Consent :
19
F. Kerangka Konsep
20
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
1. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yaitu
yang sebenernya.
sectional yaitu data yang diperoleh adalah data pada saat dilakukan
penelitian dan tidak diikuti kejadian pada masa lampau / masa depan.
B. Variabel Penelitian
medis.
21
k. Mengetahui proses persetujuan pasien terhadap tindakan medis.
C. Definisi Operasional
No Variabel Definisi
consent.
informed consent.
tindakan medis
dilakukan
resikonya
terjadi
e. Prognosis(dugaan) terhadap
22
4. Pemahaman pasien Cara pasien mengerti dan
yang diterima.
rumah sakit.
D. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian atau
population) adalah bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat
dan waktu. Dalam penelitian ini populasi ditujukan pada pasien bedah
23
E. Instrumen Penelitian
1. Pedoman wawancara dengan checklist dan kuisioner
2. Pedoman observasi
Semarang.
G. Pengolahan Data
1. Colecting data dikumpulkan dari hasil observasi.
penelitian.
24
4. Penyajian data yaitu menguraikan data yang telah dikumpulkan ke
H. Analisa Data
Metode yang digunakan dalam analisa data adalah deskriptif
25
BAB IV
Berawal dari sebuah poliklinik yang terletak di Jl. MH. Thamrin no.
Bhayangkara Tingkat III Polda Jawa Tengah dan pada tahun 2009 sudah
rumah sakit milik Polda Jawa Tengah dirasa sangat penting dan strategis
karena jumlah personil dan keluarga Polri di wilayah Polda Jawa Tengah
wilayah kota Semarang dan sekitarnya. Dengan sarana dan fasilitas yang
26
Spesialis Penyakit Dalam
Spesialis Bedah
Spesialis Anak
Spesialis Mata
Spesialis Jiwa
Spesialis Anestesi
a. Visi
b. Misi
ramah.
27
3. Tujuan Penyelenggaraan Rekam Medis
B. Hasil Pengamatan
Semarang
a) Prosedur Tetap
28
terlalu trehknis untuk memastikan bahwa persetujuan tersebut
29
pasien harus diberitahu bahwa pasien bertanggung jawab atas
yang sah mewakili dan dokter yang merawat atau akan melakukan
9. Pada kondisi gawat darurat medis dan pasien tidak biasa dimintai
b) Kebijakan
berisi ketentuan :
30
2. Informasi yang diterima pasien pada saat dilaksanakannya informed
consent
kepada pasien atau keluarga pasien hal ini merupakan prosedur tetap
medis.
consent
lain :
a. Pasien sendiri bila telah berusia 18 tahun atau pernah menikah dalam
membuat keputusan.
31
Berdasarkan hasil pengamatan sebanyak 15 formulir (100%) pihak pasien
tindakan medis ysng akan dilakukan oleh pasien dengan bahaasa yang
yang ada penulis akan menggali pemahaman pasien atas informasi yang
32
a) Telah mendapatkan informasi sebelum pelaksanaan informed consent
Tabel 2
1 Ya 15 100%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 15 100%
Tabel 3
1 Jelas 12 80%
3 Kurang Jelas 0 0%
Jumlah 15 100%
33
dan bahasa yang digunakan dimengerti pasien / keluarga pasien sebelum
Tabel 4
1 Ya 15 100%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 15 100%
Tabel 5
1 Ya 15 100%
2 Tidak 0 0%
Jumlah 15 100%
pemaksaan.
34
e) Memahami semua informasi yang yang diberikan.
Tabel 6
1 Ya 10 67%
2 Tidak 5 33%
Jumlah 15 100%
yang kurang dan dokter yang tidak sabar dan terburu-buru dalam
tindakan apa yang harus dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien
35
lembar persetujuan yang diberikan oleh pihak rumah sakit dan diberikan
medis meskipun keputusan tersebut terkesan tidak logis, untuk itu perlu di
yang harus dilakukan oleh pasien atau keluarga pasien, lalu pasien diberi
lain setelah itu pasien atau keluarga pasien diberikan formulir penolakan
C. Pembahasan
Bhayangkara Semarang
36
dan Permenkes Nomor 585 tahun 1989 tentang Persetujuan Tindakan
operatif atau invasif yang beresiko tinggi. Hal ini berkaitan dengan
sehat akal.
37
k. Bentuk persetujuan harus berdasarkan semua elemen dari
pasien.
38
Sedangkan RS. Bhayangkara Semarang melaksanakan protab
sebagai berikut :
39
tindakan atau pengobatan yang seharusnya dilakukan serta
yang sah mewakili dan dokter yang merawat atau akan melakukan
9. Pada kondisi gawat darurat medis dan pasien tidak biasa dimintai
40
medis. Tetapi dalam protab rumah sakit dan protab pada tinjauan
informed consent
sekurang-kurangnya mencakup :
41
ada,100% informasi yang diberikan pada pasien sebelum melakukan
terdiri dari : pasien sendiri, istri, suami, anak kandung, ayah / ibu
prosedur rumah sakit dengan teori yang ada yaitu dalam protab
keluarga dari pasien yang telah berumur 18 tahun atau lebih atau
secara wajar dan lancar dan dalam keadaan sehat akal sadar tetapi
42
hal tersebut tidak terlalu menjadi permasalahan karena umur 18 tahun
43
sesuai dengan tingkat pendidikan serta kemampuan dalam menerima
Semarang
yang diberikan oleh pihak rumah sakit dan diberikan kepada perawat
sakit agar suatu saat tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
44
BAB V
A. Kesimpulan
beresiko tinggi.
atau pernah menikah hal ini sudah sesuai dengan KUHP dan apabila
ayat 1.
45
4. Pemahaman pasien ataupun keluarga pasien terhadap informasi yang
pasien.
dengan pasien agar pasien atau keluarga dari pasien merasa aman
6. Proses penolakan tindakan medis adalah hak dari setiap pasien atau
46
B. Saran
sudah lengkap hal ini harus tetap dipertahankan, akan tetapi yang perlu
lebih rinci.
47
DAFTAR PUSTAKA
II).2008.(tidak dipublikasikan).
dipublikasikan).
dilakukan di Bangsal.EGC.Jakarta.2005.
48