Anda di halaman 1dari 19

KONVERSI ENERGI GELOMBANG LAUT

Dosen Pengampu
JAINAL ARIFIN

Disusun
ABDURRAHMAN 15.62.0058

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
UNISVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
2018

i
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis ini telah disetujui oleh dosen pengampu


Sebagai syarat melengkapi tugas kuliah konversi energi II tahun 2018

Banjarmasin, 9 Juni 2018

Dosen Pengampu

Jainal arifin

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan karena atas rahmatNya sehingga saya

dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik Penyusunan makalah ini penulis

sajikan sebagai panduan pembelajaran bagi saya sendiri makalah ini dapat

mempelajari tentang “KONVERSI ENERGI GELOMBANG LAUT”. Saya

mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu.

Banjarmasin,9 juni 2018

ABDURRAHMAN

15620058

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................2
1.1 Latar Belakang .............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................3
2.1 Potensi konversi energi gelombang laut .......................................................3
2.2 Teknik konversi energi gelombang laut menjadi energi listrik .....................4
2.3 Prinsip kerja OWC ........................................................................................5
2.4 Penerapan OWC di indonesia .......................................................................9
BAB III PENUTUP ...........................................................................................12
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................12
3.2 Saran ..............................................................................................................12
Daftar Pustaka
Lampiran

iv
GAMBAR 2.1 Skema OWC tipe chamber tampak depan ..................................6
2.2 Skema OWC tipe chamber tampak samping .............................6
2.3 Skema OWC tipe limpet ............................................................7
2.4 Model OWC tipe chamber oleh BPPT-BPDP ...........................10
2.5 Model OWC tipe limpet oleh BPPT-BPDP ..............................11

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Untuk bisa melangsungkan hidupnya, manusia harus berusaha memanfaatkan

sumber daya hayati yang ada di bumi ini dengan sebaik-baiknya. Akan tetapi

penggunaan tersebut haruslah mempunyai tujuan yang positif yang nantinya tidak

akan membahayakan manusia itu sendiri. Sehingga manusia harus mencari sumber

energi alternatif lain untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya. Misalnya sumber

daya hayati yang ada di planet bumi ini.

Salah satunya adalah lautan. Selain mendominasi wilayah di bumi ini, laut

juga mempunyai banyak potensi pangan (beranekaragam spesies ikan dan tanaman

laut) dan potensi sebagai sumber energi. Energi yang ada di laut ada 3 macam, yaitu

energi ombak, energi pasang surut dan energi panas laut. Salah satu energi di laut

tersebut adalah energi ombak. Sebenarnya ombak merupakan sumber energi yang

cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut yang turun-naik atau bergulung-

gulung. Energi ombak adalah energi alternatif yang dibangkitkan melalui efek

gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan gelombang.

Dengan potensi energi yang besar tersebut, energi ombak merupakan salah

satu alternatif pembangkit listrik. Prinsipnya yaitu dengan memanfaatkan osilasi

gelombang air laut yang akan dikonversi menggunakan sebuah instrumen OWC

sehingga menghasilkan listrik. Alat ini membangkitkan listrik dari naik turunnya

air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik turunnya

kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang bagian atas

pipa dan menggerakkan turbin. Sederhananya, OWC merupakan salah satu sistem

1
dan peralatan yang dapat mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik

dengan menggunakan kolom osilasi. Alat OWC ini akan menangkap energi

gelombang yang mengenai lubang pintu OWC, sehingga terjadi fluktuasi atau

osilasi gerakan air dalam ruang OWC, kemudian tekanan udara ini akan

menggerakkan baling-baling turbin yang dihubungkan dengan generator listrik

sehingga menghasilkan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana prinsip kerja dari Oscillation Water Coulumn?

2. Bagaimana teknik konversi gelombang laut menjadi listrik ?

3. Memahami prinsip kerja dari Oscillation Water Coulumn (OWC)

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mengetahui potensi energi yang di dapatkan dari energy gelombang

laut

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Potensi Konversi Energi Gelombang Laut


Terdapat tiga cara membangkitkan listrik dengan tenaga ombak, diantaranya

pasang surut air laut, pemanfaatan perbedaan temperatur air laut (Ocean Thermal

Energy), dan memanfaatkan energi gelombang. Bentuk pemanfaatan energi pada

pasang surut air laut yaitu dengan menampung air pasang di dalam reservoir.

Kemudian, ketika air surut, air di belakang reservoir dapat dialirkan seperti pada

PLTA biasa. Agar dapat bekerja optimal, dibutuhkan gelombang pasang yang

besar, dan perbedaan sekitar 16 kaki antara gelombang pasang dan gelombang

surut. Contoh dari penggunaannya adalah pembangkit listrik di Prancis yang

sudah beroperasi dan cukup memenuhi kebutuhan lisstrik untuk 240.000 rumah.

Cara lain untuk membangkitkan listrik dengan ombak adalah memanfaatkan

perbedaan temperatur di laut. Semakin dalam kedalaman laut maka semakin

rendah temperaturnya. Temperatur di bagian permukaan laut akan lebih tinggi

disebabkan oleh sinar matahari yang memanasi permukaan laut tersebut.

Perbedaan temperatur tersebut dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi

listrik. Diperlukan beda temperatur minimal 38oF. Cara ini telah digunakan di

Jepang dan Hawaii dalam beberapa proyek percobaan.

3
Cara terakhir adalah dengan memanfaatkan energi gelombang. Energi kinetic

yang terkandung pada gelombang laut digunakan untuk menggerakkan turbin.

Ombak naik ke dalam ruang generator, kemudian air yang naik menekan udara

keluar dari ruang generator dan menyebabkan turbin berputar, dan ketika air turun

udara bertiup dari luar ke dalam ruang generator dan memutar turbin kembali.

Cara ini dikenal dengan istilah Oscillating Water Column (OWC).

2.2 Teknik Konversi Energi Gelombang Laut Menjadi Energi Listrik


Salah satu energi di laut tersebut adalah energi ombak. Sebenarnya ombak

merupakan sumber energi yang cukup besar. Ombak merupakan gerakan air laut

yang turun-naik atau bergulung-gulung. Energi ombak adalah energi alternatif yang

dibangkitkan melalui efek gerakan tekanan udara akibat fluktuasi pergerakan

gelombang. Energi ombak dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,

seperti saat ini telah didirikan sebuah Pembangkit Listrik Bertenaga Ombak

(PLTO) di Yogyakarta, yaitu model Oscillating Water Column. Kolom air yang

berosilasi (Oscillating Water Column). Alat ini membangkitkan listrik dari naik

turunnya air akibat gelombang dalam sebuah pipa silindris yang berlubang. Naik

turunnya kolom air ini akan mengakibatkan keluar masuknya udara di lubang

bagian atas pipa dan menggerakkan turbin.

Tujuan didirikannya PLTO ini adalah untuk memberikan model sumber energi

alternatif yang ketersediaan sumbernya cukup melimpah di wilayah perairan pantai

Indonesia. Model ini menunjukan tingkat efisiensi energi yang dihasilkan dan

parameter-parameter minimal hiroosenografi yang layak, baik itu secara teknis

maupun ekonomis untuk melakukan konversi energi.

4
2.3 Prinsip Kerja OWC

Oscillating Water Column (OWC) merupakan teknologi pembangkit listrik

yang menggunakan tenaga gelombang laut sebagai penggerak turbin. Prinsip kerja

dari OWC adalah mengubah energi gelobang laut menjadi energi listrik

berdasarkan prinsip kerja kolom isolasi. Sistem ini membangkitkan listrik dari naik

turunnya air laut akibat gelombang laut yang masuk ke dalam sebuah kolom osilasi

yang belubang. Gelombang yang dating dari arah laut akan menabrak bangunan

OWC dimana pada bagian bawah bangunan ini terdapat kolom terbuka tempat

masuknya air laut. Oleh karena tumbukan gelombang air laut ini dengan bangunan

OWC, air laut yang terdapat pada bagian dalam chamber OWC akan berosilasi naik

dan turun sehingga menimbulkan peristiwa sedot dan hisap pada kolom udara di

atasnya, sesuai dengan prinsip kerja pompa. Gerakan air yang naik turun serta

menimbulkan peristiwa sedot hisap pada kolom udara di atasnya inilah yang akan

menggerakkan turbin. Dalam hal ini, turbin yang digunakan merupakan turbin

searah, dimana pada saat terjadi tekanan udara naik turun atau sedot hisap, turbin

akan tetap memutar searah untuk menghasilkan energy listrik[1].

Proses perubahan energi dari energy gerak gelombang kepada energy

potensial tekanan udara berlangsung secara isothermis. Pendekatan ini dipilih

karena dalam proses kompresi ini dianggap tidak terjadi peningkatan temperature

yang signifikan. Besarnya kompresi tergantung kepada panjang langkah piston,

5
sedangkan panjang langkah piston dipengaruhi oleh tinggi gelombang dan efisiensi

absorbs gelombang pada kolom osilasi.[2]

Gambar 2.1. Skema OWC tipe chamber tampak depan

Gambar 2.2. Skema OWC tipe chamber tampak samping

Selain OWC model chamber seperti pada Gambar 1. dan Gambar 2., terdapat

model lain yaitu OWC model limpet[1]. Pada prinsipnya, jenis ini memiliki kerja

6
yang sama, namun terdapat perbedaan pada peletakan turbin yang berarah

horizontal.

Gambar 2.3. Skema OWC tipe Limpet

Perhitungan:

Potensi daya yang dapat diubah menjadi energy listrik

𝑃𝑤 = 0.195 𝑤𝜌𝑔ℎ2 𝑇

dengan w adalah lebar gelombang yang diasumsikan sama dengan lebar kolom (m),

𝑃𝑤 merupakan daya (W), h merupakan tinggi gelombang (m), dan T merupakan

periode gelombang (detik). Kemudian untuk menghitung daya pada OWC dapat

dihitung dengan

𝐸 = (𝑝2 − 𝑝0 )𝑣2 𝐴2

dengan E merupakan daya pada OWC (W), 𝑝2 merupakan tekanan udara pada

Orifice (Pa), 𝑝0 merupakan tekanan udara di luar sistem (Pa), 𝑣2 merupakan

kecepatan udara pada kolom orifice (m/detik), dan A merupakan area kolom OWC

7
(𝑚2 ). Untuk menghitung daya yang keluar dari OWC menggunakan rumus

Bernitas di atas sebelumya diperlukan parameter-parameter yang lain. Ada

beberapa tahapan untuk mendapatkannya, diantaranya:

menghitung kecepatan aliran udara sekitar kolom

𝑤
𝑣1 = − 𝐻𝑠𝑖𝑛(𝜔𝑡)
2

menghitung aliran udara pada orifice

𝐴1
𝑣2 = 𝑣
𝐴2 1

menghitung tekanan pada orifice:

a. Menghitung dedbit udara

𝑄1 = 𝑣1 𝐴1

𝑄2 = 𝑣2 𝐴2

b. Menghitung potensial kecepatan

𝜔𝐻 2
𝜙1 ≅ 𝑣1 𝑛1 = − sin(𝜔𝑡) cos(𝜔𝑡)
4

𝐴1 𝜔𝐻 2
𝜙2 ≅ 𝑣2 𝑛2 = − ( ) 𝑣1 sin(𝜔𝑡) cos(𝜔𝑡)
𝐴2 4

c. Tekanan pada orifice

𝐴1 𝑑𝜙 𝑄2
𝑃2 = 𝑃0 + 𝜌 ( ) + 𝜌 (𝑣2 − 𝑣1 )
𝐴2 𝑑𝑡 𝐴2

dengan 𝑣1 merupakan kecepatan aliran udara sekitar kolom OWC (m/detik), 𝑣2

merupakan kecepatan aliran udara pada orifice (m/detik), 𝐴1 merupakan area

kolom OWC (𝑚2 ), 𝐴2 adalah area kolom orifice (𝑚2 ), 𝑄1 dan 𝑄2 merupakan

8
debit air pada kolom OWC dan debit udara pada orifice (m/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 2 ), 𝜑1 dan 𝜑2

merupakan potensial kecepatan pada kolom OWC dan pada orifice

(rad.m/detik).

Kemudian menghitung efisiensi OWC dengan membandingkan daya

gelombang yang masuk ke dalam kolom dengan daya yang keluar dari OWC

𝐸
𝜂𝑂𝑊𝐶 = Χ100%
𝑃𝑤

Untuk dapat mengetahui daya listrik yang dibangkitkan maka perlu diketahui

efisiensi dari pembangkit listrik tenaga gelombang (PLTGL). Efisiensi tersebut

didapat dari perkalian antara efisiensi kolom, efisiensi turbin, dan efisiensi

generator

𝜂𝑃𝐿𝑇𝐺𝐿 = 𝜂𝑂𝑊𝐶 Χ 𝜂𝑡𝑢𝑟𝑏𝑖𝑛

Setelah diperoleh daya ombak yang masuk ke kolom dan efisiensi PLTO,

selanjutnya akan dihitung daya listrik yang dihasilkan

𝑃𝑔 = 𝑃𝑤 𝑥 𝜂𝑃𝐿𝑇𝐺𝐿

dengan 𝑃𝑔 merupakan daya generator listrik (W) dan 𝑃𝑤 adalah daya yang

dihasilkan ombak (W).

2.4 Penerapan OWC Di indonesia

Hasil survei hidrooseanografi di wilayah perairan Parang Racuk

menunjukkan bahwa sistem akan dapat membangkitkan daya listrik optimal jika

ditempatkan sebelum gelombang pecah atau pada kedalam 4m-11m. Pada kondisi

ini akan dapat dicapai putaran turbin antara 3000-700rpm. Posisi prototip II OWC

(Oscilating Wave Column) masih belum mencapai lokasi minimal yang

9
diisyaratkan, karena kesulitan pelaksanaan operasional alat mekanis. Posisi ideal

akan dicapai melalui pembangunan prototip III yang berupa sistem OWC apung.

Pada tahun 2004, BPDP – BPPT telah berhasil membangun prototype OWC

pertama di Indonesia. Prototype itu dibangun di pantai Parang Racuk, Baron,

Gunung Kidul. Prototype OWC yang dibangun adalah OWC dengan dinding tegak.

Luas bersih chamber 3m x 3m. Tinggi sampai pangkal dinding miring 4 meter,

tinggi dinding miring 2 meter sampai ke ducting, tinggi ducting 2 meter. Prototype

OWC 2004 ini setelah di uji coba operasional memiliki efisiensi 11%. Pada tahun

2006 ini pihak BPDP – BPPT kembali membangun OWC dengan sistem Limpet

dipantai Parang Racuk, Baron, Gunung Kidul. OWC Limpet dibangun

berdampingan dengan OWC 2004 tetapi dengan model yang berbeda. Dengan

harapan besar energi gelombang yang bisa dimanfaatkan dan efisiensi dari OWC

Limpet ini akan lebih besar dari pada OWC sebelumnya.

Gambar 2.4. Model OWC tipe chamber yang dikembangkan oleh BPPT-BPDP

10
Gambar 2.5. Model OWC tipe Limpet yang dikembangkan oleh BPPT-BPDP[1]

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Indonesia merupakan negara kepulauan di daerah khatulistiwa yang dikelilingi

oleh sejumlah lautan dengan potensi sumberdaya energi kelautan cukup besar

termasuk di antaranya energi gelombang.

3.2 Saran
Ada tiga cara membangkitkan listrik dengan tenaga ombak, diantaranya:

1. Energi gelombang

2. Pasang surut air laut

3. Memanfaatkan perbedaan temperatur air laut (Ocean Thermal Energy)

Keuntungan menggunakan pembangkit listrik tenaga ombak antara lain memiliki

intensitas energi kinetik yang besar dibandingkan dengan energi terbarukan yang

lain, dan tidak perlu perancangan struktur yang kekuatannya berlebihan.

Hambatan penerapan sistem pembangkit listrik tenaga ombak antara lain tenaga

ahli yang menghandle sistem ini sangat kurang, kesulitan birokrasi, kesulitan untuk

mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan, kesulitan dana untuk menerapkan sistem

pembangkit ini, serta kesulitan birokrasi untuk menyelesaikan proyek ini dengan

cepat.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://www.beritanet.com/Technology/ombak-pembangkit-tenaga-listrik.html

http://kontaktuhan.org/news/news182/ga_41.htm

http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1125749769

http://agusset.wordpress.com/2006/01/05/energi-dari-laut/

http://www.ristek.go.id/index.php?mod=News&conf=v&id=2232

http://geton.nedw.org/pembangkit-listrik-tenaga-ombak/gerakan-tolak-nuklir/

http://portal.djlpe.esdm.go.id/modules/news/index.php?_act=detail&sub=news_m

edia&news_id=839

http://www.indomedia.com/intisari/2001/Sept/khas_infotekno_pompa.htm

http://www.energiterbarukan.net/index.php?option=com_content&task=view&id=

79&Itemid=80

http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1103304274&8

http://www.energiportal.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&cid=37&

artid=7

http://www.hamline.edu/apakabar/basisdata/1994/11/16/0008.html

http://www.hupelita.com/baca.php?id=28372

13
Plengdut, Mengenal Teknologi Oscillating Water Column.

http://www.plengdut.com/2012/10/mengenal-teknologi-oscillating-water.html

diakses pada Kamis, 26 November 2015.

Rahma, Utami S., Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut

dengan Menggunakan Sistem Oscillating Water Column (OWC) di Tiga Puluh

Wilayah Kelautan Indonesia. Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro

Kekhususan Tenaga Listrik, Universitas Indonesia, 2010.

14

Anda mungkin juga menyukai