Anda di halaman 1dari 1

TUGAS M3 KB 3.

1: ANALISIS VIDEO
Nama : Andrian Yusuf Wuryadinata
NUPTK : 7435766669130072
No. Peserta : 18056018710349
Prodi PPG : Kimia (147)
Kelas Daring : Kelas J
1a. Tugas M3 KB1: Analisis Video Teori Konstruktivis
Inti dari Video ini menjelaskan bagaimana Toni yang berprofesi sebagai guru ingin
menyelesaikan masalah pembelajaran science/IPA untuk mengajarkan keterampilan 1).
Pemecahan masalah, 2). Berfikir tinggkat tinggi (HOTS) dan 3). Bekerja sama dengan Topik
“bagaimana kita dapat mengurangi limbah untuk membantu kelangsungan sumber daya alam
bumi” menggunakan teori konstuktivisme pertama dengan mengajak siswanya untuk langsung
mengunjungi tempat pengolahan sampah setempat, kedua siswa disuruh menerka berapa jumlah
sampah yang dihasilkan oleh 1 rumah dalam 1 hari lalu dalam 1 komunitas lalu didalam grup
siswa disuruh untuk mencari solusi atas masalah tersebut melalui buku, internet ataupun ahli.
1b. Simpulan dan Komentar
Dalam belajar konstruktivistik guru atau pendidik berperan membantu agar proses
pengkonstruksian pengetahuan siswa berjalan dengan lancar. Guru tidak mentransferkan
pengetahuan yang telah dimilikinya, melainkan membantu siswa untuk membentuk
pengetahuannya sendiri. Guru dituntut lebih memahami jalan pikiran atau cara pandang siswa
dalam belajar, guru tidak dapat mengklaim bahwa satu-satunya cara yang tepat adalah yang sama
dan sesuai dengan kemauanya.
Implikasi bagi guru dalam mengembangkan tahap kontruktivisme ini terutama dituntut
kemampuan untuk membimbing siswa mendapatkan makna dari setiap konsep yang
dipelajarinya. Pembelajaran akan dirasakan memiliki makna apabila secara langsung maupun
tidak langsung berhubungan dengan pengalaman sehari-hari yang dialami oleh siswa itu sendiri.
Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki bekal dan wawasan yang cukup luas,
sehingga dengan wawasanya ia selalu dengan mudah memberikan ilustrasi, menggunakan
sumber belajar, dan media pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk aktif mencari dan
melakukan serta menemukan sendiri kaitan antara konsep yang dipelajari dengan
pengalamannya. Dengan cara itu, pengalaman belajar siswa akan memfasilitasi kemampuan
siswa untuk melakukan transformasi terhadap pemecahan masalah lain yang memiliki sifat
keterkaitan , meskipun terjadi pada ruang dan waktu yang berbeda.
Dalam teori kontruktivisme ini peran guru adalah menyediakan suasana di mana pada
siswa mendesain dan mengerahkan kegiatan belajar itu lebih banyak daripada menginginkan
bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, maka harus bekerja
memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirnya, berusaha dengan ide-ide.
Menurut teori ini, satu prinsip penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru
tidak dapat sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswa harus membangun
sendiri pengetahuan dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan dalam proses ini
dengan memberikan kesempatan siswa untuk menentukan atau menerapkan ide-ide mereka
sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa
kepemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri harus memanjat anak tangga
tersebut.
Jadi menurut saya aplikasi teori ini sangat penting dalam dewasa ini terutama dalam hal
melatih ketermpilan anak dalam pemecahan masalah di kehidupan sehari-hari, melatih
keterampilan berfikir tingkat tinggi (HOTS) dan juga melatih keterampilan siswa dalam bekerja
sama dengan siswa lain.

Anda mungkin juga menyukai