DAFTAR GAMBAR
TABLE 1 JENIS KERUSAKAN ........................................................................................................................................ 2
TABLE 2 KEAUSAN MAX YANG DIIJINKAN TERHADAP KETEVALAN PELAT .............................................................................. 3
FIGURE 1 HAMMER TEST .......................................................................................................................................... 3
FIGURE 2 TEST HOLE ................................................................................................................................................ 4
FIGURE 3 LINIER DIAL GAUGES................................................................................................................................... 4
FIGURE 4 ULTRASONIK TEST ...................................................................................................................................... 6
FIGURE 6 METODE VISUAL ........................................................................................................................................ 9
PEMAKAIAN AIR UNTUK PEMERIKSAASN KEKEDAPAN AIR....................................................................................... 11
UDARA TEKAN UNTUK PEMERIKSAAN KEKEDAPAN AIR......................................................................................... 11
1. URAIAN JAWABAN
1.1 Jenis Kerusakaan
Keausan maximum yang diijinkan terhadap ketebalan pelat yang disetujui klasifikasi pada keadaan baru.
Keausan max yang diijinkan terhadap ketebalan
Macam Lajur Pelat pelat yang disetujui klasifikasi pada keadaan baru
1. Pelat kulit lambung
Pelat Lunas(keel plate), Pelat 20%
dasar(bottom plate), dan pelat lajur
bilga(bilge plate)
2. Pelat Kulit alas dalam(tank top)
Pelat Tepi(margin Plate),Pelat alas 20%
dalam
Lekuk dan gelombang merupakan salah satu akibat dari deformasi pada pelat kulit alas. Lekuk
merupakan melenturnya pelat bersama-sama balok kontruksinya yang ditandai dengan luas lekukan dan
besarnya lenturan pada lekukan yang paling dalam. Gelombang (corrugation) merupakan melenturnya pelat
antara dua balok kontruksinya, ditandai dengan besarnya lenturan antara dua balok kontruksi tersebut.
Sesuai peraturan klasifikasi, lekuk dan gelombang harus dihilangkan, termasuk kerusakan pada kekedapan
kampuh pada pengelasan. Untuk memperbaiki dan menghilangkan kerusakan pelat sampai pada survey
pengedokan yang akan dating, masih diijinkan apabila lekuknya di anggap landau dimana besarnya lenturan
tidak lebi dari 20% jarak gading (frame spacing) dan perbandingan besarnya lenturan dengan panjangnya
lenturan tidak lebih dari 1:20.
a. Deteksi Kerusakan
Metode untuk mengetahui keretakan dengan mata telanjang untuk melihat apa kah ada plat yang bengkok atau
berada pada posisi yang tidak semestinya. Dengan cara meletakkan pelat yang berlekuk secara horizontal,
kemudian bagian atasnya ditutup dengan papan/ kayu dan mulai mengukur kedalaman lekukan tersebut dengan
meletakkan penggaris/ mistar secara vertical dari atas sampai ke kedalaman lekukan tadi.
Cara Menentukan Deformasi Pelat. Deformasi pada pelat kulit kapal antara lain:
- Lekuk ( dented )
- Gelombang ( corrugation )
Melenturnya pelat antara dua balok balok konstruksinya, ditandai dengan besarnya lenturan
antara dua balok konstruksi tersebut. Batasan untuk lekuk dan gelombang pada plat pada BKI ( Biro
Klasifikasi Indonesia )
Sesuai ketentuan klasifikasi, lekuk dan gelombang pelat harus diperbaiki dan dihilangkan, termasuk kerusakan
kekedapan pada kampuh pengelasan. Untuk memperbaiki dan menghilangkan kerusakan pelat sampai pada
survey pengedokan yang akan datang, masih diijinkan apabila lekuknya diangggap landau dimana besarnya
lenturan tidak lebih dari 20% jarak gading ( frame spacing ) dan perbandingan besarnya lenturan dengan
panjangnya lenturan tidak lebih dari 1: 20.
Gelombang pelat diijinkan diperbaiki dan dihilangkan apabila lenturannya tidak lebih dari 5xketebalan pelat dan
perbandingan antara besarnya lenturan dengan jaak gading tidak lebih dari 1:20.
Lekuk dan gelombang yang terjadi pada pelat badan kapal biasanya bukaan kulit kapal ( lambung, geladak dan
dinding sekat ) yang ditentukan lokasi, luas dan besar lenturannya.
Lajur pelat kulit yang mengalami lenturan dapat dikembalikan. Apabila besarnya lenturan tidak melebihi
ketentuan yaitu 5 kali tebal pelat yang melentur. Fooler gauge merupakan alat ukur untuk mengetahui besar
kelengkungan pelat.
Meluruskan pelat kulit yang melentur dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Dengan cara pemukulan :
Pelat yang akan dipukul harus diberi pengalas dari kayu. Hal ini bertujuan agar pada lajur pelat kulit
tidak akan terdapat cacat-cacat baru akhibat pukulan. Pemukulan disisni dari arah yang berlawanan
dengan arah lenturan.
Pertama-tama kita pasangkan balok penahan yang dilaskan pada gading-gading (frame) dan
selanjutnya hydrolic dipasangkan. Pada daerah yang melentur diberi pengalas dari pelat, halini
bertujuan untuk memperluas daerah penekanan. Untuk mempercepat pekerjaan ini bersamaan
dengan penekanan hydrolic pada daerah pelat yang melentur dipanaskan dengan brander.
Pertama-tama baut penarik dilaskan pada pelat yang melentur tepat ditengah-tengah nya
dan selanjutnya dipasangkan balok penahan yang kakinya diletakkan tepat pada gading-gading
(frame), dan murnya kita pasangkan pada baut penarik tersebut. Dengan mengerasi murnya, maka
pelat yang melentur akan tertarik. Cara ini kurang baik karena pada pelat kulit terdapat bekas las-lasan
baut penarik, sehingga menimbulkan cacat baru.
Cara-cara meluruskan pelat kulit yang melentur diatas apabila keadaan balok-balok
utamanya tidak mengalami kebengkokan atau deformasi. Apabila balok-balok utamanya mengalami
kebengkokan pula atau lenturan pelat ini dialami pada daerah yang luas akhibat benturan atau kandas.
Hal ini apabila pelat kulit balok-baloknya masih dalam keadaan baik, maka perbaikannya dapat
dilakukan dengan memotong dengan brander potong dan diluruskan di bengkel dengan mesin press.
Untuk memperoleh bentuk seperti semula perlu dibuatkan mal (model) dengan mengambil
bentuk lambung sebelahnya yang segaris (segading). Dalam pekerjaan ini harus diperhatikan
pemotongan balok-baloknya (misalnya gading-gading) tidak boleh segading pemotongannya dengan
pemotong pelat kulit, sedang pemotong balok-balok yang berdekatan juga tidak boleh segaris.
Balok konstruksi yang mengalami benturan, dilakukan penggantian setempat dengan profil yang berdimensi
serupa. Pengelasan gading-gading dan senta didahulukan sebelum pengelasan pelat.
Reparasi pada pelat yang melentur / bergelombang ditentukan berdasarkan besar dan kedalamannya.
Bilamana kedalaman lenturan melebihi jarak gading & 5 kali tebal pelat setempat, dan perbandingan
antara kedalaman lenturan dengan panjang lenturan melebihi 1:20 maka area setempat diganti pelat
baru.
Lekuk / gelombang dapat dikurangi asalkan ketebalan pelat masih memenuhi (aus max. 20%) dengan
cara: 1) mekanis, dan 2) pemanasan.
1. Metode Visual
Untuk mengetahui keretakan dengan mata telanjang atau dengan pertolongan kaca
pembesar (lup) dari permukaan pelat, permesinan, kampuh las. Metode ini sederhana,
tetapi tidak teliti dan tidak dapat mengetahui keretakan yang halus. Dengan penyinaran
yang kuat akan membantu mengetahui keretakan permukaan dan keretakan yang lebih
halus dapat diketahui dengan pertolongan kaca pembesar.
5. Metode pemanasan
Alat las astylene untuk memanasi daerah keretakan permukaan sehingga terlihat
garis keretakan permukaan dengan jelas, tetapi cara ini dapat merusak material.
1. Pemeliharaan Preventif
Dapat diartikan sebbagai kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dengan tujuan untuk
mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan-kerusakan secara mendadak dan tak
terduga
2. Pemeliharaan Kuratif
Dapat diartikan sebagai kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki suatu peralatan atau perlengkapan yang mengalami kerusakan agar dapat
berfungsi kembali sebagaimana mestinya.
1.4 Persamaan dan Perbedaan Dari Jenis Kerusakan dan Dasar – Dasar Pemeliharaan
/ Reparasi Dibandingkan Dengan Pelat Tersebut.
Perbedaan reparasi antara pelat alas sebelah pelat lunas dengan pelat sisi dibawah pelat lajur
sisi atas.
Deteksi kerusakan
Maintenance Repair
Test
Tujuan :
A. Dengan daftar reparasi kapal selain dari pemilik kapal juga dari perusahaan galangan
merupakan pengetrapan perbaikan dan pemeliharaan kapal dengan system dokter pribadi
atau Home Doctor System (HDS)
B. Pemilik kapal dalam hal ini dinas tekniknya mempersiapkan:
Menyusun daftar reparasi kapal yang lengkap, teliti dan benar berdasarkan:
a. Daftar penyelesaian pekerjaan reparasi kapal dari pengedokan kapal sebelumnya
b. Rekomendasi dari klasifikasi dan kesyahbandaran untuk perbaikan dan
pengedokan yang direncanakan
c. Laporan operasi dan kondisi kapal dari ABK
d. Hasil pengukuran ketebalan pelat kulit yang terlihat pada gambar bukaan kulit
(shell expansion)
e. Hasil pengukuran kelonggaran poros baling – baling dan poros kemudi
f. Hasil pengukuran diameter mata rantai jangkar
g. Hasil pengukuran perubahan pipa poros engkol serte hasil pengukuran lainnya
dari motor induk
h. Hasil pengukuran lainnya
Daftar reparasi kapal ini dilengkapi dengan data- datakapal yaitu :
a. Ukuran utama kapal
b. DWT atau BRT kapal
c. Merk serta data-data motor induk/bantu
d. Arus listrik dan tegangan yang diperlukan untuk kapal selama kapal diperbaiki
e. Klasifikasi serta jenis survey pada penggendokan yang direncanakan
f. Tahun pembuatan kapal
Menyusun rencana kebutuhan material/ suku cadang yang harus disedikan oleh
pemilik kapal.
Mempersiapkan gambar-gambar serta hasil pengukuran yang mungkindiperlukan
nanti
Mengajukan kepada pimpinan perusahaan alokasi dana yang diperlukan untuk
perbaikan dan pemeliharaan kapal
C. Perusahaan galangan kapal memberikan jawaban atas permintaan dock space serta
penawaran harga reparasi kapal setelah mengadakan penelitian tentang daftar dan volume
reparasi kapal yang diajukan oleh pemilik kapal berdasarkan data-data gambar laporan,
hasil pengukuran gambar-gambar lain, satisfaction note serta cirri-ciri khusus dari kapal
bersangkutan yang dipunyai , sehingga dapat menyusun daftar reparasi yang lebih lengkap ,
teliti dan benar . jawaban yang diberikan galangan yaitu :
Penawaran harga reparasi kapal berdasarkan daftar reparasi kapal yang lebih
lengkap, teliti dan benar di atas
Jadwal penyeleseian reparasi kapal serta jadwal dock space kepada pemilik kapal
Daftar rencana kebutuhan material (RKM) untuk reparasi tersebut
2. Tahap II (Tahap Arrival Conference)
Waktu :
1. Kapal telah tiba di perairan galangan , tetapi kapal belum dinaikkan diatas dok
2. Setelah pihak perusahaan galangan mensurvei kapal dan mewancarai ABK
Pelaksana :
4. Tahap IV (Tahap pelaksanaan dan pemeriksaan hasil perbaikan kapal di atas dok)
Waktu: Pada hari – hari terakhir kapal berada di atas dok dan sebelum diturunkan dari dok
Tujuan:
1. Pelaksanaan persiapan pemeriksaan serta pemeriksaan pekerjaan reparasi dengan cepat,
terencana, terkoordinir serta sesuai dengan ketentuan yang berlaku
2. Menghimpun serta membuat laporan volumr pekerjaan reparasi kapal secara lengkap, teliti
dan benar sampai kapal diturunkan dari dok dengan selamat
Pelaksana:
Pelaksana: