Anda di halaman 1dari 6

PENGUKURAN LAJU INFILTRASI

Rizka Rahmatia1, Azkia Putri Maulida2, Teuku Achyar3 dan Rita Susanti4
1),2),3),4)Prodi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry

Email: kiamaulida07@gmail.com

ABSTRAK

Salah satu fungsi hutan yang penting adalah sebagai penyedia air melalui
proses infiltrasi pada siklus hidrologi. Infiltrasi merupakan meresapnya air ke
dalam tanah dengan melewati permukaan tanah per satuan waktu. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui laju infiltrasi di hutan sekunder Desa Iboih,
Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang dengan menggunakan Single Ring
Infiltrometer dan dilaksanakan pada hari Senin, 7 Mei 2018. Dimulai pukul 08.30
WIB sampai dengan pukul pukul 13.00 WIB. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa daerah tersebut memiliki laju infiltrasi yang berbeda-beda di setiap lima
menit pengamatan. Laju infiltrasi atau daya serap air semakin lama semakin
sedikit dan pada menit ke 50 air bahkan tidak lagi diserap. Laju infiltrasi di hutan
sekunder Desa Iboih Kecamatan Sukakarya, Kota Sabang termasuk dalam
katagori sedang. Faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya infiltrasi yaitu sifat
permukaan tanah yang ditentukan oleh kepadatan permukaan tanah dan ada
tidaknya tumbuhan. Semakin padat permukaan tanah, maka akan semakin kecil
tingkat infiltrasi, karena tanah yang padat akan sulit ditembus oleh air, transmisi
lapisan tanah dan pengaturan kapasitas infiltrasi.

Kata Kunci : Single ring infiltrometer, Hutan sekunder Iboih Sabang, Laju
infiltrasi

1
PENDAHULUAN dapat memperbesar jumlah air yang
Proses masuknya air secara meresap ke dalam tanah.
vertikal ke dalam tanah atau Infiltrasi Penutupan tanah dengan vegetasi
sangat mempengaruhi ketersediaan dapat meningkatkan laju infiltrasi
sumber daya air dalam tanah. suatu lahan, dimana perbedaan
Banyaknya air per satuan waktu yang kapasitas infiltrasi pada berbagai
masuk melalui permukaan tanah penggunaan lahan menunjukkan
disebut laju infiltrasi (infiltration bahwa faktor vegetasi memiliki
rate) dinyatakan dalam mmh-1 atau peran besar dalam menentukan
cmh-1 dimana laju Infiltrasi dapat kapasitas infiltrasi. Dengan demikian
diperbesar dengan mempengaruhi dapat dikatakan bahwa kapasitas
salah satu dari faktor-faktor yang infiltrasi pada tanah bervegetasi akan
mempengaruhi laju infiltrasi yaitu cenderung lebih tinggi dibanding
meningkatkan banyaknya air yang tanah yang tidak bervegetasi.
masuk kedalam tanah dengan Infiltrasi merupakan proses
meningkatkan simpanan depresi masuknya air karena vertikal
yang ditimbulkan oleh pengolahan kedalaman tanah melalui permukaan
tanah, pembuatan galengan atau tanah, kecepatan infiltrasi dinyatakan
pengolahan lahan menurut kontur, dengan sejumlah air yang masuk ke
mengurangi besarnya evaporasi, dalam tanah melalui permukaan
dengan pemberian mulsa misalnya tanah persatuan waktu (jam)
juga memperbesar jumlah air yang persatuan luas permukaan tanah.
masuk kedalam tanah, pemupukan Data kecepatan infiltrasi dapat
dengan pupuk organik, penutupan dipergunakan untuk menentukan
tanah dengan vegetasi atau sisa-sisa jumlah air aliran permukaan dan air
tanaman dan menjaga ekosistem yang hilang lainnya bagi
flora dalam tanah karena lubang atau perhitungan-perhitungan dengan
celah-celah pada tanah yang keperluan air infiltrasi bagi
ditimbulkan oleh binatang-binatang pertanian. (Siti : 2011, 26)
tanah, seperti cacing dan serangga

2
Informasi mengenai infiltrasi akan sangat berpengaruh. Kapasitas
ini sangat berguna dalam bidang infiltrasi terjadi ketika intensitas
pertanian, informasi infiltrasi tanah hujan melebihi kemampuan tanah
dapat dipergunakan dalam dalam menyerap kelembaban tanah.
pengelolaan irigasi serta dalam Sebaliknya, apabila intensitas hujan
perencanaan konservasi tanah dan lebih kecil dari pada kapasitas
air. Oleh sebab itu, pengukuran laju infiltrasi, maka laju infiltrasi sama
infiltrasi menjadi begitu penting dengan laju curah hujan. (Ryan
dikarenakan sangat berkaitan erat Renhardilka : 2012, 38).
dengan konservasi tanah dan air.
(Arsyad : 2000, 193).
Laju infiltrasi adalah METODOLOGI PENELITIAN
banyaknya air persatuan waktu yang Tempat dan Waktu
masuk melalui permukaan tanah dan
penelitian ini dilakukan di Kawasan
dinyatakan dalam mm per jam atau
HutanSekunder Desa Iboih
cm per jam, pada saat tanah masih
Kecamatan Sukakarya Kota Sabang
jenuh air, maka laju infiltrasi akan
pada hari Senin, 7 Mei 2018.
menurun dan menjadi konstan.
Dimulai pukul 08.30 WIB sampai
Faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan pukul hingga pukul 01.00
laju infiltrasi antara lain adalah
WIB.
permukaan tanah, kepadatan tanah,
total ruang pori-pori tanah dll.
(Murniati : 2003, 93).
Kapasitas infiltrasi adalah
kemampuan tanah dalam
merembeskan (menginfiltrasikan) air
yang terdapat di permukaan atau
aliran air permukaan kebagian dalam
tanah tersebut, yang dengan
sendirinya dengan adanya
perembesan itu aliran air permukaan

3
Alat dan Bahan 7. Apabila airnya habis terserap,
Alat dan bahan yang digunakan maka ditambah air secepatnya
dalam penelitan ini antara lain dan hitungan stopwatch tetap
adalah: berlanjut.
N
Alat Bahan
8. Diamati kembali pada penggaris
o
Single Ring tinggi air
1 Air secukupnya
Infiltrometer 9. Dihentikan pengukuran setelah
2 Stop Watch
penurunan tinggi muka air
3 Penggaris
4 Palu besi mencapai konstan.
Ember dan 10. Dicatat hasil pengukuran.
5
gayung
11. Dihitung tingkat infiltrasi
Buku catatan
6
dan alat tulis dengan prosedur dan rumus yang
7 Kalkulator ada.

Prosedur Penelitian
Analisis Data
1. Disiapkan semua alat dan bahan
Laju kecepatan infiltrasi tanah di
yang diperlukan. lapangan dapat dinyatakan dengan
2. Ditanam ring sedalam 20 cm rumus berikut:
dengan cara dipukul dengan
𝑉 = 𝑤⁄𝑡
palu.
3. Dipasang penggaris di dalam Keterangan

ring dengan posisi angka kecil di W = berat air / volume air


bawah V = kecepatan air
4. Disiapkan beberapa ember air
t = waktu kecepatan resapan air
dan diisi ke dalam ring sampai
tergenang.
5. Diamati pada penggaris tinggi
air di awal pengukuran.
6. Dihiduplan stopwatch dan
dicatat penurunan ketinggian air
disetiap 5 menit.

4
HASIL DAN PEMBAHASAN akan semakin kecil tingkat infiltrasi,
Tabel pengukuran laju infiltrasi karena tanah yang padat akan sulit
ditembus oleh air, transmisi lapisan tanah
Waktu Tinggi air (cm) dan pengaturan kapasitas infiltrasi.
No
(menit) Terserap Tersisa
1 5 50 cm 0 cm Pengamatan yang dilakukan di
2 10 40 cm 10 cm Hutan Sekunder Iboih Kecamatan
3 15 30 cm 20 cm Sukakarya Kota Sabang, dapat diketahui
4 20 27 cm 23 cm bahwa daerah tersebut memiliki laju
5 25 25 cm 25 cm infiltrasi yang berbeda-beda di setiap lima
6 30 22 cm 28 cm menit pengamatan. Lima menit pertama
7 35 17 cm 34 cm airnya habis terserap, menit kedua tinggi
8 40 8 cm 42 cm
air yang tersisa adalah 10 cm dan yang
9 45 3 cm diserap 40 cm, menit ketiga air yang
47 cm
tersisa adalah 20 cm dan air yang terserap
10 50 0 cm 50 cm
adalah 30 cm, menit keempat air yang
tersisa adalah 23 cm dan air yang terserap
Tabel Analisis Data Laju Infiltrasi adalah 27 cm, menit kelima air yang
tersisa adalah 25 cm dan air yang terserap
Air
Waktu Laju adalah 25 cm.
No. Terserap
(menit) Infiltrasi (V)
(W) Laju infiltrasi pada menit keenam air
1 5 50 10
yang tersisa adalah 28 cm dan air yang
2 10 40 4
3 15 30 2 terserap adalah 22 cm, menit ketujuh air
4 20 27 1,35 yang tersisa adalah 33 cm dan air yang
5 25 25 1 terserap adalah 17 cm, menit kedelapan air
6 30 22 0,733333333
yang tersisa adalah 42 cm dan air yang
7 35 17 0,485714286
8 40 8 0,2 terserap adalah 8 cm, menit kesembilan air
9 45 3 0,066666667 yang tersisa adalah 47 cm dan air yang
10 50 0 0 terserap adalah 3 cm dan menit terakhir air
yang tersisa tetap 50 cm dan air yang lagi
Berdasarkan hasil pengamatan yang terserap. Jadi, laju infiltrasi atau daya serap
telah dilakukan dapat diketahui bahwa
air semakin lama semakin sedikit dan pada
infiltrasi yaitu meresapnya air ke dalam
tanah dengan melewati permukaan tanah. menit ke 50 air bahkan tidak lagi diserap
Infiltrasi pada dasarnya memiliki tiga tanah.
faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya
yaitu sifat permukaan tanah yang
ditentukan oleh kepadatan permukaan
tanah dan ada tidaknya tumbuhan.
Semakin padat permukaan tanah, maka

5
KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA
1. Faktor yang mempengaruhi besar-
Arsyad. 2000. Pengawetan Tanah dan
kecilnya yaitu sifat permukaan tanah, Air. Bandung: ITB.
transmis lapisan tanah dan pengaturan
kapasitas infiltrasi. Murniati. 2003. “Efektivitas Lubang
2. Semakin padat permukaan tanah, Reso\pon Biopori terhadap Laju
maka akan semakin kecil tingkat Resapan (Infiltrasi), Jurnal
infiltrasi. Mahasiswa Teknik Lingkungan
UNTAN. Vol. I. No. I.
3. Lima menit pertama laju infiltrasinya
sangat cepat sehingga airnya habis Ryan Renhardilka. 2012. “Analisis
terserap. Penentuan Laju Infiltrasi Pada
4. Laju infiltrasi pada menit kedua Tanah Dengan Variasi
didapatkan tinggi air yang tersisa Kepadatan”. Jurnal Sumberdaya
adalah 10 cm dan yang diserap 40 cm. Alam dan Lingkungan. Vol. I. No.
I.
5. Laju infiltrasi pada menit terakhir
airnya tidak lagi terserap oleh tanah Siti. 2011. Kajian Infiltrasi dan
atau sudah konstan. Permeabilitas Tanah pada
beberapa Model Tanaman.
Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai