Anda di halaman 1dari 5

SIKLUS ANGGARAN

BERBAGAI PIHAK DAN KEPENTINGAN ADA DALAM PENGANGGARAN

Anggaran memiliki banyak fungsi. Baik dalam sektor privat maupun


pemerintahan, anggaran dapat berfungsi sebagai alat perencanaan, pemotivasian,
pengkoordinasian, pengendalian dan penilaian kinerja serta sebagai sarana penentuan
kebijakan fiskal, proses politik, dan penciptaan ruang publik.

Anggaran digunakan pemerintah untuk mengarahkan pembangunan dalam


rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Anggaran diperlukan karena adanya
kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas. Program dan kegiatan dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Ada kondisi yang tidak saling menginginkan dalam
memilih program dan kegiatan. Karena adanya keterbatasan sumber daya, pilihan
program, dan kegiatan yang ada dalam anggaran diharapkan merupakan pilihan yang
terbaik. Eksekutif diasumsikan sebagai pembuat keputusan yang rasional dan mampu
memilih program dan kegiatan yang terbaik. Pilihan dan prioritas yang baik merupakan
suatu tujuan untuk mensejahterakan masyarakat.

FUNGSI DAN STRUKTUR APBD

Anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) adalah rencana keuangan


tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
APBD mempunyai beberapa fungsi :

1. Fungsi otorisasi. APBD merupakan dasar untuk melaksanakan pendapatan dan


belanja pada tahun yang bersangkutan.
2. Fungsi perencanaan. APBD merupakan pedoman bagi manajemen dalam
merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan.
3. Fungsi pengawasan. APBD menjadi pedoman untuk menilai apakah kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan.
4. Fungsi alokasi. APBD harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja,
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas perekonomian.
5. Fungsi distribusi. Kebijakan APBD harus mempertahakan rasa keadilan dan
kepatuhan.
6. Fungsi stabilisasi. APBD menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan
keseimbangan fundamental perekonomian daerah.

Pendapatan daerah adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan
daerah meliputi:

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)


PAD merupakan penerimaan yang diperoleh pemerintah daerah dari sumber-
sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah.
PAD meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.
2. Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan
kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan
desentralisasi. Dana perimbangan meliputi Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus.
3. Lain-lain pendapatan yang sah
Lain-lain pendapatan yang sah adalah pendapatan daerah yang tidak termasuk
dalam pendapatan asli daerah dan dana perimbangan. Lain-lain pendapatan
yang sah meliputi hibah, dana darurat, dan dana bagi hasil pajak dari provinsi,
dana penyesuaian dan otonomi khusus, serta bantuan keuangan dari provinsi
atau pemerintah daerah lainnya.

Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja daerah
terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung adalah
belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatan. Belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja
subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan
keuangan, dan belanja tidak terduga.Belanja langsung adalah belanja yang
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja langsung meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal.
Surplus/defisit adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan belanja selama
satu periode pelaporan. Surplus apabila pendapatan daerah lebih besar daripada
belanja daerah. Defisit apabila pendapatan daerah lebih kecil daripada belanja daerah.
Surplus/defisit ditutupi melalui pembiayaan daerah.
Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah
terutama dimaksudkan untuk menutupi defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Ada dua kategori pembiayaan daerah yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Penerimaan pembiayaan meliputi penggunaan SILPA (selisih lebih
pembiayaan anggaran) tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali dana
bergulir dan penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan meliputi
pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran pkok utang dan
pemberian pinjaman daerah.

SIKLUS APBD

Siklus anggaran adalah jangka waktu sejak anggaran disusun sampai dengan
pelaksanaan anggaran dipertanggungjawabkan. Ada lima tahap kegiatan pokok dalam
siklus anggaran yaitu :
1. Penyusunan anggran
2. Pengesahan anggaran
3. Pelaksanaan anggaran
4. Pengawasan anggaran
5. Pertanggungjawaban anggaran

Siklus anggaran berbeda dari tahun anggaran. Siklus anggaran dilihat dari semua
tahapan anggaran dari awal sampai akhir. Sedangkan tahun anggran atau tahun fiskal
hanya terkait dengan kegiatan pelaksanaan anggaran. Tahun anggaran biasanya
dimulai dari 1 januari dan berakhir pada 31 desember. Dapat dilihat pada tabel siklus
APBD tahun anggaran 2017

Siklus anggaran Dimensi waktu

Penyusunan Maret-September 2016


Pengesahan Oktober-Desember 2016
Pelaksanaan 1 Januari-31 Desember 2017
Pengawasan Maret 2016-Juni 2018
Pertanggungjawaban Januari-Juni 2018

Tahun anggaran 2017 dimulai pada tanggal 1 Januari 2017 dan berakhir pada tanggal
31 Desember 2017. Anggaran tahun 2017 disusun pada periode Maret sampai dengan
September 2016. Anggaran tahun 2017 dibahas dan disahkan dalam periode Oktober
sampai dengan Desember 2016. Periode pengawasan anggaran tahun 2017 dimulai
sejak penyusunan sampai dengan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban
anggaran tahun 2017 dilakukan pada periode Januari sampai dengan Juni 2018.

PENYUSUNAN RAPBD

RAPBD disusun pada peroide sekitar bulan Maret sampai dengan September sebelum
tahun anggran yang bersangkutan. Proses penyusunan anggaran tidak selalu mulai
pada bulan Maret, tergantung pada waktu penyusunan TAPD (Tim Anggaran
Pemerintah Daerah) dibentuk. Penyusunan RAPBD melibatkan :

1. Pihak yang terkait


Pihak yang terkait dalam penyusunan RAPBD :
a. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
b. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
c. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
d. Sekretariat Daerah (Setda)
e. Kepala Daerah
f. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
2. Dokumen-dokumen dalam penyusunan RAPBD
Dokumen-dokumen yang dibuat dalam penyusunan RAPBD :
a. Kebijakan Umum APBD (KUA)
b. Neto Kesepakatan KUA
c. Prioritas dan plafon anggran sementara
d. Nota Kesepakatan PPAS
e. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
3. Proses penyusunan RAPBD
Lima proses utama dalam penyusunan RAPBD yaitu :
a. Penyusunan KUA
b. Penyusunan PPAS
c. Penyusunan Surat Edaran Pedoman Penyusunan RKA SKPD
d. Penyusunan RKA SKPD
e. Penyiapan RAPBD

PENGESAHAN RAPBD

Hasil akhir penyusunan RAPBD adalah selesainya RAPBD disusun. Setelah disusun,
RAPBD disahkan menjadi APBD. Proses pengesahan RAPBD menjadi APBD terjadi
sekitar bulan Oktober sampai dengan Desember. Pengesahan RAPBD melibatkan :

1. Pihak yang terkait


Pihak yang terkait dalam pengesahan RAPBD relatif sama dengan pihak-pihak
yang terkait dalam proses penyusunan RAPBD. Ada tambahan pihak yang
terlibat yaitu gubernur/mendagri dalam melakukan evaluasi terhadap RAPBD.
Pihak yang terkait dalam pengesahan RAPBD :
a. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
b. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
c. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
d. Sekretariat Daerah (Setda)
e. Kepala Daerah
f. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
g. Gubernur/ Mendagri
2. Dokumen-dokumen dalam pengesahan RAPBD
Dokumen-dokumen yang disiapkan dalam proses penyusunan APBD adalah
dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pengesahan RAPBD.
Dokumen-dokumen tersebut meliputi RAPBD, nota keuangan, dan lampiran-
lampiran. Lampiran-lampiran meliputi : ringkasan APBD, rekapitulasi belanja,
daftar jumlah pegawai, daftar piutang daerah, daftar investasi daerah, daftar
penambahan dan pengurangan asset tetap dan daftar dana cadangan.
3. Proses pengesahan RAPBD
RAPBD dibahas antara pemerintah daerah dan DPRD. Apabila dicapai
kesepakatan, DPRD dan kepala daerah melakukan persetujuan bersama. Ada 6
proses dalam pengesahan APBD :
a. Pembahasan RAPBD
b. Evaluasi RAPBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah Penjabaran
APBD
c. Penetapan perda APBD dan Peraturan Kepala Daerah Penjabaran APBD
d. Pembatalan RAPBD dan rancangan peraturan kepala daerah penjabaran
APBD
e. Penyusunan Rancangan Peraturan Kepala Daerah APBD apablia
persetujuan bersama tentang RAPBD tidak dicapai.
f. Penetapan Rancangan Peraturan Kepala Daerah APBD apabila persetujuan
bersama tentang RAPBD tidak dicapai.

PELAKSANAAN BELANJA

APBD dilaksanakan sejak 1 Januari sampai 31 Desember. Pelaksanaan


anggaran meliputi pelaksanaan belanja dan pelaksanaan pendapatan. Pelaksanaan
belanja melibatkan :

1. Pihak yang terkait


Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan belanja:
a. Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
b. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
c. Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
d. Bendahara Pengeluaran
e. Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD (PPK SKPD)
f. Pengguna Anggaran
g. Kuasa Pengguna Anggaran
h. Bendahara Umum Daerah
i. Kuasa Bendahara Umum Daerah
j. Sekretaris Daerah

Pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan belanja di atas merupakan bagian


dari pemerintahan. Ada pihak lain yang terlibat di luar pemerintahan seperti bank
dan pihak ketiga yang melaksanakan pekerjaan.

2. Dokumen-dokumen dalam pelaksanaan belanja


Dokumen-dokumen dalam pelaksanaan belanja adalah :
a. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
b. Anggaran Kas
c. Surat Penyediaan Dana
d. Surat Permintaan Pembayaran
e. Surat Perintah Membayar
f. Surat Perintah Pencairan Dana

Anda mungkin juga menyukai