Pendapatan daerah adalah semua penerimaan rekening kas umum daerah yang
menambah saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan
yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali. Pendapatan
daerah meliputi:
Belanja daerah adalah semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang
mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang
tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja daerah
terdiri dari belanja langsung dan belanja tidak langsung. Belanja tidak langsung adalah
belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program
dan kegiatan. Belanja tidak langsung meliputi belanja pegawai, belanja bunga, belanja
subsidi, belanja hibah, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil, belanja bantuan
keuangan, dan belanja tidak terduga.Belanja langsung adalah belanja yang
dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Belanja langsung meliputi belanja pegawai, belanja barang dan jasa, belanja modal.
Surplus/defisit adalah selisih lebih atau kurang antara pendapatan dan belanja selama
satu periode pelaporan. Surplus apabila pendapatan daerah lebih besar daripada
belanja daerah. Defisit apabila pendapatan daerah lebih kecil daripada belanja daerah.
Surplus/defisit ditutupi melalui pembiayaan daerah.
Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah
terutama dimaksudkan untuk menutupi defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Ada dua kategori pembiayaan daerah yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran
pembiayaan. Penerimaan pembiayaan meliputi penggunaan SILPA (selisih lebih
pembiayaan anggaran) tahun lalu, pencairan dana cadangan, hasil penjualan kekayaan
daerah yang dipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembali dana
bergulir dan penerimaan piutang daerah. Pengeluaran pembiayaan meliputi
pembentukan dana cadangan, penyertaan modal, pembayaran pkok utang dan
pemberian pinjaman daerah.
SIKLUS APBD
Siklus anggaran adalah jangka waktu sejak anggaran disusun sampai dengan
pelaksanaan anggaran dipertanggungjawabkan. Ada lima tahap kegiatan pokok dalam
siklus anggaran yaitu :
1. Penyusunan anggran
2. Pengesahan anggaran
3. Pelaksanaan anggaran
4. Pengawasan anggaran
5. Pertanggungjawaban anggaran
Siklus anggaran berbeda dari tahun anggaran. Siklus anggaran dilihat dari semua
tahapan anggaran dari awal sampai akhir. Sedangkan tahun anggran atau tahun fiskal
hanya terkait dengan kegiatan pelaksanaan anggaran. Tahun anggaran biasanya
dimulai dari 1 januari dan berakhir pada 31 desember. Dapat dilihat pada tabel siklus
APBD tahun anggaran 2017
Tahun anggaran 2017 dimulai pada tanggal 1 Januari 2017 dan berakhir pada tanggal
31 Desember 2017. Anggaran tahun 2017 disusun pada periode Maret sampai dengan
September 2016. Anggaran tahun 2017 dibahas dan disahkan dalam periode Oktober
sampai dengan Desember 2016. Periode pengawasan anggaran tahun 2017 dimulai
sejak penyusunan sampai dengan pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban
anggaran tahun 2017 dilakukan pada periode Januari sampai dengan Juni 2018.
PENYUSUNAN RAPBD
RAPBD disusun pada peroide sekitar bulan Maret sampai dengan September sebelum
tahun anggran yang bersangkutan. Proses penyusunan anggaran tidak selalu mulai
pada bulan Maret, tergantung pada waktu penyusunan TAPD (Tim Anggaran
Pemerintah Daerah) dibentuk. Penyusunan RAPBD melibatkan :
PENGESAHAN RAPBD
Hasil akhir penyusunan RAPBD adalah selesainya RAPBD disusun. Setelah disusun,
RAPBD disahkan menjadi APBD. Proses pengesahan RAPBD menjadi APBD terjadi
sekitar bulan Oktober sampai dengan Desember. Pengesahan RAPBD melibatkan :
PELAKSANAAN BELANJA