Prosedur Penerimaan Pasien Baru
Prosedur Penerimaan Pasien Baru
Disusun oleh :
Aziza Yuni Camelia (P17120016005)
Nadya Franssina P. T. (P17120016024)
Muhammad Anjas A.(P17120016028)
Sofiana Widiya (P17120016035)
Wiwit Ariyati (P17120016040)
JURUSAN KEPERAWATAN
17 September 2017
Lembar Persetujuan Pembimbing
Jurusan : Keperawatan
Setelah makalah ini di periksa dan diteliti, akhirnya telah memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan dengan tema Kebutuhan Seksualitas.
Disetujui Oleh :
Pembimbing
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah
kami dengan judul “ Proses Penerimaan Pasien Baru ”. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas kuliah Manajemen Keperawatan, serta membantu mengembangkan kemampuan
pemahaman pembaca.
Makalah ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu
pembaca dalam memahami makalah ini. Dalam menyusun makalah ini, kami banyak
mendapatkan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu melalui kesempatan ini
kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Dosen Koordinator Mata Kuliah Manajemen Keperawatan : Dr. Tutiany S.Kp., M.Kes.
2. Dosen Pembimbing : Ellya Netty SKp, M.Kes
3. Rekan-rekan yang telah banyak membantu serta yang telah memberikan masukan-
masukan dalam penyusunan makalah ini.
Didalam makalah ini dapat kami temukan informasi yang berguna untuk mengetahui dan
menambah wawasan mahasiswa tentang Penerimaan Pasien Baru Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR ISI
Cover
Lembar pengesahan ......................................................................................... i
Kata Pengantar ......................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Pembahasan ..................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 21
LAMPIRAN ............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan rawat inap merupakan salah satu unit pelayanan di rumah sakit yang
memberikan pelayanan secara komprehensif untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan yang dialami oleh pasien. Unit rawat inap merupakan salah satu revenew center
rumah sakit sehingga tingkat kepuasan pelanggan atau pasien bisa dipakai sebagai salah satu
indikator mutu pelayanan (Nursalam, 2002).
Arus pelayanan pasien rawat inap dimulai dari pelayanan pasien masuk di bagian
penerimaan pasien, pelayanan ruang perawatan (pelayanan tenaga medis, pelayanan tenaga
perawat, lingkungan langsung, penyediaan peralatan medis/non medis, pelayanan
makanan/gizi), dilanjutkan pelayanan administrasi dan keuangan, terakhir pelayanan pasien
pulang. Mutu asuhan pelayanan rawat inap dikatakan baik, apabila memberikan rasa tentram
kepada pasien dan memberikan pelayanan yang profesional pada setiap strata pengelola
rumah sakit. Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan
dengan pelayanan kesehatan dalam suatu rumah sakit. Pelayanan kesehatan rumah sakit, 90%
adalah pelayanan keperawatan. Didukung oleh Gillies (2006) bahwa tenaga keperawatan
merupakan proporsi terbesar (50-60%) dari tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit dan
bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan perawatan yang berkualitas terhadap pasien
selama 24 jam secara berkesinambungan.
Pasien sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan menuntut pelayanan keperawatan
yang sesuai dengan haknya, yakni pelayanan keperawatan yang bermutu. Sekarang
pelayanan kesehatan tidak hanya dokter yang paling diutamakan, pelayanan asuhan
keperawatan juga sekarang tidak kalah diutamakan karena perawat yang berhadapan
langsung selama 24 jam dengan pasien.
Dalam keperawatan, tujuan kualitas pelayanan yang diberikan adalah untuk memastikan
bahwa jasa atau produk pelayanan keperawatan yang dihasilkan sudah sesuai dengan
keinginan atau standar yang diharapkan oleh pasien untuk mendapatkan kepuasan dari
sebuah pelayanan. Perawat memegang peranan kunci untuk melakukan koordinasi perawatan
mulai dari pasien masuk sampai pulang dengan cara mempertahankan pendekatan holistik
yang dibutuhkan untuk mengenal dan mengantisipasi kebutuhan pelayanan pasien.
Memasuki lingkungan rumah sakit, pasien biasanya mengalami kecemasan berkaitan dengan
lingkungan barunya, kecemasan ini terjadi karena pasien tidak mempunyai gambaran atau
informasi yang jelas dan lengkap tentang lingkungan yang baru dimasukinya, untuk itu
diperlukan proses penerimaan pasien baru secara holistik supaya pasien dapat segera
menyesuaikan diri dengan lingkungan rumah sakit. Pemberian pelayanan keperawatan,
standar prosedur operasional (SPO) sangat penting dan membantu perawat untuk mencapai
sebuah asuhan keperawatan yang berkualitas. SPO merupakan tatacara/tahapan yang
dibakukan dan harus dialui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Kars, 2011).
Uraian diatas menunjukkan bahwa perlunya prosedur penerimaan pasien baru untuk
meningkatkan pengetahuan perawat dan kepuasan pasien khusunya dalam manajemen
pelayanan keperawatan. Salah satu proses untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan
penyusunan SPO penerimaan pasien baru yang baik, pembagian tugas perawat tepat dan isi
SPO penerimaan pasien baru yang berorientasi pada pasien serta membangun hubungan
saling percaya antar perawat dan pasien.
Dalam makalah ini kelompok kami akan membahas mengenai prosedur penerimaan
pasien baru serta hal-hal yang harus diperhatikan perawat saat menerima pasien baru pada
ruang rawat inap.
B. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum :
Setelah membuat makalah ini diharapkan penulis maupun pembaca dapat
mengetahui bagaimana proses penerimaan pasien baru yang sesuai dengan prosedur.
b. Tujuan Khusus :
1. Mahasiswamengetahui definisi penerimaan pasien baru.
2. Mahasiswa mengetahui tujuan penerimaan pasien baru.
3. Mahasiswa mengetahui prosedur persiapan penerimaan pasien baru.
4. Mahasiswa mengetahui tahapan penerimaan pasien baru.
5. Mahasiswa mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat penerimaan pasien
baru.
6. Mahasiswa mengetahui bagaimana peran perawat dalam penerimaan pasien baru.
C. Manfaat Penulisan
1. Untuk profesi keperawatan:
Manfaat penulisan untukprofesi yaitu lebih memahami tahapan penerimaan pasien
baru sesuai aturan dan standar operasional prosedur
2. Untuk mahasiswa :
Manfaat penulisan untuk mahasiswa sebagai tambahan ilmu belajar dan pemahaman
dalam proses penerimaan pasien baru.
3. Untuk kampus :
Manfaat Penulisan untuk kampus sebagai referensi pembelajaran berkaitan dalam
bidang Manajemen Keperawatan
4. Untuk Penulis :
Penulisan ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis
mengenai manajemen penerimaan pasien baru.
5. Untuk pembaca:
Dengan penulisan makalah ini akan bermanfaat kepada pembacanya dalam
menambah ilmu serta wawasan mengenai penerimaan pasien baru yang sesuai dengan
prosedur.
D. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan sumber yang diperoleh melalui buku. Referensi
yang kami ambil berasal dari Perpustakaan Poltekkes Kemenkes Jakarta 1. Adapun unsur
masing-masing bagian dan penjelasannya secara detail serta pengertian lengkap diuraikan
sebagai berikut :
1. Bagian awal Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
a. Lembar Judul adalah identitas yang memberikan gambaran mengenai isi
makalah.
b. Kata Pengantar berisikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu pembuatan makalah.
c. Daftar Isi adalah suatu daftar yang membuat gambaran isi makalah secara
menyeluruh.
2. Bagian Isi Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut:
a. Bab I Pendahuluan :
1) Latar Belakang Permasalahan adalah fenomena permasalahan dalam
lingkungan yang diamati.
2) Tujuan Penulisan Makalah adalah uraian tujuan dan hal yang ingin dicapai
mengenai penulisan laporan ini.
3) Manfaat Penulisan adalah uraian manfaat dalam penulisan makalah ini
untuk profesi, mahasiswa, kampus, penulis, dan pembaca.
b. Bab II Tinjauan Pustaka :
Berisi teori tentang definisi penerimaan pasien baru, tujuan penerimaan pasien
baru, tahapan penerimaan pasien baru, prosedur persiapan penerimaan pasien
baru, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan pasien baru dan peran
perawat dalam penerimaan pasien baru.
c. Bab III Skenario dan Pembahasan :
Berisi skenario yang digunakan untuk role play dan pembahasan bagaimana
perawat memahami konsep penerimaan pasien baru.
3. Bagian Penutup Sistematika Penulisan terdiri dari beberapa unsur sebagai berikut :
a. Kesimpulan adalah jawaban atas topik yang dibahas.
b. Saran merupakan tindak lanjut dari kesimpulan.
4. Bagian Akhir dalam Format sistematika dalam penulisan terdiri dari beberapa unsur
sebagai berikut :
Daftar Pustaka memiliki pengertian daftar sumber bacaan ilmiah yang digunakan
untuk penulisan laporan.
E. Keterbatasan penulisan
Dalam Hal ini kami selaku penyusun membatasi penulisan makalah prosedur
penerimaan pasien baru pada ruang rawat inap.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasien baru tentu saja membutuhkan orientasi atas lingkungan dan tata cara
pelayanan yang akan dia terima. Orientasi pada pasien baru bertujuan agar pasien dan
keluarga memahami tentang peraturan rumah sakit dan memahami tentang semua
fasilitas yang tersedia serta cara penggunaannya.
Penerimaan pasien baru bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien dan keluarga,
pasien bisa langsung menempati ruang perawatan, untuk mengetahui kondisi dan keadaan
pasien secara umum dan membantu menurunkan tingkat kecemasan pasien saat masuk
rumah sakit (Nursalam, 2002).
Standar prosedur operasional merupakan tatacara atau tahapan baku dan yang
harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Perry & Potter, 2005).
Prosedur yang perlu diperhatikan untuk dipersiapkan sebelum tahap pelaksanaan pasien
baru, yaitu:
Penerimaan pasien baru dibagi menjadi 2 tahapan, yaitu tahap pra penerimaan
pasien baru dan tahap pelaksanaan penerimaan pasien baru.
Pada tahap penerimaan pasien baru, beberapa hal yang perlu dipersiapkan
sesuai standar operasional prosedur, yaitu :
Hal–hal yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan penerimaan pasien baru, yaitu :
b) dilakukan oleh kepala ruangan atau perawat primer dan atau perawat asosiete
yang telah diberikan wewenang atau yang telah didelegasikan
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam
maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
(Permenkes RI, 2001). Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif, ditujukan
kepada individu, keluarga dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal (Gaffar, 1999).
a. Kepala Ruangan
Adapun tanggung jawab kepala ruangan menurut Gillies (2006) adalah peran
kepala ruangan harus lebih peka terhadap anggaran rumah sakit dan kualitas
pelayanan keperawatan, bertanggung jawab terhadap hasil dari pelayanan
keperawatan yang berkualitas, dan menghindari terjadinya kebosanan perawat
serta menghindari kemungkinan terjadinya saling melempar kesalahan. Peran
kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru, yaitu : menerima pasien baru, dan
memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru.
b. Perawat Primer
c. Perawat Associate
Perawat primer dan perawat associate menuju bed pasien untukmelakukan orientasi Nn. x
mengenai fasilitas ruangan, perawat yangbertanggungjawab dan sentralisasi obat, dokter yang
bertanggungjawab sertajadwal visitnya dan tata tertib ruangan mawar 2, kemudian perawat
primer melakukan pemeriksaan fisik dibantu oleh perawat associate.
Perawat primer dan perawat associate memasuki ruangan Nn. x
PP : selamat siang mBA
Pasien : siang suster
PP : saya dan rekan saya akanmengorientasikan kepada mas dan keluarga
mengenaifasilitas ruangan,perawat yang bertanggung jawab dan sentralisasi obat,
dokteryang bertanggungjawab serta jadwal visitnya dan tata tertib ruangan.
Pasien : iya suster
PP : pertama mengenai fasilitasi ruangan inidisebelah kanan atau kiri ada lemari kecil
bisa di pakai untuk menyimpan pakaian ganti keluarga, dibagian sana adakamar
mandi jadi bias mandi dan buang air disana, tempat tidur ini ada pengatur tinggi
kepala atau kaki menggunakan remote, diatas tempat tidur ada bell,
jikamembutuhkan sesuatu dapat menekan bell kami akan datang. Kemudian
perawatyang akan merawat mas selama di rawat sini dan dokter yang
bertanggungjawab atas mas itu dokter T, jadwal visitnya 2x seminggu setiap hari
senin pagi dan rabu pagi, setiap hari itudokter akan datang memeriksa mas dan
melihat perkembangan mas. Selanjutnya tata tertib ruangan ini, tidak
diperkenankan merokok dan mohon bantuan untuk menjaga kebersihan ruangan
ini dan jam kunjung disini dibatasi . jam kunjung senin-jumat jam 11.00-13.00
sabtu minggu siang 11.00-13.00 sore 17.00-19.00, pengunjung yang boleh masuk
maksimal 2 orang, jadi apabilaada kerabat yang menjenguk lebih dari 2 orang, di
depan disediakan tempat duduk untuk menunggu menjenguk secara bergantian. .
Sebelum dilanjutkan ada yang ingin ditanyakan mba ?
Pasien : tidak ada sus.
PA : Selanjutnya saya akan menjelaskan hak serta kewajiban mba sebagai pasien .
hak mba antara lain mempertimbangkan tindakan yang akan dilakukan ,menerima
informasi mengenai kondisi penyakit, mengetahui peraturan Rumah sakit,
selanjutnya kewajiban mba diantaranya memberikan informasi yang berhubungan
dengan penyakit mba, menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di RS, dan
mematuhi kebijakan yang berlaku.
PA :lalu mba , saya ingin tanya terlebih dahulu mas ada keluhan ?
Pasien : saya masih merasa lemas sus
PP : Baik kalau begitu saya akan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
kepada Nn. X
Bapak Pasien : Iya silahkan suster.
Perawat Primer dan perawat associate melakukan pemeriksaan fisik terhadap Nn. X.
PP : baik pak, saya sudah selesai melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. X. Oh ya
bapak nanti ke nurse station untuk menandatangani lembar penerimaan pasien
baru
Perawat primer dan perawat associate pun meninggalkan ruangan pasien.keluarga pasien pun
datang ke nurse station
Setelah Perawat primer meminta tanda tangan keluarga pasien. Perawat Primer menghubungi
dokter jaga bahwa ada pasien baru dengan diagnose medis Dengue Hemoragic fever serta hasil
terbaru pemeriksaan fisik yang telah dilakukan.
B.Pembahasan
Penerimaan pasien baru menurut nursalam (2002) yaitu Penerimaan pasien baru adalah
metode dalam menerima kedatangan pasien baru (pasien dan/atau keluarga) di ruang pelayanan
keperawatan, khususnya pada rawat inap atau keperawatan intensif. Kegiatan pada saat
penerimaan pasien baru, maka disampaikan beberapa hal mengenai orientasi ruang, pengenalan
ketenagaan ners−medis, dan tata tertib ruang, serta penyakit. Pada Roleplay yang kami tampilkan
orientasi ruangan, pengenalan ketenagaan perawat-medis, dan tata tertib ruang , kemudian
melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien baru dilakukan oleh perawat primer, sesuai dengan
gillies (2006) untuk perawat asociet bertugas membantu perawat primer dalam melakukan
pemeriksaan fisik. Sedangkan kepala ruangan sendiri betugas dalam memastikan segala
kelengkapan ada untuk penerimaan pasien baru
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerimaan pasien baru adalah salah satu bagian dari pelayan perawatan yang
diberikan kepada pasien dalam bentuk penerimaan kedetangan pasien baru di ruangan
pelayanan, yang didalamnya terdapat hal mengenai orientasi ruangan, pengenalan
ketenagaan perawat dan medis, serta pengenalan tata tertib
Metode penerimaan pasien baru dilakukan dengan tujuan pasien serta keluarga
dapat memahami tata tertib yang berlaku, fasilitas yang diberikan rumah sakit dan
penggunaanya serta menghilangkan rasa cemas pasien serta keluarga karena masuk ke
lingkungan rumah sakit jika kurangnya informasi yang diberikan. Maka dari itu
pentingnya mengetahui prosedur penerimaan pasien baru bagi perawat agar tercapainya
kepuasan dari pasien akan asuhan pelayanan keperawatan yang diberikan yang
berdampak baik pada mutu asuhan pelayanan keperawatan.
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Kami berharap akademik dapat menyediakan sumber buku dengan tahun dan
penerbit terbaru sebagai bahan informasi yang penting dalam pembuatan makalah
ini dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan terutama sumber buku yang
berkaitan tentang manajemen keperawatan khususnya penerimaan pasien baru
2. Profesi Perawat
Kami berharap agar perawat ruangan dapat meningkatkan mutu pelayanan, terkait
pada penerimaan pasien baru pada rawat inap yang dilakukan sesuai prosedur
yang berlaku
3. Mahasiswa
Diharapkan untuk seluruh mahasiswa keperawatan untuk dapat meningkatkan
pengetahuan, pemahaman serta keterampilan dalam proses keperawatan
khususnya dalam proses penerimaan pasien baru dimana hal tersebut menjadi
metode yang penting diawal pasien masuk ke lingkungan rumah sakit khususnya
rawat inap.
DAFTAR PUSTAKA
2. Apakah fungsi Kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru? (Tri Wulansari)
Jawabab : fungsi kepala ruangan dalam penerimaan pasien baru adalah menerima pasien
baru, dan memeriksa kelengkapan yang diperlukan untuk persiapan pasien baru