Anda di halaman 1dari 13

RANCANGAN PEMBELAJARAN DAN SATUAN ACARA

PEMBELAJARAN MENGENALI LATIHAN ROM AKTIF PADA PASIEN


STROKE

Dosen Pembimbing :

Uun Nururlhuda, M.Kep, Sp.KMB

DISUSUN OLEH :

SRI NOVI JULIYANI

P17120016036

TINGKAT II A

JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA 1
NOVEMBER 2017
RANCANGAN PEMBELAJARAN

I. GAMBARAN KASUS
Wbs berumur 93 tahun, jenis kelamin perempuan, pendidikan
terakhir tidak bersekolah, wbs bekerja sebagai pengemis, agama islam,
pasien dibawa ke panti pada tanggal 13 juni 2016. Keluhan utama yang
dirasakan oleh klien adalah anggota gerak ektermitas atas dan bawah
pegel-pegel, nyeri, linu, kadang-kadang kesemutan, sakit kepala, dan
pandangan kabur. Pasien.
Setelah diperiksa lebih lanjut didapatkan data sebagai berikut :
Keadaan umum: sedang tampak lemah, kesadaran: compos mentis,
tekanan darah: 120/80 mmHg, nadi: 80x/menit, pernafasan: 20x/menit
GCS:E4V5M6. Keadaan wbs saat ini eksremitas atas dan bawah klien
susah digerakkan, anggota gerak klien juga sering kali merasa
kesemutan.

II. ASPEK YANG DIKAJI


A. PENGKAJIAN FAKTOR PREDISPOSISI
1. RIWAYATKEPERAWATAN
Pada kasus Ny.M pada usia 93 thn didapatkan riwayat
kesehatan dahulu klien sebelumnya belum pernah di rawat
dirumah sakit. Klien tidak mempunyai alergi obat maupun
makanan.

KEADAAN FISIK
Pengkajian pemeriksaan fisik didapatkan hasil keadaan umum
wbs tampak lemas, compos mentis,hasil pemeriksaan tanda-
tanda vital, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80x/menit,
pernafasan 20x/menit. Hasil pemeriksaan ekstremitas ada luka,
kulit kasar dan keriput, turgor kulit lambat, capilary reffile 3
detik, kulit kendor, warna kulit sawo matang. Kekuatan otot
ekstremitas atas kiri : 5 kekuatan otot ekstremitas bawah kiri :
5, anggota kadang-kadang kesemutan, sulit berjalan berjalan
harus berpegangan.

2. KESIAPAN BELAJAR
Ny.M ingin mengetahui informasi tentang Latihan ROM Aktif
pada wbs imobilisasi.

MOTIVASI
Ny.M sangat antusias dalam menerima informasi tentang
Latihan ROM Aktif pada wbs imobilisasi untuk kesehatan
Ny.M

KEMAMPUAN MEMBACA
Ny.M adalah seorang pengemis yang tidak sekolah dan tidak
dapat membaca dengan baik dan benar.

B. PENGKAJIAN FAKTOR PEMUNGKIN


Ny.M mengatakan bahwa ia tidak mengetahui tentang Latihan
ROM Aktif pada wba imobilisasi.

PENGKAJIAN FAKTOR PENGUAT


WBS merasa cemas karena ekstremitas atas bawah pegel-
pegel dan nyeri. Klien ingin segera dapat beraktivitas
seperti biasa.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Berdasarkan data hasil pengkajian yang ditemukan, perawat
berusaha merumuskan diagnosa keperawatan. Adapun diagnosa
keperawatan tersebut dirumuskan sebagai berikut:
Defisit pengetahuan: tentang Latihan ROM Aktif pada wbs imobilisasi
berhubungan dengan kurangnya informasi.

IV. INTERVENSI
Tindakan keperawatan di tetapkan untuk menyelesaikan diagnosa
keperawatan tersebut adalah berupa pendidikan kesehatan tentang Latihan
ROM Aktif pada wbs imobilisasi yang ditujukan kepada Ny. M. Sebelum
melaksanakan tindakan ini maka harus dibuat terlebih dahulu satuan
pembelajaran, berikut adalah satuan pembelajaran yang dikembangkan
oleh perawat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Diagnose : Defisit pengetahuan: tentang Mobilisasi Fisik pada WBS
imobilisasi
Topik : Mobilisasi Fisik

Sub Topik : Latihan ROM Aktif pada pasien stroke

Sasaran : Ny.M

Tempat : ruang anggrek panti social werdah tresna budi mulia 3

Hari/Tanggal : Rabu, 23 Mei 2018

Waktu : 30 Menit

Penyuluh : Istiqomah mahasiswa Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Jakarta 1 Jurusan Keperawatan

I. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM


Setelah di beri pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan
wbs mampu memahami bagaimana Latihan ROM Aktif pada wbs
imobilisasi

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Latihan ROM


Aktif pada pasien stroke :
a. Mampu Menjelaskan Pengertian ROM
b. Mampu Menjelaskan Macam-Macam Latihan Gerakan Sendi
c. Mampu Menjelaskan Tujuan gerakan ROM aktif

d. Mampu Menjelaskan Latihan gerakan sendi Aktif

II. SASARAN

Ny.M
III. MATERI
a. Pengertian ROM
b. Macam-Macam Latihan Gerak Sendi
c. Tujuan gerakan ROM aktif
d. Latihan gerakan ROM aktif

IV. METODE

1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
4. Redemonstrasi

V. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik

VI. Rancangan/ Setting tempat

Keterangan: = Alat Peraga

= Mahasiswa/ Perawat

= Klien/ Sasaran
VII. Kegiatan Belajar Mengajar
N Tahapa Wakt Kegiatan
Penyuluhan Audience
o. n u
1. Fase 5 1. Menyiapkan alat dan materi 1. Duduk
2. Persiapan peserta
Pra menit dengan
Orienta tenang
2. Mengikuti
si
instruksi
2. Fase 5 1. Mengucapkan salam. 1. Menjawab
Orienta menit 2. Memperkenalkan diri. salam.
2. Menyimak.
si 3. Menyampaikan kontrak
waktu.
3. Menyimak.
4. Menyampaikan tujuan.
5. Menyampaikan
4. Menyimak.
topik
pembelajaran :
5. Menyimak
Latihan ROM
Aktif pada wbs
imobilisasi
3. Fase 10 Menyampaikan isi pokok materi
Kerja menit penyuluhan : 1. Menyima
1. Pengertian ROM k

2. Macam-macam ROM
2. Menyima
3. Tujuan gerakan ROM aktif
k
4. Latihan gerakan ROM aktif 3. Menyima
k

4. Menyima
k

5. Menyima
k
4. Fase 10 1. Menyimpulkan isi pokok 1. Menyimak
Termin menit materi pembelajaran
asi Latihan ROM Aktif pada
wbs imobilisasi
2. Memberikan kesempatan 2. Mengajukan
untuk bertanya. pertanyaan.
3. Mengevaluasi hasil
pembelajaran dengan 3. Menjawab
mengajukan pertanyaan pertanyaan.
sesuai materi 4. Menyimak.
pembelajaran.
4. Memberikan saran kepada
peserta pembelajaran 5. Menjawab
dalam melakukan saran – salam
saran yang harus
diperhatikan 6. Menerima
5. Menyampaikan salam leaflet
6. Memberikan leaflet

VIII. EVALUASI
1. Kriteria Struktur :
a. Penyelenggara pendidikan kesehatan dilakukan di panti social
werdah kresna budi mulia 3.
b. Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan
dilakukan sebelum dan saat pendidikan kesehatan.

2. Kriteria Proses :
a. Antusias terhadap materi pendidikan kesehatan.
b. Ny.M fokus mendengarkan pendidikan kesehatan.
c. Ny.M mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.

3. Kriteria Hasil :
a. Ny.M kooperatif dalam acara pendidikan kesehatan.
b. Ny.M mampu menjelaskan Pengertian ROM
c. Ny.M mampu menjelaskan Macam-macam ROM
d. Ny.M mampu menjelaskan Tujuan gerakan ROM aktif
e. Ny.M mampu menjelaskan Latihan gerakan ROM aktif

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

MENGENALI LATIHAN ROM AKTIF PADA PASIEN STROKE

1. Pengertian ROM

Range Of Motion (ROM) adalah tindakan/latihan otot atau


persendian yang diberikan kepada pasien yang mobilitas sendinya terbatas
karena penyakit, disabilitas, atau trauma. Latihan range of motion (ROM)
adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal
dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter &
Perry, 2005).

2. Macam-macam Latihan Gerak Sendi

1. Latihan Gerak Sendi Pasif : Latihan yang dilakukan dengan


bantuan orang lain. ROM pasif dilakukan karena pasien belum
mampu menggerakkan anggota badan secara mandiri.

2. Latihan Gerak Sendi Aktif : Pasien menggunakan ototnya untuk


melakukan gerakan secara mandiri.

3. Tujuan gerakan rom aktif

1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibiltas dan kekuatan otot

2. Mencegah kekakuan pada sendi

3. Mempertahankan fungsi sendi

4. memperlancar aliran darah


5. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam
melakukan pergerakan

4. Prinsip Dasar Latihan ROM

1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dikerjakan minimal 2 kali sehari

2. ROM di lakukan berlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan


pasien.

3. ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada


bagian-bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.

4. Melakukan ROM harus sesuai waktunya. Misalnya setelah mandi atau


perawatan rutin telah di lakukan.

5. Latihan gerakan ROM aktif

1. Leher

 Fleksi : Menggerakan dagu menempel ke dada,

 Ekstensi : Mengembalikan kepala ke posisi tegak,

 Hiperektensi : Menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin,

Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

2. Bahu
 Fleksi : Menaikan lengan dari posisi di samping tubuh ke

posisi di atas kepala,

 Ekstensi : Mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh.

 Abduksi : Menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala


dengan

telapak tangan jauh dari kepala,

 Adduksi: Menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh

sejauh mungkin,

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

3. Siku

 Fleksi : Menggerakkan siku sehingga lengan bahu bergerak ke


depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu,

 Ektensi : Meluruskan siku dengan menurunkan tangan,

Ulangi gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.


4. Lengan bawah

 Supinasi : Memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak


tangan menghadap ke atas,

 Pronasi : Memutar lengan bawah sehingga telapak tangan


menghadap kebawah,

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

5. Pergelangan Tangan

 Fleksi : Menggerakan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan

bawah,

 Ekstensi : Mengerakan jari-jari tangan sehingga jari-jari, tangan,


lengan bawah berada dalam arah yang sama,

 Hiperekstensi : Membawa permukaan tangan dorsal ke belakang


sejauh mungkin,
Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.

6. Jari- jari tangan

 Abduksi : Mereggangkan jari-jari tangan yang satu dengan yang


lain.

 Adduksi : Merapatkan kembali jari-jari tangan.

Ulang gerakan berturut-turut sebanyak 4 kali.


DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan medikal bedah. Edisi 8. EGC, Jakarta.

Potter & Perry, 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik, Jakarta: EGC

Skills Lab, 2004, Range of Motion, Program Studi Ilmu Keperawatan, FK UGM,
Yogyakarta.

Triyanto, E. 2006. Range of motion. Modul skill lab keperawatan edisi 3 univ.
Jenderal Soedirman NANDA, 2005, Nursing diagnoses; Definitions &
Classification, Nanda Internasional, Philadelphia.

Anda mungkin juga menyukai