Disusun Oleh:
Kelompok 2
Gerbong 2
Mengetahui,
Dwi Priyantini, S.Kep., Ns., M.Kep. Riyanto Budi Laksana, S.Kep., Ns.
Dr. Dhian Satya, S.Kep., Ns., M.Kep. Agustina S., S.Kep., Ns.
Kepala Ruangan
C. Sasaran
Pasien dan Keluarga pasien di Ruang VII RSPAL Dr. Ramelan.
D. Materi
a. Gerakan ROM dan Clapping
b. Tujuan dilakukan ROM dan Clapping
c. Prinsip dari gerakan ROM dan Clapping
d. Klasifikasi ROM
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi
F. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Audience dapat hadir, minimal 20 orang.
b. Kegiatan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien di
Ruang VII RSPAL Dr. Ramelan
2. Kriteria Proses
a. Audience antusias terhadap materi yang diberikan.
b. Audience konsentrasi dan fokus mendengarkan materi.
c. Audience dapat mengajukan beberapa pertanyaan.
3. Kriteria Hasil
a. Audience hadir minimal 15 orang.
b. Audience kooperatif dalam acara penyuluhan.
c. Audience bertanya dan mampu menjawab pertanyaan dari
penyaji.
d. Audience mampu memahami materi penyuluhan yang telah
disampaikan.
G. KEGIATAN PENYULUHAN
F M
Keterangan :
P
: Audience : Penyaji M : Moderator
O F
: Proyektor : Observer : Fasilitator
I. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Galuh Mei R
2. Penyaji : Wanda Mega, Siti Khonisah
3. Fasilitator : Dyah Hardina
4. Dokumentasi : Khikmatul Aini, Chika Awidya
5. Operator : Firliana
MATERI
A. Pengertian
1. ROM (Range Of Motion)
Latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat
kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).
Mobilisasi merupakan kemampuan seseorang untuk bergerak bebas,
mudah, teratur, mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan hidup sehat, dan penting
untuk kemandirian (Barbara Kozier, 1995). Sebaliknya keadaan imobilisasi adalah
suatu pembatasan gerak atau keterbatasan fisik dari anggota badan dan tubuh itu
sendiri dalam berputar, duduk dan berjalan, hal ini salah satunya disebabkan oleh
berada pada posisi tetap dengan gravitasi berkurang seperti saat duduk atau
berbaring
Mobilisasi secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu mobilisasi secara
pasif dan mobilisasi secara aktif. Mobilisasim secara pasif yaitu: mobilisasi
dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya dengan cara dibantu dengan orang
lain secara total atau keseluruhan. Mobilisasi aktif yaitu: dimana pasien dalam
menggerakkan tubuh dilakukan secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain
Mobilisasi secara tahap demi tahap sangat berguna untuk membantu
jalannya penyembuhan pasien. Secara psikologis mobilisasi akan memberikan
kepercayaan pada pasien bahwa dia mulai merasa sembuh. Perubahan gerakan
dan posisi ini harus diterangkan pada pasien atau keluarga yang menunggui.
Pasien dan keluarga akan dapat mengetahui manfaat mobilisasi, sehingga akan
berpartisipasi dalam pelaksanaan mobilisasi
2. Clapping
Clapping atau disebut perkusi adalah tepukkan atau pukulan ringan pada
dinding dada klien menggunakan telapak tangan yang dibentuk seperti mangkuk,
tepukan tangan secara berirama dan sistematis dari arah atas menuju kebawah.
Selalu perhatikan ekspresi wajah klien untuk mengkaji kemungkinan nyeri. Setiap
lokasi dilakukan perkusi selama 1-2 menit. Clapping tidak dapat dilakukan pada
pasien emboli paru, hemoragie, eksaserbasi dan nyeri hebat (seperti pasien
kanker).
B. Tujuan
Latihan ROM ini memberikan manfaat yaitu :
1. Untuk mengetahui hal yang berhubungan dengan kebutuhan
aktivitas.
2. Untuk mengetahui posisi tidur yang baik dan manfaatnya.
3. Untuk mengetahui cara memindahkan pasien dari satu posisi ke
posisi lain
a. Posisi fowler adalah posisi pasien setengah duduk/
duduk Tujuan :
1) Mempertahankan kenyamanan
2) Menfasilitasi fungsi pernafasan
b. Posisi sim adalah pasien terbaring miring baik ke kanan atau ke
kiri Tujuan :
1) Melancarkan peredaran darah ke otak
2) Memberikan kenyamanan
3) Melakukan huknah
4) Memberikan obat peranus (inposutoria)
5) Melakukan pemeriksaan daerah anus
c. Posisi trelendang adalah menempatkan pasien di tempat tidur
dengan bagian kepala lebih rendah dari bagian kaki
Tujuan : untuk melancarkan peredaran darah
d. Posisi dorsal recumbent adalah posisi pasien ditempatkan pada
posisi terlentang dengan kedua lutut fleksi di atas tempat tidur
Tujuan :
1) Perawatan daerah genetalia
2) Pemeriksaan genetalia
3) Posisi pada proses persalinan
e. Posisi litotomi adalah posisi pasien yang ditempatkan pada posisi
terlentang dengan mengangkat kedua kaki dan ditarik ke atas abdomen
Tujuan :
1) Pemeriksaan genetalia
2) Proses persalinan
3) Pemasangan alat kontrasepsi
f. Posisi genu pectorat adalah posisi nungging dengan kedua kaki
ditekuk dan dada menempel pada bagian atas tempat tidur.
g. Memindahkan pasien ke tempat tdiur/ ke kursi
roda Tujuan :
1) Melakukan otot skeletal untuk mencegah kontraktur
2) Mempertahankan kenyamanan pasien
3) Mempertahankan kontrol diri pasien
4) Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
D. Kontra indikasi
Pada ROM yaitu:
1. Kelainan sendi atau tulang
2. Nyeri hebat
3. Sendi kaku atau tidak dapat bergerak
4. Trauma baru yang kemungkinan ada fraktur yang
tersembunyi Pada Clapping yaitu:
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis / batuk berdarah
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi,
infark miokard akutrd infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas
F. Klasifikasi ROM
1. Gerakan ROM Pasif
Latihan ROM yang dilakukan dengan bantuan perawat setiap
gerakan. Indikasinya adalah pasien semi koma dan tidak sadar, pasien usia
lanjut dengan mobilisasi terbatas, pasien tirah baring total, atau pasien
dengan paralisis.
Gerakan yang dapat dilakukan meliputi
a) Fleksi Gerakan menekuk persendian
b) Ekstensi yaitu gerakan meluruskan persendian
c) Abduksi gerakan satu anggota tubuh ke arah mendekati
aksis tubuh
d) Adduksi gerakan satu anggota tubuh ke arah menjauhi
aksis tubuh
e) Rotasi gerakan memuatar melingkari aksis tubuh
f) Pronasi gerakan memutar ke bawah
g) Supinasi gerakan memutar ke atas
h) Inversi gerakan ke dalam
i) Eversi gerakan ke luar
2. Gerakan ROM Aktif
Latihan ROM yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bantuan
perawat dari setiap gerakan yang dilakukannya. Indikasinya adalah pasien
yang dirawat dan mampu untuk ROM sendiri dan Kooperatif.
G. Penatalaksanaan
1. Gerakan ROM Pasif dan Aktif
Latihan Pasif Anggota Gerak Atas
a) Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan
b) Fleksi dan Ekstensi Siku
d)
Fleksi dan Ekstensi Bahu
e)
Abduksi dan Adduksi Bahu
f) Rotasi bahu
Latihan Pasif Anggota Gerak Bawah
a) Fleksi dan Ekstensi Jari-jari kaki
e. L a t i h a n j a r i - j a r i t a n g a n
2. Positioning
a) Berbaring terlentang
4. Latihan mobilisasi
a) Latihan berjalan menggunakan tongkat
b) Latihan naik dan turun tangga tanpa menggunakan tongkat
Perry, Peterson dan Potter. 2005. Buku Saku Keterampilan dan Prosedur Dasar ;
Alih bahasa, Didah Rosidah, Monica Ester ; Editor bahasa Indonesia,
Monica Ester – Edisi 5. Jakarta, EGC