Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“RANGE OF MOTION”
DI RUANG CEMPAKA RUMAH PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA
PUCANG GADING SEMARANG

Disusun Oleh :
Kelompok 5A
1. Shandy Fabbiyant Putra (20902000064)
2. Zulfa Salsabila (20902000083)
3. Indah Rahma Ningrum (20902000028)
4. Sonia Fitri Indrayana (20902000069)
5. Rindang Dewi Anjani (20902000057)
6. Syaiful Nanda Pratama (20902000071)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Range Of Motion


Sub Pokok Bahasan : Pelatihan Range Of Motion
Sasaran : Penerima Manfaat yang tinggal di bangsal Cempaka
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 30 September 2021
Tempat : Ruang bangsal Cempaka
A. Latar Belakang
ROM pada penderita stroke adalah sejumlah pergerakan yang mungkin dilakukan
pada bagian-bagian tubuh pada penderita stroke untuk menghindari adanya kekakuan
sebagai dampak dari perjalanan penyakit ataupun gejala sisa. Ada dua jenis latihan
ROM yaitu ROM aktif dan ROM pasif. ROM aktif yaitu pasien menggunakan ototnya
untuk melakukan gerakan secara mandiri, sedangkan ROM pasif adalah latihan yang
dilakukan dengan bantuan orang lain. ROM pasif dilakukan karena pasien belum
mampu menggerakkan anggota badan secara mandiri.
Latihan ROM pasif dapat menimbulkan rangsangan sehingga meningkatkan
aktivasi dari kimiawi, neuromuskuler dan muskuler. Menurut (Soekarno, 1995) jika
seseorang yang mengalami hemiparase tidak diberikan latihan ROM pasif maka akan
terjadi kontraktur, karena adanya atropi, kelemahan otot, tidak ada keseimbangan otot
sehingga otot memendek karena adanya lengketan dari kapsul sendi dan
pembengkakan sendi, adanya spastik dari otot dan rasa sakit pada sendi otot. Hal ini
didukung dengan adanya temuan di Ruang Cempaka bahwa terdapat beberapa
Penerima Manfaat yang mengalami kelemahan otot yang disebabkan oleh kelemahan
otot, atropi dan tidak ada keseimbangan otot.
Keadaan ini ternyata disebabkan oleh terjadi transport aktif kalsium dihambat
sehingga kalsium dalam retikulum sarkoplasma meningkat. Kalsium dipompa dari
retikulum dan berdisfusi kelepuh-kelepuh kemudian kalsium disimpan dalam
retikulum. Apabila konsentrasi kalsium diluar retikulum sarkoplasma meningkat
maka intraksi antara aktin dan miosin akan berhenti dan otot melemah sehingga
terjadi kontraktur dan fungsi otot skeletal menurun (Susan, 1996).
Menurut Jenkins (2005) penurunan ROM disebabkan oleh tidak adanya aktivitas
dan untuk mempertahankan kenormalan ROM, sendi dan otot harus digerakkan
dengan maksimum dan dilakukan secara teratur. Penerima manfaat yang mengalami
kelemahan pada satu sisi anggota tubuh disebabkan oleh karena penurunan tonus otot,
sehingga tidak mampu menggerakkan tubuhnya (imobilisasi). Atropi otot
menyebabkan penurunan aktivitas pada sendi sehingga sendi akan mengalami
kehilangan cairan sinovial dan menyebabkan kekakuan sendi. Kekakuan sendi dan
kecenderungan otot untuk memendek menyebabkan penurunan rentang gerak pada
sendi (Guyton, 2007).
Penerima manfaat di Ruang Cempaka memiliki keterbatasan dalam
menggerakkan anggota tubuh. Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan fungsi
tubuh dan mengakibatkan masalah pada rentang gerak sendi, sehingga diperlukan
solusi masalah terhadap rentang gerak sendi. Range of Motion aktif dan pasif
diharapkan mampu mengatasi masalah rentang gerak sendi pada Penerima Manfaat
di Ruang Cempaka. Berdasarkan analisa tersebut, penulis tertarik untuk menerapkan
Range of Motion pasif dalam mengatasi masalah rentang gerak sendi pasien di Ruang
Cempaka
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti pelatihan selama 30 menit diharapkan Penerima Manfaat
(PM) dapat melakukan pergerakan sendi yang normal secara bertahap
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
a. Setelah diberikan pelatihan selama 30 menit Penerima Manfaat (PM) mampu
menyebutkan pengertian ROM
b. Setelah diberikan pelatihan selama 30 menit Penerima Manfaat (PM) mampu
melakukan ROM dengan benar saat dibimbing
c. Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit Penerima Manfaat
(PM) mampu menjelaskan manfaat melakukan ROM.
C. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan Waktu Kegiatan
Penyuluh Sasaran
1. Pembukaan 5 menit · Memberi salam · Menjawab salam.
· Memperkenalkan diri · Menyimak
· Menjelaskan tujuan

2. Inti 20 menit Menjelaskan tentang : Menyimak


1. Pengertian Range Of Motion Mendengarkan
2. Manfaat Melakukan Range Of Melakukan
Motion kegiatan dengan
3. Melakukan bimbingan pelatihan baik
Range Of Motion
3. Penutup 5 menit · Tanya jawab · Bertanya
· Menyimpulkan · Menjawab
· Memberi salam pertanyaan
· Evaluasi · Menjawab salam

D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
E. Media
1. Kursi/ Kursi roda
2. Musik
F. Setting

Penyuluh

4 PM 4 PM
2

4 PM Fasilitato 4 PM
r

4 PM 4 PM
3

Observer
4 PM 4 PM

4 PM 2 4 PM

Fasilitato
r
Keterangan :
1. Shandy adalah Leader/ penyuluh
2. Rindang, Salsa, Syaiful adalah Fasilitator
3. Indah, Sonia adalah Observer
4. Penerima Manfaat

1. Leader (Shandy)
Tugas :
- Memimpin jalannya TAK
- Merencanakan, mengontrol dan mengatur jalannya TAK
Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
- Memimpin diskusi kelompok
2. Fasilitator (Rindang, Salsa, Syaiful)
Tugas :
Memberikan stimulus dan memotifator pada anggota kelompok
untuk aktif mengikuti jalan terapi.
3. Observer (Indah dan Sonia)
Tugas :
- Mengobservasi jalannya kegiatan
- Mengamati serta mencatat perilaku verbal dan non verbal pasien selama
kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).

G. Rencana Evaluasi Kegiatan


a. Struktur (persiapan)
- Penyuluhan dilaksanakan hari Kamis, 19 September 2019.
- Audien diikuti oleh lansia penerima mafaat.
- Penyuluhan diadakan di Rumah Pelayanan Sosial Lanjut Usia Pucang
Gading Semarang
b. Media dan materi akan di sajikan dalam bentuk lefleat .
c. Proses (pelaksanaan)
- Pemateri menyampaikan isi materi penyuluhan dengan baik dan jelas.
- Audien mendengarkan materi penyuluhan dengan seksama.
- Selama proses penyuluhan berlangsung audien tidak ada yang
meninggalkan ruangan.
- Acara penyuluhan berjalan dengan lancar.
- Audien sangat antusias ketika menanyakan pertanyaan.
- Semua panitia bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing.
d. Hasil (tujuan)
1. PM dapat menjelaskan Pengertian ROM presentase 95 % benar.
2. PM dapat menjelaskan langkah-langkah ROM presentase 90 % benar.
3. PM dapat menjelaskan Manfaat ROM presentase 85 % benar.
MATERI PELATIHAN
RANGE OF MOTION

1. Pengertian Range Of Motion


Range Of Motion (ROM), merupakan istilah baku untuk menyatakan
batas/besarnya gerakan sendi baik normal. ROM juga di gunakan sebagai dasar
untuk menetapkan adanya kelainan batas gerakan sendi abnormal (Djamaludin et
al., 2019). Rentang gerak atau (Range Of Motion) adalah jumlah pergerakan
maksimum yang dapat di lakukan pada sendi, di salah satu dari tiga bdang yaitu:
sagital, frontal, atau transversal. Range Of Motion (ROM), adalah gerakan yang
dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan. Range Of
Motion dibagi menjadi dua jenis yaitu ROM aktif dan ROM pasif. Range of
motion adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi
dan pergerakan otot, di mana klien menggerakan masing-masing persendiannya
sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Tujuan ROM adalah : (1).
Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot, (2). Memelihara mobilitas
persendian, (3) Merangsang sirkulasi darah, (4). Mencegah kelainan bentuk
(Lukita et al., 2018).
2. Pelatihan Range Of Motion
a. Prinsip dasar ROM
Prinsip dasar latihan range of motion (ROM) menurut (Smeltzer &
Brenda, 2013) yaitu:
1) ROM harus di ulangi sekitar 8 kali dan di kerjakan minimal 2kali
2) sehari
3) ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehinga tidak melelahkan
pasien.
4) Dalam merencanakan program latihan range of motion (ROM) ,
5) Memperhatikan umur pasien, diagnosis, tanda vital, dan lamanya tirah
baring.
6) ROM sering di programkan oleh dokter dan di kerjakan oleh ahli
fisioterapi
7) Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan ROM adalah leher, jari,
8) lengan, siku, bahu, tumit, atau pergelangan kaki.
9) Rom dapat dilakukan pada semua persendian yang di curigai
mengurangi proses penyakit.
10) Melakukan ROM hrus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan.
b. Gerakan pada ROM Aktif
Rom aktif Merupakan latian gerak isotonik ( Terjadi kontraksi dan
pergerakan otot )yang dilakukan klien dengan menggerakan masing-
masing persendiannya sesuai dengan rentang geraknya yang normal. Rom
pasif merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang
menggerakkan persendian klien sesuai dengan rentang geraknya (Smeltzer
& Brenda, 2013)
Prosedur pelaksanaan:
1) Gerakan pinggul dan panggul
2) Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul

a. Angkat kaki dan bengkokkan lutut


b. Gerakkan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin
b. Kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan
kakisampai pada kasur.
3) Abduksi dan adduksi kaki
a. Gerakkan kaki ke samping menjauh klien
b. Kembalikan melintas di atas kaki yang lainnya
4) Rotasikan pinggul internal dan eksternal
Putar kaki ke dalam, kemudian ke luar
5) Gerakkan telapak kaki dan pergelangan kaki
6) Dorsofleksi telapak kaki
Letakkan satu tangan di bawah tumitRom aktif Merupakan latian
gerak isotonik ( Terjadi kontraksi dan pergerakan otot )yang dilakukan
klien dengan menggerakan masing-masing persendiannya sesuai
dengan rentang geraknya yang normal.
c. Gerakan pada ROM pasif
Rom pasif merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain
yang menggerakkan persendian klien sesuai dengan rentang geraknya
(Smeltzer & Brenda, 2013).
Prosedur pelaksanaan:
1) Gerakan pinggul dan panggul
2) Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul
a. Angkat kaki dan bengkokkan lutut
b. Gerakkan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin
c. Kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan kaki
sampai pada kasur.
3) Abduksi dan adduksi kaki
a. Gerakkan kaki ke samping menjauh klien
b. Kembalikan melintas di atas kaki yang lainnya
4) Rotasikan pinggul internal dan eksternal
Putar kaki ke dalam, kemudian ke luar
5) Gerakkan telapak kaki dan pergelangan kaki
6) Dorsofleksi telapak kaki
Letakkan satu tangan di bawah tumit
3. Manfaat Melakukan pelatihan Range Of Motion
Menurut Rahayu, 2015 Manfaat Melakukan pelatihan Range Of Motion, yaitu:
a. Mempertahankan tingkat fungsi yang ada dan mobilitas ekstermitas
b. yang sakit.
c. Mencegah kontraktur dan pemendekan struktur muskuloskeletal.
d. Mencegah komplikasi vaskular akibat iobilitas.
e. Memudahkan kenyamanan.
f. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot.
g. Memelihara mobilitas persendian.
h. Merangsang sirkulsi darah.
DAFTAR PUSTAKA

Djamaludin, D., Setiawati, S., & Yulendasari, R. (2019). Pengaruh latihan range of
motion (ROM) ankle terhadap pencegahan terjadinya neuropati dan angiopati pada
klien diabetes melitus. Holistik Jurnal Kesehatan, 13(3), 263–269.
https://doi.org/10.33024/hjk.v13i3.1941
Lukita, yulfa intan, Widayati, N., & Wantiyah. (2018). Pengaruh Range Of Motion
(ROM) Aktif Kaki Terhadap Risiko Terjadinya Ulkus Kaki Diabetik Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di Desa Kaliwining Kecamatan Rambipuji Kabupaten
Jember. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, 6(2), 58.
Rahayu, K. I. N. (2015). PENGARUH PEMBERIAN LATIHAN RANGE OF MOTION
(ROM) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK PADA PASIEN POST STROKE
DI RSUD GAMBIRAN The Influence of Range of Motion Exercise to Motor
Capability of Post-Stroke Patient at the Gambiran Hospital. Jurnal Keperawatan,
6(2), 102–107.
Smeltzer, S. C., & Brenda, G. B. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Brunner and
Suddarth Edisi 12. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai