Anda di halaman 1dari 6

PAKET PENYULUHAN

TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR

I. Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada Bayi baru Lahir

Sasaran : Peserta Posyandu

Tempat :

Hari/Tanggal : Selasa/Rabu, 14-15 november 2017

Waktu : ±30 menit

Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners FKUB

II. Tujuan Instruksional:

a. Tujuan umum :
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat memahami dan menyebutkan tanda
bahaya pada bayi baru lahir
b. Tujuan khusus :
Setelah dilakukan pengajaran peserta dapat :
a. Memahami pengertian bayi baru lahir
b. Memahami tanda gejala pada bai baru lahir

III. Materi Penyuluhan:

1. Pengertian bayi baru lahir


2. Pengertian tanda gejala bahaya pada bayi baru lahir
3. Tanda gejala bahaya pada bayi baru lahir

IV. Sasaran

a. Langsung : Peserta Posyandu


b. Tidak Langsung: Kader

V. Metode

Metode yang digunakan adalah ceramah dan tanya jawab.

VI. Media
Media yang digunakan adalah leaflet, LCD dan laptop.

VIII. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan Pendidikan
Tahap Waktu Kegiatan Peserta Metode Media
Kesehatan
Pendahuluan 5 menit 1. Membuka 1. Menjawab Tanya jawab -
dengan salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan judul
materi
4. Menjelaskan tujuan
pendidikan kesehatan
5. Menggali pengetahuan
peserta
Penyajian 15 menit 1. Menjelaskan 1. Mencatat Ceramah PPT,
pengertian bayi baru 2. Mendengarkan poster,
lahir video
2. Menjelaskan
pengertian tanda
bahaya pada bayi baru
lahir
3. Menjelaskan tanda
bahaya pada bayi baru
lahir
Penutup 10 menit 1. Memberikan 1. Mendengarkan Tanya jawab -
kesempatan peserta 2. Bertanya
untuk menyakan tentang materi
materi yang belum yang belum
paham paham
2. Menyampaikan 3. Menyebutkan
evaluasi dengan tanda bahaya
bertanya tentang pada bayi baru
materi yang telah lahir
disampaikan dan 4. Menjawab
menunjuk 2 peserta salam
untuk menyebutkan
tanda bahaya pada
bayi baru lahir.
3. Menutup acara

IX. Evaluasi

1. Proses
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 orang
b. Media yang digunakan adalah leaflet, LCD dan laptop.
c. Waktu penyuluhan 30 menit.
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan penyuluhan.
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik.
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan penyuluhan
berlangsung.
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

2. Hasil:
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan
memahami tentang pengertian bayi baru lahir, pengertian tanda bahaya pada bayi
baru lahir, dan tanda bahaya pada bayi baru lahir
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mampu mengenali
tanda bahaya pada bayi baru lahir
LAMPIRAN 1
MATERI PENYULUHAN
1. DEFINISI
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir melalui proses kelahiran sampai usia 4 minggu,
dengan usia gestasi 38-42 minggu dan mampu menyesuaikan diri dari kehidupan
intrauterin ke kehidupan ekstrauterin. Pada saat adaptasi tersebut terjadi gangguan-
gangguan yang berpotensi menyebabkan kematian dan kesakitan sedangkan perawatan
bayi baru lahir meliputi tentang cara menjaga kehangatan bayi (mencegah hipotermi), cara
menyusui yang benar, pencegahan infeksi dan jadwal pemberian imunisasi. (Pusdiknakes,
2003).
2. TANDA BAHAYA PADA BAYI BARU LAHIR
Berikut ini merupakan tanda geala pada bayi baru lahir yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Bayi tidak mau menyusu
Kita harus merasa curiga jika bayi tidak mau menyusu. Seperti yang kita ketahui
bersama ASI adalah makanan pokok bagi bayi, jika bayi tidak mau menyusu maka
asupan nutrisinya akan berkurang dan ini akan berefek pada kondisi tubuhnya.
Biasanya bayi tidak mau menyusu ketika sudah dalam kondisi lemah, dan mungkin
justru dalam kondisi dehidrasi berat.
b. Kejang
Kejang pada bayi memang terkadang terjadi, yang diperhatikan adalah bagaimana
kondisi pemicu kejang. Apakah kejan terjadi saat bayi demam. Jika ya kemungkinan
kejang dipicu dari demamnya, sehingga perlu disediakan obat penurun panas seusia
dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi kejang namun tidak dalam kondisi demam,
maka curigai ada sesuatu atau masalah lain. Perhatikan frekuensi dan lamanya kejang.
Kemudian kondultasikan pada dokter.
c. Lemah
Jika bayi terlihat tidak seaktif biasanya, maka perlu waspada. Kondisi lemah bisa
dipicu dari diare, muntah yang berlebihan ataupun infeksi berat.
d. Sesak napas
Frekuensi napas bayi pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa yaitu sekitar 30-
60 kali per menit. Jika bayi bernapas kurang dari 30 kali oer menit atau lebih dari 60
kali per menit maka perlu waspada. Lihat gerakan dadanya, adakah tarikan atau tidak.
e. Merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakannya. Ketika bayi merintih terus
menerus walau sudah diberi ASI, maka konsultasikan hal ini pada dokter. Bisa jadi ada
ketidaknyamanan lain yang dirasakan bayi.
f. Pusar kemerahan
Tali pusat yang berwarna kemerahan menunjukkan adanya tanda infeksi. Yang harus
diperhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi tetap kering dan bersih.
Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering. Betadin dan alkohol boleh diberikan
tapi tidak untuk dikompreskan. Artinya hana dioleskan saja saat sudah kering baru
ditutup dengan kassa streil.
g. Demam atau tubuh merasa dingin.
Suhu normal bayi berkisar antara 36,5-37,5oC. Jika kurang atau lebih dari nilai normal,
perhatikan kondisi sekitar bayi. Apakah kondisi di sekitar membuat bayi kehilangan
panas tubuh seperti ruangan yang dingin atau pakaian yang basah.
h. Mata bernanah
Nanah berlebihan pada mata bayi menunjukkan adanya infeksi yang berasal dari
proses persalinan. Bersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan
pada dokter atau bidan.
i. Kulit terlhat kuning.
Kuning pada bayi baiasanya terjadi karena bayi kurang ASI. Namun jika kuning pada
bayi terjadi pada waktu ≤24 jam setelah lahir atau ≥14 hari setelah lahir, kuning
menjalar hingga telapak tangan dan kaki bahkan tinja bayi berwarna kuning maka
harus segera mengkonsultasikan kepada dokter.
Tindakan yang harus dilakukan bila ada salah satu tanda bahaya yaitu: merujuk ke
fasilitas kesehatan terdekat (Puskesmas atau Rumah Sakit). Masalah atau kondisi akut
perlu tindakan segera dalam satu jam kelahiran.
DAFTAR PUSTAKA

Nanny, Via Lia Dewi. 2010. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Yogyakarta: Salemba
Medika
Direktorat Bina Kesehatan Anak. 2008. Informasi Seputar Kesehatan Bayi Baru Lahir.
Jakarta: Depkes RI

Anda mungkin juga menyukai