Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

JARINGAN KOMPUTER
PERTEMUAN 6

DISUSUN OLEH :
ELISABETH OKMINOP ALIM
135610116

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
AKAKOM YOGYAKARTA
2015
ROUTING STATIK

A. Tujuan
 Mampu merancang dan mempraktikan menggabungkan jaringan mengunakan dua
router.

B. Dasar Teori

Routing static adalah jenis routing yang dilakukan admin/pengelola jaringan


untuk mengkonfigurasi informasi tentang jaringan yang dituju secara manual. Ciri-ciri
routing statis adalah sebagai berikut:

 Jalur spesifik ditentukan oleh admin jaringan.


 Pengisian tabel routing dilakukan secara manual oleh admin jaringan.
 Biasanya digunakan untuk jaringan berskala kecil.

Cara kerja routing statis ada 3 bagian yaitu:

 Konfigurasi router yang dilakukan oleh admin jaringan


 Router melakukan routing berdasarkan informasi yang diterima dari tabel routing
 Admin Jaringan menggunakan perintah ip route secara manual untuk konfigurasi
router dengan routing statis dan routing statis berguna untuk melewatkan paket data
yang ada pada jaringan.

Ada beberapa parameter yang ada pada routing, yakni:

 Destination, adalah alat tujuan dan network mask dan biasanya diisi dengan
0.0.0.0/0 untuk semua jaringan.
 Gateway adalah datagram yang dapat dicapai melalui antarmuka.
 Pref. Source adalah alamat tujuan paket dan meninggalkan roter melalui alamat IP.
 Distance (0-255) adalah jarak administrator jaringan dari router

Keuntungan menggunakan Routing static

 Meringankan kinerja processor router.


 Tidak ada bandwidth yang diguanakn untuk pertukaran informasi dari tabel isi routing
pada saat pengiriman paket.
 Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis.
 Routing Statis kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof dengan tujuan
membajak traffik.

Kerugian Menggunakan routing static

 Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router


yang digunakan.
 Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil.
 Admisnistrasinya cukup rumit dibanding routing dinamis, terlebih jika banyak router
yang harus dikonfigurasi secara manual.
 Rentan terhadap kesalahan saat entri data routing statis yang dilakukan secara
manual.

C. Pembahasan

Pertemuan ke-6 praktikum ini membahas tentang Routing Statik, dengan


membuat atau merancang dan mempraktikan serta menggabungan jaringan
menggunakan dua router. Dimana rancangan dibuat menggunakan simulasi. Yang
mana rancangan ini menggunakan dua router (R1,R2), antar router dihubungkan
menggunakan kabel Copper Cross-over, dua switch, dua PC dan satu server. Ip
address untuk R1 Fa0/0 : 198.165.10.1/30 Mask: 255.255.255.252 untuk ip address
ke R2, Ip address untuk R1 Fa0/1: 198.165.16.1/24 Mask: 255.255.255.252 untuk ip
address ke Switch0. Ip address untuk R2 Fa0/0 : 198.165.10.2/30 Mask:
255.255.255.252 untuk ip address ke R1, Ip address untuk R2 Fa0/1:
198.165.17.1/24 Mask: 255.255.255.252 untuk ip address ke Switch1. Ip address
Server0: 198.165.16.2/24 Mask: 255.255.255.0 Gateway : 198.165.16.1 mengikuti
Ip address Fa0/1 R1. Ip address PC0: 198.165.16.3 Mask :255.255.255.0 Gateway:
198.165.16.1 mengikuti Ip address Fa0/1 R1. Ip address PC1: 198.165.17.2 Mask
:255.255.255.0 Gateway: 198.165.17.1 mengikuti Ip address Fa0/1 R2.

Untuk konfigurasi pada R1 dan R2 , dikonfigurasi menggunakan CLI (Commond Line


Interface). Dari konfigurasi yang dilakukan maka antar kedua jaringan yang menggunakan
dua router ini dapat terhubung. Ip route untuk R1: 198.165.17.0 255.255.255.0 198.165.10.2
dan Ip router untuk R2: 198.165.16.0 255.255.255.0 198.165.10.1.

Konfigurasi R1
R1#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#interface FastEthernet0/0
R1(config-if)#ip address 198.165.10.1 255.255.255.252
R1(config-if)#
R1(config-if)#exit
R1(config)#interface FastEthernet0/1
R1(config-if)#ip address 198.165.16.1 255.255.255.0
R1(config-if)#
R1(config-if)#exit
R1(config)#ip route 198.165.17.0 255.255.255.0 198.165.10.2
R1(config)#no shut
R1(config)#exit

Konfigurasi R2
R2#enable
R2#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R2(config)#interface FastEthernet0/0
R2(config-if)#ip address 198.165.10.2 255.255.255.252
R2(config-if)#
R2(config-if)#exit
R2(config)#interface FastEthernet0/1
R2(config-if)#ip address 198.165.17.1 255.255.255.0
R2(config-if)#exit
R2(config)#ip route 198.165.16.0 255.255.255.0 198.165.10.1
R2(config)#no shut
R2(config)#exit

Latihan :

Packet Tracer SERVER Command Line 1.0


SERVER>ping 198.165.16.3
Pinging 198.165.16.3 with 32 bytes of data:
Reply from 198.165.16.3: bytes=32 time=32ms TTL=128
Reply from 198.165.16.3: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 198.165.16.3: bytes=32 time=16ms TTL=128
Reply from 198.165.16.3: bytes=32 time=0ms TTL=128
Ping statistics for 198.165.16.3:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 32ms, Average = 12ms
SERVER>ping 198.165.17.2
Pinging 198.165.17.2 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 198.165.17.2:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
SERVER>ping 198.165.10.1
Pinging 198.165.10.1 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Reply from 198.165.16.1: Destination host unreachable.
Request timed out.
Reply from 198.165.16.1: Destination host unreachable.

Ping statistics for 198.165.10.1:


Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
SERVER>

acket Tracer PC Command Line 1.0


PC>ping 198.165.16.2
Pinging 198.165.16.2 with 32 bytes of data:
Reply from 198.165.16.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 198.165.16.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 198.165.16.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Reply from 198.165.16.2: bytes=32 time=0ms TTL=128
Ping statistics for 198.165.16.2:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
PC>ping 198.165.10.1
Pinging 198.165.10.1 with 32 bytes of data:
Reply from 198.165.10.1: bytes=32 time=31ms TTL=255
Reply from 198.165.10.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.10.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.10.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Ping statistics for 198.165.10.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 31ms, Average = 7ms
PC>ping 198.165.16.1
Pinging 198.165.16.1 with 32 bytes of data:
Reply from 198.165.16.1: bytes=32 time=15ms TTL=255
Reply from 198.165.16.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.16.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.16.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Ping statistics for 198.165.16.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 15ms, Average = 3ms

Packet Tracer PC Command Line 1.0


PC>ping 198.165.17.1
Pinging 198.165.17.1 with 32 bytes of data:
Reply from 198.165.17.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.17.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.17.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Reply from 198.165.17.1: bytes=32 time=0ms TTL=255
Ping statistics for 198.165.17.1:
Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
Approximate round trip times in milli-seconds:
Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms

PC>ping 198.165.10.2

Pinging 198.165.10.2 with 32 bytes of data:

Request timed out.


Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 198.165.10.2:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),
PC>ping 198.165.10.1
Pinging 198.165.10.1 with 32 bytes of data:
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Request timed out.
Ping statistics for 198.165.10.1:
Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss),

D. Tugas

Penjelasan mengenai latihan yang dibuat :

Setelah selesai melakukan konfigurasi pada router, server dan PC, selanjutnya
melakukan uji coba yang diakukan melalui command promt dengan proses untuk melihat
apakah semua Router, Server dan PC dengan jaringan yang berbeda ini telah
terhubung. Dari uji coba yang dilakukan menggunakan perintah ping dapat dilihat bahwa
proses pengiriman data dari server ke PC0 berhasil, dari server ke PC1 tidak
berhasil/gagal dalam proses pengiriman data.

Selanjutnya uji coba yang dilakukan dari PC0 ke PC1, Server, R1 dan R2 yang
dilakukan maka dapat dilihat bahwa semuanya berhasil dan terhubung dengan baik. Dan
proses pengiriman data berhasil. Namun kebalikan terjadi dimana proses ping yang
dilakukan dari PC1 ke PC1, server dan router tidak berhasil dalam proses pengiriman
paket data.

E. Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa merancang dan mempraktekkan menggabungkan


jaringan dengan menggunaka router dan konfigurasi static routing. Routing static adalah
entri suatu route yang dilakukan okeh seorang administrator untuk mengatur jalur dari
sebuah paket data. Fungsi utama dari sebuah ip adalah ip routing. Fungsi ini
memberikan mekanisme pada router untuk menyambungkan beberapa jaringan fisik
yang berbeda.

F. Listing
Terlampir.

Anda mungkin juga menyukai