Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Jenjang Sekolah : SMP


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VIII / I
Alokasi waktu : 5 X 40’ ( 4 Pertemuan )

Standar Kompetensi 1.
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

Kompetensi Dasar 1.6.


Mendiskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

A. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan organ dan jaringan penyusun sistem transportasi manusia..
2. Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah manusia.
3. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi darah.
4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah.
5. Siswa dapat mengidentifikasi kelainan dan penyakit yang terdapat pada sistem
transportasi manusia.

 Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )


Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B. Materi Pembelajaran
Sistem transportasi pada manusia
Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan
pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar
dengan bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.
Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan
yang diedarkan melalui pembuluh limfe.
Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat
transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung
dan pembuluh darah

Golongan darah
Darah (Sanguis)
Terdiri dari dua komponen:
1. Korpuskuler adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah 4 Eritrosit, Lekosit,
Trombosit.
2. Plasma Darah adalah cairan darah.
Fungsi Darah
Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Transportasi (sari makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air) yaitu


Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan
oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan
melalui ginjal

2. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang
dilakukan oleh plasma darah.
4. Imunologi (mengandung antibodi tubuh) Membunuh kuman yang masuk ke dalam
tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
5. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah.
6. Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
7. Termoregulasi (pengatur suhu tubuh) Menjaga kestabilan suhu tubuh.
Eritrosit (Sel Darah Merah)
Merupakan bagian utama dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc
darah dan pada wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah
disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen. Kadar 1
Hb inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia.
Eritrosit berusia sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin
dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).

Sel-darah-manusia
Lekosit (Sel Darah Putih)
Jumlah sel pada orang dewasa berkisar antara 6000 – 9000 sel/cc darah. Fungsi utama
dari sel tersebut adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk
ke dalam tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing
yang masuk tubuh.
Peningkatan jumlah lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ misalnya radang paru-
paru.
Lekopeni – Berkurangnya jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
Lekositosis – Bertambahnya jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc
darah).

Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di
luar pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah
(kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Þ Gerak Amuboid.

Jenis Lekosit
Granulosit Þ Lekosit yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar
(granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil.
Agranulosit Þ Lekosit yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah
limfosit dan monosit.
• Eosinofil Þ mengandung granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga
Asidofil. Berfungsi pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
• Basofil Þ mengandung granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi
alergi.
• Netrofil Þ (ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil Segmen). Disebut
juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi sebagai fagosit.
• Limfosit Þ (ada dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 Þ imunitas seluler
sel B4 Þ imunitas humoral
• Monosit Þ merupakan lekosit dengan ukuran paling besar

Trombosit (KEPING DARAH)


Disebut pula sel darah pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 –
500.000 sel/cc. Di dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis)
antara lain adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ Jika seseorang secara genetis
trombositnya tidak mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.

Proses Pembekuan Darah


Trombosit yang menyentuh permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim
Trombokinase (Tromboplastin).
Pada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary
haemopoiesis).

Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.
Plasma Darah
Terdiri dari air dan protein darah Þ Albumin, Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak
mengandung unsur fibrinogen disebut Serum Darah.
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing
(Antigen).
Zat antibodi adalah senyawa Gama Þ Globulin.
Tiap antibodi bersifat spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.
– Antibodi yang dapat menggumpalkan antigen Þ Presipitin.
– Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin.
– Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin.

Contohnya adalah sifat golongan darah (Blood Groups). Yang umum adalah penentuan
cara ABO (ABO System) Þ oleh Landsteiner.
Aglutinogen = antigen ; aglutinin = antibodi

Jika aglutinogen dan aglutinin yang “sesuai” bercampur Þ Reaksi Aglutinasi.


Donor Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua jenis
golongan darah yang lain Þ Golongan Darah O.
Resipien Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darah dari semua jcnis
golongan darah yang lain Þ Golongan Darah AB.
Sistem golongan darah yang lain adalah Sistem Rhesus yang dikemukakan oleh
Landsteiner.
Nama Rhesus diambil dari sejenis kera Macacca rhesus (di India). Prinsipnya adalah
terdapatnya antibodi terhadap antigen D (anti-D).
Sistem rhesus mengenal dua jenis golongan darah yaitu:
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)

Eritroblastosis Foetalis adalah kelainan pada bayi di mana telah terjadi ketidaksesuaian
faktor rhesus (bayi Rh + dan ibu Rh -). Gejala penyakit ini adalah Ikterik Þ ditemukan
oleh Levine.
Pertolongan pada bayi tersebut adalah dengan cara Transfusi Eksanguinasi (Exchange
Transfussion).

Jantung
Terdiri dari tiga lapisan
1. Perikardium (lapisan luar)
2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung)
3. Endokardium (lapisan dalam)

Jantung terdiri dari 4 ruang


1. Atrium Sinister (Serambi Kiri)
2. Atrium Dekster (Serambi Kanan)
3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
4. Ventrikel Dekater (Bilik Kanan)

Antara Atrium Sinister (Serambi Kiri) dengan Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) terdapat
katup dua daun (Valvula Bicuspidalis), sedangkan antara Atrium Dekster (Serambi
Kanan) dengan Ventrikel Dekster (Bilik Kanan) dihubungkan katup tiga daun (Valvula
Tricuspidalis). Jantung mendapat makanan (oksigenasi) melalui pembuluh Arteri
Koronaria.
Peredaran darah terbagi dua bagian yang bekerja sekaligus yaitu :
1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah pendek (jantung – paru-paru – jantung).
2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah panjang (jantung – seluruh tubuh – jantung)

Denyut jatung terbagi dua fase yaitu


1. Fase Sistolik (kontraksi).
2. Fase Diastolik (relaksasi).

Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu

1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung Þ Arteri terdiri dari Aorta, Arteri,
Arteriol.
2. Pembuluh darah yang menuju jantung Þ Vena terdiri dari Vena Kava, Vena, Venula.
3. Pembuluh antara arteri dan vena Þ Kapiler.

Pembuluh Nadi
 Tempat Agak ke dalam
 Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis
 Aliran darah Berasal dari jantung
 Denyut terasa
 Katup Hanya disatu tempat dekat jantung
 Bila ada luka Darah memancar keluar
Pembuluh Vena
1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis
2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)
3. Aliran darah Menuju jantung
4. Denyut tidak terasa
5. Katup Disepanjang pembuluh
6. Bila ada luka Darah Tidak memancar
Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda
Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung
dengan kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga
darah tetap mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini
disebut sistem peredaran darah tertutup.
Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –
kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke
jantung). Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.
5. Getah Bening
Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya
cairan ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel
kemudian masuk ke pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)

Penyakit pada Sistem Transportasi


1. Anemia
• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati
• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12
2. Talasemia: Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi
darah
3. Hemofili: Darah sulit/tidak bisa membeku
4. varises: Pelebaran pembuluh vena
5. Atherosklerosis: Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak
6. Arteriosklerosis: Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur
7. leukopeni: jumlah sel darah putih kurang dari normal

C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Pembelajaran kontekstual
2. Metode : Diskusi, observasi, dan percobaan
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran langsung dan kooperatif.
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
 Pernahkah juga kalian pergi kedokter lalu diukur tekanan darahnya?
b. Motivasi
 Guru meminta siswa untuk membaca bukunya sekitar 5 menit untuk memahami
materi yang akan dipelajari.

c. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami proses pernafasan pada manusia.

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Siswa dapat menjelaskan macam organ dan jaringan penyusun sistem transportasi
manusia..
 Siswa dapat menjelaskan sistem peredaran darah manusia.
 Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi darah.
 melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang
topik/tema materi yang akan dipelajari
 memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
 melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru membimbing siswa dalam pembentukan kelompok dan meminta siswa
untuk menjelaskan organ – organ dan fungsi sistem peredaran darah. ·
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal yang kurang
dimengerti. ·
 Guru meminta siswa menjawab beberapa soal yang berkaitan dengan materi yang
telah dipelajari. ·
 Secara berkelompok siswa mendiskusikan materi yang diberikan oleh guru dan
dari perwakilan kelompok mempresentasikan di depan kelas. ·
 Siswa menanyakan kepada guru bila mengalami kesulitan dalam pelajaran. ·
 Siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru.

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru mengoreksi pekerjaan siswa dan mendiskusikannya. ·
 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pelajaran ·
 Guru menambahkan kesimpulan yang belum lengkap dari siswa ·
 Siswa mencermati penjelasan guru ·
 Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran ·
 Siswa mencatat hasil kesimpulan

3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan.
 Guru memberi tugas rumah.

Pertemuan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
“ Pernahkah kalian mainan pisau lalu tangan kalian terkena pisau dan keluar
cairan yang berwarna merah dari tangan?”

b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami organ dan jaringan penyusun sistem transpor manusia..

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru memberikan gambaran tentang mekanisme peredaran darah. ·
 Guru menunjuk salah satu siswa untuk menjelaskan mekanisme peredaran
darah pada manusia ·
 Siswa mencari informasi yang berkaitan dengan mekanisme peredaran darah
melalui video yang ditayangkan guru.·
 Siswa yang di tunjuk menjelaskan tentang mekanisme peredaran darah pada
manusia ·
 Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap
penting.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
kurang dimengerti ·
 Guru meminta siswa menjawab soal dalam LKS ·
 Siswa mengerjakan soal dalam LKS

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru mengoreksi jawaban siswa. ·
 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pelajaran. ·
 Guru menambahkan kesimpulan yang belum lengkap dari siswa. ·
 Siswa mengoreksi pekerjaannya. ·
 Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. ·
 Siswa mencatat hasil kesimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
“ apakah kalian tahu golongan darah kalian? “

b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami organ dan jaringan penyusun sistem transpor manusia..

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan tentang macam-macam golongan darah pada manusia. ·
 Siswa mencari informasi mengenai golongan darah melalui video yang
ditangkan oleh guru
 Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap
penting.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
kurang dimengerti ·
 Siswa menanyakan kepada guru bila mengalami kesulitan dalam pelajaran. ·

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru mengoreksi jawaban siswa. ·
 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pelajaran. ·
 Guru menambahkan kesimpulan yang belum lengkap dari siswa. ·
 Siswa mengoreksi pekerjaannya. ·
 Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. ·
 Siswa mencatat hasil kesimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
Pertemuan Keempat
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Apersepsi
“ apakah kalian pernah mendengar penyakit hipertensi? Kalian tahu
penyebabnya?”

b. Pengetahuan Prasyarat
Siswa telah memahami organ dan jaringan penyusun sistem transpor manusia..

2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
 Guru menjelaskan tentang kelainan/penyakit yang mungkin terjadi pada system
peredaran darah pada manusia. ·
 Siswa mencari informasi mengenai penyakit peredaran darah melalui video
yang ditangkan oleh guru
 Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap
penting.

 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
kurang dimengerti ·
 Guru meminta siswa menjawab soal dalam LKS ·
 Siswa menanyakan kepada guru bila mengalami kesulitan dalam pelajaran. ·
 Siswa mengerjakan soal dalam LKS

 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
 Guru mengoreksi jawaban siswa. ·
 Guru meminta siswa untuk menyimpulkan hasil pelajaran. ·
 Guru menambahkan kesimpulan yang belum lengkap dari siswa. ·
 Siswa mengoreksi pekerjaannya. ·
 Siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. ·
 Siswa mencatat hasil kesimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
 bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran;
 melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan
secara konsisten dan terprogram;
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
E. Media Pembelajaran
1. Alat dan bahan
2. Model / Charta organ peredaran darah dan struktur darah.
3. laptop dan proyektor
F. Sumber Pembelajaran
1. Buku IPA Terpadu .
2. Buku IPA yang relevan.
3. Model / Charta organ peredaran darah dan struktur darah
5. video peredaran darah

G. Penilaian.
TEKNIK PENILAIAN
1. Penilaian Tertulis
2. Penilaian Sikap

INSTRUMEN PENILAIAN
1. Essay
2. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI SIKAP DISKUSI
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VIII / I

Petunjuk
 Isilah kolom penilaian sikap di bawah ini sesuai dengan urutan sikap yang terdapat pada
keterangan
 Berilah skor 1-4 pada masing-masing kolom sikap tersebut berdasarkan hasil observasi guru
terhadap sikap siswa yang disesuaikan dengan rubric penilaian yang tersedia
 Hitunglah jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa
 Gunakan rumus yang terdapat pada pedoman penilaian lalu sesuaikan dengan criteria
penilaian untuk menentukan nilai siswa

Sikap
No Nama Siswa Jumlah Nilai
a b c d
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Keterangan :
a. Tanggungjawab
b. Kritis
c. Terbuka
d. Kerjasama

RubrikPenilaian :
a. Tanggungjawab
 Melakukan diskusi dalam kelompok dengan serius
 Mengerjakan tugas yang diberikan guru sesuai dengan instruksi
 Menyelesaikan diskusi yang diberikan guru tepat waktu
b. Kritis
 Bertanya setiap terdapat perubahan atau hal yang baru
 Menganalisis pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh guru atau temannya
 Berpikir tingkat tinggi untuk memecahkan masalah dalam melakukan diskusi

c. Terbuka
 Mendengarkan pendapat teman-temannya dalam melakukan diskusi
 Menghargai penemuan yang diperoleh temannya dan didiskusikan
 Memberikan pendapat dalam melakukan diskusi
d. Kerjasama
 Berdiskusibersamaanggotakelompok
 Tidak mendominasi percakapan pada saat diskusi kelompok
 Peduli terhadap anggota kelompok

Kriteriapenskoran :
3 : jika semua descriptor terpenuhi
2 : jika hanya 2 deskriptor yang terpenuhi
1 : jika hanya 1 deskriptor yang terpenuhi
0 : jika tidak ada 1 pun deskriptor yang terpenuhi

Pedomanpenilaian :
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

KriteriaPenilaian :
85 – 100 = sangat baik
75 – 84 = baik
65 – 74 = cukupbaik
< 64 = kurang
Pekanbaru, 25 September 2017

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Bidang Studi

( Dra.Hj.ELVA LISRA) ( LASRI SUSANTI )

Anda mungkin juga menyukai