TBC (TUBERCULLOSIS)
I. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, sasaran mampu memahami
tentang penyakit tuberculosis pada anak.
1
III. Kegiatan Pembelajaran
1. Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
2. Media dan Sumber
Media : Leaflet
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis
3. Langkah – langkah :
Metode
Langkah – langkah Kegiatan
Langkah – langkah Alokasi waktu
1. Pembukaan
Memberi salam
Perkenalan
3 menit
Menjelaskan pokok bahasan
Menjelaskan tujuan
Apersepsi
2. Kegiatan inti
Penyampaian materi
7 menit
Tanya jawab dan diskusi
Kesimpulan
3. Penutup
Evaluasi
Penyuluh memberikan saran dan 5 menit
menyimpulkan materi
Memberi salam
4. Evaluasi
Prosedur : Post Test
Jenis test : Pertanyaan Lisan
2
Butir Soal :
1. Apa pengertian tuberculosis?
2. Sebutkan tanda dan gejala tuberculosis!
3. Jelaskan penularan tuberculosis!
4. Jelaskan cara pencegahan tuberculosis!
5. Jelaskan cara pengobatan tuberculosis!
Kunci jawaban
1. Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
2. Berat badan anak turun tanpa sebab yang jelas, atau kenaikan berat badan setiap
bulan berkurang.
o Demam lama atau berulang tanpa sebab.
o Batuk lama, lebih dari 3 minggu
3. Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik air
dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak
sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat
berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan
sekitar rumah. Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya
terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar
tidak batuk sembarangan , tidak membuang ludah sembarangan dan sangat
dianjurkan untuk bersedia memakai masker atau setidaknya sapu tangan atau
tissue.
4. Pencegahan TBC
Tidak membuang meludah di sembarang tempat.
Menutup mulut pada waktu ada orang batuk atau bersin.
Jemur tempat tidur penderita secara teratur.
Jaga kesehatan badan supaya imun tetap terjaga.
Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TB
Olahraga teratur
Lakukan imunisasi, terutama imunisai BCG
3
5. Proses pengobatan berlangsung sekitar 6 bulan, dan terkadang ditambah 3 bulan
pengobatan untuk mencegah kekambuhan. Pengobatan harus teratur, tidak boleh
berhenti. Kalau distop, bisa jadi kumannya akan muncul lagi dan resisten terhadap
obat. Pengobatan TBC anak memang berbeda dengan TBC dewasa. Pada orang
dewasa, pengobatan 3 bulan bisa bersih kuman TBC-nya. Pada anak tidak bisa,
karena tidak bisa memberikan obat sekaligus banyak dalam jangka waktu pendek.
Akibatnya, pengobatan jadi agak lama. Orang tua harus sabar dan tidak bosan.
Yang juga harus dihindari adalah pemberian obat anti-TBC tanpa diagnosis yang
benar. Anak gampang sakit, batuk, tidak napsu makan, langsung diberi obat TBC. Ini
sangat berbahaya, karena bisa berakibat resistensi kuman terhadap obat. Nah,
sekarang kecenderungannya mulai seperti itu lagi.
Penyuluh
MATERI
a. Pengertian Tuberculosis
Tuberkulosis atau TB (singkatan yang sekarang ditinggalkan adalah TBC) adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ
tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang
diketahui menyerang manusia.
b. Tanda dan gejala Tuberculosis
Apakah anak sudah mendapat imunisasi BCG semasa kecil. Atau reaksi BCG sangat
cepat. Misalnya, bengkak hanya seminggu setelah diimunisasi BCG. Ini juga harus
dicurigai TBC, meskipun jarang.
Berat badan anak turun tanpa sebab yang jelas, atau kenaikan berat badan setiap
bulan berkurang.
Demam lama atau berulang tanpa sebab.
Batuk lama, lebih dari 3 minggu
4
Pembesaran kelenjar di kulit, terutama di bagian leher, juga bisa ditengarai sebagai
kemungkinan gejala TBC. Yang sekarang sudah jarang adalah adanya pembesaran
kelenjar di seluruh tubuh, misalnya di selangkangan, ketiak, dan sebagainya.
Mata merah bukan karena sakit mata, tapi di sudut mata ada kemerahan yang khas.
Pemeriksaan lain juga dibutuhkan diantaranya pemeriksaan tuberkulin (Mantoux
Test, MT) dan foto. Pada anak normal, Mantoux Test positif jika hasilnya lebih dari
10 mm.
c. Penularan Tuberculosis
Penularan penyakit ini karena kontak dengan dahak atau menghirup titik-titik
air dari bersin atau batuk dari orang yang terinfeksi kuman tuberkulosis, anak anak
sering mendapatkan penularan dari orang dewasa di sekitar rumah maupun saat
berada di fasilitas umum seperti kendaraan umum, rumah sakit dan dari lingkungan
sekitar rumah. Oleh sebab ini masyarakat di Indonesia perlu sadar bila dirinya
terdiagnosis tuberkulosis maka hati hati saat berinteraksi dengan orang lain agar tidak
batuk sembarangan , tidak membuang ludah sembarangan dan sangat dianjurkan
untuk bersedia memakai masker atau setidaknya sapu tangan atau tissue.
d. Pencegahan Tuberculosis
Tidak membuang meludah di sembarang tempat.
Menutup mulut pada waktu ada orang batuk atau bersin.
Jemur tempat tidur penderita secara teratur.
Jaga kesehatan badan supaya imun tetap terjaga.
Jaga jarak aman ketika berhadapan dengan penderita TB
Olahraga teratur
Lakukan imunisasi, terutama imunisai BCG
5
e. Pengobatan Tuberculosis
Prosedur pengobatan TBC anak yang pertama adalah dengan memberikan obat
pembunuh kuman TBC. Ini disebut pengobatan masa I (3 bulan pertama). Di masa I ini
diharapkan sebagian besar kuman akan mati, jadi dipakai obat anti-TBC yang fungsinya
membunuh kuman. Ibarat perang, pasukan komandonya dulu yang terjun.
Tahap berikutnya adalah masa dimana kuman sudah masuk ke dalam kelenjar,
sehingga obat pembunuh kuman tidak mempan lagi, bahkan kalau diberikan malah
berbahaya karena bisa mengganggu fungsi liver. Pada masa ini, diberikan obat-obatan
yang fungsinya mengepung kuman yang ada di dalam kelenjar. Kalau kuman keluar,
mati dia.
Proses pengobatan berlangsung sekitar 6 bulan, dan terkadang ditambah 3
bulan pengobatan untuk mencegah kekambuhan. Pengobatan harus teratur, tidak
boleh berhenti. Kalau distop, bisa jadi kumannya akan muncul lagi dan resisten
terhadap obat. Pengobatan TBC anak memang berbeda dengan TBC dewasa. Pada
orang dewasa, pengobatan 3 bulan bisa bersih kuman TBC-nya. Pada anak tidak bisa,
karena tidak bisa memberikan obat sekaligus banyak dalam jangka waktu pendek.
Akibatnya, pengobatan jadi agak lama. Orang tua harus sabar dan tidak bosan.
Yang juga harus dihindari adalah pemberian obat anti-TBC tanpa diagnosis yang
benar. Anak gampang sakit, batuk, tidak napsu makan, langsung diberi obat TBC. Ini
sangat berbahaya, karena bisa berakibat resistensi kuman terhadap obat. Nah,
sekarang kecenderungannya mulai seperti itu lagi.