3.3.1 MAKP
Metode yang diterapkan di ruang penyakit dalam RSUD Mardi Waluyo Blitar adalah
metode tim. Metode penguasaan yang diterapkan adalah metode tim yang terdiri atas perawat
yang ada di ruangan yang dibagi menjadi 2 tim, yaitu tim A (Kamar 1A, 1B, 3B, 3C) TIM B
(Kamar 1C, 2A, 2B, 3A). Untuk struktur organisasi gambarnya adalah sebagai berikut:
Dalam proses pendelegasian tugas, wewenang dan tanggung jawab apabila ada perawat
yang tidak masuk maupun cuti sepenuhnya ditentukan oleh kepala ruangan dengan
1. Kepala Ruang
Menyelenggarakan konferens √
sudah baik, dapat dilihat dari presentasinya yaitu (89,6%), meskipun ada point point tertentu yang
tidak dilakukan oleh Kepala Ruangan akan tetapi hal tersebut tidak sampai dalam kategori
kurang, dapat dilihat dari presentasinya 10,4%. Salah satu point yang tidak dilakukan oleh Kepala
Ruangan seperti meneliti atau memeriksa ulang pada saat penyajian makan pasien, hal tersebut
sudah dijalankan oleh ahli gizi yang melakukan kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diit.
Hal ini menunjukkan bahwa Kepala Ruangan menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan
SPO.
2. Ketua Tim
D TD D TD D TD D TD D TD D TD
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat bahwa pelaksanaan tugas dan fungsi katim
3. Perawat Pelaksana
menjalankan tugas dan fungsinya sudah dilakukan dengan baik dengan presentase 91%. Sehingga
peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi
yang efektif antar perawat, maupun antar perawat dengan tim kesehatan lain. Salah satu bentuk
komunikasi yang harus ditingkatkan keefektifitasnya adalah saat pergantian shift (Timbang
Terima).
Timbang Terima merupakan suatu teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima
sesuatu (laporan) yang berkaitan dengan keadaan pasien. Timbang terima pasien harus dilakukan
seefektif mungkin dengan menjelaskan secara singkat, jelas dan lengkap tentang tindakan
manndiri perawat, tindakan kolaboratif yang sudah ada yang belum dilakukan serta
MP PS MP PS MP PS MP PS
Persiapan :
1. Buku laporan shift
sebelumnya √ √ √ √ √ √ √ √
2. Membaca laporan shift
sebelumnya. √ √ √ √ √ √ √ √
3. Shift yang akan
mengoperkan,
menyiapkan hal-hal
yang akan di sampaikan. √ √ √ √ √ √ √ √
4. Shift yang akan
menerima membawa
buku catatan operan
/catatan harian √ √ √ √ √ √ √ √
5. Kedua kelompok sudah
siap. √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan :
√ = Dilakukan
- = Tidak dilakukan
Prosedur timbang terima selama ini sudah dilakukan pada setiap pergantian shift
jaga, cara penyampaian dilakukan secara lisan dengan laporan timbang terima pasien sehingga
rencana tindakan yang belum dan sudah dilaksanakan dapat diketahui. Pelaksanaan timbang
terima dilakukan seluruh perawat. Katim shift pagi mengoperkan tugas ke perawat shift siang,
yang terlebih dahulu dengan membaca laporan timbang terima. Apabila perawat shift siang
sudah memahami pelimpahan tugas yang diberikan maka akan segera dilanjutkan ke pasien,
Untuk pelaporan timbang terima yang disampaikan mengenai jumlah pasien, nama
pasien, keadaan pasien, rencana pemeriksaan, terapi yang sudah diberikan dan harus diberikan
Evaluasi proses operan dan preconference pada Ruang Melati menunjukkan data
bahwa 94,05% proses operan dilakukan secara optimal. Adapun beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar operan efektif adalah operan dilaksanakan tepat waktu pada saat pergantian
dinas yang telah disepakati, operan dipimpin oleh katim, operan diikuti oleh semua perawat yang
akan dan telah selesai berdinas dan harus validasi ke pasien dan bertemu pasien secara langsung.
keperawatan pasien yang dilaksanakan oleh perawat selain melibatkan pasien untuk membahas
dan melaksanakan asuhan keperawatan. Pada kasus tertentu dilakukan oleh perawat primer, dan
atau konselor, kepala ruangan, perawat pelaksana yang juga perlu melibatkan seluruh anggota
tim kesehatan.
Manajemen Keperawatan dan disesuaikan pula dengan waktu dari tim ronde keperawatan
tersebut.
Dari pengkajian selama 4 hari yaitu tanggal 10 Juli 2018 sampai dengan tanggal 13 Juli
2018 didapatkan data tentang tahapan prosedur pelaksanaan orientasi pasien baru adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.17 Hasil Penilaian Tindakan Orientasi Pasien Baru di Ruang Melati
No Tahapan Prosedur Pelaksanaan P1 P2 P3 P4 P5
1. Berikan salam pada pasien dan keluarga √ √ √ √ √
2. Perawat memperkenalkan diri kepada pasien - √ - √ √
3. Perkenalkan perawat yang bertanggung jawab - √ - √ √
selama perawatan
4. Perkenalkan dokter yang bertanggung jawab √ √ √ √ √
selama perawatan
5. Perawat menjelaskan tentang ruangan / lingkungan - - - - -
(kamar mandi, ruang perawat, ruang sholat, depo
obat dan laboratorium).
6. √ - √ - √
Perawat menjelaskan cara memanggil perawat
7. Perawat menjelaskan aturan dan tata tertib rumah √ √ √ √ -
sakit
8. Perawat menjelaskan manajemen keselamatan - - - - -
jalur evakuasi
9 Perawat menjelaskan manajemen keselamatan √ √ √ √ √
pencegahan jatuh
10 Perawat menjelaskan manajemen keselamatan √ √ √ √ √
penggunaan gelang identitas pasien
11 Perawat mengajarkan hand hygiene - - - - -
12 Perawat menjelaskan pemilahan tempat sampah - - - - -
59,98% proses orientasi dilakukan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa orientasi pasien baru yang
dilakukan cukup sesuai dengan checklist yang berlaku di RSUD Mardi Waluyo Blitar.
Discharge planning merupakan suatu bentuk kegiatan MAKP agar klien dan
keluarga yang masuk di ruang Melati, yang sedang dalam perawatan dan yang akan pulang/
keluar RS mengerti tentang perawatan selama pasien dirawat di ruang Melati sehingga klien dan
keluarga dapat mengikuti semua proses perawatannya dengan baik. Beberapa hal yang
terkandung didalamnya antara lain pemberian materi atau pengetahuan yang umum mengenai
penyakit.
Menurut pernyataan dari kepala ruang Melati, Discharge Planning dilaksakan oleh
kepala ruangan atau perawat yang sedang bertugas, Discharge Planning telah direncanakan pada
saat penerimaan pasien baru. Pelaksanaaan Discharge Planning belum optimal diantaranya
Berdasarkan hasil observasi selama 4 hari, pelaksanaan discharge planning 100% sudah
dilakukan sesuai dengan juknis yang berlaku, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam
pelaksanaan discharge planning maksimal dan perlu dipertahankan untuk mencapai pelayanan
Dalam meningkatkan pelayanan yang berkualitas sesuai visi dan misi RSUD Mardi
Waluyo Blitar, maka dilakukan supervisi yang berkelanjutan terhadap berbagai kinerja pegawai
Supervisi adalah kegiatan yang terencana seorang manajer melalui aktivas bimbingan,
pengarahan, observasi, motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam melaksanakan kegiatan atau
tugas sehari hari. Akan tetapi kegiatan supervisi di Ruang Melati tidak pernah dilaksanakan.
Sentralisasi obat di ruang Melati dilakukan secara merata dan tidak membedakan
oleh dokter dan diberikan pada perawat kemudian perawat memberikan resep kepada petugas
farmasi di apotik. Kemudian petugas farmasi melayani resep yang diberikan oleh perawat.
Setelah itu, petugas farmasi menyerahkan barang yang telah diresepkan (obat-obatan, cairan
infus, alkes, dll) ke ruangan. Setelah itu perawat di ruangan mengecek kembali barang yang
sudah diresepkan. Obat-obat injeksi, cairan infus, alkes dan obat oral masing-masing diletakkan
di laci obat pasien. Obat syrup langsung diberikan kepada pasien dan diedukasi cara
Oriented Record) yaitu suatu sistem pendokumentasian yang berorientasi pada lima komponen
(lembar penilaian berisi biodata, lembar order dokter, lembar riwayat medis atau penyakit,
Adapun bagan uraian lembar dokumentasi yang ada di ruang Melati antara lain:
lengkap. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelengkapan dokumen keperawatan yang ada sesuai
D Tindakan
1 Tindakan dilaksanakan sesuai √ √ √ √ √ 100%
rencana
2 Perawat mengobservasi respon √ √ √ √ √ 100%
pasien terhadap tindakan
keperawatan
3 Revisi tindakan berdasarkan hasil √ √ √ √ √ 100%
evaluasi
4 Semua tindakan yang telah √ √ √ √ √ 100%
dilaksanakan dicatat ringkas dan jelas
E Evaluasi
1 Perawat mengevaluasi respon pasien √ √ √ √ √ 100%
sesuai dengan kriteria hasil yang
sudah ditentukan
2 Perawat mengevaluasi respon pasien, √ √ √ √ √ 100%
analisa masalah keperawatan dan
rencana tindak lanjut.
F Catatan asuhan keperawatan
1 Menulis pada format yang baku √ √ √ √ √ 100%
2 Pencatatan dilakukan sesuai dengan √ √ √ √ √ 100%
tindakan yang dilaksanakan
3 Setiap melakukan tindakan perawat √ √ √ √ √ 100%
mancantumkan paraf/nama jelas dan
tanggal jam dilakukan tindakan
4 Berkas catatan keperawatan disimpan √ √ √ √ √ 100%
sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
TOTAL 19 19 19 18 18 1860%
RATA-RATA 97,89%