Anda di halaman 1dari 5

METODE PENUGASAN KEPERAWATAN TIM

(TEAM NURSING)

Adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat


kepada sekelompok klien.

Konsep tim ini adalah suatu kesatuan yang terdiri dari perawat
professional, perawat trampil atau pembantu perawat.
Pimpinan tim bertanggung jawab mengkoordinasikan sejumlah klien
(biasanya 15-30 orang)
Pembagian tugas didalam kelompok dilakukan oleh ketua tim.
Ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim..
Ketua tim diharapkan menggunakan cara pendekatan yang demokratis
atau cara partisipatif dalam hubungan dengan anggota tim
Ketua tim menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien.
Ketua tim membantu anggota tim dalam menyelesaikan tugas apabila
mengalami kesulitan.
Selanjutnya ketua tim yang melaporka pada kepala ruangan tentang
kemajuan pelayanan/asuhan keperawatan terhadap klien.

Metode tim sebaiknya dilakukan sesuai dengan konsep-konsep berikut ini:


1. Ketua tim sebaiknya:
a. perawat yang berpendidikan/pengalaman, trampil dan mempunyai
ketrampilan kepemimpinan.
b. Harus mampu menentukan prioritas kebutuhan asuhan
keperawatan, merencanakan, melakukan supervisi dan evaluasi
pelayanan keperawatan.
c. Mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan filosofi
keperawatan
d. Uraian tugas ketua dan anggota tim harus jelas
2. Komunikasi efektif diperlukan untuk kelanjutan asuhan keperawatan.
Pencatatan harus tepat waktu dan selalu dinilai kembali untuk dievaluasi
3. Ketua tim harus menggunakan semua teknik manajemen dan
kepemimpinan.

4. Pelaksanaan metode tim sebaiknya fleksibel, dapat dilakukan pada sif


pagi, sore maupun malam. Semua tenaga terlibat dalam tim minimal dua
sampai tiga tim. Jumlah besarnya tim tergantung banyaknya tenaga. Dua
orang perawat dapat dikatakan tim terutama pada sif sore dan malam
dimana tenaga terbatas.
Keuntungan:
Memfasilitasi pelayana keperawatan yang komprehensif
Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat ditekan melaui
kongfrenc, cara ini efektif untuk belajar.
Memberi kepuasan angota tim dalam hubungan interpersonal
Memungkinkan menyatukan kemampuan anggoita tim yang berbeda-beda
dengan aman dan efektif.
Kerugian
Rapat tim memerlukan waktu sehingga dalam situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru
Perawat yang belum trampil dan berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.

Alur Komando Metode TIM

Ka Ru

Ka Tim Ka Tim Ka Tim

Anggota tim Anggota tim Anggota tim

Pasien Pasien Pasien

Gambar 2: Alur komando pada metode Tim


Sumber : The effective nurse leader and manager (1980)

Ka Tim 1 Katim2 Katim 3

P P TIM
STRUKTUR P
P P P

P P
KEPALA RUANG RAWAT P
P P

P P P
P P

P P
P P P
Pagi

Sore

Malam

libur/cuti

Tanggung Jawab Ketua Tim:

Mengkaji setiap klien dan membuat perencanaan yang tepat


Mengkoordinasikan rencana perawatan dan pengobatan
Membimbing anggota tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah
dilakukan.
Meyakinkan semua hasil evaluasi merupakan respon klien terhadap tindakan
keperawatan tercatat
Menilai kemajuan semua klien dan hasil pengamatan langsung atau laporan
anggota tim.

Tugas Ketua Tim


Perencanaan:
Bersama kepala ruangan mengadakan serah terima setiap pergantian dinas
Melakukan pembagian tugas angota kelompoknya
Menyusun rencana keperawatan yang tepat
Menyediakan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
Mengikuti visite dokter
Menilai hasil pekerjaan anggota tim dan mendiskusikan masalah yang ada
Menciptakan kerja sama yang harmonis antar tim dan anggota tim
Memberikan pertolongan segera pada klien dengan kedaruratan
Menciptakan kerja sama yang harmonis antar tim dan anggot a tim
Membuat laporan pasien
Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
Mengorientasikan klien baru

Pengorganisasian:
Merumuskan tujuan dari pengorganisasian tim keperawatan
Melakukan pembagian tugas bersama kepala ruangan sesuai dengan perencanaan
klien yang menjadi tanggung jawabnya.
Pembagian tugas sesuai dengan tingkat ketergantungan klien
Mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama anggota tim kesehatan
yang lain.
Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim
Mendelegasikan pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada anggota tim dan
pelimpahan wewenang: pengambilan keputusan dan penggunaan sumber daya.
Membuat rincian tugas anggota tim meliputi pemberian asuhan keperawatan,
kerja sama anggota dan antar tim

Pengarahan:
Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim
Memberi petunjuk kepada angota tim dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Memberikan teguran , pengarahan, kepada nggota tim untuk melaksanakan
tugasnya dengan baik:tepat waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan sesuai
kebutuhan klien.

Pengawasan:
Melakukan komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
pelaksana dalam memberi asuhan keperawatan.
Melalui supervisi : melihat/mengawasi proses asuhan keperawatan yang
dilakukan oleh anggota tim dan melihat catatan yang dibuat selama proses
keperawatan serta mendengarkan laporan secara lisan tentang tugas yang
dilakukan.
Mengevaliasi:Kegiatan dan laporan dari anggota tim bersama kepala ruangan,
penampilan kerja dan proses asuhan keperawatan, peningkatan kemampuan
analisa, psikomotor dan sikap.
Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah dilakukan atau
dievaluasi.

Tanggung Jawab anggota tim:


Menyadari mereka mempunyai tanggung jawab untuk setipa klien di unit tersebut
Mengikuti instruksi keperawatan yang tertera dalam rencana keperawatan secara
teliti termasuk program pengobatan
Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan keperawatan yang dilakukan
serta respon klien
Menerima bantuan dan bimbingan ketua tim

Tanggung Jawab Kepala Ruangan :


Perencanaan
Menetapkan standar kinerja staf
Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit yang dipimpin
Memberi kesempatan pada ketua tim dan membantu mengembangkan
ketrampilan manajemen dan kepemimpinan
Secara berkesinambungan mengorientasikan staf baru tentang prosedur tim
keperawatan
Menjadi nara sumber bagi ketua tim dan staf
Memotivasi staf untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
Melakukan komunikasi terbuka untuk setiap staf yang dipimpin.

Tugas kepala Ruangan pada Metode Tim


Perencanaan
Menunjuk ketua tim yang bertugas di ruangan masing-masing
Mengikuti serah terima klien dari siif sebelumnya
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien bersama ketua tim
Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan
kebutuhan klien bersama ketua tim
Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis
yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentag
tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
Membimbing pelaksanaa asuhankeperawatan
Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai
asuhankeperawatan
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah
Memberi informasi kepada klien atau keluarga klien baru.
Membantu pengembangan staf , pendidikan dan latiham
Merencanakan bimbingan terhadap peserta didik keperawatan

Pengorganisasian
Merumuskan metode/system penugasan yang digunakan
Merumuskan tujuan system penugasan
Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
Membuat rentang kendali
Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat roster dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
Mengetur dan mengendalikan kondisi lahan praktek
Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak ditempat kepada ketua tim
Memberi wewenang kepada petugas administrasi untuk mengurus administrasi
ruangan
Mengatur penugasan: jadwal pekarya, identifikasi masalah dan penanganan.

Pengarahan:
Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tin
Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik
Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien
Melibatkan bawahan dari awal hingga akhir kegiatan
Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya
Memberi teguran kepada bawahan yang melakukan kesalahan
Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim

Pengawasan:
Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim
maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
Melalui supervisi: pengawasan langsung melalui inspeksi, pengawasan tidak
langsung yaitu melalui daftar hadir ketu tim, membaca dan memeriksa rencana
keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah proses keperawatan
dilaksanakan, mendengarkan laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.
Evaluasi :mengevaluasi upaya /kerja pelaksana dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketuatim.

Anda mungkin juga menyukai