Anda di halaman 1dari 122

LAPORAN HASIL PRAKTEK STASE MANAJEMEN

RUANG SOKA BAWAH RS PESAHABATAN

DISUSUN OLEH :

IKA YUNNIASTUTI

NPM LAMA : 2018727063

NPM BARU : 2019740122

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2020
JADWAL HARIAN SEBAGAI PENGELOLA KEPERAWATAN
RUANG SOKA BAWAH RSUP PERSAHABATAN

No Nama Mahasiswa Bulan : Agustus - September


25 26 27 28 29 31 1 2 3 4 5 7 8 9 10 11 12
1 Helmi Ramadhani R P P T P P T P P T T P R P P T P
2 IkaYunniastuti T R P T P P T P P P P R T P P T P
3 Lani Rif’a Triyani T P R P T P P T P P R P T P R P T
4 Surtinah P T P R T P P T P R P P P T P R T
5 Ulfah Deniati P T P P R T P P R P T P P T P P R
6 Sugesta Alfiani P P T P P R P R T T P T P P T P P
7 Cahya Lisda Octaviani P P T P P T R P T P P T P R T P P

R : Kepala ruangan, T : Ketua Tim, P : Pelaksana


Keterangan:
- Praktik manajemen menggunakan metoda penugasan tim
- Setiap harinya setiap mahasiswa berbagi peran sebagai kepala ruangan, ketua tim, dan pelaksana sesuai dengan pengaturan jadwal di atas . -
Setiap kelompok bertanggung jawab mengelola sekelompok klien di ruang rawat (6-8 pasien)

Mengetahui, Jakarta, 24 Agustus 2020


Pembimbing Ketua Kelompok

(Ns. Aisyah, SKep.MKep) (Ika Yunniastuti)


25 AGUSTUS 2020
LAPORAN
PENDAHULUAN
KEPALA RUANGAN

IKA YUNNIASTUTI
NPM LAMA : 2018727063
NPM BARU : 2019740122
A. Pengertian Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan disatu ruang rawat.

B. Peran & Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dalam Metode Penugasan Tim
1. Fungsi Perencanaan
 Menunjuk ketua tim yang bertugas di ruangan masing-masing
 Mengikuti serah terima klien dari siif sebelumnya
 Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien bersama ketua Tim
 Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas
dan kebutuhan klien bersama ketua tim
 Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter tentag tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
 Merencanakan pengembangan staf , pendidikan dan latihan
 Merencanakan bimbingan terhadap peserta didik keperawatan
2. Fungsi Pengorganisasian
 Merumuskan metode/system penugasan yang digunakan
 Merumuskan tujuan system penugasan
 Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
 Membuat rentang kendali
 Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat roster dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
 Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
 Mengetur dan mengendalikan kondisi lahan praktek
 Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak ditempat kepada ketua tim
 Memberi wewenang kepada petugas administrasi untuk mengurus
administrasi ruangan
 Mengatur penugasan: jadwal pekarya, identifikasi masalah dan penanganan.
3. Fungsi Pengarahan
 Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tin
 Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik
 Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap
 Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan klien
 Melibatkan bawahan dari awal hingga akhir kegiatan
 Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
 Memberi teguran kepada bawahan yang melakukan kesalahan
 Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
 Melalui supervisi: pengawasan langsung melalui inspeksi, pengawasan
tidak langsung yaitu melalui daftar hadir ketu tim, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan, mendengarkan laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas
4. Fungsi Pengontrolan
 Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien
 Evaluasi : mengevaluasi upaya /kerja pelaksana dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim

C. Fungsi Kepala Ruangan


Menentukan standar pelaksanaan kerja, mengorganisir kegiatan keperawatan,
memberi pengarahan ketua tim, pengawasan dan evaluasi tugas staf.

D. Tanggung Jawab Kepala Ruangan


 Membantu staf menetapkan sasaran keperawatan pada unit
 Memberi kesempatan kepada katim untuk mengembangkan manajemen dan
kepemimpinan
 Mengorientasikan prosedur tim keperawatan secara berkesinambungan
 Menjadi narasumber bagi ketua tim dan staf
 Memotivasi perawat untuk meningkatkan kualitas asuhsn keperawatan
 Melakukan komunikasi terbuka kepada setiap staf yang dipimpin
E. Konsep Metode Penugasan Tim
1. Definisi
Adalah pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat
kepada sekelompok klien.
2. Prinsip – Prinsip Metode Penugasan Tim
 Ketua tim sebaiknya berpengalaman dan mempunyai ketrampilan
manajemen kepemimpinan, Harus mampu menentukan prioritas,
melakukan supervisi dan evaluasi serta mampu memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan filosofi keperawatan
 Komunikasi efektif
 Menggunakan semua teknik kepemimpinan dan manajemen
 Pelaksanaan metode tim sebaiknya fleksibel
3. Keuntungan Penggunaan Metode Penugasan Tim
 Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
 Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
dengan aman dan efektif
 Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
 Memberi kepuasan angota tim dalam hubungan interpersonal
4. Kerugian Penggunaan Metode Penugasan Tim
 Rapat tim memerlukan waktu sehingga dalam situasi sibuk rapat tim
ditiadakan atau terburu-buru
 Perawat yang belum trampil dan berpengalaman selalu tergantung atau
berlindung kepada anggota tim yang mampu atau ketua tim.
F. Alur Komando Metode Penugasan Tim

Kepala Ruangan

Katim 1 Katim 2

PP1 PP2 PP3 PP1 PP2 PP3

Jakarta, 26 Agustus 2020

Mahasiswa Pembimbing Ruangan

(Ika Yunniastuti, S.Kep) (...........................................)

Pembimbing Akademik

(Ns. Aisyah, S.Kep., M.Kep)


DAFTAR PUSTAKA

Huber Diane L (2014), Leadership Nursing Care Management, Sounders, Elsevier.

Kelly Patricia, (2010), Essentials ofNursing Leadership and Management, second


Edition, The United State, Delmar Cangange Learning

Marquist, B. L., (2010). Leadership roles and management functions nursing.


Philadelphia: Lippincott.

Robbins,S.P.(2006). Perilaku organisasi. ed.Bahasa Indonesia. Klaten : PT. Intan Sejati.


25 AGUSTUS 2020
LAPORAN
PENDAHULUAN
KETUA TIM

IKA YUNNIASTUTI
NPM LAMA : 2018727063
NPM BARU : 2019740122
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.

B. Tanggung Jawab Ketua Tim


1. Mengkaji klien dan menerapkan tindaka keperawatan yang tepat.pengkajian
merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat melakukan serah
terima tugas
2. Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing anggota tim
untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
3. Meyakinkan semua evaluasi - evaluasi berupa respon klien terhadap tindakan
keperawatan.
4. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan anggota
tim.

C. Fungsi Ketua Tim


 Membuat perencanaan (berdasarkan tugas dan kewenangannya yang
didelegasikan oleh kepala ruangan)
 Menyelenggarakan kofrence, Membuat penugasan, suprvisi dan evaluasi.
 Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
 Mengembangkan kemampuan anggota

D. Kompetensi Ketua Tim


1. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim
2. Menjada kesultan dalam asuhan keperawatan
3. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
4. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
5. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
6. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun kerja dari
anggota tim
7. Menjadi guru atau pengajar
8. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
E. Uraian Tugas (POA)
a) Pengkajian
mengumpukan data kesehatan klien
b) Perencanaan
Fungsi perencanaan dan ketenagaan:
1. Bersama Karu melaksanakan serah terima tugas
2. Bersama karu melaksanakan pembagian tugas
3. Menyusun rencana asuhan keperawatan
4. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan
5. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan
6. Mengorientasikan klien baru pada lingkungan
7. Melakukan pelaporan dan pendokumantasian

c) Implementasi
Fungsi Pengorganisasian
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
2. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
3. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
4. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim
kesehatan lain
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim
6. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

Fungsi Pengarahan
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
2. Memberikan bimbingan pada anggota tim
3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
4. Mengawasi proses pemberian askep
5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
6. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d) Evaluasi
Fungsi pengendalian :
1. Mengevaluasi asuhan keperawatan
2. Memberikan umpan balik pada pelaksana
3. Memperhatikan aspek legal dan etik
4. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
F. Konsep Penilaian Tingkat Ketergantungan (Menurut Douglas)
Bagi pasien rawat inap, standar waktu pelayanan pasien adalah :
a. Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
b. Perawatan intermediate memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
c. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam

Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Kategori I : perawatan mandiri. Kriteria pada klasifikasi ini adalah pasien
masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, ganti pakaian, makan,
minum, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional. Pasien
perlu diawasi ketika melakukan ambulasi atau gerakan. Pasien perlu dilakukan
observasi setiap sif, pengobatan minimal dan persiapan prosedur memerlukan
pengobatan.
b. Kategori II : perawatan intermediate. Kriteria pasien pada klasifikasi ini
adalah memerlukan bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
makan, mengatur posisi waktu makan, memberi dorongan agar makan,
bantuan dalam eliminasi dan kebersihan diri, tindakan perawatan untuk
memonitor tanda-tanda vital, memeriksa produksi urine, fungsi fisiologis,
status emosional, kelancaran drainase (infus), bantuan dalam pendidikan
kesehatan serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
c. Kategori III : perawatan total. Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah tidak
dapat melakukan sendiri kebutuhan sehari-harinya, semua kebutuhan dibantu
oleh perawat, penampilan pasien sakit berat, pasien memerlukan observasi
tanda-tanda vital setiap dua jam, menggunakan selang nasogatrik (NGT),
menggunakan terapi intra vena, pemakaian alat penghisap (suction) dan
kadang pasien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam satu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi pasien, di mana masing-masing kategori memiliki nilai
standar per sif, yaitu pada tabel di bawah ini.

Tabel. Nilai standar Jumlah Perawat per Shift Berdasarkan Klasifikasi pasien

Jumlah Klasifikasi Pasien


Minimal Parsial Total
Pasien
P S M P S M P S M
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,21 0,21 1,08 0,90 0,60
dst

Jakarta, 26 Agustus 2020

Mahasiswa Pembimbing Ruangan

(Ika Yunniastuti) (……………………..)

Pembimbing Akademik

(Ns. Aisyah, S.Kep., M.Kep)


DAFTAR PUSTAKA

Sitorus, Ratna. 2006. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit.Jakarta : EGC
Suarli, Yayan Bachtiar. 2009. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik. Jakarta:
Erlangga
Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. 2009. Manajemen Bangsal Keperawatan
LAPORAN SEL S , 25 AGUSTUS 2020
SELASA, 25 AGUSTUS 2020

KEGIATAN
KETUA TIM
RUANG SOKA BAWAH

IKA YUNNIASTUTI
2018727063
A. Fungsi Perencanaan

1) Menerima serah terima asuhan

keperawatan Bed 101

Tn G, 51 tahun, klien dokter H, masuk RS dengan keluhan nyeri pada pinggang


belakang sejak semalam. Sudah minum obat penghilang nyeri. Skala nyeri 6, nyeri
ketuk pinggang kanan belakang (+). Klien terpasang infus RL. Klien mengatakan
nyerinya nyut nyutan. RR 20x/menit, N : 102 x/mnt, TD : 140/90. S : 37,8. Dx/ Colic
Renal kanan.

Bed 102

Tn.J , 37 tahun, klien dokter Y, masuk RS dengan keluhan deman sudah 5 hari di
rumah dan tidak turun meski sudah berobat ke puskesmas. Keadaan umum : sakit
sedang, S; 39˚C, N: 98 x/mnt, TD : 120/80 MmHg. Klien sudah bawa hasil lab yang
diperiksa di klinik dekat rumah. Hb.15,5 gr/dl ; Ht : 49 %, lekosit : 11.5 , Trombosit :
210. Infus terpasang RL 500 cc 30

tpm. Bed 103

Tn.K, 52 tahun, klien dokter T dengan GED berat. Kesadaran : apatis, terpasang
NGT, Cateter terpasang , urine 100 cc/6 jm, Infus loading dengan asering 2 kolf. TD:
90/60, Suhu : 38,9, RR : 22 x/mnt. Dari hasil pengkajian didapatkan turgor kulit tidak
elastis, kelopak mata cekung. Tampak mobilisasi makan dan minum di TT, mandi di
TT.

2) Menilai tingkat ketergantungan Bersama kepala ruangan

- Tn G : Minimal care

- Tn J : Parsial care

- Tn. K : Total care

3) Menyusun asuhan keperawatan


DATA FOKUS

Data Subjektif Data Objektif


Tn. G Tn. G
- Klien mengatakan nyeri pada - Kesadaran compos mentis
pinggang belakang sejak - Terpasang infus RL 20 tpm
semalam - TD : 140/90 mmHg
- Klien mengatakan sudah - N : 102x/menit
minum obat penghilang nyeri - RR : 20x/menit
- Klien mengatakan skala nyeri - ˚
S : 37,8 C
6 - P : nyeri pada pinggang belakang
- Q : nyut nyutan
- R : pinggang belakang
- S : skala nyeri 6
- T : nyeri menetap sejak semalam

Tn. J Tn. J
- Klien mengatakan demam - KU : sakit sedang
sudah 5 hari SMRS - TD : 120/80mmHg
- Klien mengatakan demam - N : 98x/mnt
tidak turun meski sudah - S : 39˚C

berobat ke puskesmas - RR : 20x/menit

Tn. K Tn. K
- Tidak ada - KU : lemah
- Kesadaran : apatis
- Klien terpasang NGT
- Klien terpasang cateter
- Output : Urine 100 cc/6 jam
- Input : Infus loading dengan asering 2
kolf
- TD: 90/60 mmHg
- Suhu : 38,9˚C
- RR : 22 x/mnt
- N : 85 x/menit
- Turgor kulit tidak elastis
- Kelopak mata cekung
- Tampak mobilisasi makan dan minum
di TT, mandi di TT

ANALISA DATA

Pasien Data Problem


Tn. G DS : Nyeri Akut
- Klien mengatakan nyeri pada
pinggang belakang sejak
semalam
- Klien mengatakan sudah minum
obat penghilang nyeri
- Klien mengatakan skala nyeri 6

DO :
- Kesadaran compos mentis
- Mobilisasi dibantu
- TD : 140/90 mmHg
- N : 102x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 37,8˚C
- P : nyeri pada pinggang
belakang
- Q : nyut nyutan
- R : pinggang belakang
- S : skala nyeri 6
- T : nyeri menetap sejak semalam

Tn. J DS : Hipertermi
- Klien mengatakan demam sudah
5 hari SMRS
- Klien mengatakan demam tidak
turun meski sudah berobat ke
puskesmas
DO :
- KU : sakit sedang
- TD : 120/80mmHg
- N : 98x/mnt
- S : 39˚C
- RR : 20x/menit

Tn. K DS:- Hipovolumia


DO :
- KU : lemah
- Kesadaran : apatis GCS 12
- Klien terpasang NGT
- Klien terpasang cateter
- Output : Urine 100 cc/6 jam,
400cc/24 jam
- Intake : Infus loading dengan
asering 2 kolf
- TD: 90/60 mmHg
- Suhu : 38,9˚C
- RR : 22 x/mnt
- N : 85 x/menit
- Turgor kulit tidak elastis
- Kelopak mata cekung
- Tampak mobilisasi makan dan
minum di TT, mandi di TT
INTERVENSI

Pasien Data Tujuan Kriteria Hasil Intervensi


Tn. G DS : Nyeri akut berhubungan dengan 1. Identifikasi lokasi, karateristik, durasi,
- Klien mengatakan nyeri pada agen cedera fisiologis frekunsi, kwalitas, intensitas nyeri.
pinggang belakang sejak semalam 2. Monitor skala nyeri klien
- Klien mengatakan sudah minum Setelah dilakukan asuhan 3. Monitor respons nyeri nno verbal
obat penghilang nyeri keperawatan selama 3x24 jam seperti meringis menahan sakit, tangan
- Klien mengatakan skala nyeri 6 diharapkan nyeri berkurang dengan menunjuk kearah bagian nyeri
kriteria hasil : 4. Berikan teknik non farmakologis untuk
DO : 1. Klien tampak rileks mengurangi nyeri seperti teknik nafas
- Kesadaran compos mentis 2. Skala nyeri menurun (1-3) dalam
- Mobilisasi dibantu 5. Anjurkan memonitor nyeri secara
- TD : 140/90 mmHg mandiri
- N : 102x/menit 6. Identifikasi faktor yang memperingan
- RR : 20x/menit dan memperberat rasa nyeri.
- S : 37,8˚C 7. Monitor keberhasilan terapi

- P : nyeri pada pinggang belakang komplementer yang sudah di berikan.


- Q : nyut nyutan 8. Kolaborasi dalam pemberian analgetik
- R : pinggang belakang dengan dokter
- S : skala nyeri 6 9. Monitor efek samping penggunaan
T : nyeri menetap sejak semalam analgetik
Tn. J DS : Hipertermi berhubungan dengan 1. Monitor keadaan umum klien
- Klien mengatakan demam sudah proses penyakit 2. Monitor tanda tanda vital
5 hari SMRS 3. Monitor intake dan output
- Klien mengatakan demam tidak Setelah dilakukan asuhan 4. Monitor keadekuatan tetesan infus
turun meski sudah berobat ke keperawatan selama 3x24 jam 5. Berikan cairan intravena sesuai
puskesmas diharapkan termoregulasi membaik kebutuhan
DO : dengan kriteria hasil : 6. Sediakan lingkungan yang dingin
- KU : sakit sedang 1. Suhu dalam batas normal 7. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
- TD : 120/80mmHg (36,5-37,5˚C) 8. Anjurkan klien meningkatkan asupan
- N : 98x/mnt oral
- ˚ 9. Lakukan pendinginan eksternal (mis.
S : 39 C
- RR : 20x/menit Kompres pada dahi, leher, dada,
abdomen, dan aksila)
10. Anjurkan klien tirah baring
11. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena
12. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian antipiretik dan analgetik

Tn.K DS:- Hipovolemia Berhubungan Dengan 1. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
DO : Output Berlebih seperti turgor kulit tidak elastis,
- KU : lemah kelopak mata cekung
- Kesadaran : apatis GCS 12 Setelah dilakukan asuhan 2. Monitor intake dan output klien dengan
- Klien terpasang NGT keperawatan selama 3x24 jam GED berat

- Klien terpasang cateter diharapkan kebutuhan cairan 3. Monitor keadekuatan tetesan infus agar

- Output : Urine 100 cc/6 jam, terpenuhi dengan kriteria hasil : cairan dapat terpenuhi

400cc/24 jam 1. Turgor kulit elastis 4. Berikan posisi modified trendelenburg

- Intake : Infus loading dengan 2. Kelopak mata tidak cekung 5. Anjurkan memperbanyak asupan oral
asering 2 kolf seperti minum minimal 2 liter/hari
- TD: 90/60 mmHg 6. Kolaborasi dengan keluarga dalam
- Suhu : 38,9˚C pemberian asuhan
- RR : 22 x/mnt
- N : 85 x/menit
- Turgor kulit tidak elastis
- Kelopak mata cekung
- Tampak mobilisasi makan dan
minum di TT, mandi di TT
B. Fungsi Pengorganisasian

1) Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan


 Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
 Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
 Hubungan antar individu semakin rukun
 Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi jika
ada konflik
2) Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota tim
Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien dengan kategori
1 minimal care, 1 parsial care, 1 total care)

 Perawat pelaksana (Surtinah) : mengelola 1 pasien minimal care dan 1 pasien


parsial care
 Perawat pelaksana (Ulfah Deniati) : mengelola 1 pasien total care

3) Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan keperawatan


(intervensi) yang akan dilakukan ke pasien

4) Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain seperti dengan dokter


untuk melakukan penatalaksanaan terapi medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi
klien.

5) Mengatur waktu istirahat anggota team (shift pagi) :

a. 11.30 – 12.30 = Surtinah

b. 12.30 – 13.30 = Ulfah Deniati

6) Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. Fungsi Pengarahan

1) Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim memberikan pengarahan


tentang tugas setiap tim yaitu, melakukan implementasi yang sudah direncanakan

2) Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bibingan kepada anggota tim


3) Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada anggota tim

4) Melakukan supervise pemberian obat :

- Surtinah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan output sudah baik,
sesuai dengan SOP

- Ulfah Deniati dalam perawatan kateter dan monitor TTV sudah baik,
sesuai dengan SOP

5) Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dalam setiap kegiatan dan keputusan yang dimbil.

6) Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan tepat
waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan, rasional dan sesuai kebutuhan klien.

D. Fungsi Pengawasan

1) Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra


Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2) Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat pelaksana
dan memberi asuhan keperawatan.
3) Mengevaluasi asuhan keperawatan :
- Surtinah : sudah baik dalam melakukan implementasi keperawatan sesuai
dengan yang direncanakan
- Ulfah deniati : sudah baik dalam melakukan implementasi keperawatan sesuai
dengan yang direncanakan
4) Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah dilakukan atau dievaluasi.
5) Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya

Kepala Ruangan Ketua TIM

(Helmi Ramdhani, S.Kep) (Ika Yunniastuti, S.Kep)


LAPORAN EVALUASI

1. Tn G, 51 tahun, klien dokter H, masuk RS dengan keluhan nyeri pada pinggang belakang sejak semalam. Sudah minum
obat penghilang nyeri. Skala nyeri 6, nyeri ketuk pinggang kanan belakang (+). Klien terpasang infus RL. Klien
mengatakan nyerinya nyut nyutan. RR 20x/menit, N : 102 x/mnt, TD : 140/90. S : 37,8. Dx/ Colic Renal kanan.

Situation Pasien Tn G, usia 51 tahun, saat ini pasien mengeluh nyeri pada pinggang belakang sejak
semalam, sudah minum obat penghilang nyeri.
Dx : colic renal kanan

Background  Pasien mengeluh nyeri pinggang belakang sejak semalam.


 Pasien sudah minum obat penghilang nyeri.
 Nyeri ketok pinggang kanan belakang.
 TTV TD: 140/90 mmhg, Nd.102x/mnt, Temp. 37,8ºc,RR.24x/menit.
 Hasil laboratorium Urine:
- Warna kuning tua , jernih
- Sedimen leukosit 0-1/LPB, Erytrocit 0-1
- Kristal bakteri negative, berat jenis 1.020, Ph 5,5, urobilinogen 3,4µmol/l.

Assesment  Kesadaran compos mentis.


 TTV Td:140/80 mmhg, Nd.102x/mnt, Temp.37,8ºc, RR.24x/mnt.
 Pasien tampak meringis kesakitan.
 Skala nyeri 6.
Recomendation Dx: Nyeri akut
 Identifikasi lokasi, karateristik, durasi, frekunsi, kwalitas, intensitas nyeri.
 Identifikasi skala nyeri.
 Identifikasi skala nyeri non verbal.
 Identifikasi faktor yang memperingan dan memperberat rasa nyeri.
 Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah di berikan.
 Monitor efek samping penggunaan analgetik

2. Tn.J , 37 tahun, klien dokter Y, masuk RS dengan keluhan deman sudah 5 hari di rumah dan tidak turun meski sudah
berobat ke puskesmas. Keadaan umum : sakit sedang, S; 39˚C, N: 98 x/mnt, TD : 120/80 MmHg. Klien sudah bawa hasil
lab yang diperiksa di klinik dekat rumah. Hb.15,5 gr/dl ; Ht : 49 %, lekosit : 11.5 , Trombosit : 210. Infus terpasang RL
500 cc 30 tpm.

Situation Pasien Tn J usia 37 tahun, sa,at ini klien mengeluh demam di sertai menggigil.
Diagnosa medis : viral infection
Background  Pasien mengeluh demam 5 hari tidak turun.
 Pasien sudah berobat ke Puskesmas.
 TTV 120/80 mmhg, Nd.120/menit, RR.22 x/menit, Temp. 39 ºC.
 Infus RL 500 cc ,30 tpm
 Hasil laboratorium : Hb.15,5 gr/dl; Ht: 49%; lekosit 11,5, Trobosit : 210

Assesment  Kesadaran compos mentis


 TTV 120/80 mmhg, Nd.120x/menit, RR 22x/menit, temp, 39ºc.
 Pasien tampak mengigil.
 Kulit teraba hangat.

Recommendation DX : Hipertemi b.d proses penyakit.


 Memonitor keadaan umum pasien
 Memonitor TTV
 Catat intake dan output
 Berikan cairan sesuai kebutuhan
 Berikan cairan intravena {RL 500 ml 30 tts/menit}
 Kolaborasi dengan dokterdalam pemberian terapi antipiretik dan analgetik.
3. Tn.K, 52 tahun, klien dokter T dengan GED berat. Kesadaran : apatis, terpasang NGT, Cateter terpasang , urine 100
cc/6 jm, Infus loading dengan asering 2 kolf. TD: 90/60, Suhu : 38,9, RR : 22 x/mnt. Dari hasil pengkajian didapatkan
turgor kulit tidak elastis, kelopak mata cekung. Tampak mobilisasi makan dan minum di TT, mandi di TT.

Situation Tn K 52 tahun dengan GED berat kesadaran apatis kateter terpasang, urine 100
cc/6 jam, infus loading dengan asering 2 kolf. TD 90/60, suhu 38,9, rr 22 x/menit
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S: 38, RR: 20x/menit
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %

Background DS:
(-)
DO:
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S: 38, RR: 20x/menit
Infus : asering loading 2 kolf
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %

Assesment 1. Memonitor tanda-tanda vital


RS : (-)
RO :
- TD: 90/60 mmHg
- N: 120x/menit
- S: 38
- RR: 20x/menit
2. Memonitor input dan output

RO :
- Input 150 cc
-Output 100 cc/6 jam
3. Memantau nilai laboratorium : HB,HT,AGD dan hematocrit

RO: Hematokrit : 60%


4. Memonitor tanda dan gejala asites
Ro: perut kembung
5. Memberikan cairan IV atau oral
RO : terpasang asering 500 ml 30 tpm
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antipiretik dan
analgesik
RS:
Klien mengatakan pusing, lemas, nyeri perut
RO:
S:38C
N : 12x/menit

Recomendation  Monitor keadaan umum


 Monitor TTV
 Monitor input dan output
 Pantau nilai laboratorium : HB,HT,AGD dan hemaktroktit
 Monitor tanda dan gejala asites
 Berikan cairan iv dan atau oral yang tepat
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antipiretik dan analgesik
LAPORAN
RABU, 26 AGUSTUS 2020

KEGIATAN
KEPALA
RUANGAN
RUANG SOKA BAWAH
RSUP PERSAHABATAN

IKA YUNNIASTUTI
2018727063
A. PERENCANAAN
1. Melakukan serah terima asuhan keperawatan dengan ketua tim
Total pasien 6 pasien yang dikelola oleh 2 tim
2. Menunjuk ketua tim
a. Ketua Tim I : Surtinah
b. Ketua Tim II : Ulfah Deniati
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
a. Tn. G, 51 tahun dengan colic renal kanan hari ke 3 perawatan di RS, minimal care
b. Tn. J, 37 tahun, dengan viral infection hari ke 3 perawatan di RS, parsial care
c. Tn. K, 52 tahun, dengan GED berat hari ke 3 perawatan di RS, total care
d. Tn. S, 58 tahun, dengan CRF post HD hari 2 perawatan di RS, minimal care
e. Tn. C, 54 tahun, dengan Sp prostat hipertropi hari 3 perawatan di RS, parsial care
f. Tn.H, 42 tahun, dengan DM, GERD hari ke 3 perawatan di RS, total care
4. Mengindentifikasi kebutuhan tenaga
Mahasiswa yang berdinas di ruangan soka bawah RSUP Persahabatan berjumlah 7 orang,
kepala ruangan 1 mahasiswa, ketua tim 2 mahasiswa dan perawat pelaksana 4 mahasiswa
5. Merencanakan kebutuhan logistic
Set TTV
Infus RL, asering
O2 nasal kanul
Set kateter
Set Pengambilan spesimen darah
Set Infus
Set NGT
Set Hygine (kapas sublimat dalam kom tertutup , perlak dan pengalas, cairan aquades atau
Nacl,Bengkok,Korentang, Sarung tangan steril,pinset anatomi,Duk steril,Urinebag,
plester , dan gunting verband)
Form pemeriksaan labolatorium
Form Discharge Planning
B. PENGORGANISASIAN
1. Mendapat system penugasan
System penugasan untuk ketua tim dan perawat pelaksana telah ditetapkan, yaitu dengan
metode penugasan tim
2. Menjelaskan rincian tugas ketua tim
Rincian tugas katim telah dijelasakan yaitu fungsi perencanaan dengan cara menyusun
rencana askep lalu membagikan tindakan askep kepada PP sesuai dengan pasien yang
dikelolanya. Fungsi pengorganisasian membagi pekerjaan sesuai dengan tingkat
ketergantungan klien. Fungsi pengarahan dengan memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada anggota tim. Fungsi pengontrolan yaitu dengan mengevaluasi asuhan
keperawatan yang telah dibuat.
3. Mengendalikan tenaga ruang rawat
Kepala ruangan mengendalikan ketua tim dan perawat pelaksanan dalam mengerjakan
tugasnya
4. Mengatur situasi lahan praktik
Situasi dilahan praktik aman, tidak terdapat masalah
5. Mendelegasikan tugas kepada ketua tim

C. PENGARAHAN
1. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran peran dan fungsi ketua tim dan
perawat pelaksana untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim dan perawat pelaksana setelah
melakukan asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Surtinah melakukan supervise tentang asuhan keperawatan yang dibuat
b. Ulfah Deniati melakukan supervise tentang asuhan keperawatan yang dibuat

D. PENGONTROLAN
1. Mengevaluasi kinerja ketua tim
a. Ketua Tim I:. Surtinah telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi
ketua tim
Perawat pelaksana:
a) Helmi Ramdhani : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi
perawat pelaksana
b) Lani Rifa : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi perawat
pelaksana
b. Ketua Tim II : Ulfah Deniati telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan
fungsi ketua tim
a) Sugesta Alfina : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi
perawat pelaksana
b) Cahya Lisda : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi perawat
pelaksana
2. Memberi umpan balik kinerja tim
Kinerja tim pada hari Rabu, 26 Agustus 2020 untuk kedisiplinan saat datang dan pulang
dinas serta kedisiplinan saat bekerja dan attitude tim cukup baik.
3. Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tindak
lanjut Tidak terdapat masalah diruang rawat
4. Melakukan ronde keperawatan

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Kepala Ruangan

(Ns. Aisyah, S.Kep., M.Kep) (Ika Yunniastuti, S.Kep)


Kamis, 27 Agustus 2020

LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
1. Tn. A 57 tahun dirawat hari ke 1 dengan DM. pasien dokter L. Klien mengatakan
sering BAK pada malam hari, kaki sering kesemutan, mudah lelah saat beraktivitas
dan sering merasa lapar. Klien mengatakan tagak sedikit mual. Klien mengatakan
senang makan makanan yang manis. Kesadaran cm, TD 130/70 mmHg, N 80 x/m, S:
36C, RR: 18x/m. Infus Na Cl 24 tt/ menit, GDS terakhir 365mg/dl. HB 11,5 gr/dl.
Klien mengatakan memiliki riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu tetapi tidak
terkontrol. Ibu klien memiliki riwayat DM sebelumnya. Klien mendapat terapi
ondosentron 2x8mg, insulin apidra 3×12 unit

Situation Identitas Klien : Tn A, usia 57 tahun


Tgl masuk : 27 Agustus 2020, hari perawatan pertama
Diagnosa Medis : DM
DPJP : dr. Luna
Masalah Keperawatan : Defisit nutrisi

Background DS :
 Klien mengatakan senang makan makanan manis
 Klien mengatakan agak sedikit mual
DO :
 Antropometri
BB sebelum sakit : 54 kg
BB sesudah sakit : 50 kg
TB : 157 cm
 Biocemical Data
Hasil Lab :
Hemoglobin 11,5 g/dl
GDS 365 mg/dl
 Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya ½ porsi
makananya
Suka dengan makanan manis
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat
obatan tertentu

Assesment Kesadaran CM, TD 130/70 mmHg, N 80 x/m, S: 36˚C,


RR: 18x/m.
Klien mengeluh mual dan sering BAK pada malam hari

Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam


 Monitor Intake & Output
 Berikan monitor gula darah
 Lanjutkan therapy

Yang menyerahkan Yang menerima

(Sugesta Alfina) (Ika Yunniastuti)


2. Tn. J 37 Thn, hari rawat ke 4. Keadaan umum : sakit sedang TTV : TD 110/80 mmhg,
N : 80/mnt, RR : 20x/mnt, S : 36,8ºc. hasil lab Hb 14 gr/dl, HT 45%, Leukosit 9000/ul,
Trombosit 230.000/ul. Infus terpasang RL 500 cc 14 tpm, BB : 65 kg. Klien tampak
lebih rileks dari hari sebelumnya. Klien mengatakan badannya sudah lebih enakan
dan tidak panas lagi badannya.

Situation Identitas Klien : Tn J, usia 37 tahun


Tgl masuk : 23 Agustus 2020/ hari rawat ke 4
Diagnosa Medis : viral infection
DPJP : dr. Kurnia
Masalah Keperawatan : hipertermi bd proses penyakit

Background DS :
 Klien mengatakan badannya sudah lebih enakan
 Klien mengatakan tidak panas lagi badannya
DO :
 TD : 110/80 mmhg, N : 80/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,8ºC.
 Infus RL 500 cc ,14 tpm.
 Hasil laboratorium : Hb.14 gr/dl; Ht: 45%;
leukosit 9000, Trobosit : 230
 Intake infus 500/12jam, minum 1500 ml, output
500/8jam iwl: 325/8 jam
 Balance +25 ml

Assesment Masalah teratasi


Recommendation  Discharge planning
 Klien dipulangkan

Yang menyerahkan Yang menerima

(Sugesta Alfina)
(Ika Yunniastuti)
JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 LAPORAN
KEGIATAN
KETUA TIM
RUANG SOKA BAWAH

IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM

Hari/ Tanggal : Jumat, 28 Agustus 2020

Nama : Ika Yunniastuti (KATIM SAYAP KIRI)

NPM : 2018727063

A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. M dengan DHF
b. Tn. C dengan Sp Prostat Hipertropi
c. Tn. H dengan DM
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. M : Parsial Care
b. Tn. C : Parsial Care
c. Tn. H : Parsial Care
3. Memimpin conference
a. Tn. M dengan DHF hari kedua
DS : klien mengatakan masih
lemas DO :
 Kesadaran : Composmentis
 TTV :
 TD : 110/70 mmHg,
 N: 86x/menit
 S: 36,5°C

 RR: 20x/ menit

 Turgor kulit baik


 Mukosa bibir lembab
 Kulit teraba tidak panas
 IVFD RL 30 tts/ menit
 Hasil Lab :

 Hematokrit 49 %
 Hemoglobin 14,8 g/dl
 Leukosit 6000/μL

 Trombosit 115.000

 Intake :
Minum 1100 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
 Output
Urine 1000 cc/24 jam
IWL 1200 cc Balance
cairan +900 cc
 Terapi :

- Sanmol tab 3x500 mg


- Lansoprazole injeksi 1x1 amp

b. Tn. C ( diagnosa medis: Sp prostat hipertropi hari ke 4, post


op hari ke 2)

DS :
 Klien mengeluh nyeri pada kemaluannya
 Klien mengeluh nyeri skala 4

DO :

 Kesadaran: composmentis
 Klien tampak meringis menahan sakit
 Skala nyeri 4
 Keadaan umum : sakit sedang
 TTV :
 TD : 120/80 mmHg,
 N: 88x/menit
 S: 36°C
 RR: 18x/ menit
 Nyeri :
P : Luka pembedahan
Q : seperti di tusuk tusuk.
R : di atas symphisis
S : skala nyeri 4
T : saat bergerak

 Terpasang triway cateter


 Therapi :
 Infus NS 0,9 % 20 tts/mnt
 Injeksi ketorolac 3x 30 mg iv

c. Tn. H diagnosa medis DM perawatan hari ke


3 DS :
DO :

 Keadaan umum: sakit sedang


 Kesadaran CM
 GCS 15
 Turgor kulit membaik
 Membrane mukosa lembab
 TTV :
TD : 120/70 mmHg,
N: 90x/menit

RR: 20x/ menit


 Urine 600 cc / 8 jam
 BB 70 kg
 Elektrolit (Hasil tgl 27-8-20)
Natrium:135 kal: 3,5 Chlor: 110
Hasil tgl 28-8-20
GDS : 150 gr/dl
 Intake :
 Infus 1500/24 jam
 Minum 2000/24 jam
 Output
 IWL : 1050/24 jam
 Urin : 1700 cc/24 jam

Balance : 750 cc

 NGT dan DC sudah di aff


 Terapi :

 Insulin injeksi 3x10 unit


 Omeprazole kapsul 3x1

4. Menyusun rencana perawatan


1) Tn. M dengan DHF hari kedua
DS : klien mengatakan masih lemas
DO :
 Kesadaran : Composmentis
 TTV :
 TD : 110/70 mmHg,
 N: 86x/menit
 S: 36,5°C

 RR: 20x/ menit

 Turgor kulit baik


 Mukosa bibir lembab
 Kulit teraba tidak panas
 IVFD RL 30 tts/ menit
 Hasil Lab :

 Hematokrit 49 %
 Hemoglobin 14,8 g/dl
 Leukosit 6000/μL
 Trombosit 115.000

 Intake :
Minum 1100 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
 Output
Urine 1000 cc/24 jam
IWL 1200 cc Balance
cairan +900 cc
 Terapi :

 Sanmol tab 3x500 mg


 Lansoprazole injeksi 1x1 amp

Diagnosa Keperawatan : Hipovolemik bd peningkatan


permeabilitas kapiler

Intervensi :
1. Monitor suhu minimal 8 jam
2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3. Monitor IWL
4. Monitor TTV
5. Monitor intake output
6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
7. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila
8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik untuk
mengatasi demam

2) Tn. C dengan Sp Prostat ( diagnosa medis: Sp prostat


hipertropi hari ke 4, post op hari ke 2)

DS :
 Klien mengeluh nyeri pada kemaluannya
 Klien mengeluh nyeri skala 4
DO :

 Kesadaran: composmentis
 Klien tampak meringis menahan sakit
 Skala nyeri 4
 Keadaan umum : sakit sedang
 TTV :
 TD : 120/80 mmHg,
 N: 88x/menit
 S: 36°C

 RR: 18x/ menit


 Nyeri :
P : Luka pembedahan
Q : seperti di tusuk tusuk.
R : di atas symphisis
S : skala nyeri 4
T : saat bergerak

 Terpasang triway cateter


 Therapi :
 Infus NS 0,9 % 20 tts/mnt
 Injeksi ketorolac 3x 30 mg iv

Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut b.d pembedahan


(post op )

Intervensi :
1. Monitor nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi,
durasi, kualitas, keparahan nyeri dan faktor
pencetus nyeri
2. Ajarkan untuk teknik nonfarmakologi missal
relaksasi
3. Kendalikam faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan misal suhu, lingkungan, cahaya
dan kegaduhan
4. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi

3) Tn. H diagnosa medis DM perawatan hari ke 3

DS :
DO :

 Keadaan umum: sakit sedang


 Kesadaran CM
 GCS 15
 Turgor kulit membaik
 Membrane mukosa lembab
 TTV :
TD : 120/70 mmHg,
N: 90x/menit

RR: 20x/ menit


 Urine 600 cc / 8 jam
 BB 70 kg
 Elektrolit (Hasil tgl 27-8-20)
Natrium:135 kal: 3,5 Chlor: 110
Hasil tgl 28-8-20
GDS : 150 gr/dl
 Intake :
 Infus 1500/24 jam
 Minum 2000/24 jam
 Output
 IWL : 1050/24 jam
 Urin : 1700 cc/24 jam
Balance : 750 cc

 NGT dan DC sudah di aff


 Terapi :

 Insulin injeksi 3x10 unit


 Omeprazole kapsul 3x1

Diagnosa Keperawatan : Resiko Hipovolemik bd


Kegagalan Mekanisme Regulasi

Intervensi :
1. Dicharge planning
2. Pasien rencana pulang

4) Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada


pasien baru

B. FUNGSI PENGORGANISASIAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik
mudah diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team II : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 3 pasien parsial care)
8. Perawat pelaksana (Sugesta) : mengelola 1 pasien parsial
care yaitu Tn. M
9. Perawat pelaksana (Cahya Lisda) : mengelola 2 pasien
parsial care yaitu Tn. C dan Tn.H
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan
terapi medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Sugesta Alfina
18.30 – 19.00 = Cahya Lisda
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. FUNGSI PENGARAHAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bibingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
 Sugesta dalam pemberian obat dan mencatat intake
dan output sudah baik, sesuai dengan SOP
 Cahya Lisda dalam perawatan NGT dan DC serta
monitor TTV sudah baik, sesuai dengan SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.
D. FUNGSI PENGONTROLAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
 Sugesta Alfina : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan
yang direncanakan
 Cahya Lisda : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan
yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya

Ketua Tim

(Ika Yunniastuti, S.Kep)

Mengetahui:

Kepala Ruangan Fasilitator


(Surtinah, S.Kep) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)
Sabtu, 29 Agustus 2020

LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
1. Tn. A 57 tahun dirawat hari ke 3 dengan DM. pasien dokter L. Klien mengatakan
mual berkurang. Klien mengatakan senang makan makanan yang manis. Klien
mengatakan nafsu makan bertambah. Kesadaran cm, TD 120/70 mmHg, N 80 x/m, S:
36C, RR: 18x/m. Infus Na Cl 24 tt/ menit, GDS terakhir 160 mg/dl. HB 13,5 gr/dl.
Klien mengatakan memiliki riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu tetapi tidak
terkontrol. Ibu klien memiliki riwayat DM sebelumnya. Klien mendapat terapi
ondosentron 2x8mg, insulin apidra 3×12 unit. BB saat ini 50 kg

Situation Identitas Klien : Tn A, usia 57 tahun


Tgl masuk : 27 Agustus 2020, hari perawatan ketiga
Diagnosa Medis : DM
DPJP : dr. Luna
Masalah Keperawatan : Defisit nutrisi

Background DS :
 Klien mengatakan makan makanan yang
manis
 Klien mengatakan mual berkurang
 Klien mengatakan nafsu makan bertambah
DO :
 Antropometri
BB sebelum sakit : 54 kg
BB sesudah sakit : 50 kg
TB : 157 cm
 Biocemical Data
Hasil Lab :
Hemoglobin 13,5 g/dl
GDS 160 mg/dl
 Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan tersisa setengah
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan ½ porsi makananya
Suka dengan makanan manis
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat
obatan tertentu

Assesment Kesadaran CM, TD 120/80 mmHg, N 87 x/m, S: 36˚C,


RR: 20x/m.
Klien mengeluh BAK pada malam hari

Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam


 Monitor Intake & Output
 Berikan monitor gula darah per 24 jam
 Lanjutkan therapy

Yang menyerahkan Yang menerima

(Lani Rifa Triani) (Ika Yunniastuti)


2. Tn.B usia 60 tahun dx: CHF dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas saat , dada
berdebar-debar, bengkak pada kaki, sesak dirasakan sejak 1 minggu lalu, sesak
dirasakan saat istirahat ataupun beraktifitas berat, pasien memiliki riwayat hipertensi
dan DM, hasil pemeriksaan fisik didapatkan data GCS E4V5M6, TD 120/70 mmHg,
nadi 85 x/ menit, frekuensi napas 25 x/ menit, suhu 36˚C, BB 65 kg, tinggi 165 cm.
Pemeriksaan darah didapatkan hasil Hb 11.3 g/dL, Hct 36%, leukosit 6420 sel/mm3,
dan trombosit 233.000 sel/mm3, ureum 112 mg/dL dan kreatinin 1,9 mg/dL GFR 32
GDS 360 mg/dL, terpasang O2 nasal 3lpm, infus RL 7tpm, drip Lasix 2,5mg/jam,
terpasang dower kateter (+) terapi Cpg 1x75mg, aspilet 1x80mg, sucralfat 3x1,
bisoprolol 1x2,5mg

Situation Identitas Klien : Tn B, usia 60 tahun


Tgl masuk : 28 Agustus 2020, hari perawatan ke 2
Diagnosa Medis : CHF
DPJP : dr. Dodi Sp.Jp
Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung

Background DS :
 Klien mengatakan sesak nafas, dada berdebar
 Klien mengatakan sesak terasa saat aktifitas berat
maupun istirahat
DO :
 TD 120/80 mmHg, N 85 x/m, S: 36,5˚C, RR:
20x/m.
 Infus RL 7 tt/ menit
 Drip Lasix 2,5mg/jam
 Terpasang dower kateter
 terpasang O2 3lpm
 terapi Cpg 1x75mg, aspilet 1x80mg, sucralfat
3x1, bisoprolol 1x2,5mg

Assesment  Kolaborasi pemberian oksigen


oksigen terpasang 3 lpm
 Kolaborasi terapi tanda tanda aritmia
Bisoprolol 1x2,5mg
 Monitor TTV setiap 8 jam
TD : 130/80 mm hg N : 87x/menit S : 36˚C RR
21 x/menit
 Monitor intake output
Intake 500/8 jam output: 550 cc/8jam balance: -
50cc/8jam

Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam


 Monitor Intake & Output
 Lanjutkan therapy

Yang menyerahkan Yang menerima

(Lani Rifa Triani) (Ika Yunniastuti)


Senin, 31 Agustus 2020

LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
Tn. B, 52 tahun dirawat sejak sabtu dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini :
180/110, N : 98 x/mnt. RR : 21 x/mnt. Kesadaran : apatis. Hasil Ct Scan tampak adanya
perdarahan dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 4 detik. Oksigen dengan
nasal kanula 4 l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti
siang.

Situation Identitas Klien : Tn B 52 tahun


Tgl masuk : 29 Agustus 2020, hari perawatan kedua
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
DPJP : dr. Abdul
Masalah Keperawatan : Perfusi serebral tidak efektif

Background DS :
 Satu hari sebelumnya klien jatuh klien mengeluh
pusing
 Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan
diri setelah jatuh dikamarnya
DO :
 Klien tidak sadarkan diri
 CRT 4 detik
 Kesadaran : Apatis
 GCS : 12 E3M5V4
 Hemiparese sinistra
 Terpasang kateter dan NGT
 TTV :
TD : 180/110 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 36,5° C
 CT Scan tampak perdarahan dextra
 O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
 IVFD Asering 18 tpm
Assesment  Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
RO : kesadaran apatis
 Monitor intake output cairan
RO :
BB 62 kg
Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
NGT : 200 cc
Total input : 1500 cc
Output :

IWL : 930/ 24 jam


Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc
Balance : -30 cc

 Monitor TTV

RO :
TD : 180/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36,5° C
 Monitor ada nya parese

Hemiparese sinistra
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

RO :
Oksigen 4lmenit
Manitol 15,5 gr
Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam
 Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
 Monitor intake output cairan
 Monitor adanya parese
 Lanjutkan terapi

Yang menyerahkan Yang menerima

(Cahya Lisda) (Ika Yunniastuti)


SELASA, 1 SEPT 2020

LAPORAN
KEGIATAN
KEPALA TIM
RUANG SOKA BAWAH

IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM

Hari/ Tanggal : Selasa, 1 September 2020

Nama : Ika Yunniastuti (KATIM SAYAP KIRI)

NPM : 2018727063

A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. B 52 thn dengan Stroke Hemoragik
b. Tn. J 47 thn dengan DM Luka Ganggren
c. Tn. K 17 thn dengan DHF grade 2
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. B : Parsial Care
b. Tn. J : Parsial Care
c. Tn. K : Parsial Care
3. Memimpin conference
a. Tn. B dengan Stroke Hemoragik hari ke
3 DS :
 Satu hari sebelumnya klien jatuh klien mengeluh
pusing
 Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya
DO :
 Klien tidak sadarkan diri
 CRT 4 detik
 Kesadaran : Apatis
 GCS : 14 E3M5V5
 Hemiparese sinistra
 Terpasang kateter dan NGT
 TTV :
TD : 180/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit

 CT Scan tampak perdarahan dextra


 O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
 Terapi manitol 15,5 gr
 IVFD Asering 18 tpm
 Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
NGT : 200 cc
Total input : 1500 cc
 Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc
Balance : -30 cc

b. Tn. J ( diagnosa medis: DM gangren)


DS :

 Pasien mengeluh luka pada telapak kaki kanan dan


jari1,2 dan 3.
 Pasien mengatakan luka sudah lebih 3 minggu yang lalu.
 Pasien mengeluh luka nya berbau tidak sedap dan
basah..
 Pasien mengatakan tidak pernah berobat.

DO.
 Luka tampak di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
 Luka tampak di kaki kanan.
 Luka tampak basah dan berbau.
 Di temukan jaringan nekrotik pada jari ke 2 dan 3.
 Luka di tempat lainnya berwarna merah ke hitaman.
 Keadaan umum sakit sedang.
 Hasil laboratorium , Hb ; 14.5 gr/dl, Ht 43 %,
Trombocyt 250 10^3/µl, Leukocyt 11.45 10^3/µl, GDS :
398 mg/dl.
 TTV :
- TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- S : 36,8 ºc
- RR : 18x/mnt

c. Tn. K diagnosa medis


DHF DS:
 Pasien mengatakan demam naik turun sejak 7 hari.
 Pasien mengatakan sudah berobat ke klinik dekat
rumah, tetapi belum ada perbaikan.
 Pasien mengatakan ada epistaksis dan BAB
berwarna gelap.
 Pasien mengatakan ada bintik merah di tangan dan kaki.

DO:
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran CM
 Akral dingin
 CRT 2 detik
 Terdapat petekie di tangan dan kaki
 Terdapat epistaksis dan BAB berwarna gelap.
 TTV :
- TD 100/60 mmhg
- N : 110x/menit
- Temp : 39 ºc
- RR : 20 x/mnt
 Infus Asering loading 400 cc. Kolf ke 2 : 25 tts/mnt.
 Hasil Lab :
- Hb : 15 gr/dl
- HT:55%
- Trombocyt 150.000
 Terapi :
- Sanmol tab 3x500 mg.
- Lansoprazole 1x 40 mg
4. Menyusun rencana perawatan
1) Tn. B dengan stroke hemoragik
DS :
 Satu hari sebelumnya klien jatuh klien mengeluh
pusing
 Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya
DO :
 Klien tidak sadarkan diri
 CRT 4 detik
 Kesadaran compos mentis
 GCS : 14 E4M5V5
 Hemiparese sinistra
 Terpasang kateter dan NGT
 TTV :
TD : 180/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36,5° C
 CT Scan tampak perdarahan dextra
 O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
 Terapi manitol 15,5 gr
 IVFD Asering 18 tpm
 Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
NGT : 200 cc
Total input : 1500 cc
 Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc
Balance : -30 cc

Diagnosa Keperawatan : perfusi serebral tidak efektif

Intervensi :
1. Monitor TTV setiap 8 jam
2. Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
3. Monitor intake output cairan
4. Monitor adanya parese
5. Lanjutkan terapi

2) Tn. J dengan DM luka gangren


DS :

 Pasien mengeluh luka pada telapak kaki kanan dan


jari1,2 dan 3.
 Pasien mengatakan luka sudah lebih 3 minggu yang lalu.
 Pasien mengeluh luka nya berbau tidak sedap dan
basah..
 Pasien mengatakan tidak pernah berobat.

DO.
 Luka tampak di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
 Luka tampak di kaki kanan.
 Luka tampak basah dan berbau.
 Di temukan jaringan nekrotik pada jari ke 2 dan 3.
 Luka di tempat lainnya berwarna merah ke hitaman.
 Keadaan umum sakit sedang.
 Hasil laboratorium , Hb ; 14.5 gr/dl, Ht 43 %,
Trombocyt 250 10^3/µl, Leukocyt 11.45 10^3/µl, GDS :
398 mg/dl.
 TTV :
- TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- S : 36,8 ºc
- RR : 18x/mnt

Diagnosa Keperawatan : Gangguan intrgritas kulit


b.d perubahan sirkulasi

Intervensi :
1. Kaji daerah luka setiap kali merawat luka dan
mengganti balutan.
2. Balut luka dengan kasa steril.
3. Anjurkan pasien menggunakan pakaian longgar.
4. Hindari kerutan di tempat tidur.
5. Jaga kebersihan kulitagar tetap bersih dan kering.
6. Oleskan lotion atau baby oil pada daerah yang
tertekan.
7. Mobilisasi pasien ( ubah posisi pasien ) setiap 2 jam
sekali.
8. Kolaborasi pemberian antibiutok dan anakgetik

3) Tn. K diagnosa medis DHF gr

2 DS:

 Pasien mengatakan demam naik turun sejak 7 hari.


 Pasien mengatakan sudah berobat ke klinik dekat
rumah, tetapi belum ada perbaikan.
 Pasien mengatakan ada epistaksis dan BAB
berwarna gelap.
 Pasien mengatakan ada bintik merah di tangan dan kaki.

DO:
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran CM
 Akral dingin
 CRT 2 detik
 Terdapat petekie di tangan dan kaki
 Terdapat epistaksis dan BAB berwarna gelap.
 TTV :
- TD 100/60 mmhg
- N : 110x/menit
- Temp : 39 ºc
- RR : 20 x/mnt
 Infus Asering loading 400 cc. Kolf ke 2 : 25 tts/mnt.
 Hasil Lab :
- Hb : 15 gr/dl
- HT:55%
- Trombocyt 150.000
 Terapi :
- Sanmol tab 3x500 mg.
- Lansoprazole 1x 40 mg

Diagnosa Keperawatan : Resiko syok hipovolemik b.d


perdarahan yang berlebih, pindahnya cairan intaravaskuler
ke extravaskuler

Intervensi :
1. Monitor keadaan umum pasien.
2. Observasi vital sign tiap 3 jam
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan
dan segera laporkan jika terjadi perdarahan.
4. Monitor intake dan output.
5. Kolaborasi pemberian cairan intra vena.
6. Kolaborasi pemerisaan laboratorium Hb, Ht dan
Trombocyt.
7. Lakukan tapid sponge.
Kolaborasi pemberian antipiretik untuk mengatasi
demam.

4) Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada


pasien baru

B. FUNGSI PENGORGANISASIAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team II : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 3 pasien parsial care)
8. Perawat pelaksana (Ulfah) : mengelola 1 pasien parsial care
yaitu Tn. B
9. Perawat pelaksana (Sugesta) : mengelola 2 pasien parsial care
yaitu Tn. J dan Tn.K
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Sugesta Alfina
18.30 – 19.00 = Ulfah Deniati
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. FUNGSI PENGARAHAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bibingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
 Ulfah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
 Sugesta dalam perawatan NGT dan DC serta monitor
TTV sudah baik, sesuai dengan SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.

D. FUNGSI PENGONTROLAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
 Ulfah : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
 Sugesta : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya

Ketua Tim

(Ika Yunniastuti, S.Kep)

Mengetahui:

Kepala Ruangan Fasilitator

(Cahya Lisda, S.Kep) (Ns. Aisyah S.Kep, M.


Kep)
Rabu, 2 September 2020

LAPORAN

KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
Tn.J , 37 tahun, masuk RS dengan keluhan pusing terasa berputar sejak kemarin pagi. pasien
Muntah (+), Sudah minum obat sakit kepala yang dibeli ditoko obat, tetapi pusing tidak
berkurang. Keadaan umum : sakit sedang, S; 38 C, N: 98 x/mnt, TD : 150/90 MmHg. Infus
terpasang dengan RD : 15 tts/mnt., oksigen dengan nasal canula : 4 l/mnt

Situation Identitas Klien : Tn J 37 tahun


Tgl masuk : 30 Agustus 2020, hari perawatan ketiga
Diagnosa Medis : Vertigo
DPJP : dr. Shinta
Masalah Keperawatan : Nyeri

Background DS:
 Pasien mengatakan pusing berkurang
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 130/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 37,6⁰C
RR: 20x/menit
 Infus : RD 18 tpm
 Oksingen 2 l/menit
 Nyeri kepala skala 4

Assesment  Monitor TTV setiap 8 jam


RO :
TD : 130/80 mmHg
N : 85x/menit
S : 37,6⁰C
RR : 22x/menit
 Monitor lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
P : nyeri seperti berputar
Q : nyut nyutan
R : kepala
S : skala 3
T : hilang timbul
 Identifikasi skala nyeri
RO : Skala nyeri menurun menjadi 3
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi
RO : Paracetamol 2x500 mg
Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam

 Monitor lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,


kualitas, intensitas nyeri
 Monitor skala nyeri klien
 Lanjutkan terapi
Yang menyerahkan Yang menerima

(Lani Rifa Triani) (Ika Yunniastuti)


Kamis, 3 September 2020

LAPORAN

KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
Tn.J , 37 tahun, hari perawatan ke empat masuk RS dengan keluhan pusing terasa berputar
sejak kemarin pagi. Masuk RS tanggal 30 agustus 2020, diagnosa medis vertigo, pasien
dokter shinta, dx keperawatan nyeri. Klien mengatakan pusing berkurang. Kesadaran cm,
GCS 15, terpasang infus 18 rpm dan oksigen2 lpm, TTV : TD :130/80 mmHg, N 85x/menit S
37,6˚C RR 22x/menit.

Situation Identitas Klien : Tn J 37 tahun


Tgl masuk : 30 Agustus 2020, hari perawatan keempat
Diagnosa Medis : Vertigo
DPJP : dr. Shinta
Masalah Keperawatan : Nyeri

Background DS:
 Pasien mengatakan sudah tidak pusing
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 130/80 mmHg, N: 85x/menit, S: 37,6⁰C
RR: 20x/menit
 Infus : RD 18 tpm
 Oksigen sudah dilepas
 Klien tampak rileks

Assesment  Monitor TTV setiap 8 jam


RO :
TD : 120/80 mmHg
N : 80x/menit
S : 36,5⁰C
RR : 20x/menit
 Monitor lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi
 Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi
RO : Paracetamol 2x500 mg
Recommendation  Discharge planning
 Klien dipulangkan

Yang menyerahkan Yang menerima

(Sugesta Alfina) (Ika Yunniastuti)


Jumat, 4 September 2020

LAPORAN

KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
Tn. H 40 tahun masuk rawat hari ke 1 dengn kluhan sesak berat di sertai bengkak seluruh
tubuh. Pasien dokter bagas. Dari hasil pengkajian wheezing (- )ronchii ( +) , piting edema (+)
, gatal (+) , produksi urine 500 cc/ 24 jam , bb 60 kg, TD 180/90 mmHg, temp 36,5 , N 90x
menit, RR 30x menit, hasil laboratorium ureum 180 mg/dl, creatinine 8 mg/dl, Hb 7 gr/dl
GFR : 14 mL/menit/1,73 m2

Situation Identitas Klien : Tn. H 40 tahun


Tgl masuk : 4 September 2020, hari perawatan pertama
Diagnosa Medis : CKD
DPJP : dr. Bagas
Masalah Keperawatan : Kelebihan volume cairan

Background DS:
 Pasien mengatakan sesak
 Pasien mengatakan bengkak seluruh badan
DO:

 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 180/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5,
RR: 30 x/menit
 Lab
Ureum 180mg/dl, crreatinin 8mg/dl, HB 7gr/dl
 Piting edema (+), gatal (+) , ronchi (+) ,
wheezing (-)
 BB 60kg TB 160cm
 GFR : 14 mL/menit/1,73 m2

Assesment 1. Monitor TTV setiap Shift


TD : 160/80 mmHg
N : 90 x/menit
S : 36˚C
RR : 26x/menit
2. Monitor hasil lab ureum creatin hemoglobin
HB 8 gr/dl
Ureum 150 gr/dl
Creatinin 7,1 mg/dl
3. Timbang BB perhari
BB : 60 kg
4. Monitor turgor kulit
Turgor kulit elastis
5. Kolaborasi pemberian terapi diuretik
Pasien on HD
Terapi oksigen 4 lpm
6. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
pembatasan cairan
Cairan : rata rata klien CKD : produksi urin 500
cc +500 cc = 1000 cc
Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam

 Monitor hasil lab ureum creatinin


 Kolaborasi dalam pemberian terapi HD dan
oksigen
 Lanjutkan therapy
Yang menyerahkan Yang menerima

(Helmi Ramdhani) (Ika Yunniastuti)


Sabtu, 5 September 2020

LAPORAN

KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI

2018727063
Tn. H 40 tahun masuk rawat hari ke 2 dengn keluhan masih sesak di sertai bengkak seluruh
tubuh. Pasien dokter bagas. Dari hasil pengkajian wheezing (- )ronchii ( +) , edema berkurang
, gatal (+) , produksi urine 500 cc/ 24 jam , bb 60 kg, TD 180/90 mmHg, temp 36˚C , N 90x
menit, RR 26x menit, hasil laboratorium ureum 150 mg/dl, creatinine 7,1 mg/dl, Hb 8 gr/dl
GFR : 14 mL/menit/1,73 m2

Situation Identitas Klien : Tn. H 40 tahun


Tgl masuk : 4 September 2020, hari perawatan kedua
Diagnosa Medis : CKD
DPJP : dr. Bagas
Masalah Keperawatan : Kelebihan volume cairan

Background DS:
 Pasien mengatakan masih sesak
 Pasien mengatakan bengkak berkurang
DO:

 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 160/80 mmHg, N: 90x/menit, S: 36˚C
RR: 26 x/menit
 Lab
Ureum 150mg/dl, crreatinin 7,1 mg/dl, HB 8
gr/dl
 Gatal (+) , ronchi (+) , wheezing (-)
 Edema berkurang
 BB 60kg TB 160cm
 GFR : 14 mL/menit/1,73 m2

Assesment 1. Monitor TTV setiap Shift


TD : 150/90 mmHg
N : 85 x/menit
S : 36˚C
RR : 25x/menit
2. Monitor hasil lab ureum creatin
hemoglobin HB 8,5 gr/dl
Ureum 140 gr/dl
Creatinin 6,9 mg/dl
3. Timbang BB
perhari BB : 60 kg
4. Monitor turgor kulit
Turgor kulit elastis
5. Kolaborasi pemberian terapi
diuretik Pasien on HD
Terapi oksigen 4 lpm
Injeksi furosemide 3x1 ampul
6. Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang
pembatasan cairan
Cairan : rata rata klien CKD : produksi urin
500 cc +500 cc = 1000 cc
Anjuran cairan : jumlah produksi urine + 500 cc

Yang menyerahkan Yang menerima

(Helmi Ramdhani) (Ika Yunniastuti)


LAPORAN
SENIN, 7 SEPTEMBER 2020

KEGIATAN
KEPALA
RUANGAN
RUANG SOKA BAWAH
RSUP PERSAHABATAN

IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Nama KaRu : Ika Yunniastuti
Ruangan : SOKA Bawah

Tanggal : 07 September 2020

Jumlah Ka Tim. : Ka. Tim 1: Sr. Sugesta

Ka. Tim 2: Sr. Cahya

Jumlah PP : 1. Sr. Ulfah

2. Sr. Lani

3. Sr. Helmi

4. Sr. Surtinah

Jumlah Klien : 6 klien

NO WAKTU KEGIATAN KET

1 15.00Perencanaan
WIB Operan : Bersama
Konference : Pre/Post
KATIM,
 Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
PP
Jumlah pasien hari ini 6 pasien dari kapasitas total 6
bed
Penggunaan tempat tidur:
6 X 100% =100%
6
 Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
Total pasien hari ini 6 orang pasien, dimana
berdasarkan tingkat ketergantungan minimal care,
parsial care, total care
 Total Care : 1 pasien
 Partial Care : 5 pasien
 Minimal care : tidak ada
Terdiri dari:

 Tn. L, 70 tahun, dengan CHF hari 1 perawatan di


RS, total care
 Ny. B, 45 tahun, dengan HIV hari 1 perawatan di
RS, parsial care
 Nn. J, 19 tahun, dengan SLE hari ke 1 perawatan
di RS, parsial care
 Tn. R, 32 tahun dengan asma bronkial hari ke 1
perawatan di RS, parsial care
 Tn. C, 55 tahun, dengan hipertensi hari ke 1
perawatan di RS, parsial care
 Tn. K, 28 tahun, dengan TB paru hari ke 3
perawatan di RS, parsial care

Menggunakan rumus douglas 1984


Kebutuhan tenaga sesuai dengan jumlah pasien yang
ada saat ini:
Shift Pagi
 Total care : 0,36 x 1 = 0,36
 Partial care : 0,27 x 5 = 1,35
 Minimal care : 0,17 x 0 = 0
 Total : 1,71 (2 Perawat)

 Mengindentifikasi jumlah ketenagaan diruang


SOKA bawah yaitu:
Jumlah perawat pelaksana 4 orang dan Ka. Tim 2
orang untuk jumlah ketenagaan saat ini cukup
dengan tingkat ketergantungan parsial 5 pasien
dan 1 pasien total care
Merencanakan kebutuhan logistic
 Set TTV
 Infus RL, asering, Nacl 0,9%
 O2 nasal kanul
 Set kateter
 Set Pengambilan spesimen darah
 Set Infus
 Set Hygine (kapas sublimat dalam kom tertutup ,
perlak dan pengalas, cairan aquades atau
Nacl,Bengkok,Korentang, Sarung tangan
steril,pinset anatomi, Duk steril,Urinebag, plester,
dan gunting verban)
 Form pemeriksaan lab

Fungsi Pengorganisasian
 Menetapkan system penugasan tim dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan rentang kendali
 Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
 KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana
KARU
Sr. Ika Yunniastuti

KATIM I KATIM II
Sr. Sugesta Sr. Cahya

PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Sr. Ulfah Sr. Surtinah
Sr. Lani Br. Helmi

3 15.30Fungsi Pengarahan
WIB 1. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim
dan perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Sugesta melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kanan
b. Cahya melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kiri
4 15.40Fungsi Pengontrolan

Evaluasi Kegiatan
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA
bawah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
intervensi keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai
dengan standar asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit

Rencana Tindakan Lanjut (RTL)


a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik
dan senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap
pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan
infeksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk
kesembuhan pasien
d. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang

Mengetahui,

Pembimbing Klinik Kepala Ruangan

(Ns. Aisyah, S.Kep., M.Kep) (Ika Yunniastuti, S.Kep)


SELASA, 8 SEPTEMBER 20 LAPORAN
KEGIATAN
KETUA TIM
RUANG SOKA BAWAH

IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM

Hari/ Tanggal : Selasa, 8 September 2020

Nama : Ika Yunniastuti (KATIM SAYAP KANAN)

NPM : 2018727063

A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. L 70 thn dengan CHF
b. Ny. B 45 thn dengan HIV
c. Nn. J 19 thn dengan SLE
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. L : Total Care
b. Ny. B : Parsial Care
c. Nn. J : Parsial Care
3. Memimpin conference
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 2
DS :
 Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
 Klien mengatakan kaki bengkang
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 160/100 mmHg, N: 110 x/menit,
 S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
 Klien tampak sesak nafas
 Retraksi dinding dada (+)
 Ronckhi (+)
 Pembesaran JVP (+)
 Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG
Sinus Takikardi, LVH.
 Pitting edema pada kaki (+) 2
 Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
KSR 1x600mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam

b. Ny. B 45 tahun dengan HIV hari perawatan ke


2 DS :

 Klien mengatakan tidak nafsu makan


 Klien mengatakan sering mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan berkurang dan
merasakan adanya penurunan berat badan karena
pakaiannya longgar
 Keluarga klien mengatakan klien hanya menghabiskan
¼ porsi makanannya

DO :
 Klien tampak lemah.
 Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
 Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
 Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak Klien
tampak kurus
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok
saja Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu

c. Nn. J 19 tahun dengan SLE hari perawatan ke


2 DS:
 Pasien mengatakan nyeri seluruh tubuh

 Pasien mengatakan demam, kelelahan, nyeri persendian


DO
 Terdapat bercak merah pada wajah
 TD 90/60 mmHg, nadi 108 x/menit, RR: 19 x/menit, suhu
0
37.2 C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.
 Hasil lab:
 DNA positif.
3
 Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970 sel/mm ,
3
dan trombosit 284000 sel/mm , ureum 30,8 mg/dL
dan kreatinin 0,73 mg/dL, LED : 10 mm/ jam
 Therapy ibuproven 3x1, infus RL 20 tpm
4. Menyusun rencana perawatan
1) Tn. L dengan CHF
DS :
 Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
 Klien mengatakan kaki bengkang
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 160/100 mmHg, N: 100 x/menit,
 S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
 Klien tampak sesak nafas
 Retraksi dinding dada (+)
 Ronckhi (+)
 Pembesaran JVP (+)
 Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG
Sinus Takikardi, LVH.
 Pitting edema pada kaki (+) 2
 Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
KSR 1x600mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam

Diagnosa Keperawatan : Penurunan curah jantung

Intervensi :
1. Monitor TTV
2. Monitor intake dan output cairan
3. Monitor saturasi oksigen
4. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
5. Monitor EKG 12 sadapoan
6. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
7. Lanjutkan therapy

2) Ny. B 45 tahun dengan HIV


DS :

 Klien mengatakan tidak nafsu makan


 Klien mengatakan sering mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan berkurang dan
merasakan adanya penurunan berat badan karena
pakaiannya longgar
 Keluarga klien mengatakan klien hanya menghabiskan
¼ porsi makanannya

DO :
 Klien tampak lemah.
 Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
 Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
 Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak Klien
tampak kurus
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok
saja Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu

Diagnosa Keperawatan : Defisit nutrisi

Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor kebutuhan kalori
3. Monitor asupan makanan
4. Monitor berat badan
5. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
6. Kolaborasi dalam diet tinggi kalori tinggi protein
7. Lanjutkan therapy

3) Nn. J 19 tahun dengan SLE

DS:

 Pasien mengatakan nyeri seluruh tubuh

 Pasien mengatakan demam, kelelahan, nyeri persendian

 Klien mengatakan masih sulit tidur


 Klien mengatakan skala nyeri 6
DO
 Terdapat bercak merah pada wajah
 TD 90/60 mmHg, nadi 108 x/menit, RR: 19 x/menit, suhu
0
37.2 C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.
 Hasil lab:
DNA positif.
3
Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970 sel/mm , dan
3
trombosit 284000 sel/mm , ureum 30,8 mg/dL dan
kreatinin 0,73 mg/dL, LED : 10 mm/ jam

 Therapy ibuproven 3x1, infus RL 20 tpm

Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut

Intervensi :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
5. Lanjutkan therapy

4) Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien


baru

B. FUNGSI PENGORGANISASIAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 2 pasien parsial care dan 1 total care)
8. Perawat pelaksana (Ulfah) : mengelola 1 pasien total care
yaitu Tn. L dengan CHF
9. Perawat pelaksana (Cahya) : mengelola 2 pasien parsial care
yaitu Ny. B dan Nn. J
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Ulfah
18.30 – 19.00 = Cahya
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. FUNGSI PENGARAHAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bibingan kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
 Ulfah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
 Cahya dalam monitor TTV sudah baik, sesuai dengan
SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.

D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
 Ulfah : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
 Cahya : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya

Ketua Tim

(Ika Yunniastuti, S.Kep)

Mengetahui:

Kepala Ruangan Fasilitator

(Helmi Ramdhani, S.Kep) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)


9/9/2020 LAPORAN
KEGIATA
N
PERAWA
T
PELAKSA
NA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Nn.J berusia 19 tahun dirawat di RS dengan keluhan utama nyeri seluruh tubuh yang semakin
berat sejak 1 hari sebelum masuk RS. Pasien juga mengeluhkan timbul bercak merah pada
kulit terutama pada wajah sejak tiga bulan lalu yang semakin bertambah parah dan wajah
pasien juga terasa panas serta tidak nyaman jika terkana cahaya matahari langsung. Terdapat
juga nyeri persendian, demam, kelelahan, dan penurunan berat badan sebanyak kurang lebih
6 kg dalam tiga bulan terakhir, dx: SLE

Pemeriksaan fisik ditemukan: TD 90/60 mmHg, nadi 108 kali per menit, frekuensi napas 19
kali per menit, suhu 37.2°C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.

Hasil pemeriksaan antibody anti-nuklear dan anti ds DNA positif. Pemeriksaan darah
didapatkan hasil Hb 9.2 g/dL, Ht 30.2%, leukosit 3670 sel/mm3, dan trombosit 110000
sel/mm3, ureum 30,8 mg/dL dan kreatinin 0,73 mg/dL. Terapi: Paracetamol 3x500mg,
Ibuprofen 2x1, neurobion 3x1

Situation Identitas Klien : Ny. J, usia 19 tahun


Tgl masuk : 7 September 2020, hari perawatan ke 3
Diagnosa Medis :SLE
DPJP : dr. Doni Sp.Pd
Masalah Keperawatan : Nyeri akut

Background DS:
 Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
 Klien mengatakan skala nyeri 3

DO :
 Terdapat bercak merah pada wajah
 TD 110/70 mmHg, nadi 100 x/menit, RR: 20
0
x/menit, suhu 36,7 C, BB 45 kg, tinggi 158
cm.
 Hasil lab:
DNA positif.
Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970

sel/mm3, dan trombosit 284000 sel/mm3,


ureum 30,8 mg/dL dan kreatinin 0,73 mg/dL,
LED : 10 mm/ jam
 Therapy ibuproven 3x1, infus RL 20 tpm

Assesment 1. Identifikasi skala nyeri

P : nyeri saat mobilisasi


Q : seperti ditekan
R : seluruh tubuh
S : skala nyeri 2
T : hilang timbul
2. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi
rasa nyeri
R: Kompres air hangat
3. Kolaborasi pemberian analgetik
R: pemberian terapi ibuproven 3x1
Recommendation  Discharge planning

 Klien dipulangkan
Yang menyerahkan Yang menerima

(Ulfah Deniati) (Ika Yunniastuti)


9/10/2020 LAPORAN
KEGIATA
N
PERAWA
T
PELAKSA
NA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Tn L (70 tahun) datang ke poli penyakit dalam dengan keadaan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu, sesak bertambah berat saat ke kamar mandi, kaki bengkak dan instruksi dokter untuk
dirawat, hasil pemeriksaan fisik klien tampak sesak nafas, nafas cuping hidung, retraksi
dinding dada (+), TD 150/95, Nadi 105x/mnt, suhu 36.5◦C, RR 25x/mnt. Klien batuk
berdahak, ronchi (+), klien tidak dapat tidur supine, kaki bengkak pitting edema (+)2,
pembesaran JVP(+), hasil laboratorium Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH. Hasil
Ro.Thorax Kardiomegali. Terapi: Bisoprolol 1x 5mg, Nitrocap 1x10g, Lasix 1x10mg, Na
Capsul 1x 20mg, KSR 1x600mg, Ventolin 3x1, IVFD : RL 500cc/24jam.

Situation Identitas Klien : Tn. L, 70 tahun


Tgl masuk : 7 September 2020, hari perawatan 4
Diagnosa Medis : CHF
DPJP : dr. Heri, Sp. PD
Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung
Background DS :
 Klien mengatakan sesak nafas berkurang
 Klien mengatakan bengkak pada kakinya sudah
tidak ada
 Klien mengatakan tidak ada nyeri dada
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 148/95 mmHg, N: 98 x/menit,
S: 36, 2˚C RR: 20 x/menit SpO2 : 98 % dengan
NK 2 Lpm
 Retraksi dinding dada (-)
 Oksigen nasal kanul 2 Lpm
 Pitting edema pada kaki (-)
 Terpasang kateter
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
IVFD : RL 500cc/24jam
Assesment 1. Monitor TTV
R: 140/90 mmhg N 85 x/menit S : 36°C RR
20x/menit
2. Monitor saturasi oksigen
Saturasi oksigen : 98%
3. Kolaborasi pemberian terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600ml
- Lasix 1x10mg
- IVFD : RL 500cc/24jam

Recommendation 1. Monitor TTV


2. Monitor saturasi oksigen
3. Lanjutkan therapy

Yang menyerahkan Yang menerima

(Sugesta Alfina) (Ika Yunniastuti)


JUMAT, 11 SEPTEMBER 20 LAPORAN
KEGIATAN
KETUA TIM
RUANG SOKA BAWAH

IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM

Hari/ Tanggal : Jumat, 11 September 2020

Nama : Ika Yunniastuti (KATIM SAYAP KANAN)

NPM : 2018727063

A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. L 70 thn dengan CHF
b. Ny. B 45 thn dengan HIV
c. Tn. R 50 thn dengan STROKE HEMORAGIK
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. L : Parsial Care
b. Ny. B : Parsial Care
c. Tn. R : Total Care
3. Memimpin conference
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 5
DS :
 Klien mengatakan sesak nafas berkurang
 Klien mengatakan bengkak pada kakinya sudah tidak
ada
 Klien mengatakan tidak ada nyeri dada

 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 85 x/menit,
2
S: 36˚C RR: 20 x/menit SpO : 98 %
 Retraksi dinding dada (-)
 Pitting edema pada kaki (-)
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
IVFD : RL 500cc/24jam

b. Ny. B 45 tahun dengan HIV hari perawatan ke


5 DS:
 Klien mengatakan nafsu makan mulai ada
 Klien mengatakan mual saat makan
 Klien tampak menghabiskan ½ porsi makanannya
DO:
 Klien tampak menghabiskan makanannya ½ porsi.
 Antropometri
BB : 36 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)

 Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL (tgl. 7/9/20)
 Clinical Sign
Klien terlihat mulai ada nafsu makan
Makanan tersisa ½ porsi
Klien tampak kurus
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan tampak habis ½ porsi
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
c. Tn R 50 tahun dengan STROKE HEMORAGIK hari
perawatan ke 1
DS :

 Klien mengatakan tangan dan tungkai kiri tidak dapat


digerakkan
 Klien mengatakan keluhan seperti ini baru pertama
kalinya dialami setelah pasien beraktifiats di kantor

DO :

 Hemiparese sinistra
 GCS 10 E2V4M4
 TTV :
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 36˚C
RR : 27x/menit
 Terapi :
IVFD RL 20 tpm
manitol 500 cc : 200-150-
150 injeksi rantin per 12 jam
inj kalnex/8 jam
captopril 25 mg
tab2x1 pct 500 mg tab
3x1 O2 7 lpm

4. Menyusun rencana perawatan


1) Tn. L dengan CHF
DS :
 Klien mengatakan sesak nafas berkurang
 Klien mengatakan bengkak pada kakinya sudah tidak
ada
 Klien mengatakan tidak ada nyeri dada
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 85 x/menit,
2
S: 36˚C RR: 20 x/menit SpO : 98 %
 Retraksi dinding dada (-)
 Pitting edema pada kaki (-)
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
IVFD : RL 500cc/24jam

Diagnosa Keperawatan : Penurunan Curah Jantung

Intervensi :
1. Monitor TTV
2. Monitor saturasi oksigen
3. Discharge planning

2) Ny. B 45 tahun dengan


HIV DS:
 Klien mengatakan nafsu makan mulai ada 
Klien mengatakan mual saat makan
 Klien tampak menghabiskan ½ porsi makanannya
DO:
 Klien tampak menghabiskan makanannya ½ porsi. 
Antropometri
BB : 36 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
 Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL (tgl. 7/9/20)
 Clinical Sign
Klien terlihat mulai ada nafsu makan
Makanan tersisa ½ porsi
Klien tampak kurus
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan tampak habis ½ porsi
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu

Diagnosa Keperawatan : Defisit nutrisi

Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor asupan makanan
3. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
4. Kolaborasi dalam diet tinggi kalori tinggi protein
5. Lanjutkan therapy

3) Tn. R 50 thn dengan STROKE HEMORAGIK hari perawatan


ke 1

DS :

 Klien mengatakan tangan dan tungkai kiri tidak dapat


digerakkan
 Klien mengatakan keluhan seperti ini baru pertama
kalinya dialami setelah pasien beraktifiats di kantor

DO :

 Hemiparese sinistra
 GCS 10 E2V4M4
 TTV :
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 36˚C
RR : 27x/menit
 Terapi :
IVFD RL 20 tpm
manitol 500 cc : 200-150-
150 injeksi rantin per 12 jam
inj kalnex/8 jam
captopril 25 mg
tab2x1 pct 500 mg tab
3x1 O2 7 lpm

Diagnosa Keperawatan : Perfusi Serebral Tidak Efektif

Intervensi :
1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
2. Monitor status pernafasan
3. Monitor intake dan output cairan
4. Berikan posisi semi fowler
5. Pertahankan suhu tubuh normal
6. Kolaborasi pemberian terapi

4) Mengorientasi klien baru : pasien bed 3 atas nama Tn.R 50


tahun dengan STOKE HEMORAGIK

B. FUNGSI PENGORGANISASIAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 1 pasien minimal care, 2 pasien parsial care
dan 1 total care)
8. Perawat pelaksana (Ulfah) : mengelola 2 pasien parsial care
yaitu Tn. L dengan CHF dan Ny.B dengan HIV
9. Perawat pelaksana (Lani) : mengelola 1 pasien total care yaitu
Tn.R dengan STROKE HEMORAGIK
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Ulfah
18.30 – 19.00 = Lani
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. FUNGSI PENGARAHAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bibingan kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
 Ulfah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
 Lani dalam monitor TTV sudah baik, monitor intake
dan output cairan serta monitor tanda dan gejala
peningkatan TIK sudah baik, sesuai dengan SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.

D. FUNGSI PENGONTROLAN

Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
 Ulfah : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
 Lani : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya

Ketua Tim

(Ika Yunniastuti, S.Kep)

Mengetahui:

Kepala Ruangan Fasilitator


(Surtinah, S.Kep) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)
SABTU, 9/12/2020 LAPORAN
KEGIATA
N
PERAWA
T
PELAKSA
NA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Seorang laki-laki berusia 50 thn datang diantar oleh rekan kantor nya mengeluh pusing. Saat
di IGD kesadaran menurun dialami sejak 1 jam yang lalu, menurut rekan kerjanya pasien
mengeluh sakit kepala hebat pada malam sebelumnya dan disertai muntah, hasil ct scan:
intracerebri hemoragik dextra. Pasien riwayat hipertensi, saat ini keadaan sopor GCS 10
E2V4M4, menurut keluarga pasien biasa minum amlodipine 1x10mg. tanda-tanda vital : TD
180/100mmHg,nadi: 80x/mnt Sh: 37 C Rr: 27x/mnt, IVFD RL 20 tpm terapi manitol 500 cc
: 200-150-150, injeksi rantin per 12 jam, inj kalnex/8 jam, captopril 25 mg tab2x1, pct 500
mg tab 3x1 Dx: stroke hemoragik.

Situation Identitas Klien : Tn. R usia 50 tahun


Tgl masuk : 10 Agustus 2020, hari perawatan ke 2
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
DPJP : dr. Sp.S
Masalah Keperawatan : Perfusi Serebral Tidak Efektif

Background DS:-
DO :
 Keadaan umum sakit berat
 GCS 10 E2V4M4
 ct scan: intracerebri hemoragik dextra
 TTV :
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 37˚C
RR : 27x/menit
O2 7Lpm NRM
Terpasang dower kateter
 Terapi :
IVFD RL 20 tpm
manitol 500 cc : 200-150-150
injeksi rantin per 12 jam
inj kalnex/8 jam
captopril 25 mg tab2x1
pct 500 mg tab 3x1
Assesment 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
 GCS 11 E3V4M4
 TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 85x/menit
S : 36˚C
RR : 27x/menit
2. Monitor status pernafasan
Pernafasan spontan, diberikan O2 7Lpm NRM
3. Monitor intake dan output cairan
Intake 350 cc /6jam
Output 450cc/6 jam
4. Kolaborasi pemberian terapi
manitol 500 cc : 200-150-150
Recommendation 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK

2. Monitor status pernafasan


3. Monitor intake dan output cairan
4. Konsul ke dokter untuk pemasangan DC
5. Bantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pasien
6. Lanjutkan terapi
Yang menyerahkan Yang menerima

(Lani Rifa Triani) (Ika Yunniastuti)

Anda mungkin juga menyukai