DISUSUN OLEH :
IKA YUNNIASTUTI
2020
JADWAL HARIAN SEBAGAI PENGELOLA KEPERAWATAN
RUANG SOKA BAWAH RSUP PERSAHABATAN
IKA YUNNIASTUTI
NPM LAMA : 2018727063
NPM BARU : 2019740122
A. Pengertian Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan disatu ruang rawat.
B. Peran & Fungsi Manajemen Kepala Ruangan Dalam Metode Penugasan Tim
1. Fungsi Perencanaan
Menunjuk ketua tim yang bertugas di ruangan masing-masing
Mengikuti serah terima klien dari siif sebelumnya
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien bersama ketua Tim
Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas
dan kebutuhan klien bersama ketua tim
Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter tentag tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
Merencanakan pengembangan staf , pendidikan dan latihan
Merencanakan bimbingan terhadap peserta didik keperawatan
2. Fungsi Pengorganisasian
Merumuskan metode/system penugasan yang digunakan
Merumuskan tujuan system penugasan
Membuat rincian tugas ketua tim dan anggota tim secara jelas
Membuat rentang kendali
Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan: membuat roster dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan
Mengetur dan mengendalikan kondisi lahan praktek
Mendelegasikan tugas saat kepala ruangan tidak ditempat kepada ketua tim
Memberi wewenang kepada petugas administrasi untuk mengurus
administrasi ruangan
Mengatur penugasan: jadwal pekarya, identifikasi masalah dan penanganan.
3. Fungsi Pengarahan
Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tin
Memberi pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik
Memberi motivasi dalam meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
sikap
Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhan keperawatan klien
Melibatkan bawahan dari awal hingga akhir kegiatan
Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya
Memberi teguran kepada bawahan yang melakukan kesalahan
Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim
Melalui supervisi: pengawasan langsung melalui inspeksi, pengawasan
tidak langsung yaitu melalui daftar hadir ketu tim, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilaksanakan, mendengarkan laporan ketua
tim tentang pelaksanaan tugas
4. Fungsi Pengontrolan
Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang
diberikan kepada klien
Evaluasi : mengevaluasi upaya /kerja pelaksana dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama ketua tim
Kepala Ruangan
Katim 1 Katim 2
Pembimbing Akademik
IKA YUNNIASTUTI
NPM LAMA : 2018727063
NPM BARU : 2019740122
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai sekelompok
tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.
c) Implementasi
Fungsi Pengorganisasian
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian tim keperawatan
2. Membagi pekerjaan sesuai tingkat ketergantungan pasien
3. Membuat rincian tugas anggota tim dalam keperawatan
4. Mampu mengkoordinir pekerjaan yang harus dilakukan bersama tim
kesehatan lain
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim
6. Mendelegasikan proses asuhan keperawatan pada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
Fungsi Pengarahan
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim
2. Memberikan bimbingan pada anggota tim
3. Memberikan infromasi yang berhubungan dengan askep
4. Mengawasi proses pemberian askep
5. Melibat anggota tim sampai awal dan akhir kegiatan
6. Memberikan pujian/motivasi kepada anggota tim
7. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
d) Evaluasi
Fungsi pengendalian :
1. Mengevaluasi asuhan keperawatan
2. Memberikan umpan balik pada pelaksana
3. Memperhatikan aspek legal dan etik
4. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
F. Konsep Penilaian Tingkat Ketergantungan (Menurut Douglas)
Bagi pasien rawat inap, standar waktu pelayanan pasien adalah :
a. Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
b. Perawatan intermediate memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
c. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Kategori I : perawatan mandiri. Kriteria pada klasifikasi ini adalah pasien
masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, ganti pakaian, makan,
minum, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional. Pasien
perlu diawasi ketika melakukan ambulasi atau gerakan. Pasien perlu dilakukan
observasi setiap sif, pengobatan minimal dan persiapan prosedur memerlukan
pengobatan.
b. Kategori II : perawatan intermediate. Kriteria pasien pada klasifikasi ini
adalah memerlukan bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
makan, mengatur posisi waktu makan, memberi dorongan agar makan,
bantuan dalam eliminasi dan kebersihan diri, tindakan perawatan untuk
memonitor tanda-tanda vital, memeriksa produksi urine, fungsi fisiologis,
status emosional, kelancaran drainase (infus), bantuan dalam pendidikan
kesehatan serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
c. Kategori III : perawatan total. Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah tidak
dapat melakukan sendiri kebutuhan sehari-harinya, semua kebutuhan dibantu
oleh perawat, penampilan pasien sakit berat, pasien memerlukan observasi
tanda-tanda vital setiap dua jam, menggunakan selang nasogatrik (NGT),
menggunakan terapi intra vena, pemakaian alat penghisap (suction) dan
kadang pasien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam satu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi pasien, di mana masing-masing kategori memiliki nilai
standar per sif, yaitu pada tabel di bawah ini.
Tabel. Nilai standar Jumlah Perawat per Shift Berdasarkan Klasifikasi pasien
Pembimbing Akademik
Sitorus, Ratna. 2006. Model praktik keperawatan profesional di Rumah Sakit.Jakarta : EGC
Suarli, Yayan Bachtiar. 2009. Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktik. Jakarta:
Erlangga
Pusat Pelayanan Kesehatan Carolus. 2009. Manajemen Bangsal Keperawatan
LAPORAN SEL S , 25 AGUSTUS 2020
SELASA, 25 AGUSTUS 2020
KEGIATAN
KETUA TIM
RUANG SOKA BAWAH
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
A. Fungsi Perencanaan
Bed 102
Tn.J , 37 tahun, klien dokter Y, masuk RS dengan keluhan deman sudah 5 hari di
rumah dan tidak turun meski sudah berobat ke puskesmas. Keadaan umum : sakit
sedang, S; 39˚C, N: 98 x/mnt, TD : 120/80 MmHg. Klien sudah bawa hasil lab yang
diperiksa di klinik dekat rumah. Hb.15,5 gr/dl ; Ht : 49 %, lekosit : 11.5 , Trombosit :
210. Infus terpasang RL 500 cc 30
Tn.K, 52 tahun, klien dokter T dengan GED berat. Kesadaran : apatis, terpasang
NGT, Cateter terpasang , urine 100 cc/6 jm, Infus loading dengan asering 2 kolf. TD:
90/60, Suhu : 38,9, RR : 22 x/mnt. Dari hasil pengkajian didapatkan turgor kulit tidak
elastis, kelopak mata cekung. Tampak mobilisasi makan dan minum di TT, mandi di
TT.
- Tn G : Minimal care
- Tn J : Parsial care
Tn. J Tn. J
- Klien mengatakan demam - KU : sakit sedang
sudah 5 hari SMRS - TD : 120/80mmHg
- Klien mengatakan demam - N : 98x/mnt
tidak turun meski sudah - S : 39˚C
Tn. K Tn. K
- Tidak ada - KU : lemah
- Kesadaran : apatis
- Klien terpasang NGT
- Klien terpasang cateter
- Output : Urine 100 cc/6 jam
- Input : Infus loading dengan asering 2
kolf
- TD: 90/60 mmHg
- Suhu : 38,9˚C
- RR : 22 x/mnt
- N : 85 x/menit
- Turgor kulit tidak elastis
- Kelopak mata cekung
- Tampak mobilisasi makan dan minum
di TT, mandi di TT
ANALISA DATA
DO :
- Kesadaran compos mentis
- Mobilisasi dibantu
- TD : 140/90 mmHg
- N : 102x/menit
- RR : 20x/menit
- S : 37,8˚C
- P : nyeri pada pinggang
belakang
- Q : nyut nyutan
- R : pinggang belakang
- S : skala nyeri 6
- T : nyeri menetap sejak semalam
Tn. J DS : Hipertermi
- Klien mengatakan demam sudah
5 hari SMRS
- Klien mengatakan demam tidak
turun meski sudah berobat ke
puskesmas
DO :
- KU : sakit sedang
- TD : 120/80mmHg
- N : 98x/mnt
- S : 39˚C
- RR : 20x/menit
Tn.K DS:- Hipovolemia Berhubungan Dengan 1. Monitor tanda dan gejala hipovolemia
DO : Output Berlebih seperti turgor kulit tidak elastis,
- KU : lemah kelopak mata cekung
- Kesadaran : apatis GCS 12 Setelah dilakukan asuhan 2. Monitor intake dan output klien dengan
- Klien terpasang NGT keperawatan selama 3x24 jam GED berat
- Klien terpasang cateter diharapkan kebutuhan cairan 3. Monitor keadekuatan tetesan infus agar
- Output : Urine 100 cc/6 jam, terpenuhi dengan kriteria hasil : cairan dapat terpenuhi
- Intake : Infus loading dengan 2. Kelopak mata tidak cekung 5. Anjurkan memperbanyak asupan oral
asering 2 kolf seperti minum minimal 2 liter/hari
- TD: 90/60 mmHg 6. Kolaborasi dengan keluarga dalam
- Suhu : 38,9˚C pemberian asuhan
- RR : 22 x/mnt
- N : 85 x/menit
- Turgor kulit tidak elastis
- Kelopak mata cekung
- Tampak mobilisasi makan dan
minum di TT, mandi di TT
B. Fungsi Pengorganisasian
C. Fungsi Pengarahan
- Surtinah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan output sudah baik,
sesuai dengan SOP
- Ulfah Deniati dalam perawatan kateter dan monitor TTV sudah baik,
sesuai dengan SOP
5) Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dalam setiap kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6) Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan tepat
waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan, rasional dan sesuai kebutuhan klien.
D. Fungsi Pengawasan
1. Tn G, 51 tahun, klien dokter H, masuk RS dengan keluhan nyeri pada pinggang belakang sejak semalam. Sudah minum
obat penghilang nyeri. Skala nyeri 6, nyeri ketuk pinggang kanan belakang (+). Klien terpasang infus RL. Klien
mengatakan nyerinya nyut nyutan. RR 20x/menit, N : 102 x/mnt, TD : 140/90. S : 37,8. Dx/ Colic Renal kanan.
Situation Pasien Tn G, usia 51 tahun, saat ini pasien mengeluh nyeri pada pinggang belakang sejak
semalam, sudah minum obat penghilang nyeri.
Dx : colic renal kanan
2. Tn.J , 37 tahun, klien dokter Y, masuk RS dengan keluhan deman sudah 5 hari di rumah dan tidak turun meski sudah
berobat ke puskesmas. Keadaan umum : sakit sedang, S; 39˚C, N: 98 x/mnt, TD : 120/80 MmHg. Klien sudah bawa hasil
lab yang diperiksa di klinik dekat rumah. Hb.15,5 gr/dl ; Ht : 49 %, lekosit : 11.5 , Trombosit : 210. Infus terpasang RL
500 cc 30 tpm.
Situation Pasien Tn J usia 37 tahun, sa,at ini klien mengeluh demam di sertai menggigil.
Diagnosa medis : viral infection
Background Pasien mengeluh demam 5 hari tidak turun.
Pasien sudah berobat ke Puskesmas.
TTV 120/80 mmhg, Nd.120/menit, RR.22 x/menit, Temp. 39 ºC.
Infus RL 500 cc ,30 tpm
Hasil laboratorium : Hb.15,5 gr/dl; Ht: 49%; lekosit 11,5, Trobosit : 210
Situation Tn K 52 tahun dengan GED berat kesadaran apatis kateter terpasang, urine 100
cc/6 jam, infus loading dengan asering 2 kolf. TD 90/60, suhu 38,9, rr 22 x/menit
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S: 38, RR: 20x/menit
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %
Background DS:
(-)
DO:
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S: 38, RR: 20x/menit
Infus : asering loading 2 kolf
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %
RO :
- Input 150 cc
-Output 100 cc/6 jam
3. Memantau nilai laboratorium : HB,HT,AGD dan hematocrit
KEGIATAN
KEPALA
RUANGAN
RUANG SOKA BAWAH
RSUP PERSAHABATAN
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
A. PERENCANAAN
1. Melakukan serah terima asuhan keperawatan dengan ketua tim
Total pasien 6 pasien yang dikelola oleh 2 tim
2. Menunjuk ketua tim
a. Ketua Tim I : Surtinah
b. Ketua Tim II : Ulfah Deniati
3. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
a. Tn. G, 51 tahun dengan colic renal kanan hari ke 3 perawatan di RS, minimal care
b. Tn. J, 37 tahun, dengan viral infection hari ke 3 perawatan di RS, parsial care
c. Tn. K, 52 tahun, dengan GED berat hari ke 3 perawatan di RS, total care
d. Tn. S, 58 tahun, dengan CRF post HD hari 2 perawatan di RS, minimal care
e. Tn. C, 54 tahun, dengan Sp prostat hipertropi hari 3 perawatan di RS, parsial care
f. Tn.H, 42 tahun, dengan DM, GERD hari ke 3 perawatan di RS, total care
4. Mengindentifikasi kebutuhan tenaga
Mahasiswa yang berdinas di ruangan soka bawah RSUP Persahabatan berjumlah 7 orang,
kepala ruangan 1 mahasiswa, ketua tim 2 mahasiswa dan perawat pelaksana 4 mahasiswa
5. Merencanakan kebutuhan logistic
Set TTV
Infus RL, asering
O2 nasal kanul
Set kateter
Set Pengambilan spesimen darah
Set Infus
Set NGT
Set Hygine (kapas sublimat dalam kom tertutup , perlak dan pengalas, cairan aquades atau
Nacl,Bengkok,Korentang, Sarung tangan steril,pinset anatomi,Duk steril,Urinebag,
plester , dan gunting verband)
Form pemeriksaan labolatorium
Form Discharge Planning
B. PENGORGANISASIAN
1. Mendapat system penugasan
System penugasan untuk ketua tim dan perawat pelaksana telah ditetapkan, yaitu dengan
metode penugasan tim
2. Menjelaskan rincian tugas ketua tim
Rincian tugas katim telah dijelasakan yaitu fungsi perencanaan dengan cara menyusun
rencana askep lalu membagikan tindakan askep kepada PP sesuai dengan pasien yang
dikelolanya. Fungsi pengorganisasian membagi pekerjaan sesuai dengan tingkat
ketergantungan klien. Fungsi pengarahan dengan memberikan pengarahan dan
bimbingan kepada anggota tim. Fungsi pengontrolan yaitu dengan mengevaluasi asuhan
keperawatan yang telah dibuat.
3. Mengendalikan tenaga ruang rawat
Kepala ruangan mengendalikan ketua tim dan perawat pelaksanan dalam mengerjakan
tugasnya
4. Mengatur situasi lahan praktik
Situasi dilahan praktik aman, tidak terdapat masalah
5. Mendelegasikan tugas kepada ketua tim
C. PENGARAHAN
1. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran peran dan fungsi ketua tim dan
perawat pelaksana untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim dan perawat pelaksana setelah
melakukan asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Surtinah melakukan supervise tentang asuhan keperawatan yang dibuat
b. Ulfah Deniati melakukan supervise tentang asuhan keperawatan yang dibuat
D. PENGONTROLAN
1. Mengevaluasi kinerja ketua tim
a. Ketua Tim I:. Surtinah telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi
ketua tim
Perawat pelaksana:
a) Helmi Ramdhani : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi
perawat pelaksana
b) Lani Rifa : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi perawat
pelaksana
b. Ketua Tim II : Ulfah Deniati telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan
fungsi ketua tim
a) Sugesta Alfina : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi
perawat pelaksana
b) Cahya Lisda : telah melakukan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsi perawat
pelaksana
2. Memberi umpan balik kinerja tim
Kinerja tim pada hari Rabu, 26 Agustus 2020 untuk kedisiplinan saat datang dan pulang
dinas serta kedisiplinan saat bekerja dan attitude tim cukup baik.
3. Mengatasi masalah di ruang rawat dan menetapkan tindak
lanjut Tidak terdapat masalah diruang rawat
4. Melakukan ronde keperawatan
Mengetahui,
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
1. Tn. A 57 tahun dirawat hari ke 1 dengan DM. pasien dokter L. Klien mengatakan
sering BAK pada malam hari, kaki sering kesemutan, mudah lelah saat beraktivitas
dan sering merasa lapar. Klien mengatakan tagak sedikit mual. Klien mengatakan
senang makan makanan yang manis. Kesadaran cm, TD 130/70 mmHg, N 80 x/m, S:
36C, RR: 18x/m. Infus Na Cl 24 tt/ menit, GDS terakhir 365mg/dl. HB 11,5 gr/dl.
Klien mengatakan memiliki riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu tetapi tidak
terkontrol. Ibu klien memiliki riwayat DM sebelumnya. Klien mendapat terapi
ondosentron 2x8mg, insulin apidra 3×12 unit
Background DS :
Klien mengatakan senang makan makanan manis
Klien mengatakan agak sedikit mual
DO :
Antropometri
BB sebelum sakit : 54 kg
BB sesudah sakit : 50 kg
TB : 157 cm
Biocemical Data
Hasil Lab :
Hemoglobin 11,5 g/dl
GDS 365 mg/dl
Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak
Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya ½ porsi
makananya
Suka dengan makanan manis
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat
obatan tertentu
Background DS :
Klien mengatakan badannya sudah lebih enakan
Klien mengatakan tidak panas lagi badannya
DO :
TD : 110/80 mmhg, N : 80/menit, RR : 20
x/menit, S : 36,8ºC.
Infus RL 500 cc ,14 tpm.
Hasil laboratorium : Hb.14 gr/dl; Ht: 45%;
leukosit 9000, Trobosit : 230
Intake infus 500/12jam, minum 1500 ml, output
500/8jam iwl: 325/8 jam
Balance +25 ml
(Sugesta Alfina)
(Ika Yunniastuti)
JUMAT, 28 AGUSTUS 2020 LAPORAN
KEGIATAN
KETUA TIM
RUANG SOKA BAWAH
IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM
NPM : 2018727063
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. M dengan DHF
b. Tn. C dengan Sp Prostat Hipertropi
c. Tn. H dengan DM
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. M : Parsial Care
b. Tn. C : Parsial Care
c. Tn. H : Parsial Care
3. Memimpin conference
a. Tn. M dengan DHF hari kedua
DS : klien mengatakan masih
lemas DO :
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N: 86x/menit
S: 36,5°C
Hematokrit 49 %
Hemoglobin 14,8 g/dl
Leukosit 6000/μL
Trombosit 115.000
Intake :
Minum 1100 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
Output
Urine 1000 cc/24 jam
IWL 1200 cc Balance
cairan +900 cc
Terapi :
DS :
Klien mengeluh nyeri pada kemaluannya
Klien mengeluh nyeri skala 4
DO :
Kesadaran: composmentis
Klien tampak meringis menahan sakit
Skala nyeri 4
Keadaan umum : sakit sedang
TTV :
TD : 120/80 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36°C
RR: 18x/ menit
Nyeri :
P : Luka pembedahan
Q : seperti di tusuk tusuk.
R : di atas symphisis
S : skala nyeri 4
T : saat bergerak
Balance : 750 cc
Hematokrit 49 %
Hemoglobin 14,8 g/dl
Leukosit 6000/μL
Trombosit 115.000
Intake :
Minum 1100 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
Output
Urine 1000 cc/24 jam
IWL 1200 cc Balance
cairan +900 cc
Terapi :
Intervensi :
1. Monitor suhu minimal 8 jam
2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3. Monitor IWL
4. Monitor TTV
5. Monitor intake output
6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi
7. Kompres pasien pada lipatan paha dan aksila
8. Kolaborasi pemberian obat antipiretik untuk
mengatasi demam
DS :
Klien mengeluh nyeri pada kemaluannya
Klien mengeluh nyeri skala 4
DO :
Kesadaran: composmentis
Klien tampak meringis menahan sakit
Skala nyeri 4
Keadaan umum : sakit sedang
TTV :
TD : 120/80 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36°C
Intervensi :
1. Monitor nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi,
durasi, kualitas, keparahan nyeri dan faktor
pencetus nyeri
2. Ajarkan untuk teknik nonfarmakologi missal
relaksasi
3. Kendalikam faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan misal suhu, lingkungan, cahaya
dan kegaduhan
4. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
DS :
DO :
Intervensi :
1. Dicharge planning
2. Pasien rencana pulang
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik
mudah diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team II : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 3 pasien parsial care)
8. Perawat pelaksana (Sugesta) : mengelola 1 pasien parsial
care yaitu Tn. M
9. Perawat pelaksana (Cahya Lisda) : mengelola 2 pasien
parsial care yaitu Tn. C dan Tn.H
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan
terapi medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Sugesta Alfina
18.30 – 19.00 = Cahya Lisda
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bibingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
Sugesta dalam pemberian obat dan mencatat intake
dan output sudah baik, sesuai dengan SOP
Cahya Lisda dalam perawatan NGT dan DC serta
monitor TTV sudah baik, sesuai dengan SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Sugesta Alfina : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan
yang direncanakan
Cahya Lisda : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan
yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
Mengetahui:
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
1. Tn. A 57 tahun dirawat hari ke 3 dengan DM. pasien dokter L. Klien mengatakan
mual berkurang. Klien mengatakan senang makan makanan yang manis. Klien
mengatakan nafsu makan bertambah. Kesadaran cm, TD 120/70 mmHg, N 80 x/m, S:
36C, RR: 18x/m. Infus Na Cl 24 tt/ menit, GDS terakhir 160 mg/dl. HB 13,5 gr/dl.
Klien mengatakan memiliki riwayat DM sejak 3 tahun yang lalu tetapi tidak
terkontrol. Ibu klien memiliki riwayat DM sebelumnya. Klien mendapat terapi
ondosentron 2x8mg, insulin apidra 3×12 unit. BB saat ini 50 kg
Background DS :
Klien mengatakan makan makanan yang
manis
Klien mengatakan mual berkurang
Klien mengatakan nafsu makan bertambah
DO :
Antropometri
BB sebelum sakit : 54 kg
BB sesudah sakit : 50 kg
TB : 157 cm
Biocemical Data
Hasil Lab :
Hemoglobin 13,5 g/dl
GDS 160 mg/dl
Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan tersisa setengah
Diitory History
Makanan yang dihabiskan ½ porsi makananya
Suka dengan makanan manis
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat
obatan tertentu
Background DS :
Klien mengatakan sesak nafas, dada berdebar
Klien mengatakan sesak terasa saat aktifitas berat
maupun istirahat
DO :
TD 120/80 mmHg, N 85 x/m, S: 36,5˚C, RR:
20x/m.
Infus RL 7 tt/ menit
Drip Lasix 2,5mg/jam
Terpasang dower kateter
terpasang O2 3lpm
terapi Cpg 1x75mg, aspilet 1x80mg, sucralfat
3x1, bisoprolol 1x2,5mg
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Tn. B, 52 tahun dirawat sejak sabtu dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini :
180/110, N : 98 x/mnt. RR : 21 x/mnt. Kesadaran : apatis. Hasil Ct Scan tampak adanya
perdarahan dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 4 detik. Oksigen dengan
nasal kanula 4 l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti
siang.
Background DS :
Satu hari sebelumnya klien jatuh klien mengeluh
pusing
Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan
diri setelah jatuh dikamarnya
DO :
Klien tidak sadarkan diri
CRT 4 detik
Kesadaran : Apatis
GCS : 12 E3M5V4
Hemiparese sinistra
Terpasang kateter dan NGT
TTV :
TD : 180/110 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 21 x/menit
S : 36,5° C
CT Scan tampak perdarahan dextra
O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
IVFD Asering 18 tpm
Assesment Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
RO : kesadaran apatis
Monitor intake output cairan
RO :
BB 62 kg
Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
NGT : 200 cc
Total input : 1500 cc
Output :
Monitor TTV
RO :
TD : 180/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36,5° C
Monitor ada nya parese
Hemiparese sinistra
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
RO :
Oksigen 4lmenit
Manitol 15,5 gr
Recommendation Monitor TTV setiap 8 jam
Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
Monitor intake output cairan
Monitor adanya parese
Lanjutkan terapi
LAPORAN
KEGIATAN
KEPALA TIM
RUANG SOKA BAWAH
IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM
NPM : 2018727063
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. B 52 thn dengan Stroke Hemoragik
b. Tn. J 47 thn dengan DM Luka Ganggren
c. Tn. K 17 thn dengan DHF grade 2
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. B : Parsial Care
b. Tn. J : Parsial Care
c. Tn. K : Parsial Care
3. Memimpin conference
a. Tn. B dengan Stroke Hemoragik hari ke
3 DS :
Satu hari sebelumnya klien jatuh klien mengeluh
pusing
Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya
DO :
Klien tidak sadarkan diri
CRT 4 detik
Kesadaran : Apatis
GCS : 14 E3M5V5
Hemiparese sinistra
Terpasang kateter dan NGT
TTV :
TD : 180/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit
DO.
Luka tampak di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
Luka tampak di kaki kanan.
Luka tampak basah dan berbau.
Di temukan jaringan nekrotik pada jari ke 2 dan 3.
Luka di tempat lainnya berwarna merah ke hitaman.
Keadaan umum sakit sedang.
Hasil laboratorium , Hb ; 14.5 gr/dl, Ht 43 %,
Trombocyt 250 10^3/µl, Leukocyt 11.45 10^3/µl, GDS :
398 mg/dl.
TTV :
- TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- S : 36,8 ºc
- RR : 18x/mnt
DO:
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran CM
Akral dingin
CRT 2 detik
Terdapat petekie di tangan dan kaki
Terdapat epistaksis dan BAB berwarna gelap.
TTV :
- TD 100/60 mmhg
- N : 110x/menit
- Temp : 39 ºc
- RR : 20 x/mnt
Infus Asering loading 400 cc. Kolf ke 2 : 25 tts/mnt.
Hasil Lab :
- Hb : 15 gr/dl
- HT:55%
- Trombocyt 150.000
Terapi :
- Sanmol tab 3x500 mg.
- Lansoprazole 1x 40 mg
4. Menyusun rencana perawatan
1) Tn. B dengan stroke hemoragik
DS :
Satu hari sebelumnya klien jatuh klien mengeluh
pusing
Keluarga klien mengatakan klien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya
DO :
Klien tidak sadarkan diri
CRT 4 detik
Kesadaran compos mentis
GCS : 14 E4M5V5
Hemiparese sinistra
Terpasang kateter dan NGT
TTV :
TD : 180/90 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 25 x/menit
S : 36,5° C
CT Scan tampak perdarahan dextra
O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
Terapi manitol 15,5 gr
IVFD Asering 18 tpm
Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
NGT : 200 cc
Total input : 1500 cc
Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc
Balance : -30 cc
Intervensi :
1. Monitor TTV setiap 8 jam
2. Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
3. Monitor intake output cairan
4. Monitor adanya parese
5. Lanjutkan terapi
DO.
Luka tampak di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
Luka tampak di kaki kanan.
Luka tampak basah dan berbau.
Di temukan jaringan nekrotik pada jari ke 2 dan 3.
Luka di tempat lainnya berwarna merah ke hitaman.
Keadaan umum sakit sedang.
Hasil laboratorium , Hb ; 14.5 gr/dl, Ht 43 %,
Trombocyt 250 10^3/µl, Leukocyt 11.45 10^3/µl, GDS :
398 mg/dl.
TTV :
- TD : 120/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- S : 36,8 ºc
- RR : 18x/mnt
Intervensi :
1. Kaji daerah luka setiap kali merawat luka dan
mengganti balutan.
2. Balut luka dengan kasa steril.
3. Anjurkan pasien menggunakan pakaian longgar.
4. Hindari kerutan di tempat tidur.
5. Jaga kebersihan kulitagar tetap bersih dan kering.
6. Oleskan lotion atau baby oil pada daerah yang
tertekan.
7. Mobilisasi pasien ( ubah posisi pasien ) setiap 2 jam
sekali.
8. Kolaborasi pemberian antibiutok dan anakgetik
2 DS:
DO:
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran CM
Akral dingin
CRT 2 detik
Terdapat petekie di tangan dan kaki
Terdapat epistaksis dan BAB berwarna gelap.
TTV :
- TD 100/60 mmhg
- N : 110x/menit
- Temp : 39 ºc
- RR : 20 x/mnt
Infus Asering loading 400 cc. Kolf ke 2 : 25 tts/mnt.
Hasil Lab :
- Hb : 15 gr/dl
- HT:55%
- Trombocyt 150.000
Terapi :
- Sanmol tab 3x500 mg.
- Lansoprazole 1x 40 mg
Intervensi :
1. Monitor keadaan umum pasien.
2. Observasi vital sign tiap 3 jam
3. Jelaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan
dan segera laporkan jika terjadi perdarahan.
4. Monitor intake dan output.
5. Kolaborasi pemberian cairan intra vena.
6. Kolaborasi pemerisaan laboratorium Hb, Ht dan
Trombocyt.
7. Lakukan tapid sponge.
Kolaborasi pemberian antipiretik untuk mengatasi
demam.
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team II : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 3 pasien parsial care)
8. Perawat pelaksana (Ulfah) : mengelola 1 pasien parsial care
yaitu Tn. B
9. Perawat pelaksana (Sugesta) : mengelola 2 pasien parsial care
yaitu Tn. J dan Tn.K
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Sugesta Alfina
18.30 – 19.00 = Ulfah Deniati
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bibingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
Ulfah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
Sugesta dalam perawatan NGT dan DC serta monitor
TTV sudah baik, sesuai dengan SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Ulfah : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
Sugesta : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
Mengetahui:
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Tn.J , 37 tahun, masuk RS dengan keluhan pusing terasa berputar sejak kemarin pagi. pasien
Muntah (+), Sudah minum obat sakit kepala yang dibeli ditoko obat, tetapi pusing tidak
berkurang. Keadaan umum : sakit sedang, S; 38 C, N: 98 x/mnt, TD : 150/90 MmHg. Infus
terpasang dengan RD : 15 tts/mnt., oksigen dengan nasal canula : 4 l/mnt
Background DS:
Pasien mengatakan pusing berkurang
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 130/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 37,6⁰C
RR: 20x/menit
Infus : RD 18 tpm
Oksingen 2 l/menit
Nyeri kepala skala 4
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Tn.J , 37 tahun, hari perawatan ke empat masuk RS dengan keluhan pusing terasa berputar
sejak kemarin pagi. Masuk RS tanggal 30 agustus 2020, diagnosa medis vertigo, pasien
dokter shinta, dx keperawatan nyeri. Klien mengatakan pusing berkurang. Kesadaran cm,
GCS 15, terpasang infus 18 rpm dan oksigen2 lpm, TTV : TD :130/80 mmHg, N 85x/menit S
37,6˚C RR 22x/menit.
Background DS:
Pasien mengatakan sudah tidak pusing
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 130/80 mmHg, N: 85x/menit, S: 37,6⁰C
RR: 20x/menit
Infus : RD 18 tpm
Oksigen sudah dilepas
Klien tampak rileks
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Tn. H 40 tahun masuk rawat hari ke 1 dengn kluhan sesak berat di sertai bengkak seluruh
tubuh. Pasien dokter bagas. Dari hasil pengkajian wheezing (- )ronchii ( +) , piting edema (+)
, gatal (+) , produksi urine 500 cc/ 24 jam , bb 60 kg, TD 180/90 mmHg, temp 36,5 , N 90x
menit, RR 30x menit, hasil laboratorium ureum 180 mg/dl, creatinine 8 mg/dl, Hb 7 gr/dl
GFR : 14 mL/menit/1,73 m2
Background DS:
Pasien mengatakan sesak
Pasien mengatakan bengkak seluruh badan
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 180/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5,
RR: 30 x/menit
Lab
Ureum 180mg/dl, crreatinin 8mg/dl, HB 7gr/dl
Piting edema (+), gatal (+) , ronchi (+) ,
wheezing (-)
BB 60kg TB 160cm
GFR : 14 mL/menit/1,73 m2
LAPORAN
KEGIATAN
PERAWAT
PELAKSANA
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Tn. H 40 tahun masuk rawat hari ke 2 dengn keluhan masih sesak di sertai bengkak seluruh
tubuh. Pasien dokter bagas. Dari hasil pengkajian wheezing (- )ronchii ( +) , edema berkurang
, gatal (+) , produksi urine 500 cc/ 24 jam , bb 60 kg, TD 180/90 mmHg, temp 36˚C , N 90x
menit, RR 26x menit, hasil laboratorium ureum 150 mg/dl, creatinine 7,1 mg/dl, Hb 8 gr/dl
GFR : 14 mL/menit/1,73 m2
Background DS:
Pasien mengatakan masih sesak
Pasien mengatakan bengkak berkurang
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 160/80 mmHg, N: 90x/menit, S: 36˚C
RR: 26 x/menit
Lab
Ureum 150mg/dl, crreatinin 7,1 mg/dl, HB 8
gr/dl
Gatal (+) , ronchi (+) , wheezing (-)
Edema berkurang
BB 60kg TB 160cm
GFR : 14 mL/menit/1,73 m2
KEGIATAN
KEPALA
RUANGAN
RUANG SOKA BAWAH
RSUP PERSAHABATAN
IKA YUNNIASTUTI
2018727063
Nama KaRu : Ika Yunniastuti
Ruangan : SOKA Bawah
2. Sr. Lani
3. Sr. Helmi
4. Sr. Surtinah
1 15.00Perencanaan
WIB Operan : Bersama
Konference : Pre/Post
KATIM,
Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
PP
Jumlah pasien hari ini 6 pasien dari kapasitas total 6
bed
Penggunaan tempat tidur:
6 X 100% =100%
6
Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
Total pasien hari ini 6 orang pasien, dimana
berdasarkan tingkat ketergantungan minimal care,
parsial care, total care
Total Care : 1 pasien
Partial Care : 5 pasien
Minimal care : tidak ada
Terdiri dari:
Fungsi Pengorganisasian
Menetapkan system penugasan tim dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan rentang kendali
Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana
KARU
Sr. Ika Yunniastuti
KATIM I KATIM II
Sr. Sugesta Sr. Cahya
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Sr. Ulfah Sr. Surtinah
Sr. Lani Br. Helmi
3 15.30Fungsi Pengarahan
WIB 1. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim
dan perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Sugesta melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kanan
b. Cahya melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kiri
4 15.40Fungsi Pengontrolan
Evaluasi Kegiatan
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA
bawah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
intervensi keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai
dengan standar asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Mengetahui,
IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM
NPM : 2018727063
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. L 70 thn dengan CHF
b. Ny. B 45 thn dengan HIV
c. Nn. J 19 thn dengan SLE
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. L : Total Care
b. Ny. B : Parsial Care
c. Nn. J : Parsial Care
3. Memimpin conference
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 2
DS :
Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang lalu
Klien mengatakan kaki bengkang
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 160/100 mmHg, N: 110 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
Klien tampak sesak nafas
Retraksi dinding dada (+)
Ronckhi (+)
Pembesaran JVP (+)
Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG
Sinus Takikardi, LVH.
Pitting edema pada kaki (+) 2
Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
KSR 1x600mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam
DO :
Klien tampak lemah.
Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak Klien
tampak kurus
Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok
saja Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
Intervensi :
1. Monitor TTV
2. Monitor intake dan output cairan
3. Monitor saturasi oksigen
4. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
5. Monitor EKG 12 sadapoan
6. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
7. Lanjutkan therapy
DO :
Klien tampak lemah.
Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak Klien
tampak kurus
Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok
saja Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor kebutuhan kalori
3. Monitor asupan makanan
4. Monitor berat badan
5. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
6. Kolaborasi dalam diet tinggi kalori tinggi protein
7. Lanjutkan therapy
DS:
Intervensi :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
5. Lanjutkan therapy
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 2 pasien parsial care dan 1 total care)
8. Perawat pelaksana (Ulfah) : mengelola 1 pasien total care
yaitu Tn. L dengan CHF
9. Perawat pelaksana (Cahya) : mengelola 2 pasien parsial care
yaitu Ny. B dan Nn. J
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Ulfah
18.30 – 19.00 = Cahya
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bibingan kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
Ulfah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
Cahya dalam monitor TTV sudah baik, sesuai dengan
SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Ulfah : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
Cahya : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
Mengetahui:
Pemeriksaan fisik ditemukan: TD 90/60 mmHg, nadi 108 kali per menit, frekuensi napas 19
kali per menit, suhu 37.2°C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.
Hasil pemeriksaan antibody anti-nuklear dan anti ds DNA positif. Pemeriksaan darah
didapatkan hasil Hb 9.2 g/dL, Ht 30.2%, leukosit 3670 sel/mm3, dan trombosit 110000
sel/mm3, ureum 30,8 mg/dL dan kreatinin 0,73 mg/dL. Terapi: Paracetamol 3x500mg,
Ibuprofen 2x1, neurobion 3x1
Background DS:
Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
Klien mengatakan skala nyeri 3
DO :
Terdapat bercak merah pada wajah
TD 110/70 mmHg, nadi 100 x/menit, RR: 20
0
x/menit, suhu 36,7 C, BB 45 kg, tinggi 158
cm.
Hasil lab:
DNA positif.
Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970
Klien dipulangkan
Yang menyerahkan Yang menerima
IKA YUNNIASTUTI
2019740122
LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM
NPM : 2018727063
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. L 70 thn dengan CHF
b. Ny. B 45 thn dengan HIV
c. Tn. R 50 thn dengan STROKE HEMORAGIK
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. L : Parsial Care
b. Ny. B : Parsial Care
c. Tn. R : Total Care
3. Memimpin conference
a. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 5
DS :
Klien mengatakan sesak nafas berkurang
Klien mengatakan bengkak pada kakinya sudah tidak
ada
Klien mengatakan tidak ada nyeri dada
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 85 x/menit,
2
S: 36˚C RR: 20 x/menit SpO : 98 %
Retraksi dinding dada (-)
Pitting edema pada kaki (-)
Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
IVFD : RL 500cc/24jam
Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL (tgl. 7/9/20)
Clinical Sign
Klien terlihat mulai ada nafsu makan
Makanan tersisa ½ porsi
Klien tampak kurus
Diitory History
Makanan yang dihabiskan tampak habis ½ porsi
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
c. Tn R 50 tahun dengan STROKE HEMORAGIK hari
perawatan ke 1
DS :
DO :
Hemiparese sinistra
GCS 10 E2V4M4
TTV :
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 36˚C
RR : 27x/menit
Terapi :
IVFD RL 20 tpm
manitol 500 cc : 200-150-
150 injeksi rantin per 12 jam
inj kalnex/8 jam
captopril 25 mg
tab2x1 pct 500 mg tab
3x1 O2 7 lpm
Intervensi :
1. Monitor TTV
2. Monitor saturasi oksigen
3. Discharge planning
Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor asupan makanan
3. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
4. Kolaborasi dalam diet tinggi kalori tinggi protein
5. Lanjutkan therapy
DS :
DO :
Hemiparese sinistra
GCS 10 E2V4M4
TTV :
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 36˚C
RR : 27x/menit
Terapi :
IVFD RL 20 tpm
manitol 500 cc : 200-150-
150 injeksi rantin per 12 jam
inj kalnex/8 jam
captopril 25 mg
tab2x1 pct 500 mg tab
3x1 O2 7 lpm
Intervensi :
1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
2. Monitor status pernafasan
3. Monitor intake dan output cairan
4. Berikan posisi semi fowler
5. Pertahankan suhu tubuh normal
6. Kolaborasi pemberian terapi
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
2. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
3. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
4. Hubungan antar individu semakin rukun
5. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
6. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
7. Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 1 pasien minimal care, 2 pasien parsial care
dan 1 total care)
8. Perawat pelaksana (Ulfah) : mengelola 2 pasien parsial care
yaitu Tn. L dengan CHF dan Ny.B dengan HIV
9. Perawat pelaksana (Lani) : mengelola 1 pasien total care yaitu
Tn.R dengan STROKE HEMORAGIK
10. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
11. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
12. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Ulfah
18.30 – 19.00 = Lani
13. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim
memberikan pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu,
melakukan implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bibingan kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise pemberian obat :
Ulfah dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
Lani dalam monitor TTV sudah baik, monitor intake
dan output cairan serta monitor tanda dan gejala
peningkatan TIK sudah baik, sesuai dengan SOP
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Ulfah : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
Lani : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang
telah dilakukan atau dievaluasi.
6. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
Mengetahui:
Background DS:-
DO :
Keadaan umum sakit berat
GCS 10 E2V4M4
ct scan: intracerebri hemoragik dextra
TTV :
TD : 180/100 mmHg
N : 80x/menit
S : 37˚C
RR : 27x/menit
O2 7Lpm NRM
Terpasang dower kateter
Terapi :
IVFD RL 20 tpm
manitol 500 cc : 200-150-150
injeksi rantin per 12 jam
inj kalnex/8 jam
captopril 25 mg tab2x1
pct 500 mg tab 3x1
Assesment 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK
GCS 11 E3V4M4
TTV :
TD : 160/100 mmHg
N : 85x/menit
S : 36˚C
RR : 27x/menit
2. Monitor status pernafasan
Pernafasan spontan, diberikan O2 7Lpm NRM
3. Monitor intake dan output cairan
Intake 350 cc /6jam
Output 450cc/6 jam
4. Kolaborasi pemberian terapi
manitol 500 cc : 200-150-150
Recommendation 1. Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK