Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


Jl. Cempaka Putih Tengah I No. I Jakarta Pusat Telp/Fax : (021) 42802202
================================================================
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

A. PENGKAJIAN
1. Data demografi
Nama Klien : Ny. K
Umur : 66 tahun Pendidikan : SMP
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan lalu : Petani
Suku : Minang Pekerjaan sekarang : IRT
Agama : Islam
Status marital : -
Alamat rumah : Perum Puri Lestari
Telpon :-
Hobby/minat : Masak

2. Riwayat Kesehatan:
a. Penyakit yang pernah diderita: (kapan, sebab kambuh)
Pasien mengatakan sering sakit pada dengkul dan pinggangnya terutama saat hendak
berdiri.
b. Status kesehatan setahun lalu:
Pasien mengatakan sering merasa nyeri dari pinggang sampe ke kaki. Saat berdiri
nyeri dirasa bertambah berat. 7 bulan yang lalu nyeri terasa bertambah berat dan
sempat di bawa keklinik.
c. Status kesehatan 5 tahun lalu:
Pasien mengatakan tidak pernah dirawat dan tidak ada keluhan kesehatan.

3. Status kesehatan
a. Keluhan/masalah kesehatan saat ini :
Pasien mengatakan sekarang sering merasa nyeri pada dengkul dan pinggangnya.
nyeri di rasa lebih sering saat pasien akan berdiri.
b. Pengetahuan tentang penyakit yang diderita dan cara perawatannya:
Pasien mengatakan belum mengetahui penyakit nyeri yang dirasa dan pada saat nyeri
biasanya pasien beli obat nyeri di apotik (lupa nama obatnya).

4. Kebiasaan sehari-hari:
a. Istirahat/tidur:
Pasien mengatakan mulai tidur malam pada jam 22.00 sampai jam 04.30. dan pasien
sering tidur siang.
b. Nutrisi (makan dan minum):
Pasien mengatakan makan minumnya baik. Pasien makan 3 kali sehari.
c. Kebersihan diri:
Pasien megatakan mandi 2 kali sehari. Mencuci rambutnya setiap hari
d. Spiritual:
Pasien mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu dalam sehari.

5. Aktivitas sehari-hari:
 Kegiatan:
Pasien mengatakan kegiatan sehari- hari yaitu mengasuh cucunya dan memasak.

6. Psikososial:
Kondisi psikologis pasien baik, tampak pasien sering bercengkramah dengan tetangga
di samping rumah.

7. Pemeriksaan fisik (head to toe atau persistem dengan cara inspeksi, auskultasi,
palpasi dan perkusi):

a. Kepala: (mata, telinga, hidung dan sinus, mulut dan gigi, tenggorok, leher)
I : mata tidak anemis, mulut bersih, mukosa bibir lembab
P : tidak ada benjoran dikepala
b. Dada: payudara, paru, jantung
I : tidak ada kelainan
c. Abdomen: gastrointestinal, perkemihan, genitoreproduksi
I : tidak ada kelainan
P : tidak ada nyeri tekan
d. Muskuloskeletal:
I : tidak ada kelainan
P : nyeri tekan pada pangul
e. Tanda vital:
TD : 110/70 Nadi : 84 x/ menit RR : 20 Suhu : 36, 50C
f. Berat dan tinggi badan:
BB : 58 kg TB : 160 cm IMT: 22,65 (normal)

Keterangan:
1. Pengkajian Fungsional Klien
Kartz Indeks
A. Mandiri dalam makan, kontinensia √
(BAB/BAK), menggunakan pakaian,
pergi ke toilet, berpindah, dan mandi
B. Mandiri semuanya kecuali salah satu
fungsi diatas
C. Mandiri kecuali mandi dan salah satu
fungsi yang lain
D. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
dan satu fungsi yang lain
E. Mandiri kecuali mandi, berpakaian,
ke toilet, dan salah satu fungsi yang lain
F. Mandiri kecuali mandi, berpakaian, ke toilet,
berpindah dan salah satu fungsi yang lain
G. Ketergantungan semua fungsi di atas
H. Lain-lain
2. Pengkajian Status Mental Gerontik
Nilai 1 : Jika klien menunjukkan kondisi di bawah ini
Nilai 0 : Jika klien tidak menunjukkan kondisi di bawah ini

Komponen
utama dalam Langkah Kriteria Nilai
bergerak
Perubahan Mata dibuka Tidak bangun dari tempat
posisi/gerakan Bangun dari duduk dengan satu gerakan,
keseimbangan kursi tetapi mendorong tubuhnya
keatas dengan tangan atau 1
bergerak ke depan kursi
terlebih dahulu, tidak stabil
pada saat berdiri pertama
kali

Duduk ke Menjatuhkan diri ke kursi,


kursi tidak duduk ditengah kursi 0

Menahan Pemeriksa mendorong


dorongan pada sternum (perlahan-lahan
sternum sebanyak 3 kali). Klien
menggerakkan kaki, 0
memegang objek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya

Mata ditutup Kriteria sama dengan


Bangun dari kriteria untuk mata terbuka 1
kursi

Duduk ke Kriteria sama dengan


kursi kriteria untuk mata terbuka 0

Menahan Kriteria sama dengan


dorongan pada kriteria untuk mata terbuka 0
sternum

Perputaran Menggerakkan kaki,


leher memegang obyek untuk
dukungan, kaki tidak
menyentuh sisi-sisinya, 0
keluhan vertigo, pusing atau
keadaan tidak stabil

Gerakan Tidak mampu untuk


menggapai menggapai sesuatu dengan 0
sesuatu bahu fleksi max, sementara
berdiri pada ujung-ujung
jari kaki tidak stabil,
memegang sesuatu untuk
dukungan

Membungkuk Tidak mampu


membungkuk untuk
mengambil objek-objek
kecil dari lantai, memegang 1
objek untuk bisa berdiri,
memerlukan usaha-usaha
multiple untuk bangun

Gaya berjalan Minta klien Ragu-ragu tersandung,


dan gerak untuk berjalan memegang objek untuk
ke tempat dukungan 0
yang
ditentukan
Ketinggian Kaki tidak naik dari lantai
langkah kaki secara konsisten (menggeser
(saat berjalan) atau menyeret kaki), 0
mengangkat kaki terlalu
tinggi (>50 cm)

Kontinuitas Setelah langkah-langkah


langkah kaki awal, langkah-langkah
(diobservasi menjadi tidak konsisten, 0
dari sampinh memulai mengangkat satu
klien) kaki sementara yang lain
menyentuh tanah

Kesimetrisan Tidak berjalan pada garis


langkah lurus, bergelombang dari
(diobservasi sisi ke sisi 0
dari samping
klien)

Penyimpanga Tidak berjalan pada garis


n jalur pada lurus, bergelombang dari
saat berjalan sisi ke sisi
(diobservasi 0
dari belakang
klien)

Berbalik Berhenti sebelum berbalik,


jalan sempoyongan, 1
bergoyang, memegang
obyek untuk dukungan

4
Total Score :

0-5 : Resiko jatuh rendah


6-10 : Resiko jatuh sedang
11-15 : Resiko jatuh tinggi

ANALISA DATA
DATA PROBLEM ETIOLOGI
DS: Gangguan mobilitas fisik Nyeri
- Pasien mengatakan
nyeri dipinggang dan
dilutut sehingga sulit
berjalan
- Pasien mengatakan saat
akan berdiri pasien perlu
pegangan untuk bisa
berdiri
- Pasien mengtakan nyeri
pada pinggang dan lutut
- Pasien mengatakan
nyeri bertambah berat
ketika saat berdiri
- Pasien mengatakan 7
bulan yang lalu pernah
berobat ke klinik dan
nyerinya hilang
DO:

- Klien tampak
berpegangan saat
hendak berdiri.
- Klien tampak berhati-
hati saat akan berdiri
- TD : 110/70 Nadi : 84
x/ menit RR : 20
Suhu : 36, 50C
- P : nyeri pinggang dan
lutut saat digerakkan
Q : seperti di tusuk-
tusuk
R : nyeri pada daerah
pinggang dan lutut
S : skala nyeri 4
T : saat pasien akan
berdiri dari duduk
DS: Defisit pengetahuan Kurang terpapar informasi
- Pasien mengatakan
tidak tahu sakit apa
yang dialaminya.
- Pasien mengatakan
pernah berobat keklinik
tapi tidak pernah tau
tentang penyakitnya.
- Pasien mengatakan
tidak tahu cara
perawatan dari sakitnya.
DO:
- Klien tampak
menanyakan apa
penyakit yang diderita
nya
- Pasien tampak bertanya
bagaimana cara
mengobatin sakitnya.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DX
1. Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri

2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi

PERENCANAAN
DX TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Gangguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan Observasi :
fisik b.d nyeri keperawatan diharapkan klien
1. Identifikasi adanya
mampu mencapai mobilitas fisik
nyeri atau keluhan
Kriteria Hasil: fisik lainnya.
2. Identifikasi toleransi
a. Dapat melakukan
fisik melakukan
mobilitas secara bertahap
pergerakan.
tanpa merasakan nyeri
3. Monitor frekuensi
b. Berdiri tanpa penopangan
jantung dan tekanan
darah sebelum
memulai mobilisasi.
4. Monitor kondisi
umum selama
melakukan mobilisasi.

Terapeutik :

 Berikan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa
nyeri (gerakan ROM/
streching sederhana)

Edukasi :

Jelaskan tujuan dan


prosedur mobilisasi.

Defisit pengetahuan Setelah dilakukan intervensi Edukasi Kesehatan


b.d kurang terpapar diharapkan tingkat pengetahuan
informasi Observasi
meningkat
 Identifikasi kesiapan dan
Kriteria Hasil :
kemampuan menerima
 Perilaku sesuai anjuran informasi
meningkat Terapeutik
 Kemampuan menjelaskan
 Sediakan materi dan
pengetahuan tentang
media pendidikan tentang
penyakit yang di derita
penyakit LBP
meningkat
 Pertanyaan tentang masalah  Jadwalkan pendidikan
yang dihadapi menurun kesehatan sesuai
 Persepsi yang keliru kesepakatan
terhadap penyakit menurun  Berikan kesempatan
untuk bertanya
Edukasi

 Jelaskan pengertian
penyakit LBP, penyebab
dan cara pengobatannya.

IMPLEMENTASI
NO
IMPLEMENTASI RESPON KLIEN
DX
1. 1. Mengidentifikasi adanya nyeri atau keluhan - Klien mengatakan
fisik lainnya. nyeri pada pinggang
dan lututnya

2. Mengidentifikasi toleransi fisik melakukan


- Klien mengatakan
pergerakan.
nyeri bertambah saat
akan melakukan
berdiri dari duduk

3. Memonitor frekuensi jantung dan tekanan


- Klien mengatakan
darah sebelum memulai mobilisasi.
sedikit takut karena
takut nyeri yang
dirasa bertambah
berat
4. Memonitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi.
- Klien tampak rileks

5. Memberikan teknik nonfarmakologis untuk


mengurangi rasa nyeri (gerakan ROM/
- Klien mengatakan
streching sederhana) paham dg teknik
stretching yang
dipelajari
6. Menjelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi.

- Klien mengatakan
paham dengan apa
yang sudah
dijelaskan.
2. 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan - Pasien mengatakan
menerima informasi ingin mengetahui
tentang penyakitnya

- Pasien mengatakan
2. Menyediakan materi dan media pendidikan paham dengan apa
tentang penyakit LBP yang sudah di
jelaskan

- Pasien mengatakan
3. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
akan meluangkan
kesepakatan
waktu untuk
penjelasan untuk
selanjutnya

4. Memberikan kesempatan untuk bertanya - Pasien tampak


koperatif dalam
bertanya
5. Mejelaskan pengertian penyakit LBP, penyebab
dan cara pengobatannya
- Pasien mengatakan
sekarang sudah
mengetahui tentang
penyakitnya.

EVALUASI
NO DX SOAP
I S:
- Klien mengatakan lebih rileks dan mengatakan paham dengan yang
dijalaskan
O:
- Klien tampak lebih rileks, klien tampak mempraktekkan kembali apa
yang sudah dijelaskan
- TD : 100/ 70 N: 88x/ mnt Suhu : 36,50C RR: 20 x/ mnt
A:
- Masalah teratasi
P:
- Menganjurkan klien untuk latihan mandiri
II S:
- Klien mengatakan paham dengan yang dijalaskan
O:
- Klien tampak bisa menjelaskan kembali tentang penjelasan penyakit
yang sudah didengarkannya.
A:
- Masalah teratasi
P:
- Menganjurkan klien untuk melakukan pemeriksaan lanjut pada
pelayanan kesehatan terdekat

WOC
Perubahan postur tubuh
biasanya karena trauma
primer dan sekunder

Usia lanjut

Trauma primer (trauma Trauma sekunder : adanya


secara spontan) : penyakit HNP,
Fibrokartilago dan tak
kecelakaan Osteoporosis, spondylitis,
teratur
stenosis spiral,
osteoartritis

Stress mekanis diskus


lumbal bawah Kontraksi punggung
Perubahan degenerasi Terdesaknya otot para
berat vetebra

Herniasi muskleus MK : Defisit


Tulang belakang
purposus pengetahuan
menyerap goncangan
ventrikal
Penekanan akar saraf
ketika keluar dari kanallis
spinalis Terjadi perubahan struktur
dengan diskus susunan atas fibri
fertilago dan matrik gelatinus

Nyeri pinggang bawah

(Low Back Pain)

Kelemahan otot

MK : Nyeri
Mobilitas fisik terganggu

MK : Gangguan Mobilitas
Fisik

Anda mungkin juga menyukai