MANAGEMEN KEPERAWATAN
Unggul Dalam
IPTEK Kokoh Dalam
IMTAK
Disusun Oleh :
SURTINAH
2019740158
Di Ruang: SOKA B
RSUP PERSAHABATAN
- Setiap harinya setiap mahasiswa berbagi peran sebagai kepala ruangan, ketua tim, dan pelaksana sesuai
dengan pengaturan jadwal di atas . - Setiap kelompok bertanggung jawab mengelola sekelompok klien di
ruang rawat (6-8 pasien)
A. Pengertian
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang
dan tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu
ruang rawat.
D. Uraian Tugas
1. Perencanaan
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-
masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan Pasien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat
primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi,
tindakan medis yang dilakukan, program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan
terhadap Pasien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan.
3) Menilai asuhan keperawatan.
4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara
jelas.
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2
perawat primer dan perawat primer membawahi 2 perawat
asosiet.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat
kepada perawat primer.
i. Mengembangkan kemampuan anggota.
j. Menyelenggarakan konferensi.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas
dengan baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan
dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan Pasien.
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
f. Meningkatkan kolaborasi.
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada
Pasien.
b. Melalui supervisi :
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi
kelemahan-kelemahan yang ada saat ini.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat
selama dan sesudah proses keperawatan dilakukan
(didokumentasikan), mendengar laporan dari perawat primer.
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan
rencana keperawatan yang telah disususn bersama.
2) Audit keperawatan.
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAGEMEN KEPERAWATAN
PERAN : KETUA TIM
A. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai
sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan
di ruang rawat dan bertanggung jawab langsung kepada kepala ruangan.
B. Fungsi
1. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang
di delegasikan oleh kepala ruangan.
2. Membuat penugasan, supervise dan evaluasi kinerja anggota
tim/pelaksana.
3. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien.
4. Mengembangkan kemampuan anggota tim/ pelaksana.
5. Menyelenggarakan konfrensi.
C. Uraian tugas.
a. Perencanaan.
a) Mengikuti serah terima pasien dari shift sebelumnya bersama kepala
ruangan.
b) Bersama kepala ruangan melakukan pembagian tugas untuk anggota
tim/pelaksanan.
c) Menyusun rencana asuhan keperawatan.
d) Menyiapkan keperluan untuk pelaksanaan asuhan keperawatan.
e) Memberi pertolongan segera pada pasien dengan
masalah kedaruratan.
f) Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruangan.
g) Mengorientasikan pasien baru.
h) Melaksanakan pelaporan dan pendokumentasian.
c. Pengarahan.
a) Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim/pelaksana.
b) Memberikan informasi kepada anggota tim/pelaksanan yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan.
c) Melakukan bimbingan kepada anggota tim/pelaksana yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan .
d) Memberi pujian kepada anggota tim/pelaksana yang melaksanakan
tugasnya dengan baik, tepat waktu, bersadasarkan prinsip, rasional
dan kebutuhan pasien.
e) Memberi teguran kepada anggota tim/pelaksana yang melalaikan
tugas atu membuat kesalahan.
f) Memberi motivasi kepada anggota tim/pelaksana.
g) Melibatkan anggota tim/pelaksana dari awal sampai dengan akhir
kegiatan.
h) Melakukan pelaporan dan pendokumentasian.
d. Pengawasan.
a) Melalui komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
anggota tim/pelaksana asuhan keperawatan kepada pasien.
b) Melalui supervisi: melihat/mengawasi pelaksanaan asuhan
keperawatan dan catatan keperawatan yang di buat oleh anggota
tim/pelaksana serta menerima/mendengan laporan secra lisan dari
anggota tim/ pelaksanan tentang tugas yang di lakukan.
c) Meperbaiki, mengatasi kelemahan atau kendala yang terjadi pada
saat itu juga.
d) Melalui evaluasi
1. Mengevaluasi kinerja dan laporan nggota tim/pelakanadan
membandingkan dengan peran masing-masing serta dengan
rencana keperawatan yang telah disusun.
2. Penampilan kerja anggota tim/pelaksana dalam melaksanakan
tugas.
3. Upaya peningkatan kemampuan, ketrampilan dan sikap.
e) Memberi umpan balik kepada anggota tim/pelaksana.
f) Mengatasi masalah dan menetapkan upaya tindak lajut.
g) Memperhatikan aspek etik dan legal dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan.
h) Mlakukan pelaporan dan pendokumentasian.
DAFTARPUSTAK A
Nursalam, 2002. Mnajemen keperawatan, aplikasi dalampraktek keperawatan
professional, Penerbit : Salemba Medika.
Ratna Sitono, Yulia, 2006. Metode praktek keperawatan professional di Rumah Sakit
Jakarta : EGC.
Russel C, Swanburg.2000 Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan
untuk perawatan klinis. Jakarta : EGC.
NAMA : SURTINAH
NIM : 2019740158
LAPORAN INDIVIDU
TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Sayap kanan
1. Tn G, 51 tahun, Pasien dokter H, masuk RS dengan keluhan nyeri pada
pinggang belakang sejak semalam. Sudah minum obat penghilang nyeri.
Skala nyeri 6, nyeri ketuk pinggang kanan belakang (+). Pasien terpasang
infus RL 20 tpm. Pasien mengatakan nyerinya nyut nyutan. RR
20x/menit, N : 102 x/mnt, TD : 140/90. S : 37,8. Dx/ Colic Renal kanan.
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 WIB 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan :
s/d 20.00 W. IB total pasien : 3 pasien
b. Tn.G 51 tahun dgn colic renal kanan rawat ke
3
c. Tn. J, 37 tahun dgn viral infection hari rawat ke
3
d. Tn K 52 tahun dengan GED hari rawat 3
2 Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat
ketergantungan
a. Tn.G: minimal care
b. Ny J: Parsial Care
c. Tn K : Parsial care
3. Memimpin conference
Tn.G 51 thn dengan colic renal perawatan hari
ke 3
DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada pinggang
belakang sejak semalam.
- Pasien mengatakan sudah minum obat
penghilang nyeri
- Pasien mengatakan skala nyeri 3
DO :
- Keadaan umum Pasien sakit sedang
- Kesadaran CM
- GCS 15
- Pasien tampak meringis
- P : nyeri bertambah ketika bergerak
- Q : di tekan
- R : nyeri terasa di pinggang kanan
- S : skala nyeri
- T : nyeri terasa terus menerus
- TTV :
- TD: 120/90 mmHg
- N: 90 x/menit
- S:36, 8 ° C
- RR: 20 x/menit
- Hasil laboratorium urine :
Warna kuning jernih
Sedimen leukocyt 0-1 /LPB,
Erytrocyt 0-1.
Kristal bacteri negative, berat
jenis 1.020, Ph 5,5,
Urobilinogen 3,4 µmol/l
DO :
- Keadaan umum Pasien sakit sedang
- Kesadaran CM
- GCS 15
- Pasien tampak meringis
- P : nyeri bertambah ketika bergerak
- Q : di tekan
- R : nyeri terasa di pinggang kanan
- S : skala nyeri 3
- T : nyeri menetap sejak semalam
- TTV :
- TD: 120/90 mmHg
- N: 90 x/menit
- S:36, 8 ° C
- RR: 20 x/menit
- Hasil laboratorium urine :
Warna kuning jernih
Sedimen leukocyt 0-1 /LPB,
Erytrocyt 0-1.
Kristal bacteri negative, berat
jenis 1.020, Ph 5,5,
Urobilinogen 3,4 µmol/l
- DO :
- Kesadaran CM
- Keadaan umum sakit sedang
- Pasien terpasang NGT, produksi putih
keruh
- Pasien terpasang cateter
- Output urine 600cc/6jam
- Input infus asering 500cc 30 tts/mnt
- TTV
- TD 100/60 mmHg
- S 37 ºC
- RR 20x/mnt
- N 100 x/mnt
- Saturasi 98%
- Turgor membaik
- Kelopak mata cekung
- Tampak mobilisasi makan dan minum
di tempat tidur.
- Hasil laboratorium:
- Hb : 12,5 gr/dl, Ht: 40%,
Trombocyt 23910^3/µl
- Leucocyt 15,0 10^3/µl, , Nat 135
mEq/l,, K. 3,5 mEq/l, Cl 100
mEq/l,
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
C. FUNGSI PENGARAHAN
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s.d 16.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas
pelaksanaan renpra : perawat pelaksana telah melakukan
peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Helmi: telah baik melaksanakan asuhan
keperawatan
b. Lani: telah baik melaksanakan asuhan
keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
( Surtinah, S.Kep)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
1. Tn. M 27 tahun di rawat dengan febris DHF , pasien dokter R hari rawat 1.
Hasil laboratorium Hb 15,5 gr/dl, Ht 55,3%, Trombocyt 80 ribu, pasien
mengatakan demam terutama pada sore dan malam hari, tidak nafsu
makan, minum 500cc /hari , berat badan 50 kg, pasien tampak lemah,
kesadaran compos mentis, temp 38ºc, N. 87x/mnt, TD 100/70, RR 20x/mnt.
Terapi yang di berikan sucralfat 4x10cc, sanmol tab 3x500mg, Lansoprazole
1x40 mg.
.
Yang menyerahkan Yang menerima
JumlahKlien : 6 klien
Perencanaan
Operan :
1 15.00 Bersama
Konference : Pre/Post
KATIM,
WIB
1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
PP
Jumlah pasien hari ini 6 pasien dari kapasitas total 6 bed
2. Menjelaskan BOR pasien (RPA)
BOR pasien untuk kelolaan saat ini 20 % dengan perhitungan
BOR: Jumlah pasien s aat ini X 100%
Jumlah tempat tidur
6x100%= 100%
6
3. Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien. Total pasien
hari ini 6 orang, di mana berdasarkan tingkat ketergantungan
minimal care, partial care dan total care.
- Total Care : 1pasien
- Partial Care : 5pasien
- Minimal care : pasien
4. Menggunakan rumus Douglas 1984
Kebutuhan tenaga sesuai dengan jumlah pasien yang ada saat ini:
Shift Pagi
- Total care : 0,36 x 1 = 0,36
- Partial care : 0,27 x 5 = 1,35
- Minimal care : nihil
- Total :1,71 (2 Perawat)
Shift Sore
- Total care : 0,30 x 1= 0,30
- Partial care : 0,15 x 5 = 2,25
- Minimal care : nihil
- Total :2,55 (2 Perawat)
Shift Malam
- Total care : 0,20 x 1 = 0,20
- Partial care : 0,07 x 5 = 0,35
- Minimal care : nihil
- Total :0,0,55 (1 Perawat)
6. Analisa SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1) Sistem penugasan diruangan menggunakan metode tim dimana
memungkinkan perawat memberikan pelayanan keperawatan
secara komprehensif kepada pasien, mendukung pelaksanaan
proses keperawatan dan terjalinnya komunikasi yang baik antar
tim
2) Fasilitas penunjang sudah memadai sehingga
mempermudah proses pemberian asuhan keperawatan kepada
pasien
3) Semua perawat sudah tersertifikasi STR dan setiap tim sudah
mempunyai sertifikat BTCLS
b. Weakness (kelemahan)
1) Kemampuan kita saat ini dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan berbagai masalah
keperawatan masih diperlukan pelatihan dalam upaya
meningkatkan kompetensi diri dan mengupgrade ilmu baru
karena belum semua perawat yang sudah mendapatkan
pelatihan dan ikut serta dalam seminar- seminar .
2) Masih sedikitnya perawat yang berjenjang pendidikan
S1 Ners
c. Opportunity (Peluang)
1) Letak RS Persahabatan yang sangat strategis sehingga
memudahkan akses ke RS
2) Selain karena RS Persahabatan merupakan RS pusat rujukan,
adanya alat canggih yang tersedia di RS,
memudahkan tindakan keperawatan dan mempercepat
proses penyembuhan pasien LOS menjadi pendek dan
BOR meningkat
3) Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
4) Adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan- pelatihan
dan seminar keperawatan.
d. Threats (Ancamam)
1) Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal
dan lebih professional
2) Kalau kita tidak memberikan pelayanan yang profesional
maka masyarakat akan mencari rumah sakit lain yang
memberikan pelayanan maksimal dan professional.
3) Banyaknya rumah sakit lebih unggul dalam memberikan
pelayanan kesehatan dengan peralatan yang cukup canggih
4) Banyak rumah sakit baru yang sudah menerima pasien
dengan sitem pembayaran BPJS.
9. MelakukanpembagiantugaskepadaKa.Tim
1) Ka.Tim 1(sayap kanan) Br Helmi dengan PP Sr. Lani dan
Sr Ulfa untuk pasien kelolaan :
a. Kamar 1. Tn.A (57 Tahun) dengan diagnosa
DM hari rawat ke 2 partial care.
b. Kamar 2 Tn. B (60 tahun) dirawat di rumah sakit
dengan CHF hari rawat 1total care.
c. Kamar 3 Tn. K ,52 tahun dirawat dengan GED
berat hari rawat ke 5 partial.
2) Ka.Tim 2 (Sayap kiri) Sr Ika Yuniastuti dengan PP Sr
Sugesta dan Sr Cahya untuk pasien kelolaan :
a. Kamar 1 Tn.M 27 tahun, masuk dirawat karena
DHF hari rawat ke 5 partial care,
b. Kamar 2 Tn.C. 45 tahun, dirawat dengan Susp
Hypertropi Prostat post operasi TUR hari rawat ke
2, partial care.
c. Kamar 3 Tn.H, 42 tahun, masuk rumah sakit dengan
GERD dan DM hari rawat ke 3 , partial care.
Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan rentang kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat pelaksana
2. 16.00
WIB
KARU
Sr. Surtinah
KATIM I KATIM 2
Pengarahan
3 16..30 Supervisi
WIB
1. Ketua Tim
a. Ketua tim sudah mendelegasikan tugasnya kepada perawat
pelaksana.
b. Ketua tim sudah melaksanakan pengkajian sampai menentukan
intervensi keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Perawat pelaksana
a. Jumlah perawat pelaksana 4 orang sudah mencukupi untuk
merawat
6 orang pasien.
b. Perawat pelaksana sudah melakukan intervensi sesuai dengan yang
diterapkan oleh ketua tim .
c. Perawat pelaksana sudah melakukan pendokumentasian tindakan
dan evaluasi keperawatan.
3. Pelaksanaan SOP atau SAK
a. Intervensi keperawatan yang ditetapkan ketua tim sesuai dengan
b. Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai SOP RS.
c. Perawat pelaksana melaksanakan prosedur tindakan sesuai
dengan SOP
Pengontrolan
EvaluasiKegiatan
4
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang Soka Bawah
dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi
keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai dengan standar
asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit.
RencanaTindakanLanjut (RTL)
a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik dan
senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan infeksi
rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuhan pasien.
d. Kelengkapan alat kesehatan d an ruangan yang bersih dan tenang
NPM 2019740158
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
a. Tn. M dengan DHF
b. Tn. C dengan Sp Prostat Hipertropi
c. Tn. H dengan DM
2. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
4. Tn. M : minimal Care
5. Tn. C : Parsial Care
6. Tn. H : minimal Care
3. Memimpin conference
a. Tn. M dengan DHF hari keiga
DS : Pasien mengatakan lemas berkurang
Pasien mengatakan sudah tidak demam.
DO :
Kesadaran : Compos mentis
TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36,5°C
RR: 20x/ menit
Hematokrit 49 %
Hemoglobin 14,8 g/dl
Leukosit 8000/μL
Trombosit 150.000
Intake :
Minum 1100 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
Output
Urine 1000 cc/24 jam
IWL 1200 cc
Balance cairan +900 cc
Terapi :
DS :
Pasien mengeatakan nyeri pada kemaluannya
berkurang.
Pasien mengatakan nyeri skala 2
DO :
Kesadaran: composmentis
Pasien tampak rileks
Skala nyeri 2
Keadaan umum : sakit sedang
TTV :
TD : 120/8’0 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36,5°C
RR: 18x/ menit
Nyeri :
P : Luka pembedahan
Q : seperti di tusuk tusuk.
R : di atas symphisis
S : skala nyeri 2
T : saat bergerak
Balance : 650 cc
Hematokrit 49 %
Hemoglobin 14,8 g/dl
Leukosit 6000/μL
Trombosit 150.000
Intake :
Minum 1100 cc/24 jam
Infus 2000 cc/24 jam
Output
Urine 1000 cc/24 jam
IWL 1200 cc
Balance cairan +900 cc
Terapi :
DS :
Pasien mengeluh nyeri pada kemaluannya
Pasien mengeluh nyeri skala 2
DO :
Kesadaran: composmentis
Pasien tampak meringis menahan sakit
Skala nyeri 2
Keadaan umum : sakit sedang
TTV :
TD : 120/80 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36°C
RR: 18x/ menit
Nyeri :
P : Luka pembedahan
Q : seperti di tusuk tusuk.
R : di atas symphisis
S : skala nyeri 2
T : saat bergerak
Intervensi :
1. Monitor nyeri secara menyeluruh meliputi lokasi,
durasi, kualitas, keparahan nyeri dan
faktor pencetus nyeri
2. Ajarkan untuk teknik nonfarmakologi missal
relaksasi
3. Kendalikam faktor lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon pasien terhadap
ketidaknyamanan misal suhu, lingkungan, cahaya
dan kegaduhan
4. Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi
DS :
DO :
Balance : 750 cc
Intervensi :
1. Dicharge planning
2. Pasien rencana pulang
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
20.00 renpra
2. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan
baik
3. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung
dengan perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
4. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Sugesta Alfina : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan yang
direncanakan
Cahya Lisda : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan yang
direncanakan
5. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah
dilakukan atau dievaluasi.
Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
(ISurtinah, S.Kep)
Mengetahui:
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. J, 47 tahun, masuk Rs semalam dengan keluhan luka pada telapak kaki dan jari ke 1,2 dan 3
kaki kanannya. Luka sudah lebih 3 minggu lalu. Saat ini luka berbau tidak sedap, dan basah.
Hasil cek GDS di IGD : 415 mg/dl. Pasien tidak pernah berobat, karena tidak tahu jika menderita
DM. Infus terpasang RL 12tpm. Dilakukan pembersihan luka di IGD , di temukan jaringan
nekrotik pada jari 2 dan 3. Luka di tempat lainnya berwarna merah kehitaman. DPJP : SP Interna
dan di konsulkan ke SP Bedah untuk lukanya. Keadaan umum CM, TD : 130/80 mmHG, temp :
36,8ºc, RR : 18 x/menit, Diet DM 1800 kalori.
Background DS.
Pasien mengeluh luka pada telapak kaki kanan dan jari1,2
dan 3.
Pasien mengatakan luka sudah lebih 3 minggu yang lalu.
Pasien mengeluh luka nya berbau tidak sedap dan basah..
Pasien mengatakan tidak pernah berobat.
DO.
Luka tampak di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
Luka tampak di kaki kanan.
Luka tampak basah dan berbau.
Di temukan jaringan nekrotik pada jari ke 2 dan 3.
Luka di tempat lainnya berwarna merah ke hitaman.
Keadaan umum sakit sedang.
Hasil laboratorium , Hb ; 14.0 gr/dl, Ht 42,7%, Trombocyt
250 10^3/µl, Leukocyt 11.45 10^3/µl, GDS : 415 mg/dl.
TTV :
- TD : 130/80 mmhg
- N : 80 x/mnt
- S : 36,8 ºc
- RR : 18x/mnt
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 2 Tn R 46 tahun masuk rumah sakit dengan tb patu+efusi leura keadaan umum
sakit sedang sesak (+) ronchi ( + )sudah dilakukan pleura pungtie minggu malam cairan (+)
warna kuning kental, kultur cairan dilakukan TD 140/80mmHg, temp 38,8 ºc, rr 22x/mnt,
oksigen terpasang dengan nasal kanul 4lt/mnt infus (+ ), DPJP : Sp Paru terapi obat diberikan
OAT 1x3 tab setiap pagi, paracetamol 3x1 tab.
Situation Nama : Tn R
Usia : 46 tahun
Diagnosa medis : TB paru+efusi pleura
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 31-8-2020 / ke 2
DPJP : dr. Sp Paru
Masalah keperawatan : bersihan jalan nafas tidak efektif
Background DS:
Pasien mengatakan sesak berkurang
Pasien mengatakan demam
DO:
Keadaan umum : Sakit sedang
TD : 140/80 mmhg, N : 96/menit, RR : 22 x/menit, S : 38,8ºC.
Klien terlihat sesak
Ronchi (+), Wheezing (+)
Cairan kuning kental
Oksingen 4 L dengan nasal kanul
infus NS 0,9 % 21 tpm/24 jam
Hb : 14 gr/dl
Hasil AGD : Ph : 7,8, pCO2 35.50 mmHg, pO2 97.00
mmHg,HCO3 22,70 mmol/l, Total CO2 21,70 mmol/l, BE -1.20
mmol/l, O2 saturasi 99%, standart HCO3 22.3 mmol/l
Teraphy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x 500 mg po
Assesment Pasien tampak sakit sedang.
Kulit pasien teraba hangat.
Pasien tampak berkeringat.
Hb : 14 gr/dl
Hasil AGD : Ph : 7,8, pCO2 35.50 mmHg, pO2 97.00
mmHg,HCO3 22,70 mmol/l, Total CO2 21,70 mmol/l, BE -1.20
mmol/l, O2 saturasi 99%, standart HCO3 22.3 mmol/l
Recomendation Observasi TTV
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, weezing,
ronkhi kering)
Monitor respirasi dan status O2
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Pertahankan hidrasi yang adkuat untuk mengencerkan secret
Jelaskan pada pasien tentang penggunaan peralatan O2, inhalasi
dan suction bila di perlukan.
NPM 2019740158
7. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15 00- 5. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3 pasien
20.00 d. Tn. B, 52 tahun dengan Stroke Haemorragic
e. Tn. J, 47 tahun dengan DM luka Ganggren.
F. Tn K 17 tahun denagn DHF grade 2
6. Membagi tugTas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan pasien.
d. Tn. B : Parsial care
e. Tn. J : Parsial Care
f. Tn. K : Parsial Care
3. Memimpin comference
d. Tn. B dengan Stroke Haemorragic hari ke 4.
DS :
Pasien mengatakan pusing berkurang.
Pasien mengatakan masih meraa mual.
Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kiri.
DO :
Keadaan umum sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 M5 V5
CRT 3 detik
Hemiparese sinistra
TTV :
TD : 150 /80 mmHg,
N: 100 x/menit
S: 36,5°C
RR: 20x/ menit
DO :
Kesadaran: composmentis
Tampak luka di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
Tampak kemerahan luka di tempat lainnya berkurang.
Produksi pus minimal.
Keadaan umum : sakit sedang
TTV :
TD : 120/80 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36,5°C
RR: 18x/ menit
DO
Keadaan umum: sakit sedang
Kesadaran CM
GCS 15
Turgor kulit membaik
Membrane mukosa lembab
TTV :
TD : 110/70 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36,5°C
RR: 20x/ menit
Hasil laboratorium : HB 12 gr/dl, Ht 38 %, Leucocyt 6000
C Trombocyt 160 10 ^3/µl Intake :
Infus 1500/24 jam
Minum 1200/24 jam
Output
IWL : 600 / 24 jam
Urine : 1200 cc/24 jam
Balance : 600 cc
Terapi :
Intervensi :
DO :
Kesadaran: composmentis
Tampak luka di telapak kaki dan jari 1,2 dan 3.
Tampak kemerahan luka di tempat lainnya berkurang.
Produksi pus minimal.
Keadaan umum : sakit sedang
TTV :
TD : 120/80 mmHg,
N: 88x/menit
S: 36,5°C
RR: 18x/ menit
Intervensi :
Kaji daerah luka setiap kali merawat luka dan mengganti balutan
Balut luka dengan kasa steril.
Anjurkan pasien untuk mengenakan pakaian longgar.
Hindari kerutan di tempat tidur.
Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering.
Oleskan lotion atau baby oil pada daerah yang tertekan.
Mobilisasi pasien ( ubah posisi pasien) setiap 2 jam sekali.
Kolaborasi pemberian antibiotic
Balance : 600 cc
Terapi :
Lansoprazole 1x 40 mg iv
Intervensi
g. Mengorientasi Pasien baru : sampai saat ini belum ada pasien baru
8. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim memberikan
pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu, melakukan
implementasi yang sudah direncanakan
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi terkait perkembangan Pasien kepada
anggota tim
4. Melakukan supervise :
Ulfa saat melakukan pemberian terapi intara vena dan
pendokumentasian sesuai denagn SOP>
Cahya Lisda dalam melakukan penghitungan balance
cairan sudah baik sesuai dengan SOP, mereka berdua
cukup menguasai masing –masing pasien kelolaan nya.
5. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
6. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan Pasien.
Jam 15.00 s/d 20.00 6. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas
pelaksanaan renpra
7. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan
baik
8. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
9. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Ulfa Deniati : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan yang
direncanakan
Cahya Lisda : sudah baik dalam melakukan
implementasi keperawatan sesuai dengan yang
direncanakan
10. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah
dilakukan atau dievaluasi.
11. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
(Surtinah, S.Kep)
Mengetahui:
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Situation Pasien tn. J usia 47 tahun, diagnose medis : luka ganggren DM pada
telapak kaki kanan dan jari 1,2,dan 3. Pasien perawatan hari ke 4.
DO :
* Tampak luka di telapak kai kanan dan jari 1,2,dam 3 yang sudah
mulai mengering .
Produksi pus sudah tidak ada.
Keadaan umum sakit sedang.
Kesadaran compos mentis
TTV : TD 120/80 mmHg, temp 36,8ºc, Nadi 88x/menit, RR 18
x/menit.
Infus sudah di aff
Hasil laboratorium : Hb 15.gr/dl, Ht 45 %, Trombocyt 250 10
^3µl. leucocyt 9,50 10^3µl
Therapy :
- Cefixim 3x500mg per oral
- Metronidazole 3x500 mg per oral
- Paracetamol tablet 3x500 mg k/p
- Ranitidin 2x50 mg peroral
- Insulin 3x8 unit sc
- Levemir 1x 8 unit malam sebelum tidur
Assesment Tampak luka di telpak kai kanan dan jari1,2 dan 3 sudah mulai
mongering.
Produksipus sudah berkurang .
Kesadaran compos mentis
TTV : TD 120/80 mmHg, temp 36,8ºc, Nadi 88x/menit, RR 18
x/menit.
Hasil laboratorium : Hb 15.gr/dl, Ht 45 %, Trombocyt 250 10
^3µl. leucocyt 9,50 10^3µl
Recommendation Pasien rencana pulang
Berikan edukasi tentang cara pemberian insulin di rumah.
Lakukan Discharge planning
Perencanaan
KARU
Sr. Surtinah
KATIM I KATIM II
Sr. Helmi Sr. Sugesta
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Sr. Ika Sr. Cahya
Sr. Lani Sr.Ulfa
Pengarahan
2 15.30 Supervisi
WIB
1. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim
dan perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Helmi melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kanan
b. Sugesta melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kiri
Pengontrolan
3 15.40
Evaluasi Kegiatan
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA
bawah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
intervensi keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai
dengan standar asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Rencana Tindakan Lanjut (RTL)
a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik
dan senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap
pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan
infeksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk
kesembuhan pasien
d. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang
Pembimbing klinik
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Situation Nama : Tn R
Usia : 46 tahun
Diagnosa medis : TB paru+efusi pleura
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 31-8-2020 / ke 6
DPJP : dr. Sp Paru
Masalah keperawatan : bersihan jalan nafas tidak efektif
Background DS:
Pasien mengatakan sudah tidak sesak
Pasien mengatakan demam sudah tidak ada
DO:
Keadaan umum : Sakit sedang
TD : 120/80 mmhg, N : 96/menit, RR : 20x/menit, S : 38,8ºC.
Klien terlihat rileks
Ronchi (-), Wheezing (-)
Oksingen 2 L dengan nasal kanul
infus NS 0,9 % 21 tpm/24 jam
Hb : 14 gr/dl
Hasil AGD : Ph : 7,4 pCO2 35.50 mmHg, pO2 97.00
mmHg,HCO3 22,70 mmol/l, Total CO2 21,70 mmol/l, BE -1.20
mmol/l, O2 saturasi 99%, standart HCO3 22.3 mmol/l
Teraphy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x 500 mg po
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMAPASIEN DENGAN METODE SBAR
KASUS 2
Tn. C usia 55 tahun datang ke UGD RSIJ mengeluhkan sakit kepala tengkuk sejak 3 hari SMRS.
Pusing sampai tidak bisa melakukan aktifitas. Nyeri berkurang apa bila pasien beristirahat. Skala
nyeri 6. Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 6 tahun yang lalu dan jarang
control. Badan terasa lemas, tidak nafsu makan.Diagnosa Hypertensi. Terpasang infus rl 500cc
20 tpm, di berikan terapi amlodipine 3x10 mg /hari, .pasien tampak gelisah dan bedrest, TD:
175/115mmHg, N:112x/mnt, temp: 37ºc, RR 21 x/mnt.
Situation Tn. C usia 55 tahun datang ke UGD RSIJ dengan keluhan sakit kepala
tengkuk sejak 3 hari SMRS.Pusing saat beraktifitas, nyeri berkurang
saat istirahat.
DPJP : Sp Interna
DX: medis Hipertensi
DX keperawatan : Nyeri acut b.d agen pencedera fisiologs iskemi
Background Pasien tampak lemah.
Pasien mengatakan sudah menderita hipertensi sejak 6 tahun
dan jarang control.
Kesadaran CM , TTV : 175/115mmHg, N:112x/mnt, temp:
37ºc, RR 21 x/mnt.
Pasien mengatakan nyeri
- P : peningkatan tekanan pada pembuluh darah ke otak
- Q : seperti di tekan
- R : sakit kepala tengkuk
- S : skala nyeri 6
- T : saat beraktifitas
Therapi :
- Infus RL 500 cc, 20tpm
- Amlodipine 3x10 mg peroral
- Injeksi 1x 40 mg/hari
Hasil laboratorium : Hb, 14 gr/dl, Ht: 42 %, leucocyt: 10,00
10^3/µl, Trombocyt 150 10^3/µl, ureum : 23mg/dl, creatinine
0,7 mg/dl, hasil elektrolit N: 130 mEq/l, K 350 mEq/l, Cl: 102
mEq/l, Gds: 120mg/dl
Assesment TTV : 150/100mmHg, N:100x/mnt, temp: 36,5ºc, RR 21
x/mnt.
Therapy :
- Infus RL 500 cc, 20tpm
- Amlodipine 3x10 mg peroral
- Injeksi 1x 40 mg/hari
P : peningkatan tekanan pada pembuluh darah ke otak
Q : seperti di tekan
R : sakit kepala tengkuk
S : skala nyeri 6
T : saat beraktifitas
Recommendation Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri.
Identifikasi skala nyeri.
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri.
Berikan tehnik ninfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
Fasilitasi istirahat dan tidur.
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Situation Nama : Tn K
Usia : 28 tahun
Diagnosa medis : TB paru Hemoptisis
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 06-09-2020/ 4
DPJP : Sp Paru
Masalh keperawatan : Bersihan jalan nafas tidak efektif.
Background DS:
Pasien mengatakan batuk darah sudah tidak ada.
Pasien mengatakan sudah nafsu makan.
Pasien mengatakan batuk berdahak
sudah berkurang.
Pasien mengatakan lemah berkurang.
DO
Kesadaran compos mentis
TTV: TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/mnt, RR 20
x/menit, temp : 37, ºc.
Pasien tampak tidak batuk berdahak.
Pasien tampak segar
Hasil laboratorium : Hb : 14 gr/dl, Ht : 46 %,
Trombocyt 250 10^3/µl, leucocyt { 12.0 10^3/µl,
LED 25, SGOT 11U/L, SGPT 9 U/L,
Hasil Ro” thorax : TB paru aktif
Therapy :
- Infus RL 500 cc, 20tpm
- INH 1x400 mg per oral
- Curcuma 3x 1 tab
Assesment Monitor TTV:
TTV: TD : 110/70 mmHg, N : 88 x/mnt, RR 20
x/menit, temp : 37, ºc.
Paien tampak segar dan dan tidak batuk berdahak.
Recommendation Rencanakan pasien pulang
Lalukan discharge planning.
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 S/D 20 • Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
00 pasien
7. Tn.R 32 thn dengan Asma Bronkial perawatan hari ke 3
8. Tn.C 55 thn dengan Hipertensi perawatan hari ke 3
9. Ny. E 25 tahun dengan hematemesis melena rawat hari 1
• Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
10. Tn.R : minimal care
11. Tn.C : Parsial Care
12. Ny E: Total Care
• Memimpin conference
a. Tn.R 32 thn dengan Asma Bronkial
DS :
13.Pasien Pasien mengatakan sesak nafas berkurang
14.Pasien mengatakan memiliki riwayat asma dari ibunya
15.Pasien mengatakan memiliki alergi dengan debu
16.mengatakan batuk berdahak berkurang
DO :
17. Keadaan umum sakit sedang
18. CRT 2 detik
19. Kesadaran : Compos mentis
20. Mengi tidak ada
21. Memiliki riwayat asma dari ibunya
22.Batuk berdahak warna putih
23.Batuk sejak 2 hari
24. Sesak dirasakan sejak 2 hari
25. TTV :
- TD : 110 /80mmHg
- N: 90 x/menit
- S: 36,5°C
- RR: 22x/ menit
26. Therapy :
- Akses intra vena terpasag
- O2 dengan nasal kanul 3 liter/menit
- Ceftriaxone 3x1 gr injeksi
- Ventolin 4x1 respulle
- Pulmicort 2 x 1 respulle
- Ekstra Metil Prednisolon 32 mg
27. BB 62 kg
28. Hasil Lab AGD :
29.PH : 7,4
30.PO2 :116,30
31. Saturasi O2 : 97%
32. Hasil laboratorium :
Hb 13.gr/dl
- Ht 40%
- Trombocyt 200 10 ^3µl
- leucocyt 16,89 10^3µl
DO :
- Pasien tampak lemah
- Kesadaran CM
- TTV :
- TD : 160/90mmHg
- N:100x/mnt
- Temp: 36,8ºC
- RR 20 x/mnt
- Pasien mengatakan nyeri
- P : peningkatan tekanan pada pembuluh darah
ke otak
- Q : seperti di tekan
- R : sakit kepala tengkuk
- S : skala nyeri 2
- T : kadang kadang
- Therapi :
- Infus RL 500 cc, 20tpm
- Amlodipine 3x10 mg peroral
- Injeksi OMZ 1x 40 mg/hari
- Clinidin 1x1 tab
- Captopril 2x12,5mg
- Hasil Laboratorium :
- Hb, 14 gr/dl
- Ht: 42 %
- Leucocyt: 10,00 10^3/µl
- Trombocyt 150 10^3/µl
- Ureum : 23mg/dl
- Creatinine 0,7 mg/dl
- Hasil Elektrolit :
- N: 130 mEq/l
- K 350 mEq/l
- Cl: 102 mEq/l
- GDS : 120mg/dl
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
D. FUNGSI PENGONTROLAN
4. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
c. Helmi: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
d. Lani : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
6. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
( Surtinah, S Kep)
Mengetahui:
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN METODE SBAR
KASUS 3
Seorang wanita usia 25 tahun datang ke igd dengan keluhan BAB keluar darah
berwarna hitam sudah 3 hari. Hasil pengkajian di dapatkan pasien tampak pucat,
mengeluh cepat lelah dan lemah. Pasien mengatakan mual . hasil laboratorium
Hb: 9gr/dl, Ht 37 %, Trombocyt 150 10^3/µl, leucocyt: 10,4510^3/µl, TTV TD:
90/70 mmHg, RR 22/mnt, N: 85x/mnt, temp: 37ºc. Terpasang infus NaCl 0,9 %
500cc/6 jam, inj OMZ 1x40mg, terpasang NGTdengan produksi erah kehitaman,
DPJP Penyakit dalam, DX medis : Anemia e.c hematemesis melena
Perencanaan
KARU
Sr. Surtinah
KATIM I KATIM II
Sr. Ika Yuniastuti Sr. Helmi
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Sr. Ulfa Sr. Cahya
Sr. Lani Sr.Sugesta
2 15.30 Pengarahan
WIB
Supervisi
Pengontrolan
3 15.40
Evaluasi Kegiatan
e. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA
bawah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
f. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai
intervensi keperawatan
g. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai
dengan standar asuhan keperawatan
h. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Rencana Tindakan Lanjut (RTL)
e. Merencanakan pengembangan SDM
f. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik
dan senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap
pasien
g. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan
infeksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk
kesembuhan pasien
h. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang
Pembimbing klinik
A.FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 • Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3 pasien
WIB s/d 49.Tn.Y 27th dgn fraktur tibia fibula dextra perawatan hari ke 3
20.00 WIB 50.Ny. E 25th dengan hematemesis melena rawat hari 4
51.Tn A 48th dengan TB Paru hari rawat 2
• Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
52. Tn.Y : Total Care
53. Ny E: Parsial Care
54. Tn A : Parsial care
• Memimpin conference
c. Tn.Y 27 thn dengan fraktur tibia fibula dextra perawatan hari ke 3
DS :
- Klien mengatakan post KLL sepeda motor vs sepda motor
- Klien mengeluh nyeri luka di kaki kanan
- Klien mengeluh skala nyeri 7
DO :
- Keadaan umum klien sakit sedang
- Kesadaran CM
- GCS 15
- Klien tampak meringis
- P : nyeri bertambah ketika bergerak
- Q : nyut nyutan
- R : nyeri terasa diarea kaki kanan
- S : skala nyeri 7
- T : nyeri terasa terus menerus
- TTV :
- TD: 140/90 mmHg
- N: 104 x/menit
- S:36 ° C
- RR: 22x/menit
- Tampak balutan elastic verband post operasi di kaki kanan
- Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Tramadol 3x100mg
DO :
- Keadaan umum : sakit sedang
- Kesadaran CM
- GCS 15
- Klien tampak meringis
- P : nyeri bertambah ketika bergerak
- Q : nyut nyutan
- R : nyeri terasa diarea kaki kanan
- S : skala nyeri 7
T : nyeri terasa terus menerus
- TTV : TD: 140/90 mmHg
- N: 104 x/menit
- S:36 ° C
- RR: 22x/menit
- Tampak balutab elastic verband post operasi di kaki kanan
- Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Tramadol 3x100mg
Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut b.d Agen Pencedera Fisik
Trauma
- Intervensi :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan intensitas nyeri.
- Identifikasi skala nyeri.
- Monitor 5 P ( pain, paralyze,pulselessness, paresthesia,
pallor)
- Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Berikan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri.
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
- Kolaborasi pemberian analgetik.
-
e. Ny. E 25 tahun dengan hematemesis melena rawat hari 4
DS :
- Pasien mengatakan bab sudah tidak keluar darah
- Pasien mengatakan mual
- Pasien mengatakan lelah
DO :
69.Keadaan umum lemah
70.Kesadaran compos mentis
71.Akral hangat
72.Post transfusi darah 500 cc
73.Terpasang NGT pro diet
74.Intake 2200cc/24 jam
75.Output :
- Urine 2000cc/24 jam
76. Balance cairan +200 cc
77. TTV :
78.TD : 110/80 mmHg
79. RR : 20x/mnt
80. N : 85x /mnt
81.Temp : 36,8ºc.
82. Hasil laboratorium :
- Hb 13 gr/dl
- HT. 39%
- Trombocyt 200.10^3/µl
- Leucocyt 10,45 10^3/µl
- Gds ; 120 mg/dl
- Therapy :
- Infus NaCL 0,9% 500 c / 6 jam
- Injeksi OMZ 1 x 40 mg
- Injeksi Transamin 3 x 500 mg
Diagnosa keperawatan : Resiko syock hipovolemik b/d
kehilangan cairan secara aktif.
Intervensi :
- Obsrvasi tanda dan gejala hipovolemi ( frekuensi nadi
meningkat, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun,
hematocrit meningkat, lemas dan haus ).
- Monitor intake dan output cairan.
- Kolaborasi pemberian cairan intravena
- Rencanakan diet peroral
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 WIB s/d 1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
20.00 WIB 13. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
14. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
15. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
16. Efisiensi biaya
17. Hubungan antar individu semakin rukun
18. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua tim
mendelegasikan pelaksanaan askep Tn.Y (Total care) kepada
Perawat Pelaksanaan Sr. Cahya ,Ny.E ( Parsial care ) kepada
Perawat pelaksana Sr. Helmi RTn.A ( Total care ) kepada Perawat
pelaksana Sr. Helmi
19. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep : ketua tim
menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk dilaksanakan ke
pasien
20. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain : tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis dan
ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi, dan ahli rehabilitasi medis.
21. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
f. Jam 18 00 s/d 18.30 : Helmi
g. Jam 18.30 s/d 19.00 : Cahya
22. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 WIB s/d 7. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
20.00 WIB memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
8. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
9. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan pasien kepada anggota tim
10. Melakukan supervisi pemberian askep
c. Helmi dalam pemberian askep telah baik
d. Cahya dalam pemberian askep telah baik
11. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim melibatkan
anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesai
12. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika pujian dan
motivasi kepada ketua tim
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 WIB s/d 7. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra
20.00 WIB : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
8. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
e. Helmi: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
f. Cahya: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
9. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
KETUA TIM
( Surtinah )
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator