MANAGEMEN KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
HELMI RAMDHANI
2019740118
(Ns.Aisyah,SKep.MKep)
LAPORAN PENDAHULUAN
MANAGEMEN KEPERAWATAN
KEPALA RUANGAN
Disusun Oleh :
HELMI RAMDHANI
2018727015
A. Pengertian
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
D. Uraian Tugas
1. Perencanaan
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan
medis yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan
dokter tentang tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan.
3) Menilai asuhan keperawatan.
4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri. i.
Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan. b.
Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer
dan perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses
dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada
perawat primer.
i. Mengembangkan kemampuan anggota. j.
Menyelenggarakan konferensi.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan
baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan
berhubungan dengan asuhan keperawatan klien.
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
f. Meningkatkan kolaborasi.
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b. Melalui supervisi :
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat ini.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama
dan sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan),
mendengar laporan dari perawat primer.
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
2) Audit keperawatan.
Jakarta, 25 Agustus 2020
( Helmi Ramdhani ) ( )
Pembimbing Akademik
2) Terapeutik
Atur interval waktu
pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
Dokumentasi hasil
pemantauan
3) Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu
4. Memonitor DO:
tanda dan gejala - Asites (+)
asites - Perut kembung
5. Memberikan DO :
cairan iv dan Terpasang asering 500 ml 30 tpm
atau oral yang
tepat
6. Berkolaborasi DO:
dengan dokter - S: 37 C
dalam - N 105 x/menit
pemberian
terapi antipiretik
dan analgesik
Situation Nama : Tn K
Usia : 52 tahun
Diagnosa medis : GED Berat
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 24-8-2020 / 2
DPJP : dr
Masalah keperawatan : hipovolemik
Background DS:
- Pasien mengatakan lemas, pusing
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 14 E4M6V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 105x/menit, S: 37, RR: 20x/menit saturasi
98%
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit membaik
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang Dower kateter
Jumlah urin : 400cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %
Elektrolit : N: 135 , K: 3,5, CL: 100
Assesment 1. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 100/60 mmHg
- N: 105x/menit
- S: 37
- RR: 20x/menit
- Saturasi 98%
Helmi Ramdhani
2018727015
Hari rabu 26-8-2020
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn K 52 tahun klien dokter T dengan GED Berat, kesadaran : CM, terpasang NGT,
cateter terpasang, urnine 400cc/6jam, infus loading dengan asering 2 kolf. TD 100/60.
N:105x/mnt, Suhu 37, RR 20x/mnt saturasi 98%. Dari hasil pengkajian didapatkan
turgor kulit membaik, tampak mobilisasi makan dan minum di TT, mandi di TT.
Situation Nama : Tn K
Usia : 52 tahun
Diagnosa medis : GED Berat
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 24-8-2020 / ke 2
DPJP : dr. T
Masalah keperawatan : hipovolemik
Background DS:
- Pasien mengatakan lemas, pusing
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 14 E4M6V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 105x/menit, S: 37, RR: 20x/menit saturasi
98%
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit membaik
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang Dower kateter
Jumlah urin : 400cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %
Elektrolit : N: 135 , K: 3,5, CL: 100
Assesment 7. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 100/60 mmHg
- N: 105x/menit
- S: 37
- RR: 20x/menit
- Saturasi 98%
Helmi Ramdhani
2018727015
Hari Kamis 27-8-2020
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 4. Tn K 52 tahun klien dokter T dengan GED Berat, kesadaran : CM,
terpasang cateter, urnine 400cc/6jam, TD 110/80. N:90x/mnt, Suhu 36,5, RR 20x/mnt
saturasi 98%. Dari hasil pengkajian didapatkan turgor kulit elastis, tampak mobilisasi
makan dan minum di TT, mandi di TT.
Situation Nama : Tn K
Usia : 52 tahun
Diagnosa medis : GED Berat
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 24-8-2020 / ke 4
DPJP : dr. T
Masalah keperawatan : hipovolemik
Background DS:
- Pasien mengatakan lemas, pusing
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 110/80 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5, RR: 20x/menit
saturasi 98%
Infus : asering 14 tpm
Turgor kulit elastis
CRT < 2 detik
Membrane mukosa lembab
Terpasang Dower kateter
Jumlah urin : 500cc/6 jam
Hemaktokrit : 40
Elektrolit : N: 135 , K: 3,5, CL: 100
Assesment 13. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 110/80 mmHg
- N: 90x/menit
- S: 36,5
- RR: 20x/menit
- Saturasi 98%
14. Memonitor input dan output
DO :
- Input 150+500cc cairan infus= 650
- Output 500 cc
- IWL = 10 x 60kg= 600x8:24 = 200
Input – output
650 – 700 = -50cc
15. Memantau nilai laboratorium : HB,AGD,hematocrit dan
elektrolit
DO: HB:14, L: 800 T:2500 Hematokrit:40 , Elektrolit N: 135,
K:3,5, CL: 100
16. Memonitor tanda dan gejala asites
Do: cairan NGT baik, tiidak kembung
17. Memberikan cairan IV atau oral
DO : terpasang asering 500 ml 14 tpm
18. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
antipiretik dan analgesik
DS:
- Pasien mengatakan lemas, pusing
DO:
- TD 110/80mmHg
- RR 20x/mnt
- S: 36,5 C
- N : 90x/menit
Recomendation Monitor keadaan umum
Monitor TTV
Monitor input dan output
Rencana aff dower cateter
Pantau nilai laboratorium : HB,HT,AGD, hemaktroktit
Berikan cairan iv dan atau oral yang tepat
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgesik
LAPORAN PENDAHULUAN
KETUA TIM
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi sumber-
sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk mencapai tujuan dan
obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan. Kelly dan Heidental
(2004) dalam Marquis dan Huston (2000), menyatakan bahwa manajemen keperawatan
dapat didefenisikan sebagai suatu proses dari perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan dan pengawasan untuk mencapai tujuan. Proses manajemen dibagi
menjadi lima tahap yaitu perencanaan, pengorganisasian, kepersonaliaan, pengarahan
dan pengendalian. Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen keperawatan
adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha
keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses dimana
perawat manajer menjalankan profesi mereka.
Fungsi manajemen akan mengarahkan perawat dalam mencapai sasaran yang akan
ditujunya. Menurut Freeman dan Gilbert (1996) dalam Schlosser (2003) terdapat
beberapa elemen utama dalam fungsi manajemen keperawatan diantaranya yaitu
planning, organizing, actuating (coordinating & directing), staffing, leading, reporting,
controlling dan budgeting.
Metode penugasan adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh tim keperawatan
dalam mendesain dan mengorganisasikan pekerjaan sehingga tujuan pelayanan
keperawatan yaitu asuhan keperawatan yang komprehensif, holistik, dan
berkesinambungan dapat tercapai (Suardana, 2009).
Metode penugasan yang digunakan di ruang soka bawah RS PERSAHABATAN
adalah metode Tim. Model asuhan keperawatan tim yaitu pengorganisasian pelayanan
keperawatan oleh sekelompokan perawat kepada sekelompok klien yang dipimpin oleh
perawat teregistrasi dan berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya.
Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok/ ketua tim.
Selain itu ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggotannya sebelum tugas
dan menerima laporan kemajuan pelayanan keperawatan klien serta membantu anggota
tim dalam menyelesaikan tugas apabila mengalami kesulitan (Mugianti, 2016).
Adalah langkah untuk menetapkan, menggolong-golongkan dan mengatur berbagai
macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok dan wewenang dan pendelegasian
wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam mencapai tujuan organisasi (Muninjaya,
2004).
A. METODE PENUGASAN KEPERAWATAN TIM (TEAM NURSING)
Metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif &
kolaboratif (Douglas, 1992)
Tujuan Metode Tim :
1) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
3) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
Ketua Tim:
1) Pengalaman dan mempunyai ketrampilan manajemen kepemimpinan
2) Harus mampu menentukan prioritas, melakukan supervisi dan evaluasi
3) Mampu memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan filosofi keperawatan
4) Komunikasi efektif
5) Menggunakan semua teknik manajemen dan kepemimpinan.
6) Pelaksanaan metode tim sebaiknya fleksibel
Kelebihan
1) Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
2) Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.
3) Memungkinkan komunikasi antar timsehingga konflik mudah diatasi dan
memberikan kepuasan kepada anggota tim.
Kelemahan
1) Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan
pada waktu-waktu sibuk (memerlukan waktu )
2) Perawat yang belum terampil & kurang berpengalaman cenderung untuk
bergantung/berlindung kepada perawat yang mampu
3) Jika pembagian tugas tidak jelas, maka tanggung jawab dalam tim kabur
- Pengarahan:
Memberi pengarahan tentang tugas setiap anggota tim Memberikan bimbingan
kepada angota tim dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Memberikan teguran ,
pengarahan, kepada nggota tim untuk melaksanakan tugasnya dengan baik:tepat
waktu, berdasarkan prinsip, rasional dan sesuai kebutuhan klien. Menyelesaian
konflik yang terjadi dalam tim Memberikan motivasi kepada anggoa tim dalam
melaksanakan tugasnya Melalui supervisi : melihat/mengawasi proses asuhan
keperawatan yang dilakukan oleh anggota tim dan melihat catatan yang dibuat
selama proses keperawatan serta mendengarkan laporan secara lisan tentang tugas
yang dilakukan.
- Pengawasan:
Melakukan komunikasi: mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
pelaksana dalam memberi asuhan keperawatan. Mengevaliasi:Kegiatan dan laporan
dari anggota tim bersama kepala ruangan, penampilan kerja dan proses asuhan
keperawatan, peningkatan kemampuan analisa, psikomotor dan sikap. Melakukan
pencatatan segera tentang hal-hal yang telah dilakukan atau dievaluasi Melakukan
ronde keperawatan bersama kepala ruangan Menilai hasil pekerjaan anggota tim
dan mendiskusikan masalah yang ada Membuat laporan pasien
Metode Tim
Kepala Ruangan
Pelaksana Pelaksana
D. Penilaian ketergantungan Pasien
Klasifikasi pasien adalah metode pengelompokkan pasien menurut jumlah dan
kompleksitas persyaratan perawatan mereka. Dalam banyak sistem klasifikasi, pasien
dikelompokkan sesuai dengan ketergantungan mereka pada pemberi perawatan dan
kemampuan yang diperlukan untuk memberikan perawatan.
Tujuan Sistem klasifikasi Pasien adalah untuk mengkaji pasien dan pemberian nilai
untuk mengukur jumlah usaha yang diperlukan untuk memenuhi perawatan yang
dibutuhkan pasien (Gillies, 1994). Menurut Swanburg, tujuan klasifikasi pasien adalah
untuk menentukan jumlah dan jenis tenaga yang dibutuhkan dan menentukan nilai
produktivitas.
Setiap kategori deskriptor empat perawatan (aktifitas sehari-hari, kesehatan umum,
dukungan pengajar serta emosional, dan perlakuan sekitar pengobatan) dipakai untuk
menunjukkan karakteristik dan tingkat perawat yang dibutuhkan pasien di dalam
klasifikasi tersebut. Klasifikasi pasien sangat menentukan perkiraan kebutuhan tenaga.
Hal ini dilakukan untuk menetapkan jumlah tenaga keperawatan sesuai dengan kategori
yang dibutuhkan untuk asuhan keperawatan klien di setiap unit.
Sistem klasifikasi Pasien
1. Kategori keperawatan klien menurut Swanburg (1999) terdiri dari :
a) Self-care
Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindak
keperawatan dan pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan diri
sendiri secara mandiri. Biasanya dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan
waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam.
b) Minimal care
Klien memerlukan bantuan sebagian dalam tindak keperawatan dan
pengobatan tertentu, misalnya pemberian obat intravena, dan mengatur
posisi. Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam dengan waktu rata-rata
efektif 3,5 jam/24 jam.
c) Intermediate care
Klien biasanya membutuhkan waktu 5-6 jam dengan waktu rata-rata
efektif 5,5 jam/24 jam.
d) Mothfied intensive care
Klien biasanya membutuhkan waktu 7-8 jam dengan waktu rata-rata
efektif 7,5 jam/24 jam.
e) Intensive care
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata efektif
12 jam/24 jam.
2. Metode lain yang sering digunakan di Rumah Sakit adalah metode menurut
Donglas (1984), yang mengklasifikasi derajat ketergantungan pasien dalam tiga
kategori, yaitu perawatan miniaml, perawatan intermediate, dan perawatan
maksimal atau total.
a) Perawatan minamal
Perawatan ini memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi
ini adalah klien masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, dan ganti
pakaian, termasuk minum. Meskipun demikian klien perlu diawasi ketika
melakukan ambulasi atau gerakan. Ciri-ciri lain pada klien dengan klasifikasi ini
adalah observasi tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan minimal, status
psikologis stabil, dan persiapan pprosedur memerlukan pengobatan.
b) Perawatan intermediate
Perawatan ini memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi
ini adalah klien masih perlu bantuan dalam memenuhi kebersihan diri, makan
dan minum. Ambulasi serta perlunya observasi tanda vital setiap 4 jam.
Disamping itu klien dalam klasifikasi ini memerlukan pengobatan lebih dan
sekali. Kateter Foley atau asupan haluarannya dicatat. Dan klien dengan
pemasangan infus serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
c) Perawatan maksimal atau total
Perawat ini memerlukan waktu 5-6jam/24 jam. Kriteria klien pada klasifikasi ini
adalah klien harus dibantu tentang segala sesuatunya. Posisi yang diatur,
observasi tanda vital setiap 2 jam, makan memerlukan selang NGT (Naso
Gastrik Tube), menggunakan terapi intravena, pemakaian alat penghisap
(suction), dan kadang klien dalam kondisi gelisah/disorientasi
Metode Douglas
Bagi pasien rawat inap, standar waktu pelayanan pasien adalah:
a. Perawatan minimal memerlukan waktu : 1-2 jam/24 jam
b. Perawatan intermediate memerlukan waktu : 3-4 jam/24 jam
c. Perawatan maksimal/total memerlukan waktu : 5-6 jam/24 jam
Penerapan sistem klasifikasi pasien dengan tiga kategori tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Kategori I : perawatan mandiri. Kriteria pada klasifikasi ini adalah pasien
masih dapat melakukan sendiri kebersihan diri, mandi, ganti pakaian, makan,
minum, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional. Pasien
perlu diawasi ketika melakukan ambulasi atau gerakan. Pasien perlu
dilakukan observasi setiap sif, pengobatan minimal dan persiapan prosedur
memerlukan pengobatan.
b. Kategori II : perawatan intermediate. Kriteria pasien pada klasifikasi ini
adalah memerlukan bantuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari seperti
makan, mengatur posisi waktu makan, memberi dorongan agar makan,
bantuan dalam eliminasi dan kebersihan diri, tindakan perawatan untuk
memonitor tanda-tanda vital, memeriksa produksi urine, fungsi fisiologis,
status emosional, kelancaran drainase (infus), bantuan dalam pendidikan
kesehatan serta persiapan pengobatan memerlukan prosedur.
c. Kategori III : perawatan total. Kriteria pasien pada klasifikasi ini adalah tidak
dapat melakukan sendiri kebutuhan sehari-harinya, semua kebutuhan dibantu
oleh perawat, penampilan pasien sakit berat, pasien memerlukan observasi
tanda-tanda vital setiap dua jam, menggunakan selang nasogatrik (NGT),
menggunakan terapi intra vena, pemakaian alat penghisap (suction) dan
kadang pasien dalam kondisi gelisah/disorientasi.
Douglas menetapkan jumlah perawat yang dibutuhkan dalam satu unit perawatan
berdasarkan klasifikasi pasien, di mana masing-masing kategori memiliki nilai
standar per sif, yaitu pada tabel di bawah ini.
Tabel. Nilai standar Jumlah Perawat per Shift Berdasarkan Klasifikasi pasien
Marquis, B.L. dan Huston, C.J. (1998). Management Decision Making for Nurses (3rd
ed) Philadelphia: Lippincot – Raven Publisher
Swanburg, R.C, (1993) Iintroduction leadership & nursing for Clinical nurses., Jones
& Bartlett Publisher Inc
B. Fungsi Pengorganisasian
C. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
s/d 20.00 pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Lani dalam melakukan tindakan elektrokardiogram dengan baik
b. Ulfah dalam melakukan tindakan melepaskan cateter dengan baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim melibatkan
anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberikan pujian dan
motivasi kepada anggota tim yang telah melaksanakan tugasnya
dengan tepat waktu, tepat dalam prinsip tindakan, rasional denngan
kebutuhan pasien nya
D. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
s/d 20.00 perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Lani : sudah baik dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
b. Ulfah: sudah baik dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Helmi Ramdhani)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
Helmi Ramdhani
2018727015
Hari Sabtu 29-8-2020
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 6. Tn K 52 tahun klien dokter T dengan GED Berat, kesadaran : CM,
urnine 500cc/6jam, TD 120/80. N:84x/mnt, Suhu 36,5, RR 18x/mnt saturasi 98%. Dari
hasil pengkajian didapatkan turgor kulit elastis, tampak mobilisasi makan dan minum
dengan mandiri
Situation Nama : Tn K
Usia : 52 tahun
Diagnosa medis : GED Berat
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 24-8-2020 / ke 6
DPJP : dr. T
Masalah keperawatan : resiko hipovolemik
Background DS:
- Pasien mengatakan lemas
- Klien mengatakan BAB 2x dengan konsistensi lunak
DO:
- Kesadaran composmentis
- Pasien tampak tenang
- GCS: 15 E4M6V5
- TTV: TD: 120/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5, RR:
20x/menit saturasi 98%
- Infus : asering 20 tpm
- Turgor kulit elastis
- CRT < 2 detik
- Membrane mukosa lembab
- Jumlah urin : 400cc/6 jam
- Hemaktokrit : 45
- Elektrolit : N: 136 , K: 37, CL: 102
Assesment 19. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 120/80 mmHg
- N: 84x/menit
- S: 36,5
- RR: 18x/menit
- Saturasi 98%
Helmi Ramdhani
2018727015
Hari Swnin 31-8-2020
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 1 Tn R 46th masuk rumah sakit dengan tb patu+efusi leura keadaan
umm sakit sedang sesak+ ronchi + sudah dilakukan pleura pungtie minggu malam
cairan + warna kuning kental kultur cairan dilakukan TD 140/80mmHg suhuh 38,8 rr
22x/mnt oksigen terpasang dengan nasal kanul 4lt/mnt infus+ DPJ Sp Paaru terapi
obat diberikan OAT 1x3 tab setiap pagi paracetamol 3x1 tab
Situation Nama : Tn R
Usia : 46 tahun
Diagnosa medis : TB paru+efusi pleura
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 31-8-2020 / ke 1
DPJP : dr. sp paru
Masalah keperawatan : bersihan jalan nafa tidak efektif
Background DS:
- Pasien mengatakan sesak
-
DO:
- K Keadaan umum : Sakit sedang
- TD : 140/80 mmhg, N : 96/menit, RR : 22 x/menit, S : 38,8ºC.
- Klien terlihat sesak
- Ronchi(+)
- Cairan kung kental
- Oksingen 4 L dengan nasal kanul
- infus NS 0,9 % 21 TPM/24 jm
- Hb : 14
- AGD Ph : 7,8
- Terapy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x1
Assesment 25. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 130/80 mmHg
- N: 92x/menit
- S: 38,8
- RR: 22x/menit
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 1 tn J 37 th masuk RS dengan keluhan pusing terasa berputar sejak
kemarin pagi. Muntah + sudah minum obat sakit kepppplasa yang beli ditoko obat
tetapi pusing tidak berkurang keadaan umum sakit sedang suhuh 38, N 98x/mnt TD
150/90mmHg infus terpasang RD 15tpm, oksifen dgean nasal kanul 4lt/mnt
Situation Nama : Tn J
Usia : 37 tahun
Diagnosa medis : vertigo
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 31-8-2020 / ke 1
DPJP : dr. U
Masalah keperawatan : nyeeri akut
Background DS:
- Pasien mengatakan keplanya pusing berputar
DO:
- Kesadaran composmentis
- GCS: 15 E4M6V5
- TTV: TD: 150/90 mmHg, N: 98x/menit, S: 38, RR: 20x/menit
- Muntah
- Infus : RD 18 tpm
- Oksingen 4 L
- Nyeri kepala skala 7
Assesment 1. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 140/90 mmHg
- N: 94x/menit
- S: 37,8
- RR: 20x/menit
2. Identiifkasi faktor yang ememperbrat dan memperingan nyeri
Ds
- Pasien mengatakan pusing jikalau memikirkan
pekerjaan
Do
- Pasien tampak terlhat seperti memikirkan sesuatu
3. Identifikasi lokasi karakteristik durasi frekuensi kuliatan nyari
DS
- Pasien mengatakan skalaanya nyeri 7 dari 1-10
DO
- P : nyeri pusing
- Q seperti berputar putar
- R dibagian kepala
- S 7 (1-10)
- T hilang timbul
4. Kolaborasi pemberian jenis analgesi dan dosis sesuai indikasi
- Ondansentron 5mg 3x1
- Keterolak 10mg
- Mantigo 3x2
Recomendation Monitor TTV setiap 8 jam
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Identifikasi respon nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik, sesuai indikasi
10. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien baru
F. Fungsi Pengorganisasian
G. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 7. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
s/d 20.00 pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
8. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
9. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
10. Melakukan supervisi pemberian askep
c. Lani dalam melakukan tindakan pengambiulan sample darah
padan Tn S
d. Surtinah dalam melakukan tindakan pangambilan sample darah
AGD Tn R
11. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : Memberikan pujian
atau motivasi : ketua tim memberikan pujian dan motivasi kepada
anggota tim yang telah melaksanakan tugasnya dengan tepat waktu,
tepat dalam prinsip tindakan, rasional denngan kebutuhan pasien nya
H. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 4. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
s/d 20.00 perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
c. Lani : sudah baik dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
d. Surtinah: sudah baik dalalm melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
6. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Helmi Raamdhani)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
1. Tn. S, 42 hari rawat ke 3 dengan keluhan kuning seluruh tubuh dan Nyeri perut
kanan berkurang. Saat ini pasien mengeluh badan terasa lemas. Hasil lab SGOT :
125 µ/l (mikro per liter), SGPT : 89 µ/l (mikro per liter). Melena (-). Pasien masuk di
kamar isolasi. Infus terpasang dengan D5%. Keadaan Umum : CM, TD :
120/80MmHg, N: 84x/mnt, S : 37 C. Pasien diberikan Diet : B DH2. Inj. SNMC
3x1, curcuma 3x1, ranitidine 2x50mg
Assesment
1. Monitor status nutrisi
Status nutrisi belum cukup, diit pasien kolaborasi
dengan ahli gizi
2. Monitor asupan makanan
Pasien makan ½ porsi
3. Monitor berat badan
BB sebelum sakit : 60 kg
BB sesudah sakit : 55 kg
4. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
Hb 10,5 g/dl Ht: 33 Tromb : 150.000 leu: 6.000
GDS 160 mg/dl
SGOT : 125 µ/l SGPT : 89 µ/l
5. memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein
6. Kolaborasi dengan ahli gizi
Diet : B DH2.
Recommendation 7. Monitor status nutrisi
8. Monitor asupan makanan
9. Monitor berat badan
10. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
11. memberikan makanan tinggi kalori tinggi protein
12. Kolaborasi dengan ahli gizi
Helmi Ramdhani
2019740118
Hari Kamis 3-9-2020
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
2. Tn. S, 42 hari rawat ke 4 dengan keluhan kuning seluruh tubuh dan Nyeri perut
kanan berkurang. Saat ini pasien mengeluh badan masih terasa lemas. Hasil lab
SGOT : 15 µ/l (mikro per liter), SGPT : 48 µ/l (mikro per liter), LEU 7000,
trombosit 179000. Melena (-). Pasien masuk di kamar isolasi. Infus terpasang dengan
D5%. Keadaan Umum : CM, TD : 120/80MmHg, N: 84x/mnt, S : 36,7 C. Pasien
diberikan Diet : B DH2. Inj. SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine 2x50mg
I. Fungsi Perencanaan
Jam 15.00 11. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6 pasien
s/d 20.00 g. Tn. S 42 th dengan Hepatitis
h. Tn. R 46 th dengan TB Paru & efusi pleura
i. Tn. HM 40 th dengan CKD
12. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
g. Tn. S : Partial Care
h. Tn. R: Partial Care
i. Tn. HM : Total Care
13. Memimpin conference
g. Tn. S dengan Hepatitis
DS :
Klien mengatakan nyeri perut kanan berkurang
Klien mengatakan badan masih terasa lemas
Klien mengatakan mual berkurang
DO :
Keadaan umum: sakit sedang
Sklera mata dan bola mata kuning berkurang
TD : 120/80MmHg, N: 84x/mnt, S : 36,7 0 C
Terapi: Inj.SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine 2x50mg, PCT
2x500mg
Antropometri
BB sebelum sakit : 60 kg
BB sesudah sakit : 57 kg
TB : 158 cm
Biocemical Data
Hasil Lab :
Hb 10,5 g/dl Ht: 33 Tromb : 179.000 leu: 7.000
GDS 155 mg/dl
SGOT : 15 µ/l SGPT : 48 µ/l
Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan habis 1 porsi
Diitory History
Diet : B DH2.
Makanan yang dihabiskan 1 porsi
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan tertentu
Skala nyeri
P : bagian perut kanan
Q : seperti ditusuk tusuk
R : abdomen
S : 4 dari 1-10
T : hilang timbul
h. Tn. R dengan TB Paru & efusi pleura
DS :
Pasien mengatakan sesak berkurang
Pasien mengakatan demam tidal ada
DO :
Keadaan umum : Sakit sedang
TD : 120/70 mmhg, N : 89 /menit, RR : 21 x/menit, S : 36,8ºC.
Klien terlihat sesak berkurang
Ronchi (+) halus, Wheezing (-)
Oksingen 2 L dengan nasal kanul
infus NS 0,9 % 20 tpm/24 jam
Hb : 14 gr/dl
Hasil AGD : Ph : 7,45, pCO2 39.50 mmHg, pO2 97.00
mmHg,HCO3 24,70 mmol/l, Total CO2 21,70 mmol/l, BE -2
mmol/l, O2 saturasi 99%, standart HCO3 23 mmol/l
Teraphy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x 500 mg po
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 180/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5, RR: 30 x/menit
Lab
Ureum 180mg/dl, crreatinin 8mg/dl, HB 77gr/dl
Piting edema (+) gatal (+) ronchi (+) wheezing (-)
BB 60kg TB 160cm
Gatal (+)
DO :
Keadaan umum: sakit sedang
Sklera mata dan bola mata kuning berkurang
TD : 120/80MmHg, N: 82x/mnt, S : 36,5 0 C
Terapi: Inj.SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine 2x50mg, PCT
2x500mg
Antropometri
BB sebelum sakit : 60 kg
BB sesudah sakit : 57 kg
TB : 158 cm
Biocemical Data
Hasil Lab :
Hb 12,5 g/dl Ht: 37 Tromb : 180.000 leu: 7.100
GDS 160 mg/dl
SGOT :205 µ/l SGPT : 40 µ/l
Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan habis 1 porsi
Diitory History
Diet : B DH2.
Makanan yang dihabiskan 1 porsi
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan tertentu
Skala nyeri
P : bagian perut kanan
Q : seperti ditusuk tusuk
R : abdomen
S : 4 dari 1-10
T : hilang timbul
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 180/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5, RR: 30 x/menit
Lab
Ureum 180mg/dl, crreatinin 8mg/dl, HB 77gr/dl
Piting edema (+) gatal (+) ronchi (+) wheezing (-)
BB 60kg TB 160cm
J. Fungsi Pengorganisasian
K. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 12. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
s/d 20.00 pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
13. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
14. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
15. Melakukan supervisi pemberian askep
e. Lani dalam melakukan tindakan pelepasan cateter pada Tn S
f. Ika dalam melakukan tindakan pelepasan infus pada Tn. J
16. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : Memberikan pujian atau
motivasi : ketua tim memberikan pujian dan motivasi kepada anggota tim
yang telah melaksanakan tugasnya dengan tepat waktu, tepat dalam
prinsip tindakan, rasional denngan kebutuhan pasien nya
L. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 7. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
s/d 20.00 perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
8. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
e. Lani: sudah baik dalam melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
f. Ika: sudah baik dalalm melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
9. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Helmi Ramdhani)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
DO :
Keadaan umum: baik
TD : 120/80MmHg, N: 84x/mnt, S : 36,7 0 C
Terapi: Inj.SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine 2x50mg, PCT
2x500mg
Antropometri
BB sebelum sakit : 60 kg
BB sesudah sakit : 57 kg
TB : 158 cm
Biocemical Data
Hasil Lab :
Hb 10,5 g/dl Ht: 33 Tromb : 180.000 leu: 7.100
GDS 160 mg/dl
SGOT : 205 µ/l SGPT : 40 µ/l
Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan habis 1 porsi
Diitory History
Diet : B DH2.
Makanan yang dihabiskan 1 porsi
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan tertentu
Skala nyeri
P : bagian perut kanan
Q : seperti ditusuk tusuk
R : abdomen
S : 1 dari 1-10
T : hilang timbul
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 180/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5, RR: 30 x/menit
Lab
Ureum 180mg/dl, crreatinin 8mg/dl, HB 77gr/dl
Piting edema (+) gatal (+) ronchi (+) wheezing (-)
BB 60kg TB 160cm
Gatal (+)
DO :
Keadaan umum: baik
TD : 120/80MmHg, N: 82x/mnt, S : 36,5 0 C
Terapi: Inj.SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine 2x50mg, PCT
2x500mg
Antropometri
BB sebelum sakit : 60 kg
BB sesudah sakit : 57 kg
TB : 158 cm
Biocemical Data
Hasil Lab :
Hb 12,5 g/dl Ht: 37 Tromb : 180.000 leu: 7.100
GDS 160 mg/dl
SGOT :205 µ/l SGPT : 40 µ/l
Clinical Sign
Klien terlihat sudah nafsu makan
Makanan habis 1 porsi
Diitory History
Diet : B DH2.
Makanan yang dihabiskan 1 porsi
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan tertentu
Skala nyeri
P : bagian perut kanan
Q : seperti ditusuk tusuk
R : abdomen
S : 1 dari 1-10
T : hilang timbul
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 160/90 mmHg, N: 90x/menit, S: 36,5, RR: 26 x/menit
Lab
Ureum 150mg/dl, crreatinin 7,1mg/dl, HB 8gr/dl
Piting edema (+) gatal (+) ronchi (+) wheezing (-)
BB 60kg TB 160cm
20. Mengorientasi klien baru : saat ini belum ada pasien baru
N. Fungsi Pengorganisasian
O. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 17. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
s/d 20.00 pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
18. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
19. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
20. Melakukan supervisi pemberian askep
g. Surtinah dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
h. Ika dalam melakukan tindakan asuhan keperawatan
21. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : Memberikan pujian atau
motivasi : ketua tim memberikan pujian dan motivasi kepada anggota tim
yang telah melaksanakan tugasnya dengan tepat waktu, tepat dalam
prinsip tindakan, rasional denngan kebutuhan pasien nya
P. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 10. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
s/d 20.00 perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
11. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
g. Surtinah: sudah baik dalam melaksanakan tindakan asuhan
keperawatan
h. Ika: sudah baik dalalm melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
12. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Helmi Ramdhani)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
Pasien Tn R, usia 32 th datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas, klien memiliki
riwayat asma dari ibunya. Klien alergi dengan debu, klien juga mengeluhkan batuk
berdahak. Mengi, batuk berdahak warna putih batuk sejak 2hari SMRS, sesak
dirasakan sejak 2 hari SMRS. TD 110/70mmHg N 89x/mnt RR 22x/mnt S 36,5
terpassaang infus RL 500cc 18tpm. Klien mendapatkan terapi caftriaxone 3x1gr iv,
ventolin+pulmicort 3x1
Situation Identitas Klien : Tn. R, 32 tahun
Tgl masuk : 7 September 2020, hari perawatan 1
Diagnosa Medis : Asma Bronchial
DPJP : dr. H
Masalah Keperawatan : bersihan jalan nafas tdk efektif
Background DS:
Pasien mengatakan mengeluh sesak nafas
Pasien mengatakan memiliki riwayat asma dari ibunya
Pasien mengatakan memiliki alergi dengan debu
Pasien mengeluhkan batuk berdahak
DO:
Keadaan umum sakit sedang
CRT 3 detik
Kesadaran : Compos mentis
GCS : 14 E4M5V5
Mengi (+)
Memiliki riwayat asma dari ibunya
Batuk berdahak warna putih
Batuk sejak 2 hari
Sesak dirasakan sejak 2 hari
TTV : TD : 110 /70 mmHg N: 89 x/menit S: 36,5°C RR: 25x/
menit
Therapy :
IVFD RL 500 cc. 18 tts/ menit
O2 dengan nasal kanul 3 liter/menit
Ceftriaxone 3x1 gr injeksi
Ventolin 4x1
Pulmicort 3x1
Ekstra Metil Prednisolon 62,5 (1/2) amp
BB 62 kg
Hasil Lab AGD :
PH : 7,4
PO2 :116,30
Saturasi O2 : 97%
Hasil laboratorium :
- Hb 13.gr/dl
- Ht 40%
- Trombocyt 200 10 ^3µl
- leucocyt 16,89 10^3µl
Assesment 1. mintor TTV
TD 110/70 mmHg N 87x/mnt RR 23x/mnt S 36,5
2. berikan O2 L
pasien terpasang oxygen 3L dengan nasal kanul
3. anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam
pasien sesekali menarik napas dalam
4. asukukltasi suara napas catat adanya suara nfas tambhan
adanya suara Mengi(+)
5. kolaborasi berikan bronkodilator
ceftriaxone 3x1 ventolin + pulmicort 3x1 extra
methylprednisolon 62,5 (1/2 amp)
Recommendatio Berikan O2 3 liter /menit
n Anjurkan pasien untuk istirahat dan nafas dalam
Posisikan pasien unruk memaksimalkan ventilasi
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan
Kolaborasi berikan bronkodilator
Monitor respirasi dan status O2
Monitor status hidrasi
Terdiri dari:
Fungsi Pengorganisasian
Menetapkan system penugasan tim dalam mem
berikan asuhan keperawatan pada pasien denga
n rentang kendali
Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana
3 15.00- Fungsi Pengarahan
20:00
1. Memberi pengarahan pada ketua tim
WIB
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan
perawat pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-
baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua
tim dan perawat pelaksana setelah melakukan
asuhan keperawatan dan tindakan keperawatan
dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Ika yunniastuti melakukan supervise tentang
asuhan keperawatan yang dibuat pada sayap
kanan
b. Lani Rif’a Triyani melakukan supervise
tentang asuhan keperawatan yang dibuat pada
sayap kiri
4 15.00- Fungsi Pengontrolan
20:00
WIB Evaluasi Kegiatan
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOK
A bawah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai int
ervensi keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai den
gan standar asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan k
eperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah saki
t
Mengetahui,
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 WIB1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3 pasien
s/d 20.00 WIB a. Tn.Y 27th dgn fraktur tibia fibula dextra perawatan hari ke 2
b. Ny. E 25th dengan hematemesis melena rawat hari 3
c. Tn A 48th dengan TB Paru hari rawat 1
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
m. Tn.Y : Total Care
n. Ny E: Parsial Care
o. Tn A : Total care
3. Memimpin conference
a. Tn.Y 27 thn dengan fraktur tibia fibula dextra perawatan hari ke 2
DS :
- Klien mengeluh post KLL sepeda motor vs sepda motor
- Klien mengeluh nyeri luka di kaki kanan
- Klien mengeluh skala nyeri 5
DO :
- Keadaan umum klien sakit sedang
- Kesadaran CM
- GCS 15
- Klien tampak meringis
- P : nyeri bertambah ketika bergerak
- Q : nyut nyutan
- R : nyeri terasa diarea kaki kanan
- S : skala nyeri 5
- T : nyeri terasa terus menerus
- TTV :
- TD: 135/80
- N: 100x/menit
- S:36,8° C
- RR: 22x/menit
- Tampak luka di kaki kanan dengan tulang menonjol keluar
- Rontgen Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra
- Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Citicolin 3x500mg
- Ceftriaxone 1x2gr
- Tramadol 3x100mg
- Ranitidin 2x50mg
- Ondancentron 3x1
DO :
- Keadaan umum : sakit sedang
- Kesadaran CM
- GCS 15
- Klien tampak meringis
- P : nyeri bertambah ketika bergerak
- Q : nyut nyutan
- R : nyeri terasa diarea kaki kanan
- S : skala nyeri 5
T : nyeri terasa terus menerus
- TTV :
- TD: 135/80
- N: 100x/menit
- S:36,8° C
- RR: 23x/menit
- Tampak luka di kaki kanan dengan tulang menonjol keluar
- Rontgen Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra
- Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Citicolin 3x500mg
- Ceftriaxone 1x2gr
- Tramadol 3x100mg
- Ranitidin 2x50mg
- Ondancentron 3x1
-
Diagnosa Keperawatan : Nyeri akut b.d Agen Pencedera Fisik Trauma
Intervensi :
Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan intensitas nyeri.
Identifikasi skala nyeri.
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Berikan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
Fasilitasi istirahat dan tidur.
Rencana pasang oref
Kolaborasi pemberian antihipertensi
b. Ny. E 25 tahun dengan hematemesis melena rawat hari 3
DS :
Pasien mengatakan bab sudah tidak keluar darah
Pasien mengatakan mual
Pasien mengatakan lelah
DO :
- Keadaan umum lemah
- Kesadaran compos mentis
- Akral hangat
- Post transfusi darah 500 cc
- Terpasang NGT produksi 500 cc/24 jam warna merah pucat.
- Di berikan Clear fluid 50 cc/3 jam dalam 1 shift.
- Dilakukan bilas lambung dengan menggunakan Dextrose 5%
tiap shift.
- Intake 2150cc/24 jam
- Output :
- Urine 1600 cc/24 jam
- Produksi NGT 600 cc/24 jam
- Balance cairan – 50 cc
- TTV :
- TD : 110/80 mmHg
- RR : 20x/mnt
- N : 85x /mnt
- Temp : 36,8ºc.
- Hasil laboratorium :
- Hb 11 gr/dl
- HT. 32%
- Trombocyt 180.10^3/µl
- Leucocyt 10,45 10^3/µl
- Gds ; 120 mg/dl
Therapy :
- Infus NaCL 0,9% 500 c / 6 jam
- Injeksi OMZ 1 x 40 mg
- Injeksi Transamin 3 x 500 mg
Diagnosa keperawatan : Resiko syock hipovolemik b/d kehilangan
cairan secara aktif.
Intervensi :
Obsrvasi tanda dan gejala hipovolemi ( frekuensi nadi
meningkat, tekanan darah menurun, turgor kulit menurun,
membrane mukosa kering, volume urine menurun,
hematocrit meningkat, lemas dan haus ).
Monitor intake dan output cairan.
Kolaborasi pemberian cairan intravena
Kolaborasi pemberian produk darah
c. Tn A 48th dengan TB paru
DS :
- Klien mengatakan sesak
- Klien mengatakanbatuk kurleb 1 blan & berdahak
- Klien mengatakan demam dan lemas
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang
DO :
- Kesadaran CM
- Keadaan umum sakit sedang
- Klien tampak sesak
- Tampak batuk berdahak
- TTV
TD 130/80mmHg
S 37.7 C
RR 26x/mnt
N 90x/mnt
- Saturasi 96%
- Terpsang infus Nacl 0,9%
- BB 45kg
- TB 165cm
- Ro Thorax : Gambaran TB Paru aktif
- Hasil pemeriksaan BTA, (positif),
- Therapy :
- O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
- NH 1x400
- Curcuma 3x1
Diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
penumpukakn sekret
Intervensi
- Berikan O2 4 L/mnt
- Monitor pernafasan (adanya suara tambahan)
- Kolaborasi berikan bronkodilator
- Rencana laboratorium (12-9-20)
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 WIB s/d
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
20.00 WIB a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua tim
mendelegasikan pelaksanaan askep Tn.Y (Total care) kepada Perawat
Pelaksanaan Sugesta, Ny.E ( Parsial care ) kepada Perawat pelaksana
Cahya Tn.A ( Total care ) kepada Perawat pelaksana Cahya
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep : ketua tim
menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain : tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis dan ahli
gizi untuk kebutuhan nutrisi, dan ahli rehabilitasi medis.
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 18 00 s/d 18.30 : Sugesta
b. Jam 18.30 s/d 19.00 : Cahya
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 WIB s/d
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
20.00 WIB pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan pasien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Sugesta dalam pemberian askep telah baik
b. Cahya dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim melibatkan
anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesa
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika pujian dan
motivasi kepada ketua tim
7.
D. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 WIB s/d1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
20.00 WIB perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Sugesta : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Cahya: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Helmi Ramdhani)
Mengetahui:
Kepala Ruangan Fasilitator
Background DS:
- Klien mengatakan sesak
- Klien mengatakanbatuk kurleb 1 blan & berdahak
- Klien mengatakan demam dan lemas
- Klien mengatakan nafsu makan berkurang
DO
Kesadaran CM
Keadaan umum sakit sedang
Klien tampak sesak
Tampak batuk berdahak
TTV
TD 130/80mmHg ,S 37.7 C ,RR 26x/mnt ,N 90x/mnt
Saturasi 96%
Terpasang O2 4liter
Terpsang infus Nacl 0,9%
BB 45kg
TB 165cm
Hasil Ro” thorax : TB paru aktif
Therapy :
Infus RL 500 cc, 20tpm
INH 1x400 mg per oral
Curcuma 3x 1 tab