Seorang laki-laki, usia 28 tahun datang ke IGD dengan kecelakaan lalu lintas. Terdapat robekan celana
dan perdarahan di paha kanan atas, tampak kesakitan, wajah pucat dan gelisah. Keluarga pasien
mengatakan kecelakaan bermotor dan di tabrak mobil dari arah belakang. Hasil pengkajian pada paha
kanan terdapat luka robek sekitar 10 cm, luka rembes dan keluar darah, tampak bengkak, pasien
mengeluh nyeri saat menggerakkan kakinya, kekuatan otot menurun, tidak bisa menggerakkan kakinya,
rom nya tampak terbatas. TTV TD 100/70 mmHg, frekuensi Nadi 105x/menit, frekuensi nafas 21x/menit,
Suhu 37C. Hasil rontgen terdapat fraktur pada Femur Dextra.
1. Jelaskan masalah keperawatan yang terdapat pada pasien, beserta intervensi dan kriteria hasil
berdasarkan [SDKI-
SIKI dan SLKI]
Jawaban
1. Diagnosa Keperawatan
2. PEMBIDAIAN
Pengertian
Pembidaian merupakan tindakan imobilisasi eksternal bagian tubuh yang
mengalami patah tulang menggunakan alat bernama bidai dan dipasang dengan
menyesuaikan bentuk tubuh agar tidak terjadi deformitas atau perubahan bentuk tubuh
tidak sesuai anatomis tubuh (Asikin, Nasir, Podding, & Takko, 2016).
Tujuan Balut tekan dan pembidaian
A. Balu tekan
Untuk meningkatkanpenyembuhan luka
Untuk menyerap sekresi dari luka
Untuk melindungi daerah luka dari bakteri, trauma
Untuk imobilisasi atau menyokong daerah luka
Untuk mencegah pembentuka hematom
Untuk menambah estetika
Untuk mengurangi rasa nyeri paparan terhadap udara
B. Pembidaian
Persiapan Alat
1. Mitela yaitu pembalut berbentuk segitiga
2. Dasi yaitu mitela yang telipat-lipat sehingga berbentuk dasi
3. Pita yaitu penbalut berperekat
4. Pembalut yang spesifik
5. Kassa steril
6. Sarung tangan steril bila perlu.
Prinsip pemasangan bidai
harus melewati 2 sendi, namun jika yang cidera adalah sendi maka
2016).
Tanggal :
FORMULIR
Nama Mahasiswa :
NIM :
BALUT BIDAI PRODI :
STIKes Kharisma
Karawang
NO Kegiatan Ya Tidak Ket.
1 Persiapan pasien
1. Salam Terapeutik (memberikan salam,
memperkenalkan diri, perawat menanyakan
nama klien/keluarga)
2. Jelaskan maksud dan tujuan tidakan
3. Pastikan pasien dan keluarga mengerti
penjelasan perawat
4. Beri kesempatan pasien/keluarga untuk
bertanya.
2 Persiapan alat
1. Mitela
2. Perban elastis
3. Hand scoon bersih
4. Hand scoon steril
5. Kasa steril
6. Spalek panjang, pendek
3 Cara kerja
1. Jelaskan prosedur kepada klien dan
tanyakan keluhan klien
2. Cuci tangan dan gunakan handscoon steril
3. Jaga privasi klien
4. Lihat bagian tubuh yang akan dibidai
5. Atur posisi klien tanpa menutupi bagian
bagian yang akan dilakukan tindakan.
6. Lepaskan pakaian atau perhiasan yang
menutupi tempat untuk mengambil tindakan
7. Perhatikan tempat yang akan dibalut :
a. Bagian tubuh yang mana
b. Apakah ada bagian luka terbuka atau
tidak
c. Bagaimana luas luka
d. Apakah perlu membatasi gerak bagian
tertentu atau tidak
8. Lakukan balut bidai dengan melewati dua
sendi
9. Hasil balut bidai :
a. Harus cukup jumlahnya, dimulai dari
bagian bawah tempat yang patah
b. Tidak kendor dan keras
c. Cek PMS (Puls, Motorik, Sirkulasi)
10. Rapihkan alat-alat yang tidak pergunakan
11. Buka sarung tangan
12. Cuci tangan
13. Evaluasi dan dokumentasi tindakan
a. Saat pemasangan
b. Respon klien