Anda di halaman 1dari 10

INTERVENSI

1. Pre Operasi

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


1. Inkontinensia fekal Setelah dilakukan intervensi Latihan Eliminasi Fekal
berhubungan dengan keperawatan selama jangka Observasi
kehilangan fungsi waktu tertentu, maka kontinensia  Monitor paristaltik usus secara
pengendalian fekal membaik dengan kriteria teratur
sfingter rektum. hasil :
1. Pengontrolan pengeluaran Terapeutik
feses meningkat;  Anjurkan waktu yang konsisten
2. Defekasi membaik; untuk buang air besar;
3. Frekuensi buang air besar  Berikan privasi, kenyamanan
memnaik; dan posisi yang meningkatkan
4. Kondisi kulit perianal proses defekasi;
membaik.  Gunakan enema rendah, jika
perlu;
 Anjurkan dilatasi rektal digital,
jika perlu;
 Ubah program latihan eliminasi
fekal, jika perlu;

Edukasi
 Anjurkan mengonsumsi
makanan tertentu, sesuai
program atau hasil konsultasi;
 Anjurkan asupan cairan yang
adekuat sesuai kebutuhan
 Anjurkan olahraga sesuai
toleransi

Kolaborasi
 Kolaborasi menggunakan
supositoria, jika perlu

2. Resiko hipovolemia Setelah dilakukan intervensi Manajemen Hipovolemia (I.03116


berhubungan dengan keperawatan selama jangka )
kehilangan cairan waktu tertentu, Resiko
Observasi
secara aktif hipovolemia menurun dengan
(muntah). kriteria hasil :
 Periksa tanda dan gejala
1. Keseimbangan cairan
hipovolemia (mis. frekuensi
meningkat
nadi meningkat, nadi teraba
2. Keseimbangan Elektrolit
lemah, tekanan darah
meningkat
menurun, tekanan nadi
3. Status Nutrisi membaik
menyempit,turgor kulit
menurun, membrane mukosa
kering, volume urine
menurun, hematokrit
meningkat, haus dan lemah)
 Monitor intake dan output
cairan

Terapeutik

 Hitung kebutuhan cairan


 Berikan posisi modified
trendelenburg
 Berikan asupan cairan oral

Edukasi

 Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
 Anjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak
Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian cairan


IV issotonis (mis. cairan
NaCl, RL)
 Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis (mis. glukosa
2,5%, NaCl 0,4%)
 Kolaborasi pemberian cairan
koloid (mis. albumin,
plasmanate)
 Kolaborasi pemberian
produk darah

3. Ansietas Setelah dilakukan intervensi Reduksi Anxietas (I.09314)


berhubungan dengan keperawatan selama jangka
Observasi
kurangnya terpapar waktu tertentu, diharapkan
informasi (orangtua). Ansietas menurun, dengan
 Identifikasi saat tingkat
kriteria hasil :
anxietas berubah (mis.
1. verbalisasi kebingungan
Kondisi, waktu, stressor)
menurun
 Identifikasi kemampuan
2. verbalisasi khawatir
mengambil keputusan
akibat kondisi yang
 Monitor tanda anxietas
dihadapi menurun
(verbal dan non verbal)
3. perilaku gelisah menurun
4. perilaku tegang menurun Terapeutik
5. keluhan pusing menurun
6. anoreksia menurun  Ciptakan suasana  terapeutik
7. palpitasi menurun untuk menumbuhkan
8. frekuensi pernapasan kepercayaan
menurun  Temani pasien untuk
9. frekuensi nadi menurun mengurangi kecemasan , jika
10. tekanan darah menurun memungkinkan
11. diaforesis menurun  Pahami situasi yang
12. tremor menurun membuat anxietas
13. pucat menurun  Dengarkan dengan penuh
14. konsentrasi membaik perhatian
15. pola tidur membaik  Gunakan pedekatan yang
16. perasaan keberdayaan tenang dan meyakinkan
membaik  Motivasi mengidentifikasi
17. kontak mata membaik situasi yang memicu
18. pola berkemih membaik kecemasan
19. orientasi membaik  Diskusikan perencanaan 
realistis tentang peristiwa
yang akan datang

Edukasi

 Jelaskan prosedur, termasuk


sensasi yang mungkin
dialami
 Informasikan secara factual
mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
 Anjurkan keluarga untuk
tetap bersama pasien, jika
perlu
 Anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak
kompetitif, sesuai kebutuhan
 Anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi
 Latih kegiatan pengalihan,
untuk mengurangi
ketegangan
 Latih penggunaan
mekanisme pertahanan diri
yang tepat
 Latih teknik relaksasi

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian obat


anti anxietas, jika perlu

2. Post Operasi

No Diagnosa Kriteria Hasil Intervensi


1. Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I. 08238)
berhubungan keperawatan diharapkan ekspetasi
Observasi
dengan agen tingkat nyeri menurun, dengan
pencedera fisik Kriteria hasil :
 lokasi, karakteristik, durasi,
(prosedur operasi). 1. kemampuan menuntaskan
frekuensi, kualitas, intensitas
aktivitas meningkat
nyeri
2. keluhan nyeri menurun
 Identifikasi skala nyeri
3. meringis menurun
 Identifikasi respon nyeri non
4. sikap protektif menurun
verbal
5. gelisah menurun
 Identifikasi faktor yang
6. kesulitan tidur menurun
memperberat dan
7. menarik diri menurun
memperingan nyeri
8. berfokus pada diri sendiri
 Identifikasi pengetahuan dan
menurun
keyakinan tentang nyeri
9. diaforesis menurun
 Identifikasi pengaruh budaya
10. perasaan depresi
terhadap respon nyeri
(tertekan ) menurun
 Identifikasi pengaruh nyeri
11. perasaan takut mengalami
pada kualitas hidup
cedera berulang menurun
12. anoreksia menurun  Monitor keberhasilan terapi

13. perineum terasa tertekan komplementer yang sudah


menurun diberikan
14. uterus teraba membulat  Monitor efek samping
menurun penggunaan analgetik
15. ketegangan otot menurun
16. pupil dilatasi menurun Terapeutik

17. muntah menurun mual


 Berikan teknik
menurun
nonfarmakologis untuk
18. frekuensi nadi membaik
mengurangi rasa nyeri (mis.
19. pola nafas membaik
TENS, hypnosis, akupresur,
20. tekanan darah membaik
terapi musik, biofeedback,
21. proses berpikir membaik
terapi pijat, aroma terapi,
22. fokus membaik
teknik imajinasi terbimbing,
23. fungsi berkemih membaik
kompres hangat/dingin, terapi
24. perilaku membaik
bermain)
25. nafsu makan membaik
 Control lingkungan yang
26. pola tidur membaik
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
 Fasilitasi istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi meredakan
nyeri

Edukasi

 Jelaskan penyebab, periode,


dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu

2. Defisit nutrisi setelah dilakukan tindakan Manajemen nutrisi (i. 03119)


berhubungan keperawatan diarapkan ekspetasi
Observasi
dengan mual dan status nutrisi membaik dengan
muntah kriteria hasil :
 Identifikasi status nutrisi
1. Kekuatan otot pengunyah
 Identifikasi alergi dan
meningkat
intoleransi makanan
2. Kekuatan otot menelan
 Identifikasi makanan yang
meningkat
disukai
3. Serum albumin meningkat
 Identifikasi kebutuhan kalori
4. Verbalisasi keinginan untk
dan jenis nutrient
meningkatkan nutrisi
 Identifikasi perlunya
meningkat
penggunaan selang
5. Pengetahuan tentang
nasogastrik
pilihan makanan yang
 Monitor asupan makanan
sehat meningkat
 Monitor berat badan
6. Pengetahuan tentang
pilihan minuman yang  Monitor hasil pemeriksaan

sehat meningkat laboratorium

7. Pengetahuan tentang
Terapeutik
standar asupan nutrisi
yang tepat meningkat  Lakukan oral hygiene
8. Penyiapan dam sebelum makan, jika perlu
penyimpanan minuman  Fasilitasi menentukan
yang aman meningkat pedoman diet (mis. Piramida
9. Sikap terhadap makanan)
makanan/minuman sesuai  Sajikan makanan secara
dengan tujuan kesehatan menarik dan suhu yang sesuai
meningkat  Berikan makan tinggi serat
10. Perasaan cepat kenyang untuk mencegah konstipasi
menurun  Berikan makanan tinggi
11. Nyeri abdomen menurun kalori dan tinggi protein
 Berikan suplemen makanan,
jika perlu
 Hentikan pemberian makan
melalui selang nasigastrik
jika asupan oral dapat
ditoleransi

Edukasi

 Anjurkan posisi duduk, jika


mampu
 Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum makan
(mis. Pereda nyeri,
antiemetik), jika perlu
 Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlU

3. Defisit pengetahuan setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383)


berhubungan keperawatan diharapkan
dengan kurang ekspektasi tingkat pengetahuan
terapar informasi meningkat, Kriteria hasil : Observasi
(orang tua). 1. perilaku sesuai anjuran  Identifikasi kesiapan dan
meningkat kemampuan menerima
2. verbalisasi minat dalam informasi
belajar meningkat  Identifikasi faktor-faktor
3. kemampuan menjelaskan yang dapat meningkatkan dan
pengetahuan tentang menurunkan motivasi
suatu topik meningkat perilaku hidup bersih dan
4. kemampuan sehat Terapeutik
menggambarkan  Sediakan materi dan medla
pengalaman sebelumnya pendidikan kesehatan
yang sesuai dengan topik  Jadwalkan pendidikan
meningkat kesehatan sosial kesepakatan
5. perilaku sesuai dengan  Berikan kesempatan untuk
pengetahuan meningkat bertanya
6. pertanyaan tentang
masalah yang dihadapi Edukasi
menurun  Jekaskan faktor risiko yang
7. persepsi yang keliru dapat mempengaruhi
terhadap masalah kesehatan
menurun  Ajarkan perilaku hidup bersih
8. menjalani pemeriksaan dan sehat
yang tidak tepat menurun  Ajarkan strategi yang dapat
9. perilaku membaik digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat

Daftar Pustaka :
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), 
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI),  Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI),  Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia

Anda mungkin juga menyukai