Anda di halaman 1dari 15

Method (M3)

1. Penerapan MAKP
a. Struktur Organisasi Ruangan Rawat Inap
Data hasil wawancara bahwa metode yang digunakan ruangan medikal untuk
pemberian asuhan keperawatan pada pasien adalah metode tim dengan total tenaga
keperawatan yang ada di dalam tim berjumlah 14 perawat (terdiri dari 1 kepala
ruangan dan 3 ketua tim, dan sisanya perawat pelaksana). Pada tiap shift terdiri dari
2-3 orang perawat dan 1 orang sebagai penanggung jawab.

KEPALA RUANGAN

KETUA TIM I KETUA TIM II KETUA TIM III

PELAKSANA PELAKSANA PELAKSANA

KLIEN KLIEN KLIEN

Gambar 2.1 Bagan Struktur Orgaisasi MAKP di Ruangan

Sesuai dengan bagan diatas, dalam ruangan medikal tersebut terdapat 1 karu
dan 3 ketua tim, dimana tiap tim dibagi menjadi 3 shift dinas pagi, sore, dan malam.
Dalam Tim I bertugas di (R.NU, R.NS, dan R.1), untuk Tim II bertugas di (R.1,
R.3, R.KP Utara, R.SARS), kemudian Tim III bertugas di (R.2, R.DM, dan
R.Isolasi)
b. Uraian Tugas
Tabel 2.1 Uraian Tugas Kepala Ruang
Uraian Tugas Dilakukan Tidak
Dilakukan
1. Melaksanakan fungsi perencanaan (p1) meliputi :
a. Menyusun rencana kerja harian, mingguan, bulanan, dan √
tahunan
b. Menunjuk perawat primer dan tugasnya masing-masing √
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu √
perawat primer
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan √
berdasarkan aktivitas dan tingkat ketergantungan pasien
dibantu oleh perawat primer
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan √
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, √
patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan teradap klien
g. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah √
sakit
h. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi √
jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat, koordinasi
dengan kepala perawatan/kepala instalasi
i. Menyusun rencana kebutuhan fasilitas, alat, dan dana √
keperawatan
j. Menyusun jadwal dinas √
k. Menyusun jadwal cuti √
l. Menyusun rencana pengembangan staf √
m. Menyusun rencana kegiatan pengendalian mutu √
2. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
a. Merumuskan tujuan metode penugasan
b. Membuat rincian tugas ketua tim dan perawat pelaksana √
secara jelas
c. Membuat rentang kendali √
d. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan √
e. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan √
f. Menyelenggarakan konferen √
g. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan √
pelayanan di ruang rawat, melalui kerjasana dengan
petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
h. Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan √
baru/tenaga lain yang akan kerja di ruang rawat
i. Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa √
keperawatan yang menggunakan ruang rawatnya sebagai
lahan praktik
j. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi : √
penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata tertib ruang
rawat, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya serta
kegiatan rutin sehari-hari
k. Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan √
asuhan keperawatan
l. Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf √
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya
m. Memberi kesempatan/ijin kepada staf keperawatan untuk √
mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi
kepala instalasi/kasi keperawatan
n. Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai √
kebutuhan berdasarkan ketentuan/kebijakan RS
o. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar √
selalu dalam keadaan siap pakai
p. Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di √
ruang rawat menurut tingkat kegawatan, infeksi/non
infeksi, untuk kelancaran pemberian asuhan keperawatan
q. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang √
rawat
r. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian makanan √
pasien sesuai dengan program dietnya
s. Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa √
perawatan di ruang rawatnya dan selanjutnya
mengembalikan berkas tersebut ke bagian medical record
bila pasien keluar/pulang dari rumah sakit tersebut
t. Membimbing mahasiswa keperawatan yang menggunakan √
ruang rawatnya sebagai lahan praktik
u. Memberikan penyuluhan kesehatan pada pasien/keluarga √
sesuai kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
v. Melakukan serah terima pasien pergantian dinas √
w. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, √
membuat daftar dinas, dan lain-lain
x. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan √
y. Memberikan kesempatan atau ijin kepada staf untuk √
mengikuti kegiatan ilmiah
3. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan
penilaian (p3) :
a. Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan untuk √
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan
b. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang √
berada dibawah tanggung jawabnya dan mutu pelayanan
c. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua √
tim dan perawat pelaksana
d. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan √
tugas dengan baik
e. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, √
keterampilan, dan sikap
f. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan √
berhubungan dengan askep klien
g. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam √
melaksanakan tugasnya
h. Meningkatkan kolaborasi √
i. Melalui komunikasi, mengawasi, dan berkomunikasi √
langsung dengan perawat primer mengenai asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien
j. Melalui supervisi, mengobservasi pasien baru dan √
mengaudit dokumentasi asuhan keperawatan
k. Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan √
dengan rencana keperawatan yang telah disusun bersama
Total 31 19
Prosentase 62% 38%

Tabel 2.2 Uraian Tugas Ketua TIM


Uraian Tugas Dilakukan Tidak
Dilakukan
a. Bersama penanggung jawab ruangan/kepala ruangan/perawat √
associate/anggota tim mengadakan serah terima tugas setiap
pergantian shift dinas
b. Melakukan pembagian tugas kepada perawat associate dengan √
mempertimbangkan kemampan masing-masing anggota
c. Menyusun rencana asuhan keperawatan mulai dari pengkajian √
sampai dengan evaluasi
d. Mengikuti visite dokter √
e. Menciptakan suasana harmonis √
f. Membuat laporan pasien √
g. Mengorientasikan pasien baru √
h. Membina hubungan saling percaya antara perawat, pasien, dan √
keluarga
i. Memberikan pertolongan segera pada pasien dengan √
kedaruratan
j. Membuat laporan pasien dan mencatat kasus dari pasien, √
kejadian di luar dugaan yang tidak diinginkan
k. Mengatur waktu istirahat √
l. Melakukan ronde keperawatan bersama Kepala Ruang dan √
melaporkan tentang kondisi pasien, asuhan keperawatan yang
dilakukan, kesulitan yang dialami
m. Bersama perawat pagi, sore, dan malam melaksanakan, √
mengawasi, dan mengevaluasi pelayanan keperawatan pasien
yang sudah diprogramkan dan membuat pembaharuan sesuai
dengan kebutuhan pasien
n. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada √
anggota tim
o. Membuat perincian tugas anggota tim √
p. Menerima konsultasi dari anggota tim dan memberikan √
instruksi keperawatan
q. Memimpin pertemuan tim keperawatan untuk menerima √
laporan, memberi pengarahan tentang tugas anggota tim,
pelaksanaan asuhan keperawatan, serta masalah yang dihadapi
r. Memelihara komunikasi efektif baik secara vertikal maupun √
horizontal
s. Melakukan penyuluhan kepada pasien/keluarga atau kepada √
anggota tim
t. Memberi teguran dan pujian √
u. Melengkapi catatan yang telah dibuat oleh anggota tim √
v. Mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat √
pelaksana
w. Mengawasi proses asuhan keperawatan yang dilakukan oleh √
anggota tim
x. Membantu kepala ruangan membimbing peserta didik √
Total 16 6
Prosentase 75% 25%
Tabel 2.3 Uraian Tugas Perawat Pelaksana
Uraian Tugas Dilakukan Tidak
Dilakukan
a. Memberikan pelayanan keperawatan secara langsung
berdasarkan proses keperawatan dengan sentuhan kasih
sayang :
1) Menyusun rencana perawatan sesuai dengan masalah klien √
2) Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan rencana √
3) Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah diberikan √
4) Mencatat atau melaporkan semua tindakan perawatan dan √
respon klien pada catatan perawatan
b. Melaksanakan program medik dengan penuh tanggung jawab : √
1) Pemberian obat
2) Pemeriksaan laboratorium
3) Persiapan klien yang akan operasi
c. Memperhatikan keseimbangan kebutuhan fisik, mental, sosial,
dan spiritual klien : √
1) Memelihara kebersihan dan lingkungan klien
2) Mengurangi penderitaan klien dengan memberi rasa aman
dan nyaman
3) Pendekatan dan komunikasi terapeutik
d. Mempersiapkan klien secara fisik dan mental untuk
menghadapi tindakan perawatan dan pengobatan atau √
diagnosis
e. Melatih klien untuk menolong dirinya sendiri sesuai dengan
kemampuannya √
f. Memberikan pertolongan segera pada klien gawat atau
menjelang ajal √
g. Membantu kepala ruangan dalam ketatalaksanaan ruang secara
administratif : √
1) Menyiapkan data klien baru, pulang, atau meninggal
2) Sensus harian atau formulir
3) Rujukan dan penyuluhan PKMRS
h. Mengatur dan menyiapkan alat-alat di ruangan menurut
fungsinya supaya siap pakai √
i. Menciptakan dan memelihara kebersihan, keamanan,
kenyamanan, dan keindahan ruangan √
j. Melaksanakan tugas dinas pagi/sore/malam atau hari libur
secara bergantian sesuai dengan jadwal dinas √
k. Memberikan penyuluhan kesehatan sehubungan dengan
penyakitnya √
l. Melaporkan segala sesuatu mengenai keadaan klien baik secara
lisan maupun tulisan √
m. Membuat laporan harian klien
n. Operan dengan dinas berikutnya √
o. Menerima bantuan bimbingan katim/penanggung jawab shift √
melaksanakan pendelegasian dari kepala ruangan √

Total 17 1
Prosentase 94% 6%

2. Operan / Timbang Terima


Operan merupakan suatu timbang terima tugas dari shift satu ke shift
berikutnya dengan waktu, isi, dan strategi yang telah ditentukakan. Data hasil
pengkajian didapatkan bahwa operan dilakukan 3 kali dalam 24 jam sesuai dengan
jam dinas pada saat shift malam ke pagi, shift pagi ke sore, dan shift sore ke malam
yang pada pelaksanaannya dipimpin oleh kepala ruangan.
Operan / timbang terima dihadiri oleh seluruh petugas yang berkepentingan
yang terdiri dari kepala ruangan, ketua tim, serta perawat jaga dari kedua shift yaitu
shift sebelumnya dan shift berikutnya. Operan di ruangan selama ini selalu
dilakukan dengan tepat waktu yang dilaksanakan di nurse station dan juga keliling
ke pasien. Adapun waktu yang diperlukan yaitu membutuhkan sekitar ± 10-15
menit. Perawat menggunakan buku khusus operan untuk menyampaikan kondisi
pasien terkini.

Tabel 2.4 Aspek Penilaian Operan Ruangan


Tidak
No. Langkah-Langkah Dilakukan
Dilakukan
Persiapan
1. Buku laporan shift sebelumnya √
2. Membaca laporan shift sebelumnya √
3. Shift yang akan mengoperkan, menyiapkan hal-hal √
yang akan disampaikan
4. Shift yang akan menerima membawa buku catatan √
operan/catatan harian
5. Kedua kelompok sudah siap √

Prosedur Pelaksanaan
1. Kepala ruang/Ketua tim memberi salam (selamat √
pagi/assalamu’alaikum) dan menyampaikan akan
segera dilakukan operan
2. Perkenalkan diri dan perawat yang akan bertugas √
selanjutnya
3. Kegiatan dimulai dengan menyebut/mengidentifikasi √
secara satu persatu (berurutan tempat tidur/kmar) :
▪ Identifikasi klien : nama, alamat, no register
▪ Jelaskan diagnosis medis
▪ Jelaskan diagnosis keperawatan sesuai data fokus
Jelaskan kondisi/keadaan umum klien
4. √
Jelaskan tindakan keperawatan yang telah dan belum
5. √
dilakukan
Jelaskan hasil tindakan masalah teratasi sebagian,
6. √
belum atau muncul masalah baru
Jelaskan secara singkat dan jelas rencana kerja dan
7. √
tindak lanjut asuhan (mandiri atau kolaborasi)
Memberikan kesempatan anggota shift yang
8. √
menerima operan untuk melakukan
klarifikasi/bertanya tentang hal-hal atau tindakan
yang kurang jelas
9. √
Perawat yang menerima operan mancatat hal-hal
penting pada buku catatan harian
10. √
Lakukan prosedur 1-7 untuk pasien berikutnya
sampai seluruh pasien dioperkan
11. √
Perawat yang mengoperkan menyerahkan semua
berkas catatan perawatan kepada tim yang akan
menjalankan tugas berikutnya
Penutup
1. Kepala ruang/ketua tim (yang memimpin) kembali ke √
nurse station
2. Berdoa bersama yang dipimpin oleh kepala √
ruang/ketua tim
3. Mengucapkan salam √
4. Mengucapkan selamat istirahat bagi anggota tim/shift √
sebelumnya
5. Mengucapkan selamat bekerja untuk tim/shift √
berikutnya
Total 16 5
Prosentase 76% 24%
3. Pre- dan Post-Conference
Pre Conference keperawatan adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
setelah selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin
oleh ketua tim atau penanggung jawab tim.
Post Conference keperawatan adalah komunikasi katim dan perawat pelaksana
tentang hasil kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
post conference adalah hasil askep tiap perawatan dan hal penting untuk operan
(tindak lanjut).
Berdasarkan hasil pengkajian, didapatkan bahwa di ruangan hanya dilakukan
pre conference dan tidak ada post conference. Dalam hal ini dikarenakan
keterbatasan waktu dan banyaknya kegiatan yang harus segera dilakukan perawat
sehingga tidak sempat untuk melakukan post conference.

Tabel 2.5 Aspek Penilaian Pre Conference


Tidak
No. Langkah-Langkah Dilakukan
Dilakukan
1. Kepala ruang/ketua tim memberi salam √
2. Jelaskan tujuan konferensi awal √
3. Berikan pengarahan kepada anggota tim tentang √
rencana kegiatan pada shift pagi
4. Lakukan pembagian tugas kepada tim √
5. Berikan kesempatan pada masing-masing ketua tim √
untuk menjelaskan pasien kelolaannya serta membagi
tugas kepada anggota tim
6. Memberikan kesempatan kepada tim untuk √
mempresentasikan kasus spesial yang menjadi
prioritas, meliputi :
▪ Identifikasi klien : nama, umur, no.register
▪ Diagnosa medis
▪ Diagnosa keperawatan dan data fokus yang
menunjang diagnosa
▪ Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dan
hasilnya
▪ Rencana tindak lanjut
▪ Masalah yang dihadapi
7. Berikan kesempatan pada tim lain utk √
mendiskusikan /bertanya/menanggapi, memberikan √
8. masukan √
9. Karu/katim mencatat hasil diskusi anggota tim
10. Karu memberikan kesimpulan dari diskusi yang telah √
dilakukan
Karu memberikan penekanan pada hal-hal yang perlu
11. diperhatikan atau membaca SOP untuk pelaksanaan √
tindakan
12. Tanyakan kesiapan anggota tim untuk melakukan √
kegiatan pelayanan keperawatan
13. Sampaikan kontrak waktu untuk pelaksanaan middle √
14. konferens √
Mengucapkan salam
Mengucapkan selamat bekerja
Total 7 7
Prosentase 50% 50%

Tabel 2.6 Aspek Penilaian Post Conference


Tidak
No. Langkah-Langkah Dilakukan
Dilakukan
1. Semua anggota tim hadir dalam konferensi akhir √
2. Menanyakan hasil dan kegiatan yang sudah √
dilaksanakan anggota tim terkait dengan asuhan
keperawatan
3. Mengevaluasi tentang kelengkapan dokumentasi √
askep, pelaksanaan program dan administrasi pasien
4. Memberikan pujian akan apa yang telah dilaksanakan √
dengan baik
5. Mengevaluasi hambatan yang dialami setiap anggota √
tim
6. Memberi umpan balik kepada anggota tentang √
pelaksanaan yang telah dilakukan
7. Mengucap terimakasih atas kerjasama anggota tim √
8. Semua anggota tim menyepakati pertemuan √
konferensi selanjutnya
Total 0 8
Prosentase 0% 100%

4. Ronde Keperawatan
Ronde keperawatan merupakan suatu kegiatan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan perawat. Dari hasil wawancara didapatkan
bahwa perawat hampir tidak pernah melakukan ronde keperawatan. Selain itu
pelaksanannya tidak menentu/tidak terjadwal tergantung pada kasus pasien yang
muncul. Dan kadang dapat dilakukan sewaktu-waktu ketika ada dokter visite,
sehingga sampai saat ini belum terdapat SOP.
Pada ruangan ini belum optimal dan tergantung pada kasus pasien yang muncul
karena tidak semua perawat paham mengenai ronde keperwatan dan belum adanya
panduan, tetapi ruangan sangat mendukung adanya ronde keperawatan yang
dilakukan dengan diskusi informal saat bertemu dengan DPJP. Untuk tim
pelaksanaan ronde belum ada dan hanya melakukan diskusi antar PPA, sedangkan
pasien dan keluarga tidak pernah dilibatkan.

5. Penerimaan Pasien Baru


Dari hasil wawancara didapatkan bahwa penerimaan pasien baru dilakukan
oleh perawat pelaksana / ketua tim yang ada di ruangan. Penerimaan pasien tidak
dilakukan dengan pembagian khusus, tergantung petugas yang ada di ruangan pada
saat pasien datang. Pada saat penerimaan pasien baru juga dilakukan edukasi secara
lisan kepada pasien dan keluarga.

Tabel 2.7 Aspek Penilaian Penerimaan Pasien Baru


Tidak
No. Aspek yang dinilai Dilakukan
Dilakukan
1. Karu memberitahu katim ada pasien baru √
2. Katim menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam √
penerimaan pasien baru, diantaranya lembar pasien
masuk rumah sakit, lembar pengkajian, lembar
informed consent, status pasien, nursing kit, lembar
tata tertib pasien, lembar kepuasan pasien dan kartu
penunggu pasien
3. Katim meminta bantuan PP untuk mempersiapkan √
tempat tidur pasien baru
4. Karu menanyakan kembali kepada katim kelengkapan √
untuk menerima pasien baru
5. Katim menyebutkan hal-hal yang telah dipersiapkan √
6. Karu dengan katim menyambut pasien dan keluarga √
dengan memberi salam serta memperkenalkan diri
dan katim pada klien atau keluarga
7. Katim menunjukkan atau orientasi tempat dan √
fasilitas yang ada di ruangan kemudian katim mengisi
lembar pasien masuk serta menjelaskan mengenai
beberapa hal yang tercantum dalam lembar
penerimaan pasien baru
8. Di tempat tidur pasien, katim melakukan anamneses √
dengan bantuan PP
9. Katim, pasien dan keluarga menandatangani lembar √
penerimaan pasien baru
Total 6 3
Prosentase 67% 33%

6. Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat merupakan pengelolaan obat yang dilakukan perawat untuk
diberikan kepada pasien. Dari hasil wawancara didapatkan bahwa obat sudah
tersentralisasi sesuai ketentuan akreditasi dari depo farmasi.

Tabel 2.8 Aspek Penilaian Sentralisasi Obat


No Aspek yang dinilai Ada Tidak Ada
.
1. Troly injeksi √
2. Buku injeksi √
3. Format check list obat dari farmasi √
4. Form medikasi √

Berdasarkan tabel diatas pada ruangan terdapat loker yang berisi obat-obatan
pasien di nurse station beserta troly injeksi, dan format check list obat dari farmasi
sudah ada. Namun untuk saat ini di ruangan masih belum atau jarang menggunakan
form medikasi untuk penerimaan obat dari farmasi dan hanya menggunakan buku
injeksi.
Pada ruangan obat sudah tersentralisasi, dimana untuk pelaksanaannya yaitu
obat berupa resep dokter ditulis oleh dokter, kemudian perawat memberikan ke
farmasi, lalu obat yang disiapkan dari farmasi diberikan pada perawat di ruangan,
selanjutnya perawat menyusun obat di loker pasien yang ada di nurse station, lalu
memberikan ke pasien sesuai jadwal baik berupa injeksi maupun oral.
7. Discharge Planning
Discharge Planning merupakan perencanaan pulang untuk mempersiapkan
pasien yang dirawat di rumah agar mampu mandiri. Dari hasil wawancara
didapatkan bahwa discharge planing sudah dilakukan 1x24 jam di assessment awal
atau pada saat pengkajian di awal pasien masuk. Discharge planning juga selalu
dilakukan pada semua pasien tanpa terkecuali. Untuk pasien membawa pulang
resume selama perawatan.

8. Supervisi dan Delegasi


Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang
dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan
keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan
yang bermutu setiap saat. Sedangkan delegasi adalah suatu kegiatan untuk
memberikan sebagian wewenang dan tanggung jawabnya kepada orang lain untuk
melakukan suatu kegiatan yang mana pihak penerima wewenang harus mampu
mempertanggungjawabkannya kepada orang yang melimpahkan wewenang.

Tabel 2.9 Aspek Penilaian Supervisi


No
Aspek yang dinilai Ada Tidak Ada
.
1. Format baku supervisi √
2. Instrumen supervisi √
Dilakukan Tidak Dilakukan
1. Feedback dari supervisor √
2. Follow Up tiap hasil supervisi √
3. Pelatihan / sosialisasi supervisi √

Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa masih belum terdapat format


baku dan instrumen yang digunakan dalam pelaksanaan supervisi di ruangan, dan
kepala ruangan belum pernah mengikuti pelatihan atau sosialisasi khusus terkait
dengan supervisi. Supervisi kebanyakan dilakukan secara tidak langsung, misalnya
seperti melihat kelengkapan dokumentasi yang dikerjakan oleh perawat di setiap
catatan rekam medik pasien. Supervisi biasanya dilakukan setiap akhir bulan atau
pada saat pasien akan menjelang pulang untuk mengecek kelengkapan rekam
medisnya. Sehingga waktu dari pelaksanaannya tidak menentu / tidak terjadwal,
dan paling tidak selama 1 bulan sekali. Kemudian dari hasil supervisi tersebut jika
ada kekurangan maka akan menjadi evaluasi untuk perawat, dan selanjutnya karu
memberikan feedback disetiap tindakan serta adanya follow up disetiap hasil
supervisi.
Selanjutnya mengenai delegasi, kepala ruangan biasanya mendelegasikan
tugasnya kepada wakil kepala ruangan atau ketua tim, atau juga pada perawat
senior pada saat ketika meninggalkan ruangan, misalnya harus menghadiri rapat,
pelatihan maupun acara tertentu di rumah sakit, atau sebuah pertemuan seperti
seminar, dsb. Adapun bentuk pendelegasian tugas karu berupa seperti mengawasi
ruangan, memastikan kelengkapan dokumentasi, mengikuti dokter visite, atau bila
ada complain dari keluarga pasien.

9. Pendidikan Kesehatan
Sesuai dengan hasil wawancara, pendidikan kesehatan pada pasien dan
keluarga hanya dilakukan saat akan diadakan akreditasi rumah sakit dan tidak
terjadwal. Pendidikan kesehatan hanya dilakukan secara lisan dan tidak tertulis,
sehingga tidak menggunakan media apapun seperti leaflet/brosur, poster, dsb.

10. Dokumentasi
Dokumentasi keperawatan adalah suatu catatan yang memuat seluruh data yang
dibutuhkan untuk menentukan diagnosis keperawatan, perencanaan keperawatan,
tindakan keperawatan, dan penilaian keperawatan yang disusun secara sistematis,
valid, dan dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan hukum.

Tabel 2.10 Aspek Penilaian Dokumentasi


No Aspek yang dinilai Dilakukan Tidak Dilakukan
.
1. Penggunaan format SOAP √
2. Penggunaan format SBAR √

Berdasarkan tabel diatas dokumentasi pasien yang terdapat di ruangan


dituliskan dengan menggunakan format SOAP yang terdapat di CPPT. Namun
dalam penyampaiannya yang dilakukan pada saat handover, perawat menggunakan
format SBAR. Dalam hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya harus
menyesuaikan dengan kebutuhan akreditasi rumah sakit. Dan untuk pencatatan
laporan tindakan, perawat selalu mendokumentasikan segera setelah selesai
dilakukannya tindakan.

Anda mungkin juga menyukai