DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

Tabel 1. Keaslian Penelitian ........................................................................ 7

vii
 DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

Gambar 1. Bagan Kerangka Konsep ............................................................ 29

Gambar 2. Desain Penelitian Cross Sectional Study .................................... 41

viii
 DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Kepanjangan
APD : Alat Pelindung Diri
CNN : Convolutional Neural Network
CoV : Coronaviruses
Covid : Corona Virus Desease
DKI : Daerah Khusus Ibukota
Ho : Hipotesis nol
Ha : Hipotesis alternatif
JAM : Jamu Air Mancur
KK : Kepala Keluarga
MERS-CoV : Middle East Respiratory Syndrome
PT : Perseroan Terbatas
RNA : Ribon Nuclead Acid
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
SARS : Severe Acute Respiratory Syndrome
SARS-CoV-2 : Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
Satpol PP : Satuan Polisi Pamong Praja
SPSS : Statistic Package For The Social Science
UMKM : Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
WHO : World Health Organization

ix
 DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat permintaan menjadi responden

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Instrumen Penelitian

Lampiran 4. Surat Izin Pengambilan Data Awal Dari Universitas Mandala

Waluya Kendari

Lampiran 5. Format Konsultasi Bimbingan

x
 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Covid-19 di Dunia saat ini adalah kasus pandemi sejak tanggal 11

Maret 2020. Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh corona virus.

Coronaviruses (CoV) merupakan bagian dari keluarga virus yang

menyebabkan penyakit mulai dari flu hingga penyakit yang lebih berat

seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) and Severe Acute

Respiratory Syndrome (SARS-CoV) (Widiyani, 2020).

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus

terkonfirmasi yang cukup tinggi. Indonesia melaporkan kasus pertama

Covid-19 pada tanggal 2 Maret 2020 yakni ada dua pasien positif

yang diduga tertular dari warga Negara Jepang, hingga tanggal 27 Desember

2020 total kasus menjadi 108.452 kasus positif dan jumlahnya terus

bertambah hingga sekarang tersebar di 34 provinsi (Kemenkes, 2020).

Berdasarkan data Kemenkes RI pertanggal 9 April 2021 diperoleh data

jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sebanyak

1.558.145 kasus, dengan angka kematian sebanyak 42.348 jiwa (2,71%).

Jumlah kasus tertinggi adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Indonesia berada di urutan ke 19 dari 186 Negara yang masih terkena

pandemi covid-19 (Laporan Gugus Tugas Covid-19 Indonesia Tahun 2021).

Kasus pertama di Sulawesi Tenggara diketahui tanggal 19 Maret 2020.

Kasus ini dinyatakan positif setelah dikonfirmasi telah melakukan perjalanan

dari luar negeri (umrah) (Persada, 2020). Hingga 30 Desember 2020 telah

terkonfirmasi sebanyak 7.857 kasus positif dan 147 kasus

meninggal (Laporan Satgas Covid-19 Sultra, 2020). Data terbaru

menunjukkan angka kasus covid-19 di Sulawesi Tenggara per tanggal 22

Januari 2021 sebanyak

9.084 kasus, dengan angka kematian sebanyak 173 jiwa (1,9%). Daerah

dengan kasus tertinggi adalah Kota Kendari sebanyak 4.226 kasus, disusul

Kota Bau-bau sebanyak 920 kasus, dan Kolaka sebanyak 864 kasus (Laporan

Gugus Tugas Covid 19 Sulawesi Tenggara Tahun 2021).

Penularan Covid-19 terjadi melalui droplet yang mengandung virus

SARS-CoV-2 yang masuk ke dalam tubuh. Droplet merupakan partikel

berisi air dengan diameter lebih dari 5-10 mikrometer, penularan terjadi

ketika seseorang berada pada jarak dekat (dalam 1-2 meter) dengan

seseorang yang memiliki gangguan pernapasan semisal batuk atau bersin.

Penularan juga dapat terjadi melalui benda dan permukaan yang

terkontaminasi droplet di sekitar orang yang terinfeksi (Aboubakr,

Sharafeldin and Goyal, 2020 dalam Ghiffari dkk, 2020).

Pencegahan penularan Covid-19 pada level individu dilakukan dengan

beberapa tindakan seperti menggunakan alat pelindung diri berupa masker.

Masker yang menutupi hidung dan mulut dapat mencegah

penularan
Covid-19 dari droplet yang terkontaminasi virus SARS-CoV-2 yang

akan masuk ke dalam tubuh melalui hidung, mulut dan mata (Ghiffari dkk,

2020).

Kepatuhan masyarakat dalam menggunakan masker dapat

mencegah penularan covid-19. Kepatuhan adalah perilaku positif yang

diperlihatkan masyarakat saat menggunakan masker. Pengetahuan, sikap,

motivasi, kenyamanan dan sistem pengawasan terhadap upaya pengontrolan

dan pencegahan penyakit merupakan faktor-faktor yang turut mempengaruhi

(Sinuraya dkk., 2018).

Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2020) menunjukkan bahwa

sebagian besar responden di Kabupaten Muna selalu menggunakan

masker saat bepergian keluar rumah (57,8%). Namun, masih ada 35,5%

yang mengaku jarang menggunakan masker saat keluar rumah dan 6,7%

yang mengaku tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Pada penelitian

Ghiffari dkk (2020) menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara

ketidakpatuhan memakai masker dengan pengetahuan, sikap, kenyamanan,

ketersediaan sarana, akses informasi, dan sistem pengawasan.

Berdasarkan data UPTD Puskesmas Unaaha Kabupaten Konawe pada

bulan Desember 2020 jumlah kasus covid-19 cukup tinggi yakni

sebanyak

158 kasus terkonfirmasi positif dan wilayah Kecamatan Unaaha masuk

dalam zona merah. Kasus pertama terkonfirmasi adalah warga di Kelurahan

Tumpas yang baru pulang umrah. Adapun jumlah kasus baru Covid-19 di

Kecamatan Unaaha mulai Januari sampai Maret 2021 sebanyak 23

kasus. Terbanyak adalah Kelurahan Tumpas. (Laporan Puskesmas Unaaha

Kabupaten Konawe Tahun 2020). Jumlah KK Kelurahan Tumpas saat ini

sebanyak 414 KK.

 Berdasarkan hasil survei awal pendahuluan yang dilakukan pada 10

responden warga masyarakat Kecamatan Unaaha diketahui ada 4 responden

yang berpengetahuan kurang tentang penyakit covid-19 dan cara

pencegahan, selain itu responden mengatakan jarang menggunakan

masker jika keluar rumah, serta ada 6 responden tidak patuh menggunakan

masker dengan alasan merasa tidak nyaman saat menggunakan masker yakni

merasa seperti sesak dan tidak lega bernafas. Hasil pengamatan di lapangan

didapatkan banyak warga Kecamatan Unaaha yang tidak menggunakan

masker saat berada di tempat umum seperti pasar, di toko, tempat ibadah,

bahkan di tempat- tempat makan atau kafe (Warkop).

Sejak tahun 2020 hingga Februari 2021 pemerintah

memberlakukan sistem pengawasan bagi masyarakat yang tidak

mengunakan masker yang dikontrol oleh Pihak Kepolisian dan Satpol

PP melalui metode suiping masker di pinggir jalan dekat pos pemantauan,

hasilnya tidak sedikit masyarakat yang terkena razia masker dan beberapa

diantaranya ada yang dikenakan sanksi karena kelalaiannya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian tentang “Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan

penggunaan masker sebagai pencegahan pandemi covid-19 pada

masyarakat di Kelurahan Tumpas Kabupaten Konawe Tahun 2021”.

B. Rumusan Masalah

Apa sajakah factor yang berhubungan dengan kepatuhan penggunaan

masker sebagai pencegahan pandemi covid-19 pada masyarakat

di Kelurahan Tumpas Kabupaten Konawe?

 6

mau memakai adalah tidak sadar/tidak mengerti, panas,

sesak, tidak enak dipakai, tidak enak dipandang, berat,

mengganggu pekerjaan, tidak sesuai dengan bahaya yang ada,

tidak ada sangsi, dan atasan juga tidak memakai (Khairuddin,

2015).