Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA KLINIK

AMILASE

OLEH :
KELOMPOK 18
NAMA : 1. THERESIA A. K. WILLI (154111068)
2. YONGKY AMALO (154111070)
SEMESTER : VI (ENAM)
KELAS : B
PRODI : S1 FARMASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


CITRA HUSADA MANDIRI
KUPANG
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah Kimia Klink yang membahas tentang
”Amilase”, sampai selesai dengan baik.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada para pembaca.

Kupang, Juli 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ......................................................................................................... 1


1.2 Rumusan masalah .................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN ...................................................................................................... 2

2.1 Definisi Amilase ......................................................................................................... 2


2.2 Fungsi Enzim Amilase ................................................................................................ 3
2.3 Mekanisme Enzim Amilase ........................................................................................ 3
2.4 Struktur Enzim Amilase .............................................................................................. 4
2.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kerja Enzim .................................................................. 4

BAB III : PENUTUP .............................................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 6


3.2 Saran ........................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHUUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan enzim sebagai biokatalisator dalam berbagai bidang industri semakin
penting.Enzim yang diproduksi secara komersial, telah banyak digunakan dalam bidang industri,
analisis, dan kedokteran. Oleh karena itu, berkembangnya berbagai teknologi proses pada
industri biologi yang menggunakan enzim akan memerlukan berbagai jenis enzim dengan
spesifikasi masing-masing.
Saat ini, enzim amilase (α-amilase, β-amilase dan glukoamilase) merupakan salah satu
enzim paling penting di bidang bioteknologi.Enzim yang berasal dari famili amilase memiliki
potensi luas pada berbagai aplikasi industri. Amilase yang menguasai kurang lebih 25 %
perdagangan enzim sangat berperan pada proses hidrolisis pati di bidang industri untuk berbagai
keperluan. Jumlah aplikasi enzim menjadi semakin meningkat dengan ditemukannya enzim
termostabil. Hal ini berdampak pada semakin berpeluangnya penggunaan enzim di berbagai jenis
aplikasi industri (Haki, 2003), sebab proses termofilik lebih stabil, cepat, murah, serta
memudahkan aktivitas reaktan.
Enzim amilase merupakan enzim yang penting dalam bidang pangan maupun non
pangan. Beberapa jenis kapang yang menghasilkan enzim amilase dalam jumlah relatif banyak
adalah kapang Aspergillus, Penicillium, Neurospora, Humicola, Mucor dan RhizopusV.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Enzim Amilase ?
2. Apa fungsi dari Enzim Amilase ?
3. Bagaimana mekanisme kerja dari Enzim Amilase ?
4. Bagaimana struktur dari Enzim Amilase ?
5. Apa saja factor yang mempengaruhi kerja enzim ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari Enzim Amilase.
2. Mengetahui fungsi dari Enzim Amilase.
3. Mengatahui mekanisme kerja dari Enzim Amilase.
4. Mengetahui struktur dari Enzim Amilase.
5. Mengetahui factor yang memperngaruhi kerja enzim.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Enzim Amilase


Enzim amilase termasuk golongan enzim hidrolase.Enzim amilase merupakan enzim
yang mempunyai aktivitas memecah ikatan-ikatan pada amilum (pati) hingga terbentuk maltosa
(Poedjadi, 1994).Amilase dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti tanaman, binatang dan
mikroorganisme. Enzim Amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum
dan dekstrin, yang kemudian akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana seperti
maltosa. Amilase diklasifikasikan sebagai saccharidase (enzim Yang memotong
polisakarida).amilase merupakan enzim pencernaan, terutama dilakukan oleh pankreas dan
kelenjar ludah.
Ada beberapa tipe amilase yang berbeda. Enzim ini diklasifikasikan sesuai dengan
cara memotong ikatan glikosidik.
a) α-Amilase
Enzim α-amilase (α-1,4 glukan-glukanhidrolase), termasuk enzim pemecah dari
dalam molekul, bekerja menghidrolisis dengan cepat ikatan α-1,4 glukosida pada pati.
Enzim ini banyak digunakan pada industri sirup, sari buah, dan selai.Enzim α-amilase
mengandung paling sedikit 1 atom kalsium permolekul dan melekat dengan erat pada
molekul enzim.Adanya kalsium tersebut menyebabkan enzim ini disebut “calcim metal
coenzyme” (Judoamidjojo dkk., 1989).Ion kalsium ini penting untuk stabilitas dan
aktivitas enzim.
Aktivitas α-amilase dapat diukur berdasarkan penurunan kadar pati yang larut,
kadar dekstrin yang terbentuk, dan pengukuran viskositas atau jumlah gula pereduksi
yang terbentuk (Judoamidjojo dkk., 1989).
b) β-Amilase
β-amilase (β-1,4 glukan maltohidrolase), memutus dari luar molekul dan menghasilkan
unit-unit maltosa dari ujung nonpereduksi pada rantai polisakarida. Bila tiba pada ikatan
α-1,6 glikosida seperti yang dijumpai pada amilopektin atau glikogen, aktivitas enzim ini
akan terhenti. Enzim ini bekerja pada ikatan α-1,4 dengan menginversi konfigurasi posisi
atom C (1) atau atom C nomor 1 molekul glukosa dari α menjadi β. Enzim β-amilase
memiliki pH optimum antara 5-6 (Judoamidjojo dkk., 1989).
c) γ –amylase
Gamma amilase (γ –amilase), EC.3.2.1.3.disebut juga glukan 1,4-α–glukosidase,
amiloglukosidase, ekso-1,4-α–glukosidase, lisosomal α-glukosidase, glukoamilase, 1,4-α-
D-glukan glukohidrolase. Merupakan pemutus terakhir ikatan glikosida pada bagi ujung
nonreduksi dari amilosa dan amilopektin untuk menghasilkan unit glukosa.
2.2 Fungsi Enzim Amilase
Fungsi enzim bagi makhluk hidup yaitu sangat penting dalam pemecahan pati menjadi
glukosa sehingga dapat dimanfaatkan sebagai energi bagi tubuh terutama dilakukan oleh
pankreas dan kelenjar ludah.
2.3 Mekanisme Kerja Enzim Amilase
Enzim amylase bekerja dengan memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan
dekstrin, dan akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu maltose.
a) α-Amilase
Mekanisme kerja enzim α-amilase pada amilosa dibagi dalam dua tahap, pertama
degradasi secara cepat molekul amilosa menjadi maltosa dan maltotriosa yang terjadi
secara acak.Pada tahap ini terjadi penurunan kekentalan dengan cepat.Tahap kedua,
degradasi α-amilase pada amilosa menghasilkan glukosa dan maltosa dengan laju
lebih lambat dan tidak secara acak (Winarno, 1995).
Alpha-amilase pada umumnya aktif bekerja pada kisaran suhu 25-95oC.Penambahan
ion kalsium dan klorida dapat meningkatkan aktivitas kerja dan menjaga kestabilan
enzim ini.
b) β-Amilase
Enzim ini bekerja pada ikatan α-1,4 dengan menginversi konfigurasi posisi atom C
(1) atau atom C nomor 1 molekul glukosa dari α menjadi β
c) γ –amylase
γ-amilase memecah α (1-6) glikosidik, selain membelah α terakhir (1-4) glikosidik
pada akhir non-reduksi amilosa dan amilopektin, menghasilkan glukosa.Berbeda
dengan bentuk-bentuk lain amylase, γ –amylase paling efisien dalam lingkungan
asam dan memiliki pH optimum 3.
2.4 Struktur Enzim Amilase

Enzim amylase terdiri dari 496 asam amino, satu ion kalsium, satu ion klorida dan 170 molekul
air.Ca (2+) ion, yang diperlukan untuk fungsinya, terikat ke asparagina, argine, asparate,
histidin dan tiga molekul air.Selain itu, Cl (-) ion terikat ke argine, asparagin dan argine dan
satu molekul air.

2.5 Faktor yang mempengaruhi kerja enzim


Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a) pH
Struktur ion enzim bergantung pada pH lingkungan. Enzim dapat berbentuk ion positif
dan ion negative (Zwitter ion). Dengan demikian perubahan pH akan mempengaruhi
efektivitas bagian aktif enzim dalam membentuk kompleks enzim-substrat. pH yang
rendah atau pH yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya proses denaturasi dan ini akan
mengakibatkan menurunnya aktivitas enzim (Poedjiadi, 1994).
b) Suhu
Suhu yang rendah menyebabkan reaksi kimia berlangsung lambat, sedangkan pada suhu
tinggi, reaksi kimia akan berlangsung cepat. Pada enzim, suhu yang tinggi menyebabkan
terjadinya proses denaturasi. Hal ini menyebabkan bagian aktif enzim terganggu dan
dengan demikian konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya
pun akan menurun (Martono, 1993).
c) Konsentrasi enzim
Pada suatu konsentrasi substrat tertentu, laju reaksi meningkat secara linier dengan
bertambahnya konsentrasi enzim (Page, 1997).
d) Konsentrasi substrat
Pada konsentrasi enzim tetap dan konsentrasi substrat rendah, kompleks enzim-substrat
yang terbentuk sedikit (masih banyak enzim bebas/tidak berikatan dengan substrat). Bila
konsentrasi substrat diperbesar, maka makin banyak substrat yang bereaksi dengan sisi
aktif enzim, sehingga konsentrasi enzim-substrat makin besar dan menyebabkan
meningkatnya laju reaksi. Namun pada batas konsentrasi substrat tertentu, semua enzim
telah bereaksi dengan substrat (tidak terdapat enzim bebas). Dalam kondisi ini,
bertambahnya konsentrasi substrat tidak menyebabkan bertambahnya konsentrasi enzim-
substrat, sehingga laju reaksinya pun tidak meningkat (Poedjiadi, 1994).
e) Inhibitor
Inhibitor merupakan suatu zat yang dapat menghambat reaksi enzimatis. Ikatan inhibitor
dengan enzim dapat mengubah kemampuan enzim dalam mengikat substrat dan
mengubah kemampuan daya katalisator enzim. umunya inhibitor akan menyerang sisi
aktif enzim sehingga enzim tidak lagi berikatan dengan substrat dan tidak memiliki
fungsi katalitik.
f) Waktu inkubasi
Waktu inkubasi yang dibutuhkan enzim untuk bereaksi dengan substrat secara optimum
adalah berbeda-beda. Ada beberapa enzim membutuhkan waktu inkubasi yang lama
untuk bereaksi dengan substrat.
DAFTAR PUSTAKA
digilib.unila.ac.id/14407/4/BAB%20II.pdf
eprints.undip.ac.id/44502/9/BAB_II.pdf
https://journal.uncp.ac.id/index.php/dinamika/article/view/613/531
www.phytojournal.com/archives/2017/.../6-4-407-141.pdf
www.sciepub.com/JAEM/abstract/2226

Anda mungkin juga menyukai