Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian Intelegensi Secara Etimologis


Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan
Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones
Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power)
yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani
disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata
Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya
atau potensi untuk memahami sesuatu.
B. Faktor-faktor yang dapat mempengarudi intelegeni, ehingga terdapat perbedaan intelegeni eeorang yang lain,
ialah :
1. Pembawaan, ditentukan oleh sifat dan ciri yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan kita yakni dapat tidaknya
memecahkan suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh pembawaan kita. Orang itu ada yang pintar dan ada yang
kurang pintar. Meskipun menerima pelajaran yang sama, perbedaan itu masih tetap ada.
2. Kematangan, tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tiap organ (fisik
mapun psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya masing-
masing. Anak-anak tak dapat memecahkan soal-soal tertentu, karena soal tersebut masih terlampau sukar
baginya. Organ dan fungsi jiwanya masih belum matang untuk melakukan mengenai soal itu. Kematangan
berhubungan erat dengan umur.
3. Pembentukan, ialah segala keadaan di luar diri diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
Dapat kita bedakan pembentukan sengaja (seperti yang dilakukan di sekolah), dan pembentukan tidak sengaja
(pengaruh alam sekitar).
4. Minat dan pembawaan yang khas, minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan
bagi perbuatan itu. Dalam diri manusia terdapat dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia
untuk berinteraksi dengan dunia luar. Motif menggunakan dan menyelidiki dunia luar (manipulate and exploring
motivasi). Dari manipulasi dan ekplorasi yang dilakukan terdapat dunia luar itu, lama-kelamaan timbullah minat
terhadap seuatu. Apa yang membuat minat mendorong seseorang untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
5. Kebebasan, kebebasan itu berarti manusia dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam memecahkan
masalah. Manusia memiliki kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah sesuai dengan
kebutuhannya. Dengan adanya kebebasan ini berarti bahwa minat itu tidak selamanya menjadi syarat dalam
perbuatan intelegensi.
C. Ciri – ciri intelegensi
Ciri-ciri intelegensi yaitu :
1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi
dapat diamati secara langsung).
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan
masalah yang timbul daripadanya.
Ciri – ciri tingkah laku yang intelegen menurut Effendi dan Praja (1993):
1) Purposeful behavior, artinya selalu terarah pada tujuan atau mempunyai tujuan yang jelas.
2) Organized behavior, artinya tingkah laku yang terkoordinasi, senua tenaga dan alat – alat yang digunakan dalam
suatu pemecahan masalah terkoordinasi dengan baik.
3) Physical well toned behavior, artinya memiliki sikap jasmaniah yang baik, penuh tenaga, ketangkasan, dan
kepatuhan.
4) Adaptable behavior, artinya tingkah laku yang luas fleksibel, tidak statis, dan kaku, tetapi selalu siap untuk
mengadakan penyesuaian/perubahan terhadap situasi yang baru.
5) Success oriented behavior, artinya tingkah laku yang didasari rasa aman, tenang, gairah, penuh kepercayaan, akan
sukses/optimal.
6) Clearly motivated behavior, artinya tingkah laku yang memenuhi kebutuhannya dan bermanfaat bagi orang lain
atau masyarakat.
7) Rapid behavior, artinya tingkah laku yang efisien, efektif dan cepat atau menggunakan waktu yang singkat.
8) Broad behavior, artinya tingkah laku yang mempunyai latar belakang dan pandangan luas yang meliputi sikap
dasar dan jiwa yang terbuka.
D. Teori-Teori Intelegensi
Teori – teori inteligensi dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:
1. Teori Faktor
Teori ini dikembangkan oleh Spearman, dia mengembangkan teori dua factor dalam kemampuan mental
manusia. Yakni :
a. Teori factor “g” (factor kemampuan umum) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara
umum (misalnya, kemampuan menyelesaikan soal – soal matematika)
b. Teori factor “s” (factor kemampuan khusus) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara
khusus (misalnya, mengerjakan soal – soal perkalian,atau penambahan dalam matematika)
2. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap tiap kemampuan memiliki jenis keunikan
tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), isi informasi (content), dan hasil informasi
(product).penjelasannya adalah sbb :
a. Operation (aktivitas pikiran atau mental)
 Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya mengetahui
makna kata “adil” atau “krisis”
 Memory yakni menyimpan informasi dalam pikiran dan mempertahankannya
 Divergent production yakni proses menghasikan sejumlah alternative informasi dari gudang ingatan untuk
memenuhi kebutuhan, misalnya mengusulkan sejumlah judul sebuah cerita
 Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan. Misalkan
menemukan kata – kata yang cocok untuk jawaban TTS
 Evaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis
b. Content (isi informasi)
 Visual yaitu informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh mata
 Auditory yakni informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterina oleh system
pendengaran (telinga)
 Simbolic yaitu iem – item informasi yang tersusun urut bersamaan dengan iem – iet yang lain.
 Misalnya sederet angka, huruf abjad dan kombinasinya
 Sematic biasanya berhubungan dengan makna atau arti tetapi tidak melekat pada symbol – symbol kata
 Behavioral yakni item informasi mengenai keadaan mental dan perilaku individuuang dipindahkan melalui
tindakan dan bahasa tubuh.
c. Product (bentuk informasi yang dihasilkan)
 Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunuikan didalam kombinasi sifat dan atributnya, contoh
bunyi musik,cetakan kata
 Class yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan bilangan genap dan ganjil
 Relation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan berurutan, Abi kawin
dengan Ani
 Sistem yakni tiga item atau lebih berhubungan dalam suatu susunan totalitas. Misalkan tiga orang berinteraksi
didalam sebuah acara dialog di TV
 Transformation yaitu setiap perubahan atau pergantian item informasi
 Implication yakni item informasi diusulkan oleh item informasi yang sudah ada. Misalkan melihat 4X5 dan
berpikir 20.
3. Teori Kognitif
Teori ini dikembangkan oleh Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis kedalam beberapa komponen
yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalahnya diantaranya :
 Metakomponen adalah proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi yang digunakan untuk
melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja dalam suatu tugas
 Komponen kinerja adalah proses – proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk melaksanakan
berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas
 Komponen perolehan pengetahuan adalah proses – proses yang terlibat dalam mempelajari informasi baru dan
penyimpanannya dalam ingatan
4. Teori Inteligensi Majemuk (multiple intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan sedikitnya ada tujuh jenis
inteligensi yang dimiliki manusia secara alami:
INTELEGENSI

A. Pengertian Intelegensi
Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti
D. TEORI – TEORI INTELIGENSI memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau
Teori – teori inteligensi dibedakan menjadi empat macam, diantaranya: perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau
1. Teori Faktor potensi untuk memahami sesuatu.
Teori ini dikembangkan oleh Spearman, dia mengembangkan teori dua factor dalam
kemampuan mental manusia.
2. Teori Struktural Intelektual B. Ciri – ciri intelegensi
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap tiap kemampuan Ciri-ciri intelegensi yaitu :
memiliki jenis keunikan tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), 1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang
isi informasi (content), dan hasil informasi (product). melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi
3. Teori Kognitif dapat diamati secara langsung).
Teori ini dikembangkan oleh Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis 2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada
kedalam beberapa komponen yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan
masalahnya masalah yang timbul daripadanya.
4. Teori Inteligensi Majemuk (multiple intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intelegensi Seseorang
sedikitnya ada tujuh jenis inteligensi yang dimiliki manusia secara alami, 1. Pembawaan, ditentukan oleh sifat dan ciri yang dibawa sejak lahir.
2. Kematangan, tiap organ dalam tubuh manusia mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.
3. Pembentukan, ialah segala keadaan di luar diri diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi.
4. Minat dan pembawaan yang khas, minat mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
5. Kebebasan, kebebasan itu berarti manusia dapat memilih metode-
metode yang tertentu dalam memecahkan masalah.

https://kmjppb.wordpress.com/2011/10/15/intelegensi/
http://sitiinurhidayah.blogspot.co.id/2015/11/intelegensi-
pengertian-intelegensi.html

Anda mungkin juga menyukai