Anda di halaman 1dari 15

A.

Etika Profesional
 Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter,
watak kesusilaan atau adat.
 Profesional merupakan komitmen para anggota suatu profesi untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan
keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban
masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang saksama.

B. Etika sebagai Profesi


1. Pengertian Etika Profesi secara umum adalah sikap etis sebagai bagian
integral dari sikap hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai
pengemban profesi.
2. Pengertian Etika Profesi menurut para ahli :
 Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap
hidup dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
 Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan
prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma umum pada bidang-
bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
 Etika profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati
pada tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu. Contoh : pers dan
jurnalistik, engineering (rekayasa), science,medis/dokter,dsb.
 Etika profesi berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah
dilakukan seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi
dikalangan masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
 Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para angglta masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama. (Anang
Usma,SH., MSi)

1
3. Prinsip dasar di dalam etika profesi
 Tanggung jawab
a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain
atau masyarakat pada umumnya.
4. Keadilan
5. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
6. Prinsip Kompetensi,melaksanakan pekerjaan sesuai jasa profesionalnya,
kompetensi dan ketekunan
7. Prinsip Prilaku Profesional, berprilaku konsisten dengan reputasi profesi
8. Prinsip Kerahasiaan, menghormati kerahasiaan informasi.

9. Contoh kasus yang berhubungan dengan etika profesi


Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Rengat, Provinsi Riau, Teuku
Rahman meminta agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan
Riau memberikan hasil audit yang diminta penyidik Kejari Rengat atas
kerugian negara dalam kasus dugaan korupsi dana APBD Inhu tahun
2011 dan 2012 sebesar Rp 2,8 Miliar. Pasalnya, sudah berbulan-bulan
permintaan audit yang diajukan Kejari Rengat tidak dilayani dengan baik
oleh BPK RI Perwakilan Riau tanpa alasan yang jelas.
Desakan ini disampaikan Teuku Rahman mengingat masa jabatan
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintahan Kabupaten Indragiri Hulu
(Inhu), Erisman yang diincar Jaksa bakal berakhir akhir bulan Desember
tahun 2014 ini. Menurut Teuku Rahman, permintaan audit kerugian
negara dalam dugaan korupsi yang dilakukan dua orang bendahara di
sekretariat daerah Inhu, telah disampaikan penyidik Kejari Rengat
kepada BPK Riau sejak bulan Februari 2014.
Namun, hingga saat ini atas kasus tersebut, pihaknya yang telah
menetapkan dua orang mantan bendahara di sekretariat daerah Inhu
sebagai tersangka dan telah menahan kedua orang tersebut di Rutan

2
Rengat. Teuku Rahman menegaskan jika dalam beberapa hari ke depan
pihak BPK Riau belum juga menyerahkan permintaan hasil audit, maka
penyidik Kejari Rengat akan melanjutkan kasus dugaan korupsi tersebut
berdasarkan temuan yang ada.
Penyebab dari kasus ini adalah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
tidak transparan dan lamban dalam menyelidiki dan memberikan hasil
audit pada kasus dugaan korupsi dana APBD Inhu tahun 2011 dan 2012
sebesar Rp 2,8 M. oleh karena itu Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari)
hanya menggunakan temuan penyidik tanpa didukung dengan temuan
audit yang seharusnya diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
yang bertugas sebagai Auditor.

C. Etika Sebagai Karyawan


1. Pengertian Etika Kerja
Etika kerja adalah norma-norma yang melandasi tata krama hubungan
antara seorang karyawan dengan pihak lainnya. pihak-pihak yang
berhubungan antara lain :
 Antara karyawan dengan perusahaan
 Antara tugas, wewenang, dan jabatan
 Antara atasan dan bawahan
 Antar Karyawan
2. Pengertian Etika Kerja menurut kamus webster (2007)
Berdasarkan kamus Webster (2007), “etos” didefinisikan sebagai
keyakinan yang berfungsi sebagai panduan tingkah laku bagi
seseorang, sekelompok, atau institusi. Jadi, etos kerja dapat diartikan
sebagai doktrin tentang kerja yang diyakini oleh seseorang atau
sekelompok orang sebagai baik dan benar yang mewujud nyata secara
khas dalam perilaku kerja mereka (Sinamo, 2002).

3
3. Pengertian Etika Kerja menurut Subekti (dalam Kusnan, 2004)
Suatu individu atau kelompok masyarakat dapat dikatakan memiliki
etos kerja yang tinggi, apabila menunjukkan tanda-tanda sebagai
berikut:
a. Mempunyai penilaian yang sangat positif terhadap hasil kerja
manusia.
b. Menempatkan pandangan tentang kerja, sebagai suatu hal yang amat
luhur bagi eksistensi manusia.
c. Kerja yang dirasakan sebagai aktivitas yang bermakna bagi
kehidupan manusia.
d. Kerja dihayati sebagai suatu proses yang membutuhkan ketekunan
dan sekaligus sarana yang penting dalam mewujudkan cita-cita.
e. Kerja dilakukan sebagai bentuk ibadah.
4. Aspek – Aspek Etika Kerja
Etika kerja terkait dengan apa yang seharusnya dilakukan karyawan
atau manajer. Untuk itu etika kerja setiap karyawan didasari prinsip-
prinsip:
 Melaksanakan tugas sesuai dengan visi, misi dan tujuan perusahaan,
 Selalu berorientasi pada budaya peningkatan mutu kinerja,
 Saling menghormati sesama karyawan,
 Membangun kerjasama dalam melaksanakan tugas-tugas
perusahaan.
 Memegang amanah atau tanggung jawab, dan kejujuran.
 Mananamkan kedisiplinan bagi diri sendiri dan perusahaan.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja
Terdapat beberapa faktor internal yang mempengaruhi etos kerja, yaitu:
a. Usia
Menurut hasil penelitian Buchholz’s dan Gooding’s, pekerja yang
berusia di bawah 30 tahun memiliki etos kerja lebih tinggi daripada
pekerja yang berusia diatas 30 tahun (dalam Boatwright & Slate,
2000).

4
b. Jenis kelamin
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Boatwright dan Slate (2000),
wanita memiliki etos kerja yang lebih tinggi dari pada pria.
c. Latar belakang pendidikan
Hasil penelitian Boatwright dan Slate (2000) menyatakan bahwa
etos kerja tertinggi dimiliki oleh pekerja dengan latar belakang
pendidikan S1 dan terendah dimiliki oleh pekerja dengan latar
belakang pendidikan SMU.
d. Lama bekerja
Menurut penelitian Boatwright dan Slate (2000) mengungkapkan
bahwa pekerja yang sudah bekerja selama 1-2 tahun memiliki etos
kerja yang lebih tinggi daripada yang bekerja dibawah 1 tahun.
Semakin lama individu bekerja, semakin tinggilah kemungkinan
individu untuk memperoleh kesempatan untukmengembangkan
dan menggunakan kapasitasnya dan memperoleh peluang untuk
pertumbuhan dan mendapatkan jaminan. Kedua hal diatas akan
membentuk persepsi seseorang terhadap kualitas kehidupan
bekerjanya (Walton, dalam Kossen 1986).
6. Contoh Etika Sebagai Karyawan
a. Hubungan antara karyawan dengan perusahaan
 Seorang karyawan harus berusaha yang terbaik untuk kepentingan
perusahaan, jelasnya bahwa setiap karyawan harus berbuat yang
terbaik bagi perusahaan.
 Seorang karyawan harus berusaha meningkatkan kemampuannya
untuk mencapai yang terbaik, yakni kontribusi karyawan
tergantung dari kemampuan dan semangat untuk menghasilkan
yang terbaik.
 Seorang karyawan harus bersikap achievement oriented yaitu
pencapaian orientasi target dalam kerja.
 Seorang karyawan harus bertingkah laku yang baik dan
menghindari hal-hal yang mencemarkan nama baik perusahaan.

5
b. Hubungan antara tugas, wewenang, dan jabatan
 Seorang karyawan harus mempunyai rasa tanggung jawab dalam
menggunakan wewenang dan jabatan agar tidak merugikan
perusahaan, rekan kerja, orang lain dan dirinya sendiri.
 Jangan menyalah gunakan wewenang demi kepentingan pribadi,
atau mendahulukan atau memihak kelompok-kelompok tertentu.
 Jangan mengungkapkan data atau strategi perusahaan yang
bersifat rahasia kepada pihak-pihak yang tidak berhak
mengetahuinya yang dapat menyebabkan kelangsungan hidup
perusahaan terancam.
c. Hubungan antara atasan dan bawahan
 Bawahan harus bersikap hormat pada atasannya, dengan kata lain
penghormatan bawahan terhadap atasannya semata-mata atas
pertimbangan wewenang, tanggung jawab dan wibawa.
 Garis tanggung jawab adalah dari bawah keatas, yakni bawahan
bertanggung jawab kepada atasan dan atasan mempertanggung
jawabkan bawahannya.
 Seorang karyawan jangan membohongi, menyembunyikan data
atau dengan sengaja berusaha menyesatkan atasannya untuk hal-
hal yang ada kaitannya dengan perusahaan. Atasan yang tidak
mendapat informasi, atau mendapat informasi yang salah
berakibat kesimpulan dan keputusan yang salah pula, yang pada
akhirnya menyebabkan kerugian perusahaan.
d. Hubungan antar karyawan
 Saling menghargai dan membina semangat kerjasama yakni
dengan saling menghargai karena persamaan harkat dan martabat
dan membina kerjasama kerena semua karyawan bekerja dalam
team yaitu perusahaan.
 Menghindari tindakan ketidak harmonisan, pertentangan dan
keresahan diantara karyawan.

6
D. Etika Sebagai Bisnis
1. Pengertian Etika Bisnis menurut para ahli :
a. Hill dan Jones
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah
dan benar. Di mana hal tersebut dapat memberikan pembekalan
kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk
mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral
yang kompleks.
b. Velasques
Studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi
ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
c. Yosephus
Etika Bisnis secara hakiki merupakan Applied Ethics (etika terapan).
Di sini, etika bisnis merupakan wilayah penerapan prinsip-prinsip
moral umum pada wilayah tindak manusia di bidang ekonomi,
khususnya bisnis. Jadi, secara hakiki sasaran etika bisnis adalah
perilaku moral pebisnis yang berkegiatan ekonomi
d. Steade Et Al
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan
cara membuat keputusan bisnis.
2. Tujuan Etika Bisnis
Tujuan etika bisnis bagi pengusaha adalah untuk mendorong
kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan bagi para pengusaha
atau pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan
monkey business atau dirty business. Di mana, hal itu dapat merugikan
banyak pihak yang terkait.
3. Contoh Etika Bisnis
a. Menyebutkan Nama
Pengusaha yang mengerti etika bisnis, biasanya akan menyebutkan
nama secara lengkap ketika bertemu dengan orang baru. Hal ini

7
penting dilakukan untuk menunjukkan bahwa Anda memiliki etika
yang baik. Namun, jika nama Anda terlalu panjang untuk diucapkan,
Anda dapat menyingkatnya sedikit.
b. Berdiri Saat Berkenalan
Selain menunjukkan kesopanan, berdiri saat memperkenalkan diri
juga mempertegas kehadiran Anda. Namun, jika kondisinya tidak
memungkinkan untuk berdiri, Anda dapat sedikit membungkuk.
Dengan begitu, rekan bisnis akan melihat bahwa Anda adalah orang
memiliki nilai positif dan memiliki citra baik.
c. Ucapkan Terima Kasih
Ketika Anda menghadiri suatu acara bisnis jangan pernah lupa untuk
mengucapkan terima kasih, misalnya “terima kasih sudah datang”.
Namun, jangan pernah ucapkan kata tersebut secara berlebihan.
Dengan mengucapkan terima kasih secara berlebih, rekan kerja akan
memandang bahwa Anda sangat membutuhkan bantuan dari mereka.
Dan setelah pertemuan selesai, ada baiknya untuk mengirimkan pesan
dan mengucapkan terima kasih melalui email.
d. Bayar Tagihan Ketika Mengundang
Terkadang pertemuan bisnis dilakukan di luar kantor, misalnya di
sebuah kafe, restoran, dan lain sebagainya. Sebagai tuan rumah yang
mengundang pertemuan, ada baiknya membayar tagihan tersebut. Jika
rekan bisnis menolak karena alasan dia laki-laki dan Anda perempuan,
Anda tetap harus membayarnya dan katakan bahwa perusahaan akan
menggantinya.
4. Contoh Kasus yang berhubungan dengan Etika Bisnis
a. Sebuah perusahaan pengembang di Lampung membuat kesepakatan
dengan sebuah perusahaan perusahaan kontraktor untuk membangun
sebuah pabrik. Sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pihak
pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada pihak
perusahaan kontraktor tersebut. Dalam pelaksanaannya, perusahaan
kontraktor menyesuaikan spesifikasi bangunan pabrik yang telah

8
dijanjikan. Sehingga bangunan pabrik tersebut tahan lama dan tidak
mengalami kerusakan. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor
telah mematuhi prinsip kejujuran karena telah memenuhi spesifikasi
bangunan yang telah mereka musyawarahkan bersama pihak
pengembang.
b. Sebuah Yayasan Maju Selalu menyelenggarakan pendidikan setingkat
SMA. Pada tahun ajaran baru sekolah mengenakan biaya sebesar
Rp.500.000,- kepada setiap siswa baru. Pungutan sekolah ini
diinformasikan kepada mereka saat akan mendaftar,sehingga setelah
diterima,mereka harus membayarnya. Kemudian pihak sekolah
memberikan informasi ini kepada wali murid bahwa pungutan
tersebut digunakan untuk biaya pembuatan seragam sekolah yang
akan dipakai oleh semua murid pada setiap hari rabu-kamis. Dalam
kasus ini Yayasan dan sekolah dapat dikategorikan mengikuti
transparasi.
c. Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron.
Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu
perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah
Enron sukses memasok energi ke pangsa pasar yang begitu besar dan
memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil
menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi
informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki
profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming
indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy
merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita
pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan
yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron
meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena
melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika
terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.

9
E. Etika Mahasiswa
1. Pengertian Etika Mahasiswa
Etika mahasiswa adalah etika yang mampu mengontrol mahasiswa-
mahasiswa sehingga tidak melakukan hal-hal yang mampu merugikan
banyak pihak.
2. Prinsip etika mahasiswa di dunia kampus
a. Menaati peraturan yang ditetapkan oleh Fakultas dan Para Dosen yang
mendidik kita.
b. Menganggap teman sesama mahasiswa sebagai teman sejawat yang
harus saling membantu dan menganggapnya sebagai pesaing secara
sehat dalam berkompetisi meraih prestasi akademis.
c. Menjunjung tinggi kejujuran ilmiah dengan menaati kaidah keilmuan
yang berlaku seperti menghindari tindakan menyontek, plagiat,
memalsu tanda tangan kehadiran dan tindakan tercela lainnya.
d. Berprilaku sopan dan santun dalam bergaul di lingkungan kampus dan
di masyarakat umum sebagai manifestasi dari kedewasaan dalam
berfikir dan bertindak.
e. Berpenampilan elegan sesuai dengan mode yang berlaku saat ini tanpa
harusmelanggar tata tertib berpakaian di kampus.
f. Berfikir kritis, rasional dan ilmiah dalam menerima ilmu pengetahuan
baru, bisa mempertimbangkan mana yang benar dan mana yang salah
dengan menguji setiap masukan dengan cara mengkonfirmasikan ke
sumbernya.
g. Mempunyai prinsip yang jelas dalam berpendirian di dasari dengan
kerendahan hati tanpa harus tampak sombong atau angkuh.
3. Etika Mahasiswa terdiri dari 4 etika, yaitu :
a. Etika mahasiswa terhadap mahasiswa
b. Etika mahasiswa terhadap lingkungan
c. Etika mahasiswa terhadap dosen
d. Etika mahasiswa terhadap karyawan

10
4. Contoh etika mahasiswa
a. Etika mahasiswa terhadap mahasiswa
 Membangun saling percaya antar rekan mahasiswa
 Komitmen dan disiplin yang bersifat terbuka, dan mau menerima
pendapat rekan mahasiswa lainnya
 Saling berbagi informasi
 Saling member dukungan dengan cara elegant dan gentle
 Mau menerima rekan dengan tulus yang mau bersahabat
 Terampil mengelola situasi konflik menjadi situasi problem
solving
 Menganggap rekan mahasiswa sebagai mitra belajar bukan
saingan
 Selalu menyapa rekan mahasiswa (junior-senor)
 Saling mengingatkan ketika ada tugas
 Member komentar secara objective dan positif
 Tidak memfitnah
 Melakukan pergaulan secara wajar dengan menghormati nilai-
nilai agama, kesusilaan, dan kesopanan
b. Etika mahasiswa terhadap lingkungan
 Berpakaian rapi dan sopan
 Melakukan peraturan yang berlaku
 Member contoh yang baik dalam berperilaku
 Saling menghormati
 Berperilaku dan bertutur kata yang sopan
c. Etika mahasiswa terhadap dosen
 Menyapa dosen ketika bertemu
 Menghadap dosen dengan sopan ketika ada keperluan
 Bertanya / mengemukakan pendapat dengan baik
 Bertemu di rumah dosen dengan sopan

11
 Membenahi kelas agar tercipta kenyamanan saat proses
pembelajaran
 Disiplin dalam ruangan
 Kehadiran dalam kelas, tidak pernah bolos atau tidak hadir tanpa
keterangan
 Kegiatan pada jam istirahat, menggunakan jam istirahat
sebagaimana mestinya dengan efektif dan efesien.
d. Etika mahasiswa terhadap karyawan
 Memberi salam pada semua karyawan kampus serta tersenyum
saat bertemu.
 Tidak mendesak karyawan dengan perilaku yang tidak sopan
 Bertutur kata baik saat berbicara dengan semua karyawan kapan
saja dan dimana saja
 Tidak memberikan sejumlah uang kepada karyawan untuk
mengurangi kompensasi pada buku absensi mahasiswa
5. Contoh kasus yang berhubungan dengan etika mahasiswa
a. Seorang mahasiswa diberi tugas oleh dosennya untuk membuat tulisan
yang nantinya akan diposting di blog dengan tenggat waktu yang telah
ditentukan. Selama beberapa hari mahasiswa tersebut tak
mendapatkan ide untuk dituangkan dalam tulisannya, hingga akhirnya
ia tahu bahwa salah satu temannya sudah memposting tugasnya di
blog. Ia pun langsung mencari blog temannya tersebut dan meng-copy
semua tulisan yang ada di blog temannya itu tanpa meminta izin dan
tidak mencantumkan sumbernya, Lalu ia mengklaim tugas tersebut
adalah hasil pemikiran dia.
b. mahasiswa desain yang mendapatkan tugas membuat logo hanya
mencari di internet, mengganti warnanya dan mengumpulkannya.
Tampaknya, mahasiswa lebih takut mendapat nilai yang jelek dan
tidak percaya diri terhadao hasil mereka. Seharusnya, faktor nilai
bukanlah menjadi faktor penentu dalam penilaian mengenai

12
mahasiswa sehingga dapat menurangi faktor stress terhadap tugas
yang diberikan.
F. Etika di rumah
1. Pengertian etika di rumah adalah etika yang telah diatur di lingkungan
keluarga(di dalam rumah), tentang bagaimana kita berinteraksi dengan
orang tua, bagaimana cara menghormati yang lebih tua, dan bagaimana
bersikap saat bersama dengan mereka. Diatur dan dirancang secara turun
temurun oleh sebuah keluarga(yang biasanya mengikuti etika
sosial<sesama, namun lebih diatur lebih ketat).
2. Contoh etika di rumah
a. Mengucapkan salam saat bertamu.
b. Cium tangan orang tua sebelum berangkat kuliah.
c. Makan dengan tangan kanan.
d. Mengucapkan terima kasih jika diberi sesuatu.
e. Merendahkan suara jika berbicara dengan orang tua.
f. Memberi sesuatu dengan tangan kanan.
g. Meminta maaf jika melakukan kesalahan.
h. Membuang sampah pada tempatnya.
i. Mempersilahkan orang yang lebih tua duduk bila di kendaraan umum.
j. Berdoa sebelum melakukan sesuatu.
k. Membantu sesuai kemampuan orang yang membutuhkan.
l. Menjamu tamu yang datang ke rumah.
m. Menjawab salam. Sudah dilakukan dan sering
n. Bilang sama orang tua jika pergi dari rumah.
o. Menyelawat jika ada yang meninggal.
p. Makan sambil duduk.
q. Menutup aurat dengan benar.

13
G. Etika sebagai pengusaha
1. Pengertian etika pengusaha
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma
yang berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma – norma ini
digunakan agar para pengusaha tidak melanggar aturan yang telah
ditetaplah dan usaha yang telah dijalankan memperoleh simpati dari
berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha
yang bersih dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang
dijalankan dalam waktu yang relatif lebih lama.
2. Ketentuan yang diatur dalam etika pengusaha secara umum adalah :
a. Sikap dan prilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang
berlaku dalam suatu negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik,
sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat
dan waktu yang berlaku.
d. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya,
sopan, penuh tata krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
e. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain,
hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
3. Contoh etika sebagai pengusaha
Etika bisnis yang wajib dimiliki oleh pebisnis unggul dan yang
mau sukses dalam usahanya, Anda bisa menerapkan 10 etika bisnis
berikut, diantaranya :
a. Jujur dan tidak berbohong
b. Bersikap Dewasa dan tidak kekanak-kanakan
c. Lapang dada dalam cara berkomunikasi
d. Menggunakan panggilan atau sebutan nama orang dengan baik
e. Menggunakan pesan bahasa efektif dan efisien
f. Tidak mudah emosi atau emosional

14
g. Berinisiatif sebagai pebisnis pembuka dialog
h. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
4. Contoh kasus yang berhubungan dengan etika pengusaha
Perjalanan obat nyamuk bermula pada tahun 1996, diproduksi oleh
PT Megasari Makmur yang terletak di daerah Gunung Putri, Bogor, Jawa
Barat. PT Megasari Makmur juga memproduksi banyak produk seperti
tisu basah, dan berbagai jenis pengharum ruangan. Obat nyamuk HIT juga
mengenalkan dirinya sebagai obat nyamuk yang murah dan lebih tangguh
untuk kelasnya. Selain di Indonesia HIT juga mengekspor produknya ke
luar Indonesia.
Obat anti-nyamuk HIT yang diproduksi oleh PT Megarsari
Makmur dinyatakan ditarik dari peredaran karena penggunaan zat aktif
Propoxur dan Diklorvos yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
terhadap manusia. Departemen Pertanian, dalam hal ini Komisi Pestisida,
telah melakukan inspeksi di pabrik HIT dan menemukan penggunaan
pestisida yang menganggu kesehatan manusia seperti keracunan terhadap
darah, gangguan syaraf, gangguan pernapasan, gangguan terhadap sel
pada tubuh, kanker hati dan kanker lambung.

15

Anda mungkin juga menyukai