Anda di halaman 1dari 22

KISI KISI AGAMA

Nama : Zikra Aulia Sanaz


Kelas : XII Alam 1

1. Hukum Tajwid
 Al Baqarah Ayat 30

 Al Mukminun 12-14

 Az Zariyat 56

 An Nahl 78

2. Arti dari
 Ali Imran 159
‫ع ْن ُه ْم َوا ْست َ ْغ ِف ْر لَ ُه ْم َوشَا ِو ْر ُه ْم‬ ُ ‫ب ال ْنفَضُّوا ِم ْن َح ْولِكَ فَاع‬
َ ‫ْف‬ ِ ‫ظ ْالقَ ْل‬
َ ‫غ ِلي‬
َ ‫ظا‬ ًّ َ‫َّللاِ ِل ْنتَ لَ ُه ْم َولَ ْو ُك ْنتَ ف‬
‫فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ ه‬
)١٥٩( َ‫َّللاَ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِ ِّكلِين‬ ‫علَى ه‬
‫َّللاِ إِ هن ه‬ َ ‫عزَ ْمتَ فَت ََو هك ْل‬ َ ‫األم ِر فَإِذَا‬
ْ ‫فِي‬
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan
tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.” (QS Ali Imran : 159)[1]
Arti perkata
Lafadz Arti Lafadz Arti
‫فَ ِب َما‬ Maka ‫ع ْن ُه ْْم‬ َ Pada mereka
disebabkan
ْ‫ْ َرحْ َمة‬ Rahmat (kasih ‫ست َ ْغ ِف ْرْلَ ُه ْْم‬ ْ ‫َوا‬ Dan mohonkan
sayang) ampun bagi
mereka
َْ َ‫ِمن‬
ِ‫ّْللا‬ Dari Allah ‫َوشَا ِو ْر ُه ْْم‬ Dan
musyawarahlah
dengan mereka
‫ِل ْنتَ ْلَ ُه ْْم‬ Kamu berlaku ‫ِفيْاأل ْم ِْر‬ Dalam suatu
lemah lembut urusan
terhadap mereka
ْ
َْ‫َول ْوْ ُكنت‬ َ Sekiranya kamu َْ‫فَ ِإذَاْع ََز ْمت‬ Maka apabila
bersikap kamu telah
bersepakat
ًّ‫فَظا‬ Berperilaku َ
‫فت َ َو َك ْْل‬ Maka
kasar berserahdirilah
ِْ ‫غ ِلي َظْا ْلقَ ْل‬
‫ب‬ َ Berhati kasar َِْ َ‫عل‬
‫ىّْللا‬ َ Kepada Allah
ْ‫ال ْنفَضُّوا‬ َْ َ‫ِإن‬
Tentulah mereka َ‫ّْللا‬ Sesungguhnya
menjauhkan diri Allah
َْ‫ِم ْنْح َْو ِلك‬ Dari ُّْ ‫يُ ِح‬
‫ب‬ Menyukai
sekelilingmu
ُْ ‫ْفاع‬
‫ْف‬ َ Maka َْ‫ْا ْل ُمت َ َو ِك ِلين‬ Orang-orang
maafkanlah yang bertawakal

 Asy Syura 38
)٣٨( َ‫ورى َب ْينَ ُه ْم َو ِم هما َرزَ ْقنَا ُه ْم يُ ْن ِفقُون‬
َ ‫ش‬ُ ‫صالة َ َوأ َ ْم ُر ُه ْم‬
‫َوالهذِينَ ا ْست َ َجابُوا ِل َر ِبِّ ِه ْم َوأَقَا ُموا ال ه‬
Artinya: “Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.” (QS Asy Syura : 38)[2]
Arti perkata
Lafadz Arti Lafadz Arti
َْ‫ َوالَذِين‬Dan orang- ‫ُورى‬
َ ‫ ش‬Musyawarah
orang yang
‫ست َ َجابُوا‬
ْ ‫ا‬ Mematuhi ْ‫ بَ ْينَ ُه ْم‬Di antara
seruan mereka
ْ‫ْ ِل َر ِب ِه ْم‬ Tuhan ‫ َو ِم َما‬Dan dari apa
mereka
َ ‫َوأَقَا ُمواْال‬
َ‫صال ْة‬ Dan mereka ْ‫ َر َز ْقنَا ُه ْم‬Yang kami
mendirikan berikan kepada
Shalat mereka
ْ‫َوأ َ ْم ُر ُه ْم‬ Dan urusan َْ‫ ْيُ ْن ِفقُون‬Mereka
mereka menafkahkan

3. Perilaku yang sesuai dari ayat


 Al Isra 26-27
perilaku yang mencerminkan surat Al-Isra 26-27 :
- menampilkan sikap menyantuni kaum duafa dalam kehidupan sehari-hari
- melakukan bentuk kasih sayang
- tidak melakukan segala macam pemborosan (bicara, makan, waktu, harta)
- selalu hemat dan cermat dalam menggunakan harta
- tidak menggunakan harta untuk maksiat
- tidak menuruti bujukan hawa nafsu dan setan
 Al baqarah 177
a. Memberi harta yang dicintainya kepada karib kerabat yang membutuhkannya.
b. Memberikan bantuan kepada anak yatim.
c. Memberikan harta kepada musafir yang membutuhkan.
d. Memberi harta kepada orang-orang yang terpaksa meminta-minta.
e. Memberikan harta untuk memerdekakan hamba sahaya.
f. Memjalankan ibadah yang telah diperintahkan Allah denagn penuh keikhlasan.
g. Menunaikan zakat kepada orang yang berhak menerimanya sebagaimana yang
tersebut dalam surah At Taubah Ayat 60.
h. Menepati janji bagi mereka yang mengadakan perjanjian.

4. Mengartikan Penggalan teks


 Ar Rum 41-42
 Al A’raf 56-58
 Ash Shad 27

5. Dapat menyimpulkan
 Ar Rum 41-42
· Penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di daratan dan di
lautan adalah akibat ulah atau perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya
disadari oleh umat manusia dan karenanya umat manusia harus segera
menghentikan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan di
daratan dan di lautan (termasuk angkasa raya) dan menggantinya dengan
perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam (lingkungan hidup)
· Suruhan untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu. Berbagai
bencana yang menimpa umat-umat terdahulu adalah disebabkan kemusyrikan
mereka, mereka tidak mau menghambakan diri kepada Allah SWT. Mereka justru
menghambakan dirinya kepada selain Allah (hawa nafsu setan).
 Al A’raf 56-58
· Larangan Allah SWT kepada manusia untuk berbuat kerusakan di muka
bumi. Suruhan berdoa agar umat manusia tidak menjadi kaum perusak.
Sebaliknya, dengan doa itu agar mereka menjadi golongan yang mushinin, yaitu
golongan yang berbuat kebaikan-kebaikan.
· Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, yang menghembuskan angin,
menggiring awan, dan menurunkan hujan di berbagai tempat yang dikehendaki-
Nya seperti di daerah tandus. Air hujan yang diturunkan itu menyebabkan tanah
yang tandus menjadi subur, tempat tumbuhnya berbagai jenis tanaman yang
bermanfaat. Allah SWT berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati.
· Penegasan Allah SWT bahwa di atas tanah yang subur, akan tumbuh
berbagai macam tamanan dengan baik. Sebaliknya, di atas tanah yang tandus
tanaman tidak akan tumbuh dengan baik. Orang-orang yang bersyukur akan
menyadari bahwa hal ini merupakan tanda kebesaran Allah SWT.

 Ash Shad 27
· Penegasan Allah SWT bahwa langit, bumi, dan segala isinya sengaja
diciptakan-Nya untuk kemanfaatan seluruh makhluk hidup, khususnya umat
manusia. Tidak ada satu pun yang diciptakan Allah tanpa hikmah. Hal ini diyakini
kebenarannya oleh orang beriman dan diingkari oleh orang kafir. Karena itulah
Allah menempatkan orang kafir di neraka dan orang beriman di surga

6. Melengkapi Ayat
 Al Kafirun

 Yunus 40-41

 Al Kahfi 49
7. Mengerti isi kandungan ayat
 Al Kafirun
1. Surat Al kafirun disebut sgb Al Muqasyqisyah atau penyembuh karena
kandungan nya menyembuhkan dan menghilang kemusrikan
2. Umat islam menolak usul kaum kafir untuk penyatuan agama dalam rangka
mencapai kompromi
3. Mengajak masing-masing untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan
tanpa bersikap saling mengganggu
4. Ajakan kaum kafir tidak logis karena setiap ajaran pokok suatu agama berserta
perinciannya pasti berbeda.
5 Rasulullah saw. tidak akan menyembah Tuhan orang-orang kafir karena agama
mereka bersifat menolak, ingkat, tidak dipercaya, dan mendustakan ayat-aayat
dan syariat Allah swt.

 Yunus 40-41
1. Allah menjelaskan kepada Rasulullah dan pengikut"nya, bawha keadaan
manusia terbagi menjadi dua golongan yaitu golongan orang yang mempercayai
dengan i'tikad kuad terhadap alquran dan golongan yang tidak mempercayai
Alquran dan secara terus menerus berada dalam kekafiran.
2. Allah lebih mengetahui orang" yang berbuat kerusakan di bumi karena mreka
mneyekutukan Allah, menganiaya diri sendiri.
3, Allah memberikan penjelasan bahwa apabila orang" musyrik itu tetap
mendustakan Muhammad, maka Allah tetap memenrintakan Muhammad untuk
tetap meneruskan tugas nya sebagai pembawa dan penyampai kebenaran dari
Allah.
 Al Kahfi 49
1. Kebenaran yakni sesuatu yang mantap dan tidak mengalami perubahan milik
Allah adalah harga mati karena sumbernya hanya allah swt
2. Dengan keterbatas tersebut, siapapun dipersilakan untuk menerinma atau
menolak dengan kebenaran tersebut
3. allah swt tidak akan meras rugi dengan kekafiran itu karena justru kerugiaan
dan kecelakaan akan menimpa orang yang kafir, mereka termasuk orang yang
menganiaya diri mereka sendiri
4. Akibat dari sikap aniaya terhadap diri sendiri adalah menjalani siksa api neraka
yang bergejolak.
5. Neraka tersebut memiliki penghalang berupa gejolak api sehingga yang disiksa
tidak dapet keluar dan diluarpun tidak dapat menolong

8. Menerapkan perilaku pada ayat


 Al Kafirun
1. Setiap muslim/muslimat akan bertekad dan berusaha secara sungguh-sungguh
agar selama hidup di dalam dunia ini senantiasa menyakini kebenaran agama
Islam yang dianutnya dan mengamalkan seluruh ajarannya dengan bertakwa
kepada Allah swt.
2. Walaupun antara umat Islam dengan umat lain (non-Islam) tidak ada
kompromi (toleransi) dalam hal keimanan (akidah) dan peribadahan, namun
dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakat, umat Islam dan umat lain (non-
Islam) hendaknya saling menghormati dan menghargai serta bekerja sama dalam
urusan dunia demi terwujudnya keamanan, ketertiban, kedamaian, dan
kesejahteraan bersama.
3. Menolak ajakan kaum musyrikin untuk tukar-menukar pengalaman dalam
keimanan dan peribadahan atau untuk keluar dari agama Islam dan menganut
agama mereka, dengan tegas dan bijaksana. (Pelajari Q.S. Al-Baqarah, 2 :217).
 Yunus 40-41
 Setiap orang mukmin harus taat pada Allah dan rasul-Nya
 Hendaknya orang mukmin tahu bahwa Allah adalah pemelihara dan
pembimbing kita semua.
 Orang yang tidak beriman menolak mempercayai nabi Muhammad
sebagai rasul Allah dan apa yang dibawanya. Mereka berhak berpisah
secara baik-baik dan masing-masing akan dinilai oleh Allah SWT serta di
beri balasan dan ganjaran yang sesuai.
 Al Kahfi 29
 Nilai kebenaran (haqullah) adalah sesuatu yang pasti dan menjadi harga
mati, sebab sumbernya dari Allah SWT yang tidak boleh diubah atau di
abaikan.
 Keuntungan dan kemanfaatan dari keimanan kita kepada Allah akan
kembali kepada diri kita sendiri.
 Mereka yang mengingkari dan menolak ayat-ayat Allah akan merugi dan
celaka.
9. Menentukan hukum bacaan
 Al Mujadalah 11

 Al Jumudah 9-10
10. Mengidentifikasi perilaku yang sesuai
 Al Mujadalah 11

 Al Jumudah 9-10

11. Mengartikan Ayat


 Yunus 101
 Al Baqarah 164
12. Contoh pengembangan IPTEK sesuai dengan
 Yunus 101
 Al Baqarah 164

13. Makna dari salah satu 10 sifat Allah SWT dalam asmaul husna
 Al Awwal (Maha Terdahulu)
QS. Al Hadid 57
 Al Qadir (Maha Kuasa)
QS. Ali Imran 26
 Al ‘Alim (Maha Mengetahui)
Qs Al Baqarah 33
 Ar Rahman (Maha Pengasih)
QS.Ar Rahman 10-12
 Ar Rahim (Yang Maha Penyayang)
Al Hasyr 22
 Al Adlu (Maha Adil)
An Nahl 90
 Al Ghaffar (Maha Pengampun)
Sad 66
 Al Hakim ( Maa Bijaksana)
Az Zukruf 84
 Al Malik ( Maha Merajai atau Maha Memiliki)
Al Mu’minun 116
 Al Hasib (Maha Mengitung)
QS. An Nisa 86
14. Tanda tanda beriman pada malaikat
 Bersikap jujur
 Rajin beramal Saleh
 Belajar dengan giat
 Bersikap lembut dan penuh kasih sayang kepada orang lain
 Menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar
 Berhati hati dalam bertindak
15. Mencerminkan keimanan terhadap kitab kitab Allah SWT
Ketentuan Allah SWT dalam ajaran islam adalah apabila seeorang ditimpa musibah,
haruslah dihadapi dengan ketabahan dan kesabara. Sebaliknya, apabila seseorang
mendapat nikmat, haruslah bersyukur kepada Allah. Dijelaskan dala QS Al Isra 82
Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berabngsa dapat berfungsi dbg
motivator, dinamisator, dan stabilisator. Dijelaskan di Al Hujurat ayat 13
16. Hikmah Beriman kepada rasul Allah SWT
 Bertambah keyakinan bahwa Allah Mahabesar
 Mendidik manusia agar menjadi orang orang yang bertakwa
 Membimnbing manusia agar senatiasa barada di jalan kebaikan
 Menjalani hidup sesuai dengan kehendak Allah SWT dengan cara
mengoptimalkan seluruh potensi
 Bertambah amal
 Bertambah keyakinan rukun iman itu benar adanya
 Termotivasi bahwa rasul benar adanya
17. Contoh sikap beriman kepada rasul Allah SWT
1. Jujur dalam segala perbuatan
2. Berkata baik dan benar kepada siapa saja dan apabila tidak bisa berkata baik, maka
lebih baik diam.
3. Melaksanakan amanah dari orang tua, amanah dari guru, amanah dari orang lain,
maupun amanah agama.
4. Berusaha sekuat tenaga untuk berjuang, menegakkan kebenaran dan berjuang untuk
mencapai kesuksessan degan penuh kesadaran dan semangat mencari Ridha Allah swt.
5. Gemar menuntut ilmu pengetahuan agar hidupnya berkualitas
6. Gemar membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw
7. Tidak mengingkari janji
8, Melaksanakan atau menaati risalah yang telah disampaikan oleh para rasul.
18. Menjelaskan fase fase kehidupan di akhirat
1. Yaumul Barzakh ( ‫ ) يَ ْو ُم ْالبَ ْرزَ خ‬yaitu masa penantian sebelum terjadinya hari kiamat
besar (kiamat kubra)
Firman Allah dalam surat al-Mukminun ayat 100 :
2. Yaumul Ba’ats (Hari kebangitan dari Alam Kubur) ‫ث‬ ِ ‫يَ ْو ُم ْالبَ ْع‬
Firman Allah dalam surat al-Mujadalah ayat 6
3. Yaumul Hasyr (Hari Berkumpul di padang Mahsyar). ‫يَ ْو ُم ْال َح ْش ِر‬
Firman Allah dalam surat al-An’am ayat 22
4. Yaumul Hisãb (Hari Perhitungan/Pemeriksaan) ‫ب‬ ِ ‫سا‬ َ ‫يَ ْو ُم ْال ِح‬
Firman Allah dalam surat al-Insyiqãq ayat 8
5. Yaumul Mîzan (Hari Pertimbangan Amal) ‫ان‬ ِ َ‫يَ ْو ُم ْال ِميْز‬
Firman Allah dalam surat al-Anbiya’ : 87
6. Yaumul Jaza (Hari Pembalasan) ‫يَ ْو ُم ْال َجزَ ا ِء‬
Firman Allah dalam surat al-Mukmin : 17
19. Hikmah beriman kepada hari akhir
1. Tidak akan meniru pola hidup orang kafir (yang tidak beriman).
2. Selalu beramal sholeh dan meningkatkan ketakwaan.
3. Selalu berbuat baik dan benar.
4. Mau berjihad dijalan Allah dengan jiwa dan harta.
5. Tidak bakhil (kikir) dalam berinfaq.
6. Memiliki kesabaran dalam kebenaran dan ketika tertimpa musibah.
20. Contoh sikap menerima qadar dari Allah SWT
21. Contoh husnuzzhan terhadap sesama manusia
Husnuzan terhadap Sesama Manusia
· Saling mengormati
· Berbuat baik tehadap sesama
· Generasi tua menyayangi generasi muda
· Saling tolong-menolong dalam kebajikan
22. Contoh do’a berpergian jauh
23. Contoh perilaku raja’
Raja’ = suatu pengharapan orang beriman kepada Allah SWT agar Allah SWT
memberikan rahmat ampunan syafaat dan ridhanya, nanti disaat berjumpa di yaumul
akhir
24. Cotoh berprilaku menghargai karya orang lain
 Memberikan penghargaan setinggi tingginya atas karya cipta yang telah
dibuatnya
 Merasa malu jika menjiplak karya orang lain
 Tidak membeli karya yang dijiplak
 Hanya mau memakai produk asli
 Turut menjaga karya orang lain
 Jika menemukan karya karya palsu segera laporkan ke pihak yang berwenang
25. Cara menghindari perbuatan dosa besar
 Dengan mendirikan sholat. Al’Ankabut 45
 Memperbanyak ziikir kepada Allah SWT Ar Ra’du 28
 Berpuasa. Karena berpuasa menghalangi kita berbuat maksiat
 Memperbanyak membaca Al Qur’an. Al Isra’ 82
26. Dapat mengidentifikasi contoh perilaku ridha
Ridha = Menerima segala sesuatu dengan senang hati karna percaya bahwa seua itu
telah diatu ole Allah SWT
27. Contoh perilaku adil dalam memimpin
Kriterian adil :
 Bersumber kepada wahyu Allah SWT
 Dilandasi niat dan ikhlas
 Keseimbangan dan ketetapan
 Profesional dan proposional
 Tidak memihak dan tidak berat sebelah
 Tidak berdasarkan hawa nafsu
 Tidak mementongka keluarga, diri sendiri, atau golongan
28. Hikmah menjaga persatuan
29. Perilaku membangun kerukunan
30. Menunukan cara menghindari tabzir
Tabzir = boros
 Mencari harta dengan cara yang halal
 Mengunakan harta dengan semata mata untuk beribadah kepada Allah SWT
 Menyadari bahwa didalam arta yang kita miliki ada hak hak yang harus
dikeluarkan
 Dalam menegluarkan harta hendaknya harus proposional dan diprioritaskan
 Memperhatikan asas asas efisien, efektif, dan produktif
 Menyusun anggaran pengeluaran dengan tepat.
31. Hikmah menghindari perilaku ghibah
32. Menunjukan kedudukan hadits sebagai sumbr hukum islam
Hadits adalah sumber hukum islam kedua setelah Al Qur’an. Hadits adalah segala
tingkah laku Muhammad SAW baik berupa perkataan, perbuatan, maupun
ketetapannya.
33. Menunjukan hukum Taklifi dan fenomena tersebut
Hukum taqlifi ialah khitab (titah) Allah SWT atau sabda Nabi Muhammad SAW yang
mengandung tuntutan, baik perintah melakukan atau larangan.
34. Undang undang zakat di Indonesia
 Undang undang no. 38 tahun 1999
 Bab I tentang ketentuan umum
 Bab II tentang susunan orgnisasi dan tata kerja badan amil zakat
 Bab III tentang pengukuhan lembaga amil zakat
 Bab IV tentang kewenangan pengumpulan zakat
 Bab V tentang pernsyaratan prosedur pendayagunaan hasil pengumpulan
zakat
35. Mengidentifikasi transaksi sesuai ketentuan syari’ah
36. Hikmah menjauhi riba
37. Cara sholat Jenazah
 Syarat Syarat sah Sholat jeazah
- Suci dari hadas kecil dan hadas besar
- Suci badan pakaian dan tempat dari najis
- Menutup Aurat
- Menghadap kiblat
- Salat Jenaza dilakukan setelah jenazah dimandikan dan dikafani
 Rukun Shalat jenaza
- Berdiri jika mampu
- Membaca niat
- Takbir empat kali
- Membaca surat Al Fatihah setelah takbir pertama
- Membaca shalawat Nabi Muhammad SAW setelah takbir kedua
- Membaca doa untuk jenazah setelh takbir ketiga
- Membaca doa dan mengucapka salam setelah takbir keempat
 Doa jenazah sesuai jenis jenazahnya
- Jenis laki laki dhamirnya hu
- Jenis perempuan dhamirnya ha
- Jenazah dua orang dhamirnya huma
- Jenazah banyak, damirnya hum/hunna
 Shalat jenaza boleh digunakan secara munfarid namun lebih baik secara
berjamaah. Usahakan terdiri dari 3 shaf. 2 orang masing masing shafnya
 Bila jenazahnyanya laki laki, aka imam hendaknyab berdiri menghadap jenazah
sejajar dengan kepalanya, tetapi jika jenazahnya perempun imam berdiri sejajar
dengan bagian tengah badan jenazah (pinggul)

38. Membedakan khutbah dangan da’wah


Khutbah hanya dilakukan ketika setlah sholat jumat yang memiliki syarat dan rukun
tertentu. Sementara dakwah tidak ada waktu waktu tertentu.
39. Ketentuan menggunakan wali hakim sebagai wali nikah dalam hukum islam
Wali hakim, yaitu wani pengganti. Seandainya wali nasab tidak ada atau berhalangan.
40. Ketentuan pernikahan undang undang no. 1 1974
41. Sebab sebab seseorang terhalang mendapatkan waris
 Membunuh
 Murtad
 Hamba sahaya, karena bila diberikan warisan akan diberikannya kepada tuannya
 Meninggal secara bersamaan dalam satu waktu, sehingga diketahui siapa
diantara mereka yang meninggal lbh dulu
42. Dapat menghitung bagian yang diterima masing masing ahli waris
- Harta Waris sebelum diwariskan
Membayar hutang dengan uang jenazah itu sendiri
Membayar zakatnya (2,5%)
Membayar keperluan pengurusan jenazah
Membayar wasiatnya.
 Zawil Furudh
Perolehan harta warisnya teah ditetapkan di dalam Al Qur’an dan sunnah nabi
(1/2) = Anak perempuan tunggal, cucu perempuan tunggal (dari anak laki laki),
saudara perempuan sekandung dan sebapak saja, Suami bia istrinya tidak
meninggalkan anak.
(1/4) = Suami jika istrinya meninggalkan anak, Istri, seorang atau lebi ika
suaminya meniggal tidak memiliki anak
(1/8) = istri, seorang atau lebi, jika suami meninggalkan anak,
(2/3) Dua orang anak perempuan atau lebih tanpa anak laki2, Dua orang cucu
perempuan dari anak laki laki tunggal, Dua saudara prermpuan atau lebih seibu
sebapak, Dua orang saudara perempuan yang sebapak
(1/3) = ibu, bila yang meninggal tidak mempunyai yang saudara sekandung baik
yg ibu saja atau bapak saja, Bapak bila anaknya meninggal memiliki anak atau
cucu atau saudara, nenek apabila ibu sudah tidak ada, cucu perempua dari anak
laki laki, seorang atau lebih,apabila ada seorang anak perempuan, kakek apabila
bapak sudah idak ada, saudara seibu, saudara perempua sebapak, seorang atau
lebih, apabila ada saudara seorang saudara perempuan sekandung. Namun bila
saudara kandungnya lebih dari seoran, mak saudara saudara kandung sebapak
terhalang.
 Ashabah
Bukan karena ditarik oleh zawil furudh.
 Ashabah binafsihi Terdiri dr13 orang semua laki laki
 Ashabah bighair. Ahli waris wanita yang menjadi ashabah karena orang
lain
 Ashabah MA’alghair. Disebabkan bersama sama dengan ahli waris lain
 Ar Rad, pembagian harta waris yang memilii sisa warisan yag diberikan kepada
ahli waris yang sedarah
 Al Aul, jumlah again zawil furudh melebihi jumlah pokok masalahnya
 Al Gharawain, Apabila ahli waris hanya erdiri dri istri dan suami serta bapak dan
ibu. Menyalahi aturan karena jatah ibu menjdi 1/3 bagiandr sia warisan dan
bapak 2/3 dari sisa warisan setelah diambil istri (suami). Hal ini berdasarkan
asumsi bagian lai laki 2 kali dr perempuan
43. Strategi da’wah rasulullah di makkah
Strategi Dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuannya:
1.Dakwah secara sembunyi – sembunyi selama 3 – 4 tahun
Cara ini ditempuh oleh Rasulullah karena beliau yakin, bahwa masyarakat jahiliah, masih
kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi leluhur mereka. Sehingga mereka
bersedia berperang dan rela mati dalam mempertahankannya.

Pada masa dakwah secara sembunyi – sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk
masuk Islam, orang – orang yang berada dilingkungan rumah tangganya sendiri dan
kerabat serta sahabat dewkatnya.

Orang – Orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW:

1.Khadijah binti Khuwalid (Istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian)
2.Ali bin Abu Thalib (Saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya,
masuk islam pada umur 10 tahun)
3.Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW, wafat tahun 8 H/625 M)
4.Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW, yang hidup dari tahun 573 –
634 M)
5.Ummu Aiman (Pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil)
Berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah SAW, tetapi juga kewajiban para
pengikutnya (umat Islam).

Maka, Abu Bakar Ash-Shiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani
banyak orang,karena budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya yang luas, dan
pandai bergaul telah meneladani Rasulullah SAW, yakni berdakwah secara sembunyi –
sembunyi.

Usaha dakwah Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil, beberapa teman terdekatnya


menyatakan diri masuk islam,diantaranya:

1.Abdul Amar dari Bani Zuhrah, Abdul amar: hamba milik amar. Karena Islam melarang
perbudakan, kemudian nama itu diganti oleh Rasulullah SAW menjadi Abdurrahman bin
Auf, yang artinya hamba Allah SWT, yang Maha Pengasih.
2.Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris
3.Utsman bin Affan
4.Zubair bin Awam
5.Sa’ad Bin Abu Waqqas
6.Thalhah bin Ubaidillah
2. Dakwah secara terang – terangan
Dakwah secara terang – terangan dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah
turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara
terang – terangan. Wahyu tersebut berupa ayat

Al – Qur’an Surah 26: 214-216.

Tahap – Tahap Dakwah Rasulullah SAW secara terang – terangan,antara lain:

a.Mengundang kaum kerabat keturunan Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan
dan mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya hidayah Allah SWT waktu
itu belum menyinari hati mereka, mereka belum menerima Islam sebagai agama
mereka. Namun ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sebenarnya sudah
masuk Islam, tetapi merahasiakan keIslamannya, pada waktu itu dengan tegas
menyatakan keIslamannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan
Zaid bin Haritsah.
b.Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada
dan bertempat tinggal disekitar Ka’bah untuk berkumpul di Bukit Shafa, yang letaknya
tidak jauh dari Ka’bah.
Rasulullah SAW memberi peringatan kepada semua yang hadir agar segera
meninggalkan penyembahan terhadap berhala – berhala dan hanya menyembah atau
menghambakan diri kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara
alam semesta. Rasulullah SAW juga menegaskan, jika peringatan yang disampaikannya
itu dilaksanakan tentu akan meraih ridha Ilahi, bahagia di dunia dan di akhirat. Tetapi
apabila peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat murka Allah SWT, sengsara di
dunia dan di akhirat.

Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut diantara yang hadir ada kelompok yang
menolak disertai reiakan dan ejekan, ada kelompok yang diam saja lalu pulang. Bahkan
Abu Lahab, bukan hanya mengejek, tetapi berteriak – teriak bahwa Muhammad orang
gila, seraya ia berkata: “Celakalah engka Muhammad, untuk inikah engkau
mengumpulkan kami?” Sebagai balasan terhadap kutukan Abu Lahab itu Turunlah ayat
Al-Qur’an yang berisi kutukan Allah SWT terhadap Abu Lahab , yakni surah Al-Lahab,
111: 1-5

Pada periode dakwah secara terang – terangan ini juga telah menyatakan diri masuk
Islam dua orang kuar dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu:

1.Hamzah bin Abdul Muthalib (Paman Nabi Muhammad SAW) masuk Islam pada tahun
ke-6 dari kenabian
2.Ummar bin Khattab (581-644 M), tidak lama setelah sebagian kaum muslimin
berhijrah ke Habasyah atau Ethiopia pada tahun 615 M.
c.Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk diluar kota
Mekah
Sejarah mencatat bahwa penduduk diluar kota Mekah yang masuk Islam, antara lain:

qAbu Zar Al-Ghiffari, seorang tokoh dari kaum Ghiffari, yang bertempat tinggal
disebelah barat laut Mekah atau tidak jauh dari laut Merah, menyakatan diri dihadapan
Rasulullah SAW masuk Islam. KeIslamannya itu kemudian diikuti oleh kaumnya.
q Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus yang bertempat
tinggal diwilayah barat kota Mekah, menyatakan diri masuk Islam dihadapan Rasulullah
SAW. KeIslamannya itu diikuti oleh bapak, istri, keluarganya, serta kaumnya.
qDakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yatsrib (Madinah), yang datang ke Mekah
untuk berziarah nampak berhasil. Berkat cahaya hidayah Allah SWT, para penduduk
Yatsrib, secara bergelombang telah masuk Islam dihadapan Rasulullah SAW. Gelombang
pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang.
Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang dan pada gelombang ketiga tahun
berikutnya lebih banyak lagi.

Pada gelombang ketiga ini telah datang ke Mekah untuk berziarah dan menemui
Rasulullah SAW, umat Islam penduduk Yatsrib yang jumlahnya mencapai 73 orang
diantaranya 2 orang wanita. Waktu itu ikut pula berziarah ke Mekah, orang – orang
Yatsrib yang belum masuk Islam. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan
kaum Salamah, yang kemudian menyatakan diri masuk Islam dihadapan Rasulullah SAW.

Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini,
terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul Aqabah. Istilah
Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka
akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Walaupun untuk itu mereka harus
mengorbankan tenaga, harta, bahkan jiwa. Selain itu, mereka memohon kepada
Rasulullah SAW dan para pengikutnya berhijrah ke Yatsrib.

Setelah terjadinya peristiwa Bai’atul Aqabah itu, kemudian Rasulullah SAW menyuruh
para sahabatnya yakni orang – orang Islam yang bertempat tinggal di Mekah, Untuk
segera berhijrah ke Yatsrib.

Para sahabat Nabi Muhammad SAW melaksanakan suruhan Rasulullah tersebut. Mereka
berhijrah ke Yatsrib secara diam – diam dan sedikit demi sedikit, sehingga dalam waktu
dua bulan sebanyak 150 orang umat Islam penduduk Mekah telah berhijrah ke Yatsrib.
Sedangkan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a, dan Ali bin Abu Thalib
masih tetap tinggal di Mekah, menunggu perintah dari Allah SWT untuk berhijrah.
Setelah datang perintah dari Allah SWT, kemudian Rasulullah berhijrah bersama Abu
Bakar Ash-Shiddiq r.a, meninggalkan kota Mekah tempat kelahirannya menuju Yatsrib.
Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ini terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun pertama hijrah
(622 M). Sedangkan Ali bin Abu Thalib, tidak ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW,
karena beliau disuruh Rasulullah SAW untuk mengembalikan barang – barang orang lain
yang dititipkan kepadanya. Setelah perintah Rasulullah SAW itu dilaksanakan, kemudia
Ali bin Abu Thalib menyusul Rasulullaj SAW berhijrah ke Yatsrib.
44. Mengidentifikasi piagam madinah
Perjanjian damai dengan kaum yahudi. Isinya diantara lain
 Kaum yahudi Kaum yahudi hidup damai dengan kaum muslim. Kedua belah pihak
bebas memeluk agama masing masing
 Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib tolong menolong bagi siapapu yang
memerangi mereka. Orang yahudi memikul tanggung jawabnya sendiri bgitu
juga kaum muslimin
 Kaum yahudi dan kaum muslimin wajib saling menasehati dan tolong menolong
dalam berbuat kebajikan
 Kota madinah adalah kota suci yang harus dihormati oleh mereka yang terikat
perjanjian. Bila saling terikat perselisihan yang dikhawatirkan dapat
menyebabkan hal hal yang tidak diinginkan maka serhakanlah kepada Allah SWT
dan rasulnya.
 Siapa saja yangb erada didalam kota atau luar kota madinah wajib dilindungi
keamanan dirinya, keculi orang zalim dan bersalah. Karena Allah SWT hanya
melindungi orang baik
45. Contoh tokoh islam pada abad pertengahan
46. Mengidentifikasi pengaruh gerakan modernisasi islam terhadap perkembangan islam di
Indonesia
Berawal dari pembaruan pemikiran dan pendidikan islam di minagkapau setelah
kembalinya 3 orang haji. Haji Miskin (Pandaisikat Luhak Agam), Haji sumanik (Luha
Tanah Datar), dan haji pioban (Luhak Lima Puluh). Paham yang mereka anut dipengaruhi
oleh gerakan wahabi. Makin berkembang dengan adanya SDI(dagang) PGAI (guru) Persis
NU. Lalu berdirilah parpol SI yg lalu berubah jd PSI. Permi, MIAI. Pengaruh
perkembangan islam untuk mengadakan pembaruan adalah :
 Bidang Aqidah islamiyah
Berusaha melakuan pembaruan dalam pemahaman islam, karena banyak ajaran
rasulullah terdahulu yang sudah dipercaya sebagai bid’ah dan khufarat
 Bidang Pendidikan
Perubahan kurikulum dan sistem belajar
 Bidang Politik
Dapat mengusir penjajah dari indonesia.
47. Menunujukan faktor faktor yang menyebabkan islam berkembang cepat di indonesia
48. Menganalisis contoh data perkembangan islam di Indonesia
49. Menganalisis contoh perkembangan islam di dunia
50. Mengidentifikasi hikmah perkembangan islam di dunia

Anda mungkin juga menyukai