Anda di halaman 1dari 22

Arti Perkata Surat Ali Imran Ayat 159

‫فَبِ َما‬ ‫َر ۡح َم ٖة‬ َ‫ِّمن‬


maka dengan rahmat dari

ِ ‫ٱهَّلل‬ َ‫لِنت‬ ۖ ۡ‫لَهُم‬


Allah kamu bagi/terhadap
berlaku mereka
lemah
lembut

‫َولَ ۡو‬ َ‫ُكنت‬ ‫فَظًّا‬


dan sekiranya kamu adalah bersikap keras

َ‫َغلِيظ‬ ِ ‫ۡٱلقَ ۡل‬


‫ب‬ ْ ُّ‫ٱَلنفَض‬
‫وا‬
kasar hati tentu mereka
akan
menjauhkan
diri

‫ِم ۡن‬ َ ۖ ِ‫َح ۡول‬


‫ك‬ ۡ َ‫ف‬
ُ ‫ٱع‬
‫ف‬
dari sekelilingmu maka
maafkanlah

ۡ‫ع َۡنهُم‬ ‫ٱست َۡغفِ ۡر‬


ۡ ‫َو‬ ۡ‫لَهُم‬
dari mereka dan bagi mereka
mohonkan
ampun

ۡ‫او ۡرهُم‬
ِ ‫َو َش‬ ‫فِي‬ ‫ٱأۡل َمۡ ۖ ِر‬
dan dalam urusan
bermusyawarahla
h dengan mereka

‫فَإ ِ َذا‬ َ‫َعزَ مۡ ت‬ ‫فَت ََو َّك ۡل‬


maka apabila kamu maka
membulatka bertawakkalla
n tekad h

‫َعلَى‬ ِ ۚ ‫ٱهَّلل‬ ‫إِ َّن‬


atas/kepada Allah sesungguhnya

َ ‫ٱهَّلل‬ ُّ‫ي ُِحب‬ َ‫ۡٱل ُمت ََو ِّكلِين‬


Allah Dia menyukai orang-orang
yang
bertawakkal

Isi Kandungan Ayat

Isi kandungan pada surat ali Imran ayat 159 mengajarkan kepada kita akhlaq Nabi ketika
menghadapi sahabat-sahabatnya,
Pertama, bersikap lemah-lembutlah kepada orang lain dalam hal apapun karena jika kita
bersikap kasar tentunya orang akan menjauh dari kita.
Kedua, setiap orang tentunya sangat berpotensi untuk berbuat salah maka hendaklah selalu
bersedia untuk memaafkan karena sejatinya manusia adalah tempat salah dan lupa.
Ketiga, Hindarilah sikap egois, jangan selalu ingin mengedepankan pendapat sendiri,
hendaknya kita selalu bermusyawarah dan meminta pendapat kepada orang dalam
menghadapi suatu masalah terutama masalah yang sedang dihadapi bersama misalnya
masalah yang berkaitan dengan ekonomi, politik, sosial dan lain-lain.
Keempat, dan yang terakhir adalah selalu bertawakkal kepada Allah swt karena sejatinya
karena ijin Allah swt semua yang kita rencanakan akan terwujud. Orang yang selalu
bertawakkal kepada Allah tentunya tidak akan pernah merugi karena dia yakin apa yang
terjadi merupakan taqdir terbaik yang Allah berikan.

Demikian uraian mengenai teks arab surat Ali Imran ayat 159 dalam tulisan arab dilengkapi
dengan artinya perkata dan isi kandungan pada ayat tersebut. Wallahu A’lam Bishawaab.

Ayat 190

ِ ‫الس َّٰم ٰو‬


‫ت‬ ‫ِفيْ َخ ْل ِق‬ َّ‫إِن‬
langit dalam penciptaan sesungguhnya

‫الَّي ِْل‬ ْ ‫َو‬


ِ‫اخ ِتاَل ف‬ ِ ْ‫َواأْل َر‬
‫ض‬
malam dan pergantian dan bumi

 ۙ ِ ‫أِّل ُولِى اأْل َ ْل َبا‬


 ‫ب‬ ٍ ‫اَل ٰ ٰي‬
‫ت‬ ِ ‫َوال َّن َه‬
‫ار‬
bagi orang yang terdapat tanda-tanda
dan siang
berakal (kebesaran Allah)
Ayat 191

‫ِق َيامًا‬ ‫ي ْذ ُكر ُْون هّٰللا‬


َ َ َ
‫اَلَّ ِذي َْن‬
(yaitu) orang-orang
sambil berdiri mengingat Allah
yang

‫َو َي َت َف َّكر ُْو َن‬ ‫َّو َع ٰلى ُج ُن ْو ِب ِه ْم‬ ‫َّوقُع ُْو ًدا‬
dan mereka atau dalam keadaan
duduk
memikirkan berbaring

ۚ ِ ْ‫َواأْل َر‬
‫ض‬ ِ ‫الس َّٰم ٰو‬
‫ت‬ ‫ِفيْ َخ ْل ِق‬
dan bumi (seraya
langit tentang penciptaan
berkata)

ۚ ‫بَاطِ اًل‬ ‫ٰه َذا‬ َ ‫َما َخ َل ْق‬


‫ت‬ ‫َر َّب َنا‬
tidaklah Engkau
sia-sia semua ini ya Tuhan kami
menciptakan

ِ ‫ال َّن‬
‫ار‬ َ ‫َع َذ‬
‫اب‬ ‫َف ِق َنا‬ َ ‫ُسب ْٰح َن‬
‫ك‬
neraka (dari) azab lindungilah kami Maha Suci Engkau

Artikel ini menjelaskan hukum tajwid surat ali imran ayat 190-191 dalam Al-Qurang lengkap

beserta penjelasannya dari setiap hukum tajwid yang ada, untuk teman-teman yang sedang

mempelajari hukum-hukum tajwid semoga dapat dengan cepat belajar dan dapat menerapkan

hukum tajwid ini ketika membaca ayat, semoga artikel ini dapat bermanfaat buat teman-teman

semuanya.

HUKUM TAJWID SURAT ALI IMRAN AYAT 190


Hukum tajwid surat ali imran ayat 190

ARTINYA:

SESUNGGUHNYA DALAM PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI, DAN PERGANTIAN MALAM DAN SIANG

TERDAPAT TANDA-TANDA (KEBESARAN ALLAH) BAGI ORANG-ORANG YANG BERAKAL,

TAJWIDNYA

1. Idgham ma'al ghunah / idgham wajib ghunah / ghunah musadad

Yaitu nun bertasydid cara bacanya ditahan serta dengung.

2. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

3. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf sin (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan

ke huruf sin (huruf syamsiyyah).

4. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf mim bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan

adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

5. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif
yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

6. Alif lam qomariyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf hamzah (huruf Qomariyyah), cara membacanya lam mati

dibaca jelas.

7. Hukum ro bisa tarqiq bisa tafhim

Karena ro berhadapan dengan huruf isti’la (Yaitu huruf Dhod), huruf isti’la ada 7 kho, shod, dhod,

ghin, tho, qof, dzo.

8. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

9. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf lam (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan

ke huruf lam (huruf syamsiyyah).

10. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf nun (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan

ke huruf nun (huruf syamsiyyah).

11. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

12. Tarqiq

Yaitu huruf ra barisnya kasrah, cara membacanya huruf ra dibaca tipis.

13. Mad badal

Hamzah berbaris vertikal, Yaitu pengganti dari huruf yang semula bertemu dengan hamzah mati di

hadapannya, baris vertikal itu pengganti dari huruf yang semula, panjangnya dibaca 2 harakat.

14. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf ya bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya
alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

15. Idgham bilaghunah / idgham bighoiri ghunah

Yaitu tanwin bertemu dengan huruf lam, cara membacanya suara tanwin dimasukan ke huruf lam

serta tidak memakai dengung.

16. Alif lam qomariyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf hamzah (huruf Qomariyyah), cara membacanya lam mati

dibaca jelas.

17. Mad arid lisukun / aridisukun

Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf

yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat.

18. Qalqalah kubro (Ba)

Yaitu huruf qalqalah mati mendadak karena diwaqafkan (saat di berhenti kan).

HUKUM TAJWID SURAT ALI IMRAN AYAT 191


Hukum tajwid surat ali imran ayat 191

ARTINYA:

(YAITU) ORANG-ORANG YANG MENGINGAT ALLAH SAMBIL BERDIRI, DUDUK, ATAU DALAM

KEADAAN BERBARING, DAN MEREKA MEMIKIRKAN TENTANG PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI

(SERAYA BERKATA), "YATUHAN KAMI, TIDAK KAH ENGKAU MENCIPTAKAN SEMUA INI SIA-SIA;

MAHA SUCI ENGKAU, LINDUNGILAH KAMI DARI AZAB NERAKA.

TAJWIDNYA

1. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf lam (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan

ke huruf lam (huruf syamsiyyah).

2. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2

harakat.
3. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca

panjangnya 2 harakat.

4. Tafhim

Lafadz allah dibaca tafhim yaitu sebelum lam nya lafadz allah (lam jalalah) ada huruf yang

berbaris fatah, cara membacanya lafadz allah dibaca tebal panjangnya 2 harakat.

5. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

6. Idgham bighunah

Yaitu tanwin bertemu dengan huruf wau (huruf idgham), cara bacanya suara tanwin dimasukan ke

huruf wau, cara membacanya di tahan serta dengung.

7. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca

panjangnya 2 harakat.

8. Idgham bighunah

Yaitu tanwin bertemu dengan huruf wau (huruf idgham), cara bacanya suara tanwin dimasukan ke

huruf wau, cara membacanya di tahan serta dengung.

9. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf lam bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan

adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

10. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca

panjangnya 2 harakat.

11. Idzhar safawy

Yaitu mim mati bertemu dengan huruf wau (huruf idzhar safawy yaitu huruf wau atau fa), cara

membacanya mim mati dibaca jelas serta bibir harus rapat.


12. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau mati sebelumnya ada huruf yang berbaris dhamah, cara membacanya dibaca

panjangnya 2 harakat.

13. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu ya mati sebelumnya ada huruf yang berbaris kasrah, cara membacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

14. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf sin (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan

ke huruf sin (huruf syamsiyyah).

15. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf mim bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan

adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

16. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu wau bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya alif

yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

17. Alif lam qomariyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf hamzah (huruf Qomariyyah), cara membacanya lam mati

dibaca jelas.

18. Hukum ro bias tarqiq bisa tafhim

Karena ro berhadapan dengan huruf isti’la (Yaitu huruf Dhod), huruf isti’la ada 7 kho, shod, dhod,

ghin, tho, qof, dzo.

19. Tanda waqaf

Waqaf jaiz, artinya boleh waqaf boleh washal (boleh berhenti boleh lanjut).

20. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

21. Mad thabi'i (mad asli)


Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

22. Qalqalah sugra

Yaitu huruf qof barisnya mati (sukun).

23. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf HA bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan

adanya alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

24. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

25. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

26. Mad iwadh

Yaitu kalimat yang berbaris tanwin fatah diwaqafkan, cara membacanya suara tanwin dihilangkan,

panjangnya 2 harakat kecuali kalimat yang huruf akhirnya ta marbuthoh, karena ta marbuthoh

jika diwaqafkan huruf ta berubah menjadi ha mati.

27. Tanda waqaf

Waqaf jaiz, artinya boleh waqaf boleh washal (boleh berhenti boleh lanjut).

28. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu huruf ha bertemu dengan alif yang tersembunyi, baris vertikal diatas itu menunjukan adanya

alif yang tersembunyi, cara membacanya dibaca panjang 2 harakat.

29. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2

harakat.

30. Mad thabi'i (mad asli)

Yaitu alif mati sebelumnya ada huruf yang berbaris fatah, cara bacanya dibaca panjangnya 2
harakat.

31. Alif lam syamsiyyah

Yaitu alif lam bertemu dengan huruf nun (huruf syamsiyyah), cara bacanya huruf lam di masukan

ke huruf nun (huruf syamsiyyah).

32. Mad arid lisukun / aridisukun

Yaitu mad thabi'i berhadapan dengan satu huruf yang hidup yang berada di akhir kalimat, huruf

yang di akhir kalimat itu mati jika di waqafkan, cara bacanya panjangnya 2 sampai 6 harkat.

Nah teman-teman itulah hukum tajwid surat ali imran ayat 190-191 lengkap beserta isi

penjelasannya, untuk pembahasan hukum tajwid ini kami cukupkan sampai disini, jangan lupa

untuk membaca artikel yang lainnya yang ada di blog ini ya untuk menambah wawasan, pelajari

juga hukum tajwid yang lainnya, agar pemahaman teman-teman tentang hukum tajwid semakin

terasah.

Berbagai kalangan dapat menerima manfaat dari analisis tajwid ini. Teman-teman pun saya yakin
akan terbantu.

Penjelasan hukum bacaan atau kajian tajwid yang ada di nomor-nomor di atas adalah sebagai
berikut.

1. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif   dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

2. Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf mim. Dibaca masuk
dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat. Meski ada pula yang berpendapat bahwa cara
menahannnya cukup 2 harakat. 

3. Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara
membacanya dengan tebal. 
4. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.

5. Mad layin karena huruf ya' sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2
harakat.

6. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.

7. Idzhar sebab huruf zha berharakat fathah tanwin bertemu huruf ghain. Dibaca jelas, tidak
berdengung sama sekali.

8. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf lam berharakat kasroh bertemu ya sukun dan setelahnya
tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

9. Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung serta
ditahan 3 harakat.

10. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dad berharakat dhamah bertemu wau sukun dan
setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

11. Idhzar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha'. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

12. Mad layin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ha' berharakat fathah. Dibaca panjang 2
harakat.

13. Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.

14. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.

15. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf wau. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.

Baca Juga : Doa Keluar Rumah Lengkap.

16. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf syin berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

17. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf fa. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.

18. Alif lam qamariyah dikarenakan alif lam bertemu salah satu huruf qamariyah yakni hamzah. Cara
membacanya dengan jelas.

19. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ro'. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.

20. Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak
bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.

21. Idzhar syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ta'. Dibaca jelas tidak berdengung sama
sekali.

22. Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat fathah. Cara
membacanya tebal. 
23. Nun tasydid atau ghunah cara membacanya masuk dengan dengung dan ditahan selama 3
harakat.

24. Tafkhim karena lafazh Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat fathah. Cara
membacanya tebal.

25. Alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara jelas.

26. Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya
panjang 2 sampai 6 harakat.

A. Hukum Bacaan Mad Thabi’i

Mad Thabi’i (mad asli) yaitu apabila ada alif ( ‫ ) ا‬setelah fathah, atau ya’ sukun ( ‫ ) ي‬setelah kasrah ( ―ِ ) atau juga huruf wau ( ‫) و‬
setelah dhammah ( ―ُ ) maka bacaan tersebut adalah hukum mad thabi’i. Mad berarti panjang dan thabi’i berarti biasa.

Cara membacanya adalah dibaca panjang dua harakat atau bisa disebut satu alif, contohnya:

ٌ‫َحا ِميَةٌ – ٰا َمنَ – اِ ْي َمان‬


B. Mad Far’i

gomuslim.co.id

Mad far’I yaitu semua mad selain mad thabi’I, karena mad far’I berasal dari mad thabi’I, mad far’I bisa dibaca panjang dua sampai enam
harakat, mad far’I ini tersendiri tebagi menjadi 14 bagian,

Berikut hukum bacaan mad far’i:

1. Hukum Mad Wajib Muttashil


Mad wajib muttashil yaitu apabila jika mad thabi’I bertemu dengan hamzah (‫ )ء‬pada satu kata atau suatu kalimat.

Cara membacanya adalah dibaca panjang 3 alif (6 harakat). Biasanya mad wajib muttashil memiliki tanda garis diatas huruf
sebelum hamzah.

Contoh:

‫ال َّس َما ِء – مِنَ النِّ َسا ِء – ُشهَدَا َء‬

2. Hukum Mad Jaiz Munfashil


Mad Jaiz Munfashil yaitu apabila mad thabi’i bertemu dengan hamzah (‫ )ء‬tetapi hamzah tersebut terdapat di lain kalimat atau kata.

Jaiz artinya boleh, sedangkan Munfashil berarti terpisah.

Untuk cara membaca mad ini adalah boleh panjang 2, 4, atau 6 harakat, tetapi kebanyak orang membacanya 4 harakat.
Contoh:

‫َوآل اَنَا – يأَيُّهَا – اَاَل اِنَّهُ ْم‬

3. Hukum Mad Aridh Lissukun


Mad aridh lissukun yaitu jika ada waqof atau tempat berhenti dan sebelumnya terdapat mad thobi’I atau mad lein.

Cara membacanya adalah di baca panjang 2,4, atau 6 harakat (1,2, atau 3 alif) dan apabila dibaca washol (melanjutkan bacaan) maka di
baca seperti mad thobi’I yaitu 2 harakat.

Contoh:

۞ ‫ْال َعالَ ِميْن۞ – يُؤْ ِمنُوْ ن۞• – تَ ْع َملُوْ ن‬

4. Hukum Mad Badal


Mad badal terjadi apabila ada huruf mad dan hamzah (‫ )ء‬terkumpul dalam satu kalimat, sedangkan hamzah mendahului huruf mad itu
sendiri.

Mad badal dibaca panjang 2 harakat (1 alif).

Mad berarti panjang dan badal berarti pengganti.

Contoh:

ُ‫اأْل ُولَىٰ – َج َعلُوْ ا – َالصَّاَل ة‬

5. Hukum Mad Iwad


Mad Iwad adalah apabila kalimat terakhir berharakat fathah tanwin dan dibaca waqof (berhenti).

Dibaca panjang 1 alif (2 harakat).

Contoh:

۞ ‫ِع َوجًا۞ – مَّوْ ِعدًا۞ – َس ِميًّا‬

6. Hukum Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi


Mad lazim mutsaqqal kilmi atau bisa disebut juga mad lazim muthawwal yaitu apabila nad thobi’I bertemu dengan huruf bertasydid
dalam satu kata.

Biasanya mad lazim mutsaqqal kilmi ini mempunyai tanda atau garis di atas huruf yang seperti pada mad wajib muttashil.

Cara membacanya adalah dengan panjang 3 alif (6 harakat).

Contoh:

َ ْ‫ض ۤا َّر – فَاِنْ َح ۤاجُّو‬


‫ك‬ َ ُ‫قُلْ اَتُ َح ۤاجُّوْ نَنَا• – اَل ت‬

7. Hukum Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi


Mad lazim mukhaffaf kilmi yaitu apabila mad thobi’I bertemu dengan huruf bersukun dalam satu kata.

Cara membacanya adalah panjang 3 alif (6harakat)

Mad artinya panjang, lazim artinya wajib atau harus, mukhaffaf artinya ringan, dan kilmi artinya kalimat.

Mad lazim mukhaffaf kilmi hanya terdapat di 2 tempat atau 2 ayat saja di dalam alquran, yaitu pada surat Yunus ayat 21 dan 91

Contoh:
َ ‫آآْل نَ َوقَ ْد ُك ْنتُ ْم – آآْل نَ َوقَ ْد َع‬
َ‫صيْت‬

8. Hukum Mad lazim Harfi Musyba’


Hukum bacaan mad lazim harfi musyba’ biasanya terdapat pada awal surat. Huruf mad lazim harfi musyba’ ada delapan, yaitu ‫ ق‬-‫ن – ص‬
‫–ع–ل–س–ك–م‬

Dibaca panjang 6 harakat.

Contoh:

‫الم – طسم – المص‬

9. Hukum Mad Lazim Harfi Mukhaffaf


Mad lazim harfi mukhaffaf juga terdapat pada awal ayat alquran. Huruf mad ini ada 5, yaitu:

‫ح–ر–ط–ي–ﻫ‬

Contoh:

‫الر – طه – يس‬

10. Hukum Mad Layyin Atau Mad Lin


Mad lin adalah apabila ada huruf waw sukun (‫)و‬ atau ya’ sukun (‫)ي‬ sebelumnya huruf berharakat fathah.

Mad lin dibaca panjang 1-3 alif(2-6 harakat).

Contoh:

ِ ‫ِب ْال َغ ْي‬


َ‫ب – َعلَ ْي ُك ْم – َكيْف‬

11. Hukum Mad Shilah Qashirah


Mad Shilah Qashirah adalah memanjangkan suara pada huruf “ha dhomir’ dalam suatu kata, dan sebelumnya terdapat huruf
berharakat.

Contoh:

‫اَل تَأْ ُخ ُذهُ – لَهُ َما – َك ِم ْثلِ ِه‬

12. Hukum Mad Shilah Thowilah


Mad shihah thowilah adalah apabila ada mad qashirah atau ‘ha dhomir” bertemu dengan hamzah (‫)ء‬, maka membacanya seperti mad
jaiz munfashil

Contoh:

‫َمالَهُ أَ ْخلَ َدهُ – ِع ْن َدهُ إِاَّل‬

13. Hukum Mad Tamkin


Mad tamkin adalah apabila ada dua huruf ya ( ْ‫ )ي‬dan huruf ya ( ْ‫ )ي‬yang pertama bertasydid atau berharakat kashroh dan ya ( ْ‫ )ي‬yang
kedua sukun.

Dibaca panjang 2 harakat.

Contoh:

‫النَّبِيِّينَ – ِعلِّيِّينَ – ُحيِّيتُم‬


14. Hukum Mad Farq
Yang terakhir adalah mad farq yaitu bertemunya dua hamzah dan hamzah yang pertama adalah hamzah isthifam dan yang kedua
hamzah washol atau juga pertemuan antara mad badal dan huruf bertasydid

Contoh Mad Farqi:

‫ – ءٰ ٓ هللاُ َخ ْي ٌر‬ ‫ٓالذ َك َري ِْن‬


َّ ‫ٓالذ َك َري ِْن – َء‬
َّ ‫َء‬

Alif lam Syamsiyah dan Qomariyah.

Pada artikel kali ini, mari kita belajar dan mengetahui tentang hukum bacaan Alif syamsiyah
dan Alif Qomariyah. Setelah anda mempelajari tentang materi ini diharapkan dapat
mendefinisikan mengenai pengertian hukum bacaan alif lam qamariyah dan Syamsiyah,
membedakan hukum bacaan alif lam qamariyah dan syamsiyah, serta menunjukkan contoh-
contoh bacaan alif lam qamariyah dan syamsiyah.

Pengertian Alif Lam Qomariyah Dan Alif Lam Syamsiyah


1. Alif Lam Qomariyah

Pengertiannya adalah alif lam sukun yang bertemu dengan salah satu huruf qamariyah dan
dibacanya jelas/idzhar. Adapun jumlah huruf qamariyah itu ada 14. Keempat belas huruf
qamariyah tersebut yaitu:

Hukum membaca alif lam qamariyah harus jelas/idzhar. Artinya disini adalah apabila alif lam
bertemu dengan salah satu huruf qamariyah, suara lam dibacanya jelas atau diucapkan (tidak
hilang) saat membacanya. Cara membaca seperti ini dinamakan idzhar qamariyah. Mari kita
simak dibawah ini cara membaca alif lam qamariyah.
2. Alif Lam Syamsiyah

Pengertian dari Alif lam syamsiyah yaitu alif lam sukun yang bertemu dengan salah satu huruf
syamsiyah dan dibacanya lebur/idhgam. Adapun jumlah huruf syamsiyah itu ada 14. Keempat
belas huruf syamsiyah tersebut yaitu:
Hukum bacaan dari Alif lam syamsiyah dibacanya adalah lebur/idhgam. Artinya disini adalah
ketika alif lam bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah, suara alif lam dibacanya lebur. Hal
ini biasanya diperjelas dengan mencantumkan harakat syiddah. Cara membaca seperti ini
disebut idhgam syamsiyah. Cara membaca seperti ini disebut idhgam syamsiyah. Mari simak
dibawah ini contoh cara membaca alif lam syamsiyah.

PERBEDAAN MEMBACA ALIF LAM SYAMSIYAN DENGAN ALIF LAM QOMARIYAH


Ada beberapa perbedaan yang sobat ketahui dalam pembacaan alif lam syamsiyah dan
qomariyah ini. Mari simak perbedaan tersebut dengan melihat gambar dibawah ini. Anda bisa
mencatatnya, atau bisa juga salin artikel ini langsung. Agar sobat dapat memperlajarinya kembali
dirumah.

Hukum Bacaan Lam  (  ‫ل‬  ) Di dalam Ilmu Tajwid hukum bacaan Lam  ada dua macam, yaitu : 1. Lam
tafkhim ( ‫ ) تفحيم‬tebal / Mufakhkhamah. Apabila ada huruf Lam (‫ ) ل‬dalam  lafzul  jalalah ( ‫ ) هللا‬yang
didahului oleh huruf yang berharakat fathah ( ‫ ) َــ‬atau damah ( ‫) ُــ‬. Maka harus dibaca tafkhim atau tebal.
Lam yang terdapat dalam lafzull Jalalah dinamakan lam jalalah. Cara mengucapkannya ialah dengan
menjorokkan kedua bibir ke depan. Contoh : - Lafzul Jalalah ( ‫ ) هللا‬yang didahului oleh huruf yang
berharakat fathah ُ‫ الَإِ ٰلهَ إِالَّ هللا‬ -  ُ‫ َش ِه َد هللا‬ -  ‫ قُلْ هُ َوهللاُ أَ َح ٌد‬ -  ُ‫ م َع هللا‬-  Lafzul Jalalah (  ‫هللا‬  )  yang didahului oleh
huruf yang  berharakat damah 2 ِ‫ َع ْب ُد هللا‬ -  ُ‫ يُحْ بِ ْب ُك ُم هللا‬ -  ‫ ي ُْؤتِيَه ُم هللا َخ ْيرًا‬ -  ِ‫ َو َرحْ َمة ُهللا‬. Lam Tarqiq (‫ ) ترقيق‬Tipis /
Muraqqaqah Huruf Lam dibaca Tarqiq ada dalam dua keadaan, yaitu : Anda belum mahir membaca
Qur'an? Ingin Segera Bisa? Klik disini Sekarang! a. Lam yang terdapat pada Lafzul jalalah ( ‫) هللا‬  dan
didahului oleh huruf yang berharakat kasrah. ( ‫) ِــ‬. Posisi mulut tidak menjorok kedepan.  Contoh :  -  ِ‫بِس ِْم هللا‬
‫ فِ ْى ِدي ِْن هللاِ أَ ْف َواجًا‬ -  ِ‫فِ ْى َرسُوْ ِل هللا‬   b. Semua Lam yang terdapat dalam lafal selain lafzul jalalah Contoh :    -  ‫َو َعلَّ َم‬
‫ لُ َم َز ٍة‬ -   ِّ‫ لِ ُكل‬B. Hukum Bacaan Ra (‫ ) ر‬Hukum bacaan  ra ( ‫ر‬ ) dibagi menjadi tiga , yaitu : 1. Ra Tafhim ( 
‫تفحيم‬  )  artinya  ra yang dibaca tebal . Ra dibaca tebal. Apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a.
Jika huruf  ra berharakat fathah atau fathatain  ( ‫ ًر‬ /  ‫ ) َر‬Contoh : -  Ra difathah          ُ‫ ُغفِ َرلَه‬ - ‫ق‬ ِ َ‫ َربِّ ْالفَل‬ -  ‫َربُّ ُك ْم‬
‫ر‬                           : ‫ اَلَ ْم تَ َر‬ - - Ra difathatain     ‫ ًر‬                           ‫ شرًا‬ - ‫ طَ ْيرًا‬ - ‫خَ ْيرًا‬   - ‫ نَارًا‬b. Jika ra berharakat
dammah atau dammatain  ( ‫ ٌر‬ /  ‫ ) ُر‬Contoh : - Ra dammah          ‫ ُر‬     ِ‫ نَصْ ُرهللا‬ -  ‫ أَ ْكبَ ُر‬ -  ‫ َكفَرُوْ ا‬ -  ‫ُز ْقنَا‬ ِ ‫ ر‬- Ra
dhammatain   ‫ ٌر‬     ‫ نو ٌر‬ -  ‫ َمبرُو ٌر‬ -  ‫ أج ٌر‬ -  ‫ غفو ٌر‬c. Jika ra  berharakat sukun jatuh sesudah huruf yang difathah
atau didammah ( + ‫ ـَـ‬ + ْ‫ ر‬ / ‫ ) رْ ـُـ‬Contoh : - Ra sukun jatuh sesudah huruf difathah ( ‫ ـَـ‬ + ْ‫ ) ر‬ ‫ تَرْ ِم ْي ِه ْم‬ - ‫َوأَرْ َس َل‬
ْ‫ َوا ْن َحر‬ -  ‫ فَأ َ ثَرْ نَ بِ ِه‬ -  - Ra sukun jatuh sesudah huruf didammah ( ْ‫ ر‬+  ‫ ُمرْ تَفَقًا ) ـُـ‬ -   ٌ‫ قُرْ آن‬ -   َ‫ ُمرْ َسلِ ْين‬ -   َ‫ تُرْ َح ُموْ ن‬d.
Jika ra  berharakat sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah tetapi kasrahnya tidak asli dari
kalimat itu.  ( ْ‫ر‬     ِ   / kasrah tidak asli ) Contoh :        ‫ اِرْ َح ْمنَا‬ -   ْ‫ اِرْ كَب‬ -  ‫اِرْ ِج ِع ْى‬  e. Jika ra berharakat sukun
sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli, namun sesudah ra sukun itu ada huruf ISTI’LA
( ‫إسـتـعـالء‬ ) yang tidak dikasrah (huruf isti’la tidak dikasrah  +  ْ‫ ر‬+  ِ      / kasrah asli ). Sedangkan huruf
isti’la itu ialah ‫ ق‬ -  ‫ غ‬ -  ‫ خ‬ -  ‫ ظ‬ -  ‫ ط‬ -  ‫ ض‬   - ‫ص‬  Contoh : 2             ‫صا ٌد‬ َ ْ‫ ِمر‬   -   ‫ ِم ْن ُكلِّ فِرْ قَ ٍة‬   -   ٌ‫قِرْ طَاس‬. Tarqiq
( ‫ ) ترقيق‬tipis / Muraqqaqah. Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra
( ‫) ر‬  dibaca tipis jika memenuhi persyatan-persyaratan., yaitu : a. Jika ra  berharakat kasrah atau kasratain 
( ِ‫ ٍر‬ /  ‫ ) ر‬Contoh : - Ra dikasrah    ِ      ‫ال‬ ِ ‫ ِمنَ ال ِّّّ•ِر َج‬ -  ‫َر ْي ٌم‬
ِ ‫ ك‬ -  ْ •‫ ِر َما ُح ُكم‬  -      Ra dikasratain  ( ‫ْر‬ ٍ ‫ لَفِ ْى ُحس‬b. Jika ra
berharakat sukun  dan huruf sebelumnya  berharakat kasrah  asli tetapi sesudah ra sukun  bukan huruf
isti’la. (  bukan huruf isti’la +  ‫ـِـ‬   + ْ‫ر‬       ). Contoh : ‫ ِِْ•ْمرفَقًا‬ -  ‫ َوأَ ْن َذرْ بِ ِه‬ -  ُ‫ فَبَ ِّشرْ ه‬ -   َ‫ فِرْ عَوْ ن‬c. Jika ra diwaqafkan
dan huruf sebelumnya ya sukun  ( ra waqaf  +    ْ‫ي‬   ) Contoh :‫ لَ ُكم ُْال َخ ْي ُر‬ -‫ص ْي ٌر‬ ِ َ‫ َس ِميْع ٌب‬   ‫ َوهُ َوال َّس ِم ْي ُع ْال َخبِيْر‬ -‫َشي ٍْئ قَ ِد ْي ٌر‬
d. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya dikasrah ( ra waqaf +   ‫ِــ‬      ) Contoh :  - ‫ هُ َو ْالكَافِ ُر‬ -     ‫ص َر‬ ِ َ ‫َوالَ نا‬
3 ‫صي ِْط ٍر‬ َ ‫بِ ُم‬. Jawazul Wajhain ( ‫ ) جواز الوجهين‬artinya boleh  dibaca tebal dan  boleh  dibaca tipis Huruf ra
boleh dibaca tafkhim atau tarqiq jika ra itu disukun dan huruf sebelumnya dikasrah sedangkan setelah ra
sukun itu ada huruf isti’la yang dikasrah. (huruf isti’la yang dikasrah  +  ْ‫ ر‬+  ِ      ) Contoh :  -  ‫ض ِه‬ ِ ْ‫ِم ْن ِعر‬
ٍ ْ‫بِ ِحر‬
‫ص‬

Disalin dari : https://www.bacaanmadani.com/2018/01/hukum-tajwid-bacaan-lam-tafkhim-tarqiq.html?


m=1
Terima kasih sudah berkunjung.

Anda mungkin juga menyukai