Anda di halaman 1dari 13

UNIVERSITAS TRISAKTI

HALAMAN SAMPUL

Rangkaian Counter Up dan Down sebagai Fasilitas Parkir

LAPORAN AKHIR

PERANCANGAN APLIKASI DIGITAL

KELOMPOK 3

Dibuat oleh:
Zikra Aulia Sanaz (062001904033)
Mardiyatul Fuadah (062001904006)

PROGRAM STUDI EKSTENSI SARJANA TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Gaya hidup yang nyaman saat ini meningkatkan penggunaan mobil secara pesat. Serta
banyaknya pembangunan yang sedang berkembang pada kota kota besar ini telah
memiliki lahan parkir yang digunakan oleh masyarkat umum. Namun lahan parkir yang
ada masih bersifat konvensional, dimana tempat tersebut belum bisa menunjukan
kapasitas lahan parkir yang tersedia. Dengan menunjukan kapasitas lahan parkir yang
tersedia akan sangat membantu pengendara guna menghemat waktunya agar pengendara
dapat mengetahui adanya lahan parkir yang kosong. Sehingga pengendara mengetahui
dengan pasti bahwa masih terdapat lahan parkir yang tersedia.
Dengan dilatarbelakangi masalah tersebut maka dibuatlah rangkaian counter up dan
down yang digunakan sebagai fasilitas parkit. Dimana rangkaian tersebut dapat
menampilkan berapa sisa lahan parkir yang tersedia. Sehingga pengemudi dapat
mengetahui ketersediaan lahan parkir. Jika lahan parkir sudah penuh maka pengemudi
dapat langsung mencarai lahan parkir yang lain yang masih memliki lahan parkir kosong
dengan melihat display yang ada.

1.2. Rumusan Masalah


Berkaitan denga latar belakang tersebut maka perumusan masalah yaitu :
1. Bagaimana merancang rangkaian counter yang dapat menampilkan angka sebagai
informasi lahan parkir yang tersedia?
2. Bagaimana merealisasikan rangkaian counter yang dapat menampilkan angka sebagai
informasi lahan parkir yang tersedia?

1.3. Tujuan
Tujuan dari perancangan ini adalah
1. Memahami cara merancang rangkaian counter yang dapat menampilkan angka
sebagai informasi lahan parkir yang tersedia
2. Memahami cara merealisasikan rangkaian counter yang dapat menampilkan
angka sebagai informasi lahan parkir yang tersedia

1.4 Metodologi
Berdasarkan pada tujuan yang ingin dicapai metode-metode yang digunakan pada
penelitian ini yaitu, sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Mengumpulkan bahan berdasarkan permasalahan yang ada diambil dari referensi artikel-
artikel , dan jurnal-jurnal ilmiah.
2. Perancangan Sistem
Merancang sistem dari flow diagram hingga didapatkan persamaan logiknya sehingga
didapatkan rangkaian counter up dan down seperti yang diinginkan.
3. Simulasi Sistem
Mensimulasikan rangkaian counter up dan down menggunakan Proteus 8 profesional.
4. Realisasi Alat
Alat yang telah berhasil dirancang dan disimulasikan direalisasikan dan diuji coba.
5. Analisis dan Penarikan Kesimpulan
Setelah rangkaian berhasil direalisasikan, maka dilkukan Analisa dan penarikan kesimpulan.
BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1. Rangkaian Sekuensial Sinkron


Rangkaian sekuensial sinkron terdiri dari flip-flop dan rangkaian
kombinatorial.Outputnya tergantung pada inputnya dan output sebelumnya. Ouput pada
rangkaiansekuensial sinkron terdiri dari output dari komponen flip-flop dan output dari
rangkaiankombinatorial. Output flip-flop sebelumnya (present state) biasanya dilambangkan
sebagaiQ(t), sedangkan outputnya sesudahnya (next state) biasanya dilambangkan sebagai
Q(t+1).Untuk input dan output rangkaian kombinatorialnya dilambangkan sebagai x dan y.
Blok diagram rangkaian sekuensial sinkron dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2. 1 Blok Diagram Rangkaian Sekuensial Sinkron


2.2. IC 74192
IC 74192 yang memegang peranan penting dari semua rangkaian yang ada. IC 74192
adalah sebuah ic counter up dan juga bisa digunakan sebagai counter down yang output nya
berupa data BCD (binary coded decimal) yaitu 4 buah output yang mewakili bilangan biner.
Bila input clock dari IC counter ini diberikan satu buah siklus clock (high dan low) maka
nilai output BCD nya akan berubah tergantung dari dimana clock tersebut diberikan, apakah
pada bagian clock up atau ada clock down.
Pin clock input terletak pada kaki IC 4 dan 5 dimana kaki nomor 4 adalah clock input
untuk count down sedangkan kaki nomor 5 digunakan untuk count up. Output yang berupa
data BCD ini tentunya akan sangat sulit untuk dipahami bagi orang awam, karena harus
mentranslatekan bilangan biner tersebut ke bilangan decimal terlebih dahulu. Maka dari itu
kita menggunakan bantuan dari sebuah IC yang mampu mengatasi masalah konversi bilangan
biner ke decimal secara langsung. IC tersebut adalah 7447.
Gambar 2.2. IC 74192

2.3. IC 7447
Konfigurasi IC 7447 IC Dekoder BCD ke Seven Segmen 74LS247 berfungsi untuk
mengubah data input yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD) menjadi sandi yang
sesuai dengan format seven segmen. Dekoder BCD ke seven segmen IC 74LS247 ini
digunakan untuk mengubah data BCD 4 bit dari mikrokontroler atau perangkat digital lain
menjadi sinyal atau logika yang bisa digunakan untuk menyalakan penampil seven segmen
sesuai nilai dari data BCD inputnya. IC Dekoder 74LS247 mempunyai 4 buah data masukan,
masing-masing A, B, C, dan D tujuh buah keluaran yaitu : a, b, c, d, e, f dan beberapa kaki
untuk kendali yaitu , RB In (RBI),RB Out (RBO).9
Untuk mengoperasikan “IC dekoder 74LS47″ agar keluaran a – g
menghasilkantampilan desimal dari data BCD pada masukan A0 – A3 maka kaki dan BI
diberilogika tinggi kemudian data BCD diberikan pada kaki-kaki A0 – A3. Fasilitas (Lamp
Test digunakan untuk mengetes kondisi penampil seven segmen. Fasilitas BI (Blanking
Input) berfunsi untuk meniadakan data masukan dan memberikantampilan blank pada
penampil seven segmen. Output dekoder IC 74LS47pada jalur – f dihubungkan ke jalur input
penampil seven segmen.

2.4. T – Flip Flop


T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan menggunakan
flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka akan diperoleh flip-flop
yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika inputannya tinggi dan outputnya
akan tetap jika inputnya rendah. Berikut adalah gambar symbol dari T Flip – flop.

Gambar 2.3 Gambar symbol T Flip Flop


2.5. Display Seven Segment
Pengertian Seven Segment Display dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar
Tujuh Segmenadalahkomponen Elektronika yang dapat menampilkan angka desimal melalui
kombinasi-kombinasi segmennya.Seven Segment Display pada umumnya dipakaipada Jam
Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter Digitaldan juga Panel
Display Digital seperti pada Microwave Oven ataupun PengaturSuhu Digital .Seven Segment
Display
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Flow Diagram
Rangkaian counter up dan down sebagai fasilitas parkir ini merupakan rangkaian
sequential sinkron dengan metode direct output dengan penerapannya Synchronous Counter.
Pada rangkaian counter up dan down ini akan dipakai angka 0 s/d 9, dengan input push
button sebagai clock untuk rangkaian. Terdapat 4 biner yang akan berulang seitap 2 4 kali
clock masuk, yang memiliki 16 hitungan, namun yang akan digunakan hanya sampai angka
9. Adapun flow diagram dapat terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3. 1 Flow Diagram Counter Up dan Down


3.2. Flow Table Present State dan Next State
Pada rangkaian terdapat 2 input tombol untuk mengatur up dan down. Untuk Flow
table present state dan next state dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3. 1. Flow Table Present State dan Next State

Counter Counter
Up Down

PS NS NS
0 1 9
1 2 8
2 3 7
3 4 6
4 5 5
5 6 4
6 7 3
7 8 2
8 9 1
9 0 0
3.3. Logic Assignment
Dari Tabel 3.1 dapat diperoleh nilai logic pada setiap hitungan yang terlihat pada
Tabel 3.2
Tabel 3. 2 Logic Assignment

Assignment
State Q3 Q2 Q1 Q0
0 0000
1 0001
2 0010
3 0011
4 0100
5 0101
6 0110
7 0111
8 1000
9 1001

3.4. Logic Table Present State dan Next State


Counter Counter
Up Down

PS NS NS
0000 0001 1001
0001 0010 1000
0010 0011 0111
0011 0100 0110
0100 0101 0101
0101 0110 0100
0110 0111 0011
0111 1000 0010
1000 1001 0001
1001 0000 0000

3.5. Melengkapi dengan excitasi flip flop


Eksitasi
State
T Flip Flop
Control Input Flip Flip Flip Flip
PS NS Flop Flop Flop Flop
3 2 1 0
X Q3 Q2 Q1 Q0 Q3 Q2 Q1 Q0 T3 T2 T1 T0
0 0000 0001 0 0 0 1
0 0001 0010 0 0 1 1
0 0010 0011 0 0 0 1
0 0011 0100 0 1 1 1
0 0100 0101 0 0 0 1
0 0101 0110 0 0 1 1
0 0110 0111 0 0 0 1
0 0111 1000 1 1 1 1
0 1000 1001 0 0 0 1
0 1001 0000 1 0 0 1
1 0000 1001 1 0 0 1
1 1001 1000 0 0 0 1
1 1000 0111 1 1 1 1
1 0111 0110 0 0 0 1
1 0110 0101 0 0 1 1
1 0101 0100 0 0 0 1
1 0100 0011 0 1 1 1
1 0011 0010 0 0 0 1
1 0010 0001 0 0 1 1
1 0001 0000 0 0 0 1

3.6. Persamaan logic untuk rangkaian excitasi input flip flop


Persamaan excitasi untuk excitasi T-FF counter up dan down adalah sebagai berikut :
T3 = X’ . Q3’.Q2.Q1.Q0 + X’ . Q3 . Q2’. Q1’.Q0 + X . Q3’ . Q2’. Q1’.Q0’
+ X . Q3 . Q2’. Q1’.Q0’

T3 = X’ . (Q3’.Q2’.Q1.Q0 + Q3’.Q2.Q1.Q0) + X . (Q3 . Q2’. Q1’.Q0’ + Q3’ . Q2. Q1’.Q0’)

T2 = X’ . Q3’.Q2’.Q1.Q0 + X’ . Q3’.Q2.Q1.Q0 + X . Q3 . Q2’. Q1’.Q0’


+ X . Q3’ . Q2. Q1’.Q0’

T2 = X’ . (Q3’.Q2’.Q1.Q0 + Q3’.Q2.Q1.Q0) + X . (Q3 . Q2’. Q1’.Q0’


+ Q3’ . Q2. Q1’.Q0’)

T1 = X’ . Q3’.Q2’.Q1’.Q0 + X’ . Q3’.Q2’.Q1.Q0 + X’ . Q3’.Q2.Q1’.Q0 + X’ . Q3’.Q2.Q1.Q0


+ X . Q3 . Q2’. Q1’.Q0’ + X . Q3’ . Q2. Q1.Q0’+ X . Q3’ . Q2. Q1’.Q0’
+ X . Q3’.Q2’.Q1.Q0’

T1 = X’ . (Q3’.Q2’.Q1’.Q0 + Q3’.Q2’.Q1.Q0 + Q3’.Q2.Q1’.Q0 + Q3’.Q2.Q1.Q0)


+ X . (Q3 . Q2’. Q1’.Q0’ + Q3’ . Q2. Q1.Q0’+ Q3’ . Q2. Q1’.Q0’ + Q3’.Q2’.Q1.Q0’)

T0 =1
3.7. Gambar Rangkaian Hasil Simulasi dari Proteus

Gambar 3. 2 Rangkaian Counter Up dan Down


Alat ini menggunakan IC 74192 yaitu IC dengan 4 buah T FF. IC tersebut diberikan
tegangan 5V DC menggunakan adapter. Tegangan positif dimasukan ke PIN 16 dan tegangan
negatif ke PIN 8. PIN 11 sebagai PIN PL dihubungka ke tegangan positif dan PIN 14 sebagai
PIN MR dihubungkan ke tegangan negatif. PIN 4 dihubungkan dengan Push button tombol
masuk, PIN 4 merupakan PIN Counter Up. PIN 5 dihubungkan dengan push button tombol
keluar, PIN 5 merupakan PIN Counter Down.
PIN 2,3,6 dan 7 yaitu PIN Q0, Q1, Q2 dan Q3 yang merupakan output dari flip flop
dihubungkan ke IC 7447 pada PIN A, B, C, dan D. IC 7447 berperan sebagai IC decoder
berfungsi untuk mengubah data input yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD)
menjadi sandi yang sesuai dengan format seven segmen.
Pada rangkaian digunakan seven segment anoda. BCD yang telah diubah sandinya
oleh IC 7447 akan terdisplay pada seven segment sebagai angka yang menunjukan lahan
parkir yang tersedia.
Rangkaian counter up dan down dapat terlihat pada Gambar 3.2 ini digunakan untuk
menampilkan sisa lahan parkir mobil. Jumlah slot kosong untuk parkir mobil yang berada
pada tempat parkir akan terdisplay pada seven segment. Terdapat 2 input push button yaitu
Tombol Masuk dan Tombol Keluar. Tahap pertama hubungkan rangkaian dengan sumber
daya, setelah terhubung petugas parkir menekan Tombol masuk untuk mendisplay total slot
parkir yang tersedia ketika lahan parkir dibuka. Tombol Masuk digunakan sebagai tombol
untuk mobil masuk yang merupakan counter down, sehingga Ketika Tombol Masuk ditekan
angka akan berkurang menunjukan bahwa slot parkir telah terisi, dan angka pada seven
segment menunjukan sisa slot parkir yang tersedia. Tombol Keluar merupakan input untuk
counter up, yang digunakan saat mobil keluar dari lahan parkir. Ketika pengemudi mobil
menekan Tombol Keluar, maka angka yang ada pada seven segment akan berambah, yang
menunjukan penambahan slot parkir.
Pada simulasi rangkaian yang dilakukan pada aplikasi Proteus 8 profesional rangkaian
telah berhasil bekerja sesuai dengan cara kerja yang diinginkan
3.8. Realisasi Rangkaian Counter Up dan Down sebagai Fasilitas Parkir

Gambar 3.3 Rangkaian Pada Protoboard

Gambar 3.4. Hasil realisasi dari rangkaian counter up dan down pada PCB matriks

Gambar 3.5. Seven segment menampilkan angka 9 yang berarti terdapat 9 slot parkir kosong
Gambar 3.6. Seven segment menampilkan angka 0 yang mengartikan parkiran penuh
BAB IV
KESIMPULAN
Dari laporan yang telah dibuat dapat disimpulkan
1. IC 74192 yang berisi 4 buah T FF telah berhasil disimulasikan dan direalisasikan
sebagai counter up dan down
2. IC 7447 berperan sebagai IC decoder telah berhasil disimulasikan dan direalisasikan
sebagai pengubah data input yang berupa sandi Binary Coded Decimal (BCD)
menjadi sandi yang sesuai dengan format seven segmen.
3. Dari simulasi yang dilakukan pada proteus

Anda mungkin juga menyukai