Anda di halaman 1dari 12

MODUL XIII COUNTER Pada modul ini akan diuraikan berbagai jenis counter dan bagaimana merancang dan

membuatnya.Tidak hanya sebagai contoh dari rangkaian sekuensial, melainkan juga sebagai perangkat yang digunakan dalam rangkian skala besar. 1. Definisi Counter Counter merupakan jenis dari rangkaian sekuensial. Serupa dengan register, state atau nilai flip-flop bertindak sebagai output. Nilai outputnya bertambah 1 setiap siklus clock. Setelah nilainya terbesar, outputnya kembali ke 0. Apabila menggunakan 2 bit, kita akan mendapatkan tabel dan diagram state sebagai berikut. Tabel 1 Tabel State Counter 2 bit
Present State A B 0 0 1 1 0 1 0 1 Next State A B 0 1 1 0 1 0 1 0

00 1 11

01 1

10

Gambar 1 Diagram State Counter 2 bit 2. Kegunaan Counter Counter dapat bertindak sebagai clock sederhana untuk menjaga track dari waktu. Kita perlu mengetahui/mencatat berapa kali sesuatu telah terjadi, sebagai contoh: Berapa banyak bit yang telah dikirim atau diterima? Berapa banyak langkah yang telah dilakukan dalam suatu komputasi?

Semua processor berisi sebuah program counter atau PC. Program terdiri dari list instruksi yang dieksekusi satu demi satu (bertahap). PC menjaga track dari instruksi yang dieksekusi. PC menambah 1 (melakukan increment) setiap siklus clock kemudian instruksi program selanjutnya dieksekusi.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

3. Merancang Counter 2 Bit Kita memerlukan beberapa tahapan proses untuk merancang sebuah counter. Sebagai contoh akan dijelaskan bagaimana cara merancang counter 2 bit. Pada counter 2 bit ini: Output counter akan menjadi 00, 01, 10 dan 11. Terdapat 1 buah input, X. Jika X=0, nilai counter harus bertambah 1 (increment) tiap siklus clock. Tetapi, jika X=1, nilai counter harus berkurang 1 (decrement) pada tiap siklus clock (arah berlawanan). Untuk itu kita memerlukan 2 buah flip-flop. Berikut ini adalah 4 kemungkinan nilai state yaitu seperti ditunjukkan pada gambar 2 berikut.

00

01

11

10

Gambar 3 State pada Counter 2 Bit 3.1 Rangkaian Direalisasikan Menggunakan D Flip-flop Diagram dan tabel state lengkap untuk rangkaian counter 2 bit ini ditunjukkan pada gambar 4 dan tabel 2 berikut ini.

00 0 11 1

0 1 1 1 0

01 0 10

Gambar 4 Diagram State untuk Counter 2 Bit yang Dirancang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Tabel 2 Tabel State Lengkap Counter 2 Bit yang Dirancang


Present State Q1 Q0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 Inputs X 0 1 0 1 0 1 0 1 Next State Q1 Q0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0

Jika kita gunakan D flip-flop, maka input D akan sama dengan hasil state yang diinginkan. Dengan menggunakan K-map akan di dapatkan persamaan untuk input D flip-flopnya menjadi seperti pada gambar 5 berikut.

D1 = Q1 Q0 X

D0 = Q0
Gambar 5 K-map untuk Menghasilkan Persamaan Input D Flip-flop Dengan demikian akan didapatkan rangkaian counter 2 bit seperti yang ditunjukkan pada gambar 6. Rangkaian counter dengan D Flip Flop ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak LogicWorks. Pada rangkaian ini terdapat 2 jenis output, yaitu: normal dan complement, sehingga kita dapat mengakses Q0 langsung tanpa menggunakan inverter (Q1 tidak diperlukan dalam contoh ini). Rangkaian ini menghitung secara normal jika Reset = 1. Tetapi jika Reset adalah 0, output flip-flop segera menjadi 00 (clear). Pada LogicWorks tidak terdapat gerbang XOR 3-input, sehingga digunakan gerbang 4 input dengan salah satu input dihubungkan ke 0.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Gambar 6 Rangkaian Counter 2 Bit dengan D Flip-flop 3.2 Rangkaian Direalisasikan Menggunakan JK Flip-flop Apabila kita gunakan JK flip-flop, dengan demikian kita harus menentukan input JK untuk setiap flip-flop. Perhatikan present state dan next state yang diinginkan pada tabel eksitasi JK berikut (tabel 3). Dengan demikian akan didapatkan input JK flipflop seperti yang diuraikan pada tabel 4. Tabel 3 Tabel Eksitasi JK Flip-flop
Q(t) 0 0 1 1 Q(t+1) 0 1 0 1 J 0 1 x x K x x 1 0

Tabel 4 Tabel State untuk Menentukan Input JK Flip-flop


Present State Q1 Q0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 Inputs X 0 1 0 1 0 1 0 1 Next State Q1 Q0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 J1 0 1 1 0 x x x x Flip flop inputs K1 J0 x x x x 0 1 1 0 1 1 x x 1 1 x x K0 x x 1 1 x x 1 1

Dengan menggunakan K-map, kita dapat menentukan persamaan untuk keempat input flip-flop, dalam kondisi present state dan input.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Disini menjadi: J1 = K1 dan J0 = K0. J1 = K1 = Q0 X + Q0 X J0 = K0 = 1 Setelah itu baru dapat dibuat rangkaiannya. Gambar 7 berikut ini adalah rangkaian counter menggunakan JK Flip Flop n.i. RS pada LogicWorks. n.i. RS berarti bahwa direct input (input langsung) R dan S adalah non-inverted, atau active-high. Dengan demikian rangkaian ini menghitung secara normal jika menginisialisasi menjadi 00 jika Reset= 1. Reset = 0, tetapi

Gambar 7 Rangkaian Counter 2 Bit Menggunakan JK Flip-flop

4. Ketentuan Perancangan untuk State yang Tidak Digunakan Contoh-contoh sebelumnya memiliki state 2n, dan n flip-flop yang digunakan. Tetapi kadangkala kita memiliki state yang tidak digunakan/diabaikan (unused, letover). Sebagai contoh, berikut ini adalah tabel dan diagram state untuk sebuah counter yang menghitung dari 0 (000) sampai 5 (101) secara berulang. Apa yang harus kita isi dalam tabel untuk 2 state yang tidak digunakan? Terdapat 2 cara untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan mengabaikan state yang tidak digunakan atau tidak mengabaikannya. Tabel 5 Tabel State Counter yang Menghitung dari 0 sampai 5

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Present State Q2 Q1 Q0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

Next State Q2 Q1 Q0 0 0 0 1 1 0 ? ? 0 1 1 0 0 0 ? ? 1 0 1 0 1 0 ? ?

000 101 001

100 011

010

Gambar 8 Diagram State Counter yang Menghitung dari 0 sampai 5 4.1 State yang Tidak Dipakai Diabaikan (Dont Care) Untuk mendapatkan rangkaian paling sederhana yang dimungkinkan, kita dapat mengisi dont care untuk next state yang tidak digunakan. Dengan demikian input flip-flop pun diabaikan (dont care) sehingga dapat meminimalisasi hardware. Jika rangkaian berakhir pada kondisi state yang tidak digunakan (110 or 111), prilakunya akan tergantung pada apa yang diberikan oleh input dont care. Tabel statenya menjadi seperti yang ditunjukkan pada tabel 6. Sedangkan untuk diagram statenya sama seperti gambar 8. Tabel 6 Tabel State Counter yang Menghitung dari 0 sampai 5 Dengan Mengabaikan State yang Tidak Dipakai
Present State Q2 Q1 Q0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 Next State Q2 Q1 Q0 0 0 0 1 1 0 x x 0 1 1 0 0 0 x x 1 0 1 0 1 0 x x

4.2 State yang Tidak Dipakai Tidak Diabaikan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Untuk mendapatkan rangkaian yang paling aman, kita dapat secara eksplisit mengisi next state untuk state 110 dan 111. Hal ini menjamin bahwa meskipun rangkaian memasuki state yang tidak digunakan maka akan berakhir pada state yang valid. Dengan demikian counter ini disebut sebagai self-starting counter. Tabel dan diagram statenya menjadi seperti yang ditunjukkan pada tabel 7 dan gambar 9 berikut ini. Tabel 7 Tabel State Counter yang Menghitung dari 0 sampai 5 Dengan Tidak Mengabaikan State yang Tidak Dipakai

Present State Q2 Q1 Q0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1

Next State Q2 Q1 Q0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0

110 000 101

111

001

100 011

010

Gambar 9 Diagram State Counter yang Menghitung dari 0 sampai 5 Dengan Tidak Mengabaikan State yang Tidak Dipakai

5. Perangkat Counter pada LogicWorks

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Pada bagian ini akan diuraikan jenis perangkat counter yang tersedia pada software LogicWorks. 5.1 Counter 4 bit Minimum (Counter-4 Min) Counter yang paling sedehana pada LogicWorks adalah Counter-4 Min (gambar 10), hanya bertambah (increment) sekali setiap siklus clock. Counter ini merupakan counter 4 bit dengan nilai antara 0000 sampai 1111 dan hanya terdapat 1 buah input yaitu sinyal clock.

Gambar 10 Simbol Counter-4 Min 5.2 Counter 4 bit (Counter-4) Perangkat Counter-4 (gambar 11) memiliki fungsi sbb: Dapat melakukan increment atau decrement, dengan menbuat set pada input UP menjadi 1 or 0. Kita dapat segera secara asinkron membuat clear counter menjadi 0000 dengan cara men-set CLR = 1. Kita dapat menentukan nilai output next dari counter dangan menbuat set input D3-D0 untuk setiap nilai 4 bit dan membuat clear LD. Input EN active-low bertugas untuk membuat counter enable atau disable. Jika counter di-disable, counter akan terus mengeluarkan nilai yang sama tanpa melakukan increment, decrement, pengisian (loading) atau penghapusan (clearing) Counter Out CO dalam keadaan normal adalah 1, tetapi berubah menjasi 0 jika counter mencapai nilai maksimum, 1111.

Gambar 11 Simbol Counter-4 5.3 Counter 8 Bit

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Dari sebuah counter kita dapat membuat counter lain. Gambar 12 di bawah ini adalah counter 8-bit yang dibangun dari counter 4-bit. Counter yang di bawah merepresentasikan least significant 4 bits (LSB), sedangkan yang di atas merepresentasikan most significant 4 bits (MSB). Pada saat counter di bawah mencapai nilai 1111 (yaitu: jika CO = 0), akan mengaktifkan atau membuat enable counter yang di atas untuk 1 siklus. Catatan implementasi lain: counter berbagi sinyal clock dan sinyal clear dan disini digunakan peraga hexadesimal.

Gambar 12 Counter 8 Bit 5.4 Counter 4 Bit Terbatas Kita pun dapat membuat counter yang dimulai pada suatu nilai selain 0000. Dalam diagram rangkaian di bawah ini (gambar 13), jika CO=0 sinyal LD membuat next state mengambil nilai dari D3-D0. Dengan demikian, counter ini akan menghasilkan output dari 1111 ke 0110 (bukan kembali ke 0000).

Gambar 13 Diagram Rangkaian Counter yang Dimulai pada Suatu Nilai Selain 0000 Kita pun dapat membuat rangkaian yang menghitung naik sampai 1100, bukan 1111.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

Jika nilai counter mencapai 1100,

gerbang NAND membuat counter untuk

melakukan pengisian, sehingga next state menjadi 0000. Diagram rangkaian untuk jenis counter terbatas ini ditunjukkan pada gambar 14.

Gambar 14 Diagram Rangkaian Counter yang Diakhiri pada Suatu Nilai Selain 1111 6. Jenis Rangkaian Counter Menurut jenis pengaturan clock counter dibedakan menjadi 2, yaitu: Asynchronous counter disebut ripple counter/serial counter, karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dari 0 ke 1 atau sebaliknya) secara berurutan. Hal ini karena flip-flop yang paling ujung saja yang dikendalikan sinyal clock,sedangkan sinyal lainnya diambil dari masing-masing flip-flop sebelumnya.

Synchronous counter, output flip-flop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal ini disebabkan karena masing-masing flip-flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh satu sinyal clock. Oleh sebab itu syncronous counter disebut paralel counter. Untuk menunjang operasinya yang cepat,penyacah sinkron masih memerlukan gate-gate tambahan.

Menurut urutan pencacahan counter dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: Up counter, counter ini mencacah atau menghitung naik Down counter, merupakan jenis counter yang menghitung mundur Up/down counter, counter ini dapat difungsikan untuk menghitung naik atau menghitung mundur. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan binary counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n 1. Selain itu terdapat juga BCD counter. Counter ini mengelurakan output berbentuk bilangan BCD.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

10

Sebuah counter dengan m state disebut sebagai modulo-m counter. Modulus merupakan banyaknya state dalam satu siklus counter. Modulo (Mod) counter biasa disebut juga sebagai divide-by-m counter. Jumlah state menentukan jumlah flip-flop. Jenis-jenis counter diatas dapat digabungkan/dikombinasikan. Sebagai contoh, pada gambar 15,16 , 17 dan 18 berikut.
1 Clock T Q Q Q0 T Q Q Q1 T Q Q Q2

(a) Circuit
Clock Q0 Q1 Q2 Count 0 1 2 3 4 5 6 7 0

(b) Timing diagram

Gambar 15 Asynchrounous 3 bit binary Up-Counter

1 Clock

Q Q Q0

Q Q Q1

Q Q Q2

(a) Circuit
Clock Q0 Q1 Q2 Count 0 7 6 5 4 3 2 1 0

(b) Timing diagram

Gambar 16 Asynchrounous 3 bit binary Down-Counter

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

11

1 Clock

Q Q

Q0

Q Q

Q1

Q Q

Q2

Q Q

Q3

(a) Circuit

Clock Q0 Q1 Q2 Q3 Count 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 0 1

(b) Timing diagram

Gambar 17 Synchrounous 4 bit binary Up-Counter

1 Clock

Q Q

Q0

Q Q

Q1

Q Q

Q2

(a) Circuit

Clock Q0 Q1 Q2 Count 0 1 2 3 4 5 0 1 2

(b) Timing diagram

Gambar 18 Modulo-6 Counter dengan asynchronous reset Sebagai ringkasan dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak cara untuk membuat counter. Kita dapat mengikuti prinsip perancangan dengan metode sintesa rangkaian sekuensial untuk membuat counter dari awal. Kita pun dapat memodifikasi atau mengkombinasikan device counter yang ada.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Trie Maya Kadarina ST,MT

PERENCANAAN SISTEM DIGITAL

12

Anda mungkin juga menyukai