Anda di halaman 1dari 6

TUGAS SISTEM TELEKOMUNIKASI

Oleh: Nama NIM/BP Prodi : ADE SAPUTRA : 16421/2010 : Pend. Teknik Elektronika

UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011

1. Blok diagram beserta fungsinya System telekomunikasi Blok diagram

Keterangan Sistem telekomunikasi adalah seluruh unsur/elemen baik infrastruktur telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun peyelenggara telekomunikasi, sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan. Agar dapat melakukan hubungan telekomunikasi, terdapat beberapa komponen pembangun system telekomunikasi yaitu : a. Message source Iaslah suatu sumber pesan yang mana komunikasi diawali dengan sebuah pesan atau informasi yang harus dikirimkan dari individu/perangkat satu ke perangkat lain. Informasi merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan. b. Encoder Merupakan suatu bagian yang mengkonfersikan informasi kedalam bentuk biner atau bit yang selanjutnya bit tersebut di encode menjadi sinyal sehingga sinyal listrik siap untuk dikirim. c. Transmitter Alat yang mengirimkan/memancarkan signal melalui media yang telah dipilih. d. Transmission medium Alat yang berfungsi mengirimkan sinyal dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi / dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh. Media transmisi (radio, optik, coaxial, tembaga) yang baik sangat agar gangguan selama disaluran dapat dikurangi. e. Receiver Alat yang berfungsi sebagai penerima signal yang telah dipancarkan. f. Decoder

Sinyal tersebut didecode kedalam format biner atau bit yang selanjutnya diubah kedalam pesan/informasi asli agar dapat dibaca/didengar oleh perangkat penerima.

System Propagasi

a. Gelombang tanah Gelombagelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi disepanjang permukaan bumi/tanah. Untuk berkomunikasi dengan menggunakan mediagelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena bumi akan menghubungsingkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horisontal. Propagasi gelombang tanah di atas air, terutama air garam (air laut) jauh lebih baik dari pada di tanah kering (berkonduktivitas rendah), seperti padang pasir. Rugi-rugi (redaman) tanah akan meningkat dengan cepat dengan semakin besarnya frekuensi. Karena alasan tersebut, gelombang tanah sangat tidak efektif pada frekuensi di atas 2 MHz. Namun demikian, gelombang tanah sangat handal bagi hubungan komunikasi. Penerimaan gelombang tidak terpengaruh oleh perubahan harian maupun musiman, sebagaimana yang terjadi pada gelombang langit (gelombang ionosfir). Propagasi gelombang tanah merupakan satu-satunya cara untuk berkomunikasi di dalam lautan. b. gelombang ionosver Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfir ini disebut sebagai gelombang ionosfir (ionospheric wave) atau juga disebut gelombang langit (sky wave). Gelombang ionosfir terpancar dari antena pemancar dengan suatu arah yang menghasilkan sudut tertentu dengan acuhan permukaan bumi. Dalam perjalanannya, bisa melalui beberapa kali pantulan lapisan ionosfir dan permukaan bumi, sehingga jangkauannya bisa mencapai antar pulau, bahkan antar benua. c. Gelombang tropsfir Lapisan troposfir adalah lapisan terendah dari bumi, dan di dalamnya berisi zatzat yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Lapisan ini dapat dilalui gelombang yang berfrekuensi tinggi menuju lapisan berikutnya. Karena itu, tidak akan terjadi inversi temperatur atau juga tidak

bisa menyebabkan pembiasan yang berarti. Lapisan stratosfir dengan temperaturnya yang konstan tersebut disebut juga daerah isothermal. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400 km. d. Gelombang lasung Band frekuensi yang digunakan pada jenis propagasi ini sangat lebar, yaitu meliputi band VHF (30 300 MHz), UHF (0,3 3 GHz), SHF (3 30 GHz) dan EHF (30 300 GHz), yang sering dikenal dengan band gelombang mikro ( microwave). Aplikasi untuk pelayanan komunikasi, antara lain : untuk siaran radio FM, sistem penyiaran televisi (TV), komunikasi bergerak, radar, komunikasi satelit, dan penelitian ruang angkasa.

System transmisi tenaga listrik

Terdiri dari stasiun pembangkit (generating station) a. Transmission substation menyediakan servis untuk merubah dalam menaikan dan menurunkan tegangan pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan. b. Percabangan hubungan antar substation (interconnecting substation) untuk pasokan tenaga listrik yang berbeda untuk keperluan pengguna consumer c. Distribution Substation, pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari tegangan medium menjadi tegangan rendah dengan transformator step-down, dimana memiliki tap otomatis dan memiliki kemampuan untuk regulator tegangan rendah.

System kelistrikan pada mobil

Arah signal DC (strom) di mobil Signal DC berjalan dalam lingkaran tertutup. Apabila salah satu bagian dari lingkaran tersebut terputus maka arus berhenti mengalir di semua bagian. Dalam keadaan mesin menyala, sumber arus DC adalah alternator, yang kemudian mengalir ke aki, ke perangkat audio, ke bodi mobil, kembali ke aki dan terakhir ke alternator. a. Altenator Alternator berfungsi untuk menghasilkan energi listrik dari putaran mesin, yaitu dengan mengubah energi mekanis dari mesin menjadi tenaga listrik. Energi listrik yang dihasilkan digunakan untuk mengisi energi dalam aki dan digunakan untuk peralatan listrik lainnya.

b. Aki Aki berfungsi sebagai sumber tegangan DC pada mobil. Yang mana akan di hubungkan ke bodi mobil, ke perangkat audio, dan perangkat-perangkat lainnya. Aki merupakan sumber tegangan utama pada mobil disaat mesin dalam keadaan mati. c. Perangkat audio dan perangkat tambahan lain nya. Perangkat tambahan yang dipasangkan pada mobil seperti peralatan audio, system pencahayaan, dan lainnya.

2. Blok diagram radio FM

Keterangan a. Sumber sinyal informasi, dapat berasal dari converter sinyal atau tranduser yang akan mengubah informasi menjadi sinyal listrik. b. Osilator RF lokal, menentukan frekuensi pembawa/ kelipatannya. Karena kestabilan frekuensi yang baik diperlukan oleh pemancar, osilator sebaiknya dikendalikan oleh kristal. c. Penyangga RF, menguatkan tingkat daya sinyal RF dari osilator keharga yang diperlukan untuk masukan modulator atau tingkat RF berikutnya. d. Modulator, menggabungkan sinyal informasi dan komponen frekuensi pembawa untuk menghasilkan gelombang pembawa termodulasi. e. Penguat daya RF, diperlukan untuk menghasilkan tingkat daya keluaran yang cukup besar hingga pada harga keluaran antena yang diinginkan. f. Tapis lolos bawah, berguna untuk meredam frekuensi harmonisa yang tidak diharapkan akibat komponen RF yang bekerja pada frekuensi tinggi . g. Antena pemancar, merupakan batang logam yang mengubah energi RF menjadi gelombang elektromagnetik terpolarisasi agar energi yang dipancarkan optimal. h. Antena penerima, menangkap gelombang elektromagnetik yang diterima dan mengkonversi kembali menjadi tegangan listrik . i. Penguat RF, pada ujung depan suatu pesawat radio diperlukan untuk menaikan daya sinyal ketingkat yang sesuai untuk masukan pencampur. j. Osilator lokal (LO), dalam penerima ditala untuk menghasilkan frekuensi lokal yang berbeda dengan frekuensi yang diterima dengan sselisih frekuensi sebesar frekuensi IF (intermediate frequency). k. Pencampur, merupakan piranti tidak linear yang berfungsi sebagai konverter frekuensi dari RF masukan dengan frekuensi tinggi menjadi IF. l. Penguat IF, menaikan sinyal RF termodulasi untuk deteksi sinyal pemodulasi dan sekaligus sebagai tapis keluaran pencampur. m. Detektor, mendapatkan sinyal suara asli (pemodulasi) dari keluaran penguat IF. Pada bagian ini, tegangan searahkeluaran detektor dapat digunakan untuk masukan kendali perolehan otomatis. n. Penguat audio, menguatkan sinyal dari hasil demodulator /detektor untuk masukan pengeras suara.

Anda mungkin juga menyukai