Anda di halaman 1dari 14

PERCOBAAN III

DEKODER, ENKODER, FLIP-FLOP DAN PISO

3.1 Tujuan percobaan


1. Mengerti dan memahami sifat dan operasional decoder dan encoder
2. Mengerti dan memahami sifat dan operasional JK flip flop
3. Mengerti dan memahami sifat dan operasional paralel to serial shift
register

3.2 Alat-alat Percobaan


1. Board Percobaan 3
2. Multimeter digital

3.3 Dasar Teori


3.3.2 Decoder
Decoder adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses
encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian
decoder juga dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk
menerima input input biner dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan
urutan biner tersebut. Kebalikan dari decoder adalah encoder.
Fungsi dari decoder adalah untuk memudahkan kita dalam menyalakan seven
segmen. Itu lah sebabnya kita menggunakan decoderagar dapat dengan cepat
menyalakan seven segment. Output dari decoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat kita
bentuk n-to-2n decoder. Jika kita ingin merangkaian decoder dapat kita buat dengan
3-to-8 decoder menggunakan 2-to-4 decoder. Sehingga kita dapat membuat 4-to-16
decoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8 decoder.

Gambar 3.2Ilustrasi dari decoder


3.3.1 Enkoder
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan
decoder. Encoder berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi
data bilangan dengan format tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah
rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak dalam bentuk line
input dan memiliki output sedikit dalam format bilangan biner. Encoderakan
mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan biner. Dalam teori
digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder” yang
berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah
line input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded
Decimal). Atau “8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan
input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

Gambar 3.1 Ilustrasi Digital encoder

3.3.3 Flip-flop
Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil
dan dapat digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan
pengaplikasian gerbang logika yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan
Multibrator Bistabil karena kedua tingkat tegangan keluaran pada Multivibrator
tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi tingkat tegangan keluarannya
saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran) yang salah satu
outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

3.3.3.1 Jenis-jenis Flip-flop


1. S-R Flip-flop
S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R
Flip-flop ini terdiri dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S-R Flip-flop ini juga
terdapat dua Keluaran (OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R Flip-flop ini
umumnya terbuat dari 2 gerbang logika NOR ataupun 2 gerbang logika NAND.
Berikut ini adalah diagram logika NOR Gate S-R Flip-flop, NAND Gate S-R
Flip-Flop dan Clocked S-R Flip-flop (gabungan gerbang logika NOR dan NAND

Gambar 3.3 Rangkaian S-R fliop-flop

2. D Flip-flop
D Flip-flop pada dasarnya merupakan modifikasi dari S-R Flip-flip yaitu
dengan menambahkan gerbang logika NOT (Inverter) dari Input S ke Input R.
Berbeda dengan S-R Flip-flop, D Flip-flop hanya mempunyai satu Input yaitu Input
atau Masukan D.

Gambar 3.4 Rangkaian D flip-flop


3. J-K Flip-flop
J-K Flip-flop juga merupakan pengembangan dari S-R Flip-flop dan
paling banyak digunakan. J-K Flip-flop memiliki 3 terminal Input J, K dan CL
(Clock).

Gambar 3.5 Rangkaian J-K flip-flop

4. T Flip-flop
T Flip-flop merupakan rangkaian flip-flop yang telah di buat dengan
menggunakan flip-flop J-K yang kedua inputnya dihubungkan menjadi satu maka
akan diperoleh flip-flop yang memiliki watak membalik output sebelumnya jika
inputannya tinggi dan outputnya akan tetap jika inputnya rendah.

Gambar 3.6 Rangkaian T flip-flop


3.3.4 Pengertian Shift Register
Register geser (Shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang
banyak digunakan di dalam sistem digital. Pada sistem digital register geser
digunakan untuk menggeser suatu data. Pergeseran data pada register dapat dilakukan
dalam dua arah yaitu ke arah LSB (Low Significant Bit) dan ke arah MSB (Most
Significant Bit). Register geser dikelompokkan sebagai rangkaian logika, dan oleh
sebab itu suatu register disusun dari flip-flop. Register geser digunakan sebagai
memori sementara dan untuk pergeseran data ke kiri atau ke kanan. Register geser
dapat juga digunakan untuk mengubah format data seri ke paralel atau dari paralel ke
seri.

Gambar 3.7 Pergeseran data pada register geser

3.3.4.1 Jenis-jenis Shift Register


1. Serial Input Serial Output
Register geser jenis ini tidak mengubah format data, karena dengan data
input seri dan dikeluarkannya dalam format seri juga, yang berubah adalah nilai dari
data tersebut. Mempunyai prinsip kerja Informasi/data dimasukan melalui word in
dan akan dikeluarkan jika ada denyut lonceng berlalu dari 1 ke 0. Karena jalan
keluarnya flip-flop satu dihubungkan kepada jalan masuk flip-flop berikutnya, maka
informasi didalam register akan digrser ke kanan selama tebing dari denyut lonceng
(Clock).
2. Serial Input Parallel Output
Register geser ini akan menggeser data seri dan mengeluarkannya dalam
format paralel tanpa mengubah nilai data tersebut. Mempunyai prinsip kerja
Masukan-masukan data secara deret akan dikeluarkan oleh D-FF setelah masukan
denyut lonceng dari 0 ke 1. Keluaran data/informasi serial akan dapat dibaca secara
paralel setelah diberikan satu komando (Read Out). Bila dijalan masuk Read Out
diberi logik 0, maka semua keluaran AND adalah 0 dan bila Read Out diberi logik 1,
maka pintu-pintu AND menghubung langsungkan sinyal-sinyal yang ada di Q
masing-masing flip-flop.
3. Parallel Input Serial Output
Register geser ini hanya mengubah format data paralel menjadi serial
tanpa mengubah nilai dari data tersebut. Mempunyai prinsip kerja Mula-mula jalan
masuk Data Load = 0, maka semua pintu NAND mengeluarkan 1, sehingga jalan
masuk set dan rerset semuanya 1 berarti bahwa jalan masuk set dan reset tidak
berpengaruh. Jika Data Load = 1, maka semua input paralel akan dilewatkan oleh
NAND. Misal jalan masuk A=1, maka pintu NAND 1 mengeluarkan 0 adapun pintu
NAND 2 mengeluarkan 1. Dengan demikian flip-flop diset sehingga menjadi Q=1.
Karena flip-flop yang lainpun dihubungkan dengan cara yang sama, maka mereka
juga mengoper informasi pada saat Data Load diberi logik 1. Setelah informasi
berada didalam register, Data Load diberi logik 0. Informasi akan dapat dikeluarkan
dari register dengan cara memasukkan denyut lonceng, denyut-demi denyut keluar
deret/seri. Untuk keperluan ini jalan masuk D dihubungkan kepada keluaran Q.
4. Parallel Input Parallel Output
Register geser tipe ini akan mengubah nilai dari data yang digeser dengan
format data tetap paralel. Mempunyai prinsip kerja Sebelum dimasuki data rangkaian
direset dulu agar keluaran Q semuanya 0. Setelah itu data dimasukkan secara paralel
pada input D-FF dan data akan diloloskan keluar secara paralel setelah flip-flop
mendapat pulsa clock dari 0 ke 1.
3.4 Langkah-langkah Percobaan
3.4.1 Percobaan Decoder2 To 4
Perhatikan gambar 3.8. Input Decoder 2 To 4 terdiri dari 2 yaitu A dan B
serta enable E. Semua indikator untuk input menggunakan LED dan output
menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika ‘1’ dan bila padam berarti
logika ‘0’.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan Percobaan ini adalah :
1. Hubungkan catu daya dengan menancapkan konektor ke board dan nyalakan
2. Kemudian isilah tabel berikut, dengan mengatur saklar input A dan B sesuai
dengan tabel 3.1.

Tabel 3.1 Percobaan decoder 2 ke 4


-E B A Y3 Y2 Y1 YO
0 0 0
0 0 1
0 1 0
0 1 1
1 X X
3. Pindahkan jumper E ke 1 seperti pada baris terakhir, apa yang terjadi saat saklar
input diubah-ubah, catat hasilnya (sesuai dengan 4 kondisi di atasnya), total ada 8
baris kombinasi input
4. Tipe IC apa yang anda pakai percobaan

Gambar 3.8Decoder 2 to 4 74LS139

3.4.2 Percobaan Decoder 3 ke 8


Gambar 3.9 Decoder 3 To 8 74LS138

Perhatikan gambar 3.9 input decoder 3 To 8 terdiri dari 3 yaitu A, B dan C


serta enable -E1, -E2 dan E3. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
melakukan Percobaan ini adalah :
1. Pastikan catu daya masih menyala (ON)
2. Atur posisi saklar sesuai dg tabel 3.2 dan catat hasilnya
3. Lakukan dari 000 sd 111
4. Perhatikan dan catat tipe IC yang anda pakai percobaan

Tabel 3.2 Percobaan decoder 3 ke 8


-E1 -E2 E3 C B A Y7 Y6 Y5 Y4 Y3 Y2 Y1 Y0
1 1 0 X X X
1 1 1 X X X
0 1 1 X X X
0 1 0 X X X
1 0 0 X X X
1 0 0 X X X
0 0 1 0 0 0
0 0 1 0 0 1
0 0 1 0 1 0
0 0 1 0 1 1
0 0 1 1 0 0
0 0 1 1 0 1
0 0 1 1 1 0
0 0 1 1 1 1

3.4.3 Percobaan Decoder 4 ke 16


Perhatikan gambar 3.10. Input Decoder 4 To 16 terdiri dari 6 yaitu A, B, C
dan E serta STR dan INH. Semua indikator untuk input menggunakan LED dan
output menggunakan LED juga. Jika LED menyala berarti logika ‘1’ dan bila padam
berarti logika ‘0’.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan Percobaan ini adalah :
1. Pastikan catu daya masih menyala (ON)
2. Atur posisi saklar sesuai dg tabel 3.3.
3. Kemudian isilah tabel 3.3. (ambil data dari 0000 sd 1111)

Tabel 3.3 Percobaan decoder 4 ke 16

ST -INH D C B A Y15 Y14 Y13 … Y3 Y2 Y1 Y0


R
1 0 0 0 0 0
1 0 0 0 0 1
1 0 0 0 1 0
1 0 0 0 1 1
1 0 0 1 0 0
1 0 0 1 0 1
1 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 1
1 0 1 0 0 0
1 0 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0
1 0 1 0 1 1
1 0 1 1 0 0
1 0 1 1 0 1
1 0 1 1 1 0
1 0 1 1 1 1

Gambar 3.10. Decoder 4 To 16 4514

3. Tukar posisi pin INH pada data 1111 dan catat apa yang terjadi
4. Tukar posisi pin STR untuk data 1111, dan catat apa yang terjadi
5. Amati tipe IC yang anda pakai percobaan

3.4.4 Percobaan JK Flip Flop


JK Flip-Flop menggunakan IC 74LS73. Input terdiri dari J, K dan CLOCK
serta output Q dan - Q. Semua indikator untuk input dan output menggunakan LED.
Untuk input CLOCK menggunakan monostable multivibrator agar terjadi keadaan
pasti pada saat rising edge..Jika LED menyala berarti logika ‘1’ dan bila padam
berarti logika ‘0’.

Gambar 3.11. JK FF

Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan Percobaan ini adalah:


1. Pastikan catu daya masih menyala (ON)
2. Atur posisi saklar sesuai dg tabel 3.4 dan isilah tabelnya

Tabel 3.4 Percobaan JK flip flop


RST J K CLK Q -Q
0 X X X
1 0 0 ON
1 0 1 ON
1 1 0 ON
1 1 1 ON
1 1 1 ON
3. CLK ON : Tombol CLOCK ditekan kemudian dilepas
4. Pindahkan pin RST ke 0 beri trigger lagi untuk data 11, apa yang terjadi pada Q
5. Amati tipe IC yang anda pakai percobaan

3.4.5 Percobaan Endoder 8 ke 3


Perhatikan gambar 3.12. Input encoder 8 ke 3 terdiri dari 8 tombol push
button yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7 dan enable E1. Semua indicator untuk input dan output
menggunakan LED.
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan Percobaan ini adalah :
1. Pastikan catu daya masih menyala (ON)
2. Atur posisi sakalr sesuai tabel 3.5 dan isilkan table.
3. Kondisi input X bisa 0 atau 1

Tabel 3.5 Hasil percobaan encoder 8 ke 3


INPUT OUTPUT
EI 0 1 2 3 4 5 6 7 C B A GS EO
1 X X X X X X X X
0 1 1 1 1 1 1 1 1
0 X X X X X X X 0
0 X X X X X X 0 1
0 X X X X X 0 1 1
0 X X X X 0 1 1 1
0 X X X 0 1 1 1 1
0 X X 0 1 1 1 1 1
0 X 0 1 1 1 1 1 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1

Gambar 3.12 Enkoder 8 ke 3 74LS148

3. Amati tipe IC yang anda pakai percobaan

3.4.6 Percobaan komparator


Perhatikan gambar 3.13. Input komparator terdiri dari 16 dipswitch yaitu P0 –
P7 dan Q0 – Q7 dan enable G. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
melakukan Percobaan ini adalah :
1. Pastikan catu daya masih menyala (ON)
2. Atur posisi saklar sesuai tabel 3.6 dan isikan tabelnya.
3. Cobalah 2 kombinasi saklar input lainnya dan amati outputnya.
4. Amati tipe IC yang anda pakai percobaan

Gambar 3.13 Rangkaian komparator 74LS688

Tabel 3.6 Percobaan comparator


G P P P P P P P P Q Q Q Q Q Q Q Q P=
0 1 2 3 4 5 6 7 0 1 2 3 4 5 6 7 Q
1 X X X X X X X X X X X X X X X X
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0
0 : close, 1 : open

3.4.7 Percobaan Paralel To serial Shift Register


Untuk menggunakan modul ini, lakukan langkah-langkah berikut:
1. CLK1 pada posisi CLK
2. CLK2 pada posisi 0
3. PL = 0 kemudian pindah ke 1 (SH/-PL)
4. Buat serial input = 0
5. Buat. D7 = 0, D6 = 1, D5 = 0, D4 = 1, D3 = 0, D2 = 1, D1 = 0, D0 = 1
6. Tekan trigger 1x , kemudian lihat Q dan –Q dan tekan trigger lagi dan
seterusnya sampai 8 x. Catat hasil pengamatan anda
7. Catat hasilnya pada tabel 3.7
8. Coba 2 kombinasi input data lainnya (data2 dan data3) yaitu 11100000
dan 00001010
9. Perhatikan data paralel mana yang keluar pertama pada output (Q)

Tabel 3.7 Percobaan PISO


cl Data1 Data2 Data3
k (01010101) (11100000) (00001010)
1
2
3
4
5
6
7
8
10. Amati tipe IC yang anda pakai percobaan

Gambar 3.14 Rangkaian PISO 74LS165

3.5 Pertanyaan
1. Dari percobaan IV.1 buatlah diagram logic untuk decoder 2 ke 4
2. Berikan gambar rangkaiannya, cara agar IC 74LS139 menjadi decoder 3
ke 8,jelaskan jawaban anda
3. Dari percobaan IV.2 buatlah diagram logic untuk decoder 3 ke 8,
jelaskan cara operasional IC ini.
4. Apa fungsi pin INH dan STR pada percobaan IV.3
5. Reset (-RD) adalah input asinkron pada percobaan IV.4 apa maksudnya
6. Dari percobaan encoder 8 ke 3 gambarkan diagram logikanya dan berikan
persamaan aljabarnya
7. Berikan 2 perbedaan encoder dan decoder
8. Apa fungsi pin –EO dan - GS pada percobaan IV.5
9. Komparator bisa menunjukkan persamaan dan pertidaksamaan, jelaskan
hubungannnya dengan percobaan IV.6 yang anda lakukan
10 Ada 2 mode operasi pada percobaan IV.7, sebutkan dan berikan
penjelasannyamasing-masing

Anda mungkin juga menyukai