Anda di halaman 1dari 3

D.

Rangkaian Multiplekser, Dekoder,Register


1. Rangkaian Multiplekser
Multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya mempunyai
satu output. Dengan menggunakan selektor, dapat dipilih salah satu input-nya untuk
dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplekser ini mempunyai n-input, m-
selektor, dan 1-output. Biasanya jumlah
Inputnya adalah 2 selektornya. Adapun macam dari multiplekser ini adalah sebagai berikut:
a. Multiplekser 4x1 atau 4 to 1multiplekser
b. Multiplekser 8x1 atau 8 to 1multiplekser
c. Multiplekser 16x1 atau 16 to 1multiplekser

Gambar 1. 1. Simbol Multiplekser

Gambar 1.1. berikut adalah simbol dari multiplekser 4x1 yang juga disebut sebagai “data
selektor” karena bit output tergantung pada input data yang dipilih oleh selektor Input data
biasanya diberi label D0s/dDn. Multiplekser ini hanya ada satu input yang ditransmisikan
sebagai output tergantung dari kombinasi nilai
selektornya.
a. Misalkan selektornya adalah S1 dan S0, maka jika nilai : S1 S0 =00
b. Maka output-nya (diberi label Y) adalah : Y =D0
c. Jika D0 bernilai 0 maka Y akan bernilai 0, jika D0 bernilai 1 makaY bernilai 1.

Adapun rangkaian multiplekser 4x1 dengan menggunakan strobe atau enable yaitu suatu
jalur bit yang bertugas mengaktifkan atau mengnonaktifkan multiplekser, dapat dilihat pada
gambar berikut:

Gambar 1. 2. Rangkaian multiplexer 4x1


Tabel 1.1. Kebenaran Multiplexer 4x1

2. Dekoder
Pengertian dekoder adalah alat yang digunakan untuk dapat mengembalikan proses
encoding sehingga dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Pengertian dekoder juga
dapat di artikan sebagai rangkaian logika yang di tugaskan untuk menerima input biner dan
mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner tersebut. Kebalikan dari
dekoder adalah enkoder. Fungsi dekoder adalah untuk memudahkan dalam menyalakan
seven segmen.
Output dari dekoder maksimum adalah 2n. Jadi dapat dibentuk n-to-2n dekoder. Jika ingin
merangkaian dekoder dapat di buat dengan 3-to-8 dekoder menggunakan 2-to-4
dekoder.Sehingga dapat membuat 4-to-16 dekoder dengan menggunakan dua buah 3-to-8
decoder.

Gambar 1. 3. Rangkaian Dekoder


(Sumber: Mappease, 2017)

3. Register
Dalam elektronika digital seringkali diperlukan penyimpan data sementara sebelum data
diolah lebih lanjut. Elemen penyimpan dasar adalah flip-flop, setiap flip-flop menyimpan
sebuah bit data. Sehingga untuk menyimpan data n-bit, diperlukan n buah flip-flop yang
disusun sedemikian rupa dalam bentuk register. Suatu memori register menyimpan data
1001B dapat ditunjukkan secara blok diagram seperti gambar di bawah in:

Gambar 1. 4. Blok diagram register memori 4-bit


Gambar 1. 5. Transfer data (a) mode seri, dan (b) mode paralel

Dalam metode seri, bit-bit dipindahkan secara berurutan satu per satu :b0, b1, b2, dan
seterusnya. Dalam mode paralel, bit-bit dipindahkan secara serempak sesuai dengan cacah
jalur paralel (empat jalur untuk empat bit) secara sinkron dengan sebuah pulsa CLK. Empat
cara dimana register dapat digunakan untuk menyimpan dan memindahkan data dari satu
bagian ke bagian sistem yang lain:
1. Serial input paralel output (SIPO),
2. Serial input serial output (SISO),
3. Paralel input parallel output (PIPO),
4. Paralel input serial output (PISO).
Beberapa tipe flip-flop dapat digunakan untuk membuat suatu register. Jika D FF digunakan
untuk membentuk register memori4-bit.

Gambar 1. 6. Rangkaian register memori 4-bit

Gambar 1.6 ditunjukkan sebuah register memori 4 bit yang terdiri dari 4 buah D FF. Data
input dimasukkan secara paralel pada terminal A, B, C, dan D. Rangkaian di atas disebut
sebagai Paralel Input dan Paralel Output (PIPO). Misalkan QA dan QB diset awal ke 0. Bit
pertama dimasukkan ke input flip-flop A, jika ada clock pertama, bit tersebut akan di transfer
ke output QA. Bit pertama sekarang telah tersambung ke input B, dan bit kedua dari data
input terhubung ke input flip-flop A. Jika ada pulsa clock kedua, bit pertama berpindah ke
output QB dan bit kedua berpindah ke output QA. Proses perpindahan data akan berlanjut
sampai 4-bit. Data dapat dibaca secara paralel dari QA, QB, QC, dan QD secara simultan,
dikenal sebagai Serial Input Serial Output(SISO).

Gambar 1. 7. Shift Register 4-bit

Anda mungkin juga menyukai