Anda di halaman 1dari 16

TUGAS

SISTEM DIGITAL

Disusun Oleh:
Repian kurnia wahyudi (1804.12.22)
Muhammad Agus Fahriyannor(1804.11.52)

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA


DAN
KOMPUTER INDONESIA BANJARMASIN
2019/2020
A. REGISTER

Register adalah kumpulan elemen-elemen memori yang bekerja bersama sebagai satu unit.

Pencacah (counter) adalah merupakan jenis khusus dari register, yang dirancang guna
mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa detak yang tiba pada masukan-masukannya.

Dapat dibentuk dari rangkaian logika sekuensial yang dibentuk dari flip-flop

Rangkaian logika sekuensial yang berfungsi sebagai penyimpanan bit / memori. Data-data
biner dapat dimasukkan secara seri maupun paralel dan dapat dikeluarkan secara seri maupun
paralel juga.

Register Buffer

Register buffer adalah jenis register yang paling sederhana, yang hanya berfungsi untuk
menyimpan kata digital

4 D-FF yang tersambung dalam sebuah rangkaian serial in, serial out shift register

Setiap datang pulsa clock, data dari input D dari masing-masing FF akan di transfer kepada Q
output.

Pada awalnya, isi dari register diset 0 dengan mengirimkan clock pada clear

Jika 1 merupakan input dari FF yang pertama, maka pada pulsa berikutnya 1 akan di trasnfer ke
output FF1 dan sekaligus menjadi input FF2

Register Buffer
Register Geser

Gambar tersebut memperlihatkan D-FF yang tersambung dalam sebuah rangkaian serial in,
serial out shift register.

Register Geser

Setiap datangnya pulsa clock, data dari input D dari masing-masing FF akan di transfer kepada
Q output

Jika 1 merupakan input dari FF yang pertama, maka pada pulsa berikutnya 1 akan di transfer ke
output FF 1 dan sekaligus menjadi input bagi FF 2

Begitu seterusnya

Contoh penggunaan register geser, misalnya pada kalkulator, tampilan pada


layar dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan
menggambarkan karakteristik register geser tersebut.

Register geser dapat bergeser ke kiri dan kanan Register geser juga dapat digunakan untuk
mengubah data ke paralel atau data paralel ke seri
Pada gambar tersebut, penggunaan 4 FF JK sebagai D FF.

Bit data (0 dan 1) dimasukkan ke dalam input J dari FF1

Input reset/clear akan mereset semua FF ke logika 0 bila diaktifkan dengan level low

Pulsa pada input clock akan menggeser data dari input data seri ke posisi A (Q dari FF1)

Indikator (A,B,C,D) menunjukkan isi masing masing FF

Jika diasumsikan semua FF semuanya di reset (Q=0), maka output akan menjadi 0000

Beri logika 1 pada input preset dan pada input data

Berikan satu pulsa pada input clock

Maka output akan menunjukkan 1000 (A=1, B=0, C=0, D=0)

Kemudian masukkan lagi logika 0 pada input data Setelah diberi pulsa clock lagi, output akan
menunjukkan 0100

Ini terjadi pergeseran secara serial. Begitu seterusnya

Jika memasukkan data pulsa ke J FF1 yang akan digeser hingga FF4

Bila diinginkan suatu data yang terus berputar, maka gunakanlah ring counter yang
mempunyai prinsip yang sama dengan register geser biasa, hanya outputnya diumpankan ke
input sehingga terjadi siklus yang terus menerus.
Kelemahan register geser seri adalah bahwa untuk membebani register tersebut diperlukan
banyak pulsa clock. Suatu register geser paralel membebani semua bit informasi dengan segera

Gambar diatas memperlihatkan adanya umpan balik yang melintas dari output FF4 kembali
masuk ke input
Garis ini merupakan garis perputaran kembali dan lintasan tersebut akan menyimpan data
yang secara normal akan hilang keluar ke ujung kanan dari register tersebut. Dengan kata
lain data akan berputar kembali melalui register tersebut.

Register Geser Universal

Register tipe ini merupakan suatu register geser 4 bit yang memiliki input serial dan paralel,
output paralel, mode kontrol (shift left -register kiri dan shift right –geser kanan) serta 2 input
clock

Register ini dapat bekerja pada beberapa mode kerja tergantung pengaturan mode kontrol dan
input serial atau paralel yang diberikan

Jika akan memilih geser kanan atau kiri tinggal mengatur lewat mode kontrol dimana logika 1
berarti geser kiri sedangkan logika 0 menyiapkan register untuk bekerja pada mode geser kanan.
2. Flip-Flop

Flip-flop adalah suatu rangkaian elektronika yang memiliki dua kondisi stabil dan dapat
digunakan untuk menyimpan informasi. Flip Flop merupakan pengaplikasian gerbang logika
yang bersifat Multivibrator Bistabil. Dikatakan Multibrator Bistabil karena kedua tingkat
tegangan keluaran pada Multivibrator tersebut adalah stabil dan hanya akan mengubah situasi
tingkat tegangan keluarannya saat dipicu (trigger). Flip-flop mempunyai dua Output (Keluaran)
yang salah satu outputnya merupakan komplemen Output yang lain.

Flip-flop Elektronik yang pertama kali ditemukan oleh dua orang ahli fisika Inggris William
Eccles and F. W. Jordan pada tahun 1918 ini merupakan dasar dari penyimpan data memory
pada komputer maupun Smartphone. Flip-flop juga dapat digunakan sebagai penghitung detak
dan sebagai penyinkronsasian input sinyal waktu variabel untuk beberapa sinyal waktu
referensi.

Jenis-jenis Flip-flop

Rangkaian Flip-flop pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu S-R Flip-flop, D
Flip-flop, T Flip-flop dan JK Flip-flop.Berikut dibawah ini adalah penjelasan singkatnya.

S-R Flip-flop

S-R adalah singkatan dari “Set” dan “Reset”. Sesuai dengan namanya, S-R Flip-flop ini terdiri
dari dua masukan (INPUT) yaitu S dan R. S-R Flip-flop ini juga terdapat dua Keluaran
(OUTPUT) yaitu Q dan Q’. Rangkaian S-R Flip-flop ini umumnya terbuat dari 2 gerbang logika
NOR ataupun 2 gerbang logika NAND. Ada juga S-R Flip-flop yang terbuat dari gabungan 2
gerbang Logika NOR dan NAND.

Berikut ini adalah diagram logika NOR Gate S-R Flip-flop, NAND Gate S-R Flip-Flop dan
Clocked S-R Flip-flop (gabungan gerbang logika NOR dan NAND).
D Flip-flop

D Flip-flop pada dasarnya merupakan modifikasi dari S-R Flip-flip yaitu dengan menambahkan
gerbang logika NOT (Inverter) dari Input S ke Input R. Berbeda dengan S-R Flip-flop, D Flip-
flop hanya mempunyai satu Input yaitu Input atau Masukan D. Berikut ini diagram logika D
Flip-flop.

J-K Flip Flop

J-K Flip-flop juga merupakan pengembangan dari S-R Flip-flop dan paling banyak digunakan.J-
K Flip-flop memiliki 3 terminal Input J, K dan CL (Clock). Berikut ini adalah diagram logika J-
K Flip-flop.
T Flip-flip

T Flip-flop merupakan bentuk sederhana dari J-K Flip-flop.Kedua Input J dan K dihubungkan
sehingga sering disebut juga dengan Single J-K Flip-Flop. Berikut ini adalah diagram logika T
flip-flop.
3. Pengertian BCD (Binary Coded Decimal) dan Cara Konversi BCD

Rangkaian digital dan Peralatan-peralatan Digital pada umumnya menggunakan sistem bilangan
Biner dalam pengoperasiannya sedangkan manusia lebih terbiasa dengan menggunakan sistem
bilangan Desimal.Selain itu, jumlah digit yang digunakan oleh sistem bilangan Biner untuk
mewakilkan suatu nilai lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah digit pada sistem
bilangan Desimal.Sebagai manusia, lebih mudah bagi kita untuk mengingat jumlah digit yang
sedikit seperti pada bilangan Desimal daripada harus mengingat jumlah digit yang banyak
seperti pada bilangan Biner.

Namun pada saat komunikasi antara rangkaian digital dengan penggunanya yaitu manusia,
diperlukan interface atau antarmuka yang dimengerti oleh kedua pihak (rangkaian digital dan
manusia). Interface atau antarmuka tersebut biasanya akan menerima data dalam bentuk
bilangan desimal kemudian rangkaian digital harus menggunakan beberapa kode biner agar
dapat lebih mudah untuk mewakili bilangan desimal tersebut. Kode yang digunakan untuk
tujuan ini biasanya disebut dengan kode BCD (Binary Coded Decimal).Dalam kode BCD,
setiap bilangan Desimal diwakili oleh bilangan biner 4 bit. Jadi dapat dikatakan bahwa Kode
BCD (Binary Coded Decimal) adalah sistem pengkodean Biner dari angka Desimal dimana
setiap digit Desimal diwakili oleh sejumlah bit, biasanya terdiri dari 4 bit.

Cara Konversi Bilangan Desimal ke Kode Bilangan BCD (Binary Coded Decimal)

Dalam proses konversinya, setiap angka dari bilangan desimal dikonversikan satu per satu
menjadi 1 kelompok bilangan biner (4 bit) seperti contoh dibawah ini :

Pertama, pisahkan angka desimal sesuai dengan bobotnya kemudian tuliskan kode BCD yang
ekuivalen untuk mewakili setiap digit desimal yang bersangkutan.

Konversi Bilangan Desimal 48910 ke kode BCD :

4 = 0100
8 = 1000
9 = 1001

Bilangan desimal 48910 yang dikonversikan ke kode BCD adalah menjadi 0100 1000 1001 atau
010010001001BCD.

Cara Konversi Kode Bilangan BCD menjadi Bilangan Desimal

Untuk dapat mengkonversikan kode bilangan BCD ke bilangan desimal, cukup dengan
membagikan bilangan biner ke dalam kelompok 4 bit biner kemudian tuliskan angka desimal
yang diwakilkan oleh masing-masing kelompok 4 bit tersebut. Perhatikan contoh dibawah ini:

Konversikan kode bilangan BCD 1001 0011 menjadi bilangan desimal.

1001 = 9
0011 = 3
Jadi, kode bilangan BCD 1001 0011 yang dikonversi menjadi desimal adalah 9310.
Nilai tertinggi dari suku bilangan desimal adalah angka 9 yang diwakilkan oleh bilangan biner
1001. Dengan demikian, hanya bilangan biner 4 bit dari 0000 hingga 1001 yang digunakan.
Tabel dibawah ini menunjukan kode BCD.Masing-masing digit desimal (0 hingga 9) diwakili
oleh bilangan biner ekuivalennya.Karena 1 digit desimal bisa mencapai nilai tertingginya yaitu
angka 9, maka diperlukan 4 bit untuk pengkodean BCD-nya.

Perlu diketahui bahwa setiap digit desimal pasti diberikan 4 bit bilangan biner meskipun
bilangan desimal yang diwakilkannya kurang dari 4 bit bilangan biner (contoh desimal 2 adalah
sama dengan 0010). Dengan cara ini, rangkaian digital yang menggunakan kode BCD selalu
menangani 1 kelompok bilangan biner yang terdiri dari 4 bit bilangan biner. Bila menggunakan
kode BCD, perlu diingat bahwa semua angka 0 harus dipertahankan, hal ini berbeda dengan
bilangan biner yang dapat menghilangkan angka 0 didepannya.
4. Encoder
Encoder adalah rangkaian yang memiliki fungsi berkebalikan dengan dekoder. Encoder
berfungsi sebagai rangakain untuk mengkodekan data input mejadi data bilangan dengan format
tertentu. Encoder dalam rangkaian digital adalah rangkaian kombinasi gerbang digital yang
memiliki input banyak dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format
bilangan biner. Encoder akan mengkodekan setiap jalur input yang aktif menjadi kode bilangan
biner. Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal to BCD Encoder”
yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk mengkodekan line input dengan jumlah line
input desimal (0-9) menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal). Atau “8
line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan input 8 line dan output 3 line (3
bit BCD).

Ilustrasi Digital Encoder

Encoder dalam contoh ini adalah encoder desimal ke BCD (Binary Coded Decimal) yaitu
rangkaian encoder dengan input 9 line dan output 4 bit data BCD. Dalam mendesain suatu
encoder kita harus mengetahui tujuan atau spesifikasi encoder yang diinginkan yaitu dengan :

1. Membuat tabel kenenaran dari encoder yang ingin dibuat


2. Membuat persamaan logika encoder yang diinginkan pada tabel kebenaran
menggunakan K-Map
3. Mengimplemenstasikan persamaan logika encoder dalam bentuk rangkaian gerbang
logika digital

Rangkaian Encoder Desimal (10 line) ke BCD


Dalam mendesain rangkaian encoder desimal ke BCD langkah pertama adalah menentukan
tabel kebenaran encoder kemudian membuat persamaan logika kemudian mengimplementasikan
dalam gerbang logika digital seperti berikut.

Tabel kebenaran encoder Desimal (10 Line) ke BCD


Persamaan logika output encoder Desimal (10 Line) ke BCD

 Y3 = X8 + X9
 Y2 = X4 + X5 + X6 + X7
 Y1 = X2 + X3 + X6 + X7
 Y0 = X1 + X3 + X5 + X7 + X9

Rangkaian implementasi encoder Desimal (10 Line) ke BCD sesuai tabel kebenaran

Rangkaian encoder diatas merupakan implementasi dari tabel kebenaran diatas dan persamaan
logika encoder Desimal ke BCD. jalur input X0 tidak dihubung ke rangkaian karena alasan
efisiensi komponen, hal ini karena apabil input X0 ditekan maka tidak akan mengubah nilai
output yaitu output tetap bernilai BCD 0 (0000). Rangkaian encoder diatas hanya akan bekerja
dengan baik apabila hanya 1 jalur input saja yang mendapat input, hal ini karena rangkaian
encoder diatas bukan didesain sebagai priority encoder.

Contoh soal esai :


1. Konversikan bilangan desimal 96 menjadi bilangan oktal dan kembalikan dari bilangan oktal
menjadi bilangan desimal.
2. Sebutkan jenis-jenis flip-flop dan jelaskan prinsip kerjanya! Min 2
3. Konversikan kode bilangan BCD 1001 0011 menjadi bilangan decimal
4. Sebutkan contoh-contoh Encoder dalam kegiatan sehari-hari

Contoh soal pilihan ganda :


1. S – R singkatan dari...\
a. Set dan Reset
b. Flip dan flop
c. Delete dan and
d. Set dan Roket
e. Salah semua

2. Pada tahun berapakah Flip-flop ditemukan..

a. 1908
b. 1910
c. 1918
d. 1920
e. 1928

3. Bila keluaran dari flip – flop RS adalah tinggi, maka keluaran Q dan Q adalah...
a. Q = 1 dan Q = 0
b. Q = 0 dan Q = 0
c. Q = 0 dan Q = 1
d. Q = 0 dan Q = x
e. Q = x dan Q = 0

4. Flip-flop RS yang berdetak beroperasi secara...


a. Tetap
b. Asinkron
c. Reset
d. Sinkron
e. Set

Anda mungkin juga menyukai