Anda di halaman 1dari 13

Perkembangan teknologi dalam bidang elektronika dan instrumentasi mengalami kemajuan sangat

pesat, bila kita kembali ke beberapa tahun lalu maka kita akan menemukan rangkaian elektronika
menggunakan tabung hampa, komponen diskrit seperti diode dan transistor. Maka untuk sekarang ini kita
akan menggunakan sistem digital. Peralatan atau komponen yang digunakan dalam sistem digital
merupakan susunan angka angka yang dinyatakan dalam bentuk digital ( rangkaian digital ). Pada
rangkaian elektronika digital sinyal listrik yang dipakai berubah secara diskrit ( kondisi high atau kondisi
rendah ) sesuai dengan logika ( 1 dan 0 ). Kondisi tinggi atau high dinyatakan dengan notasi 1 dan
kondisi rendah atau low dinyatakan dengan notasi 0. Komponen elektronika yang sudah memakai sinyal
digital sebagai contoh adalah komputer, gerbang logika, PDA ( personal data assistant ), dan
mikroprosesor.
Sistem digital yang saat ini digunakan mempunyai kelebihan daripada sistem sebelumnya yang
menggunakan sistem analog. Sistem analog atau digital memproses sinyal sinyal yang bervariasi
dengan waktu yang memiliki nilai kontinyu atau diskrit. Perbedaan sinyal analog yang kontinyu dan sinyal
digital dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2 dibawah ini:

Beberapa keuntungan dalam menggunakan sistem digital dibandingkan dengan sistem analog antara lain
:
1.

Sinyal yang dihasilkan lebih baik dan akurat

2.

Noise atau gangguan lebih rendah

3.

Mudah didesain

4.

Data dapat disimpan

5.

Dapat diprogram dan dilakukan perhitungan melalui program

6.

Fleksibilitas dan fungsionalitas lebih baik

7.

Lebih ekonomis

8.

Lebih cepat dalam menghasilkan keluaran

Logika digital dapat direpresentasikan melalui beberapa cara antara lain :


1.

Tabel kebenaran ( truth table ) : suatu kombinasi yang mungkin dari masukan masukan biner

pada sebuah rangkaian digital dan keluaran keluarannya.


2.

Aljabar Boolean : memperlihatkan logika pada sebuah format fungsional.

3.

Gerbang logika : Ada beberapa macam gerbang logika yang digunakan antara lain gerbang

NOT, gerbang AND, gerbang NAND, gerbang OR, gerbang NOR, gerbang XOR, dan gerbang XNOR
4.

Dengan software seperti EWB , Eagle dan aplikasi aplikasi lainnya.

SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN


Beberapa sistem bilangan yang ada dalam bidang elektronika dan instrumentasi antara lain :
1. Bilangan desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang memiliki basis 10.
Anggota bilangan desimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. ( r = 10)
2. Bilangan Biner
Bilangan biner adalah bilangan yang memiliki basis 2.
Anggota bilangan biner antara lain 0 dan 1. ( r = 2 )
3. Bilangan oktal
Bilangan oktal adalah bilangan yang memiliki basis 8.
Anggota bilangan oktal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. ( r = 8 )
4. Bilangan heksadesimal
Bilangan heksadesimal adalah bilangan yang memiliki basis 16.
Anggota bilangan heksadesimal antara lain 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.

(r=

16 )
Dalam sistem bilangan dalam bidang elektronika juga diperkenalkan konversi bilangan. Konversi bilangan
yang ada antara lain :
1. Konversi bilangan desimal ke biner
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 2, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil
pembagian adalah bentuk bilangan biner dari nilai desimal.
Contoh soal :
Ubah bilangan desimal 10 ke bilangan biner ?

Jadi bilangan biner untuk bilangan desimal 10 adalah 1010


2. Konversi bilangan biner ke bilangan desimal
Setiap urutan nilai bilangan biner dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai biner tersebut dikalikan
dengan bobot masing masing bilangan biner.
Contoh soal :
Ubah bilangan biner 1010 ke bilangan desimal ?

Jadi bilangan desimal untuk bilangan biner 1010 adalah 10


3. Konversi bilangan desimal ke bilangan oktal
Nilai bilangan desimal dibagi dengan 8, pembacaan nilai akhir hasil pembagian dan urutan sisa hasil
pembagian adalah hasil bilangan oktal dari bilangan desimal.
Contoh soal :
Ubah bilangan desimal 529 ke bilangan oktal ?

Jadi bilangan oktal untuk bilangan desimal 529 adalah 1021


4. Konversi bilangan oktal ke bilangan desimal
Setiap nilai urutan bilangan oktal dijumlahkan, dengan terlebih dahulu nilai oktal tersebut dikalikan
dengan bobot masing masing bilangan oktal.

Contoh soal :
Ubah bilangan oktal 1021 ke bilangan desimal ?

Jadi bilangan desimal untuk bilangan oktal 1021 adalah 529


5. Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal
Konversi bilangan desimal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti
cara sebelumnya dengan melakukan pembagian bilangan desimal dengan 16 sehingga sisa dan urutan
sisanya adalah hasil bilangan heksadesimal.
Untuk ini akan digunakan cara lain agar dapat menambah referensi dan ilmu pengetahuan.
Contoh soal :
Ubah bilangan desimal 5052 ke bilangan heksadesimal ?

Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan desimal 5052 adalah 13BC


6. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan desimal
Dengan melakukan cek kebenaran hasil sebelumnya dapat diketahui hasil bilangan desimal tersebut.
Dapat dilakukan dengan cara yang sama seperti konversi konversi sebelumnya untuk mendapatkan
bentuk bilangan desimal.
Contoh soal :
Ubah bilangan heksadesimal 13BC ke bilangan desimal ?

Jadi bilangan desimal untuk bilangan heksadesimal 13BC adalah 5052


7. Konversi bilangan oktal ke bilangan biner
Setiap digit bilagan oktal dapat direpresentasikan ke dalam 3 digit bilangan biner. Setiap digit bilangan
oktal diubah secara terpisah.
Contoh soal :
Ubah bilangan oktal 4567 ke bilangan biner ?

Yang diambil adalah 3 digit terakhir atau yang tercetak hitam.


Jadi bilangan biner untuk bilangan oktal 4567 adalah 100 101 110 111
8. Konversi bilangan biner ke bilangan oktal
Pengelompokan setiap tiga digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB. Setiap kelompok akan
menandakan nilai oktal dari bilangan tersebut.
Contoh soal :
Ubah bilangan biner 11110011001 ke bilangan oktal ?
Langkah pertama adalah bagi bilangan biner tersebut menjadi 3 digit

Langkah kedua adalah mengganti bilangan biner

Jadi blangan oktal untuk bilangan biner 11110011001 adalah 3631


9. Konversi bilangan heksadesimal ke bilangan biner
Setiap digit bilangan heksadesimal dapat direpresentasikan ke dalam 4 digit bilangan biner. Setiap digit
bilangan heksadesimal diubah secara terpisah.
Contoh soal :
Ubah bilangan heksadesimal 2AC ke bilangan biner ?

Jadi bilangan biner untuk bilangan heksadesimal 2AC adalah 0010 1010 1100
10. Konversi bilangan biner ke bilangan heksadesimal
Pengelompokan setiap empat digit bilangan biner mulai dari LSB hingga MSB . setiap kelompok akan
menandakan nilai heksa dari bilangan tersebut.

Contoh soal :
Ubah bilangan biner 0010 1010 1100 ke bilangan heksadesimal ?

Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 0010 1010 1100 adalah 2AC
Contoh soal 2 :
Ubah bilangan biner 10011110101 ke bilangan heksadesimal ?

Jadi bilangan heksadesimal untuk bilangan biner 10011110101 adalah 4F

[Jam Digital Dengan IC 7493 - IC 7447 - IC NE (time) 555 ] Rangkaian jam terdiri dari
berbagai rangkaian seperti rangkaian detik, menit dan jam. Rangkaian jam Terdiri dari IC
7493, IC 7447 dan IC clock yaitu IC NE 555.

IC 7493 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai pembagi 16. secara sederhana, IC
7493dapat digambarkan ssebagai berikut :.

RO1 dan RO2 : Master reset Berfungsi untuk mereset keluaran


CLK A : Clock pertama Dihubungkan pada pulsa atau output pulsa IC sebelumnya
CLK B : Clock kedua Dihubungkan dengan QA
Q (A,B,C,D) : Keluaran

IC 7447 adalah IC TTL yang dapat digunakan sebagai penghubung antara IC counter
dengan seven segmen . Secara sederhana, IC 7447 dapat digambarkan sebagai berikut :

A,B,C,D: Input dari dekoder O


( A,B,C,D,E,F,G ): Output dari dekoder

IC NE (time) 555 adalah IC yang digunakan sebagai pemicu jam tersebut untuk berdetak
dan juga sebagai pengatur frekuensi sebesar 1 Hz .

Berikut adalah keterangan tentang maksud dan fungsi - fungsi pada kaki ic time 555 :

PIN

KETERANGAN

ke:
1

2
3

Ground (0V), adalah pin input dari sumber tegangan DC paling


negative
Trigger, input negative dari lower komparator (komparator B)
yang menjaga osilasi tegangan terendah kapasitor pada 1/3 Vcc
dan mengatur RS flip-flop
Output, pin keluaran dari IC 555.
Reset, adalah pin yang berfungsi untuk me reset latch didalam
IC yang akan berpengaruh untuk me-reset kerja IC. Pin ini
tersambung ke suatu gate (gerbang) transistor bertipe PNP, jadi
transistor akan aktif jika diberi logika low. Biasanya pin ini
langsung dihubungkan ke Vcc agar tidak terjadi reset
Control voltage, pin ini berfungsi untuk mengatur kestabilan
tegangan referensi input negative (komparator A). pin ini bisa
dibiarkan tergantung (diabaikan), tetapi untuk menjamin
kestabilan referensi komparator A, biasanya dihubungkan
dengan kapasitor berorde sekitar 10 nF ke pin ground
Threshold, pin ini terhubung ke input positif (komparator A) yang
akan me-reset RS flip-flop ketika tegangan pada pin ini mulai
melebihi 2/3 Vcc
Discharge, pin ini terhubung ke open collector transistor internal
(Tr) yang emitternya terhubung ke ground. Switching transistor
ini berfungsi untuk meng-clamp node yang sesuai ke ground
pada timing tertentu
Vcc, pin ini untuk menerima supply DC voltage. Biasanya akan
bekerja optimal jika diberi 5V s/d 15V. Supply arusnya dapat
dilihat di datasheet, yaitu sekitar 10mA s/d 15mA.

1.Menerapkan Logika Rangkaian waktu detik ke menit

Detik terdiri dari satuan 0-9 dan puluhan 0-5. Pada saat puluhan di posisi 5 dan satuan di
posisi 9 yang berarti detik ke 59,maka rangkaian detik ini akan mereset menjadi 0-0 dan

akanmenambah 1 pada satuan menit .


Untuk memperoleh tampilan 0-9 pada satuan detik, maka IC 1(7493) diset sebagai pembagi
10. Karena pada kondisi normal, IC 7493 adalah pembagi 16,maka master reset
dihubungkan dengan QB dan QD karena pada prinsipnya kita mereset angka10 supaya
angka 10 tidak tampil pada layar display sementara itu angka 10 dalam biner adalah1010
dimana digit sebelah kiri adalah MSB(digit dengan nilai tertinggi).
di dalam mereset kita tidak menggunakan urutan dari MSB ke LSB(digit dengan nilai
terendah) tetapi sebaliknya kitamenggunakan urutan dari LSB ke MSB jadi QA,QB,QC,QD
untuk biner 10 berturut-turut adalah 0,1,0,1 QA dan QC bernilai 0 sementara itu QB dan QD
bernilai 1.
Di dalam mereset kita menghubungkan digit yang bernilai 1 yang terdapat pada nilai biner
yang akan direset denganmaster reset(RO1 dan RO2) maka dalam mereset angka 10 kita
menghubungkan QB dengan
RO1 dan QD dengan RO2 atau bisa sebaliknya.
CLKA dihubungkan lagsung dengan output darirangkaian pembangkit clock yang
menggunakan IC NE 555 dan CLKB dihubungkan dengan QAkarena pada dasarnya IC
counter terdiri dari beberapa buah flip-flop yang saling berhubungandan untuk IC 7493
output dari flip-flop A misalnya,merupakan input dari flip-flop yanglain.
Untuk mengeset nilai puluhan,kita mereset angka 6 supaya angka 6 tidak ditampilkan
padadisplay dan supaya tampilan pada display hanya merupakan nilai antara 1-5,maka
output yangterakhir dari IC 1(rangkaian detik bagian satuan yang bernilai 1) dalam hal ini
adalah QDdihubungkan ke CLKA pada IC 2(rangkaian detik bagian puluhan) sementara itu
CLKBdihubungkan dengan QA pada IC 2 seperti yang telah dijelaskan di atas. RO1
dihubungkan keQB dan RO2 dihubungkan ke QC untuk mereset keluaran jika output sudah
bernilai0110(merupakan biner dari 6). Lihat gambar :

2. Rangkaian Jam

Rangkaian jam terdiri dari puluhan jam yang berkisar antara nilai 0-2 dan mereset angka
3supaya angka 3 tidak ditampilkan pada layar,sementara itu untuk bagian satuan pada
jamnilainya berkisar antara angka 0-9.
Pada rangkaian jam ini dibutuhkan untuk mereset angka 10dan 4 pada bagian puluhan jam
oleh karena itu kita menggunakan dua (2) gerbang and dan satugerbang or.Tidak beda
dengan rangkaian menit dan detik clock A pada rangkaian jam ini jugadihubungkan dengan

QC dari rangkaian menit bagian puluhan.

Kesimpulan
Rangkaian detik pada jam digital merupakan rangkaian pembagi 60.
Rangkaian menit pada jam digital merupakan rangkaian pembagi 3600.
Rangkaian jam pada jam digital merupakan rangkaian pembagi 86400.

Anda mungkin juga menyukai