Anda di halaman 1dari 14

BAB VIII

BATERE

A. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)

Mahasiswa mengenal komponen batere


B. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
Mahasiswa mampu mengidentifikasikan, mengetes, dan
bermacam-macam komponen batere rangkaian elektronika

menggunakan

8.1 Pendahuluan
Batere adalah komponen yang mampu mengubah energi kimia yang terdapat
didalam bahan aktifnya secara langsung menjadi energi listrik dengan jalan reaksi
elektro kimia redox (reduksi oksidasi). Reaksi ini terjadi pada saat pemindahan
sejumlah elektron dari satu materi ke materi lainnya. Dalam suatu reaksi non
elektrokimia, pemindahan elektron-elektron ini akan terjadi secara langsung hanya bila
ada panas. Fungsinya sebagai sumber daya listrik DC bagi peralatan elektronik maupun
kendaraan (mobil, motor, dll). Operasi elektrokimia yang terjadi dalam sebuah batere
dapat dilihat di Gambar 8.1.

Gambar 8.1 Operasi elektrokimia pada sebuah batere


Dalam Gambar 8.1, elektroda negatifnya atau anoda adalah komponen yang
mampu memberikan elektron pada saat dioksidasi selama proses reaksi. Elektroda ini
dipisahkan dari bahan yang mengoksidasi. Elektroda yang kedua disebut elektroda
positif atau katoda yaitu elektroda yang menerima elektron.
a) Bila dua bahan konduktor yang berbeda direndam dalam elektrolit, aksi kimia dari
terbentuknya larutan yang baru menghasilkan pemisahan muatan. Metoda konversi
energi kimia ke energi listrik ini disebut sel Voltaic, atau sel Galvani.Elektroda
atau pelat dalam sel merupakan konduktor muatan dalam elektrolit, dan berfungsi
sebagai terminal untuk menghubungkan tegangan keluaran ke rangkaian eksternal.
b) Skema suatu rangkaian dengan sel sebagai sumber teganan dc V untuk menghasilkan
arus pada beban RL (bola lampu) pada (a).

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

c) Arus di luar sel


- Elektron dari terminal negatif sel mengalir melalui rangkaian eksternal dengan RL
dan kembali ke positif terminal. Aksi kimia dalam sel memisahkan muatan terus
menerus untk mempertahankan tegangan terminal yang menghasilkan arus ke
rangkaian.
- Arus cenderung menetralisasi muatan yang dibangkitkan oleh sel. Oleh karena itu,
proses menghasilkan arus pada beban dipertimbangkan sebagai proses
discharging sel. Walaupun reaksi kimia internal terus mempertahankan
pemisahan muatan yang menghasilkan tegangan keluaran.
d. Arus di dalam sel
- Arus yang melalui elektrolit adalah gerakan muatan ion. Sesuai dengan gambar
(b) arus dalam sel mengalir dari terminal positif ke terminal negatif. Aksi ini
menyatakan kerja yang dilakukan oleh reaksi kimia utk membangkitkan tegangan
pada terminal keluaran.
- Terminal negatif pada gambar (a) dinyatakan sebagai anoda sel karena
membentuk ion positip dan terminal yang berlawanan dinyatakan sebagai katoda.
e. Resistansi internal
- Sumber tegangan memiliki resistansi internal (ri) yang membatasi arus yang
dihasilkan. Pada gambar (a), ri adalah resistansi dari elektrolit. Pada sel yang baik,
ri sangat rendah (<1). Dengan rusaknya sel, ri meningkat dan menghalangi sel
menghasilkan tegangan terminal yang normal bila arus beban mengalir.
- Tegangan yang dihasilkan sel tergantung pada element yang digunakan utk
elektroda dan elektrolit. Rate arus pada umumnya tergantung pada ukuran fisik.
Batere yang lebih besar dapat mensuplai lebih banyak arus. Sel kering umumnya
memiliki rate 250mA dan sel basah lead-acid dapat mensuplai arus hingga 300
mA atau lebih (Grob). Makin kecil ri makin besar rate arusnya.
f Electromotive series
- The electrochemical series atau the electromotive series menyatakan aktifitas
relatif elemen kimia dalam membentuk muatan ion. Potensial dari setiap elemen
adalah tegangan yang mengacu ke hydrogen sebagi referensi nol. Perbedaan
antara tegangan dua elemen yang berbeda mengindikasikan teganan dari sel ideal
yang menggunakan elektroda elektroda ini. Perlu diperhatikan bahwa faktor faktor
lain seperti elektrolit, biaya, stabilitas, dan usia, merupakan faktor faktor penting
untuk membangun batere komersial.
8.2 Karakteristik Batere
Sebuah batere dibangun oleh sekumpulan sel batere yang menghasilkan energi
dari reaksi kimia internal. Setiap sel terdiri dari dua bahan konduktor yang berbeda yang
merupakan elektroda yang terendam dalam larutan elektrolit. Sel ini disebut sel voltaic.
Sel-sel ini dapat digabung atau dikelompokan secara seri, paralel, atau seri
paralel. Penyambungan secara seri merupakan suatu cara untuk mendapatkan tegangan
yang lebih besar. Sedangkan penyambungan secara paralel dimaksudkan untuk

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

mendapatkan kapasitas yang lebih besar. Sedangkan seri paralel untuk mendapatkan
tegangan dan kapasitas yang lebih besar.
8.2.1 Kapasitas dan Rating Arus
Kapasitas sebuah batere dinyatakan dengan Ah (ampere hour). Contohnya batere
yang biasa digunakan untuk mobil berkisar antara 40 Ah 300 Ah. Sedangkan rating
arus menyatakan besarnya arus pengosongan (discharge) yang dapat disuplai ke beban
dalam periode waktu tertentu dengan tegangan keluaran dipertahankan di atas level
minimumnya. Selain itu sebuah batere memiliki rating arus maksimum yang tidak boleh
dilampaui. Oleh karena itu agar batere tidak panas yang berakibat timbulnya kerusakan,
maka arus pengosongan tidak boleh melampaui rating arus maksimum. Contohnya,
sebuah batere 5 Ah dengan rating arus maksimum 2 A, dapat men-supply beban dengan
arus 2 A selama 2,5 jam, atau 1 A selama 5 jam, atau 0,5 A selama 10 jam, dst.
8.2.2 Tahanan Dalam
Setiap batere mempunyai tahanan dalam (R internal). Tahanan dalam ini akan
membesar jika terjadi pengosongan dan adanya kenaikan temperatur. Untuk mengukur
tahanan dalam, dapat dilakukan dengan cara mengukur tegangan batere saat tanpa beban
dan saat diberi beban, seperti ditunjukan di Gambar 8.2.

a). Tanpa beban

Komponen Elektronika I

b). Berbeban

BAB VIII
BATERE

Gambar 8.2 Pengaruh tahanan dalam batere


Pada Gambar 8.2 dijelaskan tegangan output :
a. Dalam keadaan tanpa beban, VNL = 6 V,
b. Dalam keadaan berbeban, VFL = 5,5 V, dan arus beban IL = 0,5 A.
Dengan demikian tegangan jatuh VRi = 6 V 5,5 V = 0,5 V, dan besarnya tahanan
dalam Ri = 0,5 V/0,5 A = 1 . Dari contoh ini terlihat bahwa pemasangan beban akan
mengakibatkan penurunan tegangan output. Besar kecilnya pengaruh pembebanan
terhadap tegangan output dapat diukur atau ditentukan dengan menghitung regulasi
tegangan.
8.2.3 Regulasi Tegangan
Tegangan output batere untuk setiap jenis batere berbeda-beda tergantung kepada
jenis elektroda yang digunakannya. Idealnya tegangan output batere konstan ketika
digunakan sehingga tidak mengakibatkan penurunan performan alat yang menggunakan
batere tersebut. Tetapi ketika digunakan tegangan batere cenderung menurun. Hal ini
diakibatkan adanya pengaruh tahanan dalam di dalam batere seperti ditunjukan di
Gambar 8.2.
Pada Gambar 8.2.a, batere memiliki tahanan dalam Ri.sebesar 0,5 dan tegangan
keluaran sebesar 6 V. Tegangan ini dinamakan tegangan tanpa beban ( V NL). Bila pada
rangkaian tersebut dipasang beban seprti pada Gambar 8.2.b maka akan mengalir arus I L
sebesar 0,5 A dan tegangan pada RL menjadi 5,5 V. Tegangan pada kondisi ada beban
dinamakan tegangan beban penuh ( VFL). Ukuran untuk menyatakan baik dan tidaknya
sebuah batere akibat pembebanan dinyatakan dengan regulasi tegangan yang dihitung
dengan persamaan (8.1). Batere yang baik akan memiliki regulasi tegangan yang kecil
(idealnya = 0).
V V FL
Regulasitegangan= NL
(8.1)
V FL
Dari Gambar 8.2 dan dengan menggunakan persamaan (8.1) diperoleh regulasi
tegangan sebesar :
6 V 5,5 V
Regulasitegangan=
=0,09=9
5,5V
8.3 Rangkaian Batere
Seperti halnya resistor atau kapasitor dan komponen yang lainnya, maka
baterepun dapat dirangkai dalam konfigurasi :
1. Rangkaian seri,
2. Rangkaian paralel,
3. Rangkaian seri paralel.
1. Rangkaian Seri
Rangkaian batere secara seri ditunjukan di Gambar 8.3. Maksud dari pemasangan
batere secara seri yaitu untuk memperoleh tegangan output yang lebih besar tetapi

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

kapasitasnya tidak bertambah. Hal ini disebabkan rangkaian seri bersifat sebagai
penjumlah tegangan. Syarat yang harus dipenuhi agar rangkaian bekerja dengan baik
dan batere tidak ada yang mengalami kerusakan yaitu masing-masing batere memiliki
Ah yang sama.

a).
b).

Gambar 8.3 Contoh rangkaian batere secara seri


2. Rangkaian Paralel
Rangkaian batere secara paralel ditunjukan di Gambar 8.4. Maksud dari
pemasangan batere secara seri yaitu untuk memperoleh kapasitas batere yang lebih
besar tetapi tegangannya tidak bertambah. Hal ini disebabkan rangkaian paralel bersifat
sebagai penjumlah kapasitas. Syarat yang harus dipenuhi agar rangkaian bekerja dengan
baik dan batere tidak ada yang mengalami kerusakan yaitu masing-masing batere
memiliki tegangan yang sama.

a).
b).
Gambar 8.4 Contoh rangkaian batere secara paralel

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

3. Rangkaian Seri - Paralel


Rangkaian batere secara seri-paralel ditunjukan di Gambar 8.5. Maksud dari
pemasangan batere secara seri-paralel yaitu untuk memperoleh kapasitas dan tegangan
output yang lebih besar. Syarat yang harus dipenuhi agar rangkaian bekerja dengan
baik dan batere tidak ada yang mengalami kerusakan yaitu harus memenuhi syarat
pemasangan seri dan syarat pemasangan paralel.

a)
b).
Gambar 8.5 Contoh rangkaian batere secara seri-paralel
8.4 Jenis-Jenis Batere
Secara garis besar betere dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu :
1. Batere primer,
2. Batere sekunder.
Batere primmer adalah batere yang sangat sulit bila diisi kembali secara listrik
apabila muatannya telah habis dipakai.Oleh karena itu batere ini hanya dapat dipakai
satu kali saja dan tidak dapat dipakai lagi. Contoh batere primer ditunjukan di Gambar
8.6.

Gambar 8.6 Contoh batere primer


Batere sekunder batere yang dapat dapat diisi kembali secara elektris apabila
muatannya sudah habis dipakai. Cara pengisian ini dilakukan dengan jalan mengalirkan
arus DC ke dalam batere tersebut dengan arah arus pengisian yang berlawanan dengan
arus pengosongan. Karena dapat menyimpan energi listrik, maka batere jenis ini dikenal
Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

sebagai storage betteries atau accumulator. Contoh batere sekunder di tunjukan di


Gambar 8.7.

Gambar 8.7 Contoh batere sekunder


8.5 Batere Primer
Batere primer terdiri dari berbagai jenis. Jenis-jenis batere ini ditentukan oleh
bahan yang dipakai sebagai elektroda negatif dan elektroda positifnya. Diantaranya :
- batere leclanche (Zn - MnO2 ),
- batere magnesium ( Mg - MnO2),
- batere alkaline (MnO2 alkaline),
- batere mercury,
- batere oksida perak,
Secara global batere primer dikemas dalam bentuk : silinder, kotak, dan cakram
(silinder pipih). Konstruksinya ditunjukan di Gambar 8.8.

a)
b)
Gambar 8.8 Konstruksi batere primer kemasan silinder dan cakram
8.5.1 Batere Leclanche ( Zn MnO2 )
Batere leclangche (nama penemunya) menggunakan suatu container seng silinder
sebagai elektroda negatifnya dan dioxsida manganese sebagai elektroda positifnya.
Konstruksinya ditunjukan di Gambar 8.9. Suatu pasta atau pemisah darimkertas
digunakan untuk memisahkan kedua elektrodanya. Batere ini dibuat dengan ukuran
diameter (luas penampang) dan berat yang berbeda-beda.

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

Gambar 8.9 Konstruksi batere leclanche


Gambar 8.9 menunjukkan batere tipe D dengan tinggi 2,25 inc dan volume 3,18
inc3. Tegangan keluarannya 1,4 sampai 1,6 Volt. Nilai nominalnya 1,5 V. Range arus
yang disarankan adalah hingga 150 mA. Sedangkan batere tipe C, A, AA, dan AAA
berukuran lebih kecil dengan rate arus yang lebih rendah. Umumnya didesain untuk
beroperasi pada temperatur operasi 70F. Temperatur yang lebih tinggi akan memungkin
sel memberikan keluaran yang lebih besar. Temperatur 125F atau lebih dapat
menyebabkan kerusakan (deterioration) yang lebih cepat.
8.5.2 Batere Magnesium ( Mg - MnO2 )
Batere magnesium telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan militer.
Konstruksinya sama dengan konstruksi sel kering seng, hanya bedanya container terbuat
dari magnesium. Sel ini mempunyai lubang atau ventilasi untuk pembuangan gas
hydrogen, yang dapat menimbulkan reaksi parasitik selama batere dipakai.
Umur penyimpanan batere magnesium lebih tinggi. Hal ini diperoleh berkat
adanya suatu lapisan tipis atau film yang dibentuk dibagian dalam kaleng magnesium.
Hal inilah yang mampu mencegah timbulnya korosi. Sekalipun demikian, film ini dapat
menimbulkan suatu delay.Delay dalam batere adalah suatu kemampuan batere untuk
memberikan tegangan penuh pada saat diberi beban. Delay tersebut biasanya lebih kecil
dari 0,3 detik, tetapi bisa lebih lama dalam temperatue yang rendah dan arus yang besar.
Batere ini mempunyai dua keuntungan pokok diatas sel kering dari seng, yaitu :
- umur pelayanan yang besarnya dua kali lipat dari sel kering seng yang ukurannya
sama,
- mempunyai kemampuan untuk mempertahankan kapasitas muatannya selama
penyimpanan, meskipun disimpan temperatur tinggi dari temperatur kerja
normalnya.

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

8.5.3 Batere MnO2 Alkalile


Batere ini menggunakan bahan aktif elektrokimia yang sama seperti sel leclanche,
seng dan dioksida manganese. Perbedaanya dalam konstruksi dan elektrolitnya,
sehingga mempunyai tahanan dalam yang rendah sekali. Keuntungannya pada laju arus
rendah atau pengosongan pemakaian yang tak menentu mendekati rating yang
dimilikinya. Tetapi pada suatu keadaab pembebanan yang tinggi dan kontinyu mampu
memberikan umur pelayanan yang jauh lebih besar, sekitar 2 10 kali Ah lebih besar
dibanding sel leclanche.
Operasi kerjanya pada temperatur rendah sangat baik bila dibandingkan dengan
sel-sel kering lainnya yang dijual di pasaran nbebas. Kemampuan kerjanya masih tetap
baik sampai temperatur 25O C. Contoh batere alkaline ditunjukan di Gambar 8.10.

Gambar 8.10 Contoh batere alkaline


8.5.4 Sel Mercury
Sel ini mempunyai katoda yang terbuat dari oksida mercury dan katodanya seng
dalam elektrilot alkaline. Anoda dan katodanya dibuat dalam bentuk dan ukuran kecil
dari serbuk dipadatkan dalam suatu cairan elektrolit. Tetapi keduanya dibentuk dalam
suatu asembly kaleng yang ganda.
Dengan oksida murni untuk katoda, tegangannya sangat stabil sebesar 1,35 volt.
Jenis sel seperti ini dapat digunakan sebagai tegangan referens. Jenis sel ini dengan
tegangan output 1,4 volt, digunakan untuk sel pemakaian umum, dimana digunakan
dioksida mangan dengan oksida merkuri. Sel ini tersedia dalam berbagai ukuran rating
arus, mulai dari 16 mAh sampai yang terbesar 14 Ah.Konstruksi sel ini ditunjukan di
Gambar 8.11.

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

Gambar 8.11 Konstruksi sel merkuri


8.5.5 Sel Oksida Perak
Kostruksi sel oksida perak ditunjukan di Gambar 8.12. Diameternya antara 0,3 0,5 inci. Katodanya terbuat dari oksida perak dan anoda berupa serbuk elektrolit
alkaline. Sel jjenis ini banyak digunakan pada alat abntu pendengaran, kamera, dan jam
elektronik.

Gambar 8.12 Konstruksi sel oksida perak.


8.6 Batere Sekunder
Hampir dalam berbagai pemakaian, jauh lebih ekonomis atau praktis memakai
batere sekunder yang dapat diisi kembali seperti keadaan semula dibandingkan dengan
membeli atau mengganti sel primer terus menerus. Batere ini juga sangat ideal dalam
pemakaian no break power supply. Sebab batere ini tetap dijaga berisi penuh, selalu
dalam keadaan siap pakai selama perioda kerja normal.
8.6.1 Batere Lead Acid
Batere ini merupkan batere sekunder yang paling sering digunakan dan ekonomis.
Elektroda negatifnya terbuat dari sponge timah hitam dan elektroda positifnya
menggunakan oksida timah hitam serta asam sulfat untuk elektrolitnya.
Pada saat sel disambungkan ke beban, bahan aktif diubah menjadi sulfat timah
hitam dan cairan asam sulfur diencerkan, yaitu spesifik gravitynya menurun. Pada saat
diisi terjadi kejadian atau prose sebaliknya. Keadaan muatan atau isi dari batere dapat
ditentukan dengan jalan mengukur spesifik gravitynya. Konstruksinya ditunjukan di
Gambar 8.13.

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

Gambar 8.13 Konstruksi batere sekunder Lead-Acid


Batere lead-acid dibuat dalam berbagai ukuran mulai dari yang kecil yang ditutup
plastik dengan kapasitas lebih kecik dari 1 Ah sampai pada ukuran besar yang
digunakan pada kendaraan mobil dan stationary unit dengan kapasitas beberapa ratus
Ah. Konstruksinya yang paling umum adalah pasted-platedesign, dimana oksida timah
hitamnya diberi pasta dan ditempelkan pada sebuah kisi-kisi timah antimonial yang
berbentuk flat atau lempengan-lempengan.
Sedangkan suatu batere yang di desain bebas dari pemeliharaan (maintenance
free design) memiliki keunggulan tersendiri yaitu dapat dibawa-bawa atau portable. Hal
ini sangat menguntungkan terutama bagi peralatan-peralatan elektronik portable.
Walaupun demikian batere lead acid memiliki keterbatasan, diantaranya :
- mempunyai karakteristik temperatur rendah yang buruk ( khususnya bateren ini
tidak bisa diisi kembali pada temperatur yang rendah),
- mempunyai kerugian kapasitas pada saat tidak dipakai untuk pengosongan pada diri
sendiri (self discharge),
- mempunyai struktur mekanik yang relatif lemah.
Batere lead acid yang dibiarkan dalam keadaan discharge selama lebih dari
enam bulan, maka akan bersulfat dan sangat sulit untuk diisi kembali. Karena batere
lead acid tidak bisa dipelihara dalam kondisi discharge dalam waktu yang sangat
panjang. Biasanya penyimpanan di toko-toko dalam keadaan bermuatan tetapi kering
(stored dry charge lead acid batteries). Dalam keadaan ini batere dapat
mempertahankan muatannya selama kurang lebih dua tahun. Dan bila hendak dipakai
maka tinggal menambahkan elektrolit acid-nya saja.
Batere lead acid dapat diisi pada rating berapapun, yang penting tidak
menimbulkan gas yang berlebihan atau temperatur terlalu tinggi. Pengisian dalam
praktek yang paling umum dengan rating 1/5 dari kapasitasnya. Jadi, misalnya untuk
batere dengan kapasitas 5 Ah akan dibutuhkan waktu 5 jam. Pengisian dengan kapasitas
1/5 dari kapasitas batere ini akan mengembalikan kapasitas batere sekitar 80 % sampai
85 %. Selanjutnya arus pengosongan dari batere ini sebaiknya dibatasi sampai setengah
dari isi penuhnya.

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

Dalam keadaan darurat biasanya suka dilakukan pengisian dalam waktu yang
cepet atau arus pengisian yang besar (fast or boost charging). Dalam hal pengisian
seperti ini, arus yang mengalir tidak boleh melebihi rating kapasitasnya sebab batere
bisa rusak bila kapasitasnya dilampaui. Batere juga dapat diisi terus menerus tetapi tidak
dikeluarkan isinya artinya disambung pada charger terus menerus.
8.6.2 Batere Nickel Cadmium (Nicad)
Batere sekunder yang banyak dikenal yaitu batere alkaline. Batere ini
menggunakan oksida nikel untuk elektroda positifnya, cadmium untuk elektroda
negatifnya dan cairan potassium hydroxide untuk elektrolitnya Kelebihan batere ini
dibanding dengan yang lainnya yaitu :
- kemampuan daya yang tinggi,
- umur siklus panjang,
- kemampuan kerja pada temperatur rendah sangat baik,
- bodynya sangat kuat,
- kehandalan tinggi.
Batere ukuran saku jenis ini pada umumnya digunakan untuk pelayanan siap
pakai atau penerangan darurat. Isinya selalu dipertahankan tetap dalam keadaan terisi
penuh yaitu dengan trickle charging. Umurnya yang panjang dan harganya yang murah
telah membuat batere ini sangat ideal untuk pemakaian di atas. Contoh beberapa ukuran
batere nicad ditunjukan di Gambar 8.14.

Gambar 8.14 Contoh batere nicad


Salah satu pengembangan batere nicad yaitu sintered-plate vented batteriy. Batere
ini harganya lebih mahal dibandingkan degan jenis saku. Tetapi memiliki kemampuan
kerja yang jauh lebih baik pada pengosongan dengan arus tinggi dan pada temperatur
rendah. Hal ini disebabkan tahanan dalamnya yang rendah.
Batere nicad mmerlukan sedikit pemeliharaan dan bisa mencegah kesalahan pakai
yang besar. Tidak seperti batere lead acid. Batere ini bisa disimpan dalam keadaan yang
kosong tau berisi muatan listrik tanpa menimbulkan kerusakan. Kebocoran atau self
discjarge nya sangat kecil, besarnya sekitar 3 % perbulan dan loss kapasitasnya lebih
kecil dari 50 % bila disimpan sselama satu tahun dalam temperatur normal. Umur
siklusnya sangat baik, lebih dari 1000 siklus dalam arus pengosongan yang besar dan
kontinyu. Dan lebih besar lagi bila pengosongan tidak sering, batere ini bisa diisi

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

dengan cepat. Pengisian yang berlebihan tidak mengakibatkan kerusakan dan


penyimpanan batere bisa sangat panjang.
Meskipun demikian panas yang berlebihan pada batere harus dihindari. Dalam
konstruksi yang diberi seal, batere nicad benar-benar tertutup rapat oleh seal, oleh
karena itu, air tidak bisa keluar lewat penguapan atau gas yang timbul pada saat
pengisian.
8.7 Spesifikasi
Spesifikasi utama sebuah batere dinyatakan dengan tegangan dan kapasitas ,
contohnya 12 V/ 40 Ah. Arti dari data tersebut yaitu batere tersebut memiliki tegangan
output sebesar 12 volt dan kapasitas batere 40 Ah. Untuk batere primer dengan fisik
silinder seperti ditunjukan di Gambar 8.15 dituliskan kode standar yang menyatakan
tipe batere.
a. R20S IEC / UM-1 / D Size 1,5 V,
b. R14S IEC / UM-2 / C Size 1,5 V,
c. R6P IEC / UM-3 / AA Size 1,5 V,
d. R03 IEC / UM-4 / AAA Size 1,5,
Batere tipe D dengan tinggi 2,25 inc dan volume 3,18 inc 3. Tegangan nominalnya
1,5 V. Range arus yang disarankan adalah hingga 150 mA. Batere tipe ini merupakan
batere dengan bentuk fisik terbesar diantara semua batere silinder. Selanjutnya Batere
tipe C, AA, dan AAA (berurutan) berukuran lebih kecil dengan rate arus yang lebih
rendah.

Gambar 8.15 Tipe batere dengan bentuk silinder.


Catatan K3 :
Jika saudara memiliki batere bekas :
a. Janganlah membuang batere tersebut ke : kolam, sungai, sumber mata air /
sumur, tempat sampah, septic tank, kebun, taman.
b. Kuburlah batere tersebut di tempat yang jauh dari tempat tersebut setelah
terlebih dahulu dibungkus dengan kantong pelastik rapat-rapat.
8.8 Latihan

Komponen Elektronika I

BAB VIII
BATERE

1. Sebuah batere dengan tegangan nominal 9 volt dibebani oleh sebuah Resistor 10 .
Jika pada beban terukur tegangan sebesar 8,5 volt, berapakah tahanan dalam batere
tersebut ? Gambarkan rangkaiannya !
2. Sebuah batere mempunyai rating 1,5 Ah, dengan arus pengosongan maksimum
sebesar 300 mA.
a). Berapa lamakah batere tersebut dapat mensupply arus maksimumnya ?
b). Berapa lamakah batere tersebut dapat mensupply arus sebesar 120 mA ?
3. Sebuah batere dengan tegangan nominal 12 volt dan tahanan dalamnya 5 .
a). Berapakah daya maksimum yang dapat ditransfer ke beban oleh batere tersebut ?
b). Gambarkan skema yang menunjukan daya output yang ditransfer ke beban !

Komponen Elektronika I

Anda mungkin juga menyukai

  • Cara Membuat Desain Kaos Dengan Coreldraw - Tips Trik Seputar Internet Bisnis PDF
    Cara Membuat Desain Kaos Dengan Coreldraw - Tips Trik Seputar Internet Bisnis PDF
    Dokumen4 halaman
    Cara Membuat Desain Kaos Dengan Coreldraw - Tips Trik Seputar Internet Bisnis PDF
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Cara Kerja Flip Flop D
    Cara Kerja Flip Flop D
    Dokumen2 halaman
    Cara Kerja Flip Flop D
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Jam Digital
    Jam Digital
    Dokumen13 halaman
    Jam Digital
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab3. Matriks
    Bab3. Matriks
    Dokumen26 halaman
    Bab3. Matriks
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Bilangan Kompleks
    Bab 2 Bilangan Kompleks
    Dokumen19 halaman
    Bab 2 Bilangan Kompleks
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab VI
    Bab VI
    Dokumen8 halaman
    Bab VI
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen13 halaman
    Bab IV
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab VII Transformator
    Bab VII Transformator
    Dokumen19 halaman
    Bab VII Transformator
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab III
    Bab III
    Dokumen25 halaman
    Bab III
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Bab II
    Bab II
    Dokumen15 halaman
    Bab II
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat
  • Mekatronika
    Mekatronika
    Dokumen8 halaman
    Mekatronika
    Yonoyankess Duriatpersib Salawasna
    Belum ada peringkat